Sunteți pe pagina 1din 19

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DI IGD

I. PENGKAJIAN

Nama Pengkaji : Ernawati


CI LAHAN

Tanggal Pengkajian : 20 Agustus 2018

Jam Pengkajian
CI AKADEMIK

: 12.00 WITA

A. Biodata pasien
Nama : Ny. P
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Usia : 30 Tahun
Status Pernikahan : Kawin
No. RM : xx.xx.xx
Diagnosa Medis : Asma Bronchiale
Alamat : Jl.Soetoyo, Gg.xx, RT.xx, No.xx

B. Biodata Penanggung Jawab


Nama : Tn.S
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan klien: Suami Klien
Alamat : Jl.xx, Gg.xx, RT.xx, No.xx

C. Pengkajian Primer
1) Airway (Jalan nafas)
Sumbatan:
( - ) benda asing
( - ) darah
( √ ) bronkospasme
( √ ) sputum
( - ) lendir
( - ) Bebas/ tanpa sumbatan
Suara nafas:
( ) Snoring
( ) Gurgling
( ) Stridor
Masalah Keperawatan :
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
2. Pola nafas tidak efektif

2) Breathing (pernafasan)
Sesak, dengan:
( √ ) aktivitas

Praktik Ners Keperawatan Gadar & Kritis Page


( √ ) tanpa aktivitas
( √ x ) menggunakan otot tambahan
Frekuensi : 34x/mnt Spo2= 94% tanpa oksigen
Irama : ( - ) teratur ( √ ) tidak teratur
Kedalaman : ( √ ) dalam ( √ ) dangkal
Batuk : ( √ ) produktif ( - ) non produktif
Sputum : ( √ ) ada ( - ) tidak ada
Warna Kuning
Konsistensi:Kental
Bunyi nafas:
( √ ) ronchi ( √ ) wheezing
( - ) crakles ( - ) ...........................
Masalah Keperawatan :
3. Bersihan jalan nafas tidak efektif
4. Pola nafas tidak efektif

3) Circulation (sirkulasi)
Sirkulasi perifer:
Nadi : 94.x/mnt
Irama : ( √ ) teratur ( - ) tidak teratur
Denyut : ( √ ) lemah ( - ) kuat
TD : 120/80 mmHg
Ektremitas: ( √ ) hangat ( - ) dingin
Warna Kulit: ( - ) cyanosis ( √ ) pucat( - )
kemerahan
Nyeri dada: ( - ) ada ( √ ) tidak ada

Karakteristik nyeri dada:


( - ) menetap ( - ) menyebar ( - ) seperti ditusuk tusuk
( - ) seperti ditimpa benda berat

CRT : ( √ ) < 2 detik ( - ) > 2 detik


Edema : ( - ) iya ( √ ) tidak
Lokasi edema:
(- ) muka ( - ) tangan atas (- ) tungkai ( - )
anasarka

Eliminasi dan cairan:


BAK:6x/ hari
Jumlah : ( - ) sedikit ( - ) banyak ( √ ) sedang
Warna : ( √ ) kuning jernih ( - ) kuning kental ( - ) putih
Rasa sakit : ( - ) iya ( √ ) tidak
BAB:1x/ hari
Diare:
( - ) iya
( √ ) tidak
( - ) berdarah
( - ) cair
( - ) berlendir
Turgor : ( - ) baik ( √ ) sedang ( - ) buruk
Mukosa : ( √ ) lembab ( - ) kering
Suhu: 36.50C
Praktik Ners Keperawatan Gadar & Kritis Page
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan

4) Dissability
Tingkat kesadaran:
( √ ) composmentis ( - ) apatis ( - )
somnolen
( - ) stupor ( - ) soporocoma ( - ) koma
Pupil
( √ ) isokor ( - ) anisokor ( - ) miosis (-)
midriasis
Reaksi terhadap cahaya
Kanan
( √ ) positif ( - ) negatif
Kiri
( √ ) positif ( - ) negatif
GCS: 15 Eye=4 Verbal =5 Motorik=6
Terjadi
( - ) kejang ( - ) pelo ( - )
kelumpuhan/ kelemahan.
( - ) mulut mencong ( - ) afasia ( - ) disartria
( - ) berlendir
Nilai kekuatan otot:
5 5
5 5
Refleks
Babisnky ; Positif (fleksi jari-jari dan penarikan
tungkai)
Patella : Positif ( menendang)
Bisep/ trisep : Positif pada bisep (fleksi lengan pada sendi siku)
Positif pada tricep ( Ekstensi lengan bawah
disendi siku)
Brudynsky : Positif ( menyentak pada lengan)
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
5) Eksposure
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

D. Pengkajian Sekunder
1) Keluhan utama: Klien mengatakan sesak nafas

2) Alergi terhadap obat, makanan tertentu : Tidak ada alergi obat


dan makanan

3) Medikasi/ pengobatan terakhir


Klien mengatakan sudah sering keluar masuk rumah sakit,
terakhir bulan lalu ke IGD RSSI dengan keluhan yang sama

4) Event of injury/ penyebab injury

Praktik Ners Keperawatan Gadar & Kritis Page


Klien mengatakan tidak mengetahui penyebab penyakitnya
datang berulangkali.
5) Pengalaman pembedahan
Klien mengatakan belum pernah mengalami pembedahan

6) Riwayat penyakit sekarang


Klien datang ke IGD diantar oleh suaminya menggunakan
sepeda motor. Melalui pengkajian klien mengatakan sesak nafas
sejak 2 hari dan semakin berat pada 2 jam yang lalu. Awalnya
sesak saat beraktivitas saja tetapi saat ini tidak beraktivitaspun
sudah sesak. Rasa sesak yang terus menerus biasanya
berkurang sampai dengan hilang bila disemprot atau diasap,
kebetulan obat semprot yang biasa klien gunakan sudah habis
sehingga keluarga memutuskan membawa klien ke Rumah sakit
ini. Klien juga mengatakan sudah sering keluar masuk ugd ini
dengan keluhan yang sama dan tidak tahu mengapa penyakit
asma yang di deritanya sering kambuh, padahal sudah berupaya
hidup sehat. Klien mengatakan selain sesak nafas juga ada
batuk berdahak kental dan susah di keluarkan semenjak 2 hari
yang lalu, sudah minum obat batuk ( OBH ) tapi tidak ada
perubahan.
Hasil pemeriksaan fisik diperoleh data sebagai berikut; klien
tampak lesu dan berkeringat dingin, tampak sulit bernafas,
tampak bingung ketika ditanya kemungkinan penyebab asma
berulang, sering bertanya tentang penyebab asma berulang,
tampak batuk produktif dan sulit mengeluarkan sputum,
pernafasan kusmaul, menggunakan otot bantu pernafasan,
pernafasan cupping hidung, tampak retraksi intercostal,
ortopnea, terdengar bunyi wheezing, terdengar ronchi pada
lapang paru kiri dan kanan atas, Tekanan darah.120/80mmHg,
Nadi.94x permenit, Suhu.36.5oC, R.34x permenit, Spo2.94%

7) Riwayat penyakit dahulu


Klien mengatakan; saya mulai asma sejak kecil dan merupakan
penyakit yang sama dengan ibunya, sewaktu masih hidup asma
ibu jarang kambuh, sedangkan saya hampir setiap bulan datang
berobat dengan keluhan yang sama dalam satu tahun terakhir
ini. Penyakit menular dan keturunan lainnya tidak ada.

