Sunteți pe pagina 1din 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

C DENGAN
GEA (GASTROENTERITIS AKUT) DI RUANG JERUK
RS. WISMA RINI PRINGSEWU- lAMPUNG

Dosen Pengampu :
Ns. Andri Yulianto, S.Kep.M.Kes

Disusun Oleh :

SYARAH SILFIYA
142012017085

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MUHAMADIYAH

PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN

PRINGSEWU-LAMPUNG

TA 2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur senantiasa Saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusun mendapatkan kemudahan
dalam menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Saya sangat menyadari keterbatasan dan ilmu pengetahuan yang ada, sehingga hasil
makalah Asuhan Keperawatan pada An.C dengan GEA ini perlu adanya pengkajian dan
pengembangan lagi. Maka Saya harapkan kritik dan sarannya.
Saya berharap semoga makalah Asuhan Keperawatan pada An.C dengan GEA ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan menambah wawasan.

Pringsewu, 3 Juli 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Tujuan ........................................................................................... 1

BAB II LANDASAN TEORI


A. Definisi GEA................................................................................. 2
B. Etiologi GEA................................................................................. 2
C. Patofisiologi GEA ......................................................................... 3
D. Tanda dan Gejala GEA ................................................................. 4
E. Pemeriksaan Penunjang GEA ....................................................... 4
F. Penatalaksanaan GEA ................................................................... 4
G. Komplikasi GEA ........................................................................... 5
H. Proses Keperawatan GEA ............................................................. 5

BAB III TINJAUAN KASUS


A. Asuhan Keperawatan pada An.K dengan Febris .......................... 10

BAB IV PEMBAHASAN

DAFTAR PUSTAKA

JURNAL KEPERAWATAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit diare atau gastroenteritis merupakan suatu penyakit penting disekitar
masyarakat yang masih merupakan sebab utama kesakitan dan kematian seseorang
terutama pada anak. Akibat dari penyakit diare banyak faktor diantaranya kesehatan
lingkungan, higene perorangan, keadaan gizi, faktor sosial ekonomi, menentukan
serangan penyakit diare, walaupun banyak kasus diare yang mengalami dehidrasi namun
banyak yang meninggal bila tidak dilakukan tindakan-tindakan yang tepat.
Masalah pada penyakit gastrointeritis atau diare yang dapat mengakibatkan kematian
berupa komplikasi lain dan masalah lain yang berkaitan dengan diare belum sepenuhnya
ditanggulangi secara memadai,dalam mencegah penyakit diare dengan memberikan
pendidikan kesehatan kepada semua warga masyarakat tentang penyakit gastroenteriritis
serta peran keluarga dan warga sekitarnya sangat mendorong turunnya terjadinya
penyakit gastroenteritis karena dari keluargalah pola hidup seseorang terbentuk. Dengan
pola hidup yang sehat dan bersih dapat mencegah terjadinya penyakit gastrointeritis.
Maka dari itu muncul gagasan untuk mengurangi agar tidak muncul penderita
gastroenteritis dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat luas dan
dari latar belakang tersebut penyusun mengambil kasus tersebut sebagai penyusunan
makalah keperawatan medikal bedah dengan judul gastroenteritis.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui senua tentang penyakit gastroenteritis beserta askepnya.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui devenisi dan patofisiologi Gastroentertis.
b. Untuk mengetahui etilogi dan manifestasi klinis gastroenteritis.
c. Untuk mengetahui komplikasi dari gastronteritis.
d. Untuk memperdalam kajian tentang gastroenteritis.
e. Menambah informasi kepada para pembaca tentang gastroenteritis.
f. Merumuskan asuhan keperawatan pada pasien gastroenteritis.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. DEFINISI
Gastroenteritis atau diare akut adalah kekerapan dan keenceran BAB dimana
frekuensinya lebih dari 3 kali perhari dan banyaknya lebih dari 200 – 250 gram (Syaiful
Noer, 1996). Istilah gastroenteritis digunakan secara luas untuk menguraikan pasien yang
mengalami perkembangan diare dan/ atau munmtah akut. Istilah ini menjadi acuan bahwa
terjadi proses inflamasi dalam lambung dan usus.
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari
biasanya (normal 100 – 200 ml per jam tinja), dengan tinja berbentuk cairan atau
setengah cair (setengah padat) dapat pula disertai frekuensi yang meningkat (Arif
Mansjoer, 1999 : 501).
Menurut WHO (1980) gastroenteritis adalah buang air besar encer atau cair lebih dari
tiga kali sehari.
Gastroenteritis (diare akut) adalah inflamasi lambung dan usus yang disebabkan oleh
berbagai bakteri , virus, dan pathogen parasitic. Diare adalah defekasi yang tidak normal
baik frekuensi maupun konsistensinya, frekuensi diare lebih dari 4 kali sehari.

