Sunteți pe pagina 1din 12

Volume 01 Nomor 01 Maret 2019 P ISSN : 2086-5783

WIDYA BIOLOI E ISSN :


EFEKTIVITAS PEMBERIAN HYDROTHERAPI RENDAM KAKI PADA
PENDERITA HIPERTENSI DI BANJAR SRI MANDALA, KELURAHAN
DAUHWARU KABUPATEN JEMBRANA

(EFFECTIVENESS OF GRANTING HYDROTHERAPY OF FOOT LAM IN


HYPERTENSION PATIENTS IN BANJAR SRI MANDALA, KELURAHAN
DAUHWARU, JEMBRANA REGENCY)

Sudaryati, N. L. G.1, Sudiartawan, I P.1, Dwi-Mertha-Adnyana, I M. 1


1
Program Studi Biologi, FMIPA, Universitas Hindu Indonesia
luhgedesudaryati@gmail.com

ABSTRACT
The aim of the study was to determine the effectiveness of giving hydrotherapi
foot soak in hypertensive patients. The study was conducted with one group pretest-
posttest design without a control group by measuring blood pressure (pretest) before
being given an intervention in the form of foot soak hydrotherm against 15 people with
hypertension in Banjar Sri Mandala, Dauhwaru Village, Jembrana Subregency. Then do
the blood pressure measurement again (posttest) after finishing the intervention. After
the study was completed, the results showed that before the hydrotherapi foot bath
intervention, there were 0% of patients classified as normal, 13.32% in prehypertension
category, 60.08% in hypertension category I and 26.60% in hypertension category II.
After the intervention was given, there were 13.32% of the patients classified as normal,
66.68% in the prehypertension category, 20.00% in the first category of hypertension
and no patients belonging to the second grade hypertension category. There is a
decrease of 20-30 mmHg for systolic blood pressure and 0-10 mmHg for diastolic blood
pressure after intervention. Based on the results of the study it can be concluded that the
hydrotherapi foot bath is effectively used to reduce blood pressure in hypertensive
patients in the Banjar Sri Mandala, Dauhwaru Village, Jembrana District.

Keywords: Hypertension, Hydrotherapi Foot Soak, Blood Pressure.

ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektivitas pemberian hydrotherapi
rendam kaki pada penderita hipertensi. Penelitian dilakukan dengan one group pretest-
posttestdesign tanpa adanya kelompok control yaitu dengan melakukan pengukuran
tekanan darah (pretest) sebelum diberikan intervensi berupa hydrotherapi rendam kaki
terhadap 15 orang penderita hipertensi di Banjar Sri Mandala, Kelurahan Dauhwaru,
Kabupaten Jembrana. Kemudian melakukan pengukuran tekanan darah kembali
(posttest) setelah selesai intervensi. Setelah penelitian selesaidiperoleh hasil bahwa
sebelum dilakukan intervensi hydrotherapi rendam kaki,terdapat sebanyak 0 %
penderita yang tergolong ke dalam kategori normal, 13,32 % kategori prehipertensi,
60,08 % kategori hipertensi derajat I dan 26,60 % kategori hipertensi derajat II. Setelah
diberikan intervensi terdapatr13,32 % penderita tergolong kedalam kategori normal,
66,68 % kategori prehipertensi, 20,00 % kategori hipertensi derajat I dan tidak ada
33
Volume 01 Nomor 01 Maret 2019 P ISSN : 2086-5783
WIDYA BIOLOI E ISSN :
penderita yang tergolong kedalam kategori hipertensi derajat II. Terdapat penurunan
sebesar 20-30 mmHg untuk tekanan darah sistolik dan 0-10 mmHg untuk tekanan darah
diastolic setelah dilakukan intervensi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa hydrotherapi rendam kaki efektif digunakan untuk menurunkan tekanan darah
pada penderita hipertensi di banjar Sri Mandala, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan
Jembrana.

Kata Kunci : Hipertensi, Hydrotherapi Rendam Kaki, Tekanan darah.

