Sunteți pe pagina 1din 10

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan | Teknik Sipil

Institut Teknologi Kalimantan 2018

ANALISIS PENERAPAN SISTEM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA


PROYEK KONSTRUKSI
(Studi Kasus : Pekerjaan Hauling pada Pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda
Section V oleh PT PP Persero)

Obed Anronius, Rifqi Aditya, Rosa Gallica, Sandra Jewel Putri, Zainab Abidah, Zia Ulhaq Al Muqtafi
Program Studi Teknik Sipil, Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Kalimantan, Balikpapan
Kampus ITK Karang Joang Balikpapan 76127, Kalimantan Timur
Email : 07161066@itk.ac.id , 07161077@itk.ac.id , 07161079@itk.ac.id , 07161081@itk.ac.id , 07161091@itk.ac.id
, 07161092@itk.ac.id

Abstract

The Occupational Safety and Health Management System (SMK3) is applied to construction companies to provide
guarantees for the protection of workers and to create safe, comfortable, and efficient workplaces. It aims to analyze
and evaluate the application of Occupational Safety and Health Management System (SMK3) to the Balikpapan-
Samarinda Toll Road construction project and the implementation of SMK3on hauling work on the project. The
method used is descriptive method in which this method examines the status of human groups, an object, a set of
conditions, a system of thought or class of events in the present. The results obtained from the experimental
methodology that is done is to know in detail the implementation of toll road development projects, health and safety
management system implemented by PT.PP Persero, policies and commitments used PT.PP Persero, a plan that has
a work program to create action prevention and checklist during continuous project implementation, the rules used
in the Balikpapan-Samarinda toll road development project, the expected goals and objectives when a project
applies the Occupational Safety and Health Management System (SMK3), and any evaluation to improve the
effectiveness of the implementation Occupational Safety and Health Management System (SMK3) at PT.PP Persero.
Keywords: SMK3, hauling, APD, highway

Abstrak

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) diterapkan pada perusahaan konstruksi untuk
memberikan jaminan akan perlindungan pekerja dan menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien.
Yang memiliki tujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) pada proyek pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda serta penerapan SMK3 pada
pekerjaan hauling pada proyek tersebut. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif yang mana metode ini
meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau kelas peristiwa pada
masa sekarang. Hasil yang diperoleh dari metodologi percobaan yang dilakukan yaitu mengetahui secara rinci
pelaksanaan proyek pembangunan jalan tol, sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang dilaksanakan
oleh PT.PP Persero, kebijakan dan komitmen yang digunakan PT.PP Persero, perencanaan yang memiliki program
kerja untuk membuat tindakan pencegahan dan checklist selama pelaksanaan proyek secara berlanjut, peraturan-
peraturan yang digunakan pada proyek pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda, tujuan dan sasaran yang
diharapkan ketika suatu proyek menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), serta
evaluasi apa saja untuk meningkatkan efektifitas penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) pada PT.PP Persero.
Kata Kunci: SMK3, hauling, APD, jalan tol

1. PENDAHULUAN maka peranan pengendalian risiko kecelakaan


Seiring dengan pesatnya laju perkembangan kerja dirasakan menjadi semakin penting.
pembangunan konstruksi jalan tol di Indonesia, Namum pada kenyataannya penerapan Sistem

1
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan | Teknik Sipil
Institut Teknologi Kalimantan 2018

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja terdapat pelanggaran-pelanggaran dikarenakan


