Sunteți pe pagina 1din 46

PENGKAJIAN

Tanggal Masuk : 24 Juni 2019


Tanggal Pengkajian : 25 Juni 2019

A. DATA DEMOGRAFI
1. Biodata Klien
a. Nama : Tn. J
b. Umur : 46 tahun 9 bulan 29 hari
c. Jenis Kelamin : Laki – laki
d. Alamat :
e. Agama : Islam
f. Pendidikan : SLTA
g. Pekerjaan : Nelayan
2. Identitas Penanggung jawab
a. Nama :T
b. Jenis Kelamin : Laki – laki
c. Alamat : Perum Griya Lestari A4/II RT01/09,
Kota Semarang
d. Agama : Islam
e. Pekerjaan :-
B. KELUHAN UTAMA
Klien batuk terus menerus selama 4 bulan terkahir
C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada tanggal 24 Juni 2019 klien pergi ke Poli Paru Rumah Sakit
Tugurejo Semarang keluhan batuk terus menerus semnejak 4 bulan
terakhir. Klien menagatakan dirinya berusaha mengeluarkan dahak
tetapi tidak bisa. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan TD:
124/84 mmHg, Nadi: 100x/mnt, Suhu: 36.2 C, RR: 20x/menit dan hasil
laboratorium menunjukkan Hb: 8,2 g/dL. Klien memiliki dugaan massa
paru aktelektasis dengan TB Paru dan membutuhkan perawatan di
rumah sakit karena butuh perawatan lebih lanjut. Klien dirawat di Ruang
Mawar
2. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan bahwa anaknya sudah menyarankan untuk segera
periksa ke dokter mengenai batuk yang dialami klien. Tetapi klien tidak
mendengarkan dan lebih memilih untuk menggunakan obat warung
seperti OBH dan obat warung lain.
3. Riwayat Penyakit Keluarga (genogram)

Sehat Keterangan:
78 th Sehat 75 th 75 th 74 th
Seha
t
DM
: Laki-laki

: Perempuan

Sehat Sehat Tn. T Sehat Sehat Sehat Sehat Sehat : Menikah


ny Seha
t
55 th 49 th 47 th 45 th 51 th 47 th 41 th 38 th 37 th
: Anak kandung
46 th

: Meninggal

: Pasien

: Tinggal serumah
Sehat Sehat
Seha
t
25 th 17 th 7 th
D. RIWAYAT PSIKOSOSIAL & SPIRITUAL
Klien beragama Islam. Klien berkata “untuk solat untuk sekarang ini jadi
sedikit sulit, karena cepet banget ngerasa ngos-ngosan.”
Keluarga klien menyatakan bahwa klien melakukan solat 5 waktu dengan
baik. Saat sakit klien kesulitan dalam beribadah dikarenakan klien mudah
sekali lelah
E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : Baik
GCS : 15 (E4V5M6)
Kesadaran : Komposmentis
TB : 151 cm
BB : 38 kg
Lila : 20 cm
IMT : 16, 6 kg/m2 (Moderate Malnutrisi)
2. Pemeriksaan TTV
TD : 130/90 mmHg
Nadi : 60x/mnt
RR : 11x/mnt
Suhu : 36C
3. Head to Toe
a. Rambut dan Kepala
Inspeksi : Warna rambut hitam dan sedikit putih, kulit kepala
bersih, tidak rontok
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada lesi, tidak terdapat
nyeri tekan
b. Hidung
Inspeksi : terlihat sesekali klien mengusap sekret pada
hidungnya
c. Mata
Inspeksi : Mata simetris, konjungtiva tidak anemis,
tidak ada lesi, bulu mata hitam dan merata
d. Telinga
Inspeksi : Telinga simetris, tidak ada luka, keadaan telinga
bersih tanpa darah dan sekret, kulit telinga bersih
dan tidak menggunakan alat bantu pendengaran
Palpasi : Daun telinga elastis, tidak ada massa/benjolan dan
nyeri tekan
e. Mulut
Inspeksi : Mukosa bibir tampak kering, tidak terlihat lesi,
Gigi bagian depan terlihat menghitam
f. Kulit
Inspeksi : Warna kulit sawo matang, tidak terdapat lesi
Palpasi : Turgor kulit baik, kulit terasa lembap, tidak ada
edema
g. Leher
Inspeksi : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid
Palpasi : Tidak ada massa/benjolan, tidak ada nyeri tekan
h. Dada
Inspeksi : Bentuk dada simetris, terdapat lesi sehabis tindakan
pungsi
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
i. Paru-paru
Inspeksi : Pergerakan dada simetris, tampak penggunaan otot
napas tambahan, RR: 11 kali/menit
Auskultasi : Suara napas vesikuler
j. Jantung
Inspeksi : Tidak terlihat IC
Palpasi : IC teraba pada SIC V disebelah medial linea
midklavikularis sinistra
Perkusi : Pekak diarea jantung
Auskultasi : Bunyi jantung normal, tidak ada suara tambahan
k. Abdomen
Inspeksi : Bentuk perut datar, tidak ada lesi
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada
massa/benjolan
Perkusi : Timpani
l. Genetalia
Fungsi genetalia tidak terganggu, tidak terpasang kateter
F. PENGKAJIAN DASAR MANUSIA
1. Kebutuhan Aktifitas dan Latihan
a. Sebelum sakit
Klien mengatakan dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara
mandiri tanpa bantuan dari orang lain
b. Saat sakit
Klien mengatakan dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara
mandiri tetapi terkadang jika sudah merasa ngos ngos an klien
meminta bantuan dari istrinya
2. Kebutuhan Personal Hygiene
No Keterangan Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Bathing Klien mengatakan bahwa Klien mengatakan bahwa
klien mandi 2x sehari secara Klien belum mandi
mandiri, pagi hari dan sore semenjak dirinya berada di
hari. rumah sakit
2. Oral Keluarga Klien mengatakan Klien mengatakan bahwa
hygiene bahwa Klien menggosok gigi Klien belum sikat gigi
dua kali sehari biasanya pada semenjak dirinya berada di
pagi hari dan sore hari rumah sakit
3. Keramas Keluarga Klien mengatakan Klien belum keramas saat di
bahwa Klien keramas 2 kali rumah sakit
sehari dengan menggunakan
shampoo
4. Dressing Keluarga Klien mengatakan Klien mengatakan bahwa
bahwa Klien mengganti dirinya baru mengganti
pakaiannya 2x sehari secara pakaian sebanyak 1x saat di
mandiri rumah sakit
5. Perpindahan Klien mengatakan bahwa Klien mengatakan bahwa
Klien melakukan aktivitas Klien melakukan aktivitas
secara mandiri dan Klien secara mandiri dan Klien
dapat berjalan tanpa alat dapat berjalan tanpa alat
bantu. bantu. Tetapi jika
melakukan hal berat, klien
merasa ngos - ngosan
6. Jenis air Klien mengatakan bahwa Klien mengatakan bahwa
yang Klien menggunakan air Klien menggunakan air
digunakan dingin biasa. dingin biasa.
7. Kulit Kulit Klien tidak ikterik, Kulit Klien tidak ikterik,
lembab, tidak ada lesi, tidak lembab, tidak ada lesi, tidak
ada edema dan elastisitas ada edema dan elastisitas
tugor kulit normal. tugor kulit normal.
8. Kuku Klien mengatakan bahwa Klien mengatakan bahwa
Klien memotong kuku 2 kali Klien belum memotong
seminggu, jika kuku sudah kuku selama berada di
panjang. rumah sakit

