Sunteți pe pagina 1din 10

IMPLEMENTASI VALUE PROPOSITION DALAM PENETAPAN STRATEGI

PEMASARAN
(Studi Kasus pada Produk TabunganKu di Bank
Pembangunan Daerah JawaTimur Cabang Malang)
Bramantyo Aji
Wilopo
Inggang Perwangsa Nuralam
FakultasI lmu Administrasi
Univеrsitas Brawijaya
Malang
Еmail: bramantyoajik@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this study is to examine how to create value propositions and how applying them can be a
consideration in determining the marketing strategy on TabunganKu products in PT. BPD East Java Tbk.
This research uses descriptive qualitative method with two research focus: value proposition offered by Bank
Jatim in TabunganKu product; and implementation of value proposition with its relation to consideration in
formulating company marketing strategy. Value proposition is what the company promised to customers with
some elements included. The result of the research showed that there are 11 elements of value proposition
according to Alexander Osterwalder & Yves Pigneur, only 8 elements applied by Bank Jatim in TabunganKu
product which are performance, customization, getting the job done, design, brand/status, price, accesability,
and usability. Perceptions of the 8 elements offered by Bank Jatim on TabunganKu can be well received by
consumers, except the elements of accsesibility and usability elements. There is no specific strategy applied
by Bank Jatim in marketing of TabunganKu product. Consideration is done by using 4 main pillar that is
product, price, place, promotion. Promotion activities of Bank Jatim are still classified as common as face to
face, door to door, gathering, and influencers.

Keywords: Value Proposition, Marketing Strategy, TabunganKu, Bank Jatim

АBSTRАK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penciptaan value proposition dan bagaimana
implementasinya dapat menjadi pertimbangan dalam menetapkan strategi pemasaran pada produk
TabunganKu di PT. BPD Jawa Timur Tbk. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif
dengan dua fokus penelitian yaitu: 1) value proposition yang ditawarkan Bank Jatim pada produk
TabunganKu; dan 2) implementasi value proposition dengan keterkaitan nya terhadap pertimbangan dalam
merumuskan strategi pemasaran perusahaan. Value proposition adalah apa yang dijanjikan produsen terhadap
pelanggan mencakup dari beberapa elemen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 11 elemen value
proposition menurut Alexander Osterwalder & Yves Pigneur, hanya 8 elemen yang diterapkan oleh Bank
Jatim dalam penciptaan produk TabunganKu yaitu kinerja, penyesuaian, penyelesaian pekerjaan, desain,
merek/status, harga, kemudahan dalam mengakses, dan keamanan/kenyamanan. Persepsi konsumen dari 8
elemen yang ditawarkan Bank Jatim pada TabunganKu secara keseluruhan sudah dapat diterima dengan baik
oleh konsumen kecuali elemen kemudahan dalam mengakses dan elemen keamanan/kenyamanan. Tidak ada
strategi khusus yang diterapkan Bank Jatim dalam pemasaran produk TabunganKu. Pertimbangan dilakukan
menggunakan 4 pilar utama (4P) yaitu product, price, place, dan promotion. Kegiatan promosi yang biasa
dilakukan oleh Bank Jatim masih tergolong umum seperti face to face, door to door, gathering dan influencer.

Kata Kunci: Value Proposition, Strategi Pemasaran, TabunganKu, Bank Jatim.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 53 No. 1 Desember 2017| 21


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PЕNDАHULUАN ideal terhadap tujuannya mendongkrak angka
Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun penjualan produk dan jasa. Inovasi yang diterapkan
1998 tentang Perbankan, pengertian bank adalah harus tetap efektif guna mengurangi berbagai risiko
sebuah badan usaha yang menghimpun dana dari dan biaya dalam prosesnya sampai ke konsumen.
masyarakat dalam bentuk simpanan dan Hal tersebut dikarenakan menjual produk
menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam merupakan tujuan utama dari setiap organisasi
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya bisnis demi mencapai laba atau profit seperti yang
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat dikatakan Swasta (2002) bahwa kelangsungan
banyak. Persaingan bisnis perbankan diera 2000-an hidup sebuah perusahaan sangat bergantung pada
semakin kompetitif dalam upayanya kepuasan para pelanggannya dan kemampuan
mengembangkan bisnis, sehingga setiap bank untuk menghasilkan laba.
dituntut untuk menggunakan berbagai macam Bank sebagai penyedia jasa keuangan
strategi dan kreativitasnya untuk dapat menarik tentunya butuh strategi yang handal untuk
minat masyarakat. Untuk menjadi yang terbaik, menghadapi setiap kompetitor. Agar proses
perbankan selalu mengupayakan untuk memenuhi penjualan produk/jasa dapat berjalan dengan
semua kebutuhan masyarakat dengan cara efektif diperlukan strategi khusus dan ketrampilan
penyempurnaan produk-produk perbankan yang tersendiri. Dimulai dari menyusun strategi
dimilikinya. Berbagai macam produk dan layanan pemasaran yang terdiri dari prinsip-prinsip dasar
baru juga diciptakan demi memperluas pangsa yang mendasari manajemen untuk mencapai tujuan
pasarnya. bisnis dan pemasarannya dalam sebuah pasar
Sampai sekarang ini sektor perbankan sasaran (Kotler, 2004), yang mana dalam
masih mendominasi atas lembaga keuangan non pelaksanaannya dengan mempertimbangkan
bank lainnya dalam industri jasa keuangan di unsur-unsur 4P (Kotler & Amstrong, 2007), yaitu
Indonesia, tetapi dana yang dikelola mayoritas product,price, place, dan promotion.
