Sunteți pe pagina 1din 19

ANALISIS PERAN DAN EFEKTIFITAS AUDIT INTERNAL PADA PT

PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR


ARTIKEL

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian


Program Pendidikan Sarjana
Jurusan Akuntansi

Oleh :
ANGELA ISABEL ELINDA
2012310784

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS


SURABAYA
2016
PENGESAHAN ARTIKEL

Nama : Angela Isabel Elinda

Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 16 Februari 1995

N.I.M : 2012310784

Jurusan : Akuntansi

Program Pendidikan : Strata 1

Konsentrasi : Audit dan Perpajakan

Judul : Analisis Peran dan Efektifitas Audit Internal Pada PT PLN

(PERSERO) Distribusi Jawa Timur

Disetujui dan diterima baik oleh :

Dosen Pembimbing,
Tanggal: .....................

(Prof.Dr.Drs. R. Wilopo, Ak.,M.Si,CFE)

Ketua Program Sarjana Akuntansi,


Tanggal : .......................................

(Dr. Luciana Spica Almilia, SE.,M.Si, QIA)


ANALISIS PERAN DAN EFEKTIFITAS AUDIT INTERNAL PADA PT
PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR

Angela Isabel Elinda


2012310784
STIE Perbanas Surabaya
Email : angelaisabelelinda@gmail.com

ABSTRACT

For the company, auditing is quite important because it provides a big impact to the
company’s activities. Long ago, purpose of the auditing is searching for and finding fraud
and error, and then evolved into the examination of financial statements. Now, auditing is
more important and arising needs of government, shareholders, financial analysts, bankers,
investors, and communities to assess the quality of management of the operating results. For
these needs, internal auditors providing analysis, assessment, recommendation of the
activities that have been carried out. This research aims to determine the role of the Internal
Auditor Team in improving the effectiveness of internal controls to achieve the purpose of the
Company. This research was conducted using qualitative method. Based on the research that
has been done, it is known that the practice of internal auditing into the role of the Internal
Auditor Team has been running according to function. Implementation of the rules and
functions of the Internal Control Unit set out in the Audit Charter has been running well and
get support from the Director. Based on the research, Internal Audit Team is also supporting
the effectiveness and efficiency to get the achievement of company objectives. The
contribution of the Internal Control Unit Team is to provide recommendations on the results
of the audit findings contained in the Audit Report (LHA).

Keywords : Internal Audit, The Role of Internal Audit, Internal Audit Effectivene
PENDAHULUAN perusahaan dijalankan secara konsisten
dapat meningkatkan efektifitas manajemen
Perencanaan bisnis yang tepat dan
risiko, pengendalian dan proses tata kelola
realisasi pelaksanaan perencanaan yang
yang baik.
sesuai ketentuan akan lebih mengarah pada
pencapaian efektifitas dan efesiensi Hasil dari evaluasi audit internal
perusahaan dalam mencapai tujuan yang berupa audit report yang diberikan kepada
ditetapkan. Siklus bisnis perusahaan manajer secara rutin berupa saran - saran
memerlukan pengawasan yang baik mengenai sistem transaksi, sistem dan
melalui sistem pengendalian internal, prosedur dan pemeriksaan fisik, apabila
pelaksanaan internal, pemeriksaan internal ditemukannya suatu temuan atau
perusahaan yang dilakukan oleh auditor ketidaksaman antara sistem dan prosedur
dengan realisasi pelaksanaan akan
internal perusahaan. Audit internal disini
dilakukan tindak lanjut.
berperan untuk mengevaluasi sistem Audit internal yang telah menjalankan
operasional perusahaan dengan tugasnya dengan baik akan membantu
memastikan bahwa sistem dan prosedur mengindentifikasi kelemahan yang

1
ada dalam sistem transakasi dan prosedur.
Sedangkan, Audit internal yang tidak Audit pada organisasi sektor publik
menjalankan perannya dengan baik akan menurut Indra Bastian (2014 : 4)
berdampak pada sistem pengendalian didefinisikan “Sebagai suatu proses
internal perusahaan karena audit internal sistematik secara objektif untuk
tidak secara tepat menilai apakah sistem melakukan pengujian keakuratan dan
dan prosedur apakah benar - benar telah kelengkapan informasi yang disajikan
dijalankan dengan baik. dalam suatu laporan keuangan organisasi
Efektifitas pengendalian internal sektor publik”. Jenis audit pada sektor
merupakan faktor yang meminimalisir publik dibedakan menjadi empat, yaitu :
adanya kecenderungan kecurangan.
Efektifitas adalah ukuran keberhasilan a) Audit Kepatuhan adalah
perusahaan dalam mencapai tujuannya. memastikan bahwa pengendalian
Berdasarkan latar belakang di atas penulis internal yang digunakan atau
tertarik untuk melakukan penelitian yang diandalkan oleh auditor dalam
berjudul “Analisis Peran dan Efektifitas praktiknya dapat berjalan dengan
baik, dan sesuai sistem, prosedur
Audit Internal Pada PT PLN (Persero)
Distribusi Jawa Timur”. dan peraturan keuangan yang telah
ditetapkan.
b) Audit Keuangan Program Publik
Perumusan Masalah
1. Bagaimana peran audit internal adalah pemeriksaan keuangan dan
dalam melaksanakan audit internal ketaatan terhadap peraturan
pada PT PLN (Persero) Distribusi perundang - undangan yang
Jawa Timur? berlaku (compliance test).
2. Apakah audit internal pada PT c) Audit Kinerja Sektor Publik adalah
PLN (Persero) Distribusi Jawa pemeriksaan secara objektif dan
Timur telah menjalankan perannya sistematik terhadap berbagai
secara efektif untuk pencapaian macam bukti, untuk dapat
tujuan perusahaan? melakukan penilaian secara
independen atas kinerja entitas atau
program / kegiatan pemerintah
Tujuan Penelitian
Mengetahui peran audit internal dalam yang diaudit.
meningkatkan keefektifitas pengendalian d) Audit Investigasi adalah kegiatan
internal untuk pencapaian tujuan pemeriksaan dengan lingkup.
perusahaan. e) tertentu, periodenya tidak dibatasi,
lebih spesifik pada area
pertanggungjawaban yang diduga
LANDASAN TEORI DAN mengandung inefisiensi / indikasi
RERANGKA penyalahgunaan wewenang,
dengan hasil audit berupa
AUDIT rekomendasi untuk di tindaklanjuti
Audit internal adalah aktivitas bergantung pada derajat
independen, keyakinan objektif, dan penyimpangan wewenang yang
aktivitas konsultasi yang dirancang untuk ditemukan.
menambah nilai dan meningkatkan operasi
organisasi. Audit internal ini membantu PERAN AUDIT INTERNAL
organisasi mencapai tujuannya dengan Audit internal telah berkembang
melakukan pendekatan sistematis dan dari sekedar profesi yang hanya fokus
disiplin untuk mengevaluasi dan pada masalah teknik akuntansi menjadi
meningkatkan efektifitas manajemen profesi yang memiliki orientasi
risiko, pengendalian dan proses tata kelola. memberikan jasa bernilai tambah bagi

