Sunteți pe pagina 1din 8

Kelemahan Tangan dan Kaki Akibat Gangguan

Vaskularisasi Otak

Kelompok C3
Jocelin Valencia 102013072
Asrianti Saddi Pairunan 102013280
Virdan Reynaldi Limbong 102014005
Devina Hendriyana Gunawan 102014039
Yohanna Inge 102014100
Timoty Crissuter Sadat 102014124
Icha Cloudia Crishtin 102014258
Nur Ayuni Syahira Bt Rosli 102014238

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana


Jl. Arjuna No.6, Jakarta 11510

1
Abstrak
Salah satu bagian paling vital pada tubuh manusia adalah otak. Otak merupakan pusat dari
keseluruhan tubuh manusia dan mengendalikan semua fungsi tubuh mulai dari pengendalian
proses berpikir, berhitung, memori, bahasa, emosi, denyut jantung, aliran darah, kemampuan
gerak atau motorik, suhu tubuh, keseimbangan cairan, keseimbangan hormonal, dan
pengendalian semua organ tubuh tanpa terkecuali. Oleh karena itu, otak perlu mendapat
perlindungan yang sangat ekstra demi menjaga kelangsungan kerjanya. Terdapat berbagai
struktur dari kepala yang melindungi otak diantaranya tengkorak. Selain tengkorak, terdapat
juga lapisan-lapisan atau membran pembungkus otak dan sistem saraf tepi yang ada di
dalamnya yang disebut dengan meninges. Dan juga terdapat cairan di otak yang mempunyai
fungsi yang bervariasi yang dinamakan cairan serebrospinal (CSS) atau liquor cerebrospinal
(LCS). Namun untuk melaksanakan semua fungsi tersebut, otak perlu mendapatkan energi
dan nutrisi serta oksigen yang dimediasi oleh sistem vaskularisasi yang berada di otak.
Kata kunci: cerebrum, meninges, cairan serebrospinal (CSS), vaskularisasi
Abstract
One of the most vital parts of the human body is the brain. Brain is the center of the whole
human body and controls all body functions ranging from process control thinking, counting,
memory, language, emotions, heart rate, blood flow, movement or motor skills, body
temperature, fluid balance, hormonal balance, and control of all organs of the body without
exception. Therefore brains need to get extra protection so it works in order to maintain
continuity. There are various structures of the head among which the skull protects the brain.
In addition to the skull, there are also layers or membranes covering the brain and
peripheral nervous system that is in it is called the meninges. And also there is fluid in the
brain that have a variety of functions, called cerebrospinal fluid (CSS) or liquor
cerebrospinal (LCS). However, to carry out all these functions, the brain needs to obtain
energy and nutrients as well as oxygen-medeiated vascularization system in the brain.
Keywords: cerebrum, meninges, cerebrospinal fluid (CSS), vascularization

Pendahuluan

Otak mengendalikan semua fungsi tubuh bersama dengan medulla spinalis membentuk
sistem saraf pusat. Selain paling penting, otak juga merupakan organ yang paling rumit.
Seandainya jantung atau paru-paru berhenti bekerja selama beberapa menit manusia masih
bisa bertahan hidup. Namun jika otak berhenti bekerja selama satu detik saja maka manusia

2
akan mati. Itulah mengapa otak disebut sebagai organ yang paling penting dari seluruh organ
di tubuh manusia dan memerlukan perlindungan. Perlindungan sistem saraf pusat adalah
tengkorak (cranium) dan lapisan selaput meninges yang terdiri dari durameter, arachnoida
meter, piameter. Sedangkan untuk mendapatkan energi dan nutrisi serta oksigen otak
memiliki sistem vaskularisasi otak yaitu dua arteri karotis dan dua arteri vertebralis.