Praktik Ners Keperawatan Gadar & Kritis Page


8) Pemeriksaan Head to Toe
a. Kepala
Wajah : Bentuk wajah oval
Rambut : Ikal
Warna : Hitam
Distribusi : penyebaran rambut merata
Tekstur : besar dan kasar
Tengkorak : tidak ada kelainan
Kulit kepala : tidak ada lesi, bersih tidak ada ketombe
Sensori :-
Mata
Inspeksi : simetris antara mata kanan dan kiri
bola mata : menonjol (tidak ada kelaianan)
kelopak mata : tidak ada edema
konjungtiva : tidak anemis
sklera : tampak putih
pupil : reflek cahaya positif
Reaksi pupil terhadap cahaya: mengecil ± 3mm
Telinga
Letak : dibawah sudut ujung kelopak mata
Bentuk : simetris
Serumen : tidak terdapat serumen
kemampuan mendengar: mampu mendengar detik jam
uji berbisik: ± 30 cm
Hidung
Deviasi septum nasi: tidak ada deviasi septum nasi
kepatenan jalan nafas lewat hidung: tidak ada sumbatan
jalan nafas
discharge: tidak tampak ada cairan keluar dari hidung
Mulut
bibir sumbing : tidak ada
mukosa mulut : tampak mukosa mulut tidak berlebihan
tonsil : tidak ada pembesaran tonsil
gigi : gigi geraham tanggal 1, tidak ada gigi
palsu
gusi : tidak ada kelaian, warna merah muda
lidah : tampak tidak kotor
bau mulut : tidak ada kelainan
b. Leher
Deviasi/ simetris : tidak ada deviasi/simetris
cidera cervikal : tidak ada
kelenjar thyroid : tidak ada pembesaran
kelenjar limfe : tidak ada pembesaran
Trakea : tidak ada devasi trakea
JVP : tidak ada pembesaran JVP
c. Dada
Inspeksi
Kesimetrisan : tampak simetris
penggunaan otot bantu nafas:
 menggunakan otot bantu pernafasan
 pernafasan kusmaul
 tampak retraksi intercostal
Praktik Ners Keperawatan Gadar & Kritis Page
 pernafasan cuping hidung
 orthopnea, lebih nyaman bernafas pada posisi duduk.
ictus cordis : tampak pada ICS V sisi kiri
Palpasi
Taktil fremitus : teraba getaran pada kedua lapang
paru/dada
masa : tidak ada
ictus cordis : teraba pada ICS V sisi kiri
Perkusi
cairan di paru : tidak ada
suara :
paru : sonor
jantung : pekak
Auskultasi
Suara paru : ronchi
Jantung : S1 tunggal
( lup di ics V midclavicula dan dup di ics II sterna
kanan)

d. Abdomen
Inspeksi
Datar : datar
Cembung : tidak ada kelainan
Cekung : tidak ada kelainan
Lembek : tampak lembek
Elastik : tampak elastis
Asites : tidak ada
Kembung : tidak ada
Auskultasi
Bising usus : 23 x /menit
Palpasi :
Posisi hepar : tidak teraba
Limpa : tidak ada nyeri
Ginjal : tidak ada nyeri
kandung kemih : tidak distensi
nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
Perkusi
Suara abnormal : tidak ada
e. Ekstremitas
Luka : ( - ) iya ( √ ) tidak
Dalam : ( - ) iya ( √ ) tidak
Perdarahan : ( - ) iya ( √ ) tidak
Deformitas : tidak tampak deformitas
Kontraktur : tidak ada kontraktur
Nyeri : tidak ada nyeri
Krepitasi : tidak ada krepitas
f. Kulit/ Integumen
Mukosa : ( √ ) lembab ( - ) kering
Kulit : ( - ) bintik merah ( -) jejas ( - ) lecet-lecet ( - )
luka

Praktik Ners Keperawatan Gadar & Kritis Page


E. Peneriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan radiologi
Tidak ada
2) Pemeriksaan darah/ urin/ feses
Tidak ada
3) Pemeriksaan EKG
Tidak ada
F. Terapi Medis
1. Nebulezer Ventolin 2,5mg : NaCl 2,5cc
2. Oksigen 3 liter permenit
3. Barotec inhaler

Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
Keperawatan
1 DS. Peningkatan Ketidak efektifan
Klien mengatakan :
produksi mucus bersihan jalan
 Sesak
 Batuk berdahak sulit nafas
dikeluarkan