2
manajemen. Perkembangan audit internal menurut SPKN dalam Indra Bastian (2014
telah terjadi perubahan pandangan : 27), adalah :
terhadap profesi audit internal dari
paradigma lama yang masih berorientasi a. Pemeriksa yang ditugasi untuk
pada mencari kesalahan (watchdog) melaksanakan pemeriksaan
menuju paradigma baru yang menurut Standar Pemeriksaan
mengedepankan peran sebagai konsultan harus secara kolektif.
dan katalis. b. Pemeriksa yang melaksanakan
a. Watchdog adalah peran tertua dari pemeriksaan keuangan harus
auditor internal yang mencakup memiliki keahlian dibidang
pekerjaan menginspeksi, akuntansi dan auditing, serta
obeservasi, menghitung dan cek memahami prinsip akuntansi yang
dan ricek. Adapaun tujuannya berlaku umum yang berkaitan
adalah memastikan ketaatan dengan entitas yang diperiksa.
terhadap hukum, peraturan, dan c. Pemeriksa yang ditugaskan untuk
kebijakan organisasi. Proses audit melaksanakan pemeriksaan
yang dilakukan adalah audit keuangan secara kolektif harus
kepatuhan. Fokus pemeriksaannya memiliki keahlian yang dibutuhkan
adalah adanya variasi atau serta memiliki sertifikasi keahlian
penyimpangan dalam sistem yang berterima umum.
pengendalian internal. d. Pemeriksa yang berperan sebagai
b. Konsultan, melalui peran ini penanggungjawab pemeriksaan
manajemen melihat bahwa selain keuangan harus memiliki sertifikasi
sebagai watchdog, audit internal keahlian yang diakui secara
dapat memberikan manfaat lain profeesional.
berupa saran dalam pengelolaan
sumber daya organisasi yang dapat EFEKTIFITAS AUDIT INTERNAL
membantu tugas para manajer. Efektifitas adalah pencapaian
c. Katalis adalah suatu zat yang tujuan secara tepat atau memilih tujuan -
berfungsi untuk mempercepat tujuan yang tepat dari serangkaian
reaksi namun tidak ikut bereaksi. alternatif atau pilihan cara dan menentukan
Peran audit internal sebagai pilihan dari beberapa pilihan lainnya.
katalisator yaitu memberikan jasa Efektifitas bisa juga diartikan sebagai
kepada manajemen melalui saran - pengukur keberhasilan dalam mencapai
saran konstruktif dan dapat tujuan atau sasaran yang telah ditentukan
diaplikasikan bagi kemajuan dalam setiap organisasi. Menurut Hiro
perusahaan namun tidak ikut dalam Tugiman (1997 : 31), untuk mencapai
aktivitas operasional perusahaan. fungsi audit internal yang efektif, terdapat
Peran audit sektor publik adalah lima faktor atau syarat yang harus
orang yang berperan melaksanakan tugas dipertimbangkan, antara lain :
pemeriksaan pengelolaan dan 1. Akses
tanggungjawab keuangan negara untuk Berkaitan dengan masalah
dan atas nama Badan Pemeriksa ketersediaan informasi yang diperlukan
Keuangan. Tugas auditor sektor publik oleh auditor internal untuk melaksanakan
adalah melakukan audit / pemeriksaan audit.
terhadap organisasi - organisasi sektor 2. Objektivitas
publik mengenai kewajaran keuangan Merupakan keadaan jiwa yang
maupun kinerja organisasi. Persyaratan memungkinkan seseorang untuk
kemampuan / keahlian pemeriksa (auditor) merasakan suatu realitas seperti apa
adanya. Hal tersebut dapat dicapai melalui

