Sunteți pe pagina 1din 7

PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP MINAT BELI

(Survei Pada Mahasiswa Universitas Brawijaya Yang Menggunakan Pasta Gigi


Pepsodent)
Miki Ambarwati
Sunarti
Mukhammad Kholid Mawardi
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
E-mail: ambarwati_miki@yahoo.com

Abstract

This study aimed to examine: the influence of Brand Image that consists of Corporate Image, Consumer Image
and Product Image jointly onPurchase Intentio the influence of Brand Image that consists of Corporate Image,
Consumer Image, and Product Image partially onPurchase Intention, and which dominant variable that
influences onPurchase Intention. The type of research is explanatory research that uses quantitative
approach. The sample is 112 respondents by using sampling purposive technique. Respondents are Brawijaya
University students that use Pepsodent toothpaste. The data analysis technique used is descriptive analysis
and multiple linier regression with regard classical assumption. The research result shows that: Corporate
Image, Consumer Image, and Product Image jointly influenced onPurchae Intention, the influence partially
among variable shows that Corporate Image does not significantlyon Purchase Intention, Consumer Image
significantly influence onPurchase Intention and Product Image has significantly influence onPurchase
Intention, Product Image is dominant variable that has influence onPurchase Intention. The result of
determination coefficient test shows that variable of Corporate Image, Consumer Image, and Product Image
are influenced to Purchase Intention amount to 20,2 %. The amount left over is 79,8% variable of Purchase
Intention will be influenced by other variable.

Keywords: Brand Image, Corporate Image, Consumer Image, Product Image, Purchase Intention.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pengaruh Citra Merek yang terdiri dari Citra Perusahaan, Citra
Konsumen, dan Citra Produk secara bersama-sama terhadap Minat Beli, pengaruh Citra Merek yang terdiri
dari Citra Perusahaan, Citra Konsumen, dan Citra Produk secara parsial terhadap Minat Beli, dan variabel
mana yang dominan berpengaruh terhadap Minat Beli. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
penjelasan (explanatory research) yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel yang ditetapkan
sebanyak 112 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Responden adalah Mahasiswa
Universitas Brawijaya yang menggunakan pasta gigi Pepsodent. Teknik analisis data menggunkan analisis
deskriptif dan analisis regresi linier berganda dengan memperhatikan uji asumsi klasik. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: Citra Perusahaan, Citra Konsumen, dan Citra Produk secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap Minat Beli, pengaruh secara parsial antar variabel menunjukkan bahwa Citra Perusahaan
tidak berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli, Citra Konsumen berpengaruh signifikan terhadap Minat
Beli, dan Citra Produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Minat Beli, Citra Produk adalah variabel
yang dominan memiliki pengaruh terhadap Minat Beli. Hasil uji koefisien Determinasi menunjukkan bahwa
variabel Citra Perusahaan, Citra Konsumen, dan Citra Produk berpengaruh terhadap Minat Beli sebesar
20,2%. Sedangkan sisanya 79,8% variabel Minat Beli akan dipengaruhi oleh variabel lain.

Kata kunci: Citra Merek, Citra Perusahaan, Citra Konsumen, Citra Produk, Minat Beli.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 1Agustus2015| 1