B. EIOLOGI
Menurut Haroen N.S, Suraatmaja dan P.O Asnil (1998), ditinjau dari sudut
patofisiologi, penyebab diare akut dapat dibagi dalam 2 golongan yaitu :
1. Diare sekresi (secretory diarrhoe), disebabkan oleh :
a) Infeksi virus, kuman-kuman patogen dan apatogen seperti shigella, salmonela,
E.Coli, golongan vibro, B. Cereus, clostridium perfarings, stapylococus aureus,
BAB III
TINJAUAN KASUS

Tanggal Masuk RS : 22-05-2019 Ruang Rawat : Ruang jeruk 1 Kelas 3


Tanggal Pengkajian : 23-05-2019 No.Register : 077553
Perawat Yang Mengkaji: Nuraini Diagnosa Medis : GEA
A. DATA PASIEN
1. IDENTITAS PASIEN DAN KELUARGA
a. Nama pasien : An.C
1) Tanggal lahir/umur : 06-06-2016
2) Jenis kelamin : Perempuan
3) Agama : Islam
4) Pendidikan :-
5) Alamat : Fajar agung
b. Nama ayah : Tn.Rudiman
1) Umur : 33 th
2) Agama : Islam
3) Pekerjaan : Wiraswasta
4) Pendidikan : SMA
c. Nama ibu : Ny.Novita sari
1) Umur : 28 th
2) Agama : Islam
3) Pekerjaan : Ibu rumah tangga
4) Pendidikan : SMK
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat Kesehatan Saat Ini
1) Alasan Masuk Rumah Sakit:
- Keluarga klien mengatakan anaknya mengeluh sakit perut dan BAB lebih dai 3x
dan keluarga klien mengantarnya ke RS
2) Keluhan Utama (Saat Pengkajian, Uraikan secara PQRST)
- P: Diare timbul karena An.C memakan makanan yang sudah terinfeksi bakteri
- Q: Keluarga klien mengatakan An.C menegeluh sakit perut dan BAB 7-8x sehari
- R: Nyeri perus An.C terasa di abdomen
- S: Skala nyeri 2 (sedang)
- T: Diare terjadi beberapa menit setelah An.C makan
b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
1) Penyakit yang pernah dialami
a) Demam :
- Ibu klien mengatakan anaknya pernah demam 2 kali/tahun
b) Kejang :
- Ibu klien mengatakan anaknya tidak pernah kejang
c) Batuk/pilek :
- Ibu klien mengatakan anaknya pernah batuk dan pilek 2kali/tahun
d) Mimisan :
- Ibu klien mengatakan anaknya tidak pernah mimisan
2) Dirawat di RS :
a) Jika Ya, di Rs mana? Kapan? Dg penyakit apa? Berapa lama? Saat keluar dari
RS status kesehatan anak: sudah sembuh/pulang atas permintaan sendiri/harus
kontrol teratur.
- An.C pernah dirawat sebelumnya di RS surya asis dengan penyakit radang,
dirawat selama 3 hari dan diperbolehkan oleh dokter pulang dan disarankan
untuk control kembali
b) Pernah dioperasi :
- Ibu klien mengatakan anaknya tidak pernah dioperasi
c) Jenis/nama obat yang pernah digunakan :
- Ibu klien mengatakan anaknya pernah mengkonsumsi paracetamol
d) Kecelakaan (terbentur/jatuh) :
- Ibu klien mengatakan anaknya tidak pernah jat
c. Riwayat Keluarga (genogram)
Ket : : Laki-laki : keturunan : Meninggal
: Perempuan : Klien : tinggal serumah
- Ibu klien mengatakan dalam keluarganya tidak pernah sakit pneumonia
d. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
1) Selama Kehamilan
a) ANC :
- Klien mengatakan selalu rutin kunjungan ANC ke bidan 7 kali selama
kehamilan
b) Imunisasi :
- Klien mengatakan selalu mengikuti semua imunisasi yang diberikan oleh
bidan, selama masa hamil
c) Kejadian khuus selama kehamilan :
- Klien mengatakan tidak pernah mengalami kejadian khusus selama hamil
d) Nutrisi saat hamil :
- Klien mengatakan pada saat hamil, selalu makan sayur, nasi, daging, buah
dan susu. Tidak ada pantangan makanan dan minuman, ibu mengatakan ibu
makan bisa dengan porsi 3x sehari dan kadang makan ringan juga.
2) Saat Kelahiran
a) Penolong :
- Ibu mengatakan pada saat melahirkan ditolong oleh Dokter spesialis Obgyn
b) Tempat :
- Ibu mengatakan pada saat melahirkan di RS surya asih
c) Usia kehamilan :
- Ibu mengatakan pada saat melahirkan pada usia kandungan 9 bulan
d) Jenis persalinan :
- Ibu mengatakan pada saat melahirkan dengan jenis persalinan normal
e) Kondisi saat lahir :
- Pada saat lahir kondisi bayi dengan keadaan sehat dan normal
f) Berat badan dan panjang saat lahir :
- ibu klien mengatakan BB:4,9 dan P: 48 cm
3) Setelah Kelahiran
a) Keterampilan ibu : Klien mengatakan bisa melakukan perawatan tali pusat,
memandikan dan menyusui karena ini sudah anak ke 2 jadi sudah
berpengalaman. Perawatan payudara klien tidak melakukannya karena
kurangnya pengetahuan perawatan payudara.
e. Riwayat Imunisasi
No Jenis Usia
1 BCG -
2 DPT-1 -
5 Polio-1 -
9 Hepatitis-1 -
12 Campak -
f. Riwayat Pertumbuhan/perkembangan
1) Miring : usia 3 bulan
- Ibu klien mengatakan pada usia 3 bulan anaknya sudah belajar miring