3
kecerdasan, pengetahuan formal, umpan balik dan respon dari
pengetahuan berdasarkan pengalaman auditee. Apakah temuan atau
(ketekunan) dan tidak adanya rekomendasi tersebut dapat
kecondongan emosioanal. diterima dan dioperasionalisasikan
3. Kebebasan Berpendapat oleh auditee.
Merupakan suatu keadaan yang 3. Profesionalisme auditor
memungkinkan suatu auditor untuk (professionalisme of the internal
menyatakan sesuatu yang diketahuinya, audit department). Kriteria dari
tanpa rasa takut adanya konsekuensi yang profesionalisme adalah :
buruk bagi status dan pemisahan a. Independensi.
organiasasi sangat membantu kebebasan b. Integritas seluruh personil
berpendapat. pemeriksaan.
4. Ketekunan c. Kejelian dan kecermatan reviu tim
Pada umunya ketekunan pemeriksa.
merupakan kualitas yang berasal dari d. Penampilan sikap dan perilaku
dalam diri auditor sehingga dapat pemeriksa.
dipengaruhi untuk menjadi lebih baik atau e. Kesanggupan dan kemampuan
lebih buruk. Ketekunan dapat diperkuat dalam memberikan jawaban dan
dengan pemberian syarat yang pertanyaan auditee yang diajukan.
menyangkut maksud atasan sesungguhnya f. Kemampuan tim pemeriksa dalam
serta status organisasional yang memadai. melakukan komunikasi dan
5. Ketanggapan tanggapan yang baik dari auditee
Menurut perhatian auditor dan manajemen puncak.
terhadap berbagai temuan dan pembuatan g. Pendidikan dan keahlian para
keputusan. Adanya tindakan korektif bila pemeriksa.
dipandang perlu. Ketanggapan sangat 4. Peringatan dini (obsence of
dipengaruhi oleh status organisasional surprise). Auditor dapat
auditor internal. memberikan laporan peringatan
dini mengenai kelemahan atau
INDIKATOR EFEKTIFITAS AUDIT permasalahan operasi perusahaan
INTERNAL serta kelemahan pengendalian
Menurut Standar Profesi Audit manajemen.
Internal (SPAI), terdapat sembilan 5. Kehematan biaya pemeriksaan
indikator efektifitas auditor internal, antara (cost effectiveness of the internal
lain dijelaskan sebagai berikut : audit department). Bila
pemeriksaan yang dilakukan
1. Kelayakan dan arti penting temuan mampu meminimalisasi biaya
pemeriksaan dan rekomendasinya tanpa mengurangi nilai tambah
(reasonable and meaningful yang dihasilkan, maka pemeriksaan
findings and recommendations). sudah efektif ditinjau dari tolak
Tolak ukur ini untuk melihat ukur ini.
apakah auditor internal dapat 6. Pengembangan personil
memberikan nilai tambah bagi (development of people). Pimpinan
auditee dan apakah dapat auditor akan menggunakan
dipergunakan oleh manajemen waktunya dalam pembinaan untuk
sebagai suatu informasi yang penempatan dan pengembangan
berharga. stafnya.
2. Respon dari obyek yang diperiksa 7. Umpan balik dari manajemen
(auditee’s response and feedback). lainnya (operating management’s
Berkaitan dengan tolak ukur feedback). Umpan balik dari
pertama tetapi berkenaan dengan
4
manajemen lainnya bersifat prioritas utama dalam perencanaan
subjektif dan sangat dipengaruhi pemeriksaan.
oleh profesi auditor itu sendiri.
8. Meningkatnya jumlah pemeriksaan AUDIT BERBASIS RISIKO
(number of requests for audit Wuryan Andayani (2014 : 70)
work). Semakin baik dan semakin mengatakan bahwa, “Konsep audit
meningkatnya kemampuan auditor berbasis risiko (risk based auditing) secara
maka manfaat dari audit ini akan tradisional bermula dari observasi dan
semakin dirasakan, dengan analisis pengendalian, kemudian berlanjut
semakin dirasakannya manfaat ke penentuan risiko yang berkaitan dengan
tersebut, maka jumlah pemeriksaan operasi, dan akhirnya ke penentuan apakah
pun akan semakin meningkat aktivitas ini sesuai dengan tujuan - tujuan
seiring dengan perkembangan. organisasi. Penentuan risiko dilakukan
9. Tercapainya program pemeriksaan. melalui identifikasi, pengukuran, dan
Meliputi tindakan evaluasi penempatan prioritas, dan akhirnya
terhadap risiko obyek yang melakukan manajemen risiko dengan cara
diperiksa serta jaminan bahwa mengendalikan dan menerima risiko,
bidang - bidang yang berisiko menghindari atau mendiversifikasi risiko
tinggi telah ditempatkan sebagai atau membagi dan mentransfer bagian -
bagian risiko ke unit - unit lainnya

KERANGKA PEMIKIRAN

Transaksi

Audit Audit Tindak


Pemeriksaan Evaluasi SOP Manajemen
Internal Report Lanjut

Pemeriksaan Fisik

Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, Penelitian ini mengambil obyek
tergambar jelas bahwa keberadaan auditor auditor internal PT PLN (Persero)
internal dalam suatu perusahaan adalah Distribusi Jawa Timur. Peneliti memilih
untuk melakukan evaluasi atau PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur
pemeriksaan terhadapa transaksi, sistem dengan asumsi kemungkinan keterlibatan
dan prosedur perusahaan dan pemeriksaan pimpinan BUMN dalam kecurangan pada
fisik terhadap asset persediaan. proyek yang akan dikerjakan, selain itu
Pemeriksaan tersebut akan menghasilkan juga terdapat akses yang mudah untuk
audit report atau laporan auditor yang akan menjangkaunya.
diberikan kepada pihak manajemen atau
pemakai laporan auditor dan apabila dalam Pendekatan yang digunakan dalam
laporan auditor tersebut ditemukan penelitian ini merupakan pendekatan studi
ketidaksesuaian dan saran - saran yang kasus. Pendekatan studi kasus adalah suatu
diberikan auditor akan dilakukan tindak inkuiri empiris yang menyelidiki
lanjut. fenomena di dalam konteks kehidupan
nyata, bilamana batas - batas antara
fenomena dan konteks tidak tampak secara
METODE PENELITIAN
5
tegas atau jelas dan menggunakan berbagai mengenai auditor internal PT PLN
sumber atau multisumber bukti. (Persero) Distribusi Jawa Timur untuk
menentukan ruang lingkup penelitian yang
Unit Analisis dilakukan.
Unit analisis ini di ambil dari
sebagian auditor internal yang bekerja di 2. Studi Kepustakaan
PT PLN Distribusi Jawa Timur. Jumlah Studi kepustakaan dilakukan
sampel pada penelitian ini tidak banyak dengan mengumpulkan dan mempelajari
maka, partisipan dipilih tidak secara acak berbagai literature mengenai peran dan
melainkan berdasarkan pertimbangan efektifitas audit internal baik melalui
tertentu yang dibuat peneliti yaitu jurnal ilmiah maupun internet untuk
berpengalaman lebih dari tiga tahun. menganalisa dan memecahkan masalah
yang ada.
Jenis dan Pengumpulan Data
a. Data primer ini berupa data ini 3. Survei Lapangan
berupa teks hasil wawancara yang
diperoleh melalui wawancara dengan Pada tahap ini penulis melakukan
informan yang sedang dijadikan sampel peninjauan secara langsung ke obyek
dalam penelitiannya. Data dapat direkam penelitian untuk memperoleh data primer.
atau dicatat oleh peneliti. Penjelasan dari pengumpulan datanya
b. Data sekunder berupa data - data adalah sebagai berikut:
yang sudah tersedia dari perusahaan dan i. Wawancara adalah percakapan
dapat diperoleh oleh peneliti dengan cara dengan maksud tertentu.
membaca, melihat, atau mendengarkan. Percakapan itu dilakukan oleh dua
Data ini termasuk dalam kategori data pihak, pewawancara (interviewer)
dalam bentuk teks, data dalam bentuk yang mengajukan pertanyaan dan
gambar, data dalam bentuk suara, dan terwawancara (interviewee) yang
kombinasi teks, gambar, dan suara. memberikan jawaban atas
Prosedur yang dilakukan dalam pertanyaan itu.
rangka pengumpulan data adalah sebagai ii. Observasi adalah mengoptimalkan
berikut : kemampuan peneliti dari segi
motif, kepercayaan, perhatian,
1. Survei Pendahuluan perilaku tak sadar, kebiasaan, dan
sebagainya.
Dalam survei pendahuluan
iii. Dokumen adalah setiap bahan
dilakukan dengan pengamatan dan
tertulis atapun film, dimanfaatkan
peninjauan awal ke PT PLN (Persero)
untuk menguji, menafsirkan,
Distribusi Jawa Timur yang berada di Jl.
bahkan untuk meramalkan.
Embong Trengguli 19 - 21, Surabaya.
Sehingga diperoleh gambaran umum

