Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
ABSTRACT
Background: Interference is a condition of which sample components resulted in as follow: WBC 13.103/μL, Hb 15.6 gr/dL, RBC 2.99 106/μL,
cause an error in the analyte measurement in the analyzer. The most triglyserida 10.435 mg/dL, total cholesterol 631 mg/dL, HDL 12 mg/dL,
common cause of interference is lipemic sample. Lipemic sample LDL 195 mg/dL, and apoprotein B 196 mg/dL. Due to a significant
is characterized by turbidity of the serum or plasma caused by an interference, SGOT, SGPT, ureum and creatinin were not obtained.
accumulation of lipoprotein particles. Primary mixed hyperlipidemia Immunologic serum analysis of the patient and his mother showed an
(PMH) is a cause of primary hypertrigliseridemia with lipemia increasing of antibody IgG CMV: 28 dan 20 IU/ml, respectively.
manifestation. Conclusion: Lipemic samples could directly affect most of laboratory
Case report: A three month-old baby boy was admitted to a hospital, examination methods. Laboratory results with such lipemia
having white spots in his black eyes. The spots were seen clearer at interferences shoud be interpretated critically and accurately to
light exposure, and ophthalmologic examination indicated lipemia produce precise diagnosis, and in turn, monitoring of patient with
retinalis. Patient’s sample was lipemic and its laboratory analysis lipemia.
ABSTRAK
1
Program Pendidikan Dokter Pendahuluan: Interferensi adalah suatu kondisi terdapatnya gambaran lipemik dengan hasil laboratorium leukosit 13.103/μL,
Spesialis Patologi Klinik
Fakultas Kedokteran Universitas
komponen di dalam sampel pasien yang dapat menyebabkan hemoglobin 15.6 gr/dL, eritrosit 2.99 106/μL, trigliserida 10.435 mg/dL,
Hasanuddin, Rumah Sakit Umum kesalahan pengukuran analit tertentu oleh alat pengukur. Salah satu kolesterol total 631 mg/dL, HDL 12 mg/dL, LDL 195 mg/dL dan
Pusat dr. Wahidin Sudirohusodo, penyebab utama terjadinya interferensi adalah sampel yang lipemik. apoprotein B 196 mg/dL. Hasil SGOT, SGPT, ureum, dan kreatinin tidak
Makassar Sampel lipemik merupakan sampel serum atau plasma yang keruh didapatkan karena adanya interferensi yang signifikan. Pemeriksaan
2
Departemen Ilmu Kesehatan akibat akumulasi partikel lipoprotein. Primary mixed hyperlipidemia imunologik pada pasien dan ibunya menunjukkan peningkatan
Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin, Rumah
(PMH) merupakan salah satu penyakit hipertrigliserida primer dengan antibodi IgG CMV yaitu 28 IU/ml dan 20 IU/ml. Profil lipid orang tua
Sakit Umum Pusat dr. Wahidin manifestasi sampel darah yang lipemik. pasien menunjukkan hasil normal.
Sudirohusodo, Makassar Kasus : Seorang bayi laki-laki usia 3 bulan, datang ke rumah sakit Kesimpulan: Sampel lipemik dapat menginterferensi berbagai metode
3
Departemen Ilmu Patologi Klinik dengan keluhan bercak berwarna putih pada mata hitam dan pemeriksaan laboratorium. Hasil laboratorium dengan interferensi
Fakultas Kedokteran Universitas lebih jelas terlihat jika terkena cahaya. Pemeriksaan oftalmologik sampel lipemik ini perlu diinterpretasi secara kritis dan tepat sehingga
Hasanuddin, Rumah Sakit Umum
Pusat dr. Wahidin Sudirohusodo,
menunjukkan adanya lipemia retinalis. Sampel pasien menunjukkan dapat menunjang diagnosis dan pemantauan pasien yang tepat pula.
Makassar
*
Koresponden: Kata kunci : hyperlipidemia, interferensi, lipemia retinalis, primary mixed, sampel lipemik.