(SMK3) secara umum masih sering terabaikan. kurangnya pengawasan. Oleh karena itu, penulis
Hal ini ditunjukan berdasarkan World Economic berupaya untuk mengetahui penerapan SMK3
Forum pada tahun 2006, angka kematian akibat serta melakukan observasi di lapangan guna
kecelakaan kerja di Indonesia mencapai 17-18 evaluasi penerapan SMK3 pada proyek jalan tol
pekerja untuk setiap 100.000 pekerja. dan juga penerapan SMK3 yang baik dalam
Pada proyek konstruksi, berbagai pekerjaan hauling sehingga kecelakaan kerja
kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja dapat dapat dikurangi atau ditekan sekecil-kecilnya
berasal dari pekerjanya yang lalai, lokasi dan diharapkan akan memberi iklim keamanan
pembangunan yang berbahaya, serta pada sektor dan ketenangan kerja pada proyek tersebut,
jasa konstruksi contohnya hauling sebagai sehingga dapat membantu dalam meningkatakn
pengangkutan dalam bidang konstruksi yang produktivitas tenaga kerja
mempunyai risiko kecelakaan yang fatal. 1.1. Tujuan Penelitian
Kecelakaan kerja ini dapat terjadi dan 1. Mengevaluasi dan menganalisis penerapan
menimbulkan berbagai kerugian. Kerugian yang Sistem Manajemen Keselamatan dan
ditimbulkan selain timbulnya korban jiwa ialah Kesehatan Kerja (SMK3) pada proyek
kerugian materi yang besar seperti kerusakan
pembangunan Jalan Tol
sarana produksi, biaya pengobatan dan
kompensasi. Kerugian lainnya ialah waktu kerja 2. Penerapan SMK3 pada pekerjaan hauling
yang tidak tepat (pemberhentian sementara), pada proyek tersebut.
terganggunya kelancaran pekerjaan yang 1.2. Batasan Masalah
berakibat pada penurunan produktivitas, reputasi Adapun batasan tersebut mencakup:
perusahaan yang memburuk, dan lain a. Observasi lapangan dilakukan pada
sebagainya. Untuk itu diperlukan pencegahan Proyek Konstruksi Jalan Tol
kecelakaan kerja dengan menggunakan Sistem Balikpapan-Samarinda dari Sepinggan -
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Km 13.
(SMK3) yang baik. b. Observasi dilakukan selama 2 hari pada
Sistem Manajemen Keselamatan dan tanggal 15-16 Mei 2018 pada jam kerja.
Kesehatan Kerja (SMK3) diterapkan pada c. Tinjauan penelitian ditekankan
perusahaan konstruksi untuk memberikan mengenai SMK3 pada proyek serta
jaminan akan perlindungan pekerja dan pekerjaan hauling.
menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman,
dan efisien. Dengan SMK3 perusahaan 2. LANDASAN TEORI
memberikan dorongan kepada pekerja untuk 2.1. Definisi Sistem Manajemen Keselamatan
meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja. dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Implementasi serta evaluasi Sistem Manajemen Sistem Manajemen Keselamatan dan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Kesehatan Kerja atau SMK3 adalah bagian dari
diharapkan mampu mengurangi risiko sistem manajemen perusahaan secara
kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Kondisi keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko
perkerja yang sehat secara fisik maupun mental yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna
serta memiliki perlindungan diri diharapkan terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
dapat meningkatkan produktivitas kerja. produktif (Sumber: PP Republik Indonesia
Pada proyek pembangunan Jalan Tol No.50 tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem
Balikpapan-Samarinda terutama ruas kilometer Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Bab I, pasal
13 hingga Sepinggan yang dilaksanakan oleh PT I). Penerapan SMK3 dipertegas dalam Undang-
PP (Persero) Tbk selaku sub-kontraktor yang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
menerapkan kebijakan mengenai SMK3 sebagai Ketenagakerjaan, Pasal 87 yang menyatakan :
upaya untuk mengendalikan risiko terhadap a. Setiap perusahaan wajib menerapkan
keselamatan dan kesehatan para pekerja pada sistem manajemen keselamatan dan
pembangunan jalan tol serta pengangkutan pada kesehatan kerja yang terintegrasi dengan
pekerjaan hauling. Namun fakta di lapangan sistem manajemen perusahaan.

2
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan | Teknik Sipil
Institut Teknologi Kalimantan 2018