3. Kebutuhan Istirahat dan Tidur


No Keterangan Sebelum Sakit Saat Sakit

1 Jumlah waktu Klien mengatakan bahwa Klien mengatakan bahwa


istirahat dan Klien terkadang tidur tidak kesulitan tidur dikarenakan
tidur malam teratur ± 8 jam perhari dan selalu ingin ke kamar mandi
(jam) Klien tidur pukul untuk
dari BAK, klien

21.00/22.00 sampai pukul mengatakan hanya dapat


05.30/05.00 tidur 2 jam

2 Waktu tidur Klien mengatakan waktu


(jam) tidurnya tidak menentu,
21.00/22.00 WIB
terkadang jam 21.00
kadang pula jam19.00
3 Waktu bangun Klien mengatakn sering
(jam) terbangun saat tengah
malam karena ingin
05.30/05.00 WIB
berkemih. Klien
mengatakan dirinya bisa
tidur maksimal 2 jam

4 Masalah tidur Tidak ada gangguan tidur Klien mengalami kesulitan


untuk tidur

5 Faktor Klien bangun sekitar pukul Ingin BAK


mempermudah 05.00 WIB ketika adzan
bangun tidur subuh.
6 Perasaan Terlihat lebih segar dan Terlihat lemas
setelah bangun bugar.
7 Keluhan Tidak ada keluhan Batuk kering

4. Kebutuhan Cairan dan Nutrisi


Keterangan Sebelum Sakit Saat Sakit

MAKAN

Frekuensi 3x sehari 3x sehari

Porsi 1 piring 1 piring dari rumah sakit

Jenis Nasi, sayur dan lauk pauk Nasi, sayur dan lauk pauk
dan sedikit buah

Diet Perlu pengkajian lanjut

Tambahan Perlu pengkajian lanjut  1000 kalori energi


 35 gram protein
Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan

MINUM
Frekuensi Klien minum 3 liter air Klien hanya minum air 1 liter
putih dalam sehari. krang air putih dalam sehari

Jenis Air putih Air putih

Keluhan Tidak ada keluhan. Kurang minat untuk minum


karena akan menyebabkna
ingin berkemih terus
menerus

5. Kebutuhan Oksigenasi
RR Klien 11x/menit. Klien terpasang masker oksigen.
6. Kebutuhan Eliminasi
a. Buang Air Besar (BAB)
Keterangan Sebelum Sakit Setelah Sakit

Frekuensi 1x sehari tiap pagi hari Klien mengatakan belum


BAB semenjak masuk rumah
sakit

Konsistensi Padat -

Warna Kuning kecoklatan -

Bau Bau khas tanpa ada darah -


maupun lendir
Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan

b. Buang Air Kecil


Keterangan Sebelum Sakit Setelah Sakit

Klien mengatakan sering ke


kamar mandi, dalam sehari
Frekuensi Klien BAK 5-6x sehari
bisa 10 -12 kali
Warna Kuning Kuning