PENDAHULUAN mmHg dan tekanan diastolik 80-90


Kesehatan merupakan kebutuhan mmHg. Hipertensi dipengaruhi oleh
yang mendasar bagi setiap manusia. beberapa faktor salah satunya usia,
Dengan semakin banyak dan beragamnya semakin bertambahnya usia seseorang,
penyakit yang diderita manusia, maka kemungkinan terjadi hipertensi
berkaitan dengan perubahan gaya hidup semakin meningkat (Perry & Potter,
yang dipengaruhi oleh kemajuan zaman 2016).Seseorang yang mengidap
menyebabkan kebutuhan manusia akan hipertensi biasanya mengalami keluhan
pelayanan kesehatan semakin seperti; sakit kepala, pandangan kabur,
meningkat.Jika dilihat pada masa kini, sering berkemih, susah tidur (Insomnia),
pola kehidupan masyarakat perkotaan mual muntah dan mengalami mati rasa
tampak semakin modern dan serba cepat, pada beberapa bagian tubuh seperti
menuntut masyarakat untuk selalu siap tengkuk, tangan, dan kaki jika sudah
berada dalam keadaan prima. Teknologi mengalami hipertensi derajat dua
yang semakin canggih mempengaruhi (Corwin, 2014).
pola pikir dan kehidupan masyarakat. Hal Berdasarkan data yang diperoleh
ini menyebabkan banyak masyarakat pada tahun 2015, Badan Kesehatan
mengalami penurunan kesehatan baik Dunia (WHO) menunjukkan data bahwa
fisik, kulit kusam, stres, mengalami di seluruh dunia sekitar 1,4 milyar orang
kelebihan berat badan (Obesitas), atau 39,6 % penghuni bumi mengidap
diabetes, serta hipertensi yang banyak hipertensi. Jumlah ini terus meningkat
diderita oleh masyarakat karena berbagai sejak tahun 2009 dimana jumlah
faktor penyebab timbulnya penyakit ini. penderita hipertensi yang ditemukan
Menurut WHO batas normal tekanan sebanyak 972 juta orang atau 26,4%
darah adalah tekanan sistolik 120-140 dengan jumlah penderita terbanyak
34
Volume 01 Nomor 01 Maret 2019 P ISSN : 2086-5783
WIDYA BIOLOI E ISSN :
adalah laki-laki yaitu sebesar 76,6% zaman nenek moyang dan mereka pada
(Arieska, 2013). Di Indonesia setiap zaman tersebut sudah menggunakan
tahunnya terjadi 175.000 kematian akibat bahan yang berasal dari bahan alam
hipertensi dan terdapat 450.000 kasus untuk pencegahan dan pengobatan suatu
penyakit hipertensi, dari kasus hipertensi penyakit salah satunya, air (Apah). Umat
tersebut diketahui bahwa 337.500 kasus Hindu dan seluruh umat manusia
(75%) merupakan usia produktif (15-50 menggunakan air sebagai hal yang sangat
tahun) yang didominasi oleh laki-laki, penting dalam kehidupan. Mengingat air
dan 112.500 kasus (25%) tidak merupakan penentu suatu makhluk hidup
terdiagnosis dan baru sebagian yang apakah dapat tetap hidup atau tidak.
tercakup dalam program penanggulangan Penggunaan media air (Apah) dalam
penyakit hipertensi sesuai dengan penatalaksanaan hipertensi baik untuk
rekomendasi WHO (Depkes RI, 2015). digunakan, karena air hangat mempunyai
Jumlah Kasus hipertensi di provinsi Bali dampak fisiologis bagi tubuh manusia.
tahun 2017 mencapai 132.444 kasus Hangatnya air menyebabkan sirkulasi
dengan rincian laki – laki sebanyak darah menjadi lancar. Oleh karena itu,
63.471 dan perempuan sebanyak 68.973 penderita hipertensi dalam
kasus. Prevalensi hipertensi di Provinsi pengobatannya tidak hanya
Bali sebesar 41,9 % kasus menggunakan obat-obatan kimia, tetapi
hipertensi.Dimana prevalensi hipertensi dapat menerapkan alternatif
di perkotaan sebesar 39,9% dan di nonfarmakologimenggunakan metode
pedesaan sebesar 44,1% dan jumlah ini yang lebih mudah dan murah yakni
akan terus meningkat jika tidak dengan menggunakan hydrotherapi
ditanggulangi (Dinas Kesehatan Provinsi rendam kaki yang dapat dilakukan oleh
Bali, 2017). penderita hipertensi dirumah. Dimana
Masyarakat masa kini kurang bertujuan untuk menstabilkan atau
memahami mengenai cara pencegahan, menurunkan tekanan darah pada
cara perawatan, cara penanggulangan penderita hipertensi yang secara
hipertensi agar tidak mengakibatkan fisiologis air hangat dapat melebarkan
kejadian yang tidak diinginkan. pembuluh darah (Perry & Potter, 2016).
Pengobatan tradisional sudah ada sejak

