Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh :
2014
Hubungan Tingkat Stress dan Peningkatan Tekanan Darah terhadap Kualitas
Tidur pada Penderita Hipertensi Lansia di Desa Wonorejo Kecamatan Polokarto
NASKAH PUBLIKASI
ABSTRAK
Kebutuhan tidur seseorang bebeda beda, dimana pada seseorang yang lanjut
usia di butuhkan tidur kurang lebihnya 6-8 jam per hari. Sebagian besar lanjut usia
beresiko mengalami gangguan tidur karena di akibatkan adanya pemicu penyakit
yang diderita. Berdasarkan data yang di dapatkan di Puskesmas Polokarto
Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah di dapatkan data kunjungan penderita
penyakit hipertensi mencapai 4.354 orang. Diantaranya kurang lebih 1373 orang
lanjut usia dari 9 desa di Kecamatan Polokarto.Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan tingkat stress dan peningkatan tekanan darah terhadap
kualitas tidur pada lansia penderita hipertensi.Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif, dengan desain penelitian deskriptif korelatif dengan menggunakan
jenis penelitian cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh lansia
yang mengalami hupertensi di Desa Wonorejo Kecamatan Polokarto sebanyak
163lansia.Teknik pengambilan sampel alam penelitian ini menggunakan
tekniksimple random sampling. Berdasarkan perhitungan diperoleh jumlah sampel
adalah 62 lansia. Alat analisis yang digunakan dengan uji Chi-Square (χ2). Hasil
penelitian diketahui bahwa: 1) ada hubungan yang signifikan antara tingkat stres
dengan kualitas tidur pada lansia penderita hipertensi di Desa Wonorejo
Kecamatan Polokarto (p= 0,018); 2) ada hubungan yang signifikan antara
peningkatan tekanan darah dengan kualitas tidur pada lansia penderita hipertensi
di Desa Wonorejo Kecamatan Polokarto (p= 0,038).
ABSTRACT
Sleep a person needs to be different, where the elderly person in need more
or less sleep 6-8 hours per day. Most of the elderly are at risk for sleep disorders
causes the trigger menyakit suffered. Based on the data in the health centers get
Polokarto Sukoharjo Central Java get traffic data in patients with hypertensive
disease reached 4,354 people. Among approximately 1373 people aged from nine
villages in the district Polokarto. This study aimed to determine the correlation
between stress and increased blood pressure on sleep quality in elderly patients
with hypertension. This research is a quantitative, descriptive study design using
a kind of correlative cross sectional study. The population of this study were all
elderly people in the village who have hupertensi Wonorejo District of Polokarto
many as 163 elderly. Sampling technique nature of this study using simple
random sampling technique. Based on the calculations, the number of samples is
62 elderly. The analytical tool used by Chi-Square. The results reveal that: 1)
there is a significant relationship between levels of stress and sleep quality in
elderly patients with hypertension in the Village District of Polokarto Wonorejo
(p = 0.018); 2) there is a significant relationship between the increase in blood
pressure with sleep quality in elderly patients with hypertension in the Village
District of Polokarto Wonorejo (p = 0.038).
Tabel8
Hubungan antara Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada Lansia Penderita
Hipertensi di Desa Wonorejo Kecamatan Polokarto
Kualitas Tidur
Tingkat Stres Baik Buruk χ2hitung P
N % N %
Ringan 15 71,4 6 28,6
Sedang 8 30,8 18 69,8
8,079 0,018
Tinggi 6 40,0 9 60,0
Jumlah 29 46,8 33 53,2
Tabel 9
Hubungan antara Peningkatan Tekanan Darah dengan Kualitas Tidur pada Lansia
Penderita Hipertensi di Desa Wonorejo Kecamatan Polokarto
Kualitas Tidur
Peningkatan
Baik Buruk χ2hitung P
Tekanan Darah
N % N %
Baik 14 66,7 7 33,3
Sedang 10 45,5 12 54,5
6,547 0,038
Tinggi 5 26,3 14 73,7
Jumlah 29 46,8 33 53,2
mempunyai tingkat stres yang termasuk keluarga bisa menjadi pengaruh stres
dalam kategori ringan, 41,9% atau 26 (Puspasari,2009).