Bau Bau khas Bau khas

Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan

7. Kebutuhan Persepsi, Sensori, dan Kognitif


a. Persepsi
 Orientasi klien dengan tempat dan lingkungannya tidak
dapat terkaji karena klien mengalami penurunan kesadaran
 Klien tidak bisa membuka mata dan berbicara dengan jelas.
Kemampuan berbicara dan penglihatan menurun
 Klien terlihat menggunakan alat bantu pernafasan berupa
masker oksigen
b. Sensori
Klien terlihat mengernyit saat kepalanya diangkat/disentuh
c. Kognitif
 Keluarga klien mengatakan bahwa mereka tidak/belum
mengatakan mengenai penyakit yang diderita klien kepada
klien
 Klien belum mengetahui jika dirinya menderita penyakit Ca
Sinonasal
 Keluarga klien mengatakan bahwa klien pernah melakukan
kemoterapi sekali dan merasa trauma sehingga tidak
melanjutkannya lagi
8. Kebutuhan Termoregulasi
Sebelum dan saat sakit klien tidak mengalami demam, suhu badan Klien
36,5 0C.
9. Kebutuhan Konsep Diri
Pola : Sebelum sakit
Emosional Klien mempunyai hubungan yang baik dengan
keluarganya. Klien juga dapat mengontrol emosinya
dengan baik
Saat sakit
 Keluarga Klien berkata, “Iya mbak emang
orangnya pendiem. Nggak pernah ngeluh sama
kondisinya, sabar. Dia nggak mau ngerepoti
orang lain.”
 Emosional klien masih terkontrol dengan baik.
Klien mempunyai hubungan yang dekat dengan
anggota keluarga
Citra Diri : Sebelum sakit
Klien memiliki rasa percaya diri yang baik di hadapan
orang lain
Saat sakit
 Klien terlihat mencoba menutupi badannya saat
perawat datang membantu untuk mengganti baju.
 Keluarga klien berkata, “Malu, mbak.”
Identitas : Sebelum sakit
Diri Klien merupakan istri dan ibu dengan 3 orang anak.
Saat sakit
Klien merupakan istri dan ibu dengan 3 orang anak

Gambaran : Sebelum sakit


Diri Klien mensyukuri dengan keadaan tubuhnya
Saat sakit
Klien mengalami penurunan kesadaran sehingga tidak
dapat melakukan pengkajian

Peran : Sebelum sakit


Klien berperan sebagai istri bagi suami dan ibu bagi
anaknya
Saat sakit
Peran klien sebagai istri dan ibu terganggu

Ideal Diri : Sebelum sakit


Klien menyadari kelebihan dan kekurangan dirinya.
Saat sakit
Klien mengalami penurunan kesadaran sehingga tidak
dapat melakukan pengkajian

Harga Diri : Sebelum sakit


Klien mempunyai harga diri yang baik
Saat sakit
Klien mengalami penurunan kesadaran sehingga tidak
dapat melakukan pengkajian

10. Kebutuhan Stres dan Koping


 Keluarga klien mengatakan bahwa klien mendiskusikan
masalah dengan keluarga, karena sumber kekuatan dan motivasi
klien adalah keluarga
 Keluarga klien mengatakan bahwa klien selalu meminta
pendapat kepada keluarga terhadap keputusan yang akan
diambil
11. Kebutuhan Seksual dan Reproduksi
Klien memiliki 3 orang anak berjenis kelamin satu perempuan dan dua
laki-laki
12. Kebutuhan Komunikasi dan Informasi
a. Komunikasi
a) Sebelum sakit : Klien tidak mengalami gangguan dalam
berkomunikasi. Klien berkomunikasi dengan
menggunakan Bahasa Jawa dan Bahasa
Indonesia
b) Saat sakit : Klien mengalami penurunan kesadaran
sehingga komunikasi terganggu
b. Informasi
a) Sebelum sakit
Klien paham mengenai kondisinya dan dapat menerima
informasi dengan baik
b) Saat sakit
 Klien paham mengenai kondisinya
 Keluarga klien mengatakan, “Dia suka dengerin
omongan orang gitu mbak. Disuruh jangan makan ini ya
nggak makan, disuruh jangan makan itu ya nggak makan.
Jadi cuma makan buah-buahan.”
 Klien tidak mencari tahu lebih lanjut informasi yang
didapatkan

G. KEBUTUHAN SPIRITUAL
Spiritual : Sebelum sakit
 Klien bergama Islam
 Klien mengatakan melakukan ibadah sholat lima
waktu
Saat sakit
 Klien beragama Islam. Keluarga klien berkata,
“Ibadahnya rajin mbak.”
 Saat sakit klien tidak dapat melakukan ibadah
dikarenakan keadaannya yang tidak
memungkinkan (penurunan kesadaran)
H. KEBUTUHAN REKREASI
Rekreasi Sebelum sakit

Koping dari klien biasanya bersenda gurau dengan keluarga dan


makan diluar bersama.

