Sunteți pe pagina 1din 22

MASALAH LINGKUNGAN DAN KERACUNAN BAHAN LOGAM

DALAM PEMBANGUNAN INDUSTRI

Makalah Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Pengetahuan Lingkungan

DOSEN PENGAMPU : ALI IMRAN, S.Si., M.Pd.Si.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 :

1. AHMAD ARIS ARIFIN (18051008)


2. BAIQ NUR ZANITSYAH L. (18051026)
3. NIHLA UTAMI (18051016)
4. SAWALLUDIN (18051003)
5. RIZKIKA FITRI (18051027)
6. SALSADILLA DARA RINJANI (18051011)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATARAM

2019

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan segala puji dan syukur, kita panjatkan kehadirat


allah SWT. Serta Solawat dan salam kita haturkan kepada nabi besar Muhammad
SAW. Atas limpahan rahmat yang diberikan pada kami kelompok 2 sebagai
penyusun makalah ini, dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“ Masalah Lingkungan dan Keracunan Bahan Logam Dalam Pembangunan
Industri”. Penyusunan makalah tersebut merupakan salah satu tugas yang
diberikan dalam mata kuliah Pengetahuan Lingkungan, IKIP Mataram.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal sesuai dengan referensi
yang kami dapatkan sehingga dapat membantu kita semua untuk dapat memahami
isi materi dari makalah ini dengan sebaik-baiknya. Terlepas dari semua itu, Kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah yang kami buat ini .
Dalam penyusunan makalah ini kami dari kelompok 2 menyampaikan
ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang banyak membantu dalam
penyusunan makalah ini, khususnya kepada dosen kami, Bapak Ali Imran, S.Si.,
M.Pd.Si yang telah memberikan tugas dan arahan kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini.

Mataram, 24 Juni 2019.

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .........................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................ 2

1.3 Tujuan penulisan ................................................................................................................... 2

1.4 Manfaat Penulisan ................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Masalah Lingkungan Dalam Pembangunan Industri ............................... 3

A. Konsep Memahami Masalah Lingkungan ................................. 3

B. Industri dan Pencemaran Lingkungan .......................................... 5

C. Dampak Industri dan Teknologi terhadap Lingkungan ................. 7

D. Menyikapi Permasalahn Lingkungan…… ……………………. 9

E. Prinsip Dalam Pembangunan Proyek Industri .............................. 10

2.2 Keracunan Bahan Logam Pada Industrialisasi ......................................... 11

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................... 16

3.2 Saran ..................................................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... iv

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengalaman beberapa negara berkembang khususnya negara-negara latin
yang cenderung memakai teknologi dalam industri yang ditransfer dari
negara-negara maju (core industry) untuk pembangunan ekonominya seringkali
berakibat pada terjadinya distorsi tujuan. Pencemaran lingkungan baik oleh
karena industri maupun komsumsi manusia, memerlukan suatu pola sikap yang
dapat dijadikan sebagai modal dalam mengelola dan menyiasati permasalahan
lingkungan. Kegiatan pembangunan industri terdapat banyak masalah yang harus
di tindak lanjuti. Misalnya saja pencemaran lingkungan sebagai dampak dari
proses pertambangan umumnya disebabkan oleh bahan yang dapat berupa faktor
kimia, fisika dan biologi. Pencemaran ini biasanya terjadi di dalam dan di luar
pertambangan yang dapat berbeda antara satu jenis pertambangan dengan jenis
pertambangan lainnya. Contoh Pertambangan minyak bumi yang mempunyai
aktivitas mulai dari eksplorasi, produksi, pemurnian, pengolahan, penganngkutan,
dan penjualan tidak lepas dari berbagai bahaya. Pengertian dan persepsi yang
berbeda mengenai masalah lingkungan hidup sering menimbulkan ketidak
harmonisan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Akibatnya seringkali terjadi
kekurang tepatan dalam menerapkan berbagai perangkat peraturan, yang
justru menguntungkan perusak lingkungan dan merugikan masyaakat dan
pemerintah. Itikad penanganan dan pemecahan masalah lingkungan telah
ditunjukan oleh pemerintah melalui Kantor Menteri Lingkungan Hidup yang
mempersyaratkan seluruh bentuk kegiatan industri harus memenuhi ketentuan
Amdal dan menata hasil buangan industri baik dalam bentuk padat, cair maupun
gas. Disamping itu, berbagai seruan dan ajakan telah disampaikan kepada
konsumen dan rumah tangga pengguna produk industri yang buangannya tidak
dapat diperbaharui ataupun didaur ulang. Berdasarkan uraian tersebut diatas,
makalah ini secara khusus akan membahas permasalahan: 1). Bagaiaman masalah
lingkungan dalam pembangunan industri 2). Bagaimana keracunan bahan logam
pada industrialisasi

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaiaman permasalahan lingkungan yang ditimbulkan dalam
pembangunan industri?
2. Jenis bahan logam apa saja yang dapat menyebabkan keracunan pada
industrialisasi?

