Sunteți pe pagina 1din 30

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil kensepsi (janin dan ari)
yag dapat hidup ke dunia luar, dari rahin melalui jalan lahir atau jalan lain
(Rustam, 1998). Persalinan merupakan proses untuk mendorong keluar
(ekspulsi) hasil pembuahan yaitu janin yang viable, plasenta dan ketuban
dari dalam uterus lewat vagina ke dunia luar.
Proses kelahiran buah kehamilan (janin, plasenta) usia kehamilan 28
minggu atau bila berat lahir 1000 gr atau “viabilitas bayi”. Persalinan normal
(eutosia): kehamilan cukup bulan (aterm, 40 minggu) letak memanjang,
presbelkep plasenta lahir, waktu <24 jam tanpa tindakan dan tanpa
komplikasi (Sumapraja, 19930).

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana gambaran tindakan pada proses persalinan ( periode intra natal )
dan resiko yang terjadi sebelum dan sesudah pada proses persalinan

1.3 Tujua
a. Tujuan umum
Untuk menerapkan asuhan keperawatan pada ibu dan keluarga dalam
proses persalinan
b. Tujuan khusus
1. Mampu melakukan pengkajian terhadap ibu dan keluarga dalam proses
persalinan
2. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan terhadap ibu pada proses
persalinan
3. Mampu menyusun rencana keperawatan pada ibu saat melakukan proses
persalinan
4. Mampu melakukan tindakan keperawatan pada ibu saat proses persalinan

1
2

5. Dapat melakukan pembahasan asuhan keperawatan pada ibu dan kelurga


dalam proses persalinan.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi mahasiswa
Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai
proses persalinan.
2. Bagi pendidikan
Sebagai bahan masukan dalam memberikan informasi dalam memahami
penatalaksanaan keperawatan pada proses persalinan dan meningkatkan
motifasi serta strategi pada ibu dalam proses persalinan.

2
3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Intranatal adalah rangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran hasil
konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang
ditandai oleh perubahan progresif pada serviks, dan diakhiri dengan pelahiran
plasenta. Penyebab awitan persalinan spontan tidak iketahui, walaupun
sejumlah teori menarik telah dikembangkan dan profesional perawatan
kesehatan mengetahui cara menginduksi persalinan pada kondisi tertentu.
Tanda dan gejala menjelang persalinan, ada sejumlah tanda dan gejala
peringatan yang akan meningkatkan kesiagaan bahwa seseorang wanita
sedang mendekati berbagai kondisi berikut, mungkin semua, atau malah tidak
sama sekali. Dengan mengingat tanda dan gejala tersebut terbantu ketika
menangani wanita yang sedang hamil tua sehingga anda dapat memebrikan
konseling dan bimbingan antisipasi yang tepat.

2.2 Etiologi
Penyebab pasti partus masih merupakan teori yang kompleks antara lain
oleh factor hormonal, pengaruh prostaglandin, struktur uterus, sirkulasi
uterus, pengaruh saraf dan nutrisi, perubahan biokimia antara lain penurunan
kadar hormone estrogen dan progesterone.

2.3 Istilah Yang Berkaitan Dengan Umur Kehamilan Dan Berat Janin Yang
Dilahirkan
1. Abortus
a. Terhentinya dan dikeluatkannya hasil konsepsi sebelum mampu hidup
diluar kandungan
b. Umur hamil sebelum 28 minggu

3
4

c. Berat janin kurang dari 1000 gram


2. Persalinan prematuritas
a. Persalinan sebelum umur hamil 28 sampai 36 minggu
b. Berat janin kurang dari 2.449 gram
3. Persalinan Aterm
a. Persalinan antara umur hamil 37 sampai 42 minggu
b. Berat janin diatas 2500 gram
4. Persalinan Serotinus
a. Persalinan melampaui umur 42 minggu
b. Pada janin terdapat tanda postmaturitas
5. Persalinan Presipitatus
a. Persalinan berlangsung cepat kurang dari 3 jam

2.4 Bentuk Persalinan


1. Persalinan Spontan : Persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu
sendiri, dan melalui jalan lahir.
2. Persalinan Bantuan : Persalinan dengan rangsangan yang dibantu dengan
tenaga dari luar, ekstraksi dengan forcep atau dengan dilakukan sectio
sesario.
3. Persalinan Anjuran : Persalinan yang tidak dimulai dengan sendirinya,
baru berlangsung setelah pemecahan ketuban.

2.5 Penyebab Mulainya Persalinan


1. Perubahan Kadar Hormon
a. Kadar progesterone menurun (relaksasi otot menghilang)
b. Kadar estrogen dan prostaglandin meninggi
c. Oksitosin pituitari dilepaskan (pada kebanyakan kehamilanproduksi
hormon ini akan disupresi)
Distensi Uterus, dapat menyebabkan hal berikut :
a. Serabut otot yang tegang sampai batas kemampuannya akan bereaksi
dengan mengadakan kontraksi

4
5

b. Produksi dan pelepasan prostaglandin


c. Sirkulasi plasenta mungkin mengganggu sehingga menimbulkan
perubahan hormonal
Tekanan Janin Kalau janin sudah mencapai batas pertumbuhannya didalam
batas uterus ia akan menyebabkan:
a. Peningkatan tekanan dan ketegangan pada dinding uterus
b. Stimulasi dinding uterus yang tegang tersebut sehingga timbul kontraksi.
2.6 Tanda-Tanda Persalinan
Sebelum persalinan mulai, saat mendekati akhir kehamilanklien mungkin
lihat perubahan tertentu atau ada tanda-tanda bahwa persalinan terjadi tidak
lama lagi sekitar 2-4 minggu sebelum persalinan. Kepal janin mulai menetap
lebih jauh kedalam pelviks. Tekanan pada diafragma berkurang seperti
memperingan berat badan bayi dan memungkinkan ibu untuk bernapas lebih
mudah, akan lebih sering berkemih, dan akan lebih bertekan pada pelviks
karena bayi lebih rendah dalam pelviknya.
1. Persalinan Palsu
a. Terjadi lightening
Menjelang minggu ke – 36 pada primigravida terjadi penurunan
fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk pintu atas panggul yang
disebabkan :
a) Kontraksi Braxton hicks
b) Ketegangan dinding perut
c) Ketegangan ligamentum rotandum
d) Gaya berat janin dimana kepala kearah bawah
b. Masuknya kepala bayi kepintu atas panggul dirasakan ibu hamil :
a) Terasa ringan dibagian atas, rasa sesaknya berkurang
b) Dibagian bawah terasa sesak
c) Terjadi kesulitan saat berjalan
d) Sering miksi ( beser kencing )
c. Terjadinya His permulaan

