Sunteți pe pagina 1din 15

INOVASI PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK SECARA ELEKTRONIK

(E-BILLING) DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PEKANBARU


TAMPAN

Oleh: Indri Agustia


Pembimbing : Abdul Sadad, S.Sos, M.Si

Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik


Universitas Riau
Kampus Bina Widya km 12,5 Simpang Baru –Pekanbaru 28293
TELP.(0761) 63277 / 23430

Abstract

Ease, speed, and accuracy in providing a service into service demands in


the tax sector, as a concrete step to improve the service quality of the Tax Office
Pratama Pekanbaru Charming to make an innovation service tax payment
electronically or called e-Billing. However, based on field observations, researchers
look at the implementation of this innovation is still a lot of taxpayers who do not
understand its use because of the inability to use information technology.

The purpose of this research is to find out how innovation of tax service
with e-Billing innovation and what factors influencing e-Billing innovation.
Theoretical concept used by the researcher is innovation using five indicators that is
Relative Advantage, Compability, Complexity, Triability, and Observability This
research uses qualitative research method, with descriptive data assessment. In data
collection, researchers used interview techniques, observation, documentation, and
literature study.

The results of this study indicate that the innovation of tax payment with e-
billing is done in the Office of Tax Service Pratama Pekanbaru Charming is optimal
in accordance with the expected by the taxpayer. Factors affecting the innovation of
tax payment with e-billing is the first human resources (apparatus) is the lack of
employees in KPP Pratama Pekanbaru Charming, the second Taxpayers who still do
not have the willingness to learn to use information technology and still lack
understanding of the use of e-billing And the third means (network) Taxpayers are
still reluctant to use their own facilities due to the absence of internet network or
networking disorders often occur in the gadget so it is feared there will be an error
when the data entry taxation.

Keywords: Service Innovation, e-Billing

PENDAHULUAN Dalam rangka mewujudkan


transparansi, kemudahan, keamanan
A. Latar Belakang dalam pembayaran pajak, Direktur

Jom FISIP Volume 4 No.2 Oktober 2017 Page 1


Jendral pajak membuat suatu inovasi B. Rumusan Masalah
dalam bidang teknologi dari 1. Bagaimana Inovasi Pelayanan
pembayaran pajak secara manual atau Pembayaran Pajak Secara
MPNG 1 (Modul Penerimaan negara Elektronik (e-Billing) Di
Generasi Satu) yang diatur dalam UU Kantor Pelayanan Pajak
No.28 Tahun 2007 beralih menjadi Pratama Pekanbaru Tampan?
pembayaran pajak secara elektronik 2. Apa saja factor-faktor yang
atau online yang disebut dengan e- mempengaruhi Inovasi
Billing atau MPNG 2. Kebijakan ini Pelayanan Pembayaran Pajak
dituangkan dalam peraturan Direktur Secara Elektronik (e-Billing)
Jendral Pajak No.PER-26/PJ/2014 di Kantor Pelayanan Pajak
tentang system pembayaran pajak Pratama Pekanbaru Tampan?
secara elektronik yang disebut dengan C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
e-Billing. 1. Tujuan dari penelitian ini adalah:
Berlandaskan dari peraturan a. Untuk mengetahui inovasi
tersebut, maka Kepala seksi humas pelayanan pembayaran pajak
wilayah DJP Riau dan kepulauan Riau secara elektronik (e-Billing) di
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kantor Pelayanan Pajak
Pekanbaru menghimbau agar Pratama Tampan Pekanbaru
masyarakat menggunakan system b. Untuk mengetahui factor-
pembayaran pajak online atau e-Billing faktor yang mempengaruhi
karena dianggap lebih mudah, cepat, inovasi pelayanan pembayaran
dan aman. pajak secara elektronik (e-
Inovasi baru ini dibuat dengan Billing) di Kantor Pelayanan
tujuan untuk membantu memudahkan Pajak Pratama Tampan
masyarakat wajib pajak di kota Pekanbaru.
pekanbaru dalam melakukan 2. Manfaat dari penelitian :
kewajiban pembayaran pajak dan juga a. Secara teoritis
dalam meningkatkan pendapatan atas 1) Dapat menambah ilmu
pajak yang dapat membantu roda pengetahuan, wawasan dan
perekonomian Indonesia, adapun pengetahuan dan
tujuan dibuatnya inovasi pembayaran pengalaman bagi penulis
pajak dengan e-Billing, yaitu : sebagai bekal dalam
1. Memudahkan wajib pajak menerapkan ilmu yang telah
dalam melakukan pembayaran diperoleh dibangku kuliah
pajak dan nantinya dapat di
2. Pembayaran dapat dilakukan terapkan dalam dunia kerja
kapanpun (24 jam online) dan sesungguhnya.
dimanapun 2) Hasil penelitian ini dapat
3. Menghindari terjadinya digunakan sebagai suatu
kesalahan transaksi seperti pedoman dan menjadi
transaksi unmatched sumbangan pemikiran atau
4. Transaksi terjadi secara real- referensi bagi mahasiswa
time sehingga data langsung yang akan melalukan
tercatat