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PENDAHULUAN Citra Merek menurut Biels dalam Xian, et al.
Kemajuan teknologi yang sangat pesat saat ini (2011:2) terdiri dari tiga konponen yaitu Citra
akan berdampak kepada dunia bisnis yang Perusahaan, Citra Konsumen, dan Citra Produk.
perkembangannya juga mengalami peningkatan Citra Perusahaan adalah asosiasi yang berkaitan
dan persaingan usaha yang semakin kompetitif. dengan organisasi dengan atribut dari suatu
Akibat dari persaingan usaha yang kompetitif perusahaan, semakin baik citra suatu perusahaan
tersebut ada pada hubungan antara perusahaan maka produk-produk dari perusahaan tersebut akan
dengan konsumen. Konsumen menjadi sasaran lebih mudah diterima oleh konsumen. Citra
utama dalam dunia bisnis adalah kunci utama Konsumen menunjuk kepada persepsi dari jenis
dalam memenangkan persaingan antar perusahaan. seseorang yang menggunakan produk, Citra
Bukan hanya menginginkan produk atau jasa yang Konsumen dapat mencerminkan status sosial dan
berkualitas namun konsumen juga mengharapkan gaya hidup seseorang dalam membeli suatu
kecepatan penyampaian dan layanan pelanggan produk. Citra Produk adalah kesan atau keyakinan
yang unggul untuk memenuhi kebutuhan dan yang dimiliki seseorang terhadap suatu objek,
keinginan konsumen yang semakin besar. semakin baik citra dari suatu produk maka
Untuk memenangkan persaingan pasar strategi konsumen akan tertarik dan memiliki minat untuk
yang digunakan salah satunya adalah dengan membeli produk tersebut.
strategi merek. Strategi yang mungkin sangat Tahap kecenderungan responden untuk
menonjol yang dapat dilakukan oleh perusahaan bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar
untuk memperkuat merek produk di mata dilaksanakan disebut dengan Minat Beli.
konsumen yaitu dengan menggunakan strategi Seseorang atau individu akan mengalami proses
merek tersebut. Merek mampu menjadi pembeda pemikiran terlebih dahulu yang membentuk suatu
antara produk yang sejenis, tanpa adanya merek persepsi sebelum akhirnya akan timbul minat untuk
yang kuat maka produk tidak akan dikenal oleh membeli. Minat Beli akan menciptakan suatu
masyarakat sehingga akan mengakibatkan motivasi yang terus terekam dalam benak individu
kerugian bagi pihak perusahaan. Cara yang dapat dan akan timbul keinginan yang sangat kuat
digunakan agar merek mudah melekat di benak sehingga ketika individu ingin memenuhi
konsumen adalah dengan meningkatkan kualitas kebutuhannya akan melakukan pembelian produk
dari merek tersebut, dengan kualitas yang bagus berdasarkan apa yang ada didalam benaknya itu..
maka merek tersebut akan menarik perhatian Menurut Schiffman dan Kanuk (2000:206), Minat
konsumen dan mampu menciptakan kesan yang Beli adalah bentuk pemikiran nyata rencana
positif bagi konsumen. pembeli atau konsumen untuk membeli beberapa
Konsumen beranggapan bahwa merek dapat produk dalam jumlah tertentu berdasarkan pilihan
memberikan nilai tambah bagi mereka. Hal beberapa merek yang tersedia dalam peroide waktu
tersebut dikarenakan adanya persepsi yang tertentu.
menimbulkan konsumen tertarik untuk Pada saat ini konsumen cenderung ingin selalu
membelinya, dengan begitu konsumen akan rela mencoba hal-hal baru yang menurut pandangan
membayar mahal agar memperoleh produk yang mereka baik, sebelum melakukan pembelian
diinginkan. Perusahaan yang baik adalah yang konsumen memiliki banyak pertimbangan-
mampu memberikan citra produk yang positif bagi pertimbangan dalam memilih produk yang cocok
konsumen atau pelanggannya. dan sesuai dengan kebutuhan. Salah satunya
Perusahaan harus memiliki Citra Merek yang termasuk dalam memilih merek pasta gigi yang
baik, Citra Merek merupakan salah satu asset bagi digunakan. Pemilihan merek pasta gigi yang tepat
perusahaan karena dengan Citra Merek tersebut akan membantu konsumen dalam merawat gigi
akan memberikan dampak kepada persepsi yang kuat dan sehat.
konsumen, di mana konsumen akan memiliki Pasta gigi adalah salah satu produk kebutuhan
kesan positif terhadap merek tersebut. Hal ini yang penting bagi kesehatan gigi. Pada saat ini
merupakan salah satu cara suapaya produk masyarakat semakin pintar dan menyadari
mempunyai posisi strategisdi pasar dan mampu seberapa pentingnya kesehatan dan kebersihan
bertahan di pasaran dengan jangka waktu yang gigi, sehingga perusahaan-perusahaan yang
panjang serta dapat bersaing dengan produk memproduksi pasta gigi sering mengeluarkan pasta
lainnya di pasaran. Menurut Wijanarko dan gigi dengan jenis baru . PT Unilever Indonesia Tbk
Susanto (2004:80) Citra Merek mempunyai peran adalah perusahaan yang bergerak dibidang
penting yaitu untuk membedakan suatu perusahaan personal care. PT Unilever Indonesia Tbk juga
atau produk dengan yang lain. merupakan salah satu perusahaan besar yang
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 1 Agustus 2015| 2
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
memiliki berbagai produk unggulan salah satunya Tabel 2. Kinerja Merek Produk Pasta Gigi Tahun
adalah produk Pepsodent yang memiliki banyak 2008-2010
jenis varian. No Merek 2008 2009 2010