berupa simpanan jangka pendek. Menteri keuangan Setelah melakukan pertimbangan terhadap
berharap agar peran pasar modal dan lembaga unsur-unsur 4P, tentunya ada beberapa sasaran
keuangan non bank seperti asuransi dan dana yang ingin dicapai oleh bank dalam pemasarannya,
pensiun harus ditingkatkan guna mobilisasi dan seperti meningkatkan mutu pelayanan dan
distribusi simpanan jangka panjang1. Strategi menyediakan keberagaman produk yang sesuai
tersebut bertujuan untuk mempercepat dengan keinginan dan kebutuhan nasabah. Menurut
pertumbuhan sektor pasar modal dan lembaga Kasmir, (2010) untuk bisa mencapai sasaran yang
keuangan non bank, namun bagi lembaga dituju, bank perlu melakukan beberapa hal, yaitu:
keuangan perbankan hal tersebut merupakan 1) Menciptakan produk yang sesuai dengan
sebuah tantangan baru dimana pesaing-pesaing keinginan dan kebutuhan konsumen; 2)
baru akan tumbuh dan berkembang pada pangsa Memberikan nilai lebih terhadap produk yang
pasar yang relatif sama. Kondisi tersebut memaksa ditawarkan dibandingkan dengan produk pesaing;
lembaga perbankan untuk lebih giat lagi mencari 3) Menciptakan produk yang memberkan
setiap peluang dan pelanggan baru untuk keuntungan dan keamanan terhadap produknya; 4)
meningkatkan pangsa pasar bank (Inggang, 2017), Memberikan informasi yang benar-benar
serta berusaha meningkatkan value proposition dibutuhkan konsumen dalam hal keuangannya
(proposisi nilai) setiap produknya untuk bisa pada saat dibutuhkan; 5) Memberikan pelayanan
bertahan dan berkembang dalam ketatnya yang maksimal mulai dari calon nasabah hingga
persaingan. menjadi nasabah bank yang bersangkutan; 6)
Cara yang dilakukan pihak bank untuk Berusaha untuk menarik konsumen agar mau
mendapatkan kepercayaan dari masyarakat adalah menjadi nasabah bank; 7) Berusaha untuk
dengan memberikan rangsangan dalam bentuk mempertahankan nasabah yang lama dan berusaha
balas jasa seperti bunga, bagi hasil, hadiah atau mencari nasabah yang baru baik dari segi jumlah
balas jasa lainnya sehingga masyarakat berminat maupun kualitas.
untuk menanamkan dananya (Kasmir, 2008).
Namun strategi pemasaran inovatif yang selama ini
diterapkan oleh perusahaan masih jauh dari nilai
1
http://www.kemenkeu.go.id/Berita/menkeu-berharap-
peran-industri-keuangan-non-bank-meningkat. Diaksespada
10 April 2017.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 53 No. 1 Desember 2017| 22


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Peran pelanggan dalam model bisnis yang menyejahterakan rakyat2. Disamping itu, manfaat
dijalankan oleh sebuah perusahaan mampu yang diperoleh Bank Jatim juga dapat
mengembangkan laba/profit untuk meningkatkan jumlah nasabahnya sebagai bagian
keberlangsungan hidup perusahaan. Sesuai dengan dari proses keberlangsungan hidup suatu organisasi
pendapat Osterwalder & Pigneur (2010) bahwa bisnis. Disamping itu, manfaat yang diperoleh
pelanggan merupakan inti dari sebuah model Bank Jatim untuk mereleasikan target yang telah
bisnis. Akan tetapi perusahaan harus mampu
membangun sebuah model bisnis yang dapat
menciptakan value proposition untuk memenuhi
kepuasan pelanggannya. Value proposition adalah
apa yang kita tawarkan pada pelanggan dan
mencakup dari beberapa elemen diantaranya
adalah keinginan pelanggan, keuntungan yang
ditawarkan dan harga (Osterwalder & Pigneur,
2010). Pelanggan yang terpuaskan akan terus
melakukan pembelian, dan sebaliknya pelanggan
yang merasa tidak puas akan menghentikan
pembelian produk yang bersangkutan dan
kemungkinan akan menyebar barita tersebut pada direncanakan yaitu total aset meningkat 7,57%;
orang lain (Setiadi, 2003). penghimpunan dana pihak ketiga direncanakan
Penerapan value prososition sudah meningkat 8,00%; dan penyaluran kredit
seharusnya digunakan karena sangat berhubungan direncanakan meningkat 8,17%.3
dengan strategi pemasaran yang akan diterapkan, Gambar 1. Potensi Nasabah TabunganKu
karena value proposition adalah salah satu cara Sumber: Bank Indonesia, 2007
untuk menciptakan pengembangan strategi yang
sempurna dan sangat berhubungan dengan Seperti yang ditunjukkan pada gambar 1
konsumen, pesaing dan pasar. Tujuan penerapan bahwa potensi dari nasabah TabunganKu masih
value proposition ini adalah untuk menciptakan sangat besar. Pada tahun 2007 Indonesia memiliki
produk perusahaan dengan nilai yang sesuai total 138juta jiwa penduduk dewasa tetapi hanya
dengan keinginan dan dapat memuaskan 42% atau 58.261.596jiwa dari total penduduk
kebutuhan konsumen serta memiliki keunggulan dewasa yang memiliki rekening di Bank. Karena
kompetitif dalam persaingan untuk dapat produk TabunganKu diterbitkan secara bersama-
memenangkan persaingan di pasar (Osterwalder & sama dan memiliki pasar potensial yang besar,
Pigneur, 2010). pihak Bank Jatim harus meningkatkan nilai yang
PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa ditawarkan dan memposisikan produknya dengan
Timur Tbk atau yang biasa disebut Bank Jatim baik agar lebih menarik minat calon nasabahnya.