Jom FISIP Volume 4 No.2 Oktober 2017 Page 2


penelitian selanjutnya yang pencapaian tujuan dari
sama. organisasi
b. Secara Praktis . 4. Keterkaitan antara orang,
sesuatu yang disumbangkan,
Penelitian ini akan memberikan dan tempat dimana organisasi
input dan sebagai perbaikan dalam ini akan dibentuk.
manajemen Kantor Pelayanan Pajak Muchlas (2005:18)
sebagai bahan pertimbangan dalam menyatakan organisasi merupakan
rangka peningkatan inovasi pelayanan wadah bersama, keuntungan bersama
pembayaran pajak secara elektronik (e- maksudnya organisasi membutuhkan
Billing). orang dan orang juga membutuhkan
organisasi. Organisasi dibentuk dan
D. Konsep Teori
dipertahankan dalam prinsip untuk
1. Organisasi
keuntungan bersama diantara para
Menurut Bernard dalam Toha
pelakunya, dimana manusia
(2011:167) menyatakan bahwa
menggunakan organisasi sebagai alat
organisasi itu adalah suatu sistem
atau sarana untuk mencapai kebutuhan
kegiatan-kegiatan yang terkoordinasi
individu, sedangkan organisasi
secara sadar, atau suatu kekuatan dari
membantu manusia untuk mencapai
dua manusia atau lebih. Menurut
tujuan sasaran aau target organisasi.
Gibson dalam Winardi (2006:13)
menyatakan bahwa organisasi-
2. Inovasi
organisasi merupakan entisitas-
Menurut Oslo dalam Zuhal
entisitas yang memungkinkan
(2013:58) inovasi memiliki aspek yang
masyarakat mencapai hasil tertentu
luas karena dapat berupa barang
yang tidak mungkin dilaksanakan oleh
maupun jasa, proses, metode
individu-individu yang bertindak
pemasaran atau metode organisasi
secara mandiri.
yang baru atau telah mengalami
Fathoni (2005:20) menyatakan
pembaharuan yang pernah dihadapi
pada dasarnya organisasi memiliki ciri
oleh organisasi. Adapun definisi
yang mendasar yakni adanya orang-
inovasi menurut Rogers dalam
orang dalam arti lebih dari satu orang.
Suwarno(2008:9) adalah sebagai
Adanya kerja sama, dan adanya tujuan.
suatu ide, gagasan, praktek,
Menurut Tampubolon (2004:12) ada
objek/benda yang disadari dan
4 (empat) persyaratan pokok untuk
diterima sebagai suatu hal yang baru
membuat sebuah organisasi :
oleh seseorang atau kelompok untuk
1. Orang harus mempunyai atau
diadopsi.
tujuan mereka tidak memenuhi
Inovasi sendiri secara singkat
kebutuhannya sendiri.
didefinisikan oleh Elitan dan Anatan
2. Mereka harus memiliki sesuatu
(2009:36) sebagai perubahan yang
yang dapat disumbangkan
dilakukan dalam organisasi yang
kedalam organisasi.
didalamnya mencakup kreativitas
3. Adanya suatu tempat dimana
dalam menciptakan produk baru, jasa,
mereka bisa berkumpul dalam
ide, atau proses baru. Menurut Said
mencurahkan ide-ide dalam
(2007:27) inovasi adalah perubahan

Jom FISIP Volume 4 No.2 Oktober 2017 Page 3


yang terencana dengan Hal ini dimaksudkan agar
memperkenalkan teknologi dan inovasi yang lama tidak serta
penggunaan peralatan baru dalam merta dibuang begitu saja,
lingkungan kerja yang lebih selain karena alasan faktor
berdayaguna dengan mengintegrasikan biaya yang sangat sedikit,
sumberdaya social, sumberdaya namun juga inovasi yang lama
pegawai dan sumberdaya menjadi bagian dari proses
kelembagaan. transisi ke inovasi terbaru.
Damanpour dalam Suwarno Selain itu juga dapat
(2008:16)mengartikan inovasi memudahkan proses adaptasi
organisasi sebagai gagasan atau dan proses pembelajaran
perilaku baru dalam organisasi dapat terhadap inovasi itu lebih
berupa produk atau jasa yang baru, cepat.
teknologi yang baru, teknologi proses, 3. Complexity atau kerumitan,
system struktur dan administrasi baru, dengan sifatnya yang baru,
atau rencana baru bagi anggota maka inovasi mempunyai
organisasi. Selanjutnya Samson dalam tingkat kerumitan yang boleh
Elitan (2009:3) menerangkan salah menjadi lebih tinggi
satu alasan mengapa inovasi sangat dibandingkan dengan inovasi
diperlukan karena cepatnya perubahan sebelumnya. Namun demikian,
lingkungan bisnis yaitu semakin karena sebuah inovasi
dinamik dan hostile, sehingga sebuah memawarkan cara yang lebih
organisasi harus bias mengelola baru dan lebih baik, maka
inovasi sebagai penentu keberhasilan tingkat kerumitan ini pada
organisasi untuk menjadi competitive. umumnya tidak menjadi
Dalam penerapannya inovasi masalah penting.
memiliki atribut yang melekat didalam 4. Triabillity atau kemungkinan
inovasi tersebut . indikator inovasi dicoba, inovasi hanya bisa
yang dimaksud menurut Rogers dalam diterima apabila telah teruji dan
Suwarno (2008:17)antara lain sebagai terbukti mempunyai
berikut: keuntungan atau nilai lebih
1. Relative advantage atau dibandingkan dengan inovasi
keunggulan relative sebuah yang lama. Sehingga sebuah
inovasi harus mempunyai produk inovasi harus melewati
keunggulan dan nilai lebih fase “uji coba” dimana setiap
dibandingkan dengan inovasi orang atau pihak mempunyai
sebelumnya. Selalu ada sebuah kesempatan untuk memuji
nilai kebaruan yang melekat kualitas dari sebuah inovasi.
dalam inovasi yang menjadi 5. Observability atau kemudahan
ciri yang membedakannya diamati, sebuah inovasi harus
dengan yang lain. juga dapat diamati, dari segi
2. Compatibility atau kesesuaian, bagaimana ia bekerja dan
inovasi juga mempunya sifat menghasilkan sesuatu yang
kompatibel atau sesuai dengan lebih baik.
inovasi yang digantikannya.

