Sunteți pe pagina 1din 18

TUGAS MATERNITAS

MAKALAH ANATOMI REPRODUKSI WANITA DAN PRIA

DISUSUN OLEH :

NAMA : HAYIN DWI ASTUTI

NIM : A21801857

STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah “ Anatomi Fisiologi Reproduksi Wanita dan pria ” dengan baik
tanpa halangan apapun.
Penulis menyadari bahwa tiada manusia yang sempurna,karena manusia pasti mempunyai
kekurangan. Penulis juga tidak lepas dari sifat kekurangan itu,sehingga apa yang tertulis dalam
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan walaupun penulis usahakan semaksimal mungkin.
Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang bersifat membangun
demi menjadi lebih sempurna.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada :

1. Bu Isma yuniar,MKEP
2. Bu Eka Riyanti ,MKEP.sp.kep.mat
3. Kedua Ortu ,Suami dan anak tercinta
4. Semua pihak yang terkait dengan makalah ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala jasa, kebaikan-kebaikan, serta
bantuannya yang telah diberikan kepada penulis.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini memberikan manfaat bagi penulis
khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin.

Penulis

( Hayin Dwi astuti )

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................1


KATA PENGANTAR...................................................... 2
DAFTAR ISI .................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah............................................... ... 4
B. Rumusan Masalah............................ .............................4
C.Tujuan........................................................................4
D. Metode Pengumpulan Data ..............................................4
BAB II ANATOMI ALAT-ALAT REPRODUKSI WANITA DAN PRIA
A. Alat Reproduksi Luar.......................................................5
B. Alat Reproduksi dalam ...................................................7

BAB III FISIOLOGI ALAT-ALAT REPRODUKSI WANITA DAN PRIA

A. Fisiologi Haid..............................................................10

B. Ovulasi......................................................................11

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan.. ..............................................................12

B. Saran.........................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Petugas medis dan paramedis yang akan berkecimpung dalam bidang kebidanan dan
keperawatan haruslah mempelajari dan mendalami susunan anatomi dan fisiologi alat – alat
kandungan / alat reproduksi wanita, maka perubahan – perubahan yang terjadi selama kehamilan
akan mudah dipellajari.
Oleh karena itu, agar dapat mendalami susunan anatomi alat reproduksi wanita. Serta
mengetahui perubahan yang terjadi selama kehamilan, penulis membuat makalah yang berjudul “
Anatomi Fisiologi Reproduksi wanita “

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang penulis angkat dari makalah “ Anatomi Fisiologi Reproduksi Wanita
dan pria“ yaitu :
1. Bagaimana Susunan Anatomi Alat Reproduksi Wanita dan pria ?
2. Bagaimana Fisiologi Alat Reproduksi Wanita dan pria?

C. Tujuan
1. Memenuhi tugas makalah alat reproduksi wanita dan pria
2. Mengetahui susunan anatomi dan fisiologi reproduksi wanita dan pria.

D. Metode Pengumpulan Data


Adapun metode yang di gunakan dalam makalah ini :
Metode literature atau Metode pustaka
Metode ini kami gunakan berdasarkan hasil laporan yang kami peroleh dari sumber bacaan dan
informasi dari internet.

4
BAB II
ANATOMI
ALAT-ALAT REPRODUKSI WANITA

Alat reproduksi wanita dibagi atas 2 bagian :


Alat reproduksi luar ( genetalia eksterna ) :

Dalam arti sempit adalah alat kandungan yang dapat dilihat dari luar bila wanita dalam posisi
litotomi. Yang fungsinya dikhususkan untuk kopulasi ( koitus).
Alatreproduksi dalam ( genetalia interna )

A. Alat Reproduksi Luar

Vulva

Bagian alat kandungan luar yang berbentuk lonjong , berukuran panjang mulai dari klitoris,
kanan kiri dibatasi bibir kecil, sampai ke belakang di batasi perineum.
- Labia Majora ( Bibir Besar Kemaluan )

Berada pada bagian kanan dan kiri, berbentuk lonjong, yang pada wanita menjelang dewasa
ditumbuhi juga oleh pubes lanjutan dari mons veneris.
- Labia Minora

Bagian dalam dari bibir besar yang berwarna merah jambu. Di sini juga dijumpai Frenulum
klitoris, preputium, dan frenulum pudenda
- Mons Veneris (Tundun )

Daerah yang menggantung di atas simfisis, yang akan ditumbuhi rambut kemaluan ( pubes )
apabila wanita berangkat dewasa. Pada wanita rambut ini akan tumbuh membentuk sudut
lengkung, sedangkan pada pria membentuk sudut runcing ke atas.
- Vestibulum

5
Terletak di bawah selaput lendir vulva, atau diantara 2 labia minor. Terdiri dari bulbus
vestibuli kanan dan kiri. Di sini dijumpai kelenjar vestibuli mayor ( kelenjar bartholini ) dan
kelenjar vestibulum minor.
- Introitus Vagina

Adalah pintu masuk vagina.