memiliki empat jenis produk atau jasa dalam Misalnya dari segi keuntungan yang ditawarkan
bentuk dana, kredit, treasury dan layanan. Dana Bank Jatim kepada nasabah dari
4
yang ditawarkan dapat berupa Tabungan, Siklus, produkTabunganKu , yaitu: 1) Tanpa biaya
Deposito, Giro, TabunganKu dan Program Bunga administrasi; 2) Bunga dihitung berdasarkan saldo
Plus. TabunganKu merupakan satu dari beberapa harian; 3) Bunga dibayarkan setiap bulan pada
produk Bank Jatim dengan persyaratan yang tanggal 16.
mudah dan ringan, yaitu berupa tabungan untuk
perorangan. Produk ini diterbitkan secara bersama- KАJIАN PUSTАKА
sama oleh bank-bank umum di Indonesia dan Strategi Pemasaran
merupakan program dari BI. Tujuan produk ini Menurut Tjiptono (2008) strategi
adalah untuk memberikan kemudahan dan pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan
menumbuhkan budaya menabung serta ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai
aktivitas atau program pemasaran terhadap
2 4
http://www.bankjatim.co.id/. Diaksespada 12 April 2017 http://www.bi.go.id/id/iek/produk-jasa-
perbankan/jenis/Documents/TabunganKU_Bank_Umum.pdf
3
http://www.bankjatim.co.id/id/informasi/berita/kinerja- . Diakses pada 10 April 2017
keuangan-tahun-2016-cemerlang-laba-bersih-bank-jatim-
tercatat-rp-103-triliun-audited-tumbuh. Diaksespada 15 April
2017

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 53 No. 1 Desember 2017| 23


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
permintaan produk atau lini produknya di pasar f. Brand atau Status
sasaran tertentu. g. Price (harga)
Strategi pemasaran terdiri dari prinsip-prinsip h. Cost reduction (pengurangan biaya)
dasar yang mendasari manajemen untuk mencapai i. Risk reduction (pengurangan risiko)
tujuan bisnis dan pemasarannya dalam sebuah j. Acsessability (kemudahan mengakses)
pasar sasaran, dan mengandung keputusan dasar k. Usability (kenyamanan)
tentang pemasaran, bauran pemasaran, dan alokasi
pemasaran (Kotler, 2004). Oleh karena itu MЕTODE PЕNЕLITIАN
penggunaan strategi pemasaran harus melalui Pеnеlitiаn ini mеrupаkаn pеnеlitiаn
tahap-tahap analisa kelemahan dan keunggulan dеskriptif dеngаn pеndеkаtаn kuаlitаtif yang
perusahaan serta ancaman dan peluang yang akan berlokasi di Bank Jatim Cabang Malang, Jl. Jaksa
dihadapi. Proses pelaksanaan strategi pemasaran Agung Suprapto 26-28, Malang dan situs
pun juga perlu evaluasi apakah sudah sesuai atau penelitiannya adalah pada bagian pemasaran
diperlukan adaptasi lebih lanjut menyesuaikan perusahaan agar peneliti dapat menangkap keadaan
dengan lingkungan sekitar. sebenarnya dari objek yang diteliti untuk
Menurut Corey dikutip oleh Tjiptono memperoleh data atau informasi
(2008) terdapat lima elemen yang saling berkaitan
dalam strategi pemasaran, terdiri dari: FokusPеnеlitiаn
1. Pemilihan pasar 1. Value proposition yang ditawarkan oleh Bank
2. Perencanaan produk Jatim pada produk TabunganKu.
3. Penetapan harga. 2. Implementasi value proposition pada produk
4. Sistem distribusi. TabunganKu dengan keterkaitannya terhadap
pertimbangan dalam merumuskan strategi
Konsep Bauran Pemasaran pemasaran perusahaan.
Dalam pemasaran modern kini tidak bisa
lepas dari konsep bauran pemasaran (marketing Tеknik Pеngumpulаn Dаtа
mix). Kotler& Amstrong (2007) Tеknik pеngumpulаn dаtа yаng digunаkаn
mendefinisikannya sebagai serangkaian alat olеh pеnеliti аntаrа lаin: obsеrvаsi, wаwаncаrа, dаn
pemasaran taktis yang biasa disebut 4P, yaitu dokumеntаsi. Аdаpun instrumеnt pеnеlitiаn yаng
product, price, place dan promotion. Dengan fokus digunаkаn iаlаh: pеnеliti, pеdomаn wаwаncаrа,
4P yang dapat dikendalikan dan dipadukan dengan pedoman observasi, pedoman dokumentasi.
baik oleh perusahaan untuk menghasilkan
tanggapan sesuai dengan apa yang diinginkan Аnаlisis Dаn Kеаbsаhаn Dаtа
perusahaan dalam pasar sasaran. Аnаlisis dаtа yаng digunаkаn olеh pеnеliti аdаlаh
modеl Creswel. Menurut Creswell (2003) terdapat
Value Proposition (Proposisi Nilai) beberapa tahapan yaitu mengatur dan
Sebuah value proposition menciptakan mempersiapkan data, menetapkan gambaran secara
nilai untuk setiap konsumen melalui kombinasi umum, meng-coding data, mendeskripsikan hasil
yang berbeda dari unsur-unsur yang dapat coding, membuat narasi kualitatif, Interpretasi data
memenuhi kebutuhan untuk setiap segmen. Nilai dаn kеаbsаhаn dаtа mеngunаkаn tеknik triаngulаsi
yang diberikan dapat berupa kuantitatif (misalnya
harga, kecepatan pelayanan) maupun kualitatif HАSIL DАN PЕMBАHАSАN
(misalnya desain, pengalaman pelanggan, Value Proposition yang Ditawarkan Bank Jatim
perasaan). Value proposition merupakan suatu pada TabunganKu
alasan yang dapat meyakini target konsumen Bank Jatim sebagai Bank Pembangunan
mengapa harus membeli produk tersebut (Kotler& Daerah Jawa Timur memiliki visi untuk menjadi
Armstrong, 2007). Ada sebelas jenis komponen bank yang sehat berkembang secara wajar serta
yang dapat mempengaruhi proses penciptaan nilai memiliki manajemen dan sumber daya manusia
pada suatu produk/jasa (Osterwalder & Pigneur, yang profesional. Hal itu diwujudkan melalui
2010), yaitu : berbagai produk yang telah diterbitkannya. Sudah
a. Newest (sifat Baru) banyak sekalai produk Bank Jatim yang malang
b. Performance (kinerja) melintang khususnya di wilayah kota malang.