5
6

Pada saat hamil muda sering terjadi kontraksi Braxton hicks


dikemukan sebagi keluhan karena dirasakan sakit dan
mengganggu terjadi karena perubahan keseimbangan
estrogen,progesterone, dan memberikan kesempatan rangsangan
oksitosin.
Dengan makin tua hamil, pengeluaran estrogen dan
progesterone makin berkurang sehingga oksitosin dapat
menimbulkan kontraksi yang lebih seringb sebagai his palsu.
Sifat his permulaan ( palsu )
a. Rasa nyeri ringan di bagian bawah
b. Datangnya tidak teratur
c. Tidak ada perubahan pada serviks atau pembawa tanda
d. Durasinya pendek
e. Tidak bertambah bila beraktifitas
2. Persalinan Sejati
Terjadinya His persalinan , His persalinan mempunyai sifat :
a. Pinggang terasa sakit yang menjalar ke bagian depan
b. Sifatnya teratur,interval makin pendek, dan kekuatannya makin besar
c. Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks
d. Makin beraktifitas ( jalan ) kekuatan makin bertambah
Pengeluaran Lendir dan darah ( pembawa tanda ), Dengan his persalinan
terjadi perubahan pada serviks yang menimbulkan :
a. Pendataran dan pembukaan
b. Pembukaan menyebabkan lender yang terdapat pada kanalis
servikalis lepas
c. Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah
Pengeluaran Caira
Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan
pengeluaran cairan . Sebagian ketuban baru pecah menjelang pembukaan
lengkap. Dengan pecahnya ketuban diharapkan persalinan berlangsung
dalam waktu 24 jam.

6
7

2.7 Tahap-Tahap Persalinan


1. Kala I
Dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap (10 cm).
Proses ini terbagi dalam 2 fase yaitu: fase laten (8 jam) serviks membuka
sampai 3 cm dan fase aktif (7 jam) serviks membuka dari 3 cm sampai 10
cm. Kontraksi lebih kuat dan sering selama fase aktif.

2. Kala II
Dimulai darti pembukaan lengkap (10 cm), sampai bayi lahir. Proses ini
biasanya berlangsung selama 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi.
3. Kala III
Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang
berlangsung tidak lebih dari 30 menit.
4. Kala IV
Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum.

2.8 Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan


1. Power / Tenaga
Power utama pada persalinan adalah tenaga/kekuatan yang dihasilkan oleh
kontraksi dan retraksi otot-otot rahim. Gerakan memendek dan menebal
otot-otot rahim yang terjadi sementara waktu disebut kontraksi. Kontraksi
ini terjadi diluar sadar sedangkan retraksi mengejan adalah tenaga kedua
(otot-otot perut dan diafragma) digunakan dalam kala II persalinan. Tenaga
dipakai untuk mendorong bayi keluar dan merupakan kekuatan ekspulsi
yang dihasilkan oleh otot-otot volunter ibu.
2. Passages/Lintasan
Janin harus berjalan lewat rongga panggul atau serviks dan vagina sebelum
dilahirkan untuk dapat dilahirkan, janin harus mengatasi pula tahanan atau
resisten yang ditimbulkan oleh struktur dasar panggul dan sekitarnya.

7
8

3. Passanger
Passenger utama lewat jalan lahir adalah janin dan bagian janin yang paling
penting (karena ukurannya paling besar) adalah kepala janin selain itu
disertai dengan plasenta selaput dan cairan ketuban atau amnion.
4. Psikologis
Dalam persalinan terdapat kebutuhan emosional jika kebutuhan tidak
tepenuhi paling tidak sama seperti kebutuhan jasmaninya. Prognosis
keseluruhan wanita tersebut yang berkenan dengan kehadiran anaknya
terkena akibat yang merugikan.
2.9 Komplikasi Dalam Persalinan
1. Persalinan lama
2. Perdarahan pasca persalinan
3. Malpresentasi dan malposisi
4. Distosia bahu
5. Distensi uterus
6. Persalinan dengan parut uterus
7. Gawat janin
8. Prolapsus tali pusat
9. Demam dalam persalinan
10. Demam pasca persalinan

2.10 Penatalaksanaan
1. Kala I
Diagnosis
Ibu sudah dalam persalinan kala I jika pembukaan serviks kurang dari 4 cm
dan kontraksi terjadi tertur minimal 2 kali dalam 10 menit selama 40 detik.
Penanganan
a. Bantulah ibu dalam persalinan jika ia tampak gelisah ,ketakutan dan
kesakitan
b. Jika ibu tsb tampak kesakitan, dukungan/asuhan yang dapat diberikan;
lakukan perubahan posisi, sarankan ia untuk berjalan

8
9

c. Penolong tetap menjaga hak privasi ibu dalam persalinan


d. Menjelaskan kemajuan persalinan dan perugahan yang terjadi serta
prosedur yang akan dilaksanakan dan hasil-hasil pemeriksaan
e. Membolehkan ibu untuk mandi dan membasuh sekitar kemaluannya
setelah buang air besar/.kecil.
f. Ibu bersalin biasanya merasa panas dan banyak keringat atasi dengan
cara : gunakan kipas angina/AC, Kipas biasa dan menganjurkan ibu
mandi sebelumnya.
g. Untuk memenuhi kebutuhan energi dan mencegah dehidrasi berikan
cukup minum
h. Sarankan ibu untuk berkemih sesering mungkin.
Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan dalam sebaiknya dilakukan setiap 4 jam selama kala I
pada persalinan dan setelah selaput ketuban pecah. Gambarkan temuan-
temuan yang ada pada partogram.
Pada setiap pemeriksaan dalam catatlah hal-hal sebagai berikut :
a) Warna cairan amnion
b) Dilatasi serviks
c) Penurunan kepala ( yang dapat dicocokkan dengan pemeriksaan luar )
Jika serviks belum membuka pada pemeriksaan dalam pertama
mungkin diagnosis in partu belum dapat ditegakkan . Jika terdapat kontraksi
yang menetap periksa ulang wanita tsb setelah 4 jam untuk melihat
perubahan pada serviks. Pada tahap ini jika serviks terasa tipis dan terbuka
maka wanita tersebut dalam keadaan in partu jika tidak terdapat perubahan
maka diagnosanya adalah persalinan palsu.
Kemajuan Persalinan dalam Kala I
Temuan berikut menunjukkan kemajuan yang cukup baik pada persalinan
Kala I :
a) Kontraksi teratur yang progresif dengan peningkatan frekwensi dan
durasi