Jom FISIP Volume 4 No.2 Oktober 2017 Page 4


Menurut Mulgan dan Albury Konsep pelayanan publik
dalam Muluk(2008:45) keberhasilan diturunkan dari makna publik service
inovasi merupakan kreasi yang berarti “berbagai aktivitas yang
implementasi dari proses, produk memenuhi kebutuhan masyarakat akan
pelayanan dan metode pelayanan baru barang dan jasa” Pamudji dalam
yang merupakan hasil dari efisiensi, Napitupulu (2007:165) atau
efektivitas, atau kualitas hasil. Inovasi pelayanan umum Soetopodalam
yang berhasil merupakan kreasi dan Napitupulu (2007:165) yang diartikan
implementasi dari proses, produk sebagai “segala bentuk kegiatan
layanan dan metode metode pelayanan pelaksanaan yang dilaksanakan oleh
baru yang merupakan hasil instansi pemerintah dipusat, didaerah
pengembangan nyata dalam hal dan lingkaran BUMN/BUMD dalam
efisiensi, efektivitas atau kualitas hasil. bentuk barang dan jasa baik dalam
Inovasi produk atau layanan berasal rangka pemenuhan kebutuhan
dari perubahan bentuk dan desain masyarakat maupun dalam rangka
produk atau layanan sementara inovasi pelaksanaan perundang-undangan.”
proses berasal dari gerakan Sampara dalam Sinambela
pembaharuan kualitas yang (2006:4)menyatakan bahwa pelayanan
berkelanjutan dan mengacu pada adalah suatu kegiatan atau urutan
kombinasi perubahan organisasi, kegiatan yang terjadi dalam interaksi
procedure dan kebijakan yang langsung antara seseorang dengan
dibutuhkan untuk berinovasi. Inovasi orang lain atau mesin secara fisik dan
dalam metode pelayanan adalah menyediakan keputusan pelanggan.
perubahan baru dalam hal berinteraksi Menurut Subarsono dalam
dengan pelanggan atau cara baru Dwiyanto (2005:141) pelayanan
dalam memberikan pelayanan. Inovasi publick didefinisikan sebagai
dalam strategi atau kebijakan mengacu rangkaian aktivitas yang dilakukan
pada visi, misi, tujuan dan strategi baru oleh birokrasi publik untuk memenuhi
beserta alasannya yang berangkat dari kebutuhan warga pengguna.Pengguna
realitas yang ada. Jenis lain yang kini yang dimaksud disini adalah warga
juga berkembang adalah inovasi dalam Negara yang membutuhkan pelayanan
interaksi system yang mencakup cara publik, seperti pembuatan KTP, akta
baru atau yang diperbaharui dalam kelahiran, akta nikah, sertifikat dan
berinteraksi dengan actor-aktor lain lain-lain.
dengan kata lain adanya perubahan Agung dalam Pasolong
dalam tata kelola pemerintahan (2007:128) mengatakan bahwa
(changes in governance). Aspek pelayanan public adalah pemberi
penting lainnya dalam kajian inovasi pelayanan (melayani) keperluan orang
adalah berkenaan dengan level inovasi lain atau masyarakat yang mempunyai
yang mencerminkan variasi besarnya kepentingan pada organisasi itu sesuai
dampak yang ditimbulkan oleh inovasi dengan aturan pokok dan tata cara
yang berlangsung terhadap masyarakat yang ditetapkan. Adapun menurut
dan lingkungan. Sadu dalam Hardianyah (2011:11)
pelayanan public didefinisikan sebagai
3. Pelayanan Publik pemberi jasa baik oleh pemerintah,

Jom FISIP Volume 4 No.2 Oktober 2017 Page 5


pihak swasta atas nama pemerintah, konteks sector public didefinisikan
ataupun pihak swasta kepada sebagai “penciptaan, dan pelaksanaan
masyarakat, dengan atau tanpa proses, produk, jasa dan metode
pembayaran guna memenuhi pengiriman yang menghasilkan
kebutuhan atau kepentingan perbaikan. Inovasi dalam pelayanan
masyarakat. public dapat diartikan sebagai
Standar pelayanan public pembaharuan ciptaan, kreativitas,
menurut keputusan MENPAN Nomor ciptaan baru dalam pelayanan publik
63 Tahun 2004, Standar Pelayanan setijaningrum (2009:83).
sekurang-kurangnya meliputi:
a. Prosedur Pelayanan 5. E-Government
Prosedur pelayanan yang Efendy sofyan dalam Azhari dan
dilakukan bagi pemberi dan Idham (2002:25) mengatakan bahwa
penerima pelayanan termasuk hubungan interaktif antara pemerintah
pengaduan dan masyarakat hanya dapat dibangun
b. Waktu Penyelesaian dengan menerapkan teknlogi informasi
Waktu penyelesaian yang dan manajemen berbasis e-
diajukan sejak saat pengajuan Government. Kemudian Ahmadjayadi
permohonan sampai dengan (2004:4) Deputi Bidang Jaringan
penyelesaian pelayanan Kominfo, Kementrian Kominfo
termasuk pengaduan mengatakan bahwa sesungguhnya
c. Biaya pelayanan yang ditawarkan e-Government itu
Biaya/tarif pelayanan termasuk setidaknya ada tiga secara sederhana,
rinciannya yang ditetapkan yaitu:
dalam proses pemberian 1. Proses Otomatisasi, yakni;
pelayanan mengubah peran manusia
d. Produk pelayanan dalam menjalankan proses
Hasil pelayanan yang akan yang meliputi menerima,
diterima sesuai dengan menyimpan, processing, output
ketentuan yang telah ditetapkan dan mengirimkan informasi.
e. Sarana dan prasarana 2. Proses Informasi, yakni;
Penyedian sarana dan mendukung peran manusia
prasarana pelayanan yang dalam menjalankan proses
memadai oleh penyelenggaraan informasi, misalnya
pelayanan public mendukung arus proses
f. Kompetensi petugas pengambilan keputusan,
pemberi pelayanan harus komunikasi dan kualitas
ditetapkan dengan tepat pelayanan.
berdasarkan pengetahuan, 3. Proses transformasi, yakni;
keahlian, keterampilan, sikap, membuat ICT baru untuk
dan perilaku yang dibutuhkan. menjalankan proses informasi
atau mendukung proses
4. Inovasi Pelayanan Publik informasi, misalnya membuat
Menurut Currie dalam metode baru dalam pelayanan
dhewanto (2014:114) inovasi dalam public