c. Customization (penyesuaian) Salah satu produk tersebut adalah TabunganKu.
d. Getting the job done (penyelesaian pekerjaan) Secara sadar maupun tidak, setiap produk
e. Design (desain) akan memiliki suatu hal penting yang disebut value
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 53 No. 1 Desember 2017| 24
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
proposition. Penerapan value proposition menyimpan uang di bank itu mahal, tidak bebas,
digunakan untuk meningkatkan nilai suatu produk dan ada biaya-biayanya juga. Mereka lebih
agar melebihi produk sejenis lainnya. Konsumen memilih menyimpan uangnya di rumah, seperti di
dapat menerima value proposition tersebut apabila almari, di bawah tempat tidur, atau di tempa-
nilai yang diciptakan perusahaan/produsen sesuai tempat yang menurut mereka aman. Hal ini ingin
dengan keinginan serta dapat memuaskan dirubah oleh Bank Jatim karena zaman sudah
konsumen. Seperti yang dikatakan Buttle (2009) berkembang dan kebutuhan akan bank tidak bisa
bahwa value proposition adalah sebuah janji diabaikan begitu saja. Selain ituanak sekolahan dan
eksplisit atau implisit yang dibuat oleh sebuah pegawai dengan gaji UMR yang menjadi segmen
perusahaan atau organisasi kepada konsumen yang konsumen Bank Jatim Hal ini mendapat respon
akan memberikan suatu paket tertentu yang diikat positif dari konsumen karena dapat meringankan
menjadi satu dari manfaat penciptaan nilai. Value beban untuk masyarakat menengah-kebawah.
proposition diciptakan untuk segmen konsumen
melalui penerapan dari beberapa elemen yang b. Penerapan elemen penyesuaian
mendalaminya. Terdapat 11 elemen pembentuk Elemen value proposition yang kedua
value proposition menurut Osterwalder dan adalah penyesuaian. Perusahaan dapat
Pigneur (2010), diantaranya adalah sifat baru, menciptakan nilai dengan menyesuaikan produk
pengurangan risiko, pengurangan biaya, dan atau jasa sesuai dengan kebutuhan pelanggannya
kemudahan dalam mengakses suatu produk. (Osterwalder & Pigneur, 2010). Elemen ini
Produk TabunganKu dari Bank Jatim belum diterapkan oleh Bank Jatim terhadap TabunganKu
sepenuhnya menerapkan keseluruhan elemen dari melalui penyesuaian usia. Bank Jatim tidak
value proposition. Penerapan pada keseluruhan membatasi usia minimal bagi segmen konsumen
elemen tersebut akan meningkatkan nilai produk yang ingin menabung menggunakan TabunganKu.
yang diciptakan di mata konsumen. Tujuannya untuk memudahkan segmen konsumen
yaitu anak sekolahan dan masyarakat menengah-
a. Penerapan elemen kinerja kebawah agar mau menabung di bank. Nilai tesebut
Elemen value proposition yang pertama diciptakan agar anak sekolahan yang kebanyakan
adalah kinerja dan diterapkan pada produk belum cukup usia untuk membuat KTP bisa turut
TabunganKu milik Bank Jatim. Meningkatkan menabung. Caranya yaitu dengan menggunakan
kinerja produk merupakan cara umum untuk KTP orang tua sebagai atas nama anak yang
menciptakan nilai (Osterwalder & Pigneur, 2010). bersangkutan. Kemudahan dalam proses
Kinerja berhubungan dengan kemampuan pembukaan rekening tersebut akan menarik minat
produk/jasa dalam menyelesaikan suatu segmen konsumen yang kebanyakan adalah anak
permasalahan. Semakin baik kemampuan SD hingga SMA.
produk/jasa dalam menyelesaikan masalah maka Bank Jatim yang turut menerapkan
nilai yang diciptakan akan semakin tinggi. Bank program TabunganKu harus mampu melihat
Jatim yang turut menerapkan program kondisi persaingan di masyarakat secara langsung.
TabunganKu menciptakan nilai pada elemen Tren pada masa kini yang semakin dinamis
kinerja melalui bebas biaya administrasi. Bebas menciptakan kejenuhan antara masyarakat bawah
biaya ini dapat direalisasikan oleh Bank Jatim dan masyarakat atas. Kondisi itu dapat menjadi
dengan cara alokasi dana dari produk-produk peluang maupun ancaman bagi pihak bank. Gaya
lainnya tanpa. Meski begitu Bank Jatim tetap hidup masyarakat bawah yang cenderung
menganggap sama semua produknya tanpa mencontoh apa yang ditonton dapat meninggalkan
membedakan antara yang berbiaya tingga ataupun budaya menabung. Salah satu cara yang dilakukan
yang bebas biaya seperti TabunganKu. Menurut untuk mengembalikan budaya menabung adalah
kepala pemasaran Bank Jatim, biaya hanya akan dengan menyesuaikan usia minimal pembukaan
muncul jika nasabah ingin menggunakan layanan rekening. Sedini mungkin anak harus diajari
ATM. Itu pun biaya untuk perawatan mesin ATM, menabung demi kebaikan masa depannya karena
bukan biaya operasional untuk pihak bank. kebiasaan yang baik dimulai sejak dini.