1.3 Tujuan penyusunan


Tujuan dari penyusunan makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk memahami k onsep masalah lingkungan dan pencemaran
oleh industri.
2. Untuk mengetahui hubungan antara Industri dan pencemaran
lingkungan, serta dampak Industri dan teknologi terhadap
Lingkungan.
3. Untuk mengetahui keracunan yang dapat diakibatkan oleh bahan
logam pada industrialisasi.

1.4 Manfaat penyusunan


Manfaat dari penyusunan makalah ini yaitu, dapat mengetahui
bagaimana konsep masalah lingkungan dan pencemaran oleh industri,
dapat mengetahui bagaiamana hubungan antara Industri dan pencemaran
lingkungan, serta dampak yang dapat ditimbulkan oleh Industri dan
teknologi terhadap Lingkungan, serta dapat mengetahui bahan logam saja
pada industrialisasi yang dapat menyebabkan keracunan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 MASALAH LINGKUNGAN DALAM PEMBANGUNAN INDUSTRI

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup


keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan
fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan
yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan
lingkungan fisik tersebut. Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik.
Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air,
iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala
sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme
(virus dan bakteri). Kita sebagai salah satu makhluk hidup di dunia tidak akan bisa
terpisah dari lingkungan. Lingkungan ini banyak di manfaatkan oleh seluruh
makhluk hidup, salah satunya oleh manusia lingkungan di jadikan kerabat untuk
melakukan kegiatan pembangunan industri. Namun di balik semua kegiatan
pembangunan industri terdapat banyak masalah yang harus di tindak lanjuti.
Misalnya saja pencemaran lingkungan sebagai dampak dari proses pertambangan
umumnya disebabkan oleh bahan yang dapat berupa faktor kimia, fisika dan
biologi. Pencemaran ini biasanya terjadi di dalam dan di luar pertambangan yang
dapat berbeda antara satu jenis pertambangan dengan jenis pertambangan lainnya.
Contoh Pertambangan minyak bumi yang mempunyai aktivitas mulai dari
eksplorasi, produksi, pemurnian, pengolahan, penganngkutan, dan penjualan tidak
lepas dari berbagai bahaya.

A. Konsep memahami masalah lingkungan dan pencemaran oleh industri

Seringkali ditemukan pernyataan yang menyamakan istilah


ekologi dan lingkungan hidup, karena permasalahannya yang bersamaan. Inti
dari permasalahan lingkungan hidup adalah hubungan mahluk hidup,
khususnya manusia dengan lingkungan hidupnya. IImu tentang hubungan
timbal balik mahluk hidup dengan lingkungan hidupnya di sebut ekologi.
Lingkungan hidup adalah sistem yang merupakan kesatuan ruang dengan semua

3
benda, daya. keadaan dan mahluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dengan
prilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupannya dan
kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya. Dari definisi diatas tersirat
bahwa mahluk hidup khususnya merupakan pihak yang selalu memanfaatkan
lingkungan hidupnya, baik dalam hal respirasi, pemenuhan kebutuhan pangan,
papan dan lain-lain. Dan, manusia sebagai mahluk yang paling unggul di
dalam ekosistemnya, memiliki daya dalam mengkreasi dan mengkonsumsi
berbagai sumbersumber daya alam bagi kebutuhan hidupnya.

Di alam terdapat berbagai sumber daya alam yang merupakan


komponen lingkungan yang sifatnya berbeda-beda, dimana dapat
digolongkan atas :

1. Sumberdaya alam yang dapat diperbaharui (renewable


natural resources)
2. Sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui (non-
renewable natural resources).

Sesuai dengan kepentingannya maka sumber daya alam dapat dibagi


atas; (a). fisiokimia seperti air, udara, tanah, dan sebagainya, (2). biologi,
seperti fauna, flora, habitat, dan sebagainya, dan (3). sosial ekonomi seperti
pendapatan, kesehatan, adat-istiadat, agama, dan lain-lain. Interaksi dari elemen
lingkungan yaitu antara yang tergolong hayati dan non- hayati akan menentukan
kelangsungan siklus ekosistem, yang didalamnya didapati proses pergerakan
energi dan hara (material) dalam suatu sistem yang menandai adanya habitat,
proses adaptasi dan evolusi.