Pepsodent adalah salah satu produk pasta gigi 1 Pepsodent 79,3 87,2 83,0
yang paling tua di Indonesia, sejak awal 2 Ciptadent 9,5 51,6 43,2
kemunculannya selalu memberikan manfaat yang 3 Close Up 6,3 50,6 41,9
4 Formula 39,5 48,0 39,5
positif bagi kesehatan gigi masyarakat Indonesia.
Pepsodent pada tahun 1980-an mengeluarkan pasta Sumber: www.unilever.com
gigi berflorida, selain itu Pepsodent juga satu-
satunya pasta gigi yang mengadakan program Berdasarkan Tabel di atas, dapat disimpulkan
sekolah yaitu bagaimana caranya untuk menyikat bahwa kinerja merek produk pasta gigi yang
gigi secara benar dan pemeriksaan gigi gratis. mendominasi dari tahun 2008-2010 adalah
Sejak saat itu Pepsodent menjadi produk pasta gigi Pepsodent. Kinerja merek yang bagus disertai
yang memberikan manfaat lengkap dibandingkan dengan market share yang luas pasta gigi
dengan pasta gigi merek lain. Pepsodent telah Pepsodent sudah pasti memiliki Citra Merek yang
menjadi market leader dan menguasai pasar untuk melekat di benak konsumen. Keinginan konsumen
produk pasta gigi. atau Minat Beli konsumen akan semakin tinggi
Di kalangan masyarakat Indonesia Pepsodent dengan adanya produk yang memiliki Citra Merek
merupakan pasta gigi yang memiliki citra yang yang baik.
kuat dibandingkan dengan pasta gigi merek lain. Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan
Pepsodent diproduksi oleh perusahaan terbesar di pengaruh citra merek yang terdiri dari citra
Indonesia yaitu PT Unilever Indonesia. Selain perusahaan, citra konsumen, dan citra produk
harga produknya yang terjangkau dengan kualitas terhadap minat beli pada mahasiswa Universitas
yang bagus pepsodent mampu mempertahankan Brawijaya yang menggunakan pasta gigi
posisinya sebagai Top Brand pada kategori produk Pepsodent.
pasta gigi. Berikut ini adalah tabel Top Brand pasta
gigi di Indonesia tahun 2012-2014: KAJIAN PUSTAKA
Tabel 1. Top Brand Industri Pasta Gigi Tahun Merek
2012-2014 Tjiptono (2008:104) menyatakan definisi
No Merek 2012 2013 2014 merek sebagai nama, istilah, simbol, atau lambing,
1 Pepsodent 75,0% 71,6% 73,1 % desain, warna, gerak, atau kombinasi atribut-atribut
2 Ciptadent 7,6% 9,1% 8,4%
produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan
identitas dan sebagai pembeda terhadap produk
3 Close Up 6,7% 7,5% 6,4%
pesaing. Kotler and Keller (2007:332) juga
4 Formula 5,9% 7,1% 6,1%
mendefinisikan bahwa merek adalah nama, istilah,
Sumber:http://www.topbrand-award.com/top-brand- tanda, atau lambang, atau desain, atau
survey/survey result/top_brand_index_2014 kombinansinya, yang dimaksudkan untuk
Berdasarkan Tabel di atas, dapat disimpulkan mengidentifikasikan barang atau jasa pesaing.
bahwa Pepsodent memang terbukti sebagai merek Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan
pasta gigi yang memiliki citra kuat di masyarakat. bahwa merek merupakan lambang atau simbol
Hal tersebut didukung dengan hasil survei pada yang diberikan perusahaan terhadap produknya
tahun 2012 Pepsodent menjadi Top Brand dengan sebagai pembeda dengan produk lain. Bila suatu
persentase sebesar (75,0%), pada tahun 2013 produk memiliki image baik, maka akan
Pepsodent juga menjadi peringkat pertama Top berdampak positif terhadap masyarakat atau
Brand dibandingkan dengan merek pasta gigi lain konsumen. Jika suatu produk pernah mengalami
dengan persentase sebesar (71,6%), dan pada tahun masalah yang dapat mencemarkan nama baik
2014 persentase Pepsodent menjadi Top Brand perusahaan, maka pelanggan secara tidak langsung
sebesar (73,1%). Selain Pepsodent menjadi Top akan berpindah ke lain produk. Jadi merek
Brand, kinerja merek produk pasta gigi pepsodent merupakan janji penjual untuk secara konsisten
juga lebih unggul dibandingkan dengan pasta gigi memberikan manfaat dan jasa tertentu kepada
merek lain. Kinerja merek adalah seberapa baik pembeli.
produk atau jasa memenuhi kebutuhan fungsional Alasan merek sangat diperlukan oleh suatu
pelanggan ( David Aaker, 2008). Berikut adalah produk karena selain merek memiliki nilai yang
Tabel kinerja produk pasta gigi tahun 2008-2010: kuat, merek juga bermanfaat bagi konsumen dan
produsen, maupun masyarakat. Manfaat merek