35
Volume 01 Nomor 01 Maret 2019 P ISSN : 2086-5783
WIDYA BIOLOI E ISSN :
Hydrotherapi rendam kaki ini sangat rendam kaki pada penderita hipertensi di
mudah dilakukan oleh semua orang, tidak Banjar Sri Mandala, Kelurahan
membutuhkan biaya yang mahal, dan Dauhwaru, Kabupaten Jembrana.
tidak memiliki efek samping yang
berbahaya dan sesuai dengan anjuran METODE
WHO (World Health Organization) Penelitian ini menggunakan desain
merekomendasikan penggunaan penelitian eksperimental dengan model
Hydrotherapi rendam kaki sebagai one group pretest-posttestdesign tanpa
pengobatan alternatif untuk menurunkan adanya kelompok kontrol. Dimana
tekanan darah pada penderita hipertensi dengan melakukan pengukuran tekanan
(WHO dalam Perry & Potter, 2016). darah sebelum diberikan intervensi
Berdasarkan hasil studi pendahuluan (pretest) dan melakukan pengukuran
di UPT. Puskesmas I Jembrana, tekanan darah setelah diberikan
Kabupaten Jembrana pada tanggal 7 Mei intervensi (posttest)yang bertujuan untuk
2018 diperoleh data jumlah penduduk mengetahui efektivitas perlakuan
dengan kasus hipertensi dilingkungan hydrotherapi rendam kaki pada penderita
Banjar Pakraman Sri Mandala tahun hipertensi di Banjar Sri Mandala.
2017 yakni laki- laki sebanyak 659 orang Penelitian ini dilakukan pada tanggal
dan perempuan sebanyak 376 orang 7 Mei – 14 Juni 2018 di rumah responden
(SP2TP, 2017). Jumlah penderita masing-masing, yang bertempat di
hipertensi didaerah tersebut masih cukup Banjar Sri Mandala, Kelurahan
tinggi, sehingga perlu diadakannya Dauhwaru, Kabupaten Jembrana dengan
sosialisasi kepada masyarakat dalam rincian sebagai berikut: populasi
penatalaksanaan kasus hipertensi dengan penelitian yakni; penderita hipertensi di
menggunakan media air hangat yakni Banjar Sri Mandala sebanyak 1.035
hydrotherapi rendam kaki. Berdasarkan orang. Dan sampel penelitian:
hasil studi pendahuluan tidak ada pengambilan sampel penelitian dengan
responden yang pernah melakukan metode purposivesampling sebanyak 15
hydrotherapi rendam kaki. Tujuan responden di Banjar Sri Mandala,
penelitian ini untuk mengetahui Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan
efektivitas pemberian hydrotherapi Jembrana.