Uraian ini dapat menjelaskan akibat yang ditimbulkan oleh adanya


pencemaran lingkungan, terutama terhadap kesehatan dan mutu hidup
manusia. Misalnya, akibat polusi asap kenderaan atau cerobong industri, udara
yang dipergunakan untuk bernafas oleh manusia yang tinggal di lingkungan itu
akan tercemar oleh gas CO (karbon monoksida). Berkaitan dengan paparan ini,
perlakuan manusia terhadap lingkungan akan mempengaruhi mutu lingkungan
hidupnya.

4
B. Industri dan pencemaran lingkungan

Pembangunan usaha-usaha industri yang berkembang saat ini didasari dari


adanya perrtambahan jumlah penduduk yang semakin lama semakin bertambah
banyak, akan diikuti juga dengan bertambahnya kebutuhan hidup setiap manusia.
Dengan demikian, seluruh dunia akan sibuk dengan berbagai macam kegiatan
manusia tersebut. Setiap individu pasti memiliki aktivitas/profesi yang berbeda
antara yang satu dengan yang lainnya. Namun terkadang mereka tidak
menghiraukan akibat dari usaha yang berlebihan yang dilakukan oleh para
perusahaan-perusahaan akan menimbulkan dampak yang sangat serius
terhadap lingkungan hidup. Pencemaran Lingkungan yang terjadi memiliki
macam-macamnya diantaranya, yaitu :

a) Pencemaran Tanah
Gejala pencemaran tanah dapat kita ketahui dengan mudah, yaitu tanah
menjadi tandus, kurang subur, tidak di tumbuhi tanaman dan kurang
mengandung air tanah. Adapun beberapa faktor penyebabnya
yaitu pembuangan sampah berbahan sintetis seperti plastik, kaleng dan
kaca. Seperti yang kita ketahui bahan-bahan tersebut tidak bisa di urai oleh
mikroorganisme, sehingga oksigen tidak dapat meresap ke dalam tanah.
b) Pencemaran Air
Pencemaran air dapat diketahui dari perubahan warna, bau, serta adanya
kematian dari biota air, baik sebagian atau seluruhnya. Bahan polutan
yang dapat menyebabkan polusi air antara lain limbah pabrik, detergen,
pestisida, minyak, dan bahan organik yang berupa sisa-sisa organisme
yang mengalami pembusukan. Untuk mengetahui tingkat pencemaran air
dapat dilihat melalui besarnya kandungan oksigen yang terlarut. Ada 2
cara yang digunakan untuk menentukan kadar oksigen dalam air, yaitu
secara kimia dengan COD (Chemical Oxygen Demand) dan BOD
(Biochemical Oxygen Demand). Makin besar harga BOD makin tinggi
pula tingkat pencemarannya. Polusi air yang berat dapat menyebabkan
polutan meresap ke dalam air tanah yang menjadi sumber air untuk
kehidupan sehari-hari seperti mencuci, mandi, memasak, dan untuk air

5
minum. Air tanah yang sudah tercemar akan sulit sekali untuk
dikembalikan menjadi air bersih. Penggunaan pupuk dan pestisida yang
berlebihan merupakan salah satu sumber pencemaran air. Pupuk dan
pestisida yang larut di air akan menyebabkan eutrofikasi yang
mengakibatkan ledakan (blooming) tumbuhan air, misalnya alga dan
ganggang.
c) Pencemaran Udara
Pencemaran udara dapat bersumber dari manusia atau dapat berasal dari
alam. Pencemaran oleh alam, misalnya letusan gunung berapi yang
mengeluarkan debu, gas karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2),
dan hidrogen sulfida (H2S). Partikel-partikel zat padat yang mencemari
udara di antaranya berupa debu, butiran arang yang halus (jelaga), dan
partikel logam. Partikel logam yang paling banyak menyebabkan
pencemaran adalah yang berasal dari pembakaran bensin yang
mengandung TEL (tetraethyl timbel) yaitu zat tambahan berbahan
timbal (Pb). Adanya pencemaran udara ditunjukkan oleh adanya
gangguan pada makhluk hidup yang berupa kesukaran bernapas, batuk,
sakit tenggorokan, mata pedih, serta daun-daun yang menguning pada
tanaman. Pencemaran udara bisa terjadi dari aktivitas manusia seperti
asap pabrik, asap kendaraan bermotor. bahkan bisa juga di sebabkan
faktor lainnya seperti bencana alam, gunung meletus dan lainnya.