Andi Munawirah; Program Cite Pasal Ini: Munawirah, A., Muhiddin, H.S., Kurniawan, L.B., Pakasi, R.D.N. 2019. Interferensi sampel lipemik pada bayi dengan lipemia
Pendidikan Dokter Spesialis retinalis dikarenakan primary mixed hyperlipidemia: laporan kasus. Intisari Sains Medis 10(2): 413-419. DOI: 10.15562/ism.v10i2.370
Patologi Klinik Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin, Rumah
Sakit Umum Pusat dr. Wahidin PENDAHULUAN
Sudirohusodo, Makassar,
m13_r4@yahoo.com Interferensi adalah suatu kondisi terdapatnya lipemik. Sampel lipemik merupakan sampel
komponen di dalam sampel pasien yang dapat serum atau plasma yang keruh akibat akumulasi
Diterima: 16-11-2018
menyebabkan kesalahan pengukuran analit partikel lipoprotein, terutama kilomikron dan very
Disetujui: 13-05-2019 tertentu oleh alat pengukur. Salah satu penye- low density lipoprotein (VLDL), sehingga sampel
Diterbitkan: 01-08-2019 bab utama terjadinya interferensi adalah sampel tampak berwarna seperti susu.1,2
DESKRIPSI KASUS
Anamnesis
Pada saat anamnesis diketahui bahwa seorang bayi
laki-laki, usia 3 bulan, datang ke poliklinik mata
rumah sakit dengan keluhan bercak berwarna
putih pada mata hitam mata kanan sejak sekitar
2 minggu yang lalu, warna putih pada mata lebih
jelas terlihat jika terkena cahaya, dan tampak
seperti mata kucing. Riwayat mata merah tidak
ada. Riwayat kelahiran: lahir di rumah sakit, persa- (A) Gambaran klinis pasien;
Gambar 1
linan ditolong oleh dokter. Pasien lahir pada usia (B) Gambaran lipemia retinalis
kehamilan 31 minggu (kurang bulan), berat badan pada funduskopi; (C) Sampel pasien
lahir 1700 gram. Riwayat pemeriksaan antenatal menunjukkan serum sangat lipemik
tidak ada, riwayat abortus tidak ada. seperti susu
414 Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2019; 10(2): 413-419 | doi: 10.15562/ism.v10i2.370
ORIGINAL ARTICLE
Tabel 1 Hasil pemeriksaan complete blood count SGOT, SGPT, ureum, dan kreatinin juga diperiksa
menggunakan Cobas 6000 Roche, dan pemer-
Parameter Hasil Nilai Rujukan
iksaan imunologi menggunakan alat Imunologi
Hemoglobin (g/dL) 15.6 10.4 – 16.0 Vidas dengan metode Enzyme Linked Fluorescent
Hematokrit (%) 25.9 35 – 51 Assay (ELFA).
Eritrosit (106/μL) 2.99 3.65 – 5.05
Diagnosis
MCV (fL) 86.6 83.0 – 107.0
Berdasarkan parameter laboratorium maupun
MCH (pg) 52.2 25.0 – 35.0 anamnesis dan pemeriksaan fisik yang dijabarkan
MCHC (g/dL) 60.2 32.0 – 36.0 pada studi di atas maka pasien ini didiagnosis
RDW-CV 15.7 11.5 –14.5 dengan ODS/ lipemia retinalis et kausa suspek
Primary Mixed Hyperlipidemia
Leukosit (103/μL) 13 5.5 – 17.50
Trombosit (103/μL) 607 150 – 450
PEMBAHASAN
Tabel 2 Hasil pemeriksaan kimia darah Primary mixed hiperlipidemia (PMH) atau hiperlip-
idemia tipe V adalah bentuk kelainan metabolisme
Parameter Hasil Nilai rujukan
lipid dengan karakteristik peningkatan kilomikron
Kolesterol total 631 < 200 (mg/dL) dan VLDL. Insiden dislipoproteinemia tipe ini
HDL 12 >55 (mg/dL) adalah 1 dari 1000 kasus, biasanya terjadi pada usia
LDL 195 <130 (mg/dL) dewasa, meskipun beberapa kasus telah dilaporkan
terjadi pada anak dan bayi.8,12
Trigliserida 10,435 30 – 100 (mg/dL)
Seorang bayi laki-laki usia 3 bulan, masuk
Apoprotein B 196 96 – 112 (mg/dL) rumah sakit dengan keluhan bercak putih pada
mata hitam mata kanan. Riwayat mata merah
Tabel 3 Hasil pemeriksaan imunologi tidak ada. Pemeriksaan oftalmologi menunjukkan
adanya gambaran salmon pink appereance. Sampel
Parameter Bayi Ibu Nilai rujukan
serum pasien menunjukkan sampel yang lipemik.
