Sunteți pe pagina 1din 17

PENGARUH KONSERVATISME AKUNTANSI DAN ECONOMIC VALUE ADDED

TERHADAP PENILAIAN EKUITAS PERUSAHAAN

Fitri Novalia
Marsellisa Nindito
Universitas Negeri Jakarta

ABSTRACT

This research was intended to examine the influences of Accounting Conservatism and
Economic Value Added toward Equity Valuation on manufacturing companies listed in
Indonesia Stock Exchange. The independent variables used in this research were Accounting
Conservatism and Economic Value Added. This research used secondary data that was
obtained from the Indonesia Stock Exchange official website, which has been published in
2011 until 2013. The technique that was used to gather the sample was purposive sampling
and there were 18 companies. Which all sample (N) in three years was 54 samples. Those 54
samples would analyse further in this research.
The method used in this research was multiple linear regression analysis. The result of
t-test showed that the first variable, accounting conservatism, had a negative and significant
effect to equity valuation. The second variable, which was Economic Value Added, showed a
positive and significant effect to equity valuation. The result of f-test accounting conservatism
and Economic Value Added showed that both of them give simultaneously and significant
effect to equity valuation.

Key Words: Equity Valuation, Price Book Value, Accounting Conservatism, and
Economic Value Added.

PENDAHULUAN masyarakat telah ikut berperan dalam


Masalah krisis ekonomi sepertinya perekonomian Indonesia. Lalu bagaimana
tidak mudah luput begitu saja dari masyarakat yang nantinya hendak
permasalahan ekonomi bagi setiap negara. berinvestasi tau mengenai kualitas suatu
Gejolak ekonomi yang semakin perusahaan. Penilaian perusahaan
mengglobal telah mendorong masyarakat merupakan langkah yang penting bagi
untuk berperan aktif dalam perekonomian. masyarakat yang hendak berinvestasi.
Dilihat dari pasar modal di negara maju, Nilai perusahaan tercermin dari nilai
mayoritas masyarakatnya telah turut aktif ekuitas perusahaan (Yuniarta, 2011).
untuk berinvestasi. Negara berkembang Tujuan dari nilai ekuitas adalah untuk
pun mulai merintis untuk berinvestasi memberikan pemilik perusahaan, investor
melalui pelatihan pasar modal untuk yang potensial dan stakeholder serta
menciptakan kesadaran masyarakat akan shareholder nilai perkiraan ekuitas yang
berinvestasi. tepat dan sesuai (Steiger, 2008:2).Hal ini
Di Indonesia sendiri, Bursa Efek menunjukkan begitu penting penilaian
Indonesia (BEI) merupakan bukti bahwa ekuitas perusahaan bagi investor serta
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi

Volume 11, No.2, Tahun 2016 1


perusahaan terkait. Salah satu indikator kehati-hatian yang dimaksud adalah
yang sering dilihat adalah harga saham konservatisme akuntansi. Suwardjono
suatu perusahaan. (2010) dalam Razak (2013) menyatakan
Masalah yang dialami oleh salah bahwa tindakan kehati-hatian tersebut
satu perusahaan manufaktur, subsektor diimplikasikan dengan mengakui
industri barang konsumsi yaitu PT Kalbe pendapatan atau laba yang akan datang
Farma (KLBF). Dimana Februari yang walaupun kemungkinan terjadinya besar.
lalu, harga saham perusahaan tersebut Akuntansi konservatif umumnya
mengalami penurunan drastis yang menyatakan bahwa akuntan harus
disebabkan oleh faktor kelalaian dalam melaporkan informasi akuntansi yang
pemberian obat. Dan seketika membuat terendah dari beberapa kemungkinan nilai
harga saham KLBF tertekan dan turun untuk aktiva dan pendapatan, serta yang
sebesar 3 persen. Investor haruslah peka tertinggi dari beberapa kemungkinan nilai
terhadap setiap perubahan-perubahan yang kewajiban dan beban (Hendriksen, 1992).
terjadi dalam pergerakkan harga saham. Laporan keuangan yang dibuat oleh
Lalu pertanyaan selanjutnya adalah, perusahaan menggambarkan kinerja
bagaimana invetor atau penyedia dana lain manajemen dalam mengelola sumber daya
mengetahui tentang informasi akuntansi perusahaannya (Yenti, 2013). Pendukung
keuangan suatu perusahaan. Dan salah konservatisme dalam penelitian lain yang
satu sumber informasi kuantitatif yang dilakukan Fala (2007) menyimpulkan
penting bagi para pemangku kepentingan bahwa akuntansi konservatisme
(stakeholders) adalah laporan keuangan. berpengaruh positif terhadap nilai ekuitas
Adanya kecurangan dalam perusahaan yang tentunya mengacu pada
penyajian laporan keuangan merupakan laba dalam laporan keuangan. Akan tetapi
bentuk penipuan yang nantinya penelitian yang dilakukan oleh Yenti, dkk
menyesatkan investor dan stakeholder (2013) menghasilkan kesimpulan yang
lainnya. Apabila investor salah bertolak belakang.
memperoleh informasi keuangan tentu Selain faktor konservatisme,
akan berdampak pada kesalahan estimasi terdapat faktor lain yang memengaruhi
dalam menilai ekuitas perusahaan tersebut nilai ekuitas perusahaan. Seperti
dan hasil dari efek domino ini akan diantaranya earning per share, price
berujung pada kerugian yang mereka earnings ratio, dan return on equity. Akan
terima. Oleh karena itu, setiap perusahaan tetapi rasio-rasio tersebut dianggap tidak
harus berhati-hati dalam lagi memadai untuk mengevaluasi kinerja
mempresentasikan informasi akuntansi perusahaan (Yunirta, 2011). Sehingga saat
yang ada dalam laporan keuangan. Prinsip ini, banyak perusahaan menggunakan
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi

Volume 11, No.2, Tahun 2016 2


ukuran kinerja yang lebih menekankan Penelitian ini bertujuan untuk
value atau Value-Based Management mengetahui pengaruh konservatisme
(Hartanti, 2008). akuntansi, Economic Value Added
Penelitian value based management memiliki pengaruh terhadap penilaian
yang dilakukan Yuniarta (2011) terhadap ekuitas perusahaan. Di mana jika dilihat
nilai ekuitas itu sendiri menggunakan dari hasil penelitian terdahulu variabel
pengukuran Economic Value Added konservatisme akuntansi di atas
(EVA). menunjukkan hasil yang berbeda dan tidak
Rudianto (2013:217), konsisten.
mengungkapkan EVA sebagai alat yang
berguna untuk memilih investasi keuangan KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA
yang paling menjanjikan dan sekaligus PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
sebagai alat yang cocok untuk
mengendalikan operasi perusahaan. EVA Penilaian Ekuitas
juga merupakan nilai yang merefleksikan Pengertian ekuitas tidak dapat
jumlah absolut dari nilai kekayaan didefinisi secara independen terhadap
pemegang saham yang dihasilkan. asset dan kewajiban.
Penelitian ini mencoba meneliti Dalam kerangka dasar Standar
apakah pilihan perusahaan untuk Akuntansi Keuangan 2009 misalnya,
menerapkan kebijakan akuntansi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
konservatisme mempengaruhi penilaian mendefinisi ekuitas sebagai berikut
investor akan nilai ekuitas perusahaan. (paragraf 49): Ekuitas adalah hak residual
Dan menambahkan variabel Economic atas aktiva perusahaan setelah dikurangi
Value Added (EVA) untuk mengetahui semua kewajiban.
lebih dalam lagi tentang pengaruhnya Penilaian ekuitas merupakan tujuan
terhadap penilaian ekuitas. Perusahaan penting bagi banyak pengguna laporan
yang memiliki EVA positif akan keuangan. Estimasi nilai yang dapat
menambah nilai perusahaan; yang digunakan untuk membuat keputusan
memiliki EVA negatif mengurangi nilai beli/jual/tahan yang terkait dengan efek,
perusahaan (Brealey dkk, 2007: 273). menghitung nilai perusahaan untuk
Peneliti tertarik untuk mengetahui keputusan kredit, estimasi nilai untuk
apakah konservatisme akuntansi akan penggabungan usaha, menentukan harga
mempengaruhi penilaian ekuitas penawaran saham perusahaan kepada
perusahaan dan apakah Economic Value public, dan berbagai aplikasi yang
Added juga mempengaruhi penilaian bermanfaat lainnya (Subramanyam, 2011).
ekuitas perusahaan.
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi

Volume 11, No.2, Tahun 2016 3


Salah satu aktivitas analisis ekuitas Semakin tinggi PBV, maka
adalah menyusun laba dan komponen laba menunjukkan semakin besar kepercayaan
sehingga dapat memisahkan elemen yang pasar terhadap prospek perusahaan
stabil, normal, dan terus-menerus dengan tersebut. Untuk perusahaan yang berjalan
elemen yang acak, tidak tentu, tidak biasa, baik, umumnya rasio ini mencapai diatas
dan tidak berulang. Analisis penilaian satu, yang menunjukkan bahwa nilai pasar
ekuitas menekankan laba dan pengukuran saham lebih besar dari nilai bukunya
akuntansi lain untuk menghitung nilai (Jogiyanto, 2003:79).
persahaan. Peramalan laba
memperhitungkan kekuatan laba, teknik Konservatisme Akuntansi
estimasi dan mekanisme pengawasan Konservatisme erat kaitannya
(Fala, 2007). dengan kebijakan, kebijaksanaan, kehati-
Penelitian ini menggunakan proksi hatian, keputusan. Dimana peran
market to book ratio untuk penilaian konservatisme dalam bidang akuntansi
ekuitas karena sangat dipengaruhi oleh memberikan petunjuk akan risiko dan
pemilihan metode akuntansi yang ketidakpastian seperti definisi yang
digunakan perusahaan. Price Book Value diterbitkan oleh IASB pada tahun 1989
(PBV) merupakan metode penilaian saham mengenai kebijakan (prudence), yang juga
yang berdasarkan pada book value suatu merupakan sinonim untuk konservatisme:
saham. Book value adalah nilai buku yang “Prudence is the degree of caution in the
exercise of the judgments needed in
diperoleh dari harga perolehan aktiva
making the estimatesrequired under
dikurangi dengan akumulasi penyusutan conditions of uncertainty, such that assets
or incomes are not overstated and
(Permata, 2012).
liabilities or expenses are not understated.”
Price Book Value atau Market to
book ratio adalah rasio dari nilai pasar Kendala umum, yaitu ketidakpastian
perlembar saham biasa atas nilai buku telah berfungsi sebagai dasar bagi konsep
perlembar ekuitas. Nilai buku perlembar akuntansi tradisional, yaitu
mencerminkan nilai ekuitas pemilik yang konseratisme.Istilah konservatisme
tercatat pada neraca perusahaan dan umumnya digunakan untuk mengartikan
mencerminkan klaim pemilik yang tersisa bahwa para akuntan harus melaporkan
atas suatu aktiva. Sedangkan nilai pasar nilai yang terendah dari beberapa nilai
perlembar saham mencerminkan kinerja yang mungkin untuk aktiva dan
perusahaan di masyarakat umum dimana pendapatan serta nilai tertinggi dari
nilai pasar pada suatu saat dipengaruhi beberapa nilai yang mungkin untuk
oleh pilihan dan tingkah laku dari mereka kewajiban dan beban (Hendriksen, 1999).
yang terlibat dipasar.
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi

Volume 11, No.2, Tahun 2016 4


Prinsip konservatisme (conservatism Misalnya: PSAK No. 14 mengenai
principle) adalah suatu prinsip persediaan,PSAK No. 17 mengenai
pengecualian atau modifikasi dalam hal akuntansi penyusutan, PSAK No. 19
bahwa tindakan tersebut bertindak sebagai mengenai aktiva tidak berwujud yang
balasan terhadap penyajian data akuntansi berkaitan dengan amortisasi, PSAK No.
yang relevan dan andal (Ahmed 20 Memilih untuk membebankan
2006:288). Lebih lanjut, prinsip pengeluaran R&D (Research and
konservatisme sering dianggap sebagai Development) daripada
prinsip yang pesimisme. Pesimisme mengkapitalisasikan pengeluaran R&D
mengharuskan beban harus segera diakui, sebagai aset dan kemudian diamortisasi
tetapi pendapatan diakui setelah ada merupakan contoh lain dari penerapan
kepastian realisasi (recognition), metode konsevatisme.
sedangkan aset bersih cenderung dinilai
dibawah harga pertukaran atau harga pasar Economic Value Added
sekarang dari harga perolehan Laba diyakini sebagai informasi
(Hendriksen, 1994). Secara lebih spesifik, utama yang disajikan dalam laporan
prinsip tersebut mengaplikasikan bahwa keuangan perusahaan. Perusahaan yang
nilai terendah dari aktiva dan pendapatan menghasilkan lebih banyak daripada biaya
serta nilai tertinggi dari kewajiban dan modal membuat investor lebih beruntung:
beban yang sebaiknya dipilih untuk Perusahaan memberikan pengembalian
dilaporkan. Oleh karena itu, prinsip yang lebih tinggi daripada yang bisa
konservatisme mengharuskan bahwa diperoleh sendiri oleh pemegang saham.
akuntan menampilkan sikap pesimistis Brealey, dkk (2007) menjelaskan laba
secara umum ketika memilih teknik yang diukur setelah pengurangan biaya
akuntansi untuk pelaporan keuangan. modal sering dikenal sebagai laba
Konservatisme akuntansi merupakan ekonomis, atau lebih umumnya, nilai
suatu pemilihan metode dan estimasi tambah ekonomis atau EVA (Economic
akuntansi yang menjaga nilai buku dari net Value Added).
assets relatif rendah (Penman dan Zhang, EVA adalah laba akuntansi setelah
2002). pajak dikurangi total biaya modal
Praktik konservatisme bisa terjadi karena (Hansen, dan Mowen, 2006).
standard akuntansi yang berlaku di Menurut Rudianto (2013: 217) EVA
Indonesia memperbolehkan perusahaan merupakan suatu sistem manajemen
untuk memilih salah satu metode keuangan untuk mengukur laba ekonomi
akuntansi dari kumpulan metode yang perusahaan, yang menyatakan bahwa
diperbolehkan pada situasi yang sama. kesejahteraan hanya dapat tercipta jika
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi

Volume 11, No.2, Tahun 2016 5


perusahaan mampu memenuhi semua tindakan yang diambil manajemen suatu
biaya operasi dan biaya modal. Sekarang perusahaan memberikan petunjuk kepada
banyak perusahaan yang mempercayai investor tentang bagaimana manajemen
akan kekuatan EVA. Ketika EVA menilai prospek perusahaan. Signalling
digunakan untuk menyesuaikan theory menjelaskan alasan perusahaan
kompensasi manajemen. Hal ini juga memiliki menekankan kepada pentingnya
mendorong manajer untuk menggunakan informasi yang dikeluarkan oleh
yang ada dan modal baru untuk perusahaan terhadap keputusan investasi
keuntungan yang makisimal (Hansen dan pihak di luar perusahaan.
Mowen, 2006). Karena gain merupakan Informasi merupakan unsur penting
salah satu hal yang diinginkan investor, bagi investor dan pelaku bisnis karena
maka konsep EVA menjadi hal yang informasi pada hakekatnya menyajikan
penting untuk diperhitungkan. keterangan, catatan atau gambaran baik
Ada tiga hal utama yang untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun
membedakan EVA dengan tolok ukur keadaan masa yang akan datang bagi
keuangan yang lain (McDaniel, Gadkari kelangsungan hidup suatu perusahaan dan
dan Fiksel, 2000) yaitu: bagaimana pasaran efeknya. Informasi
1. EVA tidak dibatasi oleh prinsip yang lengkap, relevan, akurat dan tepat
akuntansi yang berlaku umum. waktu sangat diperlukan oleh investor di
Pengguna EVA bisa menyesuaikan pasar modal sebagai alat analisis untuk
dengan kondisi spesifik. mengambil keputusan investasi.
2. EVA dapat mendukung setiap Informasi yang dipublikasikan
keputusan dalam sebuah perusahaan, sebagai suatu pengumuman akan
mulai dari investasi modal, memberikan signal bagi investor dalam
kompensasi karyawan dan kinerja unit pengambilan keputusan investasi. Jika
bisnis. pengumuman tersebut mengandung nilai
Struktur EVA yang relatif sederhana positif, maka diharapkan pasar akan
membuatnya bisa digunakan oleh bagian bereaksi pada waktu pengumuman
engineering, environmental dan personil tersebut diterima oleh pasar.
lain sebagai alat yang umum untuk Godfrey, dkk (2010:375)
mengkomunikasikan aspek yang berbeda menjelaskan, ada konsekuensi logis dari
dari kinerja keuangan. teori sinyal, bahwa ada insentif bagi semua
manajer yang memberikan sinyal
Teori Sinyal (Signalling Theory) mengenai keuntungan yang diperoleh
Signalling theory menurut Brigham dimasa depan karena jika investor
dan Houston (2011: 186) merupakan suatu mempercayai sinyal tersebut, maka harga
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi

Volume 11, No.2, Tahun 2016 6


saham akan meningkat dan pemegang juga sebagai teori kontraktual yang
saham akan mendapatkan keuntungan. memandang suatu perusahaan sebagai
Jika pengumuman informasi tersebut suatu perikatan kontrak antara anggota-
sebagai signal baik bagi investor, maka anggota perusahaan. Mereka juga
terjadi perubahan dalam volume menyatakan bahwa hubungan keagenan
perdagangan saham. adalah sebagai suatu kontrak antara satu
Salah satu jenis informasi yang atau lebih pihak yang mempekerjakan
dikeluarkan oleh perusahaan yang dapat pihak lain untuk melakukansuatu jasa
menjadi signal bagi pihak di luar untuk kepentingan mereka yang meliputi
perusahaan, terutama bagi pihak investor pendelegasian beberapa kekuasaan
adalah laporan tahunan. Informasi yang pengambilan keputusan kepada pihak lain
diungkapkan dalam laporan tahunan dapat tersebut. Dengan demikian, teori ini
berupa informasi akuntansi yaitu informasi mengindikasikan adanya kepentingan pada
yang berkaitan dengan laporan keuangan setiap pihak yang ada di perusahaan untuk
dan informasi non-akuntansi yaitu mencapai tujuan.
informasi yang tidak berkaitan dengan Hubungan antara principal dan
laporan keuangan. Laporan tahunan agent dapat mengarah pada kondisi
hendaknya memuat informasi yang ketidakseimbangan informasi
relevan dan mengungkapkan informasi (asymmetrical information) karena agent
yang dianggap penting untuk diketahui berada pada posisi yang memiliki
oleh pengguna laporan baik pihak dalam informasi yang lebih banyak tentang
maupun pihak luar. perusahaan dibandingkan dengan
principal. Dengan asumsi bahwa individu-
Teori Keagenan (Agency Theory) individu bertindak untuk memaksimalkan
Dalam teori keagenan (agency kepentingan diri sendiri, maka dengan
theory), hubungan agensi muncul ketika informasi asimetri yang dimilikinya akan
satu orang atau lebih (principal) mendorong agent untuk menyembunyikan
memperkerjakan orang lain (agent) untuk beberapa informasi yang tidak diketahui
memberikan suatu jasa dan kemudian principal. Dalam kondisi yang asimetri
mendelegasikan wewenang pengambilan tersebut, agent dapat mempengaruhi
keputusan kepada agent tersebut. Teori angka-angka akuntansi yang disajikan
agensi merupakan teori yang digunakan dalam laporan keuangan dengan cara
perusahaan dalam mendasari praktik melakukan manajemen laba (Godfrey,
bisnisnya. Hudgson, Tarca, Hamilton, dan Holmes,
Jensen dan Meckling (1976) 2010).
menyatakan bahwa teori keagenan disebut
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi

Volume 11, No.2, Tahun 2016 7


Dalam hubungan keagenan manajer Pengaruh konservatisme akuntansi
sebagai pihak yang memiliki akses terhadap penilaian ekuitas perusahaan
langsung terhadap informasi perusahaan, timbul karena penerapan kebijakan
memiliki asimetris informasi terhadap akuntnasi konservatif yang ditunjukkan
pihak eksternal perusahaan, seperti melalui laporan keuangan merupakan
kreditor dan investor. Dimana ada suatu sinyal positif dari manajemen
informasi yang tidak diungkapkan oleh kepada investor bahwa manajemen telah
pihak manajemen kepada pihak eksternal menerapkan akuntansi konseratif untuk
perusahaan, termasuk investor. Untuk menghasilkan laba yang berkualitas. Hal
memperkecil asimetris informasi, maka tersebut sejalan dengan penelitian Fala
pengelolaan perusahaan harus diawasi dan (2007), McNichols et al., (2010), yang
dikendalikan untuk memastikan bahwa mengemukakan bahwa investor dan pasar
pengelolaan dilakukan dengan penuh menerima sinyal tentang penerapan
kepatuhan kepada berbagai peraturan dan konservatisme akuntansi dalam
ketentuan yang berlaku. perusahaan dan menilai lebih dengan
memberikan premium tinggi bagi harga
Pengembangan Hipotesis saham perusahaan tersebut.
Berdasarkan kajian konseptual dan Begitu juga dengan pengaruh
penjelasan hasil penelitian terdahulu, Economic Value Addedterhadap nilai
penelitian ini bertujuan untuk menguji ekuitas perusahaan. Davis (2012: 540)
pengaruh konservatisme akuntansi, nilai EVA yang positif, akan digunakan
Economic Value Added yang didasari oleh oleh manjer agar tercipta nilai untuk pasa
teori sinyal dan teori keagenan. shareholder. Namun apabila EVA yang
Penggunaan teori sinyal dan dan teori negative akan menghancurkan espektasi
keagenan dalam penelitian ini dikarenakan atau nilai yang diberikanshareholder. Hal
peneliti memprediksi pemberian informasi tersebut sejalan dalam penelitianYuniarta
oleh manajer kepada pembuat keputusan (2011) yang menggunakan value based
atau pengguna laporan mengenai kondisi management yang diproksikan
perusahaan.Informasi yang diberikan bisa menggunakan Economic Value Added
informasi buruk (bad news) maupun menunjukkan EVA memiliki korelasi yang
informasi baik (good news). Pemberian baik terhadap tingkat pengembalian
informasi oleh manajemen sangatlah saham. Dalam penelitian Yunirta (2011),
penting dilakukan untuk memberikan nilai dimana variabel independennya
kepada perusahaan serta keputusan bagi diproksikan menggunakan EVA
investor yang hendak berinvestasi. menunjukkan EVA memberikan korelasi
yang baik terhadap market book value
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi

Volume 11, No.2, Tahun 2016 8


yang merupakan proksi dari penilaian (overvalued), sebaliknya jika nilai PBV
ekuitas. Yuniarta (2011) menambahkan dibawah 1 berarti nilai pasar saham lebih
EVA memberikan pengaruh yang kecil dari nilai bukunya (undervalued).
signifikan, dan memberikan korelasi yang Untuk menghitung price to book
baik terhadap tingkat pengembalian atau market book value:
saham.
Dari hasil pernyataan di atas, maka
hipotesis yang didapat adalah sebagai Konservatisme Akuntansi
berikut: Konservatisme merupakan prinsip
H1: Konservatisme akuntansi akuntansi yang penting untuk pelaporan
berpengaruh terhadap penilaian keuangan. Konservatisme digambarkan
ekuitas perusahaan. sebagai reaksi yang hati-hati terhadap
H2: Economic Value Added berpengaruh ketidakpastian untuk menjamin bahwa
terhadappenilaian ekuitas ketidakpastian dan risiko yang melekat
perusahaan. dalam situasi bisnis tersebut dikendalikan
dengan baik. Dapat disimpulkan bahwa
OBJEK DAN METODOLOGI konservatisme akuntansi merupakan
PENELITIAN kebijakan, kebijaksanaa, prinsip yang
diterapkan oleh perusahaan dalam
Definisi Operasional Variabel menjalankan aktivitas bisnisnya untuk
Penilaian Ekuitas mengakui ketidakpastian setiap kejadian
Pada umumnya, tujuan pelaporan atau transaksi yang terjadi, walaupun
informasi ekuitas pemegang saham adalah kemungkinan peluang terjadinya
menyediakan informasi kepada yang besar.Seperti halnya dalam pengakuan
berkepentingan tentang efisiensi dan terjadinya biaya dan pendapatan.
kepengurusan (stewardship) manajemen, Penelitian ini akan menggunakan
dan untuk membuat keputusan. ukuran konservatisme dengan
Untuk menentukan posisi saham menggunakan ukuran akrual dan nilai
menggunakan metode Price Book Value pasar. Ukuran konservatisme dengan
tidak mencari nilai intrinsik dari saham menggunakan akrual, sesuai dengan
yang diteliti, melainkan menghitung nilai Givoly dan Hayn (2000).
PBV kemudian mengukur harga saham Non-operating accruals =
mahal atau murah dengan cut off 1 yang Total accruals (before depreciation) –
berarti jika nilai PBV diatas 1 Operating accruals.
menunjukkan bahwa nilai pasar saham Dalam hal ini:
lebih besar dari nilai bukunya Total Accrual (before depreciation)
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi

Volume 11, No.2, Tahun 2016 9


= (net income + depreciation) -Cash flow Berikut rumusEconomic Value
from operational. Added (EVA) menurut versi S. David
Young (dalam Yuniarta, 2011):
Operating Accrual EVA = NOPAT – Capital Charges
= Δ Account Receivable +Δ Inventories + Keterangan:
Δ prepaid expense – Δ Account Payable - NOPAT: Net Operating Profit After Tax
Δ Accrued expense – Δ tax payable. Capital Charges: WAAC x Invested
Capital WACC: {(D x rd) (1-Tax) + (E x
Economic Value Added re)}
EVA dapat dikelompokkan ke
dalam 3 kategori yang berbeda: Metode Pengumpulan Data
a. Nilai EVA > 0 atau EVA bernilai Penelitian ini dilakukan dengan
positif menggunakan data sekunder dengan
Pada posisi ini berarti manajemen menggunakan metode pengumpulan data
perusahaan telah berhasil studi dokumentasi berupa laporan
menciptakan nilai tambah ekonomis keuangan dari perusahaan manufaktur
bagi perusahaan. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
b. Nilai EVA = 0 (BEI) dengan mengakses dari situs IDX
Pada posisi ini berarti manajemen dan situs lainnya.
perusahaan berada dalam titik
impas.Perusahaan tidak mengalami Teknik Analisis Data
kemunduran tetapi sekaligus tidak Analisis data adalah cara-cara
mengalami kemajuan ekonomis. mengolah data yang telah terkumpul
c. EVA < 0 atau EVA bernilai negatif kemudian dapat memberikan interpretasi.
Pada posisi ini berarti tidak terjadi Analisis data yang dilakukan dengan
proses pertambahan nilai ekonomis menggunakan model persamaan regresi
bagi perusahaan, yaitu laba yang linier berganda dengan alat bantu statistik
dihasilkan tidak dapat memenuhi SPSS 21 for windows.
harapan para kreditur dan pemegang Teknik analisis data yang digunakan
saham perusahaan (investor). dalam penelitian ini adalah Analisis
Regresi Linear Berganda dan data yang
Perhitungan EVA merupakan selisih digunakan dalam penelitian ini ialah data
antara net operating after tax (NOPAT) panel.
dengan biaya atas modal yang
diinvestasikan atau capital charges
(Young, 1997).
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi

Volume 11, No.2, Tahun 2016 10


PEMBAHASAN positif terhadap penilaian ekuitas
Konservatisme Akuntansi terhadap perusahaan. Namun hasil penelitian ini
Penilaian Ekuitas Perusahaan tidak sejalan dengan penelitian sebelunya
Berdasarkan hasil pengujian yang yaitu Kiryanto dan Supriyanto (2006);
telah dilaksanakan antara konservatisme Pae, dan Welker (2005)
akuntansi yang dihitung menggunakan Saat ini para investor dan pasar
pengukuran Givoly dan Hayn (2000) cenderung tidak lagi melihat laba dalam
terhadap penilaian ekuitas perusahaan, menilai saham perusahaan. Besar kecilnya
menunjukkan bahwa variabel ini laba yang dimiliki perusahaan tidaklah
berpengaruh secara negatif signifikan menjadi alasan mutlak bagi investor dan
terhadap penilaian ekuitas perusahaan pasar dalam berinvestasi. Sehingga
manufaktur yang terdaftar pada Bursa penilaian ekuitas perusahaan juga belum
Efek Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan tentu atau tidak terpaku dari diterapkan
nilai -t hitungyang lebih kecil dari nilai -t atau tidak diterapkannya akuntansi yang
table. Dan memiliki nilai signifikansi lebih konservatif.
kecil dari taraf signifikansi, maka hipotesis Economic Value Added terhadap
satu (H1) diterima. Hasil ini sejalan dengan Penilaian Ekuitas Perusahaan
hipotesis yang dibangun penulis bahwa Variabel Economic Value Added
konservatisme akuntansi berpengaruh (EVA) memiliki t hitung sebesar 9.523.
terhadap penilaian ekuitas perusahaan. Dimana nilai tersebut lebih besar dari t
Dapat dilihat bahwa konservatisme table, yaitu sebesar 2,0076, dengan tingkat
akuntansi memiliki t-hitung yaitu sebesar - signifikansi sebesar 0,000 yang
7,606 yang berarti lebih kecil dari t-tabel(- menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih
2,0076) dengan nilai signifikansi 0,000. kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05
Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari atau 5%. Hal ini menandakan bahwa
tingkat signifikansi yaitu 0,05 atau 5%. Economic Value Added berpengaruh
Hasil penelitian ini tidak signifikan positif terhadap penilaian
mendukung beberapa peneliti terdahulu ekuitas perusahaan. Jadi dapat
seperti Yenti (2013); dan Salehi, disimpulkan, hipotesiskedua (H2) yang
Ghorbani, dan Jafarian (2011) yang menyatakan Economic Value
menyimpulkan bahwa tidak ada pengaruh Addedberpengaruh terhadap penilaian
antarakonservatisme akuntansi dan rasio ekuitas perusahaan diterima dengan arah
price book value. Lalu hasil penelitian positif.
terdahulu yang lain, seperti Fala (2007), Hasil penelitian ini sejalan dengan
dan McNichols (2010), yang menyatakan penelitian Yuniarta (2011) yang
konservatisme berpengaruh signifikan memperoleh hasil serupa, yaitu EVA
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi

Volume 11, No.2, Tahun 2016 11


berpengaruh positif terhadap nilai ekuitas variasi hasil variabel penelitian yang
perusahaan. Hasil ini juga konsisten terdapat dalam penelitian ini.
dengan teori yang menyatakan EVA 2. Penelitian selanjutnya dapat
memiliki korelasi yang baik terhadap menambahkan variabel yang dapat
tingkat pengembalian saham. EVA memoderasi hubungan
terbukti berpengaruh terhadap nilai ekuitas konservatisme akuntansi dan
perusahaan, karena EVA dapat Economic Value Added terhadap
menunjukkan nilai tambah ekonmis yang penilaian ekuitas perusahaan.
diciptakan perusahaan dari kegiatan atau Variabel moderasi yang dimaksud
strategi bisnisnya. seperti, mekanisme good corporate
governance. Lalu mekanisme good
KESIMPULAN DAN SARAN corporate governance yang dapat
Kesimpulan dipakai sebagai variabel moderasi
Berdasarkan hasil analisis dan diataranya: jumlah dewan
pembahasan, maka kesimpulan yang bisa komisaris, komite audit,
diperoleh adalah: kepemilikan institusional dan dewan
1. Variabel konservatisme akuntansi direksi.
berpengaruh signifikan terhadap 3. Penelitian selanjutnya dapat juga
penilaian ekuitas perusahaan. menambahkan variabel independen
2. Variabel Economic Value Added lain yaitu cash value added dan
secara parsial berpengaruh market value added.
signifikan terhadap penilaian ekuitas 4. Penelitian selanjutnya juga dapat
perusahaan mencoba menggunakan pengukuran
3. Konservatisme akuntansi dan konservatisme yang lain, karena
Economic Value Added berpengaruh pengukuran konservatisme
secara simultan terhadap penilaian bervariasi. Pengukuran akrual
ekuitas perusahaan. diskresioner yang diakibatkan
kebijakan konservatisma akuntansi
Saran dapat digunakan oleh peneliti
Bagi Peneliti Selanjutnya selanjutnya seperti yang telah
1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin digunakan oleh Lo dalam
melakukan penelitian yang serupa, penelitiannya pada tahun 2005.
sebaiknya menambah tahun
penelitian sebanyak lima tahun atau Bagi Perusahaan
lebih, atau meneliti pada jenis 1. Dalam menciptakan pelaporan
industri yang lain untuk mengetahui keuangan yang andal sebaiknya
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi

Volume 11, No.2, Tahun 2016 12


perusahaan menyesuaikan dengan
standard yang telah ditetapkan. Bagi Investor dan Kreditor
Dimana standar yang mulai Investor maupun kreditor, harus
diterapkan di Indonesia sendiri bagi mempertimbangkan dalam bekerjasama
perusahaan yang telah go public dengan suatu perusahaan atau dalam
adalah penerapan IFRS. membuat keputusan berinvestasi, terlebih
2. Perusahaan hendaknya bila perusahaan tersebut tidak memiliki
meningkatkan atau menciptakan pelaporan keuangan yang berkualitas.
nilai tambah ekonomi (Economic Investor yang hendak berinvestasi
Value Added). Karena Economic sebaiknya mempertimbangkan Economic
Value Added merupakan alat Value Added yang dimiliki perusahaan.
komunikasi yang baik dalam pasar
modal.

Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi

Volume 11, No.2, Tahun 2016 13


DAFTAR PUSTAKA Diantimala, Yossi. “Pengaruh Akuntansi
Konservatif, Ukuran Perusahaan,
dan Default Risk Terhadap
Agoes, Soekrisno. Ardana, I. Cenik.. Etika Koefisien Respon Laba (ERC)”.
Bisnis dan Profesi: Tantangan Jurnal Telaah & Riset Akuntansi
Membangun Manusia Seutuhnya, Vol. 1, No. 1.Hal.102-122, Januari
Jakarta: Salemba Empat, 2009. 2008.

Basu, Sudipta.“The Conservatism Fala, Dwiyana Amalia S., “Pengaruh


Principle And The Asymmetric Konservatisme Akuntansi terhadap
Timeliness Of Earnings”. Journal of Penilaian Ekuitas Perusahaan
Accounting and Economics. 1997. Dimoderasi Oleh Good Corporate
Governance”. SNA X, 2007.
Biddle, G.C., R.M. Bowen and J.S.
Wallace. “Does EVA Beat Guan, Hansen, dan Mowen. Cost
Earnings? Evidence on Associations Management.6th Edition. Mason:
with Stock Returns and Firm SouthWestern Cengage Learning,
Value”, Journal of Accounting and 2008.
Economics 24, p 301 – 336, 1997.
Bodhanwala, Ruzbeh J., Financial Gitman, Lawrance J., dan Chad J. Zutter.
Management Using Excel Principles of Managerial Finance,
Spreadsheet, 3rd Edition, New fourteenth edition.Pearson
Delhi: Taxmann Publication (P.) Education, 2015.
Ltd., 2009.
Godfrey, Jayne.,et al. Accounting Theory.
Brealey, Myers, dan Marcus. DASAR- 7th Edition.Australia: John
DASAR MANAJEMN Wiley&Sons, 2010.
KEUANGAN PERUSAHAAN.
Jakarta: Penerbit Erlangga, 2008. Gujarati, Damodar dan Sumarno, Zain.
Ekonometrika Dasar. Jakarta:
Bursa Efek Indonesia. Buku Panduan Erlangga,1978.
Indeks Harga Saham Bursa efek
Indonesia.Bursa Efek Indonesia. Haniati, Sri, dan Fitriyani. “Pengaruh
2010. Konservatisme Terhadap Asimetri
Informasi Dengan Menggunakan
Chandra, U., 2011, “Income Conservatism Beberapa Model Pengukuran
in the U.S. Technology Sector”, Konservatisme”. SNA XIII, 2010.
American Accounting Association,
Vol. 25, No. 2. Hartati, Dwidan Elsa Rumiris. Analisis
Hubungan Value Based Manajement
Clubb, Collin. D. B., “Information Dengan Corporate Social
Dynamics, Dividend Displacement, Responsibility Dalam Iklim Bisnis
Conservatism, and Earnings Indonesia (Studi Kasus Perusahaan
Measurement: A Development Of SWA100 2006), SNA XI, 2008.
The Ohslon (1995) Valuation
Framework”. Review of Accounting Hendriksen, Eldon S. Dan Nugroho W.,
Studies, 2013. Teori Akuntansi. Edisi ke 4, Jilid 1.
Jakarta: Erlangga, 1997.
Davis, Charles E., Eliszabeth Davis.
Managerial Accounting. Hoboken: Kasidin. Manajemen Berbasis Nilai (Value
Wiley & Sons, Inc, 2012. Based Management).