Vaskularisasi Cerebral - Arteria


Berat otak sebesar 2,5% dari berat badan secara keseluruhan. Namun, otak merupakan organ
tubuh yang paling banyak menerima darah dari jantung, yakni seperlima dari seluruh darah
yang mengalir ke seluruh jaringan tubuh.1
Diperkirakan, metabolisme otak menggunakan sekitar 18% dari total konsumsi oksigen
tubuh. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika masa hidup jaringan otak yang
menghadapi kekurangan okisigen cukup singkat. Ini berarti, jaringan otak akan mudah mati
jika pasokan aliran darahnya berhenti atau tersumbat. Pasokan aliran darah ke otak dilakukan
oleh dua pembuluh arteri utama, yaitu sepasang arteri carotis interna yang memasok sekitar
70% dari keseluruhan jumlah darah otak, dan sepasang arteri vertebralis yang mencukupi
30% sisanya.1
Arteri-arteri duramater mengantar lebih banyak darah kepada calvaria dibanding kepada
duramater cranialis. Arteri meningeal terbesar, yakni arteri meningea media, adalah cabang
arteri maxillaris. Arteri meningea media memasuki cavitas cranii melalui foramen spinosum,
melintas ke arah pada dasar fossa cranii media, dan berbelok ke arah superolateral pada ala
major ossis sphenoidalis, dan di sini terbagi menjadi ramus posterior dan ramus anterior.
Ramus anterior melintas ke superior titik pterion, lalu melengkung ke posterior dan naik ke
arah puncak kepala. Ramus posterior melintas superoposterior dan melepaskan cabang-
cabang untuk bagian posterior cranium. Vena-vena duramater mengiringi arteri-arteri
meningeal dan juga arteri dapat terobek pada fraktur calvaria.2
Persarafan duramater cranialis terutama terjadi melalui ketiga divisi nervus cranialis vena
cabang-cabang sensoris juga berasal dari nervus vagus (N. X) dan ketiga saraf servikal
teratas. Badan-badan akhir sensoris dalam duramater cranialis terdapat lebih banyak
sepanjang kedua sisi sinus sagitalis superior dan dalam tentorium cerebelli dibanding pada
dasar cranium. Serabut untuk perasaan sakit juga banyak terdapat pada tempat arteri-arteri
dan vena-vena menembus duramater cranialis. Selain itu pada batang otak aliran
darah/pendarahan terjadi melalui cabang arteri carotis interna dan arteri vertebralis. Arteri
carotis interna dipercabangkan di leher dari arteri carotis communis. Cabang arteri carotis

3
interna ialah arteri cerebri anterior dan arteri cerebri media. Arteri vertebralis berawal di
pangkal leher sebagai cabang bagian pertama kedua arteri subclavia dan bersatu pada tepi
kaudal pons untuk membentuk arteri basilaris. Arteri basilaris yang diberi nama demikian
karena hubungannya yang demikian erat dengan dasar cranium, melintas lewat cisterna pontis
ke tepi posterior pons, dan disini berakhir dengan cabang menjadi arteri cerebri posterior
dextra.2
Dalam garis besar masing-masing arteri cerebralis mengantar darah kepada satu permukaan
dan satu kutub cerebrum sebagai berikut:2
1. Arteri cerebri anterior mengantar darah kepada hampir seluruh permukaan medial dan
permukaan superior, serta polus frontalis.

2. Arteri cerebri media mengantar darah kepada permukaan lateral dan polus temporalis.

3. Arteri cerebri posterior mengantar darah kepada permukaan inferior dan polus
occipitalis.

Ateria Carotis Interna

Dua arteri carotis interna muncul sebagai salah satu dari dua cabang terminal arteri carotis
communis. Arteri ini berjalan terus ke superior menuju basis cranii dan keduanya memasuki
canalis caroticus.3
Saat masuk ke cavitas cranii, tiap arteria carotis interna memberi cabang arteria ophtalmica,
arteria communicans posterior, arteria cerebri media dan arteria cerebri anterior.3

Gambar 1.
Gambar.1 Arteri pada basis encephali3

4
Arteria Vertebralis

Arteria vertebralis dextra dan sinistra keluar dari bagian pertama tiap sisi arteria subclavia
pada bagian inferior region cervicalis, dan melintas ke arah superior melalui foramen
transversum enam cavitas cranii melalui foramen magnum, tiap arteria vertebralis
mengeluarkan cabang kecil ramus meningeus.3
Berlanjut ke depan, arteria vertebralis mengeluarkan tiga ramus tambahan kecil sebelum
bergabung dengan pembuluh darah pasangannya untuk memberntuk arteria basilaris.3