2) Tengkurap : usia 3 bulan
- Ibu klien mengatakan pada usia 3 bulan anaknya sudah mulai tengkurap
3) Merangkak : usia 6 bulan
- Ibu klien mengatakan pada usia 6 bulan anaknya belajar merangkak sedikit-
sedikit
4) Tumbuh gigi pertama : usia 5 bulan
- Ibu klien mengatakan pada usia 5 bulan anaknya sudah tumbuh gigi yang
pertama
5) Berdiri : usia 11 bulan
- Ibu klien mengatakan pada usia 11 bulan anaknya sudah belajar berdiri dengan
memegang kursi atau meja
6) Bicara : usia 12 bulan
- Ibu klien mengatakan pada usia 12 bulan anaknya sudah bicara, ibu bapak.
7) Berjalan : usia 11 bulan
- Ibu klien mengatakan pada usia 11 bulan anaknya sudah bisa berjalan
g. Riwayat Psikososial
1) Pola interaksi dengan orangtua, saudara kandung dan teman-temannya,
pembawaan anak secara umum: Ibu klien mengatakan anaknya berinteraksi
dengan ibu bapaknya dengan baik, kepada saudara dann teman-temannya juga
anaknya sangat aktif bermain ataupun bercanda bahkan ada pembelajarannya dari
bermain tersebut.
2) Pola kultural: Ibu klien mengatakan anaknya jika berbicara sehari-hari
menggunakan bahasa indonesia, dan dia bersuku jawa berbicara dilingkungan
teman sebayanya berbicara indonesia dengan ayah dan ibunya berbahasa jawa
3) Pola rekreasi : Ibu klien mengatakan An.C diajak pergi bermain atau rekreasi
kurang lebih 1 bulan sekali. Ibu klien bilang untuk mmenyenangkan anaknya dan
supaya dia dari bermain bisa belajar dan menambah pengalaman juga.
4) Lingkungan fisik tempat tinggal : Ibu klien mengatakan lingkungn dan sekitar
tempat tinggal dan rumahnya bersih dan nyaman, hanya ada di beberapa tempat
yang tidak brsih/kumuh.
5) Penanaman nilai kepercayaan : Ibu klien mengatakan sudah mampu memberikan
pengertian dan menanamkan rasa pecaya kepada anaknya bahwa penyakitnya
akan sembuh.
3. POLA KEBIASAAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI (sebelum dan
saat sakit)
a. Pola Nutrisi
1) Pola makan :
- Ibu klien mengatakan sebelum sakit pola makan 3 kali sehari
- Ibu klien mengatakan saat sakit pola makan 3 kali sehari
2) Makanan pokok :
- Ibu klien mengatakan sebelum sakit anaknya makan, nasi dan bubur
- Ibu klien mengatakan saat sakit ananknya hanya makan bubur
3) Makanan yang disukai dan yang tidak disukai :
- Ibu mengatakan anaknya menyukai semua makanan
4) Porsi :
- Ibu klien mengatakan anaknya sebelum sakit selalu habis makannya
- Ibu klien mengatakan anaknya saat sakit hanya menghabiskann ½ porsi makanan
5) Lauk pauk :
- Ibu klien mengatakan anaknya sebelum sakit makan daging, tahu, tempe, ikan dll
- Ibu klien mengatakan anaknya saat sakit hanya makan bubur
6) Nafsu makan :
- Ibu klien mengatakan anaknya sebelum sakit nafsu makannya bagus
- Ibu klien mengatakan anaknya saat sakit nafsu makannya berkurang
7) Alergi terhadap makanan :
- Ibu klien mengatakan tidak ada alergi makanan
b. Pola Cairan dan Elektrolit
1) Minum :
- Ibu klien mengatakan sebelum sakit anaknya minum susu, juice dan air putih
- Ibu klien mengatakan saat sakit anaknya minum susu dan air putih
2) Minuman yang tidak disukai :
- Ibu klien mengatakan sebelum sakit An.C hampir menyukai semua minuman
- Ibu klien mengatakan saat sakit anaknya tidak suka minum
3) Cairan tambahan (sonde, infus) : infus RL
4) Total intake cairan/hari : Tidak terkaji
c. Pola Eliminasi
1) BAK:
- ibu klien mengatakan sebelum sakit anaknya BAK 3x/hari, warna kuning jernih,
tidak ada keluhan
- ibu klien mengatakan saa sakit anaknya BAK 3x/hari, warna kuning jernih, tidak
ada keluhan
2) BAB :
- ibu klien mengatakan sebelum sakit anaknya BAB 1x/hari, dengan konsistensi
cair, warna kuning, bau khas urine, tidak ada keluhan
- ibu klien mengatakan saat sakit anaknya BAB lebih dari 3x/hari, dengan
konsistensi cair, warna kuning, bau khas urine, keluhan sakit perut
3) IWL :
4) Balance cairan :
d. Pola Tidur :
- Sebelum sakit ibu klien mengatkan tidur malam sampai 8 jam sedangkan untuk
tidur siang klien tidak tentu dan hanya sebentar tidak ada gangguan saat hendak tidur
kebiasaan sebelum tidur
- Saat sakit ibu klien mengatakan tidur malam hanya sebentar klien juga tidak rewel,
tidak sering terbangun.
e. Pola Hygene Tubuh
Sebelum sakit ibu klien mengatakan memandikan anaknya 2x sehari dan sikat gigi 2x
sehari, kebersihan rambut pasien bersih karena ibu kilen mengatakan jika mandi dan
rambut di keramas, kuku klien bersih dan tidak panjang kukunya, karena ibu klien