Kiryanto dan Edy Suprianto.Pengaruh


Moderasi Size terhadap Hubungan
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi

Volume 11, No.2, Tahun 2016 149


Laba Konservatisme Dengan Neraca “Working Paper, University of
Konservatisma, SNA 9, 2006. Toronto.

Kurniawan, Wahyu. Corporate Ross, Stephen A., et al. Fundamentals of


Governance Dalam Aspek Hukum Corporate Finance. United States:
Perusahaan.Jakarta: Pustaka Utama McGrawHill Education, 2015.
Graviti, 2012.
Rudianto. Akuntansi Manajemen
Liana, Lie. “Penggunaan MRA dengan Informasi Untuk Pngambilan
Spss untuk Menguji Pengaruh Keputusan Strategis. Jakarta:
Variabel Moderating terhadap Erlangga, 2013.
Hubungan antara Variabel
Independen dan Variabel Salehi, Mahdi.,Behzad Ghorbani and
Dependen”, Jurnal Teknologi Hosien Jafarian. “An Investigation
Informasi DINAMIK Volume XIV, of Relationship Between Earnings
No.2, 2009. Conservatism and Price to Book
Ratio: Iranian Evidence”. World
McDaniel, Jeff S., Gadkari, Vinay V. and Applied Sciences Journal 12 (9),
Joseph Viksel.“The Environmental 2011.
EVA: A Financial Indicator for
EH&S Strategists”, Corporate Shil, Nikhil Chandra. “Performance
Environmental Strategy Vol. 7 No. Measures: An Application of
2. 2000. Economic Value Added”.
International Journal of Business
Messier, William.F., Glover, Steven.M., and Management, March 2009.
Prawitt, Douglas. F., Auditing and
Assurance Service A Sistematic Solihi, Ismail. Corporate Social
Approach. Edisi 4.Jakarta: Salemba responsibility: From Charity to
Empat, 2010. Sustainability. Jakarta: Salemba
Empat, 2007.
Pae, Jinhan., Daniel B. Thornton, dan
Michael Welker. “The Link between Subramanyam. K. R., Wild, John. J.,
Earnings Conservatism and the Price Analisis Laporan Keuangan. Buku
to Book Ratio”.Queen's University, 1, edisi10. Jakarta: Salemba Empat,
School of Business. 2005. 2014.
______________, Analisis Laporan
Permata, Irene Silvia, Kertahadi, dan Keuangan.Buku 2, edisi 10. Jakarta:
Topowijono. “Penilaian Saham Salemba Empat: 2014.
Dengan Menggunakan Metode Price
Earnings Ratio (PER) Dan Price Sutriani, Anis. “Pengaruh Profitabilitas,
Book Value (PBV)”.Universitas Leverage, dan Likuiditas Terhadap
Brawijaya Malang. 2013. Return Saham Dengan Nilai Tukar
Sebagai Variabel Moderasi pasar
Pradhono, dan Christiawan, Yulius Jogi. Saham LQ45”. Journal of Business
“Pengaruh Economic Value Added, and Banking. Volume 4, No. 1,
Residual Income, Earnings dan Arus 2014.
Kas Operasi Terhadap Return yang
Diterima Oleh Pemegang Saham”. Taniredja, Tukiran, dan Hidayati
Jurnal Akuntansi & KeuanganVol. Mustafidah. Penelitian Kuantitatif
6, No. 2, Nopember 2004. (Sebuah Pengantar). Bandung:
Alfabeta, 2012.
Richardson, G. and S. Tinaikar (2003)
“Accounting Based Valuation Utomo, Lisa Linawati. “Economic Value
Models. What Have We Learned? Added Sebagai Ukuran
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi

Volume 11, No.2, Tahun 2016 150


Keberhasilan Manajemen Journal of Business and Finance
Perusahaan” Jurnal Akuntansi dan Research, Volume 7, Number 1.
Keuangan Vol. 1, No. 1, Mei 1999. 2013.

Watts, R. L. 2003. “Conservatism in Yamin, Sofyan, Rachmach, Lien. A.,


Accounting Part I: Explanations and Kurniawan, Heri. Regresi dan
Implications.” Working Paper, Korelasi Dalam Genggaman Anda.
Simon School of Bussines Jakarta: Salemba Empat, 2011.
University of Rochester.
Yenti, Yona. E., Sofyan, Efrizal.
Waimah, Zahroh, dan Utama, Siddharta. “Pengaruh Konservatisme
“Pengaruh Ukuran Perusahaan, Akuntansi Terhadap Peniaian
Pertumbuhan, dan Profitabilitas Ekuitas dengan Good Corporate
Perusahaan terhadap Koefisien sebagai Variabel Pemoderasi”.
Respon Laba dan Koefisien Respon WRA, Vol.1, No.2, 2013.
Nilai Buku Ekuitas: Studi pada
Perusahaan Manufaktur di BEJ”. Young, S. David, dan Stephen F. O’Byrne.
SNA IX, 2006. 2001. EVA and Manajemen
Berdasarkan Nilai: Panduan Praktis
Wang, Richard Zhe. “Operating Risk And Untuk Implementasi. Jakarta:
Accounting Conservatism: An Salemba Empat.
Empirical Study”. The International

Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi

Volume 11, No.2, Tahun 2016 151


Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi

Volume 11, No.2, Tahun 2016 152

S-ar putea să vă placă și