9
10

b) Kecepatan pembukaan serviks paling sedikit 1 cm perjam selama


persalinan
c) Serviks tampak dipenuhi oleh bagian bawah janin
Temuan berikut menunjukkan kemajuan yang kurang baik pada persalinan
kala I :
a) Kontraksi yang tidak teratur dan tidak sering setelah fase laten
b) Kecepatan pembukaan serviks lebih lambat dari 1 cm perjam selama
persalinan fase aktif
c) Serviks tidak dipenuhi oleh bagian bawah janin
Kamajuan pada kondisi janin
a) Jika didapati denyut jantung janin tidak normal ( kurang dari 100 atau
lebih dari 180 denyut permenit ) curigai adanya gawat janin
b) Posisi atau presentasi selain aksiput anterior dengan verteks fleksi
sempurna digolongkan kedalam malposisi atau malpresentasi
c) Jika didapat kemajuan yang kurang baik atau adanya persalinan lama
tangani penyebab tersebut.
Kemajuan pada kondisi Ibu
Lakukan penilaian tanda-tanda kegawatan pada Ibu :
a) Jika denyut ibu meningkat mungkin ia sedang dalam keadaan dehidrasi
atau kesakitan. Pastikan hidrasi yang cukup melalui oral atau I.V. dan
berikan anlgesia secukupnya.
b) Jika tekanan darah ibu menurun curigai adanya perdarahan
c) Jika terdapat aseton didalam urin ibu curigai masukan nutrisi yang
kurang segera berikan dektrose I.V.
2. Kala II
Diagnosis
Persalinan kala II ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan dalam
untuk memastikan pembukaan sudah lengkap atau kepala janin sudah
tampak di vulva dengan diameter 5 – 6 cm.
Penanganan

10
11

a. Memberikan dukungan terus-menerus kepada ibu dengan :


mendampingi ibu agar merasa nyaman,menawarkan minum,
mengipasi dan meijat ibu
b. Menjaga kebersihan diri
c. Mengipasi dan masase untuk menambah kenyamanan bagi ibu
d. Memberikan dukungan mental untuk mengurangi kecemasan atau
ketakutan ibu
e. Mengatur posisi ibu
f. Menjaga kandung kemih tetap kosong
g. Memberikan cukup minum
Posisi saat meneran
a. Bantu ibu untuk memperoleh posisi yang paling nyaman
b. Ibu dibimbing untuk mengedan selama his, anjurkan kepada ibu untuk
mengambik nafas
c. Periksa DJJ pada saat kontraksi dan setelah setiap kontraksi untuk
memastikan janin tidak mengalami bradikardi ( < 120 )
Kemajuan persalinan dalam Kala II
Temuan berikut menunjukkan kemajuan yang cukup baik pada persalinan
kala II:
a. Penurunan yang teratur dari janin di jalan lahir
b. Dimulainya fase pengeluaran
Temuan berikut menunjukkan yang kurang baik pada saat persalinan tahap
kedua
a. Tidak turunnya janin dijalan lahir
b. Gagalnya pengeluaran pada fase akhir
Kelahiran kepala Bayi
a. Mintalah ibu mengedan atau memberikan sedikit dorongan saat kepala
bayi lahir
b. Letakkan satu tangan kekepala bayi agar defleksi tidak terlalu cepat
c. Menahan perineum dengan satu tangan lainnya jika diperlukan
d. Mengusap muka bayi untuk membersihkannya dari kotoran lendir/darah

11
12

e. Periksa tali pusat:


Jika tali pusat mengelilingi leher bayi dan terlihat longgar selipkan
tali pusat melalui kepala bayi. Jika lilitan pusat terlalu ketat tali pusat
diklem pada dua tempat kemudian digunting diantara kedua klem
tersebut sambil melindungi leher bayi.
Kelahiran Bahu dan anggota seluruhnya
a. Biarkan kepala bayi berputar dengan sendirinya
b. Tempatkan kedua tangan pada sisi kepala dan leher bayi
c. Lakukan tarikan lembut ke bawah untuk melahirkan bahu depan
d. Lakukan tarikan lembut ke atas untuk melahirkan bahu belakang
e. Selipkan satu tangan anda ke bahu dan lengan bagian belakang bayi
sambil menyangga kepala dan selipkan satu tangan lainnya ke punggung
bayi untuk mengeluarkan tubuh bayi seluruhnya
f. Letakkan bayi tsb diatas perut ibunya
g. Secara menyeluruh, keringkan bayi, bersihkan matanya dan nilai
pernafasan bayi
h. Jika bayi menangis atau bernafas ( dada bayi terlihat naik turun paling
sedikit 30x/m ) tinggalkan bayi tsb bersama ibunya
i. Jika bayi tidak bernafas dalam waktu 30 detik mintalah bantuan dan
segera mulai resusitasi bayi
j. Klem dan potong tali pusat
k. Pastikan bahwa bayi tetap hangat dan memiliki kontak kulit dengan kulit
dada siibu.
l. Bungkus dengan kain yang halus dan kering, tutup dengan selimut dan
pastikan kepala bayi terlindung dengan baik untuk menghindari
hilangnya panas tubuh.
3. Kala III
Manajemen Aktif Kala III
a. Pemberian oksitosin dengan segera
b. Pengendalian tarikan tali pusat
c. Pemijatan uterus segera setelah plasenta lahir

12
13

Penanganan
Memberikan oksitosin untuk merangsang uetrus berkontraksi yang juga
mempercepat pelepasan plasenta :
a. Oksitosin dapat diberikan dalam dua menit setelah kelahiran bayi
b. Jika oksitosin tidak tersedia rangsang puting payudara ibu atau
susukan bayi guna menghasilkan oksitosin alamiah atau
memberikan ergometrin 0,2 mg. IM.
Lakukan penegangan tali pusat terkendali dengan cara :
a. Satu tangan diletakkan pada korpus uteri tepat diatas simpisis pubis.
Selama kontraksi tangan mendorong korpus uteri dengan gerakan
dorso kranial – kearah belakang dan kearah kepala ibu.
b. Tangan yang satu memegang tali pusat dengan klem 5-6 cm didepan
vulva.
c. Jaga tahanan ringan pada tali pusat dan tunggu adanya kontraksi
kuat ( 2-3 menit )
d. Selama kontraksi lakukan tarikan terkendali pada tali pusat yang
terus-menerus dalam tegangan yang sama dengan tangan ke uterus.
e. PTT hanya dilakukan selama uterus berkontraksi
f. Begitu plasenta terasa lepas, keluarkan dengan menggerakkan
tangan atau klem pada tali pusat mendekati plasenta lepas,
keluarkan dengan gerakan ke bawah dan ke atas sesuai dengan jalan
lahir. Kedua tangan dapat memegang plasenta dan perlahan
memutar plasenta searah jarum jam untuk mengeluarkan selaput
ketuban.
g. Segera setelah plasenta dan selaput ketubannya dikeluarkan masase
fundus agar menimbulkan kontraksi.
h. Jika menggunkan manajemen aktif dan plasenta belum juga lahir
dalam waktu 15 menit berikan oksitosin 10 unit Im. Dosis kedua
dalam jarak waktu 15 menit dari pemberian oksitosin dosis pertama.
i. Periksa wanita tsb secara seksama dan jahit semua robekan pada
serviks atau vagina atau perbaiki episoto