Jika kita ingin menyelamatkan lingkungan hidup, maka perlu adanya itikad yang
kuat dan kesamaan persepsi dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Pengelolaan lingkungan hidup dapatlah diartikan sebagai usaha secar sadar untuk
memelihara atau memperbaiki mutu lingkungan agar kebutuhan dasar kita dapat
terpenuhi dengan sebaik- baiknya. Memang manusia memiliki kemampuan
adaptasi yang tinggi terhadap lingkungannya, misalnya manusia dapat
menggunakan air yang tercemar dengan rekayasa teknologi (daur ulang) berupa
salinisasi, bahkan produknya dapat menjadi komoditas ekonomi. Tetapi untuk
mendapatkan mutu lingkungan hidup yang baik, agar dapat dimanfaatkan secara
optimal maka manusia diharuskan untuk mampu memperkecil resiko kerusakan
lingkungan

6
C. Dampak Industri dan Teknologi terhadap Lingkungan.

Teknologi memberikan kemajuan bagi industri baja, industri kapal laut,


kereta api, industri mobil, yang memperkaya peradaban manusia.. Teknologi juga
mampu menghasilkan sulfur dioksida, karbon dioksida, CFC, dan gas-gas
buangan lain yang mengancam kelangsungan hidup manusia akibat memanasnya
bumi akibat efek "rumah kaca". Teknologi yang diandalkan sebagai istrumen
utama dalam "revolusi hijau" mampu meningkatkan hasil pertanian,- karena
adanya bibit unggul, bermacam jenis pupuk yang bersifat suplemen, pestisida
dan insektisida. Dibalik itu, teknologi yang sama juga menghasilkan berbagai
jenis racun yang berbahaya bagi manusia dan lingkungannya, bahkan
akibat rutinnya digunakan berbagi jenis pestisida ataupun insektisida mampu
memperkuat daya tahan hama tananam misalnya wereng dan kutu loncat.

Teknologi juga memberi rasa aman dan kenyamanan bagi manusia akibat
mampu menyediakan berbagai kebutuhan seperti tabung gas kebakaran, alat-
alat pendingin (Iemari es dan AC), berbagai jenis aroma parfum dalam
kemasan yang menawan, atau abat anti nyamuk yang praktis untuk
disemprotkan, dan sebagainya. Serangkai dengan proses tersebut, ternyata CFC
(chlorofluorocarbon) dan tetrafluoroethylene polymer yang digunakan justru
memiliki kontribusi bagi menipisnya lapisan ozone di stratosfer..

Sebagai salah satu negara berkembang yang banyak membutuhkan dana


bagi pembiayaan pembangunan, maka Indonesia seringkali "dicurigai"
melakukan eksploitasi sumber alamnya secara besar-besaran, karena dukungan
kemajuan teknologi dan besarnya tingkat kebutuhan Industri-industri yang
berkembang pesat secara kuantitif dan berskala besar.Terlepas dari berbagai
keberhasilan pembangunan yang disumbangkan oleh teknologi dan sektor
indusri di Indonesia, sesungguhnya telah terjadi kemerosotan sumber daya
alam dan peningkatan pencemaran lingkungan, khususnya pada kota-kota yang
sedang berkembang seperti Gresik, Suarbaya, Jakarta, bandung Lhoksumawe,
Medan, dan sebagainya. Bahkan hampir seluruh daerah di Jawa telah ikut
mengalami peningkatan suhu udara, sehingga banyak penduduk yang

7
merasakan kegerahan walaupun di daerah tersebut tergolong berhawa sejuk dan
tidak pesat industrinya.

keadaaan lingkungan di beberapa kota di Indonesia, yaitu:

a) Terjadinya penurunan kualitas air permukaan di sekitar daerah-daerah


industri. Konsentrasi bahan pencemar yang berbahaya bagi kesehatan
penduduk seperti merkuri, kadmium, timah hitam, pestisida, pcb, meningkat
tajam dalam kandungan air permukaan dan biota airnya.
b) Kelangkaan air tawar semakin terasa, khususnya di musim kemarau,
sedangkan di musim penghujan cenderung terjadi banjir yang melanda
banyak daerah yang berakibat merugikan akibat kondisi ekosistemnya yang
telah rusak.
c) Temperatur udara maksimal dan minimal sering berubah-ubah, bahkan
temperatur tertinggi di beberapa kola seperti Jakarta sudah mencapai 37
derajat celcius.
d) Terjadi peningkatan konsentrasi pencemaran udara seperti CO, NO2r S02,
dan debu. Sumber daya alam yang dimiliki bangsa Indonesia terasa
semakin menipis, seperti minyak bumi dan batubara yang diperkirakan
akan habis pada tahun 2020. Luas hutan Indonsia semakin sempit akibat
tidak terkendalinya perambahan yang disengaja atau oleh bencana
kebakaran. Kondisi hara tanah semakin tidak subur, dan lahan pertanian
semakin memyempit dan mengalami pencemaran.
e) Daerah sekitar industri menjdi panas, ini akibat adanya peningkatan suhu
yang ekstrim yang dihasilkan oleh gas-gas buang industri tersebut.
f) Tercemarnya sumber-sumber mata air sekitar industri, akibat pembuangan
limbah ke sumber-sumber mata air tersebut.
g) Industri juga dapat mempengaruhi peningkatan pemanasan global (global
warming), yang saat ini sedang dilakukan pencegahan agar tidak lebih
meluas.
h) Pembangunan industri dapat menyebabkan banjir karena kurangnya daerah
resapan air, daerah-daerah hijau atau resapan air sudah berubah fungsi
menjadi daerah perindustrian.