DO.
1. Klien tampak lesu dan
berkeringat dingin
2. Tampak batuk
produktif dan sulit
mengeluarkan
dahak/sputum
3. Pernafasan kusmaul
(cepat dan dangkal)
4. Terdengar ronchi
basah pada lapang
paru kiri kanan bagian
2.
atas
5. Tanda-tanda vital; Hiperventilasi
 R=34x permenit Ketidakefektifan
 SPO2=94% tanpa
pola nafas
oksigen

Praktik Ners Keperawatan Gadar & Kritis Page


DS.
Klien mengatakan;
 Sesak nafas sejak 2
hari lebih berat sejak 2
jam yang lalu
 Riwayat asma sejak
kecil

3. DO.
Kurangnya informasi
1. Tampak sulit bernafas
2. Menggunakan otot Defisien
bantu pernafasan pengetahuan
3. Pernafasan cupping
hidung
4. Tampak retraksi
intercostal
5. Orthopnea (lebih
nyaman bernafas pada
posisi duduk)
6. Terdengar bunyi
wheezing
7. Tanda-Tanda Vital:
 R=34x/menit
 SpO2=94%

DS.
Klien mengatakan:
 Tidak tahu mengapa
penyakit asma-nya
sering kambuh
hamper setiap bulan
satu tahun belakangan
ini

DO.
1. Klien tampak bingung

Praktik Ners Keperawatan Gadar & Kritis Page


saat ditanya
kemungkinan
penyebab asma
berulang
2. Klien sering bertanya
tentang penyebab
asma berulang

II. Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan
peningkatan produksi sputum ditandai dengan sesak, batuk
berdahak dan sulit dikeluarkan, klien tampak lesu dan
berkeringat dingin, tampak batuk produktif dan sulit
mengeuarkan sputum, pernafasan kusmaul, terdengar ronchi
pada lapang paru kiri dan kanan bagian atas, respirasi 34x
permenit dengan saturasi oksigen 94% tanpa oksigen
2. Ketidaefektifan pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi
ditandai dengan sesak nafas sudah 2 hari lebih berat dalam 2
jam yang lalu, riwayat asma sejak kecil, tampak kesulitan
bernafas, menggunakan otot bantu pernafasan, pernafasan
cupping hidung, tampak retraksi intercostal, orthopnea,
terdengar bunyi wheezing, respirasi 34x permenit, Spo2 94x
permenit tanpa oksigen
3. Defisien pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
ditandai dengan klien mengatakan tidak tahu mengapa penyakit
asma-nya sering kambuh hamper setiap bulan satu tahun
belakangan ini, tampak bingung saat ditanya kemungkinan
penyebab asma berulang, sering bertanya tentang penyebab
asma berulang.

Praktik Ners Keperawatan Gadar & Kritis Page


Praktik Ners Keperawatan Gadar & Kritis Page
III. Perencanaan
Dx Kep Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan produksi sputum ditandai dengan
sesak, batuk berdahak dan sulit dikeluarkan, klien tampak lesu dan berkeringat dingin, tampak batuk produktif dan
sulit mengeuarkan sputum, pernafasan kusmaul, terdengar ronchi pada lapang paru kiri dan kanan bagian atas,
respirasi 34x permenit dengan saturasi oksigen 94% tanpa oksigen
No Tujuan & Kriteria masalah Intervensi Rasional
1 Setelah diberi tindakan 1. Observasi tanda-tanda vital 1. Untuk mendeteksi sedini mungkin
keperawatan selama 1x30 menit, adanya penyimpangan terhadap
jalan nafas kembali efektif 2. Kaji warna, kekentalan dan jumlah nilai normal
2. Karakteristik sputum
dengan kriteri: sputum
1. Klien menyatakan sesak menunjukkan berat ringannya
berkurang sampai dengan obstruksi
3. Anjurkan klien mengkonsumsi air
3. Air hangat mampu menetralisir
hilang
hangat
2. Frekuensi nafas normal 16- atau mengencerkan sputum yang
24x/menit kental
3. Dapat mengeluarkan 4. Ajarkan klien cara batuk efektif 4. Batuk efektif membantu dalam
dahak/sputum dengan pengeluaran sputum dan
tehnik batuk efektif mengurangi kelelahan karena
4. Ronchi berkurang sampai
batuk yang tidak terkontrol
5. Lakukan fisiotheraphy dan fibrasi
dengan hilang 5. Fisiotherapy dan fibrasi dada
pada dada
memobilisasi sputum agar mudah
dikeluarkan