Jom FISIP Volume 4 No.2 Oktober 2017 Page 6


Pada penelitian ini
. menggunakan jenis data primer dan
A. Metode Penelitian data sekunder yang dianggap
1. Jenis Penelitian penelitian mampu untuk mendukung
Metode penelitian yang penelitian ini.
digunakan dalam penelitian ini adalah a. Data primer
penelitian deskriptif kualitatif yaitu Yaitu data yang diperoleh
menggambarkan atau menjelaskan langsung dari responden yang akan
permasalahan yang ada dengan dianalisa dalam hasil penelitian
memberikan jawaban atas nantinya melalui wawancara yang
permasalahan yang dikemukakan berkaitan dengan permasalahan yang
Sugiyono (2006:11) diteliti tentang Inovasi Pelayanan
2. Lokasi penelitian Pembayaran Pajak Secara Elektronik
Penelitian ini dilakukan di (e-Billing) di Kantor Pelayanan Pajak
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pratama Pekanbaru Tampan
Pekanbaru Tampan di Jalan Ring Road b. Data sekunder
Arengka II (Jalan SM Amin). Alasan Merupakan sumber yang tidak
peneliti menjadikan Kantor Pelayanan langsung memberikan data kepada
Pajak Pratama Pekanbaru Tampan pengumpul data. Sumber data ini
sebagai lokus penelitian dapat diperoleh dari laporan-laporan
3. Informan Penelitian penelitian terdahulu, jurnal, buku-
Dalam memperoleh data dari buku, internet, media massa, dan
infornman menggunakan metode sumber lainnya yang relevan dengan
snowball sampling atau bola salju, penelitian yang menunjang
yang bertujuan untuk mendapatkan kelengkapan data penelitian ini.
informasi dari pihak atau orang yang
memang erat kaitannya dengan 5. Teknik Pengumpulan Data
masalah yang diteliti, dan apabila Teknik pengumpulan data
dalam proses pengumpulan data sudah adalah cara-cara yang dapat digunakan
tidak lagi ditemukan variasi informasi, penulis untuk mengumpulkan
maka proses pengumpulan informasi data.Dalam penelitian ini diperlukan
dianggap sudah selesai. keberadaan informan yang dapat
Adapun infornman dalam dimanfaatkan untuk memberikan
penelitian ini ialah : informasi tentang situasi dan kondisi
1) Kepala Ekstensifikasi dan latar penelitian.
Penyuluhan Data yang digunakan dalam
2) Seksi Ekstensifikasi dan penelitian ini diperoleh melalui :
Penyuluhan a. Wawancara
3) Seksi Pengolahan Data dan Wawancara adalah sebuah
Informasi proses memperoleh keterangan untuk
4) Waskon 1 (Satu) tujuan penelitian dengan cara Tanya
5) Masyarakat (wajib pajak) jawab sambil tatap muka antara
pewawancara dengan responden atau
4. Jenis data dan sumber data orang yang diwawancarai..
b. Observasi

Jom FISIP Volume 4 No.2 Oktober 2017 Page 7


Observasi yaitu tekhnik A. Inovasi Pelayanan Pembayaran
pengumpulan data dengan cara Pajak Secara Elektronik (E-
mengamati langsung pada objek Billing) di Kantor Pelayanan
penelitian dan mencatat beberapa hal Pajak Pratama Pekanbaru
penting yang berhubungan dengan Tampan
penelitian. 1. Relative Advantage (keunggulan
c. Dokumentasi relatif)
Penulis mengumpulkan Keunggulan relatif menjadi
informasi atau dokumen melalui tujuan utama dalam melakukan suatu
dengan menggunakan camera inovasi, Keunggulan yang dimaksud
handphone, buku catatan kecil dan alat ialah pemberian pelayanan yang lebih
pendukung lainnya. mudah, cepat, dan akurat kepada pihak
penerima layanan. Adapun keunggulan
6. Analisis Data penggunaan e-billing dari penjelasan
a. Reduksi data informan yang dipilih ketika
Merangkum data yang diperoleh wawancara ialah sebagai berikut :
dari hasil wawancara dan observasi “…e-billing ini dibuat guna
akan pada Inovasi Pelayanan memberikan kemudahan untuk
Pembayaran Pajak Secara Elektronik wajib pajak dalam pelaksanaan
(e-Billing) di Kantor Pelayanan Pajak pembayaran pajak, karena wajib
Pratama Pekanbaru Tampan. pajak tidak perlu repot-repot
b. Penyajian Data datang ke kantor pajak untuk
Mendeskripsikan semua informasi mengambil SSP dan mengisi
yang didapat pada saat penelitian secara manual seperti sebelumnya,
terkait Inovasi Pelayanan Pembayaran wajib pajak bisa melakukan
Pajak Secara Elektronik (e-Billing) pembayaran dimanapun dan
kedalam teks dengan sebaik – baiknya kapanpun dengan menggunakan
sesuai dengan fakta tanpa adanya smartphone atau laptop yang
penambahan yang tidak sesuai. terhubung ke jaringan internet,
c. Penarikan kesimpulan dan atau bisa juga dengan mesin e-
verifikasi billing yang kami sediakan di
Kesimpulan awal yang kantor di lantai
dikemukakan masih bersifat sementara dasar”(wawancara dengan
dan akan berubah apabila ditemukan Kepala Ekstensifikasi dan
bukti – bukti yang kuat pada tahap Penyuluhan KPP Pratama
pengumpulan data berikutnya. Pekanbaru Tampan, Mei 2017)
Berdasarkan data tersebut barulah
dapat ditarik kesimpulan akhir, Berdasarkan hasil wawancara
mengenai Inovasi Pelayanan tersebut menunjukan bahwa
Pembayaran Pajak Secara Elektronik pembayaran pajak dengan e-billing
(e-Billing) di Kantor Pelayanan Pajak menjadi lebih cepat dan mudah sebab
Pratama Pekanbaru Tampan. pada pelaksanaannya wajib pajak tidak
perlu lagi melakukan pengisian
HASIL DAN PEMBAHASAN dokumen perpajakan di SSP (selip
setoran pajak) seperti pembayaran