b. Ketentuan mengenai penerapan sistem Sistem Manajemen K3. Kebijakan K3 dibuat


manajemen keselamatan dan kesehatan melalui proses konsultasi antara pengurus dan
kerja diatur dengan Peraturan wakil tenaga kerja yang kemudian harus
Pemerintah. dijelaskan dan disebarluaskan kepada semua
2.2. Prinsip-prinsip Dasar Penerapan tenaga kerja, pemasok dan pelanggan. Kebijakan
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan K3 bersifat dinamik dan selalu ditinjau ulang
Kerja dalam rangka peningkatan kinerja K3, PT.PP
Menurut PP Republik Indonesia No.50 tahun Persero Tbk memiliki kebijakan –kebijakan
2012 ada beberapa prinsip dasar penerapan perusahaan sebagai berikut :
manajemen keselamatan dan keselamatan kerja 1. Mencegah terhadap terjadinya cidera dan
yaitu : sakit akibat kerja
1. Penetapan kebijakan keselamatan dan 2. Perbaikan yang berkesinambungan terhadap
kesehatan kerja. keselamatan, kesehatan kerja dan
2. Perencanaan keselamatan dan kesehatan pengelolaan lingkungan dengan pihak terkait
kerja. 3. Peduli akan lingkungan kerja yang sehat dan
3. Pelaksanaan perencanaan keselamatan dan mempertimbangkan dampak lingkungan
kesehatan kerja. dalam setiap kegiatan kerja
4. Pemantauan dan evaluasi kerja keselamatan 4. Penggunaan sumber daya yang efisien untuk
dan kesehatan kerja. ikut menjaga kelestarian alam
5. Peninjauan dan peningkatan kinerja sistem 5. Penerapan sistem manajemen SHE (Safety,
manajemen keselamatan dan kesehatan Health, and Environmental) mengikuti
kerja. peraturan dan persyaratan yang berlaku.
Prinsip-prinsip yang harus dijalankan 2.4. HIRA (Hazzard Identification and Risk
perusahaan dalam menerapkan keselamatan dan Assesment)
kesehatan kerja (K3) adalah sebagai berikut Hira (Hazzard Identification and Risk
(Sutrisno dan Ruswandi, 2007): Assesment) merupakan suatu metode atauteknik
1. Adanya APD (Alat Pelindung Diri) di untuk mengidentifikasi potensi bahaya kerja
tempat kerja. dengan mendefinisikan karakteristikbahaya yang
2. Adanya buku petunjuk penggunaan alat dan mungkin terjadi dan mengevaluasi resiko yang
atau isyarat bahaya. terjadi melalui penilaianresiko dengan
3. Adanya peraturan pembagian tugas dan menggunakan matriks penilaian resiko. Berikut
tanggung jawab. adalah matriks yangdigunakan untuk penilaian
4. Adanya tempat kerja yang aman sesuai resiko dengan menggunakan metode HIRA.
standar SSLK (syarat-syarat lingkungan Tabel 2.1 Tingkat Keparahan
kerja) Tingkatan Kriteria Penjelasan
5. Adanya penunjang kesehatan jasmani dan 1
Insignificant (tidak Tidak ada cidera, kerugian
bermakna) materi sangat kecil
rohani ditempat kerja. Cidera ringan,
6. Adanya sarana dan prasarana yang lengkap memerlukan perawatan
ditempat kerja. 2 Minor (kecil)
P3K, langsungdapat
ditangani dilokasi
7. Adanya kesadaran dalam menjaga kejadian, kerugian materi
keselamatan dan kesehatan kerja. sedang
2.3. Kebijakan Perusahaan Terhadap SMK3 Hilang hari kerja,
memerlukan perawatan
Setiap perusahaan yang mempekerjakan 3 Moderate (sedang)
medis, kerugianmateri
tenaga kerja sebanyak 100 orang atau lebih cukup besar.
Cidera mengakibatkan
dan/atau mengandung potensi bahaya yang cacat atau hilang fungsi
ditimbulkan oleh karakteristik proses bahan 4 Major (besar)
tubuhsecara total, kerugian
produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan material besar.
Menyebabkan kematian,
kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran 5
Catastrophic
kerugian materi sangat
(bencana)
dan penyakit akibat kerja wajib menerapkan besar

3
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan | Teknik Sipil
Institut Teknologi Kalimantan 2018