- Hymen ( Selaput Dara )

Merupakan selaput yang menutupi introitus vagina. Biasanya berlubang membentuk


semilunaris, anularis, tapisan, septata, atau fimbria. Bila tidak berlubang disebut atresia
himenalis atau hymen imperforata. Himen akan robek pada koitus apalagi setelah bersalin.
Sisanya disebut kurunkula hymen atau sisa hymen.
- Perineum

Terletak diantara vulva dan anus.


OUE ( Orifisium uretra eksterna / Lubang kemih )

Adalah tempat keluarnya air kemih yang terletak di bawah klitoris. Di sekitar lubang
kemih bagian kiri dan kanan didapati lubang kelenjar skene.
Klitoris ( Kelentit )

Identik dengan penis pada pria, kira – kira sebesar kacang hijau sampai cabe rawit dan
ditutupi oleh frenulum klitoris. Glans klitoris berisi jaringan yang dapat berereksi, sifatnya amat
sensitif karena banyak memiliki serabut saraf.

6
Gambar Alat Reproduksi Wanita Luar ( Genetalia feminina eksterna )

B. Alat Reproduksi Dalam

Sepasang Ovarium ( Indung Telur )

Terdapat dua indung telur, masing – masing di kanan dan di kiri Rahim, dilapisi mesovarium
dan tergantung di belakang lig. Latum. Bentuknya seperti buah almon., sebesar ibu jari tangan (
jempol ) ukuran 2,5 – 5 cm 0,6 – 1 cm. indung telur ini posisinya ditunjang oleh mesovarium,
lig. Ovarika, lig. Infundibulopelvikum. Merupakan alat reproduksi yang setelah dewasa
menghasilkan ovum ( telur ). Berfungsi sebagai kelenjar endokrin ( menghasilkan estrogen dan
progresteron ). Juga berperan dalam mengatur siklus haid. Strukturnya terdiri dari :
- Korteks / kulit

o Tunika albuginea, yaitu epitel berbentuk kubik

o Jaringan ikat di sela – sela jaringan lain

o Stroma, folikel primordial, dan folikel de graf

o Sel – sel Warthard

7
- Medulla / inti atau zona vaskulosa terdiri dari :

o Stroma berisi pembuluh darah

o Serabut saraf

o Beberapa otot polos

Seumur hidupnya, seorang wanita diperkirakan akan mengeluarkan sel telur kira – kira 400 butir.
Vagina ( Liang Senggama )

Liang atau saluran yang menghubungkan vulva dengan rahim, terletak diantara saluran
kemih dan liang dubur. Di bagian ujung tasanya terletak mulut Rahim. Ukuran panjang dinding
depan 8 cm dan dinding belakang 10 cm. bentuk dinding dalamnya berlipat – lipat,, disebut
rugae sedangkan ditengahnya ada bagian yang lebih keras disebut kolumna rugarum. Dinding
vagian terdiri dari lapisan mukosa, lapisan otot, dan lapisan jaringan ikat. Berbatasan dengan
serviks membentuk ruangan lengkung, antara lain forniks lateral kiri dan kanan, forniks anterior,
dan forniks posterior. Suplai darah vagina diperoleh dari arteria uterine, arteria vesikalis inferior,
arteria hemoroidalis mediana, dan arteria pudendus interna. Fungsi penting dari vagina ialah
sebagai (a) Saluran keluar untuk mengalirkan darah haid dan secret lain dari Rahim, (b) Alat
untuk sanggama, (c) Jalan lahir pada waktu bersalin.
Uterus / Histera / Hister ( Rahim )

Merupakan organ otot berdinding tebal dan berongga ( cavum ). Bentuk, besar, letak, dan
susunan uterus berbeda – beda tergantung pada umur, organ sekitarnya dalam keadaan hamil.
Terletak pada rongga panggul antara vesika urinaria dengan colon sigmoid dan rectum. Uterus
ini sendiri berfungsi sebagai tempat implantasi ovum yang telah dibuahi, Sebagai tempat
perkembangan dan memberi makan pada janjn yang sedang berkembang. Dengan vagina
termasuk jalan lahir lunak.
Bagian – bagian uterus antara lain :
- Fundus Uteri