DAFTAR PERTANYAAN

Wawancara tersebut berguna untuk penulis dalam membuat kesimpulan. Daftar


pertanyaan akan dilampirkan pada tabel berikut ini :
Tabel 3.1 PERTANYAAN
DAFTAR PERTANYAAN
WAWANCARA 1. Bagaimana
NO DAFTAR YA TIDAK struktur auditor

6
internal di PT PLN atas temuan hasil
? pemeriksaan ?

2. Sampai seberapa 6. Apakah setiap


jauh wewenang auditor baru
auditor internal diberikan pelatihan
dalam memeriksa / pendidikan ?
?
7. Batasan
3. Apakah laporan pemeriksaan yang
auditor rutin diberikan kepada
diterima auditor internal ?
manajemen ?
4. Bagaimana bentuk
laporan audit ?
5. Apakah ada
pengawasan dari
auditor internal

KRITERIA INTERPRETASI analisis data ini didasarkan pada


pandangan paradigmanya yang
Indikator peran audit internal untuk positivisme. Analisis data itu dilakukan
menilai apakah audit internal telah dengan mendasarkan diri pada penelitian
menjalanakan perannya dengan baik : lapangan apakah : satu atau lebih dari satu
1. Perencanaan audit. situs. Jadi seorang analisis data harus
2. Pelaksanaan audit. menelaah terlebih dahulu apakah
3. Pengujian dan evaluasi audit. pengumpulan data yang telah
4. Pelaporan hasil audit. dilakukannya satu situs atau dua situs atau
5. Tindak lanjut. lebih dari dua situs. Atas dasar
pemahaman tentang adanya situs
Indikator efektifitas audit penelitian itu kemudian diadakan
internal untuk menilai apakah audit pemetaan atau deskripsi tentang data itu ke
internal telah menjalankan tugasnya secara dalam apa yang dinamakan matriks.
efektif :
Tahap - tahap teknik analisis
6. Kelayakan rekomendasi yang data yang dilakukan peneliti sebagai
diberikan auditor internal. berikut :
7. Profesionalisme auditor
internal. 1. Tahap Pra - Lapangan, dalam tahap
8. Kehematan biaya pemeriksaan. ini ada enam tahap ditambah
9. Meningkatnya jumlah dengan satu pertimbangan yang
pemeriksaan dan tercapainya perlu dipahami, yaitu etika
program pemeriksaan. penelitian lapangan. Kegiatan dan
pertimbangan tersebut diuraikn
TEKNIK ANALISIS DATA berikut ini :
Pada penelitian ini peneliti a. Menyusun rancangan penelitian.
menggunakan analisis data model Miles b. Memilih lapangan penelitian.
dan Huberman. Pada dasarnya model c. Mengurus perizinan

7
d. Menjajaki dan menilai lapangan. audit yang dilakukan oleh Satuan
e. Memilih dan memanfaatkan Pengawas Intern (SPI) dan memastikan
informan. tidak ada keterikatan maupun kewajiban
f. Menyiapkan perlengkapan untuk berkompromi mengenai hasil
penelitian. laporan audit dengan masing - masing
g. Persoalan etika penelitian, peneliti kantor wilayah yang menjadi subjek audit
hendaknya menyesuaikan diri serta (auditee).
membaca baju adat, kebiasaan, dan
kebudayaan. Transformasi Satuan Pengawas
2. Tahap Pekerjaan Lapangan, uraian Intern didukung dengan SK Direksi PLN
tentang tahap pekerjaan lapangan Nomor 159.K/DIR/2012 tanggal 03 April
dibagi atas tiga bagian, yaitu : 2012 tentang susunan organisasi, tanggung
a. Memahami latar penelitian dan jawab dan tugas pokok pada Satuan
persiapan diri. Pengawas Intern. Transformasi Satuan
b. Memasuki lapangan. Pengawas Intern harus menjalankan
c. Berperan - serta sambil aktivitas pengujian (assurance service) dan
mengumpulkan data. konsultasi (consulting service) yang
3. Tahap Analisis Data, dimulai independen dan obyektif. Hal tersebut
dengan menelaah seluruh data yang dirancang untuk meningkatkan nilai
tersedia dari berbagai sumber, yaitu tambah (added value) dan operasi
wawancara, pengamatan yang perusahaan, berfokus pada dua
sudah dituliskan dalam catatan pengembangan sebagai berikut :
lapangan, dokumen pribadi, a. Keselarasan dengan kebutuhan
dokumen resmi, gambar, foto, dan pengembangan dan perubahan PT
sebagainya. PLN.
b. Keselarasan dengan pengembangan
ANALISA DAN PEMBAHASAN
profesionalisme SPI.
Pengertian dan Tujuan Audit Internal Perencanaan Audit
Terkait Struktur Organisasi
Pertanggung jawaban Satuan Perencanaan audit yang baik merupakan
Pengawas Intern PT PLN sejak faktor penting bagi bukti audit (evidence)
pertengahan tahun 2012 berubah dari yang cukup kompeten untuk mendukung
bertanggungjawab kepada Kepala Kantor isi laporan audit dengan tujuan untuk
Wilayah PT PLN menjadi mencapai tujuan audit. Dasar penyusunan
bertanggungjawab secara langsung ke PT program audit adalah instruksi dari
PLN Pusat. Hal ini merupakan pimpinan tertinggi atau program kerja
pengembangan yang dilakukan oleh pemeriksaan tahunan yang telah disetujui
direksi PT PLN Persero untuk mengurangi dan disahkan pimpinan tertinggi
risiko intervensi yang dapat dilakukan oleh organisasi. Tidak jarang pula di dahului
Kepala Kantor Wilayah PT PLN atas hasil dengan reviu atas risiko pengendalian dan
survei pendahuluan.