Toxoplasma IgM 0.06 0.06 < 0.65 COI Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan
Toxoplasma IgG 0 0 < 8 IU/ml hipertrigliseridemia yang sangat berat, hiperkoles-
Rubella IgM 0.07 0.47 < 0.9 COI terolemia, penurunan HDL, peningkatan LDL dan
apolipoprotein B. Berdasarkan anamnesis, pemer-
Rubella IgG 0 0 < 6 IU/ml
iksaan oftalmologi dan pemeriksaan laboratorium
CMV IgM 0.49 0.09 < 1.2 COI maka pasien didiagnosis dengan lipemia retina-
CMV IgG 28 20 < 14 IU/ml lis suspek kausa Primary Mixed Hyperlipidemia
(PMH).
Manifestasi klinis PMH dapat berupa adanya
Tabel 4 Pemeriksaan profil lipid orang tua pasien
sampel lipemik pada serum pasien, lipemia retina-
Parameter Ibu Bapak Nilai Rujukan lis, eruptif xanthomas pada kulit, hepatomegali dan
Kolesterol total (mg/dl) 188 206 < 200 pada kondisi yang serius dapat terjadi pankreatitis.
HDL (mg/dl) 42 43 > 55 Pada pasien ini ditemukan adanya sampel serum
yang lipemik dan adanya lipemia retinalis. Serum
LDL (mg/dl) 131 143 < 130
yang lipemik merupakan penanda peningkatan
Trigliserida (mg/dl) 75 99 30 – 100 kilomikron dan atau VLDL. Kilomikron merupa-
kan lipoprotein dengan ukuran yang paling besar
kreatinin tidak didapatkan karena interferensi yaitu sekitar 70 - 1000 nm dibandingkan dengan
sampel lipemik. lipoprotein lainnya seperti VLDL (27 - 200 nm),
Pada Tabel 3. dapat dilihat bahwa terdapat LDL (20 - 26 nm) dan HDL (6 – 12.5 nm), sehingga
peningkatan antibodi IgG CMV pada bayi dan ibu. peningkatan kilomikron dan VLDL sangat memu-
Pada Tabel 4. Disajikan data profil lipid pada orang ngkinkan untuk menyebabkan sampel lipemik.9,13
tua pasien, dengan kesan normal. Sampel lipemik dapat menginterferensi berb-
Pemeriksaan darah rutin pasien diperiksa agai pemeriksaan laboratorium melalui tiga cara
menggunakan alat sysmex XT dengan metode yaitu pengurangan persentase fraksi aqueous pada
cyanmethemoglobin, pemeriksaan kimia darah sampel, partitioning, dan gangguan pada trans-
dilakukan dengan metode spektrofotometer meng- misi cahaya. Sampel lipemik merupakan pening-
gunakan alat ABX Pentra 400, untuk parameter katan konsentrasi lipoprotein yang mengurangi
Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2019; 10(2): 413-419 | doi: 10.15562/ism.v10i2.370 415
ORIGINAL ARTICLE
presentasi fraksi aqueous pada sampel. Fraksi lipid MCHC menunjukkan rerata kadar hemoglobin
(non-aqueous) pada sampel normal adalah sekitar per unit volume eritrosit. Nilai MCH tergantung
7%. Persentase fraksi lipid pada sampel lipemik pada keakuratan pengukuran hemoglobin dan
meningkat dan mengurangi fraksi aqueous. Hal ini hematokrit. Peningkatan palsu pada pengukuran
kemudian akan berpengaruh pada analit yang larut hemoglobin juga akan menunjukkan peningkatan
dalam fraksi aqueous seperti natrium, kalium, dan palsu pada nilai MCHC.15
klorida pada pemeriksaan elektrolit. Studi kasus Andrade dkk yang membanding-
Beberapa analit non polar seperti homon steroid kan pemeriksaan jumlah eritrosit, hemoglobin,
dan obat-obatan lipofilik seperti dilantin dan dan indeks eritrosit pada pasien dengan hiper-
fenobarbital dapat tergabung ke dalam fraksi non trigliserida berat sebelum dan sesudah dilaku-
polar serum termasuk di dalamnya kilomikron dan kan koreksi plasma menggunakan larutan salin
VLDL. Penanganan sampel lipemik dengan teknik menunjukkan bahwa jumlah eritrosit merupakan
ekstraksi fraksi lipid atau partitioning dapat menye- parameter yang paling stabil dengan bias 0.002%
babkan kesalahan pengukuran pada analit non dibandingkan parameter lainnya seperti hemogo-
polar tersebut.2,14 bin yang mengalami peningkatan palsu sekitar 32
Interferensi yang paling sering terjadi adalah % dan indeks eritrosit juga meningkat palsu sekitar
gangguan pada transmisi cahaya. Sampel lipemik 15 – 32%.1
menyebabkan cahaya yang ditransmisikan akan Hasil darah rutin pasien menunjukkan pening-
terpendar sehingga pemeriksaan dengan metode katan trombosit yaitu 607.103/μL. Trombosistosis
nefelometri dan turbidimetri akan mengalami dapat terjadi secara primer maupun sekunder.