Saat sakit

Klien tidak melakukan rekreasi apapun karena masih dirawat


di Rumah Sakit
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal Pemeriksaan:
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Interpretasi Rasional
Normal
Lekosit 13.14 3.6 – 11 Nilai Lekosit : High

Eritrosit 3.56 3.8 – 5.2 Nilai Eritrosit : Low

Hb 10.00 11.7 – Nilai Hb : Low


15.5
Hematokrit 30.00 35 – 47 Nilai Hematokrit: Low

Trombosit 445 150 – Nilai Trombosit: High


440
RDW 15.00 11.5 – Nilai RDW: High
14.5
Eosinofil Absolute

Netrofil Absolute

Limfosit Absolute
Eosinofil

Neutrofil 93.90 50 – 70 Nilai Neutrofil: High

Limfosit 2.10 25 – 40 Nilai Limfosit: Low Kegagalan reaksi limfosit lokal disebabkan oleh
keadaan immunosupresif penderita akibat
kanker, sehingga meningkatkan kecepatan
pertumbuhan tumor dan resiko metastasis
(Hanafi, Oktaviyanti, & Istiana, 2015)

CT Scan Carsinoma Massa tumor sinonasal kanan yang tampak


Sino mendestruksi dinding medial sinus maksilla
Nassal dan selullae ethmoid kanan, dan tampak
Kanan mendesak dan meluas ke kavum orbita kanan,
(T4b Nx) mendesak muskulus rectus media kanan,
nervus opticus dan bulbus occuli kanan ke
antero lateral, meluas ke sinus ethmoid dan
sphenoid kiri dengan imfiltrasi massa ke
intracranial (lobus frontal kanan) disertai
dengan tanda – tanda peningkatan tekanan
intracranial (TIK)
J. TERAPI
Jenis Terapi Dosis Rute Indikasi & Cara Kerja Kontra Efek Samping
indikasi
Futrolit 1 Botol Infus Indikasi: Gagal ginjal, intoleransi Respons febril seperti demam dan rasa
(500 mL) 1. Memenuhi kebutuhan fruktosa dan sorbitol, terbakar di kulit, trombosis vena atau flebitis
cairan dan elektrolit pada defisiensi fruktosa 1,6- yang meluas dari tempat injeksi, mudah
pre-operasi, saat operasi difosfatase, keracunan metil lelah, kram pada otot, mual, diare,
dan pasca operasi alkohol dan terapi syok, ekstravasasi dan hypervolemia
2. Memenuhi sebagian anuria, retensi natrium, gagal
kebutuhan karbohidrat, jantung kongestif
dehidrasi isotonik,
kehilangan cairan
ekstraseluller
3. Sebagai larutan pembawa
Cara Kerja:
Memenuhi kebutuhan cairan
dasar dan menstabilkan
keseimbangan air dan elektrolit,
menjaga kelanjutan
homeostasis
D5% 1 botol Infus Indikasi: Hiperhidrasi, diabetes 1. Adanya respons febris, infeksi pada
Digunakan untuk infus mellitus, pasca operasi, tempat penyuntikan, nekrosis jaringan,
vena perifer sebagai gangguan penggunaan trombosis vena atau flebitis yang
sumber kalori dimana glukosa, sindroma meluas dari tempat penyuntikan. Hal ini
penggantian cairan dan malabsorpsi glukosa- dapat terjadi karena larutan infus atau
kalori dibutuhkan galaktosa teknik pemberiannya sehingga
sebaiknya disuntikkan pada vena yang
Cara Kerja: besar dan menggunakan jarum suntik
Glukosa merupakan yang kecil
sumber kalori dan cairan 2. Hipernatremia
untuk penderita yang tidak
bisa mendapatkan asupan
oral yang adekuat
sedangkan natrium klorida
merupakan garam utama
untuk mempertahankan
tonisitas plasma
Inj Ranitidine 2x50 mg IV Indikasi: Hipersensitif terhadap Takikardi agitasi, gangguan penglihatan,
Tukak lambung dan tukak ranitidine alopesia, nefritis interstisial, sakit kepala
duodenum, refluks
esofagitis, dispepsia
episodik kronis, tukak
akibat AINS, tukak
duodenum karena H.pylori,
sindrom Zollinger-Ellison,
kondisi lain dimana
pengurangan asam
lambung akan bermanfaat
Cara Kerja:
Menduduki reseptor
histamin tipe 2 (H-2) di sel
parietal sehingga histamin
tidak dapat merangsang
reseptor histamin di sel
parietal akibatnya
rangsangan pelepasan
asam lambung berkurang
Inj 3x5 mg IV Indikasi: 1. Hipersensitif terhadap 1. Retardasi/keterlambatan pertumbuhan,
Dexamethasone Sebagai anti inflamasi, Dexamethasone osteoporosis, tukak lambung, glaukoma
menangani penyakit 2. Memiliki riwayat tukak dan katarak subkapsular, fraktur
autoimun, anti shock, lambung, penderita kompresi vertebra
terapi pendukung osteoporosis, diabetes 2. Cushing syndrome, disfungsi pankreas
kemoterapi kanker melitus, infeksi jamur dan pankreatitis, gangguan
Cara Kerja: sistemik, glaukoma, gastrointestinal, peningkatan nafsu
Mengurangi peradangan psikosis, psikoneurosis makan, peningkatan kerapuhan kulit.
dengan menghambat berat, penderita TBC 3. Meningkatnya kerentanan terhadap
migrasi leukosit dan aktif, herpes zoster, infeksi
pembalikan peningkatan herpes simplex, infeksi 4. Sediaan dexamethasone topikal,
permeabilitas kapiler virus lain, cushing memiliki efek samping, seperti: Atrofi
dengan obat ini menekan syndrome dan penderita kulit, iritasi lokal, folikulitis,
respon imun normal dengan gangguan fungsi tertundanya penyembuhan luka,
ginjal penyerapan sistemik dan toksisitas
dengan pembalut oklusif pada aplikasi
ke area tubuh yang luas dan kulit yang
rusak.
5. Sediaan Dexamethasone topikal untuk
mata, memiliki efek samping, seperti :
Ulkus kornea, glaukoma dan penurunan
kemampuan visual.
6. Sediaan inhalasi Dexamethasone,
memiliki efek samping, seperti : Suara
serak, kandidiasis mulut dan
tenggorokan.
7. Dexamethasone injeksi artikular
memiliki efek samping, misalnya :
Nekrosis aseptik pada kerusakan tulang
dan sendi.
8. Secara umum beberapa gejala-gejala
efek samping Dexamethasone ini
disebut sebagai Cushing sindrom, yaitu
gejala-gejala seperti muka tembem,
penebalan seperti selulit pada punggung
dan perut, hipertensi, penurunan
toleransi terhadap karbohidrat dan
gejala-gejala lainnya. Untuk mengukur
kaitan Dexamethasone dengan
Cushing’s Syndrome dilakukan
Dexamethasone Suppression Test
9. Efek samping yang bisa berpotensi
fatal, misalnya: supresi HPA (kegagalan
kardiovaskular saat diberikan dengan
injeksi intravena cepat)
Inj Ceftriaxone 2x2 IV Indikasi: Hipersensitif terhadap Mual, muntah, & diare, stomatitis, glotitis
Infeksi yang disebabkan sefalosporin seperti: sakit kepala dan pusing, reaksi pd
oleh bakteri patogen yang kulit seperti: eosinofilia, trombositopenia,
sensitif terhadap leukopenia, granulositopenia, anemia
Ceftriaxone antara lain: hemolitik, dan peningkatan sementara
 Sepsis SGOT/SGPT dan BUN
 Meningitis
 Infeksi yang
berhubungan dengan
perut
(peritonitis/radang
selaput perut, infeksi
dari saluran empedu
dan saluran
pencernaan)
 Infeksi tulang,
persendian, jaringan
lunak kulit dan yang
disebabkan oleh luka-
luka
 Profilaksis infeksi
perioperatif
 Infeksi pada penderita
dengan mekanisme
kerusakan daya tahan
 Infeksi ginjal dan
saluran kencing
 Infeksi saluran
pernafasan, terutama
pneumonia dan
telinga, hidung dan
tenggorokan
 Infeksi kelamin,
termasuk
gonorrhoeae