8
Tabel 4.3
Perencanaan Audit

NO Teori Realisasi Auditor Internal PT PLN


1. a. Tujuan audit untuk menelaah Tujuan SPI dibuat untuk mendukung
operasional perusahaan dengan tujuan perusahaan, yang perlu
mengukur dan mengevaluasi dilakukan langkah - langkah yang
kecukupan kontrol serta efektfiiftas terencana, terukur, dan terpadu serta
dan efesiensi kinerja perusahaan. dilakukan proses monitoring dan
evaluasi, sehingga terjadi proses
perbaikan terus menerus atas program
kerja yang berorientasi pada efesien
dan efektifitas dalam pelaksaannya.
b. Risiko pengendalian Berdasarkan pedoman Surat Edaran
mengendalikan dan menerima Direksi nomor 28.E/DIR/2010,
risiko, atau menghindari/ tanggal 27 Desember 2010
memversifikasi risiko,atau menunjukkan bahwa telah ada
membagi dan mentransfer bagian - kebijakan manajemen risiko, yang
bagian risiko ke unit - unit lainnya mana analisis risiko mencakup
identifikasi risiko, pemetaan risiko
dan mitigasi risiko yang dilaksanakan
oleh divisi manajemen risiko.

c. Survei pendahuluan bertujuan Survei pendahuluan SPI dilakukan


mendapatkan pemahaman yang sebelum melakukan pemeriksaan
mendalam mengenai risiko suatu dengan melihat temuan dan
auditable unit yang telah rekomendasi apa yang telah di
dijadwalkan. berikan kepada divisi pada tahun
sebelumnya dan memeriksa apakah
ada perubahan pada unit auditee.

Gambaran Pelaporan Satuan Pengawas tim berisikan beberapa anggota dari Satuan
Intern PT PLN Pengawas Intern untuk memeriksa auditee
yang dipilih berdasarkan penentuan profil
Satuan Pengawas Intern setelah risiko. Tim yang memeriksa auditee
melakukan pemeriksaan dan menghasilkan tersebut mendapatkan temuan audit yang
Laporan Hasil Audit (LHA) yang kemudian dimasukkan dalam laporan hasil
kemudian LHA tersebut telah dibahas audit dan telah dikomunikasikan kepada
bersama dalam exit meeting dengan auditee dalam exit meeting untuk segera
auditee. Laporan Hasil Audit diserahkan ditindak lanjuti. Auditor dan auditee
kepada unit, induk, dan kantor pusat, LHA menyepakati tanggal penyelesaian temuan
yang dikirim ke unit dan induk sudah audit.
merupakan hasil akhir yang sama dengan
yang dikirimkan ke kantor PT PLN pusat Laporan Hasil Audit dan notulen rapat
sehingga tidak ada revisi atau perubahan di dimasukkan ke dalam satu sistem yang
dalamnya. disebut Electronic Risk Based System.
Sistem ini juga memiliki sistem reminder
Gambaran mengenai proses untuk mengingatkan jangka waktu
pelaporan Satuan Pengawas Intern adalah penyelesaian temuan audit yang dengan
kantor pusat PT PLN mengirimkan satu
9
peringatan melalui Short Message System sosialisasi penggunaan sistem berupa
(SMS) ke auditor pengguna sistem yang diklat, sehingga tiap anggota SPI memiliki
terdaftar. Setiap SPI telah mendapatkan kompetensi yang merata.

Pelaksanaan Audit, Pengujian dan Evaluasi Audit.


Tabel 4.4
Hasil Pembahasan Pelaksanaan, Pengujian dan Evaluasi
No Teori Realisasi Auditor Internal PT PLN
2. Bukti audit adalah data dan informasi Auditee di PT PLN selalu
yang diperoleh auditor internal menyerahkan informasi - informasi
melalui teknik - teknik audit. Bukti yang dibutuhkan oleh auditor guna
audit harus memberikan dasar nyata mendukung pemeriksaan audit, tetapi
untuk kesimpulan dan rekomendasi informasi atas data yang diberikan
audit. biasanya diperlambat waktu
penyerahannya. Agar pemeriksaan
berjalan sesuai dengan waktu yang
ditentukan, auditor memberikan
jangka waktu kepada auditee untuk
segera memberikan informasi yang
dibutuhkan secara lengkap maksimal
satu hari atau sesuai dengan waktu
disepakati antara auditor dengan
auditee.
3. Evaluasi hasil audit selalu dilakukan Evaluasi hasil audit dilakukan setelah
oleh pihak auditor internal setiap pemeriksaan audit selesai dan auditor
selesai melakukan pemeriksaan membuat reviue atas pemeriksaan
dengan melakukan pengujian- yang telah dilakukan.
pengujian atas kondisi - kondisi yang
sebenarnya atau yang terjadi dengan
kriteria-kriteria yang diinginkan
semula.