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 1 Agustus 2015| 3


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
menurut Tjiptono (2005:20) untuk seseorang sesuai dengan karakteristik dirinya,
mengidentifikasikan dan memudahkan pelacakan setelah itu akan diambil keputusan pembelian.
produk sejenis bagi perusahaan, untuk melindungi Oleh karena itu proses tertarik terhadap suatu
suatu produk di mata hukum, untuk mengetahui produk atau jasa akan dialami oleh setiap
tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk konsumen sebelum keputusan pembelian
sehingga mereka akan membelinya lagi di lain dilakukan.
waktu, untuk menciptakan asosiasi yang dapat
membedakan produk dari para pesaing, sumber Model Hipotesis
keunggulan kompetitif, dan sumber financial Model hipotesis yang digunakan dalam
return terutama menyangkut pendapatan masa penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.
mendatang.

Citra Merek H2
Definisi Citra Merek menurut Kotler and Citra
Keller (2009:403) adalah persepsi yang dimiliki Perusahaan
(X1)
oleh konsumen saat pertama kali mendengar slogan
yang diingat dan tertanam di benak konsumen.
Biels dalam jurnal Xian et al. (2011:2), membagi H1
Citra
Citra Merek menjadi tiga komponen yaitu Citra Konsumen Minat Beli
Perusahaan, Citra Konsumen, dan Citra Produk. (X2) (Y)
Citra Perusahaan merupakan asosiasi yang
berkaitan dengan organisasi dengan atribut dari H3
Citra Produk
suatu perusahaan seperti tingkat teknologi, dan (X3)
gaya kepemimpinan. Semakin baik citra suatu
perusahaan maka produk-produk dari perusahaan
tersebut akan mudah untuk diterima oleh
konsumen. Gambar 1. Model Hipotesis
Citra Konsumen menurut Keller dalam Grace dan
O’cass (2004:259) menyatakan bahwa Citra Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini
Konsumen menunjuk kepada persepsi dari jenis adalah:
seseorang yang menggunakan produk atau jasa H1. Variabel Citra Merek yang terdiri dari Citra
tersebut. Perusahaan (X1), Citra Konsumen (X2), dan
Citra Produk sebagai jumlah dari gambaran- Citra Produk (X3) berpengaruh signifikan
gambaran kesan- kesan dan keyakinan yang secara bersama-sama terhadap Minat Beli (Y).
dimiliki oleh seseorang terhadap suatu produk H2. Variabel Citra Merek yang terdiri dari Citra
(Kotler dalam Sutisna, 2001:83). Perusahaan (X1), Citra Konsumen (X2), dan
Citra Produk (X3) berpengaruh signifikan
Minat Beli secara parsial terhadap Minat Beli (Y).
Pengertian Minat Beli menurut Setiawan dan H3. Variabel Citra Produk (X3) adalah variabel
Ihwan (2004:29) terdapat beberapa pengertian yang dominan berpengaruh terhadap Minat
yaitu: Beli (Y).
1. Minat Beli mengarah kepada individu
yang memiliki kemauan untuk membeli, METODE PENELITIAN
2. Minat Beli juga dapat dijadikan sebagai Eksplanatory research merupakan jenis
tolak ukur keinginan seseorang dalam penelitian yang dipilih oleh peneliti dalam
membeli, penelitian ini dengan pendekatan kuantitatif. Pada
3. Minat Beli berhubungan dengan perilaku penelitian ini peneliti memilih Perpustakaan Pusat
pembelian yang dilakukan secara terus Universitas Brawijaya sebagai lokasi penelitian.