rutin memotong kukunya.
f. Pola Aktivitas
- Pada saat sebelum sakit ibu klien mengtakan anaknya senang bermain sendiri dan
teman-temannya, An.C senang bermain boneka .
- Saat sakit ibu klien mengatakan bahwa anaknya terjbaring kadang ingin berjalan
dan bermain tapi anaknya tidak rewel.
Ib klien mengatakan anaknya belum sekolah
4. KONDISI PSIKOSOSIAL (saat sakit)
a. Psikologis
Saat sakit anak lbih dekat dengan ibunya, ibu klien mengatakan keluarga belum
mengetahui banyak tentang penyait yang di derita. Tapi orang tua sudah tahu tentang
penyakit diare dan penyebabnya. Anaknya sangat aktif
5. PEMERIKSAAN FISIK UMUM
a. Pengukuran pertumbuhan
1) An.C 3 tahun memiliki tinggi badan 110 cm,
2) BB An.C sebelum sakit 13kg dan setelah sakit tetap 3kg
3) LLA :-
4) Lingkar kepala :-
5) Lingkar dada :-
6) Lingkar perut :-
b. Pengukuran perkembangan (DDST) dikaji usia anak < dari 6 tahun
1) Motorik halus : klien sudah mampu meletakan/memegang suatu objek dengan
menggunakan jari tangan
2) Motorik kasar : klien sudah mampu berlari, berjinjit, melompat dan menjaga
keseimbangan tubuhnya
3) Bahasa dan kognitif : klien sudah mampu menggunakan bahasa yang orang lain
mengerti
4) Kemandirian dan bergaul : klien belum mampu mandiri klien mudah bergaul
dengan teman sebayanya
c. Reflek primitif (pada bayi <12 bulan) :
Moro :-
Menggengam : -
Rooting :-
Menghisap :-
Menelan :-
Babinski :-
d. Keadaan umum
An.C memiliki kesadaran compos metis, suhu badan 39,2°C
6. PEMERIKSAAN FISIK KHUSUS
a. Sistem penglihatan
1) Fungsi penglihatan :
Fungsi penegelihatan An.C normal tidak ada kelainan posisi mata simetris,
keadaan kelopak mata bagus, pergerakan bola mata juga normal, keadaan
konjungtiva anemis pada kornea normal, tidak ada kelainan sklera normal
anikterik, keadaan pupil tidak ada tanda peradanngan dan tidak menggunakan alat
bantu pengelihatan.
b. Sistem pendengaran
Pada fungsi pendengaran An.C normal tidak ada kelainan, posisi telinga simetris,
keadaan daun telinga normal kondisi telinga bersih dan tidak ada cairan, titanus dan
serumen tidak memiliki tanda peradangan dan tidak menggunakan alat bantu
pendengran.
c. Sistem pernafasan
Tidak ada pernafasan cuping hidung, bersihan jalan nafas normal, tidak batuk dan
pilek, jenis pernafasan normal, bentuk dada simetris, tidak ada retraksi dada, irama
nafas normal, tidak menggunakan alat bantu pernafasan.
d. Kardiovaskuler
1) Sirkulasi perifer
Kekuatan nadi di dapat 110x/menit berirama normal, temperatur kulit mencapai
39,2°C warna kulit tidak sianosis, refill vena capilary teratur tida ada edema.
2) Sirkulasi jantung
Pada kecepatan denyut apikal di dapat 110x/menit irama teratur, tidak ada
kelainan bunyi jantung, tidak ada nyeri pada dada tidak ada, distensi vena
jugularis tidak ada, nadi 90x/menit
e. Sistem saraf pusat (Sirkulasi cerebral)
Pcs score didapat C: 4 V: 6 M: 6 raeksi pada pupil tidak ada peningkatan tekanan
intrakarnial juga tidak ada kejang, tidak nesus reflek fisiologis dan patologis tidak
ada.
f. Sistem pencernaan
Kelainan mulut pasien saat dilakukan inspeksi tidak ada kelainan kemampuan untuk
menelan baik, tidak mual dan tidak muntah, nyeri perut keadaan perut saat di plpasi
ada asites, tidak ada pembesaran hati dan limfa, keadaan anus baik ( terdapat lubang
anus).
g. Sistem endokrin
Nafas tidak bau, saat dipalpasi tidak ada pembesaran tyroid, tidak tremor dan tidak
terdapat luka gangreng
h. Sistem urogneital
Pada keadaan gnetalia bersih tidak ada kelainan perubahan pada pola kemih tidak ada
saat BAK tiak ada kelainan, BAB ada kelainan 7-8x/hari distensi vesika urinaria dan
tidak terpasang katete, jenis kelamin perempuan.
i. Sistem integumen
Keadaan rambut saat di inspeksi bersih saat di palpasi tidak rontok karakteristik kulit
bagus turgor kulit baik wara kulit normal tidak sianosis tidak ada lesi serta keadaaan
besih, turgor kulit kembali cepat < 2 detik
j. Sistem muskuloskeletal
Kesulitan pergerakan ada karena pasien terpasang infus, pada area sendi tidak sakit
dan tidak ada fraktur tidak ada kelainan pada bentuk tulang maupun sendi, kekuatan
otot bagus.
k. Sistem imunologi
Saat dipalpasi pasien tidak ditemukan adanya pembesaran kelenjar tyroid maupun
kelenjar getah bening
7. TEST DIAGNOSTIK
a. Hasil Laboratorium
Tanggal pemeriksaan :
No Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