13
14

4. Kala IV
Diagnosis
Dua jam pertama setelah persalinan merupakan waktu yang kritis bagi
ibu dan bayi. Keduanya baru saja mengalami perubahan fisik yang luar
biasa – sio ibu melahirkan bayi dari perutnya dan bayi sedang menyesuaikan
diri dari dalam perut ibu ke dunia luar.
Penanganan
a. Periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 20-30 menit
selama jam kedua. Jika kontraksi tidak kuat masase uterus sampai
menjadi keras. Apabila uterus berkontraksi otot uterus akan menjepit
pembuluh darah untuk menghentikan perdarahan.
b. Periksa tekanan darah,nadi,kantung kemih, dan perdarahan setiap 15
menit pada jam I dan setiap 30 menit selama jam II
c. Anjurkan ibu untuk minum demi mencegah dehidrasi. Tawarkan ibu
makanan dan minuman yang disukainya.
d. Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian ibu yang bersih dan kering
e. Biarkan ibu beristirahat
f. Biarkan bayi berada pada ibu untuk meningkatkan hubungan ibu dan
bayi
g. Bayi sangat siap segera setelah kelahiran
h. Jika ibu perlu ke kamar mandi, ibu boleh bangun,pastikan ibu dibantu
karena masih dalam keadaan lemah atau pusing setelah persalinan.
Ajari ibu atau keluarga tentang :
a. Bagaimana memeriksa fundus dan menimbulkan kontraksi
b. Tanda-tanda bahaya bagi ibu dan bayi

DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL


Kala I :
1) Nyeri akut berhubungan dengan tekanan mekanik pada bagian
presentasi, dilatasi/regangan, tegangan emosional.

14
15

2) Defisit volume cairan yang berhubungan dengan penurunan asupan


cairan
3) Gangguan pola tidur berhubungan dengan persalinan
Kala II :
1) Nyeri akut berhubungan dengan tekanan mekanik pada presentasi,
dialatasi/peregangan jaringan, kompresi syaraf, pola kontraksi
semakin intensif
2) Perubahan rasa nyaman nyeri yang berhubungan dengan kontraksi
persalinan.
3) Nyeri berhubungan dengan proses Fisiologis selama dalam Proses
persalinan.
Kala III :
1) Nyeri berhubungan dengan proses Fisiologis: Involusi uterus, luka
episiotomi.
2) Nyeri ( akut ) berhubungan dengan trauma jaringan , respons fisiologis
setelah melahirkan
3) Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan
kehilangan cairan secara tidak disadari, atonia uteri, laserasi jalan
lahir,tertahannya fragmen plasenta.
Kala IV :
1) Nyeri ( akut ) berhubungan dengan efek-efek obat-obatan , trauma
mekanis/ jaringan, edema jaringan, kelemahan fisik dan psikologis,
ansietas.
2) Perubahan proses keluarga berhubungan dengan transisi/peningkatan
perkembangan anggota keluarga.

15
16

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS


PERIODE INTRANATAL
DATA UMUM
Nama : Ny. TW Nama Suami : Tn D
Umur : 30 Tahun Umur : 32
Tahun
Alamat : Palembang Pekerjaan :
Swasta
Pekerjaan : Swasta Pendidikan Terakhir : S1
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Status perkawinan : Kawin
Pendidikan terakhir : D3
Tanggal Masuk RS : 3 Oktober 2013
NO. RM : 17-91-37
DATA UMUM KESEHATAN
1. Tinggi/Berat badan : 165 cm/ 60 kg
2. Berat badan sebelum Hamil : ( -)
3. Masalah kesehatan khusus :(-)
4. Obat-obatan :(-)
5. Alergi ( Makanan/obat-obatan/bahan tertentu ) :(-)
6. Diet Khusus :(-)
7. Menggunakan alat bantu : gigi tiruan/kaca mata/alat dengar,lain-lain : ( - )
8. Frekuensi BAB 1 x / hari, Masalah :(-)
9. Frekuensi BAK > 3x / hari, Masalah :(-)
10. Kebiasaan waktu tidur : Tidur Malam 7 jam, Tidur
siang 2-3 jam
11. Masalah gangguan tidur :(-)

DATA UMUM MATERNITAS


1. Kehamilan ini direncanakan : Ya
2. Status Obstetricus : G2 P1 A0
3. Usia Kehamilan : 38-39 minggu
4. HPHT : 09 Januari 2012
5. Tafsiran Partus : 16 Oktober 2013
6. Jumlah anak di rumah :
No Jenis Cara Tempat BB Komplikas Keadaa Umu
. Kelami Lahir Persalina lahir i n saat r
n n Selama ini
Dan proses
penolong persalinan
1. Laki- Sponta Di RS 2700g (-) Sehat 4 thn
laki n r

16
17

2. Hamil
ini.
7. Mengikuti kelas prenatal : Tidak dikaji
8. Jumlah kunjungan selama kehamilan ini : 7 kali
9. Masalah kehamilan yang lain :
1. Trimester I : mual ( + ),muntah ( +),tekanan darah tinggi ( -
),oedema tungkai ( - )
2. Trimester II : Mual ( + ) agak berkurang, masalah lain ( - )
3. Trimester III : ( - )
10. Masalah Kehamilan Sekarang Keluhan : merasa mules mulai jam
00.00, disertai flek kontraksi belum teratur, lendir darah sudah keluar, air
ketuban ( - ).
9. Kontrasepsi yang pernah dipakai dan masalah yang pernah dialami
selama penggunaan alat kontrasepsi : tak terkaji
10. Makanan bayi sebelumnya ASI/PASI: Anak sebelumnya diberikan
ASI sampai usia 2 tahun dan disertai PASI .
11. Pendidikan Kesehatan yang ingin Ibu dapatkan selama perawatan
:(-)
12. Setelah bayi lahir siapa yang diharapkan membantu : Suami dan
orang tua serta keluargalainnya.
13. Masalah persalinan yang lalu : ( - )