36
Volume 01 Nomor 01 Maret 2019 P ISSN : 2086-5783
WIDYA BIOLOI E ISSN :

HASIL DAN PEMBAHASAN kepala, menyatakan mata berkunang-


Berdasarkan hasil penelitian kunang saat pagi hari dan saat terkena
didapatkan bahwa responden dalam terik matahari, jantung berdebar, sering
penelitian ini terdapat 4 responden (85%) berkemih, sulit tidur, tekuk terasa berat
berjenis kelamin perempuan sedangkan dan telinga berdenging. Hal ini sesuai
11 (15%) responden berjenis kelamin dengan yang dinyatakan oleh Cahyono,
laki-laki. Hasil observasi yang dilakukan 2015 gejala-gejala penyakit yang biasa
peneliti dengan melakukan pengukuran terjadi baik pada penderita hipertensi,
tekanan darah sebelum diberikan maupun pada seseorang dengan tekanan
intervensi hydrotherapi rendam kaki darah yang normal hipertensi yaitu sakit
diperoleh data bahwa tingkat hipertensi kepala, pusing, gelisah, jantung berdebar,
responden sebelum dilakukan sukar tidur, sesak nafas, cepat marah,
hydrotherapi rendam kakipada penderita telinga berdenging, tekuk terasa berat,
hipertensi di Banjar Sri Mandala, dan sering berkemih dimalam hari.
Kelurahan Dauhwaru, Kabupaten Berdasarkan observasi yang
jembrana yakni; tidak ada responden dilakukan terhadap 15 responden di
(0%) masuk kedalam kategori normal, 2 lingkungan Banjar Pakraman Sri
responden (13,32%) masuk kedalam Mandala diperoleh hasil sebanyak 11
kategori prehipertensi, 9 responden responden (85 %) memiliki riwayat
(60,08 %) masuk kedalam kategori hipertensi dalam keluarga dan 4
hipertensi derajat I dan 4 responden responden (15%) tidak memiliki riwayat
(26,60 %) masuk kedalam kategori hipertensi dalam keluarga melainkan
hipertensi derajat II. Kategori hipertensi memiliki riwayat diabetes mellitus.
tertinggi yang dialami oleh para Berikut data hasil observasi tekanan
responden masuk kedalam kategori darah sebelum dilakukan hydrotherapi
hipertensi sedang (hipertensi derajat I). rendam kaki pada penderita hipertensi di
Saat ditemui hampir keseluruhan Banjar Sri Mandala, Kelurahan
responden mengalami tanda-tanda Dauhwaru, Kabupaten Jembrana.
hipertensi yang jelas seperti; sakit

37
Volume 01 Nomor 01 Maret 2019 P ISSN : 2086-5783
WIDYA BIOLOI E ISSN :

Tabel 1. Klasifikasi tekanan darah responden sebelum dilakukan Hydrotherapi


rendam kaki

Klasifikasi Tekanan Tekanan Darah Tekanan Darah


Frekwensi Persentase
Darah Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal < 120 < 80 0 0%
Prehipertensi 120 – 139 80 – 89 2 13,32 %
Hipertensi derajat I 140 – 159 90 – 99 9 60,08 %
Hipertensi derajat II ≥ 160 ≥ 100 4 26,60 %

Tabel 2. Klasifikasi tekanan darah responden sesudah dilakukan hydrotherapi


rendam kaki

Klasifikasi Tekanan Tekanan Darah Tekanan Darah


Frekwensi Persentase
Darah Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal < 120 < 80 2 13,32 %
Prehipertensi 120 – 139 80 – 89 10 66,68 %
Hipertensi derajat I 140 – 159 90 – 99 3 20,00 %
Hipertensi derajat II ≥ 160 ≥ 100 0 0%

Berdasarkan hasil penelitian pada Treatment of High Blood Pressure (JNC


tabel 2. menunjukkan bahwa hasil VII) dan International Society of
observasi yang dilakukan peneliti Hypertension Working Group (ISHWG)
dengan melakukan pengukuran tekanan kategori dari hipertensi yang dialami
darah, didapatkan data bahwa tingkat oleh para responden masuk kedalam
hipertensi responden sesudah dilakukan kategori prehipertensi, sehingga
hydrotherapi rendam kaki pada hydrotherapi rendam kaki ini sangat
penderita hipertensi di Banjar Sri dirasakan manfaatnya oleh masyarakat
Mandala yaitu 2 responden (13,32 %) di Banjar Sri Mandala karena alternatif
masuk kedalam kategori normal, 10 ini membantu masyarakat untuk
responden (66,68 %) masuk kedalam menurunkan tekanan darahnya serta
kategori prehipertensi, 3 responden mudah untuk dilakukan sendiri bagi
(20,00%) masuk kedalam kategori penderita hipertensi.
hipertensi derajat I dan tidak ada Berdasarkan hasil penelitian pada
responden yang masuk kedalam kategori tabel 2. menunjukkan bahwa hasil
hipertensi derajat II. Penggolongan ini observasi yang dilakukan peneliti
diperkuat oleh data The Seventh Report dengan melakukan pengukuran tekanan
of The Joint National Committee on darah, didapatkan data bahwa tingkat
Prevention, Detection, Evaluation, and hipertensi responden sesudah dilakukan