menerus oleh seseorang. Variabel penelitian berupa variabel Citra Merek
Perilaku pembelian konsumen diawali dan yang terdiri dari Citra Perusahaan, Citra
dipengaruhi oleh banyaknya stimuli dari luar Konsumen, dan Citra Produk. 112 orang responden
dirinya, rangsangan tersebut dapat berupa dipilih dalam penelitian ini untuk dijadikan sampel
rangsangan pemasaran ataupun rangsangan dari penelitian. Metode pengambilan sampel
lingkungan sekitarnya. Setelah memperoleh suatu menggunakan teknik purposive sampling. Metode
rangsangan kemudian akan diproses dalam diri pengumpulan data menggunakan kuesioner dan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 1 Agustus 2015| 4
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
jenis analisis data yang digunakan adalah analisis dengan asumsi variabel lainnya dianggap
statistik deskriptif dan analisis regresi linier konstant.
berganda. Berdasarkan Tabel 3 juga dapat disimpulkan
bahwa:
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pada penelitian ini dilakukan uji analisis
Hasil analisis deskriptif menunjukkan regresi linier berganda antara Citra
bahwa Perusahaan terhadap Minat Beli dan
1. Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner didapatkan hasil nilai sig t sebesar 0,765 >
sebanyak 112 didapatkan responden α (0,05), sehingga dapat disimpulkan
berjenis kelamin perempuan sebanyak 67 bahwa variabel Citra Perusahaan
(59,82%) dan yang berjenis kelamin laki- berpengaruh tidak signifikan terhadap
laki sebanyak 45 (40,18%). Minat Beli.
2. Responden dalam penelitian ini adalah 2. Hasil uji regresi antara Citra Konsumen
mahasiswa yang rata-rata umurnya > 17 (X2) dengan Minat Beli (Y) diperoleh nilai
tahun dan tidak lebih dari 23 tahun, sig t sebesar 0,028 < α (0,05) sehingga
responden mayoritas berusia 19 tahun dapat disimpulkan variabel Citra
sebanyak 33 (29,46%). Konsumen berpengaruh signifikan
3. Lama responden menggunakan pasta gigi terhadap variabel Minat Beli.
Pepsodent kebanyakan > 3 tahun sebanyak 3. Hasil uji regresi antara Citra Produk (X3)
99 (88,39%). dengan Minat Beli (Y) diperoleh nilai sig t
4. Alasan responden memiliki minat terhadap sebesar 0,000 < α (0,05) sehingga dapat
pasta gigi Pepsodent sebagian besar karena disimpulkan variabel Citra Produk
sudah terbiasa sejak kecil. berpengaruh signifikan terhadap variabel
Minat Beli.
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 3. Rekapitulasi Uji Analisis Regresi Linier Hasil Analisis Deskriptif
Berganda 1. Analisis deskriptif pada penelitian ini
Model Unstandardized Standardized menunjukkan bahwa mean yang terkecil
Coefficients Coefficient
B Std. Beta T Sig. dari variabel Citra Perusahaan adalah
Error keinovatifan dalam memproduksi pasta gigi
(Constant) 21.284 4.589 4.638 .000 Pepsodent (X1.1.2) yaitu sebesar 4,21.
X1 .059 .198 0.29 .300 .765
X2 .408 .183 .221 2.230 .028 Sedangkan untuk jumlah mean yang
X3 .417 .113 .329 3.702 .000 terbesar yaitu terdapat pada item
Berdasarkan pada Tabel 3 didapatkan persamaan penggunaan sistem distribusi secara
regresi sebagai berikut: menyeluruh (X1.2.1) sebesar 4,62.