Circulus Arteriosus Cerebri

Circularis anteriosus cerebri (Wilis) pada dasar otak adalah anasmotosis yang penting antara
empat arteri (arteri vertebralis dan arteri carotis interna) yang memasok darah kepada otak.
Circulus arteriosus cerebri (Wilis) dibentuk oleh arteri cerebri posterior, arteri communicans
posterior, arteri carotis interna, arteri cerebri anterior, dan arteri communicans interna. Secara
umum dijumpai berbagai variasi dalam ukuran arteri-arteri pembentuk circulus arteriosus
cerebri (Wilis).2
No. Arteri Asal Distribusi
1. A. Vertebralis A. Subclavia Meninges dan cerebellum
2. A. Inferior posterior cerebelli A. Vertebralis Aspek postero-inferior
cerebellum
3. A. Basilaris Dibentuk melalui persatuan Truncus encephali,
a. vertebralis cerebellum, dan cerebrum
4. A. Pontis A. Basilaris Banyak cabang ke truncus
encephali
5. A. Inferior anterior cerebelli A. Basilaris Aspek inferior cerebellum
6. A. Superior cerebelli A. Basilaris Aspek superior cerebellum
7. A. Carotis interna A. Carotis communis pada Melepaskan cabang-cabang
tepi atas cartilago dalam sinus cavernosus dan
thyroidea merupakan pemasok darah
utama untuk otak
8. A. Cerebri anterior A. Carotis interna Hemisfer-hemisfer cerebrum,
kecuali lobus occipitalis
9. A. Cerebri media Lanjutan a. carotis interna Bagian terbesar permukaan

5
di sebelah distal dari a. lateral hemisfer-hemisfer
cerebri anterior cerebrum
10. A. Cerebri posterior Cabang terminal a. Aspek inferior hemisfer-
Basilaris hemisfer cerebrum dan lobus
occipitalis
11. A. Communicans anterior A. Cerebri anterior Circulus arteriosus cerebri
(Willis)
12. A. Communicans posterior A. Cerebri posterior Circulus arteriosus cerebri
(Willis)
Tabel 1. Pendarahan arterial otak2

Gambar 2. Sirkulasi arteri pada otak4

Vakularisasi Cerebral – Vena

Arteri ini tidak mempunyai jaringan muscular dan tidak pula mempunyai katup. Arteri ini
bermuara di subarachnoid space yang mana yang mengalir ke daerah Sinus Venosus Cerebri.
Vena cerebri terbagi menjadi dua jenis yaitu:5
1. Vena cerebri externa (VCE)

Jenis-jenis dari arteri ini adalah:

6
a. VCE Superior

Berjalan ke daerah atas pada bagian lateral hemisphere cerebri yang bermuara di sinus
sagitalis superior.
b. VCE Superfisialis

- Mengalir ke bagian lateral hemisphre cerebri.

- Diketahui pula, berjalan ke bagian inferior dalam sulcus lateralis dan bermuara di
sinus cavernosus.

c. VCE media profunda

Mengalir ke insula dan bergabung dengan vena cerebri anterior dan vena striata untuk
membentuk vena basalis dan bergabung lagi menjadi vena magna cerebri yang bermuara di
sinus rectus.5

2. Vena Cerebri Interna

Terbentuk dari gabungan-gabungan vena thalamo striata dan vena choroidea di foramen
interventrikulare yang berjalan pada bagian posterior di dalam tela choroidea ventrikuli tertii
(thee), setelah itu bergabung di bagian bawah splenum corporis callosi untuk membentuk
vena cerebri yang bermuara di sinus rectus.5

Kesimpulan
Laki-laki usia 50 tahun tiba-tiba mengalami kelumpuhan pada tangan dan kakinya akibat
gangguan vaskularisasi cerebral akibat emboli pada salah satu cabang pembuluh darah
sehingga mengakibatkan defisit neurologik.

7
Daftar Pustaka

1. Wahyu GG. Stroke hanya menyerang orangtua. Yogyakarta: Bentang Pusaka; 2010.
h. 9.

2. Moore KL, Agur AMR. Anatomi klinik dasar. Jakarta: Hipokrates; 2002. h. 358-68.

3. Drake RL, Wayne A. Dasar-dasar anatomi Edisis 1. Singapura: Churchill


Livingstone; 2014. Hal 441-3.

4. R. Putz, R. Pabst. Atlas Anatomi Manusia Sobotta Edisi 22 Jilid 1. Jakarta: EGC.
2007.
5. Krishna A. Neospirituality & neuroscience. Jakarta: Gramedia; 2010. h. 111-2.