38
Volume 01 Nomor 01 Maret 2019 P ISSN : 2086-5783
WIDYA BIOLOI E ISSN :

hydrotherapi rendam kaki pada Treatment of High Blood Pressure (JNC


penderita hipertensi di Banjar Sri VII) dan International Society of
Mandala yaitu 2 responden (13,32 %) Hypertension Working Group (ISHWG)
masuk kedalam kategori normal, 10 kategori dari hipertensi yang dialami
responden (66,68 %) masuk kedalam oleh para responden masuk kedalam
kategori prehipertensi, 3 responden kategori prehipertensi, sehingga
(20,00%) masuk kedalam kategori hydrotherapi rendam kaki ini sangat
hipertensi derajat I dan tidak ada dirasakan manfaatnya oleh masyarakat
responden yang masuk kedalam kategori di Banjar Sri Mandala karena alternatif
hipertensi derajat II. Penggolongan ini ini membantu masyarakat untuk
diperkuat oleh data The Seventh Report menurunkan tekanan darahnya serta
of The Joint National Committee on mudah untuk dilakukan sendiri bagi
Prevention, Detection, Evaluation, and penderita hipertensi.

Tabel 3. Persentase jumlah responden sebelum dan sesudah dilakukan


hydrotherapi rendam kaki berdasarkan klasifikasi hipertensi.

No Jumlah Responden
Klasifikasi Tekanan Darah
Sebelum (%) Sesudah (%)
1 Normal 0% 13,32 %
2 Prehipertensi 13,32 % 66,68 %
3 Hipertensi derajat I 60,08 % 20,00 %
4 Hipertensi derajat II 26,60 % 0%

Berdasarkan hasil yang telah derajat I dan 4 responden (26,60 %)


diperoleh peneliti pada tabel 3. terhadap masuk kedalam kategori hipertensi
persentase jumlah responden sebelum derajat II dan setelah dilakukan
dan sesudah dilakukan hydrotherapi hydrotherapi rendam kaki 2 responden
rendam kaki berdasarkan klasifikasi (13,32 %) masuk kedalam kategori
hipertensi dapat disimpulkan bahwa normal, 10 responden (66,68%) masuk
sebelum dilakukan hydrotherapi rendam kedalam kategori prehipertensi, 3
kaki tidak ada responden masuk ke responden (20,00 %) masuk kedalam
dalam kategori normal, 2 responden kategori hipertensi derajat I dan tidak
(13,32%) masuk kedalam kategori ada responden yang masuk kedalam
prehipertensi, 9 responden (60,08 %) kategori hipertensi derajat II sehingga
masuk kedalam kategori hipertensi dapat disimpulkan bahwa hydrotherapi
39
Volume 01 Nomor 01 Maret 2019 P ISSN : 2086-5783
WIDYA BIOLOI E ISSN :

rendam kaki ini sangat dirasakan alternatif ini mudah untuk dilakukan
manfaatnya oleh masyarakat di Banjar sendiri tanpa harus diawasi oleh tenaga
Sri Mandala karena alternatif ini kesehatan, murah serta aman untuk
membantu masyarakat untuk kesehatan bagi penderita hipertensi.
menurunkan tekanan darahnya serta

Tabel 4. Jumlah penurunan tekanan darah responden sesudah dilakukan hydrotherapi


rendam kaki pada penderita hipertensi di Banjar Sri
Mandala.
Jumlah Penurunan ( mmHg )
Tekanan Darah
No 0 10 20 30
1 Sistole 1 2 7 5
2 Diastole 8 7 0 0