8
D. Menyikapi Permasalahn lingkungan

Konperensi PBB tentang lingkungan Hidup di Stockholm pada tahun


1972, telah menetapkan tanggal 5 Juni setiap tahunnya untuk diperingati sebagai
Hari lingkungan Hidup Sedunia. Kesepakatan ini berlangsung didorong oleh
kerisauan akibat tingkat kerusakan lingkungan yang sudah sangat
memprihatinkan.

Di Indonesia perhatian tentang lingkungan hidup telah dilakukan sejak


tahun1960-an. Tonggak pertama sejarah tentang permasalahan lingkungan hidup
dipancangkan melalui seminar tentang Pengelolaan lingkungan Hidup dan
Pembangunan Nasional yang diselenggarakan di Universitas Padjajaran pada
tanggal 15 - 18 Mei 1972. Hasil yang dapat diperoleh dari pertemuan itu yaitu
terkonsepnya pengertian umum permasalahan lingkungan hidup di Indonesia.
Dalam hal ini, perhatian terhadap perubahan iklim,kejadian geologi yang
bersifat mengancam kepunahan mahluk hidup dapat digunakan sebagai petunjuk
munculnya permasalahan lingkungan hidup.

Pada saat itu, pencemaran oleh industri dan limbah rumah tangga belumlah
dipermasalahkan secara khusus kecuali di kota-kota besar.Saat ini, masalah
lingkungan hidup tidak hanya berhubungan dengan gejala-gejala perubahan alam
yang sifatnya evolusioner, tetapi juga menyangkut pencemaran yang ditimbulkan
oleh limbah industri dan keluarga yang menghasilkan berbagai rupa barang dan
jasa sebagai pendorong kemajuan pembangunan diberbagai bidang.

Berdasarkan Strategi Penanganan Limbah tahun 1993/1994, yang ditetapkan


oleh pemerintah, maka proses pengolahan akhir buangan sudah harus dimulai
pada tahap pemilihan bahan baku, proses produksi, hingga pengolahan akhir
limbah buangan. Langkah yang ditempuh untuk mendukung kebijaksanaan ini,
ditempuh dengan pembangunan Pusat Pengelolaan Limbah Industri Bahan
Berbahaya dan Beracun (PPLI-B3), di Cileungsi Jawa Barat, yang pertama di
Indonesia. Pendirian unit pengolahan limbah ini juga diperkuat oleh
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 1994 tentang Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun.

9
Dari uraian diatas jelaslah bagi kita bahwa dalam menyikapi terjadinya
pencemaran lingkungan baik akibat teknologi, perubahan lingkungan, industri
dan upaya- upaya yang dilakukan dalam pembanguan ekonomi, diperlukan itikad
yang luhur dalam tindakan dan prilaku setiap orang yang peduli akan kelestarian
lingkungan hidupnya. walaupun telah ditetapkan Undang-Undang No. 4 Tahun
1982, pp No. 19 tahun 1994 dan Keppres No.7 tahun 1994 yang berhubungan
dengan pengelolaan lingkungan, jika tidak ada kesamaan persepsi dan kesadaran
dalam pengelolaan lingkungan hidup mak berbagai upaya pembangunan yang
bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat tidak
akan dapat dinikmati secara tenang dan aman.

E. prinsip dalam pembangunan proyek industri terhadap lingkungan

a) Evaluasi pengaruh sosial ekonomi dan ekologi baik secara umum maupun
khusus.

b) Penelitian dan pengawasan lingkungan baik untuk jangka pendek maupun


jangka panjang. Dari sini akan didapatkan informasi mengenai jenis
perindustrian yang cocok dan menguntungkan.

c) Survey mengenai pengaruh-pengaruh yang mungkin timbul pada


lingkungan.

d) Berdasarkan petunjuk-petunjuk ekologi dibuat formulasi mengenai kriteria


analisa biaya, keuntungan proyek, rancangan bentuk proyek dan
pengelolaan proyek.

e) Bila penduduk setempat terpaksa mendapat pengaruh negatif dari


pembangunan proyek industri ini, maka buatlah pembangunan alternatif
atau dicarikan jalan untuk kompensasikerugian sepenuhnya.