- Corpus Uteri

- Isthmus Uteri

8
- Serviks Uteri

Bagian dinding uterus secara historik terdiri dari 3 bagian yaitu;


- Lapisan serosa ( lapisan peritoneum ), di luar

- Lapisan otot ( lapisan myometrium ), di tengah

- Lapisan mukosa ( lapisan endometrium ), di dalam

Sikap dan letak Rahim dalam rongga panggul terfiksasi dengan baikk karena disokong dan
dipertahankan oleh,
- Tonus rahim itu sendiri

- Tekanan intra abdominal

- Otot – otot dasar panggul

- Ligament – ligament

o Lig. Cardinal kanan dan kiri ( mackendort)

o Lig. Sakro uterine

o Lig. Rotundum

o Lig. Latum

o Lig. Infundibulo pelvikum

Letak Rahim dalam keadaan fisiologis adalah anteroflesi. Letak – letak lainya adalah
antefleksi ( tengadah ke belakang ), retrofleksi ( tengadah ke belakang ), anteversi ( terdorong ke
depan ), retroversi ( terdorong ke belakang ), suplai darah rahim dialiri oleh artteri uterine yang
berasal dari arteri ilikaka interna ( a.hipogastrika ) dan arteri ovarika.
Fungsi rahim adalah :
a. tempat tumbuh janin berkembang.
b. berkontraksi terutama sewaku bersalin dan sesudah bersalin.
c. berfungsi waktu siklus haid

9
Tuba Uterina ( Saluran Telur )

Adalah saluran telur yang keluar dari korpus rahim kanan dan kiri, panjangnya 12 – 1 cm,
diameter 3 – 8 mm. bagian luarnya diliputi oleh peritoneum visceral yang merupakan bagian dari
ligamentum latum. Bagian dalam dilapisi silia, yaitu rambut getar yang berfungsi untuk
menyalurkan telur hasil konsepsi.
Saluran telur terdiri dari empat bagian :
- Pars interstisialis (intramuralis),

- Pars ismika, yang merupakan bagian tengah saluran telur yang sempit,

- Pars ampularis,, di mana biasanya pembuahan (konsepsi) terjadi,

- Infundibulum, yang merupakan ujung tuba yang terbuka ke rongga perut. Di ujung
infundibulum teredapat umbai – umbai (fimbriae) yang berguna untuk menangkap sel telur
(ovum), yang kemudian akan disalurkan ke dalam tuba.

Fungsi saluran telur adalah :


a. sebagai saluran telur.
b. menangkap dan membawa ovum yang dilepaskan oleh indung telur.
c. tempat terjadinya pembuahan (konsepsi = fertilisasi)

Gambar Alat Reproduksi Wanita Dalam( Genetalia feminina interna )

10
ANATOMI SISTEM REPRODUKSI PRIA

1. Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari : penis, skrotum (kantung zakar) dan testis
(buah zakar).
1) Penis
Penis terdiri dari:
- Akar (menempel pada didnding perut)
- Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
- Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).
Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di umung glans
penis. Dasar glans penis disebut korona. Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan
(preputium) membentang mulai dari korona menutupi glans penis.
Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan erektil:
- 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus kavernosus, terletak bersebelahan.
- Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum, mengelilingi uretra. Jika rongga tersebut
terisi darah, maka penis menjadi lebih besar, kaku dan tegak (mengalami ereksi).
2) Skrotum
Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan melindungi testis.
Skrotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis, karena agar sperma
terbentuk secara normal, testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah dibandingkan
dengan suhu tubuh.
Otot kremaster pada dinding skrotum akan mengendur atau mengencang sehinnga testis
menggantung lebih jauh dari tubuh (dan suhunya menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh
(dan suhunya menjadi lebih hangat).
3) Testis
Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di dalam
skrotum. Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan.
Testis menghasilkan Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone
(LH) juga hormon testosterone.
Fungsi testis, terdiri dari :
1) Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa, dilakukan di Tubulus seminiferus.
2) Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan oleh sel interstial.
Testis memiliki 2 fungsi, yaitu:
· Pembentukan spermaØ oleh tubulus seminiferus.
· Pembentukan hormone testoteron oleh selØ leydig
2. Struktur dalamnya terdiri dari : vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula
seminalis.Alat kelamin laki-laki terbagi atas 3 bagian :
1) Vas deferens
Vas deferens merupakan saluran yang membawa sperma dari epididimis. Saluran ini
berjalan ke bagian belakang prostat lalu masuk ke dalam uretra dan membentuk duktus