Berdasarkan data pada tabel 4. tekanan darah diastole sebesar 20 dan 30


menunjukkan bahwa terdapat jumlah mmHg sebanyak 0 responden.
penurunan tekanan darah responden Berdasarkan hasil penelitian
sesudah dilakukan hydrotherapi rendam diketahui bahwa dari 15 responden
kaki pada penderita hipertensi di Banjar penderita hipertensi sebelum dilakukan
Sri Mandala sebagai berikut: jumlah hydrotherapi rendam kaki tekanan darah
penurunan tekanan darah sistole sebesar sistolik paling rendah 120 dan paling
0 mmHg (6,66%) sebanyak 1 responden, tinggi 160 mmHg dan tekanan darah
jumlah penurunan tekanan darah sistole diastolik paling rendah 80 dan paling
sebesar 10 mmHg (13,34 %) sebanyak 2 tinggi 110 mmHg dan setelah responden
responden, jumlah penurunan tekanan dilakukan hydrotherapi rendam kaki
darah sistole sebesar 20 mmHg (46,66 dengan suhu air 40ºC dengan waktu 30
%) sebanyak 7 responden, jumlah menit selama satu kali, menunjukkan
penurunan tekanan darah sistole sebesar bahwa tekanan darah sistolik paling
30 mmHg (33,34%) sebanyak 5 rendah 110 dan paling tinggi 140 mmHg
responden dan jumlah penurunan dan tekanan darah diastolik paling
tekanan darah diastole sebesar 0 mmHg rendah 80 dan paling tinggi 100 mmHg.
(53,33%) sebanyak 8 responden, jumlah Sehingga, dinyatakan bahwa terdapat
penurunan tekanan darah diastole penurunan tekanan darah yang signifikan
sebesar 10 mmHg (46,67 %) sebanyak 7 setelah pemberian hydrotherapi rendam
responden, dan jumlah penurunan kaki pada penderita hipertensi di Banjar
Sri Mandala, Kelurahan Dauhwaru,
40
Volume 01 Nomor 01 Maret 2019 P ISSN : 2086-5783
WIDYA BIOLOI E ISSN :
Kabupaten Jembrana. Pemberian merupakan faktor terbesar kedua setelah
hydrotherapi rendam kaki ini efektif riwayat keluarga yang mempengaruhi
digunakan sebagai penatalaksanaan seseorang memiliki penyakit hipertensi.
kasus hipertensi baik pedesaan dan Berikut rentang usia responden yang
perkotaan. memiliki penyakit hipertensi di Banjar
Berdasarkan penelitian yang telah Sri Mandala tahun 2018 adalah 2
dilakukan dapat disimpulkan bahwa responden (13,33 %) masuk ke dalam
terdapat hubungan yang signifikan rentang usia ≥ 30 tahun - ≤ 42 tahun,
antara hydrotherapi rendam kaki dengan 10 responden (66,66 %) masuk ke dalam
penurunan tekanan darah sistolik dan rentang usia ≥ 43 tahun - ≤ 55 tahun, 3
diastolik pada penderita hipertensi di responden (20,01 %) masuk ke dalam
Banjar Sri Mandala dengan rata-rata rentang usia ≥ 56 tahun - ≤ 65 tahun
penurunan tekanan darah sistolik sebesar dan 0 responden masuk ke dalam
20 mmHg (46,66 %) dan rata-rata rentang usia ≥ 65 tahun. Sehingga dapat
penurunan tekanan darah diastolik ditarik kesimpulan bahwa tekanan darah
sebesar 10 mmHg (46,67 %). Tekanan sistolik dan diastolik akan meningkat
darah tinggi biasanya terjadi pada usia dengan bertambahnya usia. Usia rata-
lebih tua. Pada usia antara 30 – 65 tahun rata penderita penyakit hipertensi di
tekanan sistolik meningkat rata-rata Banjar Sri Mandala antara usia ≥ 43
sebanyak 20 mmHg dan terus meningkat tahun - ≤ 55 tahun. Maka upaya yang
setelah usia 70 tahun. Peningkatan resiko dapat dilakukan yaitu dengan
yang berkaitan dengan faktor usia ini menggunakan metode hydrotherapi
sebagian besar menjelaskan tentang rendam kaki untuk menurunkan tekanan
hipertensi sistolik terisolasi dan darah pada penderita hipertensi. Pada
dihubungkan dengan peningkatan saat sebelum dan sesudah diberikan
peripheral vascular resistance hydrotherapi rendam kaki terdapat
(hambatan aliran darah dalam pembuluh penurunan yang sangat signifikan pada
darah periferred) dalam arteri (Casey darah baik pada tekanan darah sistolik
dan Benson,2016). maupun tekanan darah diastolik.
Berdasarkan data yang telah Prinsip kerja hydrotherapi rendam
diperoleh menyatakan bahwa usia kaki adalah dengan menggunakan media