RIWAYAT PERSALINAN SEKARANG


1. Mulai persalinan ( kontraksi pervaginam )
Merasa mules-mules mulai jam 00.00 tanggal 3Oktober 2013, kontraksi
belum teratur,lendir darah sudah keluar, air ketuban ( - ). Selanjutnya pagi
harinya tanggal 3Okt dari IGDober 2013 masuk di ruang VK jam
06.00 dengan keluhan kenceng-kenceng, lendir darah ( + ) air ketuban ( - ),
lokasi ketidaknyamanan pinggang menjalar ke perut dan terus meningkat, KU
baik, TD 112/64 mmHg, N 112 X/mnt, RR 20 X/mnt, S 36,2 °C, pasien
mengeluh nyeri, merintih dan nampak kesakitan, tidak ada oedema, dilakukan
palpasi : Janin tunggal, letak memanjang,presentasi kepala, kepala masuk
panggul , Tinggi fundus uteri : 3J6px, DJJ ( + ), letak Pu-Ka.
2. Keadaan kontraksi ( frekuensi dalam 10 menit, lamanya , kekuatan) : His 3
kali dalam 10 menit lamanya 40 – 70 mmHg,kontraksi teratur (jam 06.30
Wib).
3. Frekuensi dan kekuatan denyut jantung janin : 140 x/m, kekuatan : cukup
kuat.
4. Pemeriksaan fisik:
a) Tanda vital : TD = 112/64 mmHg, Nadi = 112 x/m, Suhu = 36,2 ‘
C , P = 20 x/m
b) Kepala/ Leher : Oedema (-),kelenjar tiroid (-),vena jugularis(-),bekas
operasi (-)

17
18

c) Mata : conjungtiva anemis (-),sclera (-)


d) Dada ( Jantung ) : Jantung : Tidak ada bising jantung , S1 dan S2
reguler.
e) Paru-paru : Simetris ki/ka,wheezing (-),ronchi(-)
f) Payudara : Lunak,Putting susu teraba kencang,ASI belum
keluar.
g) Abdomen : Terdapat striae gravidarum, Tinggi fundus uteri
3j6px.
h) Kontraksi : His kuat, teratur, DJJ : ( + )
i) Ekstremitas : Tanda Homan ( - ), varises (-),oedema (-)
j) Refleks : ( + /+ )

5. Pemeriksaan Dalam

Jam Dilakukan Oleh Hasil


Pemeriksaan
06.30 Bidan R KU : Tenang, Pembukaan 2 – 3 cm,portio
lunak, selaput ketuban ( + ), presentasi
kepala , kepala masuk panggul, H1 –
H2,lendir darah ( + ), Air ketuban ( - )
Kesimpulan : Second gravid, aterm dlm
persalinan kala I fase laten
10.30 Dokter His kuat, DJJ ( + ) , portio tipis ,
pembukaan 8cm, ketuban ( + ), presentasi
kepala, H2, lender darah
( + ), air ketuban ( - )
Kesimpulan : Second gravid, hamil
aterm,dlm persalinan kala I fase aktif.
6. Ketuban Utuh, pecah ( - )
7. Laboratorium

Tanggal dan Hasil pemeriksaan Interpretasi


jenis normal
pemeriksaan
Tidak dilakukan ( - ) (-)
pemeriksaan

8.Therapi yang diberikan

Tanggal Jenis therapi Rute therapi Dosis Indikasi therapy


3Oktober2013 Pospargin IM 1 amp kontraksi His
PP IM 1 juta Ui Mencegah infeksi

18
19

DATA PSIKOSOSIAL
1. Penghasilan keluarga tiap bulan : tidak dikaji.
2. Bagaimana perasaan anda terhadap kehamilan sekarang : Ibu mengatakan
bahwa kehamilan ini memang direncanakan, dan merasa bahagia akan
kelahiran putra/i ini.
3. Bagaimana perasaan pasangan terhadap kehamilan sekarang : Tidak dikaji
4. Jelaskan respon sibling terhadap kehamilan sekarang : tidak dikaji

LAPORAN PERSALINAN
1. Kala I
Tanggal Jam Hasil Observasi
3Oktober Jam.07.30 His ( + ), frekuensinya 3 menit, lamanya 40 detik,
2013 Jam 09.00 kekuatan sedang, air ketuban ( - ),DJJ 147 X/mnt,
Jam 10.30 lokasi ketidaknyamanan pinggang menjalar ke
Jam 11.45 perut dan terus meningkat, pasien mengeluh nyeri
, merintih dan tampak kesakitan, kepala turun di
H1 – H2, Vital Sign : TD : 110/80 mmHg, N :
100 x/m, R : 24 x/m, SB : 36,5 °C.
KU : Tenang, His ( + ), 4 menit, lamanya 35 - 40
detik.
Kekuatan his : semakin Kuat, air ketuban ( - ),
Vital sign : TD : 110/80 mmHg, N : 88 x/m, R :
24x/m, SB : 36,4’C, DJJ : ( + ), 148 X/mnt,
teratur.
His ( +) frekuensi 3- 4 menit, lamanya 30 – 100
mmHg, kekuatan His : cukup kuat, pembukaan 8
cm, selaput ketuban ( +), DJJ ( + ), portio tipis ,
pembukaan 8cm, ketuban ( + ), presentasi kepala,
H 2, lender darah ( + ), air ketuban ( - ).
His ( + ) frekuensi 3 - 4 menit, lamanya 40-45
detik,kekuatan His : kuat, ibu tampak ingin
mengejan , pembukaan lengkap, selaput ketuban (
+), pecah sendiri, DJJ ( + ), pimpin persalinan.

Analisa data :
1. DO : pasien tampak meringis dan merintih saat kontraksi.
DS : pasien mengatakan nyeri pada saat kenceng-kenceng, rasa tak nyaman
pada pinggang, menjalar keperut dan terus meningkat
DX Keperawatan : Nyeri akut b.d tekanan/regangan pada bagian presentasi
2. DO : pasien dilakukan pemeriksaan dalam (VT) stiap 4 jam.
DS : Ibu mengatakan tidak mengerti adanya resiko infeksi
DX Keperawatan : resiko infeksi b.d pemeriksaan vagina berulang.