8. PENGOBATAN/TERAPI
No Tanggal Jenis Terapi Dosis & Cara
(obat, cairan, diet, pemberian
O2, dll)
1 18-05-2019 RL Cepatoxim 20 Tpm, melalui
IV
B. DATA FOKUS
1. Data Objektif :
a. Klien nampak BAB berulang, klien tampak pucat dan lemas
b. Klien tampak rewel dan sering menangis
c. Turgor kulit kembali lambat <2 menit
d. Klien terpasang cairan infus 20 tpm
e. Suhu tubuh 39,9℃
2. Data Subjektif :
a. Ibu klien mengatakan anaknya BAB 7-8x/hari
b. Ibu klien mengatakan anaknya demam
c. Ibu klien mengatakan anaknya rewel dan sering memanggil
C. ANALISA DATA
No Data Senjang Masalah Etiologi
1 DS: Diare
 Ibu klien mengatakan
anaknya BAB 7-8x/hari
DO:
 klien nampak BAB berulang,
klien tampak pucat dan lemas
2 DS: Hipertermi
 Ibu klien mengatakan
anaknya demam
DO:
 Suhu tubuh 39,9℃
3 DS: Kecemasan
 Ibu klien mengatakan
anaknya rewel dan sering
memanggil
DO:
 Klien tampak rewel dan
sering menangis