41
Volume 01 Nomor 01 Maret 2019 P ISSN : 2086-5783
WIDYA BIOLOI E ISSN :
air hangat yakni secara konduksi dimana penurunan tekanan darah setelah
terjadi perpindahan panas atau hangat hydrotherapi rendam kaki dapat terjadi
dari air hangat ke dalam tubuh akan karena pembuluh darah mengalami
menyebabkan pelebaran pembuluh darah pelebaran dan relaksasi (Casey &
dan penurunan ketegangan otot sehingga Benson,2016).
dapat melancarkan peredaran darah Hydrotherapi rendam kaki dapat
keadaan dimana kontraksi ventrikel melemaskan pembuluh-pembuluh darah,
mulai terjadi sehingga dengan adanya sehingga tekanan darah menurun. Dalam
pelebaran pembuluh darah, aliran darah hal ini, hydrotherapi rendam kaki dapat
akan lancar sehingga akan mudah mengurangi tahanan perifer. Penurunan
mendorong darah masuk kejantung tekanan darah juga dapat terjadi akibat
sehingga menurunkan tekanan berkurangnya aktivitas memompa
sistoliknya. Pada tekanan diastolik jantung. Peningkatan efisiensi kerja
keadaan releksasi ventrikular isovolemik jantung dicerminkan dengan penurunan
saat ventrikel berelaksasi, tekanan di tekanan darah sedangkan penurunan
dalam ventrikel turun drastis, aliran tahanan perifer dicerminkan dengan
darah lancar dengan adanya pelebaran penurunan tekanan diastolik. Hasil
pembuluh darah sehingga akan penelitian ini mendukung penelitian
menurunkan tekanan diastolik (Perry & Putri (2015) dalam jurnal penelitiannya
Potter, 2016). yang berjudul Efektifitas Terapi Rendam
Perubahan tekanan darah setelah Kaki Menggunakan Air Hangat Dan
dilakukan hydrotherapi rendam kaki Senam Lansia Terhadap Tekanan Darah
disebabkan karena manfaat dari Di Unit Rehabilitasi Sosial (Uresos)
hydrotherapi rendam kaki yaitu Pucang Gading Unit Semarang II, yang
mendilatasi pembuluh darah, menyatakan bahwa rata-rata tekanan
melancarkan peredaran darah, dan darah sistole sebelum diberikan terapi
memicu syaraf yang ada pada bagian rendam kaki menggunakan air hangat
tubuh untuk bekerja. Saraf yang ada dan senam lansia adalah 145 mmHg.
pada tubuh menuju ke organ vital tubuh Tekanan darah sistole setelah diberikan
diantaranya menuju ke jantung, paru- terapi rendam kaki menggunakan air
paru, lambung dan pankreas. Adanya hangat dan senam lansia adalah 132,27

42
Volume 01 Nomor 01 Maret 2019 P ISSN : 2086-5783
WIDYA BIOLOI E ISSN :
mmHg artinya ada perbedaan tekanan mmHg dengan rata-rata penurunan
darah sistole sebelum dan setelah sebesar 20-30 mmHg untuk tekanan
dilakukan terapi rendam kaki darah sistolik dan 0-10 mmHg untuk
menggunakan air hangat dan senam tekanan darah diastolik.
lansia pada kelompok intervensi.
Menurut AsiaTraditional Chinese SARAN
Medicine (2013), rendam kaki dengan Bagi masyarakat di Banjar Sri
air hangat setiap hari untuk Mandala, Kelurahan Dauhwaru,
meningkatkan sirkulasi darah terapi Kecamatan Jembrana memberi
rendam kaki dengan air hangat mencapai gambaran serta diharapkan dapat
serangkaian perawatan kesehatan yang mengaplikasikan alternatif hydrotherapi
efisien melalui tindakan pemanasan, rendam kaki ini untuk menurunkan
tindakan mekanis dan tindakan kimia air tekanan darah pada penderita hipertensi.
serta efek penyembuhan dari uap obat Sehingga nantinya dapat memberikan
dan medis pengasapan. pengetahuan yang lebih optimal pada
penderita hipertensi terutama penderita
SIMPULAN hipertensi di Banjar Sri Mandala dan
Berdasarkan hasil penelitian yang pengetahuan baru yang dapat
telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan meningkatkan minatpenderita lain untuk
bahwa hydrotherapi rendam kaki efektif mengikuti hydrotherapi rendam kaki ini.
diberikan pada penderita hipertensi di
Banjar Sri Mandala, Kelurahan DAFTAR PUSTAKA
Asia Traditional Chinese Medicine
Dauhwaru Kabupaten Jembrana. (TCM). (2013). Rendam kaki
Sebelum diberikan intervensi dengan air panas mempercepat
peredaran darah. Avaible at :
hydrotherapi rendam kaki tekanan darah http://id.asiatcm.com/content
paling rendah yaitu 120/80 mmHg dan /rendam-kaki-dengan-airpanas-
mempercepatkanperedaran-
tekanan darah paling tinggi 160/110 darah. Diakses pada 17 Mei
mmHg. Setelah dilakukan hydrotherapi 2018, Pukul 16.27 wita.

