Sunteți pe pagina 1din 5

PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH

No. Dokumen : 035/SOP/Dw II/2018


SOP No. Revisi
Tgl. Terbit
: 01
:
Halaman :1-5
Kepala UPT
UPT Puskesmas Dawan II
PUSKESMAS
DAWAN II dr. I Ketut Apriantara
NIP. 198104132008031001
Kegiatan untuk melakukan pengukuran terhadap tekanan
1. Pengertian
yang dihasilkan oleh pompa jantung untuk menggerakkan
darah keseluruh tubuh.

Sebagai acuan dalam penerapan langkah- langkah pengukuran


2. Tujuan
tekanan darah
Keputusan Kepala UPT Puskesmas Dawan II Nomor 8 Tahun
3. Kebijakan
2018 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis di UPT Puskesmas
Dawan II
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
4. Referensi
HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
Alat dan Bahan
5. Prosedur
1. Sphygmomanometer
2. Stetoskop
3. Kursi atau meja periksa

Teknik Pemeriksaan
1. Petugas menyiapkan alat dan bahan.
2. Petugas menjelaskan kepada pasien jenis dan prosedur
pemeriksaan yang akan dilakukan.
3. Petugas mempersilahkan pasien untuk istirahat paling
tidak 5 menit dalam posisi pemeriksaan (posisi duduk).
4. Petugas memastikan ruang pemeriksaan tenang dan
nyaman.
5. Petugas memastikan lengan yang akan diperiksa harus
bebas dari pakaian. Pastikan pada lengan tersebut tidak
terdapat cimino untuk dialisis, bekas luka yang
disebabkan putusnya arteri brachial sebelumnya
maupun limfaoedem.

1/5
6. Petugas melakukan palpasi pada arteri brakhialis untuk
memastikan terabanya denyut.
7. Petugas memposisikan lengan pasien sedemikian rupa
sehingga arteri brakhialis sejajar dengan jantung.
Apabila pasien dengan posisi duduk maka letakkan
lengan pada meja sedikit diatas pinggul.
8. Petugas menentukan ukuran manset. Bila manset terlalu
besar untuk lengan pasien, seperti pada anak-anak,
maka pembacaannya akan lebih rendah dari tekanan
sebenarnya. Bila manset terlalu kecil, misalnya pada
penggunaan manset standar pada pasein obes, maka
pembacaan tekanan akan lebih tinggi dibanding tekanan
sebenarnya.
9. Petugas memasang manset dengan membalutkannya
dengan kencang dan lembut pada lengan atas. Batas
bawah manset berada pada 2.5 cm di atas fossa
antecubiti, dan balon manset harus berada di tengah
arteri brakialis.
10. Petugas memposisikan lengan pasien sedemikan rupa
sehingga siku sedikit fleksi.
11. Petugas memompa manset hingga mengembang. Untuk
menentukan seberapa tinggi tekanan manset, pertama-
tama perkirakan tekanan sistolik dengan palpasi. Raba
arteri radialis dengan satu tangan, kembangkan manset
secara cepat sampai dengan pulsasi arteri radialis
menghilang. Baca tekanan yang terbaca pada
manometer, lalu tambahkan 30 mmHg. Gunakan jumlah
ini sebagai target untuk mengembangkan manset
sehingga mengurangi ketidaknyamanan karena manset
yang terlalu kencang.
12. Petugas mengempiskan manset dan tunggu 15-30 detik.
13. Petugas menempatkan membran stetoskop pada arteri
brachialis.
14. Petugas mengembangkan manset secara cepat sampai
dengan tekanan yang telah ditentukan sebelumnya.
15. Petugas mengempiskan secara perlahan dengan
kecepatan 2-3 mmHg per detik.

2/5
16. Petugas mendengarkan dua bunyi pertama yang
terdengar adalah tekanan sistolik pasien.
17. Petugas menurunkan tekanan 10-20 mmHg.
18. Petugas mengempiskan manset secara cepat hingga nol.
Titik dimana bunyi terdengar menghilang merupakan
tekanan diastolik pasien.
19. Petugas menunggu selama 2 menit, kemudian ulangi
pemeriksaan untuk mendapatkan nilai rata-rata.

6. Diagram/ Petugas menjelaskan kepada


Petugas menyiapkan
Bagan Alir pasien jenis dan prosedur
alat dan bahan
pemeriksaan yang akan
dilakukan

Petugas mempersilahkan
Petugas memastikan ruang
pasien untuk istirahat paling
pemeriksaan tenang dan
tidak 5 menit dalam posisi
nyaman.
pemeriksaan (posisi duduk)

Petugas memastikan lengan Petugas melakukan palpasi


yang akan diperiksa harus pada arteri brakhialis untuk
bebas dari pakaian memastikan terabanya
denyut

Petugas memposisikan
Petugas menentukan ukuran lengan pasien sedemikian
manset rupa sehingga arteri
brakhialis sejajar dengan
jantung

Petugas memasang manset


dengan membalutkannya Petugas memposisikan
dengan kencang dan lembut lengan pasien sedemikan
pada lengan atas rupa sehingga siku sedikit
fleksi

Petugas mengempiskan Petugas memompa manset


manset dan tunggu 15-30 hingga mengembang
detik

3/5
Petugas menempatkan Petugas mengembangkan manset
membran stetoskop pada secara cepat sampai dengan
tekanan yang telah ditentukan
arteri brachialis.
sebelumnya

Petugas mendengarkan dua Petugas mengempiskan secara


bunyi pertama yang perlahan dengan kecepatan 2-3
terdengar adalah tekanan mmHg per detik
sistolik pasien

Petugas menurunkan Petugas mengempiskan manset


tekanan 10-20 mmHg secara cepat hingga nol

Petugas menunggu selama 2 menit, kemudian


ulangi pemeriksaan untuk mendapatkan nilai
rata-rata

7. Hal- hal yang Analisis Hasil Pemeriksaan Bunyi pertama yang terdengar pada
perlu
diperhatikan auskultasi arteri brakhialis saat manset dikempiskan adalah
tekanan darah sistolik (fase korotkof I).

Bunyi terkahir yang masih dapat terdengar adalah tekanan


diastolic (fase korotkof II).

Tabel Klasifikasi tekanan darah dewasa (> 18 th) menurut JNC


VII

Apabila tekanan darah sistolik dan diastolik berada pada


kategori yang berbeda, gunakan kategori yang tertinggi.
Misalnya, tekanan darah 170/92 mmHg berada pada kategori
hipertensi stage II; tekanan darah 135/100 mmHg berada pada
kategori hipertensi stage I.

Hipotensi ortostatik adalah penurunan tekanan darah sistolik ≥


20 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 10 mmHg setelah
pasien berdiri sampai dengan 3 menit.

8. Unit Terkait 1. Ruang Pemeriksaan Umum


2. Ruang Pemeriksaan Lansia

4/5
3. Ruang Pemeriksaan Gigi
4. Ruang KIA KB
5. UGD, Persalinan dan Rawat Inap

9. Dokumen Rekam medis pasien


terkait
10. Rekam
Historis No Yang Diubah Isi Tanggal
Perubahan
Perubahan Mulai
Diberlakukan

5/5

S-ar putea să vă placă și