Y= 21.284 + 0,059 X1 + 0,408 X2 + 0,417 X3 2. Analisis deskriptif pada penelitian ini
Dari persamaan tersebut dapat diinterpretasikan diperoleh mean yang terkecil dari variabel
sebagai berikut: Citra Konsumen terletak pada item merek
1. Koefisien B1 sebesar 0,059, artinya apabila produk yang terkenal sebesar 3,81,
persepsi konsumen tentang X1 (Citra sedangkan mean yang terbesar ada pada
Perusahaan) dan Citra Merek meningkat item terjangkau bagi semua elemen
maka Minat Beli konsumen (Y) akan masyarakat (X2.1.1) sebesar 4,13.
mengalami peningkatan dengan asumsi 3. Analisis deskriptif pada penelitian ini
variabel lainnya dianggap konstant. diperoleh mean yang terkecil dari variabel
2. Koefisien B2 sebesar 0,408, artinya apabila Citra Produk terdapat pada item gigi
persepsi konsumen tentang X2 (Citra menjadi lebih putih sebesar 3,54,
Konsumen) dan Citra Merek meningkat sedangkan untuk jumlah mean yang
maka Minat Beli konsumen (Y) meningkat terbesar terdapat pada item banyak varian
dengan asumsi variabel lainnya dianggap (X3.1.3) yaitu sebesar 4,15,.
konstant. 4. Analisis deskriptif menunjukkan bahwa
3. Koefisien B3 sebesar 0,417, artinya apabila mean yang terbesar dari variabel Minat Beli
persepsi konsumen tentang X3 (Citra terletak pada item tertarik membeli karena
Produk) dan Citra Merek meningkat maka kebiasaan dari kecil (Y1.1) yaitu sebesar
Minat Beli konsumen (Y) meningkat 4,56, sedangkan untuk jumlah mean yang
terkecil sebesar 3,31 yang ditunjukkan oleh
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 1 Agustus 2015| 5
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
item tidak ingin mencoba pasta gigi lain diinginkan sesuai dengan kebutuhan. Hasil
kecuali Pepsodent. penelitian Citra Konsumen yang
berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli
Pengaruh Antar Variabel didukung dengan hasil penelitian oleh
1. Pengaruh Citra Perusahaan terhadap Fahrian dkk (2013), Rachman dkk (2014),
Minat Beli dan Jotopurnomo dkk (2014).
Variabel Citra Perusahaan 3. Pengaruh Citra Produk terhadap Minat
berpengaruh tidak signifikan terhadap Beli
variabel Minat Beli. Minat Beli konsumen Variabel Citra Produk memiliki
tidak bisa diukur dengan citra yang dimiliki pengaruh yangh signifikan terhadap
oleh suatu perusahaan, konsumen akan variabel Minat Beli. Menurut Simamora
lebih mengutamakan pada kualitas produk (2003:147) faktor-faktor yang
tersebut. Selain kualitas produk yang lebih dipertimbangkan oleh pembeli pada saat
diperhatikan oleh konsumen dari pada Citra membeli produk adalah atribut produk yang
Perusahaan, produk pasta gigi merupakan didalamnya menyangkut tentang kemasan
produk yang dibeli konsumen secara produk, harga, kualitas, kelengkapan fungsi
berulang-ulang sehingga konsumen tidak (fitur), dan layanan purna jual. Kemasan
akan menjadikan Citra suatu Perusahaan yang ada pada pasta gigi Pepsodent
sebagai bahan pertimbangan dalam termasuk menarik dan bersifat informatif,
menentukan pembelian pasta gigi sedangkan harga yang ditawarkan pasta
Pepsodent. gigi Pepsodent terjangkau bagi konsumen