Praktik Ners Keperawatan Gadar & Kritis Page


6. Auskultasi paru sebelum dan sesudah 6. Mengidentifikasi keberhasilan dari
tindakan tindakan keperawatan
7. Merupakan tindakan
interdependen perwata dalam
7. Kolaborasi untuk nebulisasi
membantu pengeluaran sputum
yang kental dan lengkep

Dx Kep.2 Ketidaefektifan pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi ditandai dengan sesak nafas sudah 2 hari
lebih berat dalam 2 jam yang lalu, riwayat asma sejak kecil, tampak kesulitan bernafas, menggunakan otot bantu
pernafasan, pernafasan cupping hidung, tampak retraksi intercostal, orthopnea, terdengar bunyi wheezing, respirasi
34x permenit, Spo2 94x permenit tanpa oksigen
No Tujuan & Kriteria masalah Intervensi Rasional
2 Setelah diberi tindakan 1. Observasi tanda-tanda vital 1. Untuk mendeteksi sedini mungkin
keperawatan selama 1x30 menit, adanya penyimpangan terhadap
2. Pantau frekuensi dan pola pernafasan
jalan nafas kembali efektif nilai norma
2. Memantau dan mendeteksi
dengan kriteri:
1) Klien dapat bernafas 3. Beri posisi semi fowler sampai dengan adanya perubahan kearah yang
dengan normal tanpa otot fowler abnormal serta menentukan
bantu pernafasan intervensi selanjutnya
2) Frekuensi nafas normal 16- 3. Membantu dalam pengembangan
4. Anjurkan klien mengkonsumsi air
24x/menit expansi paru secara maksimal
hangat
Praktik Ners Keperawatan Gadar & Kritis Page
3) Tidak ada cupping hidung 4. Air hangat dapat melegakan
4) Tidak ada retraksi
saluran pernafasan dan membuat
intercostal
klien sedikit lebih rileks
5) Wheezing berkurang
5. Auskultasi bunyi paru kanan dan kiri 5. Mendengarkan bunyi paru setelah
sampai dengan hilang
bagian atas di beri tindakan keperawatan
merupakan evaluasi tingkat
6. Kolaborasi untuk mendapatkan keberhasilan tindakan keperwatan
6. Bronchodilator diberikan untuk
bronchodilator dan oksigen
mengatasi bronchus yang spasme
agar dapat berdilatasi kembali,
pemberian oksigen memperbaiki
system sirkulasi
Dx Kep 3: Defisien Pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi ditandai dengan klien mengatakan tidak tahu mengapa
penyakit asma-nya sering kambuh hamper setiap bulan satu tahun belakangan ini, tampak bingung saat ditanya
kemungkinan penyebab asma berulang, sering bertanya tentang penyebab asma berulang.
No Tujuan & Kriteria masalah Intervensi Rasional
. Setelah diberikan tindakan keperawatan 1. Kaji tingkat pengetahuan pasien terkait dengan 1. Mengidentifikasi kebutuhan informasi untuk
selama 1x30 menit, pasien menunjukkan proses penyakitnya memberikan intervensi yang tepat sesuai
pengetahuan tentang proses penyakit. kebutuhan
Kriteria Hasil: 2. Jelaskan proses penyakit, tanda dan gejala, 2. Memberi informasi untuk meningkatkan
1. Pasien menyatakan pemahamannya
penyebab, dan program pengobatan yang pengetahuan pasien tentang proses
tentang penyakit, prognosis dan
diberikan kepada pasien sesuai kebutuhan penyakitnyadan program pengobatannya