Penyampaian Hasil Audit sebagai tindak lanjut atas


Penyampaian hasil audit mencakup penyelesaian permasalahan untuk
kegiatan antara lain : disampaikan kepada SPI.
a. Sebelum laporan hasil audit c. Laporan Hasil Audit (LHA)
internal disampaikan kepada dilaporkan kepada Direktur Utama
Direktur Utama, draft laporan dengan tembusan auditee dan
harus terlebih dahulu diklarifikasi Direktur yang bersangkutan.
dan dimintakan tanggapan dari d. Menyampaikan laporan berkala
auditee. kepada Direktur Utama mengenai
b. Auditee harus memberikan implementasi pelaksanaan tujuan,
tanggapan secara tertulis yang kewenangan, tanggungjawab dan
disertai rencana / langkah - langkah kegiatan audit internal.
perbaikan yang akan dilaksanakan

10
Tabel 4.5
Hasil Pembahasan Penyampaian Hasil Audit
No Teori Realisasi Auditor Internal PT PLN
4. Laporan Hasil Audit (LHA) Laporan hasil audit pertama kali dibuat
merupakan suatu dokeumen yang di oleh anggota SPI untuk di evaluasi
distribusikan kepada pihak - pihak oleh ketua tim selanjut akan dievaluasi
yang berkepentingan, karena ada oleh kepala bidang audit kemudian
rekomendasi - rekomendasi untuk diadakannya rapat untuk membahas
perbaikan, laporan audit meminta LHA. Jadi kualitas dari laporan hasil
perhatian terhadap area yang audit tidak perlu diragukan lagi bagi
berisiko tinggi. Akseptasi terhadap pihak internal maupun eksternal. LHA
rekomendasi audit dapat diserahkan kepada unit, induk, dan
mempengaruhi capaian tujuan kantor pusat, PT PLN saat Satuan
organisasi yang telah ditetapkan Pengawas Intern selesai melakukan
semula. audit dan menghasilkan Laporan Hasil
Audit (LHA) yang kemudian LHA
tersebut telah dibahas bersama dalam
exit meeting dengan auditee. LHA
yang dikirim ke unit dan induk sudah
merupakan hasil akhir yang sama
dengan yang dikirimkan ke kantor PT
PLN pusat sehingga tidak boleh lagi
ada revisi atau perubahan di dalamnya.

Tindak Lanjut dilakukan oleh manajemen atas temuan


yang telah dilaporkan dan dirumuskan
Auditor internal mempunyai dalam rekomendasi audit internal.
kewajiban melakukan tindaklanjut untuk
memastikan apakah tindakan koreksi telah

Tabel 4.6
Hasil Pembahasan Tindak Lanjut
No Teori Realiasasi Auditor Internal PT PLN
5. a. Pelaksanaan hasil tindak lanjut, Tim SPI yang memeriksa auditee
auditor internal perlu menyusun tersebut apabila mendapatkan
prosedur kerja pelaksanaan tindak temuan audit yang kemudian
lanjut berdasarkan pertimbangan dimasukkan dalam laporan hasil
risiko, kegagalannya, disamping audit dan telah dikomunikasikan
tingkat kesulitan dan pentingnya kepada auditee dalam exit meeting
ketepatan waktu dalam pelaksanaan untuk segera di tindaklanjuti.
tindak koreksi. Penentuan tindakan Auditor dan auditee menyepakati
koreksi yang akan diambil dalam tanggal penyelesaian temuan audit.
melaksanakan rekomendasi dari Laporan Hasil Audit dan notulen
temuan audit yang dilaporkan rapat dimasukkan ke dalam satu
merupakan tanggungjawab dari sistem yang disebut Electronic Risk
pimpinan tertinggi dan auditee. Based System. Sistem ini juga
b. Prosedur pelaksanaan tindak memiliki sistem reminder untuk
lanjut meliputi : mengingatkan jangka waktu
a. Berikan batasan waktu yang penyelesaian temuan audit yang
disediakan bagi manajemen. memberi peringatan melalui Short

11
b. Evaluasi dilakukan manajemen Message System (SMS) ke
yang mana auditee harus username pengguna sistem yang
melaporkan secara periodik hasil terdaftar.
perkembangan pelaksanaan
tindakan koreksi.

Rekomendasi manajemen untuk memperbaiki kondisi -


Rekomendasi menggambarkan tindakan kondisi yang salah, dan untuk memperkuat
yang mungkin dipertimbangkan kelemahan dalam sistem pengendalian.

Tabel 4.7
Hasil Pembahasan Rekomendasi
No Teori Realisasi Auditor Internal PT PLN
6. Fungsi rekomendasi adalah salah satu Saat ini fungsi rekomendasi telah
nilai tambah yang ditawarkan oleh mulai diterapkan oleh auditor internal
seorang auditor internal. Berbeda di PT PLN Persero. Komitmen dari
dengan peran keberadaan auditor direksi dan juga dari tim Satuan
internal dimasa lalu, kini auditor Pengawas Audit PT PLN Persero
internal bukanlah watchdog yang adalah digunakannya sistem
keberadaannya sekedar mencari terintegrasi Electronik Risk Based
kesalahan tanpa memberi analisa System. Penerapannya, setiap hal
dampak maupun rekomendasi yang berkaitan dengan update dari
perbaikan yang dapat dilakukan oleh proses audit yang berjalan harus
auditee untuk meminimalisasi diupload ke sistem melalui masing-
kemungkinan kesalahan yang pernah masing user. Nantinya akan terdapat
terjadi akan terulang. reminder berupa Short Message
Sytem (SMS) untuk mengingatkan
pihak yang berkepentingan bahwa
ditanggal tertentu adalah deadline
dari penyelesaian dan tanggapan atas
rekomendasi yang diberikan oleh
auditor internal PT PLN Persero.

Profesionalisme

Tabel 4.8
Hasil Pembahasan Profesionalisme
No Teori Realisasi Auditor Internal PT PLN
8. a. Independensi Menghinadri konflik kepentingan
Tujuan, kewenangan, dan tanggung dengan divisi lain, maka tim Satuan
jawab fungsi auditor internal harus Pengawas Intern berdiri independen
dinyatakan secara formal dalam di luar dari divisi-divisi lain dalam
Chartered Internal Audit, konsisten perusahaan dan dipimpin oleh
dengan Standar Profesi Auditor seorang Kepala Satuan Pengawas
Internal (SPAI), dan mendapat Intern.
persetujuan dari pimpinan dan Dewan
Pengawas Organisasi.