Kotler dan Keller (2009) serta jaminan kualitas dari pasta gigi
menyatakan bahwa Minat Beli adalah Pepsodent tidak diragukan lagi kualitasnya.
respon yang diberikan konsumen terhadap Hasil penelitian ini didukung dengan hasil
objek yang menunjukkan keinginan penelitian sebelumnya oleh Fahrian dkk
pelanggan untuk melakukan pembelian atas (2013), Rachman dkk (2014), dan
dasar perilaku yang sebelumnya telah Jotopurnomo dkk (2014) yang menyatakan
dilakukan. Mengacu pada teori tersebut bahwa Citra Merek yang terdiri dari Citra
Citra Perusahaan bisa diwujudkan dengan Produk berpengaruh signifikan terhadap
memberikan pelayanan prima atau Minat Beli konsumen.
pelayanan terbaik pada konsumen. Hasil
penelitian ini berlawanan dengan hasil KESIMPULAN DAN SARAN
penelitian yang telah dilakukan oleh Kesimpulan
Fahrian dkk (2013) dan Hadmiko dkk 1. Hasil uji t menunjukkan sebesar 0,300 dan
(2014), yang menyatakan bahwa variabel nilai probabilitas 0,765 > α (0,05), maka
Citra Merek yang terdiri dari Citra kesimpulannya adalah variabel Citra
Perusahaan berpengaruh signifikan Perusahaan berpengaruh tidak signifikan
terhadap Minat Beli. terhadap variabel Minat Beli.
2. Pengaruh Citra Konsumen terhadap 2. Hasil uji t menunjukkan sebesar 2,230 dan
Minat Beli nilai probabilitas 0,028 > α (0,05), maka
Pengaruh variabel Citra Konsumen kesimpulannya adalah variabel Citra
terhadap variabel Minat Beli adalah Konsumen berpengaruh signifikan
signifikan. Zeithml dan Bitner dalam terhadap variabel Minat Beli.
Sugiharti (2012) menyatakan bahwa 3. Hasil uji t menunjukkan sebesar 3,702 dan
persepsi konsumen terhadap barang atau nilai probabilitas 0,000 > α (0,05), maka
jasa yang dijual dapat dipengaruhi oleh kesimpulannya adalah variabel Citra
Citra Konsumen. Mengacu pada teori Produk berpengaruh signifikan terhadap
tersebut dapat disimpukan bahwa indikator variabel Minat Beli.
yang terdapat pada Citra Konsumen
meliputi gaya hidup dan status sosial dapat Saran
mempengaruhi minat individu untuk Saran yang diberikan peneliti pada penelitian
melakukan pembelian suatu produk. Oleh ini adalah sebagai berikut:
karena itu dapat dikatakan Citra Konsumen 1. Diharapkan pihak perusahaan dapat
menjadi salah satu faktor pertimbangan mempertahankan serta meningkatkan mutu
bagi seseorang dalam memilih produk yang dari Citra Produk karena variabel Citra
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 1 Agustus 2015| 6
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Produk mempunyai pengaruh yang Universitas Brawijaya Malang. Vol. 3,
dominan dalam mempengaruhi Minat Beli. No.2.
Salah satunya yaitu dengan meningkatkan Kotler, Philip, and Gary Amstrong. 2004. Dasar-
inovasi dan kreatifitas dalam dasar Pemasaran, Alih Bahasa Alexander
mengembangkan produk-produk baru Sindoro, Edisi Kesembilan, PT. Indeks.
selanjutnya. Perusahaan juga harus Jakarta: Kelompok Gramedia.
mempertahankan dan meningkatkan
kualitas produk pasta gigi Pepsodent, Kotler, P and Keller, K.L. 2009. Manajemen
menjaga desain produk, jaminan produk Pemasaran. Alih Bahasa Bob Sabran. Edisi
serta kemasan produk agar konsumen 13, jilid 2. Jakarta:PT Indeks