(Sumber: Susihono, 2012) sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-


fakta serta hubungan antar fenomena yang
Tabel 2.2 Kemungkinan atau Peluang diselidiki. Pada penelitian ini dilakukan deskripsi
No Kriteria Penjelasan secara sistematis terhadap Sistem Keselamatan
A Almost Certain Terjadi hampir pada semua dan Kesehatan Kerja pada proyek pembangunan
(hamper pasti akan keadaan, misalnya terjadi jalan tol Balikpapan-Samarinda.
1kejadian dalam setiap hari.
terjadi)
B Likely Sangat mungkin terjadi 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
(cenderung untuk terjadi) pada semuakeadaan. Penelitian dilaksanakan pada Proyek
Misalnyaterjadi 1 kejadian
dalam 1 minggu. pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda
C Moderate Dapat terjadi sewaktu- Section V yang berlokasi di Jalan Tepo, Karang
(mungkin dapat Waktu. Misalnya, terjadi 1
kejadiandalam 1 bulan.
Joang, Balikpapan Utara, Kota Balikpapan,
terjadi)
Kalimantan Timur 7612.
D Unlikely (kecil Mungkin terjadi sewaktu- Penelitian dilaksanakan dalam waktu 2 hari
waktu. Misalnya, terjadi 1
Kemungkinan
kejadian dalam 1 tahun
yaitu pada hari Selasa dan Rabu tanggal 15 – 16
terjadi )
Hanya dapat terjadi pada Mei 2018. Penelitian dilakukan pada jam kerja
E Rare
keadaan tertentu. Misalnya, yaitu pada pukul 13.00 WITA hingga pukul
(jarang sekali) terjadi 1 kejadian dalam
lebih dari 1 tahun. 18.00 WITA.
(Sumber: Susihono, 2012) 3.2. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh atau
2.5. Faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja dikumpulkan secara langsung oleh peneliti dari
Menurut Internasional Labour Organization sumber datanya. Data primer didapat dari hasil
(ILO), terdapat 3 faktor yang menyebabkan observasi atau pengamatan secara langsung di
kecelakaan kerja yaitu : lokasi proyek dan wawancara dengan Pengendali
a. Faktor peralatan teknis, biasanya Sistem Manajemen Mutu, Keselamatan dan
menyangkut masalah keburukan pabrik, Kesehatan Kerja serta Lingkungan pada Proyek
pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda
peralatan yang digunakan, mesin-mesin
Section V.
yang sudah tidak layak dipakai. 3.3. Data Sekunder
b. Faktor lingkungan kerja, meliputi Data sekunder adalah data yang diperoleh
lingkungan fisik tempat kerja maupun atau dikumpulkan oleh peneliti dari berbagai
lingkungan sosial psikologis yang lebih sumber yang telah ada. Data sekunder berupa
luas. struktur organisasi, standar atau prosedur dan
c. Faktor manusia, menyangkut pada tenaga peraturan mengenai Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), dan
kerja yang tidak mengetahui tata cara yang
daftar Alat Pelindung Diri (APD) yang
aman atau perbuatan yang berbahaya; tidak digunakan di lokasi penelitian serta studi
sanggup memenuhi persyaratan kerja kepustakaan yang digunakan sebagai data
sehingga terjadi tindakan di bawah standar pendukung.
; mengetahui seluruh peraturan dan 3.4. Studi Literatur
persyaratan kerja tetapi tidak Studi literatur dilakukan yang berkaitan
dengan tema penelitian. Literatur yang
mematuhinya.
digunakan dalam penelitian ini berasal dari
buku, tugas akhir, jurnal nasional maupun
3. METODE PENELITIAN internasional. Studi literatur juga digunakan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini sebagai sumber data sekunder.
adalah metode deskriptif yaitu metode dalam 3.5. Prosedur Penelitian
meneliti status kelompok manusia, suatu objek, Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran
suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau dari penelitian ini, perlu dibentuk suatu langkah-
kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuannya langkah yang tepat dengan diawali kegiatan
adalah membuat deskripsi atau gambaran secara sebelum penelitian sampai pada kesimpulan

4
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan | Teknik Sipil
Institut Teknologi Kalimantan 2018