Demikianlah prinsip-prinsip yang dapat dijalankan sebelum mendirikan


ataupun membangun sebuah industri, jika dengan benar-benar dijalankan akan
menguntungkan kedua belah pihak baik pemilik industri tersebut ataupun warga
yang tinggal disekitar industri tersebut.

10
2.2 KERACUNAN BAHAN LOGAM PADA INDUSTRIALISASI

Manusia bukan hanya menderita sakit karena menghirup udara yang


tercemar, tetapi juga akibat mengasup makanan yang tercemar logam berat.
Sumbernya sayur-sayuran dan buah-buahan yang ditanam di lingkungan yang
tercemar atau daging dari ternak yang makan rumput yang sudah mengandung
logam berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.

Akhir-akhir ini kasus keracunan logam berat yang berasal dari bahan pangan
semakin meningkat jumlahnya. Pencemaran logam berat terhadap alam
lingkungan merupakan suatu proses yang erat hubungannya dengan penggunaan
bahan tersebut oleh manusia.

Pencemaran lingkungan oleh logam berat dapat terjadi jika industri yang
menggunakan logam tersebut tidak memperhatikan keselamatan lingkungan,
terutama saat membuang limbahnya. Logam-logam tertentu dalam konsentrasi
tinggi akan sangat berbahaya bila ditemukan di dalam lingkungan (air, tanah, dan
udara). Sumber utama kontaminan logam berat sesungguhnya berasal dari udara
dan air yang mencemari tanah. Selanjutnya semua tanaman yang tumbuh di atas
tanah yang telah tercemar akan mengakumulasikan logam-logam tersebut pada
semua bagian (akar, batang, daun dan buah).

Ternak akan memanen logam-logam berat yang ada pada tanaman dan
menumpuknya pada bagian-bagian dagingnya. Selanjutnya manusia yang
termasuk ke dalam kelompok omnivora (pemakan segalanya), akan tercemar
logam tersebut dari empat sumber utama, yaitu udara yang dihirup saat bernapas,
air minum, tanaman (sayuran dan buah-buahan), serta ternak (berupa daging,
telur, dan susu).

Sesungguhnya, istilah logam berat hanya ditujukan kepada logam yang


mempunyai berat jenis lebih besar dari 5 g/cm3. Namun, pada kenyataannya,
unsur-unsur metaloid yang mempunyai sifat berbahaya juga dimasukkan ke dalam
kelompok tersebut. Dengan demikian, yang termasuk ke dalam kriteria logam
berat saat ini mencapai lebih kurang 40 jenis unsur.

11
Beberapa contoh logam berat yang beracun bagi manusia adalah: arsen (As), ,
tembaga (Cu), timbal (Pb), merkuri (Hg),

a) Arsen
Arsen (As) atau sering disebut arsenik adalah suatu zat kimia yang ditemukan
sekitar abad-13. Sebagian besar arsen di alam merupakan bentuk senyawa
dasar yang berupa substansi inorganik. Arsen inorganik dapat larut dalam air
atau berbentuk gas dan terpapar pada manusia. Menurut National Institute for
Occupational Safety and Health (1975), arsen inorganik bertanggung jawab
terhadap berbagai gangguan kesehatan kronis, terutama kanker. Arsen juga
dapat merusak ginjal dan bersifat racun yang sangat kuat.

Berikut ini adalah beberapa gejala yang akan ditimbulkan jika keracunan
arsenik, yaitu sebagai berikut:

a) Kerontokan rambut: merupakan tanda keracunan kronis logam


berat, termasuk arsen
b) Bau napas seperti bawang putih: merupakan bau khas arsen
c) Gejala gastrointestinal berupa diare: akibat racun logam berat
termasuk arsen
d) Muntah: akibat iritasi lambung, diantaranya pada keracunan
arsen.
e) Skin speckling: gambaran kulit seperti tetes hujan pada jalan
berdebu, disebabkan oleh Keracunan kronis arsen
f) Kolik abdomen: akibat keracunan kronis
g) Kelainan kuku: garis Mees (garis putih melintang pada nail
bed)dan kuk yang rapuh.
h) Kelumpuhan (umum maupun parsial): akibat keracunan logam
berat
b) Merkuri
Merkuri (Hg) atau air raksa adalah logam yang ada secara alami, merupakan
satu-satunya logam yang pada suhu kamar berwujud cair. Logam murninya
berwarna keperakan, cairan tak berbau, dan mengkilap. Bila dipanaskan
sampai suhu 3570C, Hg akan menguap. Selain untuk kegiatan penambangan