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d kehilangan cairan sekunder terhadap
diare
2. Resiko peningkatan suhu tubuh b/d proses infeksi dampak sekunder dari diare
3. Kecemasan b/d tindakan invative
4. Resiko ganggua integritas kulit perianal b/d peningkatan frekuensi BAB
E. RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa NOC NIC
Kepeawatan
1. Gangguan Setelah dilakukan tindakan  Tanda vital dalam batas
keseimbangan cairan keperawatan selama 3x24 normal (N: 120-60x/menit)
dan elektrolit b/d jam : keseimbangan dan  Turgor kulit elastis,
kehilangan cairan elektrolit dipertahankan membran mukosa bibir
sekunder terhadap secara maksimal basah
diare  Konsistensi BAB lembek
 Frekuensi BAB dalam
batas normal (1x/hari)
2. Resiko peningkatan Setelah dilakukan tindakan  Monitor suhu tubuh setiap
suhu tubuh b/d proses keperawatan selama 3x24 2 jam
infeksi dampak jam tidak terjadi  Berikan kompres hangat
sekunder dari diare peningkatan suhu tubuh :  Kolaborasi pemberian
- suhu tubuh dalam batas antipiretik
normal (36-37,5°C)
-tidak terdapat tanda-tanda
infeksi
3. Kecemasan b/d Setelah dilakukan tindakan  Libatkan keluarga dalam
tindakan invative keperawatan selama 3x24 melakukan tindakan
jam klien mampu keperawatan
beradaptasi mau menerima  Hindari persepsi salah pada
tindakan perawatan klien perawat dan RS
tampak tenang dan tidak  Berikan pujian jika klien
rewel mau diberikan tindakan
keperawatan dan
pengobatan
 Lakukan kontak sesering
mungkin dan lakukan
komunikasi baik verbal
maupun non verbal
 Berikan mainan sebagai
rangsangan sensorik anak
4. Resiko ganggua Setelah dilakukan tindakan  Diskusikan dan jelaskan
integritas kulit keperawatan selama 3x24 pentingnya membersihkan
perianal b/d jam integritas kulit tidak tempat tidur
peningkatan frekuensi terganggu, tidak terjadi  Demonstrasikan serta
BAB iritasi keluarga mampu libatkan keluarga dlam
mendemonstrasikan merawat perianal
perawatan perianal dengan  Atur posisi tidur atau dudul
baik dengan selang waktu 2-3
jam
F. IMPLEMENTASI dan EVALUASI KEPERAWATAN
No Implementasi Keperawatan Evaluasi Paraf
1.  TTV dalam batas normal S : ibu klien mengatakan anaknya
( N: 120-60x/menit, S: 36- BAB sudah 1x sehari dengan
37,5°C. RR: <40x/menit) konsistensi lembek
 Mengukur turgor kulit O : turgor kulit elastis, mukosa
elastis bibir basah
 Membran mukosa bibir A : masalah teratasi
basah dan tidak cekung P : intervensi dihentikan
2.  Memonitor sushu tubuh S : ibu klien mengatakan suhu
setiap 2 jam anaknya sudah tidak demam lagi
 Memberikan kompres O : suhu tubuh 37,5°C
hangat A : masalah teratasi
 Berkolaborasi pemberian P : intervensi dihentikan
anti piretik
3.  Melibatkan keluarga S : ibu klien mengatakan anaknya
dalam melakukan tindakan sudah tidak rewel dan sudah
keperawatan terbiasa dengan lingkungannya
 Menghindari persepsi O : klien nampak senang di
salah pada perawat dan RS samping orang tuanya
 Memberikan pujian jika A : masalah teratasi
klien mau diberikan P : Intervensi dihentikan
tindakan keperawatan dan
pengobatan
 Melakukan kontak
sesering mungkin dan
lakukan komunikasi baik
verbal maupun non verbal
 Memberikan mainan
sebagai rangsangan
sensorik anak
4.  Mendiskusikan dan S : keluarga klien mengatakan
menjelaskan pentingnya sudah paham dalam perawatan
menjaga tempat tidur perianal
 Mendemonstrasikan serta O : keluarga klien mampu
melibatkan keluarga melakukan apa yang perawat
dalam merawat perianal ajarkan
 Mengatur posisi tidur atau A : Masalah teratasi
duduk dengan selang P : Intervensi dihentikan
waktu 2-3 jam
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam bab ini, penulis membahas kesenjangan antara asukan keperawatan secara teoritis
dengan asuhan keperawatan pada pasien An. C dengan diagnosa Gastroenteritis Akut (GEA)
diruang jeruk 1 kelas 3 RS. Wisam Risini Pringsewu. Pengkajian ini dilakukan pada tanggal
23 Mei 2019.