interferensi. Sampel lipemik juga dapat mengab- Adanya penyakit dasar mengarahkan pada terjad-
sorbsi sejumlah cahaya yang secara proporsional inya trombositosis reaktif. Trombositosis reaktif
berkebalikan dengan panjang gelombang yang terjadi karena produksi berlebih dari sitokin proin-
diteruskan. Absorbsi cahaya pada sampel lipemik flamasi seperti IL-1, IL-6, dan IL-11 yang muncul
relatif rendah pada panjang gelombang 700 nm, pada inflamasi kronik, infektif, dan keganasan.
namun meningkat secara linear hingga pada Lipid berperan pada sistem metabolik dan juga
panjang gelombang 500 nm. Peningkatan absorbsi inflamasi. Kelainan metabolik akibat multifaktor
ini meningkat dengan cepat di antara panjang juga memicu terjadinya proses inflamasi, termasuk
gelombang 500 nm hingga 320 nm. Oleh karena itu, hiperlipidemia yang kemudian akan melepaskan
metode spektrofotometri mengalami interferensi sitokin inflamasi seperti IL-1 dan IL-6 yang memicu
terutama pada pemeriksaan yang menggunakan trombopoiesis sehingga terjadi trombositosis.15,16
panjang gelombang yang lebih kecil. Hasil laboratorium pasien menunjukkan
Pemeriksaan hemoglobin pada pasien ini meng- trigliserida 10.435 mg/dl, kolesterol total 631 mg/dl,
gunakan metode spektrofotometer (540 nm) dan HDL 12 mg/dl, LDL 195 mg/dl, apoB 196 mg/dl
menunjukkan interferensi pada kadar trigliserida (1.96 g/l). Rasio hipertrigliserida terhadap apoB
di atas 290 mg/dL. Peningkatan trigliserida pada adalah 53.23. Rasio hipertrigliserida terhadap
pasien lebih dari 35 kali melebihi limitasi interfe- apoB > 8.8 (bila menggunakan satuan mg/dl) meng-
rensi alat. Metode pemeriksaan jumlah eritrosit gambarkan peningkatan kilomikron. Penyebab
adalah flowcytometri. Metode ini tidak mengalami utama peningkatan kilomikron adalah adanya
interferensi akibat sampel lipemik. Hasil pemerik- penurunan aktivitas lipoprotein lipase (LPL).
saan darah rutin pasien menunjukkan hemoglobin Penurunan aktivitas LPL ini dapat terjadi karena
15.6 g/dL dengan jumlah eritrosit 2.99 106/μL. defisiensi LPL familial, atau defisiensi apoprotein C
Ketidaksesuaian hemoglobin dan jumlah eritrosit yang merupakan kofaktor LPL. Peningkatan VLDL
dapat menunjukkan adanya interferensi pada kadar dapat tergambar oleh peningkatan LDL dan apoB.
hemoglobin. Interferensi sampel lipemik dapat Penurunanan aktivitas lipoprotein lipase pada
menyebabkan adanya peningkatan palsu kadar PMH tidak sepenuhnya terganggu karena masih
hemoglobin. Oleh karena itu, kadar hemoglobin ada kilomikron remnant yang terbentuk dan free
pasien yang sesungguhnya diduga di bawah 15.6 fatty acid (FFA) di hepar sehingga terjadi pening-
g/dL. Interferensi ini juga berpengaruh terhadap katan VLDL dan peningkatan apoB.6,7
parameter lain yang berhubungan dengan kadar Parameter lain seperti SGOT, SGPT, ureum,
hemoglobin seperti Mean Corpuscular Hemoglobin dan kreatinin tidak dapat dikeluarkan karena
(MCH) dan Mean Corpuscular Hemoglobin sampel yang sangat lipemik menyebabkan interfe-
Consentration (MCHC).15 rensi yang signifikan baik menggunakan Alat ABX
MCH adalah rerata konsentrasi hemoglobin Pentra 400 maupun Cobas 6000 Roche. Kedua
per eritrosit. Pengukuran MCH dapat menunjuk- alat ini menggunakan metode spektrofotometer.