Cara Kerja:

Menghambat sintesis
dinding sel bakteri
sehingga terjadi kebocoran
sel bakteri dan bakteri lisis

Tablet MST 2x10 mg Per- Indikasi: Depresi pernapasan, penyakit Hipoventilasi, mual, muntah, konstipasi,
Continus Oral Penatalaksanaan nyeri obstruksi jalan napas, somnolen, konfusi, halusinasi, euforia
kronik pada pasien yang penyakit hati akut, ileus
perlu analgesik opioid paralitik, penggunaan
Cara Kerja: bersama dengan MAOI (atau
dalam waktu 2 minggu
Morfin bertindak sebagai
sesudah menggunakan
agonis dari reseptor mu dan
MAOI) atau obat lain yang
reseptor opioid kappa yang
bekerja pada SSP
kemudian diturunkan
menjadi analgesia
Cefixime 2x200 gr Per- Indikasi: Penderita dengan riwayat Shock, rasa tidak nyaman di rongga mulut,
oral Pengobatan infeksi-infeksi shock atau hipersensitif pusing, defekasi tidak normal,
yang disebabkan oleh terhadap beberapa bahan dari hipersensitivitas (ruam atau demam),
mikroorganisme yang Cefixime gangguan fungsi ginjal, nyeri perut,
rentan antara lain: dispepsia, mual dan muntah, anoreksia
1. Infeksi saluran kemih karena defisiensi vitamin K
tanpa komplikasi yang
disebabkan oleh
Escherichia coli dan
Proteus mirabilis.
2. Otitis media yang
disebabkan oleh
Haemophilus
influenzae (strain β-
laktamase positif dan
negatif), Moraxella
(Branhamella)
catarrhalis (sebagian
besar adalah β-
laktamase positif) dan
Streptococcus
pyogenes.
3. Faringitis dan tonsilitis
yang disebabkan oleh
Streptococcus
pyogenes.
4. Bronkitis akut dan
bronkitis kronis
dengan eksaserbasi
akut yang disebabkan
oleh Streptococcus
pneumoniae dan
Haemophilus
influenzae (strain β-
laktamase positif dan
negatif)
Cara Kerja:
Mekanisme kerjanya yaitu
menghambat sintesis
dinding sel
ANALISIS DATA DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
ANALISIS DATA
Nama Klien : Ny. T
No. Rekam Medik : 269443
Ruang Rawat : Amarilis 1 Kamar 117 A
No Data Masalah Etiologi