12
emas, logam Hg juga digunakan dalam produksi gas klor dan soda kaustik,
termometer, bahan tambal gigi, dan baterai. Walaupun Hg hanya terdapat
dalam konsentrasi 0,08 mg/kg kerak bumi, logam ini banyak tertimbun di
daerah penambangan. Hg lebih banyak digunakan dalam bentuk logam murni
dan organik daripada bentuk anorganik. Logam Hg dapat berada pada
berbagai senyawa. Bila bergabung dengan klor, belerang, atau oksigen, Hg
akan membentuk garam yang biasanya berwujud padatan putih. Garam Hg
sering digunakan dalam krim pemutih dan krim antiseptik. Keracunan air
raksa seperti halnya dengan logam berat lainnya dapat terjadi melalui berbagai
jalan antara lain melalui pernapasan, suntikan serta makanan dan minuman
yang tercemar.
Bentuk keracunan air raksa yang dapat terjadi yaitu:
a) Sebagai akibat air raksa cair atau uapnya
b) Sebagai akibat kontak kulit dengan persenyawaan Hg-
fulmitat
c) Sebagai persenyawaan air raksa organis
c) Timbal
Logam timbal (Pb) merupakan logam yang sangat populer dan banyak dikenal
oleh masyarakat awam. Hal ini disebabkan oleh banyaknya Pb yang
digunakan di industri nonpangan dan paling banyak menimbulkan keracunan
pada makhluk hidup. Pb adalah sejenis logam yang lunak dan berwarna
cokelat kehitaman, serta mudah dimurnikan dari pertambangan. Dalam
pertambangan, logam ini berbentuk sulfida logam (PbS), yang sering disebut
galena. Senyawa ini banyak ditemukan dalam pertambangan di seluruh dunia.
Bahaya yang ditimbulkan oleh penggunaan Pb ini adalah sering menyebabkan
keracunan. Timah hitam ditemukan pada pelapis keramik, cat, batrai, mainan,
dan solder.

Pemaparan oleh timah hitam dalam jumlah relatif besar bisa terjadi
melalui beberapa cara:

a) Menelan serpihan cat yang mengandung timah hitam

13
b) Membiarkan alat logam yang mengandung timah hitam
(misalnya peluru, pemberat tirai, pemberat alat pancing atau
perhiasan) tetap berada dalam lambung atau persendian,
dimana secara perlahan timah hitam akan larut
c) Meminum minuman asam atau memakan makanan asam yang
telah terkontaminasi karena disimpan di dalam alat keramik
yang dilapisi oleh timah hitam (misalnya buah, jus buah,
minuman berkola, tomat, jus tomat, anggur, jus apel)
d) Membakar kayu yang dicat dengan cat yang mengandung
timah hitam atau batere di dapur atau perapian
e) Mengkonsumsi obat tradisional yang mengandung senyawa
timah hitam
f) Menggunakan perabotan keramik atau kaca yang dilapisi timah
hitam untuk menyimpan atau menyajikan makanan
g) Minum wiski atau anggur yang terkontaminasi oleh timah
hitam
h) Menghirup asap dari bensin yang mengandung timah hitam
i) Bekerja di tempat pengolahan timah hitam tanpa menggunakan
alat pelindung (seperti respirator, ventilasi maupun penekan
debu).
j) Pemaparan timah hitam dalam jumlah yang lebih kecil,
terutama melalui debu atau tanah yang telah terkontaminasi
oleh timah hitam, bisa meningkatkan kadar timah hitam pada
anak-anak; karena itu perlu diberikan pengobatan meskipun
tidak ditemukan gejala.

Serangkaian gejala yang khas bisa timbul dalam waktu beberapa minggu atau
lebih, yaitu berupa perubahan kepribadian, sakit kepala, di dalam mulut terasa
logam, nafsu makan berkurang dan nyeri perut samar-samar yang berakhir dengan
muntah, sembelit serta nyeri kram perut. Pada dewasa jarang terjadi kerusakan
otak. Pada anak-anak, gejalanya diawali dengan rewel dan berkurangnya aktivitas
bermain selama beberapa minggu.