kan hasil peningkatan palsu pada hiperlipidemia. Metode spektrofotometer merupakan metode yang
416 Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2019; 10(2): 413-419 | doi: 10.15562/ism.v10i2.370
ORIGINAL ARTICLE
paling sering mengalami interferensi akibat sampel intereferensi alat Cobas 6000 Roche) maka hasil
lipemik. laboratorium tetap tidak dapat dikeluarkan oleh
Absorbsi cahaya meningkat pada panjang laboratorium rujukan.13
gelombang yang lebih rendah sehingga pemer- Studi Calmarza dkk membandingkan 15 param-
iksaan parameter tertentu yang menggunakan eter (glukosa kolesterol, trigliserida, bilirubin total,
panjang gelombang yang lebih rendah akan SGOT, SGPT, ureum, kreatinin, total protein, ALP,
lebih terpengaruh oleh sampel yang lipemik. GGT, kalsium, fosfor, asam urat dan laktat dehidro-
Parameter SGOT, SGPT, ureum dan kreatinin genase) yang diukur sebelum dan sesudah dilaku-
mengalami interferensi yang signifikan karena kan ultrasentrifus menunjukkan bahwa terdapat
SGOT, SGPT, dan ureum diukur pada panjang perbedaan antara hasil sebelum dan sesudah
gelombang 340 nm, dan kreatinin diukur pada dilakukan ultrasentrifus di bawah 6% pada hampir
gelombang 510 nm.13 seluruh parameter kecuali kolesterol, trigliserida,
Interferensi akibat sampel lipemik dapat dan SGPT. Meskipun begitu, analisis perbandin-
berbeda pada setiap alat pemeriksaan kimia gan secara statistik menunjukkan perbedaan yang
klinik, meskipun menggunakan metode yang signifikan pada semua parameter kecuali bilirubin
sama. Penelitian mengenai interferensi yang total, glukosa, GGT, dan SGOT.
terjadi pada alat ABX Pentra 400 belum dilapor- Solusi pada pasien ini adalah pemeriksaan ulang
kan, namun pabrik menunjukkan limitasi interfe- setelah penanganan profil lipid atau pemeriksaan
rensi pada kadar trigliserida di atas 437.5 mg/dl parameter lain yang dapat menggambarkan fungsi
untuk parameter SGOT dan SGPT, dan di atas yang sama dengan menggunakan metode lain yang
612.5 mg/dl untuk parameter ureum dan kreat- menunjukkan interferensi yang minimal misalnya
inin. Pabrik alat Cobas 6000 Roche menyatakan metode imunologi.14
bahwa bias hasil pemeriksaan SGOT dan SGPT Primary Mixed Hyperlipidemia merupakan
pada kadar trigliserida 150 mg/dl, Ureum pada penyakit autosomal dominan, namun pemer-
kadar trigliserida 1000 mg/dl, dan kreatinin pada iksaan profil lipid orang tua pasien menunjuk-
kadar trigliserida 800 mg/dl adalah di bawah kan hasil yang tidak signifikan sehingga diduga
10%. Hal ini sesuai dengan penelitian Ji dkk yang kelainan metabolisme lipid pada pasien bukan
menunjukkan bahwa interferensi yang tidak merupakan turunan namun karena adanya mutasi
signifikan pada pemeriksaan SGOT, SGPT, ureum genetik.