tertarik untuk membeli produk pasta gigi . 2007. Manajemen
Pepsodent. Pemasaran, Ed12. Jilid 2.
2. Pihak perusahaan diharapkan mampu Jakarta: PT Indeks.
meningkatkan lagi Citra Perusahaan yang
menyangkut tentang Kredibilitas Schiffman, Leon G., Kanuk, Leslie Lazar. 2006.
Perusahaan dan Jaringan Perusahaan Perilaku Konsumen. Edisi ketujuh. Alih
karena berdasarkan hasil penelitian ini Bahasa: Zoelkifli Kasip. Jakarta: Indeks.
dapat diketahui bahwa tidak ada pengaruh Setiawan, Ilham, Anton, A, dan Susila, I. 2004.
signifikan antara variabel Citra Perusahaan Pengaruh Service Quality Perception
terhadap Minat Beli. Terhadap Purchase Intention: Studi
3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan Empirik Pada Konsumen Supermarket.
dapat lebih mengembangkan penelitian Usahawan, 33(7), pp. 29-37.
yang telah dilakukan yaitu dengan
melakukan penelitian mengenai faktor- Simamora, Bilson. 2003. Memenangkan Pasar
faktor Citra Merek terutama Citra dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel.
Perusahaan yang dalam penelitian ini Edisi Pertama. Jakarta : PT. Gramedia
belum memiliki pengaruh yang signifikan Pustaka Utama.Pandia, Friyanto, Elly Santi
terhadap Minat Beli. Semoga hasil Ompusung, Achmad Abror. 2005.
penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan Lembaga Keuangan. Jakarta: Rineka Cipta.
bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan Sofiani, Jotopurnomo, Stephanie, Laurensia, dan
penelitian dengan menggunakan variabel- Hatane, Semuel. 2014. Pengaruh Brand
variabel lain agar penelitiannya semakin Image dan Electronik Word of Mouth
luas dan beragam. terhadap Minat Beli Reservasi Hotel Secara
Online. Jurnal Manajemen Universitas
DAFTAR PUSTAKA Kristen Petra. Vol. 3, No.2.
A.B. Susanto dan H, Wijanarko. 2004. Power
Sugiharti. 2012. Membangun Citra Merek yang
Branding: Membangun Brand yang
Positif dalam Rangka Menciptakan
Lengendaris. Jakarta:PT.Mizin Pustaka.
Kepuasan dan Kesetiaan Pelanggan.
Fahrian, Ferdy, Leonardo, Budi, Hasiholan dan JBMA, 1(1):54-64.
Andi, Tri, Haryono. 2013. Pengaruh Citra
Sutisna dan Teddy Pawitra 2001. Perilaku
Merek, Lokasi, Kepercayaan dan Kualitas
Konsumen dan Komunikasi Pemasaran.
Pelayanan terhadap Minat Membeli BBM
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
di SPBU Gasindo Mekar Putra Semarang.
Jurnal Managemen Universitas Pandaran Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi
Semarang. Vol 3, No 2. ke 3. Yogyakarta: Andi.
Grace, D and O’Cass, A. 2002. Brand Tjiptono, Fandy. 2005. Brand Management &
Associations: Looking Through the Eye of Strategy. Yogyakarta:Andi.
the Beholder. Qualitive Market Research: Xian, Gou Li. 2011. Corporate Product and User
An International Jurnal. (5) 2: 96-111. Image Dimensions and Purchase Intention.
Hadmiko, Zaky Rahman, dan Ainur, Rofiq. 2014. Journal of Computers, (6)9: 1875 1879.
Pengaruh Brand Image Terhadap Minat
Pembelian Vit Levite. Jurnal FEB

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 1 Agustus 2015| 7


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

S-ar putea să vă placă și