lansia mempunyai tingkat stres yang
termasuk dalam kategori sedang, dan Peningkatan Tekanan Darah
24,2% atau 15 lansia mempunyai Peningkatan tekananan darah
tingkat stres yang termasuk dalam merupakan tekanan pada lansia
kategori berat, sehingga dapat hipertensi didefinisikan sistoliknya
diketahui bahwa sebagian besar lansia diatas 160 mmHg dan diastoliknya
di Desa Wonorejo Kecamatan diaatas 90 mmHg. Berdasarkan analisis
Polokarto mempunyai tingkat stres univariat tentang peningkatan tekanan
yang termasuk dalam kategori sedang. darah pada lansia di Desa Wonorejo
hal itu di karenakan di lingkungan Kecamatan Polokarto diketahui bahwa
tersebut lansia yang mengalami 33,9% atau 21 lansia mempunyai
hipertnsi masih ada sebagian yang peningkatan tekanan darah yang
belum paham dalam menangani termasuk dalam kategori baik, 35,5%
masalah penyakitnya secara mandiri, atau 22 lansia mempunyai peningkatan
sehingga membuat mereka berfikir tekanan darah yang termasuk dalam
akan penyakit mereka. kategori sedang, dan 30,6% atau 19
Stres adalah suatu respon fisik lansia mempunyai peningkatan tekanan
normal terhadap suatu peristiwa yang darah yang termasuk dalam kategori
membuat hidup seseorang menjadi tinggi, sehingga dapat diketahui bahwa
terancam atau mengganggu sebagian besar lansia di Desa
keseimbangan dalam beberapa cara, Wonorejo Kecamatan Polokarto
seperti yang ketika seseorang mempunyai peningkatan tekanan darah
mengalami tubuh akan melakukan yang termasuk dalam kategori sedang.
pertahanan secara otomatis yang di Hal ini disebabkan karena masih
kenal dengan sebutan fight or fight adanya lansia yang kurang
reaction atau reaksi stres (Smith et memperhatikan dirinya dalam
al,2012). memperhatikan kondisi penyakit yang
Faktor internal stres bersumber diderita.
dari diri sendiri yang dapat dialami Hipertensi sering muncul tanpa
lewat penyakit.Penyakit dapat dapat gejala munculnya hipertensi di
mengakibatkan perbahan fungsi sebabkan oleh tingginya tekanan
psikologis pada orang yang darah, akan tetapi rata rata sebesar
menderitanya.Perubahan tersebut dapat 33,86 % ternyata juga karna adanya
mempengaruhi kehidupan seseorang faktor resiko lain seperti komplikasi
sehingga dapat menyebabkan penyakit dan kelainan pada organ
stres.Faktor eksternal bersumber dari target, yaitu jantung, otak,ginjal dan
keluarga.Keluarga menjadi sumber pembuluh darah. Pada hipertensi
tersendiri.Stres dalam kelurga dapat di sistolik terisolasi, tekanan sistolik
sebabkan karena adanya konflik dalam mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi
keluarga, seperti perilaku yang tidak tekanan distoltik kurang dari 90 mmhg
sesuai dengan harapan, keinginan dan atau lebih. Hipertensi biasanya sering
cita-cita serta pendapat yang tidak di temukan pada usia lanjut. Sejalan
dapat di satukan.Oleh karena itu dengan bertambahnya usia, hampir
setiap orang mengalami kenaikan
Hubungan Tingkat Stress dan Peningkatan Tekanan Darah terhadap Kualitas
Tidur pada Penderita Hipertensi Lansia di Desa Wonorejo Kecamatan Polokarto
sekitar 17% mengalami gangguan gelisah dan cemas yang membuat tidur
tidur yang serius (Marlina,2011). mereka menjadi terganggu.adapun
faktor penyebab terjadinya tingkat stres