Jom FISIP Volume 4 No.2 Oktober 2017 Page 8


pajak dengan metode pembayaran pembayaran yang tadinya harus
sebelumnya karena wajib pajak hanya kekantor pajak ambil SSP setelah itu
perlu membuat kode billing melalui melakukan perekaman ke Bank atau
situs https://sse.pajak.go.id Kantor Pos lalu ke kantor Pajak lagi
Sesuai dengan penjelasan informan untuk melakukan pelaporan namun
bahwa inovasi ini terletak pada sekrang hanya dengan membut kode
kemudahan dalam pelayanan dan billing langsung bisa melakukan
penyederhanaan proses pembayaran pembayaran.
pajak. Melalui laman intranet
https://billing-djp pada komputer 2. Compability (kesesuaian)
khusus di KPP/KP2KP wajib pajak Indikator inovasi yang kedua
dipersilahkan menggunakan computer adalah kesesuaian yang mana sebuah
khusus beserta printer atau yang inovasi mempunyai sifat kompatibel
familiar dikenal di KPP Pratama atau sesuai dengan inovasi yang
Pekanbaru Tampan dengan mesin e- digantikannya, memberikan
Billing untuk pembuatan kode billing kesesuaian jalan keluar dari
secara mandiri di Tempat Pelayanan permasalahan yang ingin diperbaiki.
Terpadu (TPT) tanpa login dan gratis. selain itu juga dapat memudahkan
proses adaptasi dan proses
Berikut hasil kutipan wawancara pembelajaran terhadap inovasi itu
dengan wajib pajak di kantor secara lebih cepat.
pelayanan pajak pratama pekanbaru Kesesuaian penggunaan e-
tampan: billing ini diperoleh dari hasil
“…lebih gampang e-billing, wawancara bersama informan yang
lebih praktis gak perlu ribet isi terpilih terkait kesesuaian e-billing
isi lagi saya cuma buat kode dalam inovasi pelayanan pembayaran
billing jika valid sudah bisa pajak di KPP Pratama Pekanbaru
langsung melakukan Tampan adalah sebagai berikut:
pembayaran, ga kayak dulu isi “…wajib pajak semakin tahun
SSP belum lagi antri dibank, semakin bertambah dan
sudah antri lama perekaman pegawai KPP nya tetap segitu
dari pihak bank nya mau dan tidak menggunakan
berjam-jam tapi mbak kalau teknologi informasi? tentunya
sekarang cuma bawa kode ya kita tidak bisa menolong
billing aja ke bank” untuk memberikan pelayanan
(wawancara dengan Wajib terbaik, karna kalau pakai
Pajak terdaftar di KPP hard copy mereka datang satu
Pratama Pekanbaru Tampan, satu kesini mau berapa lama
desember 2016) antri logikanya apakah kita
akan menahan orang berlari
Mencermati wawancara diatas untuk menunggu orang yang
penulis menilai bahwa inovasi e- jalan kaki? Ya tidak seperti itu,
billing lebih memudahkan pihak wajib orang yang jalan kaki harus
pajak dalam melakukan pembayaran ikut berlari agar tidak
pajak dengan menyederhanakan alur tertinggal itu maksudnya jadi