19
20

2. Kala II
Tanggal Jam Hasil Observasi
3Oktober Jam.11.45 Ibu tampak ingin mengejan , anus membuka,
2013 Jam 11.50 perineum menonjol, His ( + ), frekuensinya 2 – 3
menit, lamanya 45 -50 detik, kekuatan His ; Kuat,
VT : Pembukaan lengkap, kepala turun di H 3-
H4 , presentasi kepala, urine ( - ) Ibu dipimpin
untuk mengejan.
Lahir bayi laki-laki, spontan, BBL : 2855 gr,PBL
: 50 cm, LK/LD : 30/ 30 cm, A/S : 8 – 9 , Bayi
Normal , tidak ada cacat bawaan.

Keadaan Umum Bayi baru Lahir :


Berat badan : 2855 gram
Panjang badan : 50 cm
Lingkar kepala : 30 cm
Lingkar dada : 30 cm
Lingkar perut : 28 cm
APGAR SCORE ;
NO. Tgl/Jam Karakteristik yg dinilai 1 menit 5 menit
1. Tgl 3Oktober Denyut jantung 2 2
2013,jam 11.50
Pernafasan 2 2
Refleks 1 1
Tonus otot 2 2
Warna kulit 1 2
Total 1 menit : 8 menit, 5 menit : 9
Kesimpulan : AS Baik.

Analisa Data :
1. DO : Pasien tampak merintih dan menangis saat mengejan.
DS : ( - )
DX Keperawatan : Nyeri berhubungan dengan prosesFisiologis selama Proses
persalinan
3. Kala III
Tanggal Jam Hasil Observasi
31 Maret Jam.10.30 Kontraksi uterus ( + ), baik, plasenta dilahirkan
2008 secara spontan lengkap, bentuk oval, insersi
sentral, perdarahan 100 cc,selaput ketuban utuh,
Vital sign : TD : 120/80 mmHg,N : 94 x/m.
Analisa Data :
1. DO : Pasien tampak meringis
DS : Pasien mengatakan nyeri pada bagian pinggang,perut dan vagina
DX Keperawatan : Nyeri berhubungan denganFisiologis: Involusi uterus, luka
episiotomi.

20
21

2. DO : terdapat luka episiotomi


DS : -
DX Keperawatan : Risiko infeksi berhubungan denganTrauma jalan lahir
(luka episiotomi)
4. Kala IV :

Tanggal Jam Hasil Observasi


3 Oktober Jam 13.35 Kontraksi uterus baik, TFU 2jari bawah pusat,
2013 perdarahan pervagina ±50 CC, luka epis
baik. Vital sign : TD : 120/80 mmHg,N : 84 x/m,
R 24 x/m, SB : 36,4 ‘C.
Analisa Data :
1. DO : Pasien tampak lemes
DS : pasien mengatakan badan terasa lemes
DX Keperawatan : Fatigue berhubungan denganProses persalinan.
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PERIODE INTRANATAL
KALA I
No Jam Dx. Kep Tujuan Intervensi Implement Evaluasi
asi
1 3- Nyeri b.d. Setelah 6 jam 1. Managemen nyeri 07.30 Jam 11.30
10- Fisiologis: tindakan  - Lakukan pengkajian - Mengkaji Subyektif
201 his dan keperawatan ibu nyeri secara nyeri klien: - Ibu
3 penurunan mampu komprehensif yang PQRST. mengataka
07.0 kepala ke beradaptasi meliputi lokasi,  - Mengatur n nyeri
0 panggul. dengan nyerinya karakteristik, awitan, lingkungan semakin
DO : Kriteria: durasi, frekuensi, yang hebat
pasien Ibu mampu kualitas, intensitas nyaman: dibanding
tampak melakukan pursed atau berat dan faktor * Menyaran kan
meringis lip breathing. presipitasi kan beberapa
dan Tidak mengejan  - Ekspresikan penunggu jam
merintih sebelum penerimaan tentang satu orang sebelumny
saat waktunya. nyeri bergantian, a.
kontraksi.  - Kurangi rasa takut membersihk  - Ibu
DS dengan meluruskan an tempat mengataka
: pasien setiap misinformasi tidur ibu, n
mengatak 2. Manajemen menjaga ibu meskipun
an nyeri lingkungan tetap kering. nyerinya
pada saat  - Implementasikan 10.00 terasa tapi
kenceng- tindakan untuk  - akan
kenceng, kenyamanan fisik Mengajark berusaha
rasa tak seperti menciptakan an ibu untuk untuk
nyaman suasana yang melakukan bertahan.
pada nyaman, nafas dalam Obyektif
pinggang, meminimalkan ketika his  -
stimulasi lingkungan timbul. Ekspresi
menjalar meringis

21
22

keperut  - Ibu bersalin  - menahan


dan terus biasanya merasa Menganjur sakit.
meningkat panas dan banyak kan ibu  - Tampak
keringat atasi dengan untuk gelisah.
cara: gunakan kipas merubah  - Mampu
angin/AC, Kipas posisi tidur melakukan
biasa dan miring- nafas
menganjurkan ibu miring. dalam
mandi sebelumnya  - ketika
3. Edukasi Menganjur timbul his.
prosedur/perawatan kan ibu  - Tidak
 - Demonstrasikan untuk tidak mengejan
pereda nyeri non mengejan sebelum
invasif/ non sebelum pembukaa
farmakologis : dianjurkan. n lengkap.
massage,  - Sering
distraksi/imajinasi, mengubah
relaksasi, pengaturan posisi
posisi yang nyaman. tidur.
 * Jika ibu tsb tampak  Tanda
kesakitan vital: TD:
dukungan/asuhan 110/80
yang dapat mmHg, N:
diberikan; 98 x/mnt,
- lakukan perubahan R: 24
posisi, sarankan ia x/mnt, S:
untuk berjalan, dll. 36,2 oC.
 - Anjurkan ibu untuk Assesmen
tidak mengejan t
sebelum pembukaan Rasa nyeri
lengkap semakin
 - Anjurkan ke kuat dan
keluargauntuk sering, ibu
mendampingi dan mampu
melakukan massage beradaptas
pada punggung atau i dengan
paha ibu kondisinya
.
Planing
 - Berikan
support
ibu untuk
tidak
mengejan
sebelum
waktunya.