Masih banyaknya daerah-daerah tertinggal
di Jawa Timur menjadi pertimbangan utama c. Penerapan elemen penyelesaian pekerjaan
penerapan bebas biaya ini. Tujuannya adalah Penerapan elemen value proposition yang
merubah mindset masyarakat terhadap ketiga adalah penyelesaian pekerjaan (getting the
penilaiannya tentang bank. Kebanyakan job done). Menurut Osterwalder & Pigneur (2010)
masyarakat pedesaan menganggap kalau nilai dapat dengan mudah diciptakan dengan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 53 No. 1 Desember 2017| 25
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
membantu konsumen menyelesaikan keamanan menjadi faktor yang perlu perhatian
pekerjaannya. Bank Jatim memberikan kemudahan lebih.
pengguna TabunganKu melalui layanan M-
banking dan mobil ATM. Keduanya merupakan e. Penerapan elemen harga
wujud dari perkembangan teknologi. Pemanfaatan Penerapan elemen value proposition yang
teknologi sebagai alat untuk mempermudah kelima yaitu harga. Bank Jatim menetapkan harga
pekerjaan manusia digunakan dengan baik oleh jasa TabunganKu yang murah dibandingkan
Bank Jatim untuk meningkatkan nilai produk produk sejenisnya. Hanya dengan biaya
TabunganKu. M-banking dapat diakses dengan pembukaan rekeningnya sebesar Rp. 20.000 yang
mudah melalui android. Bukan barang mewah lagi akan menjadi dana mengendap, konsumen sudah
mengingat hampir semua kalangan masyarakat bisa menggunakan layanan menabung di bank.
sudah menggunakannya. Tidak ada tambahan biaya administrasi lainnya,
Maraknya budaya jual beli online kecuali jika yang bersangkutan ingin menggunakan
mengharuskan Bank Jatim untuk menciptakan M- ATM untuk mempermudah pemakaiannya akan
banking. Berbekal smartphone, transaksi sudah dikenakan biaya untuk perawatan mesin ATM
bisa dilakukan antar rekening bank lainnya. Di perbulannya sebesar Rp. 5.000. Respon positif
kalangan mahasiswa, M-banking sangat diberikan konsumen karena bebas biaya berarti
mempermudah keseharian mereka. Pemesanan tanpa potongan yang sangat membantu bagi
ojek, makanan, tiket pesawat, tempat tinggal, masyarakat menengah-kebawah dan juga untuk
bahkan pemindahan barang antar kost bisa dipesan mahasiswa di Kota Malang.
secara online. Konsumen tinggal melakukan Harga merupakan elemen yang paling
pembayaran menggunakan M-banking pada sensitif terhadap minat dan kemauan segmen
smartphone masing-masing. konsumen. Nilai yang sama dengan harga yang
lebih rendah adalah cara umum untuk memenuhi
d. Penerapan elemen desain kebutuhan konsumen (Osterwalder & Pigneur,
Elemen value proposition yang keempat 2010). Perbedaan penilaian harga sangat
yaitu desain. Penerapan desain pada TabunganKu bervariasi, harga yang lebih rendah bisa saja
adalah simple dan praktis agar mudah disimpan menimbulkan kesan kualitas yang buruk
dan dibawa.Secara tampilan desain tidak terlalu dibandingkan produk atau layanan yang sejenis
mempengaruhi karena keinginan konsumen adalah begitu juga sebaliknya. Harga yang ditetapkan
keamanan dan kenyamanan. Desain merupakan harus disesuaikan dengan segmen konsumen yang
elemen yang paling sulit diukur (Osterwalder & menjadi sasaran perusahaan. Biasanya
Pigneur, 2010), namun pada beberapa produk bisa ditambahkan slogan untuk lebih mendeskripsikan
menonjol karena desainnya yang lebih baik. Hal itu suatu produk agar mudah dipahami calon
perlu diperhitungkan oleh Bank Jatim yang turut konsumen.
mendesain tampilan TabunganKu yang akan
digunakan nasabahnya. Bentuk desain yang f. Penerapan elemen merek/status
digunakan Bank Jatim yaitu dengan memberikan Elemen value proposition yang keenam
motif batik pada beberapa bagian buku rekening yang diterapkan Bank Jatim pada TabunganKu
TabunganKu. Batik yang sudah familiar dan yaitu merek atau status. Merek pada suatu
menjadi ikon budaya Indonesia dimanfaatkan agar produk/jasa dapat merefleksikan suatu kondisi
dengan mudah diingat dan mencintai budaya dalam ekonomi seseorang yang memakainya. Misalnya
negeri. Desain untuk ATM TabunganKu saja seseorang yang memakai jam tangan Rolex
disesuaikan yang bentuk dan ukuran sama dengan yang melambangkan kekayaan (Osterwalder &
ATM bank dan produk lainnya karena mesin ATM Pigneur, 2010). Pemberian merek pada produk
sudah didesain sedemikian rupa. Warna yang TabunganKu sudah pasti dilakukan karena Bank
dipilih adalah merah sesuai dengan warna khas Jatim adalah institusi resmi milik pemerintah
Bank Jatim. daerah Jawa Timur. Logo yang terdapat pada setiap
Bank Jatim tidak terlalu produknya disertai slogan “Yang Terbaik Untuk
mempermasalahkan desain pada setiap produknya. Anda”.