Jom FISIP Volume 4 No.2 Oktober 2017 Page 9


ayolah kita berlari bersama Dengan inovasi e-billing ini diterapkan
supaya makin cepet dan wp guna menyesuaikan kondisi WP yang
makin puas sama pelayanan semakin banyak dengan pelayanan
kita”(wawancara dengan yang seharusnya agar tidak tejadi
Kepala Ekstensifikasi dan lagi antrian panjang di KPP
Penyuluhan KPP Pratama sebagaimana berdasarkan hasil
Pekanbaru Tampan, Mei wawancara yang dituturkan oleh
2017) informan terpilih sebagai berikut:
“…yang saya harapkan bisa
Mencermati hasil kutipan bayar pajak cepet ga antri antri
wawancara tersebut dapat diketahui kalau e-billing ya gitu enaknya
bahwa inovasi pelayanan pembayaran bisa lebih cepat dan mudah,
pajak ini diterapkan oleh pihak kantor setelah buat kode billing saya
pajak untuk memberikan pelayanan bisa langsung bayar apalagi
terbaik kepada wajib pajak dalam sekarang ga perlu ke Bank kalau
melakukan pembayaran pajak, dengan udah punya ATM bisa langsung
kondisi wajib pajak yang semakin bayar melalui
meningkat disetiap tahunnya ATM”(wawancara dengan Wajb
contohnya saja ada tahun ini wajib Pajak di KPP Pratama Januari,
pajak terdaftar di kantor pajak Mei 2017)
meningkat pada tahun 2015 dari
148.284 WP meningkat pada tahun Berdasarkan hasil wawancara
2016 menjadi 160.014 WP apabila hal diatas mengindikasikan inovasi
ini terjadi setiap tahunnya akan pelayanan pembayaran pajak dengan
menjadi berita baik untuk negara e-billing yang dilakukan oleh KPP
tentunya bertambahnya WP dan Pratama Pekanbaru Tampan sudah
ketaatan WP dalam melaksanakan diterapkan untuk menyesesuaikan
kewajiban membayar pajak akan harapan wajib pajak dimana wajib
menambah kas negara, namun dengan pajak menginginkan pelayanan yang
banyaknya jumlah WP yang harus cepat dan mudah dalam melakukan
diberikan pelayanan tidak akan efisien pembayaran pajak sehingga tidak lagi
apabila pihak KPP masih memberikan mengalami antrian yang panjang.
pelayanan secara manual atau face to
face kepada wajib pajak yang terus 3. Complexity (kerumitan)
bertambah. Indikator inovasi yang ketiga
Tentunya dengan kondisi ialah kerumitan, dengan sifatnya yang
tersebut pelayanan yang diberikan baru maka inovasi mempunyai tingkat
tidak akan efektif, efisien dan kerumitan yang lebih tinggi dimana
memuaskan selain itu kondisi yang sulit untuk dipahami dan digunakan.
terjadi pada pihak Bank atau Kantor Beberapa inovasi tertentu ada yang
Pos dengan proses pelayanan yang mudah dipahami dan digunakan oleh
lama dan antrian yang panjang maka penerima inovasi. Semakin cepat
tidak akan bisa melakukan atau inovasi dimengerti maka akan semakin
memberikan pelayanan yang cepat dan cepat inovasi tersebut terealisasi,
memuaskan kepada wajib pajak. namun sebaliknya semakin sulit

Jom FISIP Volume 4 No.2 Oktober 2017 Page 10


inovasi itu dimengerti maka akan
semakin lambat inovasi itu dapat 4. Triabillity (kemungkinan dicoba)
direalisasi. Indikator yang keempat yaitu
Karena e-billing merupakan kemungkinan untuk dicoba, inovasi
inovasi baru dalam pembayaran pajak, hanya bisa diterima apabila telah teruji
sesuatu yang baru tentu memiliki dan terbukti mempunyai keuntungan,
kesulitan bagi beberapa pihak yang sehingga inovasi harus melewati fase
kurang memahami, adapun yang uji coba. Dimana setiap orang atau
peneliti temui kesulitan yang dihadapi pihak mempunyai kesempatan untuk
oleh pihak wajib pajak berdasarkan menguji kualitas dari sebuah inovasi.
hasil kutipan wawancara dari informan Berdasarkan hasil wawancara
terpilih ialah sebagai berikut: dengan pegawai seksi ekstensifikasi
“…pada saat saya melakukan dan penyuluhan di KPP Pratama
pembayaran pajak melalui e- Pekanbaru Tampan untuk penerapan e-
billing dengan menggunakan billing sudah di uji dan dilakukan
mesin e-billing yang sosialisasi, kelas pajak, dan operasi
disediakan disini kemarin saya pasar sebagai upaya pemberian
salah input data karna belum informasi kepada wajib pajak. Berikut
terlalu paham seperti apa hasil kutipan wawancara peneliti
mekanismenya, jadi saya lapor bersama informan yang dipilih:
dan petugas bilang harus “…kalau untuk e-billing kami
melakukan pemindah bukuan sudah melakukan uji coba mbak,
dan masa tunggu kurang lebih sejak awal januari 2016 sampai
satu bulan baru bisa pada akhir juni 2016 itu sudah
melakukan pembayaran dilaksanakan, sejak itu kami
ulang”(wawancara dengan memulai tahap pemberian
Wajib Pajak di KPP Pratama arahan dengan membuka kelas
Pekanbaru Tampan, januari pajak untuk wajib pajak yang
2017) ingin konsultasi dan ingin tau
lebih banyak mengenai e-billing,
Mencermati hasil wawancara kami juga melakukan operasi
diatas penulis menilai bahwa masih pasar kejalan jalan dengan
terdapat kesalahan yang dilakukan menyebar brosur e-billing dan
oleh wajib pajak pada saat melakukan memasang pamphlet e-billing di
entry dokumen perpajakan karena toko toko besar, lalu sosialisasi
kurangnya pemahaman mekanisme kepada bendahara atau
pembayaran sehingga harus pemegang kas”(wawancara
melakukan pemindahbukuan dengan dengan pegawai Seksi
masa tunggu kurang lebih satu bulan, Ekstensifikasi dan Penyuluhan
di kantor pelayanan pajak pratama di KPP Pratama Pekanbaru
pekanbaru tampan tercatat pada tahun Tampan, desember 2016)
2016 ada 4.657 WP yang melakukan
pemindahbukuan karena kesalahan Berdasarkan hasil kutipan
transaksi atau entry dokumen wawancara tersebut diketahui bahwa
perpajakan. inovasi e-billing sudah melewati fase