dan kreatinin sesuai kadar batas trigliserida Sampel lipemik dapat menginterferensi pemer-
dinyatakan oleh pabrik.13,17 iksaan imunologik terutama metode nefelometri
Studi Nikolak dkk mengenai interferensi pada dan turbidimetri, akibat gangguan pada transmisi
alat Cobas 6000 Roche yang menunjukkan hal cahaya. Sampel lipemik dapat menyebabkan inter-
yang serupa yaitu bias hasil SGOT dan SGPT pada ferensi terhadap reaksi antigen antibodi sehingga
kadar trigliserida 100 mg/dl adalah di bawah 10%, dapat menyebabkan peningkatan palsu maupun
namun bias yang sangat jelas tampak pada kadar penurunan palsu. Interferensi ini banyak dilapor-
trigliserida 300 mg/dl yakni berupa penurunan kan pada pemeriksaan hormon endokrin seperti
palsu lebih dari 50%. Studi ini juga menunjukkan pemeriksaan Free tiroxin (FT4), estrogen, testos-
bahwa pemeriksaan ureum dan kreatinin pada teron, dll. Interferensi pada metode imunologi
kadar trigliserida 1000 mg/dl menunjukkan bias yang lain seperti Enzyme Linked Fluorescent Assay
di bawah 10% sebagaimana yang dinyatakan oleh (ELFA) belum dilaporkan.2,13,19
pabrik. Penelitian yang mengukur ureum dan Pemeriksaan imunologis pada kasus ini menggu-
kreatinin pada kadar trigliserida di atas 1000 mg/dl nakan metode ELFA dan menununjukkan pening-
belum dilakukan sehingga bias yang lebih besar katan antibodi IgG terhadap Citomegalovirus
masih sangat mungkin terjadi.13,18 (CMV) pada pasien dan ibunya yaitu 28 IU/ml
Adanya interferensi yang sangat besar ini dan 20 IU/ml. Interferensi sampel lipemik terha-
menyebabkan hasil keempat parameter terse- dap metode ini belum dilaporkan sehingga dapat
but tidak dapat dikeluarkan. Metode yang dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan imunologi pasien
dilakukan dalam menangani sampel lipemik tidak mengalami interferensi. Selain itu, pemer-
adalah 1) Penggunaan ultrasentrifus untuk iksaan imunologis ibu dengan sampel serum ibu
memisahkan lipoprotein berdasarkan densi- dalam kondisi baik memberi petunjuk yang cukup
tasnya 2) Ekstraksi menggunakan larutan polar, membantu dalam melihat adanya kemungkinan
dan 3) Pengenceran sampel menggunakan laru- infeksi intrauterin.
tan salin. Penanganan sampel lipemik pasien ini Hasil pemeriksaan imunologi ini menunjuk-
menggunakan ultrasentrifus tetapi karena kadar kan peningkatan antibodi IgG CMV pada bayi
trigliserida sampel di atas 1000 mg/dl (batas dan Ibunya. Peningkatan IgG CMV pada bayi
Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2019; 10(2): 413-419 | doi: 10.15562/ism.v10i2.370 417
ORIGINAL ARTICLE
418 Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2019; 10(2): 413-419 | doi: 10.15562/ism.v10i2.370
ORIGINAL ARTICLE
16. Wellen KE, Hotamisligil GS. Inflammation, stress, and dia- 21. Demmler GJ. Cytomegalovirus. In: J Fletcher and M
betes. J Clin Invest. 2005; 115(5): 1111 – 9. Dudlick. (eds.) Feigin & Cherry’s Textbook of Pediatric
17. Ji JZ, Meng QH. Evaluation of the interference of hemoglo- Infectious Diseases. United States of America: Saunders
bin, bilirubin, and lipids on Roche Cobas 6000 assays. Clin Elsevier; 2009: 2023–2037.
Chim Acta. 201; 412(17-18): 1550–3. 22. Berglund L, Brunzell JD, Goldberg AC, Goldberg IJ,
18. Nikolac N, Simundic A, Miksa M, Lima-Oliveira G, Sacks F, Murad MH et al. Evaluation and treatment
Salvagno GL, Caruso B, Guidi GC. Heterogeneity of man- of hypertriglyceridemia : an Endocrine Society clini-
ufacturers’ declarations for lipemia interference — an cal practice guideline. J Clin Endocrinol Metab. 2012;
urgent call for standardization. Clin Chim Acta. 2013; 426: 97(9):2969–89.
33 – 40.
19. Schiettecatte J, Anckaert E, Smitz J. Interferences in
Immunoassays. Advances in Immunoassay. Available
at: http://www.intechopen.com/books/advances-in-
immunoassay-technology/interference-in-immunoassays
[Accessed April 2018] This work is licensed under a Creative Commons Attribution
20. Bannister B, Gillespie SH, Jones J. Congenital and Perinatal
Infections. In: Infection Microbiology and Management. 3rd
ed. Australia: Blackwell Publishing; 2006: 344–358.
Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2019; 10(2): 413-419 | doi: 10.15562/ism.v10i2.370 419