A. Pengkajian
Pada pengkajian teori kasus pasien dengan Gastroenteritis Akut (GEA), memiliki
keluhan utama berupa buang air besar (BAB) lebih 3 kali sehari, BAB < 4 kali dan cair
(diare tanpa dehidrasi), BAB 4-10 kali dan cair (dehidrasi ringan/sedang), atau BAB > 10
kali (dehidrasi berat). Suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang atau
mungkin tidak ada, dan timbul diare. Feces cair, mungkin disertai lendir atau lendir dan
darah.. Terjadi uliguria (kurang 1 ml/kg bb/jam) bila terjadi dehidrasi.
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 23 Mei 2019 yang diperoleh dari ibu An.
C berusia 3 tahun memiliki keluhan utama berupa BAB cair 1 kali sedikit berampas dan
ada muntah 1 kali di pagi hari. Hal ini disebabkan karena An. C sudah menjalani
perawatan selama 3 hari sehingga keluhan seperti BAB sering dan muntah sudah
tertangani terlebih dahulu, sehingga saat dilakukan pengkajian, An.C hanya mengeluhkan
adanya BAB 1 kali cair sedikit berampas dan muntah 1 kali. Saat dilakukan pengkajian,
hasil dari tanda – tanda vital dalam batal normal, terutama suhu tubuh pasien 39,9°C).
Pada pengkajian kasus Gastroenteritis Akut ini, penulis menggunakan format
pengkajian anak yang dilihat dari aspek bio, kognitif, psikososial dan pengkajian secara
fisik terhadap An.C, dalam pengkajian ini selain berfokus kepada anak, juga terhadap
orang tua. Saat melakukan pengkajian pada An.C penulis menemukan kurangnya
pengetahuan orang tua tentang cara pencegahan penyakit Gastroenteritis Akut, dan cara
penanganan dirumah.
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis mengenai pengalaman/respon individu,
keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan yang aktual atau potensial.
Diagnosis keperawatan memberi dasar pemilihan intervensi keperawatan untuk mencapai
hasil akhir sehingga perawat menjadi akuntabel (NANDA (North American Nursing
Dianosis Association), 2015)
Pada diagnosa keperawatan teori kasus pasien dengan Gastroenteritis Akut (GEA),
didapatkan masalah keperawatan yang meliputi :
1. Kurangnya volume cairan berhubungan dengan seringnya buang air besar encer.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan menurunnya
intake dan menurunnya absorbsi makanan dan cairan.
3. Risiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan seringnya buang air besar.
4. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan perawatan anak.
5. Cemas dan takut pada anak/orang tua berhubungan dengan hospitalisasi dan kondisi
sakit
6. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan respon alergi
7. Kurang pengetahuan keluarga berhubungan dengan penanganan dan pencegahan diare
8. Risiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan seringnya buang air besar encer.
Pada kasus pasien An.C, masalah keperawatan yang muncul setelah dilakukan
pengkajian adalah :