Jom FISIP Volume 4 No.2 Oktober 2017 Page 11


uji coba dan telah disosialisasikan Pajak Secara Elektronik (e-
kepada wajib pajak mengenai manfaat Billing) di Kantor Pelayanan
dan cara penggunaannya. Pajak Pratama Pekanbaru
Tampan
5. Observabillity (kemudahan 1. Sumber Daya Manusia
diamati) Pegawai dituntut memiliki
Indikator inovasi yang kelima kemampuan berkomunikasi, dan
ialahan kemudahan diamati, dimana pengetahuan dalam menggunakan
sebuah inovasi dinilai dari segi teknologi informasi dalam
bagaimana ia bekerja dan memberikan pelayanan kepada
menghasilkan sesuatu yang lebih baik, masyarakat. Serta ketersediaannya
dapat dinilai manfaatnya dan respon untuk dapat focus memberi
kecepatan mempelajarinya. Berikut pendampingan kepada wajib pajak.
hasil wawancara dengan informan berikut kutipan hasil wawancara
yang terpilih: dengan informan terpilih:
“…kalau menurut kami e-billing “…kami kekurangan jumlah
tidak sulit untuk dipelajari dan pegawai sementara jumlah wajib
diamati, karena hanya login pajak semakin meningkat, jika
buka situs http://sse.pajak.go.id/ dibandingkan dengan jepang
bagi yang punya smartphone jumlah wajib pajak mereka lebih
sudah bisa bayar kapan pun dan sedikit dibanding kita, tetapi
dimana saja, sama seperti pesan pegawai pajak nya lebih banyak
tiket ditraveloka kita dapet kode dari kita sebenarnya itu yang
booking sudah bisa langsung hasurnya menjadi sorotan agar
bayar apalagi zaman sekarang kami dapat menolong wp dalam
sudah banyak yang mengerti memberi pelayanan
menggunakan gadget dan terbaik”(wawancara dengan
internet, yang ga mengerti harus Kepala Ekstensifikasi dan
belajar gak bisa buat juga bisa Penyuluhan KPP Pratama
melalui layanan sms kami Pekanbaru Tampan, Mei 2017)
sediakan kita buatkan kode
billingnya tapi jarang sih yang Dari hasil kutipan diatas bahwa
menggunakan itu” (wawancara menjelaskan bahwa pihak KPP
dengan Kepala Seksi Pratama Pekanbaru Tampan tidak
Ekstensifikasi dan Penyuluhan, memiliki permasalahan terkait dengan
Mei 2017) pengetahuan dan kemampuan dalam
berteknologi informasi hanya saja
Dari hasil wawancara diatas pihak KPP Pratama Pekanbaru
menunjukan bahwa e-billing ini tidak Tampan kekurangan pegawai dalam
memberikan kerumitan hanya saja pelaksanaan tugasnya sehingga untuk
menuntut wajib pajak untuk mau pemberian pendampingan tidak bisa
belajar menggunakan teknologi terlalu difokuskan, karena kurangnya
informasi. pegawai menyebabkan pegawai dari
B. Faktor yang mempengaruhi bidang lain melakukan tugas ganda
Inovasi Pelayanan Pembayaran yaitu ikut dalam melakukan sosialisasi

Jom FISIP Volume 4 No.2 Oktober 2017 Page 12


yang merupakan tugas dari pihak seksi internet dari perangkat komputer atau
ekstensifikasi dan penyuluhan dalam gadget untuk dapat terhubung ke
melakukan sosialisasi kepada jaringan internet sehingga untuk dapat
masyarakat atau wajib pajak agar login kesitus e-billing harus terhubung
sosialisasi dapat tersampaikan dengan ke jaringan internet. Hal tersebut
baik dan dapat mengatasi kurangnya berdasarkan hasil wawancara dengan
jumlah tim sosialisasi hal tersebut wajib pajak, berikut hasil kutipan
mempengaruhi keberhasilan dari wawancara:
inovasi. “pernah coba, tapi pada saat lagi
jalan jaringannya lemah, jadi
2. Wajib Pajak masuk kesitus udah error, jadi
Kemampuan, keahlian, dan saya tunggu dua kali 24 jam untuk
sifat ingin belajar wajib pajak tentang bisa buat kode billing lagi.
teknologi informasi mempengaruhi (wawancara dengan wajib pajak
inovasi, karena sifatnya yang baru dan di KPP Pratama Pekanbaru
bersifat teknologi membuat Tampan, januari 2017 )
masyarakat masih bingung dalam
penggunaannya. Berikut hasil Berdasarkan hasil wawancara
wawanncara dengan informan terpilih: tersebut menjelaskan bahwa jaringan
“…kalau pakai gadget masalah internet masih menjadi kendala wajib
jaringan itu saya ga ngerti takut pajak untuk bisa melakukan
aja tiba tiba lagi ngisi jaringan pembayaran pajak dengan e-billing
putus trus nanti harus kekantor karena tidak semua wajib pajak yang
pajak nanya jadi saya pakai memiliki gadget yang dapat terhubung
mesin e-billing yang di kantor ke jaringan internet.
pajak aja ada disitu
pedomannya””(wawancara
dengan wajib pajak di KPP PENUTUP
Pratama Pekanbaru Tampan, A. KESIMPULAN DAN SARAN
januari 2017) 1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian
Dari hasil wawancara diatas yang telah dilakukan, yang mana telah
dapat disimpulkan bahwa kemampuan diuraikan pada bab sebelumnya
masyarakat dan keberanian masyarakat mengenai inovasi pelayanan
dalam mencoba sesuatu yang baru pembayaran pajak secara elektronik (e-
mempengaruhi keberhasilan inovasi billing) di Kantor Pelayanan Pajak
dalam pelayanan pembayaran pajak Pratama Pekanbaru Tampan. Maka
dimana inovasi dapat dikatakan diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
berhasil apabila dapat diterima oleh A. Pembayaran pajak dengan
pengadopsi yaitu wajib pajak. inovasi baru yaitu e-billing sudah
berjalan dengan baik. hal ini dilihat
3. Sarana (jaringan internet) dari lebih cepatnya proses pembayaran
Dalam inovasi pelayanan menggunakan e-billing dengan
pembayaran pajak dengan sistem e- birokrasi yang lebih sederhana
billing ini dibutuhkannya koneksi dibandingkan dengan kondisi birokrasi