1. DS: Ketidakefektifan Mukus Berlebihan


Bersihan Jalan
- Keluarga klien mengatakan bahwa hidung klien selalu mengeluarkan
Napas (00081)
lendir
DO:

- Klien terlihat menggunakan alat bantu pernafasan berupa masker


oksigen
- Hidung klien tampak berlendir
- Suara nafas crackles
- Warna sejret
- Penurunan kesadaran
- Kemampuan untuk batuk
- RR: 11x/menit
- Klien memberikan respon mengangguk ketika ditanya dokter mengenai
sesak yang dirasakan
2. DS : Ketidakseimbangan Asupan diet kurang, Klien tidak
Nutrisi : Kurang mampu memasukkan, mencerna,
- Keluarga klien mengatakan bahwa klien hanya makan 2-3 sendok/3x
dari kebutuhan dan mengabsorbsi makanan karena
dalam sehari
tubuh (00002) faktor biologi (penurunan
- Keluarga klien mengatakan bahwa klien hanya minum air dan susu
kesadaran)
sebanyak 2 sedot dalam sehari
DO :

- BB : 38 kg
- Lila : 20 cm
- IMT : 16, 6 kg/m2 (Moderate Malnutrisi)
3. DS : Kerusakan Lembap (imobilisasi)
Integritas Kulit
- Keluarga klien mengatakan bahwa tidak tahu cara menangani luka
(00046)
dekubitus klien
DO :

- Terdapat dekubitus pada bagian belakang (bokong)


- Ukuran, warna
- Klien bedrest
- Klien mengalami penurunan kesadaran
4. DO: Gangguan perfusi
jaringan serebral
Penurunan kesadaran
(1)
Gcs

Refleks pupil biasanya tidak sama kanan kiri

Keadaan mata

Nyeri

CT scan

Laborat

Riwayat ca

Riwayat kemoterapi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. T
No. Rekam Medik : 269443
Ruang Rawat : Amarilis 1, Kamar 117 A
No Diagnosa Keperawatan Tgl Ditemukan Tgl Teratasi

1 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d Mukus berlebihan (00081) 17 Juni 2109 18 Juni 2019

2 Ketidakseimbangan Nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh b.d Asupan diet kurang, Klien tidak 17 Juni 2019
mampu memasukkan, mencerna, dan mengabsorbsi makanan karena faktor biologi (penurunan
kesadaran) (00002)

3 Kerusakan Integritas Kulit b.d Lembap (00046) 17 Juni 2019 21 Juni 2019
RENCANA KEPERAWATAN

Nama Klien : Ny. T


No. Rekam Medik : 269443
Ruang Rawat : Amarilis 1, Kamar 117 A
Tgl No. Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan Rasional

17/6/19 00081 Status Pernafasan: Terapi Oksigen (3320) (Jannah, 2017) Terapi Oksigen (3320)
Kapatenan Jalan Nafas
a. Bersihkan mulut hidung dan sekresi trakea 1. Membersihkan mulut, hidung
(0410)
dengan tepat dan sekresi trakea dengan tepat
- Frekuensi pernafasan klien b. Siapkan peralatan oksigen dan berikan bertujuan agar menjaga
membaik dari skala 1 melalui sistem humidifier kebersihan dan mencegah adanya
deviasi berat dari kisaran c. Berikan oksigen tambahan seperti yang kotoran menumpuk yang
rentang normal menjadi diperintahkan dikhawatirkan semakin
skala 3 deviasi sedang dari d. Monitor aliran oksigen menghambat klien untuk
kisaran normal dalam Pengaturan Posisi (0840) (Jannah, 2017) bernafas
rentang waktu 3 x 24 jam 2. Menyiapkan peralatan oksigen
a. Posisikan klien untuk mengurangi dypsnea
- Kedalaman inspirasi klien dan memberikannya melalui
misalnya posisi semifowler
membaik dari skala 2 sistem humidifier bertujuan
deviasi yang cukup berat b. Monitor status oksigenasi klien sebelum dan untuk mengantisipasi apabila
dari kisaran normal setelah perubahan posisi klien membutuhkan alat bantu
menjadi skala 4 deviasi c. Tinggikan kepala tempat tidur (posisi pernapasan
ringan dari kisaran normal semifowler) 3. Memberikan oksigen tambahan
dalam rentang waktu 3x24 Pemberian Obat (2300) (Jannah, 2017) seperti yang diperintahkan
jam bertujuan untuk mengatasi defisit
a. Beritahukan klien dan keluarga klien
- Dipsnea saat istirahat oksigen
mengenai jenis obat, alasan pemberian obat,
rentang waktu klien 4. Memonitor aliran oksigen
hasil yang diharapkan dan efek lanjutan
membaik dari skala 1 bertujuan untuk melihat
yang akan terjadi sebelum pemberian obat
sangat berat menjadi skala keefektifan aliran oksigen pada
b. Bantu klien dalam pemberian obat
3 cukup dalam rentang klien
c. Berikan obat obatan sesuai dengan teknik
waktu 3x24 jam Pengaturan Posisi (0840)
dan cara yang tepat
- Penggunaan otot bantu
1. Memposisikan klien semifowler
nafas klien membaik dari
bertujuan agar mengurangi
skala 2 berat menjadi skala
dispnea yang dialami oleh klien
2 ringan dalam rentang
2. Memonitor status oksigenasi
waktu 3x24 jam
klien sebelum dan setelah
perubahan posisi bertujuan untuk
mengevaluasi apakah intervensi
yang dilakukan efektif atau tidak
untuk mengurangi sesak yang
dirasakan klien
3. Meninggikan kepala tempat tidur
bertujuan untuk mengurangi
sesak yang dirasakan klien
Pemberian Obat (2300)