Fokus utama mereka tidak pada desain produknya. Awalnya banyak calon konsumen Bank
Yang terpenting adalah pelayanan, keamanan, dan Jatim yang kurang yakin dengan apa yang
kenyamanan nasabahnya. Apalagi sebagai lembaga ditawarkan. Bank Jatim lebih dilihat sebagai bank
yang identik dengan uang dalam prosesnya, tingkat untuk PNS karena seluruh gaji PNS di wilayah
Jawa Timur dibayarkan melalui Bank Jatim. Untuk
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 53 No. 1 Desember 2017| 26
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
bisa merubah sudut pandang masyarakat itu pegawai seperti security untuk membantu
diperlukan waktu yang tidak sebentar hingga kini memberikan informasi dan meningkatkan
Bank Jatim sudah lebih dikenal dan dipercaya oleh keamanan dan kenyamanan. Hal yang perlu
konsumen. Usaha yang dilakukan pihak bank yaitu diperhatikan setelah peneliti menerima masukan
dengan meningkatkan kegiatan pemasarannya ke dari salah satu konsumen yaitu kurangnya jumlah
calon konsumen maupun nasabah yang telah lama tempat duduk pada saat antrean panjang. Misalnya
menjalin kerja sama dengan bank. Perlahan pada saat menjelang hari besar dan saat penerimaan
masyarakat mulai memandang bahwa Bank Jatim gaji PNS karena pada waktu-waktu seperti itu
bisa bersaing dengan bank lain dalam berbagai kantor pelayanan Bank Jatim akan ramai oleh
produknya. nasabah. Seluruh pegawai harus peka terhadap
situasi seperti itu karena apabila nasabah merasa
g. Penerapan elemen kemudahan mengakses diabaikan, akan berdampak buruk terhadap image
Penerapan elemen value proposition yang Bank Jatim.
ketujuh adalah kemudahan dalam mengakses. Berdasarkan pembahasan hasil wawancara
Semakin mudah produk/jasa digunakan akan mengenai 8 elemen value proposition yang telah
semakin diminati oleh konsumen. Kemudahan diterapkan oleh Bank Jatim pada produk
mengakses dapat berupa hasil dari inovasi model TabunganKu, dapat ditarik kesimpulan beberapa
bisnis, teknologi baru, atau kombinasi keduanya poin penting untuk dimasukkan ke dalam value
(Osterwalder & Pigneur, 2010). Bank Jatim tidak proposition templates seperti yang tersedia pada
ketinggalan dalam memanfaatkan kemajuan Gambar 9 di atas. Pihak Bank Jatim menciptakan
teknologi, misalnya saja transaksi melalui mesin value proposition TabunganKu dengan syarat yang
ATM atau M-banking. mudah dan bebas biaya administrasi. Hal itu
Layanan M-banking yang menggunakan berdasarkan dari analisis terhadap nasabah
media android sudah seharusnya diterapkan oleh mengenai apa yang diinginkan (customer gains)
seluruh bank di Indonesia. Meski tidak bisa dan pengalaman kurang baik yang pernah dialami
digunakan untuk menarik uang secara tunai, namun (customer pains). Dari kedua faktor tersebut dapat
tren jual beli online (olshop) dengan cara ditarik kesimpulan barupa manfaat yang
pembayaran melalui transfer antar bank sangat diinginkan oleh nasabah yaitu hemat biaya, hemat
mempengaruhi minat konsumen terhadap suatu waktu, dan simple (mudah).
bank. Peneliti mendapati kritik yang diberikan
konsumen adalah susahnya mendapatkan akses Implementasi Value Proposition dalam
mesin ATM Bank Jatim. Kesulitan tersebut Penetapan Strategi Pemasaran
lantaran sangat jarangnya mesin ATM yang Penerapan value proposition dalam
disediakan oleh pihak bank. Meski dapat business model canvas yang digunakan oleh Bank
menggunakan ATM bersama untuk melakukan Jatim harus melalui beberapa tahapan sebelum VP
penarikan, nama besar yang sedang dibangun Bank tersebut sampai pada konsumen. Diperlukan
Jatim akan lebih dihargai apabila kemudahan customer relationship dan channel untuk terus
mengakses lebih diperhatikan lagi. menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan.
Perusahaan harus menggambarkan terlebih dahulu
h. Penerapan elemen kenyamanan jenis hubungan seperti apa yang akan dilakukan.
Elemen value proposition terakhir yang Misalnya saja perusahaan berinteraksi dengan
diterapkan Bank Jatim adalah kenyamanan. pelanggan melalui tersedianya fasilitas-fasilitas
Membuat suatu produk lebih nyaman atau mudah yang diberikan atau bisa saja interaksi langsung
digunakan bisa menciptakan nilai yang besar melalui perwakilan dari pelanggan. Bank Jatim
(Osterwalder & Pigneur, 2010). Kenyamanan yang menyediakan kantor-kantor kas dan cabang
dirasakan biasanya direspon konsumen dengan pembantu yang tersebar di beberapa lokasi di
suatu hal yang positif. Tidak hanya pada produk wilayah Malang untuk memfasilitasi
yang dikonsumsi tetapi juga pada jasa/pelayanan pelanggannya. Hal itu untuk memenuhi keinginan
yang diberikan. Setiap individu memiliki kriteria pelanggan secara perorangan ataupun instansi.
tersendiri untuk mengukur kenyamanan suatu Apabila terjadi masalah atau diperlukan sosialisasi
produk/jasa yang diberikan. untuk lebih memperjelas tata cara pemakaian
Bank Jatim sebagai lembaga keuangan produk, maka ada perwakilan dari Bank Jatim yang
selalu berusaha meningkatkan kenyamanan bisa melakukan presentasi grup. Bisa saja di
nasabahnya. Misalnya dengan menyediakan teller daerah-daerah tertinggal maupun di suatu instansi
lebih pada hari-hari tertentu, menambah jumlah
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 53 No. 1 Desember 2017| 27
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
baik yang telah bekerja sama dengan bank maupun demi mewujudkan target dari Bank Jatim Pusat
yang belum pernah bekerja sama. Surabaya yang dibebankan pada Bank Jatim
Channel digunakan untuk berkomunikasi Cabang Malang demi tujuan untuk menjadi market
dan menjangkau segmen konsumen. Saluran leader di pasar perbankan. Strategi yang biasa
komunikasi, distribusi dan penjualan produk yang diterapkan perusahaan dalam pemasarannya adalah
baik akan memainkan peran penting dalam dengan menerapkan konsep bauran pemasaran
pengalaman seorang pelanggan. Terdapat beberapa (marketing mix) atau alat pemasaran praktisyang
fungsi dari channel, misalnya meningkatkan menggunakan 4 faktor utama yang dipadukan
kesadaran diantara pelanggan akan produk, (Kotler & Amstrong, 2012). 4 faktor utama
membantu pelanggan untuk mengevaluasi, dan tersebut meliputi product, price, place dan
memberikan dukungan pasca pembelian. Bank promotion.
