Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
INFO ARTIKEL A B S T R A C T / A B S T R A K
Article History: Schistosomiasis is an infectious disease caused by trematodes, of the genus Schistosoma.
Received: 2 Nov. 2016 In Indonesia the disease is caused by Schistosoma japonicum. The worm life cycle is
Revised: 25 Nov. 2016 specific because its habitat is not only on human body or some other mammal but also in
Accepted: 14 Des 2016 snail. This research is aimed to a mathematical model of the worm cycle and investigates
the optimal control of the model. The mathematically control was conducted by put a time
dependent parameter ρ (t) to the model that represents a medical treatment to infected
Keywords: humans. The governed model, that has an endemic stable critical point, describes a
optimal control, transferred worm cycle of several phases. The optimal control is determined by the
Pontryagin minimum Minimum Pontryagin Principle. The simulation of the model shows that, for such initial
principle, condition of the uncontrolled model, the number of adult worms will increase up to 4700
Schistosoma japonicum in 80 days. This number could reduce to 4500 on the day of 100 and converge to 4400for
unbounded time growth. It means that schistosomiasis is permanently occurring
(endemic). The controlled model gives as the drug dose of
ì æ æ l W ö öü
r t ) = min 20, ç maks 1 ,60 ÷
í ç ç ÷ ÷ý
î è è L ø øþ
praziquantel. The drug doze of 20 mg praziquantel could minimize the growth of worms
and decreasethe number of adult worm population to 8 in 6 months.
Kata kunci: Schistosomiasis adalah salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh cacing darah
kendali optimal, trematoda dari genus Schistosoma. Di Indonesia, schistosomiasis disebabkan oleh
prinsip minimum cacing Schistosoma japonicum. Penelitian ini mengkaji secara matematis kendali
Pontryagin, optimal siklus hidup cacing S. japonicum. Pengendalian dilakukan dengan pemberian
Schistosoma japonicum obat pada manusia yang terjangkit schistosomiasis. Kendali optimal ditentukan dengan
prinsip minimum Pontryagin. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebelum pemberian
obat, banyaknya cacing dewasa mengalami peningkatan hingga mencapai 4700 ekor
pada hari ke 80, selanjutnya menurun hingga 4500 ekor pada hari ke 100. Penurunan
banyaknya cacing dewasa terus berlanjut hingga stabil mulai hari ke 140 sebanyak
4400 ekor. Hasil tersebut menunjukan bahwa schistosomiasis bersifat menetap
(endemik). Untuk mengoptimalkan pertumbuhan cacing S. japonicum dilakukan
pengendalian dengan parameter ρ (dosis obat praziquantel) menggunakan prinsip
minimum Pontryagin diperoleh persamaan kendali ì æ æ l1W ö öü
r t ) = min í20, çç maksç ÷,60 ÷÷ý
î è è L ø øþ
.Kendali optimal untuk meminimalkan pertumbuhan cacing S. japonicum adalah
dengan pemberian obat dalam dosis 20 mg dan memberikan hasil yang efektif, dilihat
dari jumlah cacing dewasa dalam tubuh manusia yang mengalami penurunan dan akan
habis setelah dilakukan pengobatan selama enam bulan sehingga siklus hidup cacing S.
japonicum dapat dikendalikan.
51
Jurnal Vektor Penyakit, Vol. 10 No. 2, 2016 : 51–58
52
Kendali Optimal Model Siklus ..................... (Sriwahyuni, et. al)
53
Jurnal Vektor Penyakit, Vol. 10 No. 2, 2016 : 51–58
54
Kendali Optimal Model Siklus ..................... (Sriwahyuni, et. al)
55
Jurnal Vektor Penyakit, Vol. 10 No. 2, 2016 : 51–58
56
Kendali Optimal Model Siklus ..................... (Sriwahyuni, et. al)
yang masuk lebih sedikit dari tingkat mampu meminimalkan pertumbuhan cacing
p e r p i n d a h a n p o p u l a s i ya n g ke l u a r. S. japonicum dalam tubuh manusia dan
Sebaliknya, peningkatan kurva pertumbuhan memberikan hasil yang efektif. Dengan
diakibatkan oleh tingkat perpindahan demikian siklus hidup cacing S. japonicum
populasi yang masuk lebih tinggi dari tingkat dapat terkendali dalam waktu 180 hari.
perpindahan populasi yang keluar.