1. Memberitahukan klien dan


keluarga klien mengenai jenis
obat, alasan pemberian obat, hasil
yang diharapkan dan efek
lanjutan yang akan terjadi
sebelum pemberian obat
bertujuan agar memenuhi hak
mereka sebagai penanggung
jawab untuk tahu apa yang
dilakukan kepada anggota
keluarganya (klien)
2. Membantu klien dalam
pemberian obat bertujuan agar
keluhan/gejala yang dialami
klien berkurang atau tidak
semakin memburuk
3. Memberikan obat-obatan sesuai
dengan teknik dan cara yang
tepat bertujuan untuk menjaga
keselamatan klien
17/6/19 00002 Status Nutrisi (1004) Terapi Intravena (IV) (4200) Terapi Intravena (IV) (4200)

- Asupan gizi klien a. Berikan cairan IV pada klien 1. Memberikan cairan IV pada klien
meningkat dari skala 1 b. Berikan pengobatan IV sesuai yang bertujuan untuk
sangat menyimpang dari diresepkan dan monitor untuk hasilnya mempertahankan penyerapan
rentang normal menjadi c. Monitor kecepatan aliran intravena dan area nutrisi klien dikarenakan klien
skala 3 cukup intravena selama pemberian infus mengalami penurunan kesadaran
d. Monitor tanda-tanda vital (somnolen) yang otomatis
menyimpang dari rentang e. Catat asupan dan output dengan tepat menurunkan kemampuan untuk
normal selama 3 x 24 jam makan dan minum melalui mulut
- Asupan cairan klien 2. Memberikan pengobatan IV
meningkat dari skala 1 sesuai yang diresepkan dan
sangat menyimpang dari monitor untuk hasilnya bertujuan
rentang normal menjadi untuk mengurangi keluhan dan
skala 3 cukup gejala penyakit yang dialami
menyimpang dari rentang pasien dan melihat keefektifan
normal selama 3 x 24 jam pengobatan
3. Memonitor kecepatan aliran
intravena dan area intravena
selama pemberian infus
bertujuan agar mencegah
timbulnya masalah lain yang
berkaitan dengan masalah
gangguan fungsi ginjal dan
hematologi
4. Memonitor Vital Sign pada klien
bertujuan untuk memantau
keadaan umum klien
5. Mencatat asupan dan output
dengan tepat bertujuan untuk
memantau keseimbangan cairan
pada klien
17/6/19 00046 Integritas Jaringan Kulit & Perawatan Luka Tekan (3520) Perawatan Luka Tekan (3520)
Membran Mukosa (1101)
- Bersihkan luka dengan cairan yang tidak 1. Memberikan luka dengan cairan
- Lesi pada kulit Klien berbahaya, lakukan pembersihan dengan yang tidak berbahaya bertujuan
membaik dari skala 3 gerakan sirkuler dari bagian dalam ke luar agar tidak memperburuk kondisi
(sedang) menjadi skala 4 - Berikan salep jika di butuhkan (Syapitri, luka (muncul luka baru).
(ringan) dalam rentang Siregar, & Ginting, 2017) Sedangkan melakukan
waktu 3 x 24 jam - Monitor tanda dan gejala infeksi di area luka pembersihkan dengan gerakan
- Ubah posisi setiap 1 - 2 jam sekali untuk sirkuler dari bagian dalam ke luar
mencegah penekanan bertujuan agar bakteri tidak
- Gunakan tempat tidur khusus anti dekubitus menyebar dan menginfeksi
(Rustina, Safitri, & Harti, 2015) bagian yang sudah dibersihkan
- Ajarkan keluarga mengenai perawatan luka 2. Memberikan salep jika
dibutuhkan bertujuan untuk
membantu mempercepat proses
penyembuhan luka
3. Memonitor tanda dan gejala
infeksi di area luka bertujuan
untuk mengevaluasi apakah
intervensi yang sudah diberikan
sudah berhasil atau perlu diganti
4. Mengubah posisi setiap 1-2 jam
sekali untuk mencegah
penekanan bertujuan agar ada
sirkulasi udara disekitar luka
5. Menggunakan tempat tidur
khusus anti dekubitus bertujuan
agar tidak menimbulkan luka
dekubitus baru di bagian
belakang tubuh klien
6. Mengajarkan keluarga klien
untuk perawatan luka bertujuan
agar keluarga dapat melakukan
perawatan luka secara mandiri
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
CATATAN TINDAKAN
Nama Klien : Ny. T
No. Rekam Medik : 269443
Ruang Rawat : Amarilis 1, Kamar 117 A
Tgl No. Dx Jam Tindakan Keperawatan dan Hasil (Evaluasi Formatif) Paraf