rendam kaki tekanan darah responden Bates A, & Hansen N. 1996. The
Principles and Properties of
paling rendah yaitu 110/80 mmHg dan
Water: Aquatic Exercise and
tekanan darah paling tinggi 140/100 Therapy. Philadelphia, PA: WB
Saunders Co; Pages: 21-28.
43
Volume 01 Nomor 01 Maret 2019 P ISSN : 2086-5783
WIDYA BIOLOI E ISSN :
Casey, R.N dan Benson, H. 2016. Prevention, Detection,
Panduan Harvard Medical Evaluation, and Treatment oh
Shcool : Menurunkan Tekanan Hight Blood Pressure. National
Darah. Alih bahasa. Devi Institute of Hight Blood Pressure
Nirmala. Jakarta : PT Bhuana : 98-480.
Ilmu Populer.
Potter & Perry. 2015. Fundamental
Corwin, Elizabeth J. 2014. Buku Saku Keperawatan Ed 7 Buku 2.
Patofisiologi. Penerbit Buku Jakarta: Salemba Medika.
Kedokteran: EGC. Jakarta\
Potter,P.A. dan Perry, A.G. 2016.
Dinas Kesehatan Provinsi Bali, 2017. Fundamental of nursing:
Profil Kesehatan Provinsi Bali concept,process,and practice. Ed
2017. Avaible at : 4 Vol 2 (Terj. Yasmin Asih, et
www.diskes.baliprov.go.id. al). Jakarta : EGC
Diakses pada tanggal 7 Mei
Puskesmas,I.J. 2017. Profil Puskesmas I
2018. Pukul 20.43 Wita.
Jembrana tahun 2017. Tidak
diterbitkan:
Direktorat Bina Farmasi. 2006.
Jembrana, Bali.
Pharmaceutical Care Untuk
Pasien Penyakit Tortora, G. J., Derrickson, B. H. 2009.
Hipertensi.Jakarta: Direktorat Principles of Anatomy and
Bina Farmasi Komunitas,Klinik Physiology: Maintenance and
Ditjen Bina Kefarmasian & Continuity of the Human Body,
AlatKesehatan Departemen Twelfth Edition, Volume 2.
Kesehatan Indonesia. Hoboken: John Wiley & Sons.
Fauci, Braunwald, Kasper, Hauser, Udjianti, W. J. 2011. Keperawatan
Longo, Jameson, & Loscalzo, Kardiovaskular. Jakarta: Salemba
et.al. 2015. Harrison'sPrinciples Medika.
of Internal Medicine
SeventeenthEdition: Manual of WHO. 1999. World Health
Medicine. Tangerang Selatan: Organization-International
Karisma Publishing Group. Society of Hypertension
Kardiologi (4rd ed). Jakarta : Guidelines far the Management
Penerbit Erlangga; 57-62. of Hypertension. Journal of
Hypertension; 17: 151-183.
Joint National Committeon Prevention,
Detection, Evaluation, and WHO dalam Soenarta dan Arieska.
Treatment of Hight Blood 2013. Konsensus Pengobatan
Pressure. 1997. The sixth of the Hipertensi. Jakarta: Perhimpunan
joint National Committee on Hipertensi Indonesia (Perhi).

44

S-ar putea să vă placă și