Hubungan antara Tingkat Stres terhadap kualitas tidur lansia hipertnsi
dengan Kualitas Tidur pada Lansia yaitu:
Penderita Hipertensi di Desa 1. Faktor internal
Wonorejo Kecamatan Polokarto Dimana stres bersumber dari
Hubunganantara tingkat stres diri sendiri yang dapat dialami
dengan kualitas tidur pada lansia melalui penykit. Penyakit yang
penderita hipertensi di Desa Wonorejo dapat membuat mereka mengalami
Kecamatan Polokarto diketahui bahwa perubahan fungsi fsikolagis pada
pada lansia penderita hipertensi dengan penderitanya
tingkat stres ringan 71,4% mempunyai 2. Faktor eksternal
kualitas tidur yang baik dan 28,5% Dimana faktor eksternal
mempunyai kualitas tidur yang buruk. berasal dari keluarga. keluarga
Pada lansia penderita hipertensi dengan yang menjadi sumber tersendiri
tingkat stres sedang diketahui bahwa ,stres dalam keluarga dapat di
30,8% mempunyai kualitas tidur baik sebabkan karena adanya konflik
dan 69,8% mempunyai kualitas tidur dalam keluarga seperti prilaku yang
buruk, adapun pada lansia penderita tidak sesuai dengan
hipertensi dengan tingkat stres tinggi harapan,keinginn dan cita-
diketahui 40% mempunyai kualitas cita(puspasari,2009).
tidur baik dan 60% mempunyai Berdasarkan hasil uji Chi Square
kualitas tidur buruk. Hasil tabulasi diperoleh nilai χ2 hitung = 8,079 dengan
silang di atas mengindikasikan adanya p= 0,018. Oleh karena hasil
kecenderungan bahwa semakin ringan perhitungan menunjukkan bahwa p <
tingkat stres seorang lansia maka akan 0,05 maka H0 ditolak, artinya terdapat
semakin baik kualitas tidurnya, hubungan yang signifikan antara
sebaliknya dengan semakin tinggi tingkat stres dengan kualitas tidur pada
tingkat stres seorang lansia maka akan lansia penderita hipertensi di Desa
semakin buruk pada kualitas tidur. Wonorejo Kecamatan Polokarto.
faktor faktor adanya hubungan tingkat Stres yang sering dialami oleh
stres yaitu dimana dari hasil penelitian penderita hipertensi lanjut usia adalah
tiga katagori hubungan tingkat stres menurunya kualitas tidur yang di
terhadap kualitas tidur penderita sebabkan oleh beberapa faktor
hipertensi lansia yaitu dimana katagori diantaranya bisa karena penyakit stres
ringan dan sedang kualitas tidurnya dan hal yang menjadikan kualitas
baik itu di sebabkan karena pola hidup tidurnya menurun. Kualitas tidur
yang mereka jalani seimbang seperti merupakan kemampuan seseorang
tidak adanya masalah berat yang dalam mempertahankan keadaan
mereka pikirkan seperti cemas, takut tidurnya untuk mendapatkan kebutuhan
atau gelisah akibat suatu masalah yang tidur yang sesuai dengan tidur yang di
mereka derita. Untuk kategori berat butuhkan (Hidayat,2008).
kualitas tidurnya buruk, hal ini di Kebutuhan tidur seseorang bebeda
sebabkan karena tingkat stres yang beda,dimana pada seseorang yang
mereka alami berat yang disebabkan lanjut usia di butuhkan tidur kurang
adanya suatu masalah yang mereka lebihnya 6-8 jam per hari. Sebagian
hadapi sehingga membuat rasa takut, besar lanjut usia beresiko mengalami
gangguan tidur karena di akibatkan
Hubungan Tingkat Stress dan Peningkatan Tekanan Darah terhadap Kualitas
Tidur pada Penderita Hipertensi Lansia di Desa Wonorejo Kecamatan Polokarto