Praktik Ners Keperawatan Gadar & Kritis Page


pengobatannya 3. Diskusikan pilihan terapi / penanganan 3. Memberi gambaran tentang pilihan terapi
2. Pasien mampu menjelaskan kembali
yang bias digunakan
apa yang telah dijelaskan perawat. 4. Diskusikan dengan pasien perubahan gaya hidup 4. Mencegah komplikasi/ timbulnya penyakit
3. Pasien menunjukkan sikap kerjasama
yang mungkin diperlukan untuk mencegah/ kembali
dalam prosedur tindakan yang
mengontrol proses penyakitnya
dilakukan 5. Beri kesempatan bagi pasien untuk bertanya 5. Membantu pasien mengungkapkan
ataupun mendiskusikan perasaanya keingintahuannya terhadap informasi yang
6. Tanyakan kembali pengetahuan klien tentang
diberikan
proses penyakit dan pengobatannya 6. Mereview kembali tingkat pengetahuan
pasien setelah diberikan informasi.

Praktik Ners Keperawatan Gadar & Kritis Page


IV. Implementasi dan Evaluasi
No Dx Kep Jam Implementasi Paraf Evaluasi
.
1 Ketidakefektifan 12.0 1. Mengobservasi tanda-tanda vital Jam 12.30 WITA
 T.120/80mmHg S.
bersihan jalan nafas 0
 N.94x/menit Klien mengatakan:
WITA
berhubungan dengan  S.36.5oC  Sesak berkurang,
 R.34x/menit cepat dan dangkal  Sudah bisa mengeluarkan
peningkatan produksi
 Spo2 94% tanpa oksigen
sputum ditandai dahak
2. Mengkaji warna, kekentalan sputum O.
dengan sesak, batuk
 Sputum warna putih dan kental
12.0 1) Tampak mampu melakukan
berdahak dan sulit
5 batuk efektif
dikeluarkan, klien
WITA 3. Menganjurkan klien mengkonsumsi 2) Terlihat dapat mengeluarkan
tampak lesu dan
air hangat sputum
berkeringat dingin,  Klien tampak minum air hangat 3) Tidak terdengar bunyi Ronchi
12.0
tampak batuk produktif pada dada kiri dan kanan atas
7
dan sulit mengeuarkan WITA 4. Mengajarkan klien cara batuk efektif 4) TTV: T.110/80mmHg,
 Klien tampak mendengarkan N.84x/menit, S.36.5oC,
sputum, pernafasan
12.0
dengan serius dan sesekali R.23x/menit, Spo2.96% tanpa
kusmaul, terdengar
8
mengikuti apa yang di ajarkan oksigen
ronchi pada lapang WITA
Praktik Ners Keperawatan Gadar & Kritis Page
paru kiri dan kanan oleh perawat
bagian atas, respirasi A.
34x permenit dengan 12.1 Ketidakefektifan bersihan jalan
5. Melakukan kolaborasi dengan dokter
saturasi oksigen 94% 0 nafas teratasi
WITA untuk tindakan nebulisasi
tanpa oksigen
 Ventolin 2,5mg : NaCl 0,9% 2,5cc
P.
12.1 6. Melakukan Nebulisasi Ventolin 2,5mg
Intervensi dihentikan
0 :NaCl 0,9% 2,5cc
WITA  Klien setuju dilakukan nebulisasi

12.2 7. Melakukan fisiotheraphy dan vibrasi


5 pada dada kanan dan kiri atas
WITA  Klien mengatakan lebih nyaman
dan lega karena dapat
mengeluarkan dahak
12.2
8. Melakukan asukultasi dada kanan
8
WITA dan kiri atas