11
ejakulatorius. Struktur lainnya (misalnya pembuluh darah dan saraf) berjalan bersama-sama vas
deferens dan membentuk korda spermatika.
2) Uretra
Uretra berfungsi 2 fungsi:
- Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung kemih
- Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.
3) Kelenjar Prostat
Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan mengelilingi
bagian tengah dari uretra. Biasanya ukurannya sebesar walnut dan akan membesar sejalan
dengan pertambahan usia.
Prostat mengeluarkan sekeret cairan yang bercampur secret dari testis, perbesaran
prostate akan membendung uretra dan menyebabkan retensi urin. Kelenjar prostat, merupakan
suatu kelenjar yang terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbagi atas 4 lobus yaitu:
· Lobus posterior
· Lobus lateral
· Lobus anterior
· Lobus medial
Fungsi Prostat:
Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis yang berguna untuk menlindungi
spermatozoa terhadap sifat asam yang terapat pada uretra dan vagina.
Di bawah kelenjar ini terdapat Kelenjar Bulbo Uretralis yang memilki panjang 2-5 cm.
fungsi hampir sama dengan kelenjar prostat.
4) Vesikula seminalis.
Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang merupakan sumber makanan
bagi sperma. Cairan ini merupakan bagian terbesar dari semen. Cairan lainnya yang membentuk
semen berasal dari vas deferens dan dari kelenjar lendir di dalam kepala penis.
Fungsi Vesika seminalis :
Mensekresi cairan basa yang mengandung nutrisi yang membentuk sebagian besar cairan
semen
3. Duktus Duktuli
1) Epididimis
Merupakan saluran halus yang panjangnya ± 6 cm terletak sepanjang atas tepi dan
belakang dari testis. Epididimis terdiri dari kepala yang terletak di atas katup kutup testis, badan
dan ekor epididimis sebagian ditutupi oleh lapisan visceral, lapisan ini pada mediastinum
menjadi lapisan parietal.
Saluran epididimis dikelilingi oleh jaringan ikat, spermatozoa melalui duktuli eferentis
merupakan bagian dari kaput (kepala) epididimis. Duktus eferentis panjangnya ± 20 cm,
berbelok-belok dan membentuk kerucut kecil dan bermuara di duktus epididimis tempat
spermatozoa disimpan, masuk ke dalam vas deferens
Fungsi dari epididimis yaitu sebagai saluran penhantar testis, mengatur sperma sebelum
di ejakulasi, dan memproduksi semen.

12
2) Duktus Deferens
Merupakan kelanjutan dari epididimis ke kanalis inguinalis, kemudian duktus ini berjalan
masuk ke dalam rongga perut terus ke kandung kemih, di belakang kandung kemih akhirnya
bergabung dengan saluran vesika seminalis dan selanjtnya membentuk ejakulatorius dan
bermuara di prostate. Panjang duktus deferens 50-60 cm.
3) Uretra.
4. Bangunan Penyokong atau Penyambung
1) Funikulus Spermatikus
Bagian penyambung yang berisi duktus seminalis, pembuluh limfe, dan serabut-serabut
saraf.

13
BAB III
FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI WANITA DAN PRIA

A. FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI WANITA

Dalam masa kanak – kanak, indung telur masih masa istirahat, belum berfungsi dengan
baik.setelah akil baliq,maka terjadilah perubahan –perubahan besar pada seluruh tubuh wanita.
Pubertas tercapai pada usia sekitar 12 – 16 tahun, namun hal ini di pengaruhi oleh keturunan ,
bangsa,iklim,dan lingkungan. Ciri khas kedewasaan manusia di tandai dengan adanya perubahan
– perubahan siklik pada alat kandungan sebagai persiapan untuk suatu kehamilan. Peristiwa
penting tersebut di tandai dengan datangnya haid,yaitu pengeluaran darah tiap bulan dari dalam
rahim. Selain itu , pada ketiak dan alat kemaluan luar tumbuh rambut, buah dada ( payudara )
bertambah besar, panggul dan pinggul menjadi luas, sehingga tubuh remaja putri ini mempunyai
bentuk khas wanita. Dengan akil baliq ini, seorangb remaja putri mulai memasuki kurun waktu
reproduktif, artinya masa mendapatkan keturunan yang berlangsung kira – kira 30.
Haid yang pertama kali terjadi di sebut Minarche. Setelah masa reproduksi, wanita masuk
dalam masa Klimakterium yang terjadi secara berangsur – angsur di mana haid akan
menjadi tidak teratur, lalu akhir nya berhenti sama sekali sesuai dengan lanjutnya usia. Keadaan
ini di sebut Menopause ( stop haid ). Perubahan – perubahan yang kompleks dan harmonis ini di
atur oleh Serebrom, Hipotalamus, Hipofise,Alat – alat kandungan, Korteks Adrenal ,Kelenjar
Tiroid dan kelenjar – kelenjar lainnya.