Jatim menggunakan mitra berupa ATM bersama
dalam penjulan produknya. Saluran komunikasi a. Product
dan distribusi dilakukan secara langsung oleh Produk yang ditawarkan Bank Jatim yaitu
pegawainya. Seluruh pegawai Bank Jatim sudah TabunganKu, berupa jasa layanan menabung
dididik untuk memberian pelayanan terbaik dan dengan persyaratan mudah yang ditujukan untuk
menciptakan konsep ruangan yang nyaman sebagai kalangan menengah kebawah. TabunganKu
sarana komunikasi. Selain itu pelanggan juga dapat diterapkan secara bersama-sama yang merupakan
menggunakan situs web untuk turut memberikan program Ayo Menabung dari Bank Indonesia.
evaluasi. Kualitas yang ditawarkan Bank Jatim tentunya
Strategi pemasaran yang diterapkan Bank disesuaikan dengan standar perbankan dengan
Jatim Cabang Malang tentunya sudah melalui desain terdapat motif batik pada buku
berbagai pertimbangan. Banyak faktor yang tabungannya. Untuk ATM desainnya sama semua
mempengaruhi penetapan strategi pemasaran, dengan produk secara bentuk. Warna yang
mulai dari faktor eksternal hingga internal. Pada digunakan adalah merah seperti ciri khas bank.
dasarnya produk bank memiliki strategi pemasaran Layanan menabung ini dapat digunakan semua
yang berbeda karena segmen konsumen yang orang karena Bank Jatim tidak membatasi usia
disasar juga berbeda. Kemampuan perusahaan minimal pemilik rekeningnya. Jaminan yang
untuk menyesuaikan strategi pemasaran pada diberikan juga prima, tidak ada perbedaan dengan
masing-masing produk/layanan yang akan produk-produk Bank Jatim lainnya.
ditawarkan pada konsumen akan menjadi nilai
yang unggul. Kemampuan menyesuaikan strategi b. Price
pemasaran itu harus diimbangi dengan penciptaan Harga yang ditawarkan pada TabunganKu
nilai produk agar tepat sasaran. Konsumen sepeti dengan biaya pembukaan rekening Rp. 20.000,
apa yang menjadi target pemasaran, dimana lokasi selanjutnya penyetoran minimal Rp.10.000. Bank
calon konsumen berada, apa yang dibutuhkan Jatim tidak memberikan biaya administrasi pada
konsumen, dan kondisi secara ekonomi menjadi TabunganKu demi terwujudnya masyarakat gemar
patokan dalam mencitakan dan menentukan menabung dan merubah mindset masyarakat
strategi pemasarannya. Hal itu dapat diukur dengan pedesaan untuk tidak takut menitipkan uangnya di
menerapkan value proposition dalam menciptakan bank. Biaya Rp. 5.000/bulan hanya akan muncul
produk/jasa melalui beberapa elemen. apabila nasabah menggunakan fasilitas ATM,
Terdapat delapan elemen value proposition itupun biaya untuk perawatan mesin ATM bukan
yang dijanjikan Bank Jatim pada produk termasuk biaya administrasi. Keunggulan Bank
TabunganKu. Kedelapan elemen tersebut adalah Jatim yang menerapkan bebas biaya administrasi
kinerja, penyesuaian, penyelesaian pekerjaan, semua pemiliknya tentu akan menjadi daya tarik
desain, harga, merek/status, kemudahan tersendiri bagi calon nasabahnya. Tidak ada diskon
mengakses, dan kenyamanan/keamanan. Nilai ataupun potongan harga karena memang sudah
yang diciptakan pada masing-masing elemen sudah gratis tanpa biaya administrasi.
bagus meski perlu ditingkatkan lagi. Setiap
masing-masing elemen memiliki fungsi untuk c. Place
menciptakan nilai lebih pada produk/jasa. Lokasi Kantor Cabang Pusat Malang Bank
Penerapan delapan elemen value Jatim yang strategis yaitu di Jl. Jaksa Agung
proposition yang dijanjikan perusahaan dalam Suprapto no. 26-28, ditambah dengan kantor kas
menciptakan produk dapat digunakan perusahaan yang tersebar di13 titik di kota malang dan 2 kantor
untuk menetapkan strategi pemasaran. Hal tersebut cabang pembantu untuk memudahkan nasabah
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 53 No. 1 Desember 2017| 28
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
menggunakan layanan yang ditawarkan. Cakupan TabunganKu yang bebas biaya. Strategi yang
wilayah operasional Bank Jatim Cabang Malang biasa digunakan yaitu face to face, door to
yaitu seluruh wilayah kota beserta kabupatennya. door, gathering, website, dan influencer.