Praktik Ners Keperawatan Gadar & Kritis Page


No Dx Kep Jam Implementasi Paraf Evaluasi
.
2 Ketidaefektifan pola 12.0 1. Mengobservasi tanda-tanda vital S.
 T.120/80mmHg Klien mengatakan lega dan sesak
nafas berhubungan 0
 N.94x/menit
WITA berkurang
dengan hiperventilasi  S.36.5oC
O.
 R.34x/menit cepat dan dangkal
ditandai dengan sesak 1) Klien tampak bernafas dengan
 SPo2 94% tanpa oksigen
nafas sudah 2 hari 2. Melakukan kolaborasi untuk rileks
2) Tidak menggunakan otot
lebih berat dalam 2 12.0 pemberian Oksigen
3. Memberi therapy Oksigen sesuai bantu pernafasan
jam yang lalu, riwayat 5
3) Tidak ada cuping hidung
WITA advis dokter
asma sejak kecil, 4) Tidak ada retraksi intercostal
12.0 O2 3liter permenit
5) Tidak ada bunyi wheeing
tampak kesulitan 4. Memberi posisi fowler
6 6) Tanda-tanda vital:
 Pasien tampak dalam posisi
bernafas, WITA  TD=110/80mmHg
duduk  N=84x/menit reguler
menggunakan otot
5. Menganjurkan klien mengkonsumsi  S=36.5oC
bantu pernafasan, 12.1  R=23x/menit reguler
air hangat
pernafasan cupping 0  Klien tampak minum air hangat  SpO2=96 tanpa Oksigen
WITA
hidung, tampak
A. Pola nafas kembali efektif
retraksi intercostal, 12.3 6. Melakukan asukultasi dada kanan
P. Intervensi dihentikan
orthopnea, terdengar 0 dan kiri atas
WITA
bunyi wheezing,
respirasi 34x permenit,

Praktik Ners Keperawatan Gadar & Kritis Page


Spo2 94x permenit
tanpa oksigen

No Dx Kep Jam Implementasi Paraf Evaluasi


3. Defisien Pengetahuan 12.00 1. Mengkaji tingkat pengetahuan klien terkait S.
WITA Klien mengatakan, “ sudah mengerti
berhubungan dengan kurang dengan proses penyakitnya
 Klien mengetahui jika asma itu adalah tentang proses penyakit, penyebab dan
informasi ditandai dengan
penyakit sesak nafas program pengobatannya dan akan
klien mengatakan tidak
12.30 2. Memberi penkes proses penyakit, tanda dan
berusaha menghindari penyebab
tahu mengapa WITA
gejala, penyebab, dan program pengobatan yang
kambuhnya”.
penyakit asma-nya
diberikan kepada pasien sesuai kebutuhan
sering kambuh hamper  Klien dan keluarga tampak mendengarkan
O.
setiap bulan satu tahun dengan serius
 Klien tampak sesekali
12.40 3. Mendiskusikan pilihan terapi/ penanganan
belakangan ini, tampak
WITA  Klien mengatakan mengetahui cara penangan menganggukkan kepala saat
bingung saat ditanya mendengar penjelasan
jika asma kambuh di rumah dan kapan harus
kemungkinan  Klien mengajukan beberapa
kerumah sakit
penyebab asma 12.45 4. Mendiskusikan dengan klien perubahan gaya pertanyaan
WITA
hidup yang mungkin diperlukan untuk  Klien mampu menjelaskan kembali
berulang, sering
mencegah/ mengontrol proses penyakitnya dengan bahasa sendiri tentang proses
bertanya tentang
 Klien mengatakan akan mencegah factor penyakit dan pengobatannya.
penyebab asma
pencetus asma kambuh kembali
berulang. 12.50 5. Memberi kesempatan bagi klien untuk bertanya
WITA
ataupun mendiskusikan perasaanya
Praktik Ners Keperawatan Gadar & Kritis Page
 Klien tampak tertarik dan mengajukan
beberapa pertanyaan mengenai penyakitnya.
12.55 6. Tanyakan kembali pengetahuan klien tentang
WITA
proses penyakit dan pengobatannya
 Klien mengatakan akan mengikuti anjuran
A.
perawat
Defisien pengetahuan teratasi
 Klien mencoba menjelaskan tentang penyakit
P.
asma sesuai pengetahuannya Intervensi dihentikan

Praktik Ners Keperawatan Gadar & Kritis Page

S-ar putea să vă placă și