A. Fisiologi Haid
Pada wanita yang sehat dan tidak hamil, setiap bulan secara teratur mengeluarkan darah
dari alat kandungannya, dan ini di sebut haid. Ada yang menyebutnya Mensis, Mentruasi, datang
Bulan,kain kotor,atau Period.
Pada siklus haid, Mukosa Rahim di persiapkan secara teratur untuk mernerima ovum
yang di buahi setelah terjadinya ovulasi , keadaan ini di kontrol oleh Hormon hormon yang dapat
di deteksi dalam air Kemih yang di periksa adalah air kemih 24 jam dan di ukur kadar Estriol dan
Pregnandiolnya.

14
Hormon – hormon Siklus Haid :
FSH ( folllicle stimulating Hormone ) dikeluarkan oleh hipofise lobus depan.

Estrogen di hasilkan oleh ovarium

LH ( luteinizing Hormone ) dihasilkan HipofIise, dan

Progesteron dikeluarkan oleh indung telur.

Setelah selesai haid, oleh pengaruh hormon FSH dan Estrogen, selaput lendir rahim (
endometrium ) menjadi semakin tebal. Bila terjadi ovulasi, berkat pengaruh progesteron selaput
ini menjadi lebih tebal lagi, dan kelenjar endometrium tumbuh berkeluk – keluk. Bersamaan
dengan itu, endometrium menjadi lebih lembek seperti karet busa dan melakukan persiapan –
persiapan supaya sel telur yang telah di buahi dapat bersarang. Bila tidak ada sel telur yang
bersarang, endometrium ini terkelupas dan terjadi perdarahan yang disebut haid.

B. OVULASI ( PENGELUARAN SEL TELUR )


Kapan terjadinya ovulasi atau keluarnya sel telur dari indung telur perlu kita ketahui untuk
menentukan masa / hari subur seorang wanita, karena kehamilan hanya mungkin terjadi bila
sanggama ( koitus ) dilakukan pada sekitar saat ovulasi. Biasanya ovulasi terjadi kira – kira 14
hari sebelum haid yang akan datang. Dengan kata lain, diantara dua haid yang berurutan, indung
telur akan mengeluarkan ovum, setiap kali suatu dari ovarium kanan dan lain kali dari ovrium
kiri.

Cara menentukan adanya ovulasi :


Biopsi endometrium

Suhu basal badan

Sitologi vaginal

Getah serviks

PH getah vagina, dan

15
Endoskopi.

B. FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI PRIA

1. Hormon pada Laki-laki


a. FSH
Menstimulir spematogenesis.
b. LH
Menstimulir Sel Interstitiil Leydig untuk memproduksi Testosteron.
c. Testosteron
Bertanggung jawab dalam perubahan fisik laki-laki terutama organ seks sekundernya.
Efek hormon testoteron pada pria:
Sebelum lahir:
a. Maskulinasi saluran reproduksi dan genital eksterna
b. Mendorong penurunan testis ke skrotum
Efek reproduksi
c. Pertumbuhan dan pematangan organ reproduksi
d. Penting dalam spermatogenesis
Pertumbuhan tanda kelamin sekunder
2. Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah perkembangan spermatogonia menjadi spermatozoa.
Berlangsung 64 hari. Spermatogonia berkembang menjadi spermatozit primer. Spermatozit
primer menjadi spermatozit sekunder.
Spermatozit sekunder berkembang menjadi spermatid. Tahap akhir spermatogenesis
adalah pematangan spermatid menjadi spermatozoa. Ukuran spermatozoa adalah 60 mikron.
Spermatozoa terdiri dari kepala, badan dan ekor.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Alat reproduksi wanita dibagi atas 2 bagian :
Alat reproduksi luar ( genetalia eksterna ) :

Dalam arti sempit adalah alat kandungan yang dapat dilihat dari luar bila wanita dalam posisi
litotomi. Yang fungsinya dikhususkan untuk kopulasi ( koitus).
Alatreproduksi dalam ( genetalia interna

16
B. Saran
Saran penulis untuk para pembaca :
Untuk mengerti perubahan – perubahan yang terjadi selama kehamilan, pembaca lebih
mendalami susunan anatomi dan fisiologi reproduksi wanita

DAFTAR PUSTAKA

Muchtar ,rustman.1998.sinopsis obtetri.Jakarta:EKG

17
18

S-ar putea să vă placă și