1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d kehilangan cairan sekunder terhadap
diare
2. Resiko peningkatan suhu tubuh b/d proses infeksi dampak sekunder dari diare
3. Kecemasan b/d tindakan invative
4. Resiko ganggua integritas kulit perianal b/d peningkatan frekuensi BAB
harinya

C. Intervensi
Tahap intervensi / perencanaan dapat disebut sebagai inti atau pokok dari proses
keperawatan sebab perencanaan merupakan keputusan awal yang memberi arah bagi
tujuan yang ingin dicapai, hal yang akan dilakukan, termasuk bagaimana, kapan, dan
siapa yang akan melakukan tindakan keperawatan. Dalam penyusunan rencana tindakan
keperawatan perlu keterlibatan keluarga dan orang terdekat klien atau pasien untuk
memaksimalkan perencanaan tindakan keperawatan tersebut (Asmadi, 2013).
Perencanaan yang disusun oleh penulis sudah sesuai dengan APLIKASI Asuhan
Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC 2015 - 2017. Dalam
kasus An. C, penulis menyesuaikan kondisi serta kebutuhan pasien dalam menyusun
perencanaan asuhan keperawatan. Sehingga masih banyak perencanaan yang tidak dimuat
dalam poin perencanaan asuhan keperawatan An. C.
D. Implementasi
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat
untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan
yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan. (Potter & Perry,
2009).
Dalam pelaksanaan pemberian asuhan keperawaran An. C, implementasi diberikan
sesuai dengan intervensi / perencanaan yang telah dirumuskan oleh penulis dan
implementasi diberikan sesuai dengan keadaan dan kebutuhan klien saat itu.
Masalah keperawatan kurang pengetahuan, penulis memberi penjelasan mengenai
pengertian, gejala, cara pencegahan dan penanganan GEA. Saat memberikan penjelasan
pada keluarga, Ibu pasien tampak tidak focus dan saat ditanyakan kembali, Ibu pasien
tampak kebingungan sehingga penulis menjelaskan kembali mengenai pengertian, gejala,
cara pencegahan dan penanganan GEA hingga Ibu pasien memahami dan mampu
mengulang kembali penjelasan yang telah disampaikan.
Pada tahap implementasi ini, penulis menitikberatkan pada pemberian implemetasi
pada masalah kurang pengetahuan, hal ini dikarenakan pengetahuan keluarga yang
kurang mengenai cara pencegahan dan penanganan di rumah ketika anak mengalami
diare.
E. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang merupakan perbandingan
yang sistematis dan terencana antara hasil akhir yang teramati dan tujuan atau kriteria
hasil yang dibuat pada tahap perencanaan. Evaluasi dilakukan secara berkesinambungan
dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya. Jika hasil evaluasi menunjukan
tercapainya tujuan dan kriteria hasil, klien bisa keluar dari siklus proses keperawatan. Jika
sebaliknya, klien akan masuk kembali ke dalam siklus tersebut mulai dari pengkajian
ulang (reassessment) (Asmadi, 2013).
Evaluasi yang dilakukan oleh penulis ada dua, yaitu evaluasi setelah melakukan
tindakan dan evaluasi sebelum pasien pulang pada tanggal 23 Mei 2019 pada pukul 15.00
WIB. Hasil evaluasi ini, didapatkan dari data hasil wawancara dengan keluarga pasien
yang didokumentasikan pada dokumentasi keperawatan terdapat 2 diagnosa aktual
teratasi dan 2 diagnosa resiko tidak terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

Doenges., dkk. (1999). Rencana asuhan keperawatan: pedoman untuk perencanaan dan
pendokumentasian perawatan pasien (M. Kariasa & N. M. Sumarwati, Terj.). Edisi 3.
Jakarta: EGC. (Naskah asli dipublikasikan pada tahun 1993)

Sudoyo, W. Aru, dkk., Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 2 Edisi IV, Pusat Penerbitan Departemen
Penyakit Dalam FKUI, Jakarta 2006.

Medis dan Nanda NIC-NOC (Jilid2). Yogyakarta: Mediaction Publishing Yogya

DR. Nursalam.M.Nurs (Hons) Rekawata Susilaningrum, SST Sri Utami,S.Kep.2005 Asuhan


Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta: Trans Info medika

S-ar putea să vă placă și