17/6/19 16.00 - Sibin pasien


- Mengkaji luka pasien
- TD : 100/60 mmHg
- HR : 80 x / menit
- Injeksi Obat
18/6/19 09.00 - Monitor KU dan TTV
- TD : 152/90 mmHg
- HR : 62x/menit
- RR : 20x/menit
- Bantu sibin pasien
- Ciptakan lingkungan yang nyaman (memposisikan pasien)
- Injeksi Obat
18/6/19 19.25 - Monitor KU dan TTV
- TD : 180/90 mmHg
- HR : 68x/menit
- RR : 20x/menit
- Injeksi Obat
18/6/19 22.30 - Monitor KU dan TTV
- TD : 156/102 mmHg
- HR : 80x/menit
- Pemberian obat oral
19/6/19 10.30 - Monitor KU dan TTV
- TD : 123/97 mmHg
- HR : 64x/menit
- RR : 23x/menit
- spO2 : 100 %
- Pemasangan bed site monitor
- Pendkes mengenai kemoterapi
- Sibin pasien
19/6/19 22.00 - Monitor KU dan TTV melalui bed site monitor
- TD : 123/98 mmHg
- HR : 64x/menit
- Pemberian obat oral
20/6/19 15.00 - Monitor KU dan TTV melalui bed site monitor
- TD : 139/91 mmHg
- HR : 92x/menit
- RR : 20x/menit
- Mengajari teknik relaksasi untuk mengatasi nyeri
20/6/19 19.00 - Monitor KU dan TTV melalui bed site monitor
- TD : 130/90 mmHg
- HR: 90x/ menit
- RR : 20x/menit
- Injeksi obat
20/6/19 22.00 - Pemberian obat oral

21/6/19 12.00 - Pendkes mengenai luka


- Monitor KU dan TTV melalui bed site monitor
- TD : 149/90 mmHg
- HR : 78x/menit
- Mengantarkan pasien kemoterapi
21/6/19 19.30 - Menjemput pasien dari ruang kemoterapi
- Monitor KU dan TTV
- TD : 140/100 mmHg
- HR : 85x/menit
- RR : 20x/menit
- Monitor efek samping kemoterapi
- Memberikan lingkungan yang aman dan nyaman
- Memposisikan pasien semi fowler
- Menganjurkan pasien relaksasi
- Memotivasi pasien untuk makan dan minum
22/6/19 08.00 - Memberikan injeksi obat
- Monitor KU dan TTV
- TD : 154/103 mmHg
- HR : 80x/menit
- RR : 22x/menit
- Mengantarkan pasien kemoterapi
22/6/19 10.00 - Menjemput pasien kemoterapi
- Monitor KU dan TTV
- TD : 160/90 mmHg
- HR : 88x/menit
- RR : 20x/menit
- Monitor efek samping kemoterapi
- Memberikan lingkungan yang aman dan nyaman
- Memposisikan pasien semi fowler
- Menganjurkan pasien relaksasi
- Memotivasi pasien untuk makan dan minum
22/6/19 11.00 - Monitor KU dan TTV
- TD : 152/100 mmHg
- HR : 80x/menit
- RR : 22x/menit
22/6/19 00032 10.00 - Memberikan oksigen melalui masker oksigen sebanyak 5L/mnt
- Memonitor aliran oksigen
- Memposisikan Klien semifowler
- Memonitor status oksigenasi Klien sebelum dan setelah perubahan posisi
- Memberitahukan klien dan keluarga klien mengenai jenis obat, alasan pemberian
obat, hasil yang diharapkan dan efek lanjutan yang akan terjadi sebelum pemberian
obat
- Memberikan obat obatan secara injeksi
18/6/19 00002 18.00 - Memberikan cairan Futrolit pada Klien
- Memonitor kecepatan aliran intravena dan area intravena selama pemberian infus
- Memonitor tanda vital Klien selama 3 jam sekali
- Mencatat asupan dan output Klien
17/6/19 00046 15.00 - Memonitor tanda dan gejala infeksi di area luka
- Memberitahukan keluarha Klien untuk mengubah posisi Klien setiap 1 - 2 jam sekali
untuk mencegah penekanan
EVALUASI KEPERAWATAN
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien : Ny. T
No. Rekam Medik : 269443
Ruang Rawat : Amarilis 1, Kamar 117 A
Tgl No. Dx Jam Evaluasi Sumatif / SOAP

18/6/19 00032 Status Pernafasan: Kapatenan Jalan Nafas

S : Keluarga klien mengatakan bahwa lendir yang keluar


berkurang

O : RR pasien 20x / mnt

A : Masalah pernafasan teratasi

P : Lanjutkan intervensi yang diberikan

Status Nutrisi

S : keluarga klien mengatakan klien muntah setelah program k

O : lila : 22 cm

A : masalah asupan nutrisi pasien belum teratasi

P : Konsultasikan ke dokter mengenai terapi yang harus di ber

Integritas Jaringan Kulit & Membran Mukosa

S : Keluarga pasien mengatakan bahwa luka masih memerah d

O : Luka terlihat memerah

A : Luka pada bagian pantat klien belum teratasi

P : Konsultasikan ke dokter mengenai luka

S-ar putea să vă placă și