22
23

 - Dampingi
ibu sampai
pembukaa
n lengkap.
 - Evaluasi
nyeri his.
2 3- Resiko Setelah 3 1. 1.Kontrol infeksi 08.00 Jam 11.00
10- infeksi jamtindakan, ibu  - Terapkan - Mengukur Subjektif
201 b.d. menunjukkan pencegahan tanda vital. - Ibu
3 pemeriksa kontrol terhadap universal - Mencuci mengataka
07.3 an dalam infeksi.  - Berikan hygiene tangan n mengerti
0 berulang. Kriteria: yang baik. sebelum adanya
DO : Ibu bebas dari 2. - Proteksi infeksi dan sesudah resiko
pasien tanda dan gejala  - Monitor tanda dan melakukan infeksi
dilakukan infeksi. gejala infeksi tindakan karena
pemeriksa Ibu mampu lokal/sistemik - ketuban
an dalam menjelaskan  - Cuci tangan sebelum Menganjur sudah
(VT) stiap tanda dan gejala dan sesudah kan agar pecah.
4 jam. infeksi. melakukan tindakan. orang Objektif
DS : Ibu  - Gunakan sarung terdekat - Tanda
mengatak tangan steril dalam saja yang vital:
antidak m tindakan menunggui TD: 110/80
engerti pemeriksaan dalam. ibu mmHg,
adanya  - Pertahankan 11.00 N: 98
resiko kesterilan selama - Mengukur x/mnt,
infeksi melakukan tindakan tanda vital. R: 24
3. - Monitor tanda vital - Mencuci x/mnt,
 - Pantau suhu tubuh
tangan S: 36,4 oC.
sebelum - Tidak
dan denyut nadi tiap
dan sesudah terdapat
8 jam
melakukan tanda-
4. - Managemen
tindakan. tanda
lingkungan
- infeksi.
 - Jaga kebersihan
Mengguna Assessme
tempat tidur,
kan sarung nt
lingkungan
tangan steril Tidak ada
5. - Pendidikan
saat tanda-
kesehatan
melakukan tanda
 - Berikan penjelasan pemeriksaa infeksi
tentang mengapa n dalam.
klien menghadapi Planning
risiko infeksi, tanda -
dan gejala infeksi Pertahank
6. - Administrasi an
medikasi kesterilan
saat
 - Berikan antibiotik
melakukan

23
24

sesuai program tindakan.


- Pantau
tanda-
tanda
infeksi.
- Anjurkan
ibu dan
keluarga
untuk
menjaga
kebersihan
diri dan
lingkunga
n
sekitarnya.

KALA II
No Jam Dx. Kep Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi
1 31- Nyeri b.d. Setelah 15 1. Managemen nyeri 11.45 12.00
03- Fisiologis: menit  - Kurangi rasa takut dengan  - Membantu Subjektif
08 Proses tindakan meluruskan setiap ibu  - Ibu
Jam persalinan. keperawatan misinformasi mensupport mengataka
11.45 DO : ibu mampu - Berikan bantal pada bawah tungkai. n sakit
Pasien beradaptasi punggung dan Bantu support  - Membantu ketika
tampak dengan kedua tungkai ibu. memimpin meneran.
merintih nyerinya  - Bantu memimpin pola nafas meneran. Objektif
dan Kriteria: ibu.  - - Ibu
menangis Ibu mampu - Anjurkan ibu utk Menganjurks tampak
saat mengatur merilekskan otot dasar n ibu untuk meringis
mengejan. pola nafas pelvis. merilekskan menahan
DS : ( - ) ketika 2. Manajemen lingkungan otot dasar sakit.
meneran.  - Implementasikan tindakan pelvis - Pola nafas
Ibu mampu untuk kenyamanan fisik  - Memberikan ibu teratur.
meneran seperti menciptakan suasana dukungan - Ibu
dengan yang nyaman, pada ibu mampu
tepat dan meminimalkan stimulasi dengan meneran
benar. lingkungan memberikan dengan
Tidak 3. semangat. tepat.
terjadi Edukasi*prosedur/perawatan  - Melibatkan Assesment
ruptur di  - Demonstrasikan pereda suami dalam - Ibu
perineum. nyeri non invasif/ non proses mampu
farmakologis : massage, kelahiran beradaptas
distraksi/imajinasi, relaksasi, (menemani i dengan
pengaturan posisi yang ibu). nyerinya.
Planing

24
25

nyaman. Menganjurkan - Monitor


 - Anjurkan ibu mengatur pola ibu mengatur nyeri ibu.
nafas :sebelum meneran nafasnya: - Anjurkan
tarik dua kali nafas dlm lalu selalu ibu
baru meneran, ulangi lagi mengambil untuk tetap
sampai berakhirnya nafas dalam mengatur
kontraksi dan berhenti untuk mengisi pola nafas
meneran awal dan dan minta
 - Anjurkan pada ibu untuk akhir suami
konsentrasi saat meneran kontraksi dan terus
4. *proses penyakit keluarkan memberika
 - Berikan penjelasan tentang perlahan- n
penyebab timbulnya nyeri lahan, dukungan.
mengejan - Berikan
panjang dan informasi
kuat, ketika mengenai
diminta keadaan
menahan bayinya.
tidak
mengejan
dulu
menganjurkan
ibu untuk
berusaha
rileks kepala
bagian
belakang
bersandar.

KALA III
No Jam Dx Kep Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi
1 3-10- Nyeri b.d.Setelah 1. Managemen 12.00 12.15
2013 Fisiologis: tindakan 15 nyeri - Melakukan Subjektif
11.55 Involusi menit ibu  - Monitor pelepasan monitor - Ibu
uterus, luka mampu plasenta. pelepasan mengatakan
episiotomi. beradaptasi - Lakukan pemijatan plasenta. perutnya
DO : Pasien dengan pada fundus uteri. - Memberitahu terasa melilit
tampak nyerinya.  - Lakukan ibu jenis dan mules
meringis Kriteria: perawatan/memper kelamin dan juga terasa
Tampak baiki perineum. keadaan nyeri pada
DS : Pasien tenang.  - Anjurkan ibu untuk bayinya. jalan
mengatakan Menyatakan menggunakan - Melakukan lahirnya.
nyeri pada dapat tehnik nafas dalam masase fundus Objektif
bagian menahan untuk mengurangi uteri. - Tanda vital:
pinggang,perut nyeri. rasa nyeri - Melakukan TD:

25
26

dan vagina  - Anjurkan observasi 120/84 mm


suami/keluarga perineum. Hg,
untuk menemani - Memimpin N: 94 x/m,
ibu. ibu R: 24 x/mnt,
2. Manajemen melakukan S: 36,4 oC.
lingkungan nafas dalam. - TFU 2 jari
 - Implementasikan - di bawah
tindakan untuk Menganjurka pusat.
kenyamanan fisik n keluarga - Ekspresi
seperti untuk menahan
menciptakan menemani nyeri.
suasana yang ibu. - Dilakukan
nyaman, - kateterisasi
meminimalkan Menganjurka urine keluar.
stimulasi n suami untuk - Kontraksi
lingkungan melakukan uterus (+),
3. Edukasi : masase pada kuat.
prosedur/perawatan putting ibu. - Plasenta
 - Demonstrasikan - Mengatur lahir spontan
pereda nyeri non suhu ruangan lengkap,
invasif/ non (menghidupka Perdarahan
farmakologis : n kipas angin) 50 cc.
massage, dan Assesment
distraksi/imajinasi, membatasi - Nyeri masih
relaksasi, penunggu ibu. aktual.
pengaturan posisi - Mengukur Planning
yang nyaman tanda-tanda - Monitor
 - Anjurkan pada ibu vital. tanda vital.
untuk - Lakukan
konsentrasi saat pengkajian
meneran nyeri.
 - Beri dukungan - Anjurkan
pada ibu untuk penggunaan
beradaptasi dengan nafas dalam
bayi. dan distraksi
(diajak
bicara).
2 11.55 Risiko infeksi Kontrol 7. 1.Infection 12.00 12.15
b.d. Trauma infeksi control  - Melakukan Subjektif
jalan lahir selama  - Terapkan toileting luka -
(luka perawatan 3 pencegahan sebelum Objektif
episiotomi). hari. universal. menjahit.  - Luka
Kriteria:  - Berikan hygiene  - Melakukan episiotomi
Tidak yang baik. observasi luka sepanjang 3
terdapat  - Jahit luka dengan episiotomi. cm.
tanda-tanda teknik aseptic  - Menjahit luka - Dilakukan

26
27

infeksi.  - Jaga kesterilan alat dengan teknik jahitan


yang digunakan. aseptik. dengan cat
 - Gunakan  - Menjaga gut dan zide
sarungtangan steril kesterilan alat. sebanyak 4.
dalam melakukan  - Memakai  - Tanda vital:
rindakan. sarung tangan TD: 120/84
8. 2.Infection streril. mmHg,
protection  - Mengukur N: 90 x/mnt,
 - Monitor tanda dan tanda vital. R: 22 x/mnt,
gejala infeksi  - Menjaga S: Afebris.
lokal/sistemik kebersihan  - Tidak
 - Amati faktor- luka dan terdapat
faktor yang tempat tidur tanda-tanda
menaikkan ibu. infeksi.
infeksi/memperlam  - Luka
bat penyembuhan tampak
luka : infeksi luka, basah.
nutrisi dan hidrasi Assessment
tidak adekuat,  - Tidak
penurunan suplai terjadi
darah. infeksi.
 - Monitor tanda Planning
vital.  - Gunakan
10. 3.Incision site care teknik
 - Rawat luka post aseptic
episiotomi dengan dalam
cara steril. perawatan
 - Pantau kondisi luka.
luka, waspadai  - Berikan
tanda-tanda infeksi antibiotik
11. 4.Health sesuai order.
Education  - Anjurkan
 - Berikan penjelasan ibu untuk
tentang mengapa menjaga
klien menghadapi hygiene.
risiko infeksi, tanda
dan gejala infeksi
12. 5.Administrasi
medikasi
 - Berikan antibiotik
sesuai program

27
28

KALA IV
No Jam Dx Kep Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi
1 3-10- Fatigue b.d. Ibu mampu 1.Konservasi 12.30 13.45
2013 Proses melakukan energi - Mengukur tanda Subjektif
12.30 persalinan. konservasi  - Monitor vital.  - Ibu
DO : energi stelah tingkat - Memonitor mengatakan
Pasien tindakan 6 kelemahan ibu. tingkat masih merasa
tampak jam. Kriteria: - Monitor kelemahan. lungkrah,
lemes Ibu tanda-tanda - Membersihkan rasanya ingin
DS : pasien menyatakan vital ibu. ibu dan tidur.
mengatakan lelah  - Berikan mengembalikan Objektif
badan berkurang. periode ke ruang  - Tampak
terasa Ibu mampu istirahat yang istirahat. lemah.
lemes mengatur cukup. - Menganjurkan  Tanda vital:

pola istirahat- - Fasilitasi ibu ibu untuk TD: 120/80
aktivitas. untuk istirahat. mencona mmHg,
 - Berikan istirahat. N: 90 x/mnt,
makanan/nutris - Menganjurkan R: 22 x/mnt,
i pada ibu. ibu untuk makan S: 36,7 oC.
 - Berikan dan minum. - Mau makan
tambahan 13.35 dan minum.
minuman - Menjaga - Tampak
peroral pada ketenangan tenang, tidur
ibu ruangan. bersama
- Menganjurkan
 - Berikan suplai bayinya.
kepada ibu untuk Asessment
oksigen yang
tidak banyak - Tujuan belum
cukup bagi ibu.
bergerak dulu.
 - Ciptakan tercapai.
lingkungan Planing
yang tenang. - Lanjutkan
 - Batasi intervensi.
aktivitas ibu.  * Fasilitasi ibu
 - Libatkan untuk
keluarga untuk beristirahat:
memberikan Jaga
support. ketenangan
ruangan,
kebiasaan
sebelum
istirahat.

28
29

BAB II

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Intranatal adalah rangkaian proses yang berakhir dengan
pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi
persalinan sejati, yang ditandai oleh perubahan progresif pada serviks, dan
diakhiri dengan pelahiran plasenta.
Penyebab pasti partus masih merupakan teori yang kompleks
antara lain oleh factor hormonal, pengaruh prostaglandin, struktur uterus,
sirkulasi uterus, pengaruh saraf dan nutrisi, perubahan biokimia antara lain
penurunan kadar hormone estrogen dan progesterone.

3.2 Saran
Perawat hendaknya mampu memberikan asuhan keperawatan pada
klien dengan periode intranatal secara holistik didasari dengan
pengetahuan yang mendalam.
Klien dan keluarganya hendaknya ikut berpartisipasi dalam
penatalaksaan serta meningkatkan pengetahuan tentang periode intranatal.

29
30

DAFTAR PUSTAKA

Purwaningsih, Wahyu. Siti Fatmawati. 2010. Asuhan Keperawatan


Maternitas. Nuha Medika: Yogyakarta.
http://repository.stikeshangtuahsbylibrary.ac.id/37/1/pdfjoiner%20%287%
29.pdf.

30

S-ar putea să vă placă și