Gambar 3 memperlihatkan kurva SARAN
pertumbuhan tiap fase cacing S. japonicum Berdasarkan hasil penelitian yang telah
setelah pemberian obat dengan dosis 20 mg disimpulkan di atas, diharapkan kepada
yang mengakibatkan penurunan drastis pada pemerintah agar melakukan penyuluhan
populasi cacing dewasa dalam tubuh manusia. kepada masyarakat tentang bahaya
Untuk populasi telur mengalami penurunan schistosomiasis dan memberikan kesadaran
dari 2600 menjadi 200 pada hari ke-60 dan kepada masyarakat untuk memperhatikan
akan habis pada hari ke-130. Mirasidium lingkungan tempat tinggal mereka dengan
mengalami penurunan populasi dari 2400 cara menjaga kebersihan dan gaya hidup
menjadi 500 pada hari ke-40 dan akan habis sehat, mengoptimalkan pemberian obat
pada hari ke-155, sedangkan sporakista 1 praziquantel pada penderita schistosomiasis
meningkat dengan jumlah populasi 2300 pada serta terus mendukung dan menjalankan
hari ke-5 dan mengalami penurunan jumlah program pengendalian pertumbuhan cacing S.
populasi menjadi 300 pada hari ke-100 dan japonicum.
akan habis pada hari ke-170. Populasi
sporakista 2 meningkat pada hari ke-15
UCAPAN TERIMA KASIH
dengan jumlah populasi 2400 dan mengalami
penurunan jumlah populasi menjadi 500 pada Pada kesempatan ini penulis
hari ke-80 kemudian akan habis pada hari ke- mengucapkan terima kasih kepada Kepala
175, sedangkan populasi serkaria meningkat Balai Litbang P2B2 Donggala. Terima kasih
dengan jumlah populasi 1050 pada hari ke-25 kepada Ketua Jurusan Matematika, Ketua
kemudian mengalami penurunan dan akan Prodi Matematika dan Dosen-dosen di
habis pada hari ke-200. Hasil tersebut lingkungan Matematika FMIPA Universitas
memperlihatkan bahwa pemberian dosis obat Tadulako yang telah memberikan dukungan
sebesar 20 mg merupakan dosis optimal dan bantuan dalam penyelesaian penelitian
untuk mengendalikan pertumbuhan cacing ini. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada
dewasa dalam tubuh manusia. semua pihak yang secara langsung maupun
tidak langsung telah menumbuhkan ide atau
Performansi dari pengendalian yang
gagasan dalam pemikiran penulis sehingga
telah optimal dengan tingkat pemberian obat
dapat menyelesaikan penelitian ini.
sebesar 20 mg diperlihatkan pada Gambar 4.
Po p u l a s i c a c i n g d e wa s a m e n g a l a m i
penurunan hingga delapan ekor yang habis DAFTAR PUSTAKA
pada hari ke 180 (selama enam bulan 1. Barrington, e.r.s., a.j. willis, and M. A. Sleich. A
pengobatan). Series of Student Texts in Contemporary
Biology. Edward Arnold Limited, London. 1979.
Efektifitas pemberian obat selama enam
bulan diperlihatkan pada Gambar 5, dimana 2. Andrew D. Schistosomiasis. In: Gordon C. Cook,
Alimuddin L Z, editors. Manson's Tropical
pemberian obat praziquantel dengan dosis 20
Diseases. 21 ed. China: Saunders Elsevier:
mg juga mampu mengurangi jumlah cacing 2009;82:1425
dewasa dalam tubuh manusia. 3. Miyazaki, I. An Illustrated Book of Helminthic
Zoonosis. International Medical Foundation of
KESIMPULAN Japan, Tokyo. 1991.
4. Fischer PR, Summer AP, White CA, Jr. In: Ralph
Berdasarkan pada hasil simulasi di atas,
D. Feigin, James DC, Gail JDH, Sheldon L Kaplan,
menunjukan bahwa dari dosis obat yang editors. Textbook of Pediatric Infectious
disarankan antara 20 mg – 60 mg, pemberian Diseases. 6 ed. United States of America:
obat praziquantel dengan dosis 20 mg juga Saunders Elsevier: 2009;240:3023.
57
Jurnal Vektor Penyakit, Vol. 10 No. 2, 2016 : 51–58
58