12
b. Prinsip Integritas Tim Satuan Pengawas Intern
a. Melaksanakan pekerjaan dengan melakukan pemeriksaan tanpa adanya
jujur, hati-hati, dan bertanggung kerjasama dengan divisi yang
jawab. diperiksa agar tujuannya perusahaan
b. Mematuhi hukum dan membuat dapat tercapai.
pengungkapan.
c. Tidak boleh secara sadar terlibat
dalam kegiatan ilegal, atau
melakukan kegiatan yang dapat
mendiskreditkan profesi audit
internal atau organisasi.
d. Harus mendukung dan
menghormati tujuan organisasi
yang sah dan etis

c. Kejelian dan Kecermatan Kejelian dan kecermatan anggota


Auditor internal harus menerapkan Satuan Pengawas Audit PT PLN
kecermatan keterampilan yang Persero sangat diperhatikan.
layaknya dilakukan oleh seorang Berkaitan dengan penugasan
auditor innternal yang pruden dan karyawan baru yang hasil
kompeten. pekerjaannya masih akan diverifikasi
oleh kepala bidang.
d. Penampilan dan Sikap Auditor Penampilan dan Sikap Tim Satuan
Internal Pengawas Internal di jaga melalui
Seorang auiditor internal harus Kode Etik Karyawan PT PLN
berpenampilan menggambarkan Persero yang di dalamnya mengatur
profesionalisme auditor internal. Standar Sikap dan Standar berpakaian
Penampilan sangat penting berkaitan pegawai PT PLN Persero.
dengan kewibawaan auditor internal.
e. Kemampuan Komunikasi Kemampuan komunikasi Tim Satuan
Auditor internal harus memiliki Pengawas Intern PT PLN Persero
kemampuan berkomunikasi yang baik, sangat baik. Hal ini dibuktikan
yang mutlak dibutuhkan berkaitan dengan minimnya komplain dari
dalam pencarian data dan auditee berkenaan dengan pelaksaan
mengkomunikasikan Laporan Hasil audit tahunan.
Audit (LHA) kepada direksi dan
auditee.
f. Kompetensi Auditor Internal Kompetensi dalam tim Satuan
a. Hanya terlibat dalam kegiatan Pengawas Intern dilihat dari
yang memerlukan pengetahuan, bagaimana seorang auditor mampu
kecakapan dan pengalaman yang membuat Laporan Hasil Audit setelah
dimiliknya. dilakukannya pemeriksaan agar pada
b. Harus memberikan jasa audit diskusi LHA mampu
internal sesuai dengan Standar dipertanggungjawabkan.
Internasional Praktik Profesi
Audit Internal.
c. Harus senantiasa meningkatkan
keahlian, keefektifan dan kualitas
jasanya secara berkelanjutan

13
Kehematan Biaya Pemeriksaan referensi, dan biaya training. Biaya yang
berhubungan langsung dengan suatu
Biaya yang biasanya terkait dengan penugasan audit, dapat dibebankan pada
audit adalah perjalanan dinas, peralatan audit.
dan software komputer, bahan - bahan
.

Tabel 4.9
Hasil Kehematan Biaya Pemeriksaan
No Teori Realisasi Audit Internal PT PLN
9. Output dari suatu biaya pemeriksaan Terkait dengan biaya pemeriksaan
tidak dapat diukur. Bila pemeriksaan sudah direncanakan dalam PKPT,
dilakukan mampu meminimalisasi tidak harus semua divisi di audit
biaya tanpa mengurangi nilai tambah tergantung risiko pada tahun
yang dihasilkan, maka pemeriksaan tersebut yang tinggi. Apabila
sudah efektif ditinjau dari tolak ukur pemeriksaan tidak sesuai rencana
ini. atau terlambat maka biaya tidak
bertambah karena biaya dari
pemeriksaan akan diganti apabila
biaya tersebut terpakai. Seperti
contohnya diklat.

Meningkatnya Jumlah Pemeriksaan manfaat dari audit ini akan semakin


dan Tercapainya Program Pemeriksaan dirasakan, dengan semakin dirasakannya
manfaat tersebut, maka jumlah
Semakin baik dan semakin pemeriksaan pun akan semakin meningkat
meningkatnya kemampuan auditor maka seiring dengan perkembangan.

Tabel 4.10
Hasil Meningkatnya Jumlah Pemeriksaan

No Teori Realisasi Auditor Internal PT PLN


10. Meningkatnya Jumlah Pemeriksaan Tim Satuan Pengawas Intern PT
Semakin banyak manfaat yang PLN berpendapat bahwa semakin
dirasakan manajemen maupun sedikit temuan dan pemeriksaan
auditee dengan proses compliance maka satuan pengawas intern telah
audit maupun operation audit, maka mengalami peningkatan dalam
pemerikasaan audit akan makin pemeriksaan. Apabila sudah tidak
meningkat. Peningkatan proses audit ada temuan, pemeriksaan tetap
ini tentunya juga mempertimbangkan dilakukan dengan evaluasi
efektifitas dan efisiensi penggunaan terhadap auditee, tetapi SPI
sumber daya di internal tim Satuan berfungsi menjadi konsultan
Pengawas Intern. terhadap auditee, apabila auditee
mempunyai masalah dapat di
konsultasikan kepada SPI.