Jom FISIP Volume 4 No.2 Oktober 2017 Page 13


sebelumnya serta respon masyarakat pajak kejaringan internet atau
yang baik terhadap inovasi e-billing jaringan internet dalam
ini, namun diantara keberhasilan ganggunan, sementara untuk
inovasi pelayanan e-billing ini penulis dapat melakukan pembayaran
masih menemukan kurangnya pajak dengan e-billing
pemahaman masyarakat dalam memerlukan jaringan internet
menggunakan teknologi dan karena sifat pembayaran
kurangnya minat dalam memanfaatkan pajaknya yang secara online.
sarana sendiri. untuk itu jaringan internet
B. Faktor-Faktor yang mempengaruhi keberhasilan
mempengaruhi inovasi pelayanan terealisasinya inovasi pelayanan
pembayaran pajak secara elektronik (e- pembayaran pajak secara
Billing) di Kantor Pelayanan Pajak elektronik (e-billing).
Pratama Pekanbaru Tampan yaitu
faktor sumber daya manusia:
a) Sumber Daya Manusia DAFTAR PUSTAKA
(Aparatur) Ahmadjayadi, Cahyana. 2004. Sistem
Sumber daya manusia merupakan Informasi Kepemerintahan Abad-
faktor yang mempengaruhi 211.Jakarta:Kominfo
keberhasilan atau kegagalan Ancok, Djamaludin. 2012. Psikologi
inovasi. Keadaan di KPP Pratama Kepemimpinan dan Inovasi.
Tampan jumlah pegawainya masih Jakarta: Erlangga
sedikit sehingga untuk memberi Akadun. 2009. Teknologi Informasi
pendampingan tidak bisa Administrasi. Bandung: Alfabeta
difokuskan sementara wajib pajak
masih memerlukan pendampingan Azhari dan Idham. 2002. Good
dalam menggunakan mesin e- Governance dan Otonomi
Billing. Daerah. Yogyakarta: UGM Press
b) Wajib Pajak Dewanto, Wawan. 2014. Manajemen
Kurangnya kemampuan dan Inovasi: Peluang Sukses
kemauan wajib pajak untuk Menghadapi Perubahan.
mempelajari sesuatu yang baru Yogyakarta: Andi Offiset
sedangkan kemampuan dalam Dwiyanto, Agus. 2005. Mewujudkan
menggunakan teknologi Good Governance Metode
informasi mempengaruhi Pelayanan Publik.Yogyakarta:
keberhasilan atau gagalnya Gajah Mada University Press
inovasi, karena wajib pajak Elitan, Lena, dan Anatan. 2009.
memiliki peran besar dalam Manajemen Inovasi
melaksanakan inovasi. Transformasi Menuju Organisasi
c) Sarana (Jaringan Internet) Kelas Dunia. Bandung: Alfabeta
Tidak terkoneksinya perangkat Fathoni, Abdurrahmad. 2005.
keras seperti computer, laptop, Organisasi dan Manajemen
atau smartphone yang digunakan Sumber Daya Manusia. Jakarta:
sebagai alat yang digunakan PT.Grafindo Persada
untuk melakukan pembayaran

Jom FISIP Volume 4 No.2 Oktober 2017 Page 14


Fontana, Avanti. 2011. Manajemen birokrasi. Yogyakarta: Graha
Inovasi dan Penciptaan Nilai. Ilmu
Jakarta: Cipta Inovasi Sejahtera Susanto dan Masri. 2010. 60
Hardiansyah. 20111. Kualitas Manajemen Gems: Applying
Pelayanan Publik. Yogyakarta: Manajemen Wisdom In Life.
Gava Media Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Indrajit ,Richardus. 2005. E- Suwarno.Yogi.2008. Inovasi di Sektor
Government in Action. Publik. Jakarta: STIA-LAN Press
Yogyakarta: ANDI Tampubolon. P. Manahan. 2004.
Muchlas. Makmuri. 2005. Perilaku Perilaku Keorganisasian. Jakarta:
Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Ghalia Indonesia
Mada University Press Toha, Miftah. 2011. Administrasi
Muluk, Khairul. 2008. Knowledge Publik Kontemporer. Jakarta: PT
Management: Kunci Sukses Kencana
Inovasi Pemerintahan Daerah. Winardi, 2006. Teori Organisasi dan
Malang: Bayumedia Publishing Pengorganisasian. Jakarta: PT
Pasolong, Harbani. 2007. Teori Raja Grafindo Persada
Administrasi Publik. Zuhal. 2013. Gelombang Ekonomi
Bandung:Alfabeta Inovasi: kesiapan Indonesia
Ratminto dan Winarsih. 2005. berselancar di era ekonomi baru.
Manajemen Pelayanan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Yogyakarta: Pustaka Belajar Utama
Said. M. Mas’ud. 2007. Birokrasi di Skripsi:
Negara Birokratus. Malang: Ilham. 2015: Inovasi Pelayanan
UMM Press Dalam Pengurusan Pajak
Kendaraan Bermotor di UPTD
Setijaningrum, Erna. 2009. Inovasi SAMSAT Kota Bukit Tinggi.
Pelayanan Publik. Surabaya: Ilmu Administrasi Negara,
Kanisius Universitas Riau
Sinambela. 2006. Reformasi Peraturan Perundangan:
Pelayanan Publik: Teori Peraturan Direktur Jendral Pajak
Kebijakan dan Inovasi. Jakarta: No. PER-26/PJ/2014 tentang
PT Bumi Aksara system pembayaran pajak
Suaedi, Falih. 2010. E-government secara elektronik
sebagai sarana revitalisasi
.

Jom FISIP Volume 4 No.2 Oktober 2017 Page 15

S-ar putea să vă placă și