S-ar putea să vă placă și

  • Penyakit Jantung Koroner ST-Elevasi Miokard Infark (STEMI)
    Penyakit Jantung Koroner ST-Elevasi Miokard Infark (STEMI)
    Document28 pagini
    Penyakit Jantung Koroner ST-Elevasi Miokard Infark (STEMI)
    natan
    Încă nu există evaluări
  • Case
    Case
    Document12 pagini
    Case
    asriantisaddi
    Încă nu există evaluări
  • Katarina
    Katarina
    Document30 pagini
    Katarina
    asriantisaddi
    Încă nu există evaluări
  • Status Obgyn
    Status Obgyn
    Document7 pagini
    Status Obgyn
    asriantisaddi
    Încă nu există evaluări
  • Katarina
    Katarina
    Document30 pagini
    Katarina
    asriantisaddi
    Încă nu există evaluări
  • Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra
    Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra
    Document15 pagini
    Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra
    Andrew Vaughan
    Încă nu există evaluări
  • Referat
    Referat
    Document14 pagini
    Referat
    asriantisaddi
    Încă nu există evaluări
  • Ablasio
    Ablasio
    Document14 pagini
    Ablasio
    asriantisaddi
    Încă nu există evaluări
  • Pebriyanti Blok 9 Sken. 8
    Pebriyanti Blok 9 Sken. 8
    Document26 pagini
    Pebriyanti Blok 9 Sken. 8
    asriantisaddi
    Încă nu există evaluări
  • Ca Endometrium
    Ca Endometrium
    Document21 pagini
    Ca Endometrium
    asriantisaddi
    Încă nu există evaluări
  • Blok 9-Tukak Gaster
    Blok 9-Tukak Gaster
    Document8 pagini
    Blok 9-Tukak Gaster
    Lydia Gloriani Lethe
    Încă nu există evaluări
  • Nama: Lydia Gloriani Lethe NIM: 102013343
    Nama: Lydia Gloriani Lethe NIM: 102013343
    Document19 pagini
    Nama: Lydia Gloriani Lethe NIM: 102013343
    asriantisaddi
    Încă nu există evaluări
  • Ablasio
    Ablasio
    Document14 pagini
    Ablasio
    asriantisaddi
    Încă nu există evaluări
  • Persalinan Janin Letak Sungsang
    Persalinan Janin Letak Sungsang
    Document4 pagini
    Persalinan Janin Letak Sungsang
    asriantisaddi
    Încă nu există evaluări
  • Persalinan Janin Letak Sungsang
    Persalinan Janin Letak Sungsang
    Document4 pagini
    Persalinan Janin Letak Sungsang
    asriantisaddi
    Încă nu există evaluări
  • Laporan Kasus
    Laporan Kasus
    Document19 pagini
    Laporan Kasus
    asriantisaddi
    Încă nu există evaluări
  • REFERAT
    REFERAT
    Document19 pagini
    REFERAT
    asriantisaddi
    Încă nu există evaluări
  • Ablasio
    Ablasio
    Document14 pagini
    Ablasio
    asriantisaddi
    Încă nu există evaluări
  • Katarak Kongenital Referat
    Katarak Kongenital Referat
    Document26 pagini
    Katarak Kongenital Referat
    asriantisaddi
    Încă nu există evaluări
  • Case Ablasio
     Case Ablasio
    Document25 pagini
    Case Ablasio
    asriantisaddi
    Încă nu există evaluări
  • Case Ablasio
     Case Ablasio
    Document25 pagini
    Case Ablasio
    asriantisaddi
    Încă nu există evaluări
  • Miopia
    Miopia
    Document15 pagini
    Miopia
    asriantisaddi
    Încă nu există evaluări
  • Katarak Kongenital Referat
    Katarak Kongenital Referat
    Document26 pagini
    Katarak Kongenital Referat
    asriantisaddi
    Încă nu există evaluări
  • Kasus Ablasio Retina
    Kasus Ablasio Retina
    Document25 pagini
    Kasus Ablasio Retina
    asriantisaddi
    Încă nu există evaluări
  • Mak Al Ahhhhhh
    Mak Al Ahhhhhh
    Document25 pagini
    Mak Al Ahhhhhh
    asriantisaddi
    Încă nu există evaluări
  • Kasus Ablasio Retina
    Kasus Ablasio Retina
    Document25 pagini
    Kasus Ablasio Retina
    asriantisaddi
    Încă nu există evaluări
  • Ablasio
    Ablasio
    Document14 pagini
    Ablasio
    asriantisaddi
    Încă nu există evaluări
  • Sken 3 C3
    Sken 3 C3
    Document13 pagini
    Sken 3 C3
    asriantisaddi
    Încă nu există evaluări
  • Sken 6 C3
    Sken 6 C3
    Document8 pagini
    Sken 6 C3
    asriantisaddi
    Încă nu există evaluări