14
KESIMPULAN manusia (SDM) tersebut, saat ini PT PLN
sedang melakukan proses saringan masuk
Berikut adalah kesimpulan yang tenaga kerja baru untuk menambah
dapat ditarik dari hasil wawancara tersebut kekurangan sumber daya manusia di Tim
adalah sebagai berikut : Satuan Pengawas Intern (SPI) PT PLN
1. Tim Satuan Pengawas Persero.
Intern (SPI) PT PLN Persero telah
menjalankan peran dan fungsinya dengan Keterbatasan
baik sesuai dengan Standar Profesi Audit
Internal (SPAI). Keterbatasan penelitian tersebut
2. Tim Satua Pengawas Intern diantaranya :
(SPI) telah berhasil menumbuhkan dan 1. Sulitnya peneliti
menjaga efektifitas kinerja dari PT PLN mendapatkan data hasil pemeriksaan audit
Persero. yang berisi tentang temuan dan
3. Bentuk peran Tim Satuan rekomendasi dari auditor, karena data
Pengawas Intern (SPI) PT PLN Persero perusahaan bersifat rahasia.
dalam membantu perusahaan mencapai 2. Keterbatsan waktu dalam
tingkat efektifitas dan efisiensi kerja yang wawancara dikarenakan kesibukkan
diharapkan adalah memberikan reviw dan narasumber sehingga waktu untuk bertatap
juga rekomendasi alternatif yang dapat muka terbatas.
dijalankan auditee untuk meningkatkan 3. Pedoman pemeriksaan yang
kinerja. telah dijabarkan kurang mendetail dan
4. Laporan Hasil Audit (LHA) masih secara umum untuk dijelaskan.
dan tindak lanjut dari LHA tersebut Saran
diupload dalam suatu sistem disebut
Elecrtronic Risk Based System yang Penulis memberikan beberapa
didesain sedemikian rupa oleh perusahaan saran yang bisa menjadi pertimbangan
untuk membantu kinerja dan bagi subjek penulisan :
meningkatkan peran Tim Satuan Pengawas 1. Koordinasi Tim Satuan
Intern (SPI) di PT PLN Persero. Pengawas Intern (SPI) dengan tim Sistem
5. Penerapan Electronic Risk dan Prosedur (Sisdur) agar setiap
Based System merupakan bentuk rekomendasi yang diberikan Tim SPI
dukungan perusahaan terhadap Tim Satuan kepada auditee dapat dijadikan regulasi di
Pengawas Intern (SPI) yang juga PT PLN Persero. Regulasi ini nantinya
merupakan bentuk keseriusan perusahaan akan menjadi bukti bahwa PT PLN
dalam menciptakan Good Corporate Persero concern terhadap terciptanya
Governance (GCG). kegiatan bisnis dan pelayanan yang
6. Tim Satuan Pengawas accountable.
Intern (SPI) PT PN Persero saat ini 2. Audit pelayanan yang
membutuhkan beberapa tenaga auditor berbasis pada hasil survei layanan perlu
intern baru karena staf Tim Satuan dimasukan ke dalam Rencana Jangka
Pengawas Inten PT PLN Persero saat ini Panjang Satuan Pengawas Intern (RJP SPI)
jumlahnya sangat terbatas bila PT PLN berkaitan dengan peningkatan
dibadingkan dengan penambahan sejumlah pelayanan PT PLN Persero dan pencapaian
divisi yang menjadi objek audit. Sebagai tujuan mulia perusahaan.
respon atas kebutuhan sumber daya

15
DAFTAR PUSTAKA Lima”. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Akmal. 2007. Pemeriksaan Intern Udayana 9.2 : 430-448.
(Internal Audit). Cetakan Kedua. Jakarta :
Index. Indra Bastian. 2014. Audit Sektor Publik
(Pemeriksaan Pertanggungjawaban
Arfina Phoaniary Phoa. 2013. Evaluasi Pemerintahan). Edisi Tiga. Jakarta :
Peranan Internal Audit Dalam Salemba Empat
Meningkatkan Kinerja Bagian Produksi
PT. X, Di Makassar.Calyptra: Jurnal Konsorsium Organisasi Profesi Audit
Ilmiah Mahasiswa Universitas Internal. 2004. Standar Profesional Audit
Surabaya, 2(2). Internal. Jilid Satu. Jakarta : Yayasan
Pendidikan Internal Audit.
Boynton, William C., Johnson, Raymond
N., and Kell, Walter G. 2001.Modern Maleong. Lexy. J. 2012. Metodologi
Auditing. Seventh Edition : John Willey & Penelitian Kualitatif. Bandung : PT
Sons Inc, New York. Remaja Rosdakarya.
Masripah, 2014. "Evaluasi Audit Internal
Denies Priantinah dan Megasari Chitra
LUB PTBN 2008-2011 Untuk Menilai
Adhisty. 2012. Persepsi Karyawan
Efektifitas Implementasi ISO/IEC 17025
Tentang Peran Auditor Internal Sebagai
:2005”. PIN Pengelolaan Instalasi
Pengawas, Konsultan Dan Katalisator
Nuklir 11.
Dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan
(Studi Kasus di Hotel Inna Garuda Muhammad Hidayat. 2011. Peranan Audit
Yogyakarta). Nominal: Barometer Riset Intern Sebagai Strategic Business Partner
Akuntansi dan Manajemen, 1(2). di PT. Pertani (PERSERO) Wilayah
Sumatera Bagian Selatan. Jurnal Ekonomi
Hermanson, Dana R., Smith, Jason L., and dan Informasi Akuntansi, 1(1).
Nathaniel M. Stephens. 2012. "How
Effective Are Organizations' Internal Mulyadi dan Kanaka Puradiredja. 2002.
Controls? Insights Into Specific Internal Auditing. Jilid Satu. Edisi Ke Enam.
Control Elements”. Current Issues In Jakarta : Salemba Empat.
Auditing 6.1 : A31-A50. Business Source
Premier. Web.28 (June) 2015. Natalia, E.T., Bobby, W.S., dan Tomi, G.
2013. "Peran Internal Auditor Terhadap
Hiro Tugiman. 1997. Standar Profesional Efektifitas Pengendalian Internal Process
Auditor Internal. Jilid Lima. Yogyakarta : Credit Granting And Collection." Finance
Kanisius. & Accounting 2.1.
Ni Luh, G.T.S.G, Anjuman, Z., dan Made,
.2003. Pandangan Baru A.M. 2014. "Efektivitas Fungsi Pengawas
Internal Auditing. Jilid Lima. Yogyakarta : Sebagai Internal Auditor dalam
Kanisius. Pengawasan Operasional LPD se-
Kecamatan Pupuan”. Jurnal Jurusan
Ihyaul Ulum. 2009. Audit Sektor Publik Pendidikan Ekonomi4.1.
Suatu Pengantar. Jakarta : Bumi Aksara
Pilcher, Robyn. 2014. "Role Of Internal
I Made Suarsa Darma Putra dan I Made Audit In Australian Local Government
Karya Utama. 2014. "Efektifitas Night Governance: A Step In The Right
Auditor Dan Hubungannya Dengan Direction." Financial Accountability &
Pengendalian Intern Pada Hotel Bintang

16
Management30.2 : 206-237. Business
Source Premier. Web.28 (June) 2015. Yudhi Ardianto, T. 2012. Evaluasi
Efektivitas Fungsi Satuan Pengawasan
Sawyer, Laurence B, Dittenhofer, Intern (Studi Pada Perusahaan
Mortimer A, dan Scheiner, James H, 2005. BUMN).Berkala Ilmiah Mahasiswa
Sawyer’s Internal Auditing. Edisi Ke Akuntansi, 1(3), 118-12.
Lima.Jakarta : Salemba Empat.
http://kejaksaan.go.id
Wuryan Andayani. 2012. Audit Internal.
Yogyakarta: BFE.

17

S-ar putea să vă placă și