Kemudahan akses dan saluran menjadi
pertimbangan utama Bank Jatim dalam Sаrаn
menentukan lokasinya. 1. Penerapan value proposition dalam penciptaan
produk TabunganKu yang dilakukan
d. Promotion menggunakan 8 dari 11 elemen value
Promosi yang dilakukan Bank Jatim tidak proposition. Setiap elemen tentunya memiliki
membatasi hanya sekedar bagian pemasaran dari nilai masing-masing yang dapat meningkatkan
perusahaan, namun seluruh pegawai staff bank nilai suatu produk/layanan. Lebih baiknya
juga dilatih untuk menawarkan layanan/produk apabila Bank Jatim bisa menerapkan
bank ketika ada kesempatan. Hubungan pelanggan keseluruhan elemen value proposition yang
juga diterapkan dengan caara terus melakukan belum digunakan, yaitu elemen ciri khas,
follow up kepada nasabah selama penggunaan pengurangan risiko, dan pengurakan biaya.
produk/layanan bank. Follow up yang dilakukan 2. Masukan dari konsumen selama penelitian
dapat sebagai strategi pemasaran untuk secara mengenai 2 elemen value proposition yang
langsung menawarkan produk/layanan terbaru dari diterapkan. Elemen yang pertama yaitu
pihak bank. Kegiatan promosi yang biasa accsessibility, kesulitan mengakses untuk
dilakukan oleh Bank Jatim seperti face to face, melakukan penarikan tunai melalui mesin
door to door, gathering, website, dan influencer ATM menjadi masalah yang sering
disampaikan. Salah satu cara untuk bisa
KЕSIMPULАN DАN SАRАN menyelesaikan permasalah itu adalah dengan
Kеsimpulаn menambahkan jumlah mesin ATM pada
1. Persaingan pada produk TabunganKu yang lokasi-lokasi tertentu yang strategis.
diterapkan seluruh bank di bawah naungan Selanjutnya elemen yang menjadi masalah
Bank Indonesia berusaha dimanfaatkan Bank adalah usability (kenyamanan). Persepsi
Jatim dengan penerapan value proposition konsumen mengenai kenyamanan adalah
dalam menciptakan produknya. Value kurangnya tempat duduk pada lokasi antrean.
proposition adalah nilai yang akan diberikan Penambahan tempat duduk pada lokasi antrean
oleh pelaku bisnis kepada segmen pasar yang akan menambah kenyamanan nasabah pada
dilayani. saat lokasi kantor pelayanan ramai nasabah.
2. Bank Jatim Cabang Malang menerapkan Disamping itu meningkatkan mutu pegawai
delapan dari sepuluh elemen value proposition agar lebih peka terhadap lingkungan disekitar
dalam produk TabunganKu. Delapan elemen dapat dijadikan solusi yang baik.
tersebut berdasarkan apa yang disampaikan 3. PT. Bank Jatim Tbk tidak menggunakan
kepala bagian pemasaran dan persepsi nasabah strategi pemasaran khusus pada produk
yang menggunakan layanan TabunganKu. TabungnKu meskipun terdapat implementasi
Delapan elemen tersebut adalah kinerja, value proposition dalam penciptaan
penyesuaian, penyelesaian pekerjaan, desain, produknya. Akan lebih baik jika Bank Jatim
harga, merek/status, kemudahan mengakses, melakukan riset terlebih dahulu agar
dan kenyamanan. mendapatkan strategi pemasaran terbaik untuk
3. Delapan elemen yang diterapkan dalam bersaing dengan produk sejenis.
menciptakan TabunganKu dapat digunakan
untuk menetapkan strategi pemasaran terbaik DАFTАR PUSTАKА
bagi produknya. Tidak ada strategi khusus
Buttle, F. 2009. Customer Relathionship
dalam pemasaran Bank Jatim. Pertimbangan
Manajement Concepts and Technologies.
dilakukan melalui bauran pemasaran yang
Second Edition. Hungary: Butterworth
menggunakan 4 pilar utama yaitu product,
Heinemann.
price, place, dan promotion.
4. Cara yang biasa dilakukan untuk memasarkan Cresswell, J. W. 2003. Research Design
produk disesuaikan dengan segmen konsumen Qualitative, Quantitative and Mixed
yang dituju. Kalangan menengah-kebawah Methods Approaches. Second Edition.
dan anak sekolah menjadi target utama Bank London: Sage Publication.
Jatim dengan menekankan kelebihan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 53 No. 1 Desember 2017| 29
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Hasan, A. 2012. The Value Proposition Concept in
Marketing: How Customer Perceive the
Value Delivered by Firms. International
Journal of Marketing Studies, 4: 68 87.
Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan
Lainnya. Edisi Revisi 2008. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Kasmir. 2010. Manajemen Perbankan. Edisi
Revisi Kesembilan. Jakarta: Rajawali Pers.
Kotler, Philip. 2004.Manajemen Pemasaran:
Analisis, Perencanaan, Implementasi dan
Kontrol. Edisi Sebelas. Alih Bahasa,
Hendra Teguh. Jakarta: PT. Prenhallindo.
Kotler, P., & Amstrong, G. 2007. Dasar-Dasar
Pemasaran. Jilid 1. Edisi Kesembilan.
Jakarta: PT. Indeks Gramedia.
Kotler, P.,& Armstrong, G. 2012. Prinsip-Prinsip
Pemasaran 1. Edisi Keduabelas. Jakarta:
Erlangga.
Nuralam, Inggang. 2017. Islamic Marketer Ethics
And Its Impact On Customer Satisfaction In
The Islamic Banking Institution: A Case
Study Of Bank Muamalat Indonesia.
RJOAS, 9(69), September 2017.
Osterwalder, A dan Pigneur, Yves. 2010. Business
Model Generation. New Jersey: John Wiley
& Sons, Inc.
Swastha, Basu. 2002. Manajemen Pemasaran.
Edisi Kedua. Cetakan Kedelapan. Jakarta:
Penerbit Liberty.
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi
Ketiga. Jakarta: Andi.
Undang-Undang Republika Indonesia. 1998.
Tentang Perubahan Atas Undang-Undang
No. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 53 No. 1 Desember 2017| 30


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

S-ar putea să vă placă și