14
Kemudian gejala yang serius timbul secara mendadak dan dalam waktu 1-5
hari menjadi semakin memburuk, yaitu berupa:

a) Muntah menyembur yang berlangsung terus menerus


b) Berjalan goyah/limbung
c) Kejang-kejang
d) Linglung
e) Mengantuk
f) Kejang yang tak terkendali dan koma.
d) Tembaga
Tidak seperti logam-logam Hg, Pb, dan Cd, logam tembaga (Cu) merupakan
mikroelemen esensial untuk semua tanaman dan hewan, termasuk manusia.
Logam Cu diperlukan oleh berbagai sistem enzim di dalam tubuh manusia.
Oleh karena itu, Cu harus selalu ada di dalam makanan. Yang perlu
diperhatikan adalah menjaga agar kadar Cu di dalam tubuh tidak kekurangan
dan juga tidak berlebihan. Kebutuhan tubuh per hari akan Cu adalah 0,05
mg/kg berat badan. Pada kadar tersebut tidak terjadi akumulasi Cu pada tubuh
manusia normal. Konsumsi Cu dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan
gejala-gejala yang akut. Logam Cu yang digunakan di pabrik biasanya
berbentuk organik dan anorganik. Logam tersebut digunakan di pabrik yang
memproduksi alat-alat listrik, gelas, dan zat warna yang biasanya bercampur
dengan logam lain seperti alloi dengan Ag, Cd, Sn, dan Zn. Garam Cu banyak
digunakan dalam bidang pertanian, misalnya sebagai larutan “Bordeaux” yang
mengandung 1-3% CuSO4 untuk membasmi jamur pada sayur dan tumbuhan
buah. Senyawa CuSO4 juga sering digunakan untuk membasmi siput sebagai
inang dari parasit, cacing, dan juga mengobati penyakit kuku pada domba.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa, Manusia sebagai salah satu makhluk hidup di


dunia tidak akan bisa terpisah dari lingkungan.Dimana lingkungan di jadikan
kerabat untuk melakukan kegiatan pembangunan industri. Namun di balik semua
kegiatan pembangunan industri tersebut, terdapat banyak masalah yang harus di
tindak lanjuti. Misalnya saja pencemaran lingkungan yang umumnya disebabkan
oleh bahan yang dapat berupa faktor kimia, fisika dan biologi, seperti terjadinya
penurunan kualitas air permukaan di sekitar daerah-daerah industri, peningkatan
konsentrasi pencemaran udara seperti CO, NO2r S02, debu, kurangnya daerah
resapan air yang sudah berubah fungsi menjadi daerah perindustrian, dan
sebagainya. Sedangkan pencemaran lingkungan oleh logam berat dapat terjadi
jika industri yang menggunakan logam tersebut tidak memperhatikan
keselamatan lingkungan, terutama saat membuang limbahnya. Dan tentunya akan
berdampak negative pada lingkungan sekitarnya terutama dapat menyebabkan
keracunan, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan yang ditanam di lingkungan
yang tercemar atau daging dari ternak yang makan rumput yang sudah
mengandung logam berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
Beberapa contoh logam berat yang beracun bagi manusia adalah: arsen (As),
tembaga (Cu), timbal (Pb), dan merkuri (Hg).

B. Saran
Sebaiknya dalam mengeksploitasi sumber daya alam yang
dilakukan oleh dunia industri tidak hanya bertujuan meningkatkan keuntungan
ekonomi semata, harus pula diiringi dengan kemauan untuk menyisihkan biaya
bagi penelitian dan pemeliharaan lingkungan hidup, serta perlu dilibatkan
masyarakat dalam pengawasan pengolahan limbah buangan industri agar
lebih intens dalam menjaga mutu lingkungan hidup.

16
17
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2018. Tinjauan Umum Tentang Lingkungan Hidup, Industri,


Pencemaran Lingkungan, Dan Limbah. http://repository.unpas.ac.id/28119/4/G
.%20BAB%20II.pdf. Diakses Selasa, 18 Juni 2019. Pukul 13.24 WITA.( file pdf)

Rizki, Dian. 2015. Pencemaran Lingkungan Hidup Akibat Dampak Dari


Industrialisasi.https://diaanrizkii.wordpress.com/2015/03pencemaran-lingkungan-
hidup-akibat-dampak-dari-industrialisasi/. Diakses Selasa, 18 Juni 2019. Pukul
13.38 WITA. ( Online)

Sitorus,Henry . 2010. Kerusakan Lingkungan Oleh Industri Adalah Masalah Itikad.


https://www.google.co.id/url?q=http://library.usu.ac.id/download/fisip/sosiolog
i-henry.pdf&sa. Diakses Selasa, 18 Juni 2019. Pukul 13.43 WITA. ( file pdf )

Wordppress. 2010. Masalah Lingkungan dan Keracunan Bahan Logam Metalloid


Pada Industri. https://iambigsmart.wordpress.com/2010/12/04/masalah-
lingkungan-dan-keracunan-bahan-logammetaloid-pada-industri/. Diakses Selasa,
18 Juni 2019. Pukul 14.03 WITA. ( Online)

iv
iv

S-ar putea să vă placă și