hasil penelitian. Pelaksanaan penelitian diawali Sumber: Penulis


dengan merumuskan latar belakang
penelitian,masalah penelitian dan tujuan 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian selanjutnya survey lokasi untuk
meninjau kasus-kasus yang terjadi di proyek. 4.1 Pelaksanaan Proyek Pembangunan Jalan
Kemudian melakukan studi kepustakaan yang Tol Balikpapan Samarinda
digunakan sebagai bahan dan pedoman untuk Pembangunan Jalan Tol BalSam Seksi V
penelitian ini hingga sampai pada analisis dan yang berlokasi di provinsi Kalimantan Timur,
penarikan kesimpulan. Secara umum, langkah- Balikpapan tepatnya melintas dari ruas KM 13
langkah penelitian adalah sebagai berikut. Balikpapan – Sepinggan dengan panjang total
a. Studi literatur digunakan untuk panjang pengerjaan sebesar 15 KM. Sub
mengumpulkan bahan dan data serta Kontraktor atau pelaksana proyek ini adalah PT
merumuskan tujuan sebelum dilakukan Waskita Karya dengan pengerjaan sepanjang 2
survei lokasi. KM, PT PP Persero sepanjang 2 KM, dan
b. Survei lokasi untuk mengamati apakah Kontraktor BUCG sepanjang 11 KM. Lokasi
proyek telah memenuhi perangkat dan Kantor PT PP Persero terletak di KM 10
ketentuan-ketentuan SMK3 yang telah ada. Balikpapan.
Sebelum survei lokasi dilaksanakan, telah Sasaran utama pembangunan Jalan Tol
dilakukan perijinan terlebih dahulu. BalSam adalah mempersingkat waktu tempuh
c. Melakukan diskusi kepada pihak yang kendaraan Balikpapan – Samarinda dan
bertanggungjawab dalam penerapan SMK3 mempercepat perekonomian serta
pada Proyek pembangunan Jalan Tol perekonomian. Perkiraan anggaran total pada
Balikpapan-Samarinda Section V. Seksi V sebesar 770 Milyar dari APBN dan 930
d. Mengumpulkan data dan dokumen mengenai Milyar dari pinjaman China.
pedoman atau standar dan peraturan-
peraturan mengenai SMK3 yang diterapkan 4.2 Sistem Manajemen Keselamatan
di lokasi proyek serta mengadakan studi Kesehatan Kerja (SMK3) PT PP Persero
kepustakaan sebagai data pendukung. Sistem Manajemen Keselamatan dan
e. Analisis dan kesimpulan dilakukan Kesehatan Kerja (SMK3) pada proyek
dengancara menyusun, membahas pembangunan Jalan Tol BalSem Seksi V oleh
danmengevaluasi data-data dan hasil PT PP Persero disusun menjadi satu kesatuan
wawancara/observasi mengenai SMK3 di dengan sistem manajemen lingkungan. Dalam
lokasi proyek. Selanjutnya diadakan studi perencanaannya seluruh standar dan pedoman
kepustakaan yang digunakan sebagai data sistem tersebut disusun dalam prosedur Sistem
pendukung. Manajemen Keselamatan Kerja Lingkungan
MULAI (SMK3L).
SMK3L merupkan integrasi pemenuhan
STUDI LITERATUR
yang diterapkan pada PT PP Persero yang
berdasarkan (OHSAS 18001) tentang Kesehatan
dan Kesehatan Kerja, QSHE/TQM/AE/P/001
SURVEI LOKASI
(Company Manual PT PP), BDE/S&H/2015/014
tentang SPM Alat Berat, dan (ISO 14001)
DISKUSI DENGAN PENANGGUNG
JAWAB SMK3 tentang Manajemen Lingkungan yang
dituangkan dalam prosedur yang dapat
PENGUMPULAN DOKUMEN SMK3 digunakan untuk melihat, memeriksa, mengkaji,
menilai, mengukur efektifitas, mengetahui
ketaatan atau kepatuhan petugas selama proses
ANALISIS DAN KESIMPULAN
pelaksanaan proyek. SMK3L mecangkup SHE
Induction pelatihan terhadap pekerja baru,
SELESAI
kontraktor baru, maup
Gambar 2: Diagram Alir Penelitian
5
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan | Teknik Sipil
Institut Teknologi Kalimantan 2018

un tamu tentang keselamatan kerja. SHE olehseluruh karyawan, pihak pemasok dan
Briefing, pembicara melakukan briefing kepada sub kontraktor terkait. Menjamin
pekerja sebelum dilakukannya pengerjaan peningkatan berkesinambungan terhadap
proyek setiap hari. SHE Talk, melakukan penerapan keselaatan kerja dan lingkungan.
pengarahan singkat kepada seluruh pekerja
sebelum pekerjaan dimulai dan dilakukan satu 4.4 Hauling
kali dalam seminggu. SHE Patrol, melakukan Hauling merupakan proses pengangkutan
proses pengecekan dan penilaian kegiatan – batuan atau tanah yang telah dimuat
kegiatan kerja dikantor maupun diproyek menggunakan excavator. Proses Hauling yang
(lapangan) setiap hari, sesuai dengan standar dilakukan pada pembangunan jalan tol berguna
ketentuan K3L. SHE Inspection, merupakan untuk mengangkut tanah galian pada box traffic
pemeriksaan guna menemukan permasalahan dan box culver kearea timbunan, maupun
dan mengevaluasi resiko sebelum kecelakaan pengankutan tanah dari area timbunan kembali
dan kerugian terjadi biasa dilakukan dua kali ke box traffic dan box culver. Prosedur alat berat
sekali. SHE Meeting, dilakukan guna membahas yang digunakan berpedoman pada
masalah yang mungkin terjadi selama pekerjaan BDE/S&H/2015/014. Hasil penerapan
berlangsung dan mengambil tindakan penggunaan alat berat untuk proses hauling
pencegahannya serta melaporkan kasus yang dapat dilihat sebagai berikut :
terjadi dan langkah perbaikannya dilakukan satu Tabel 2.3 Checklist Penerapan SMK3 pada
minggu sekali. SHE Training, melakukan Proses Hauling
training terhadap pekerja baik dalam pengerjaan Keterangan A B C D
maupun alat – alat yang digunakan dan SIO dan SIM

perlindungan yang diperlukan dilakukan satu untuk operator
tahaun sekali. SHE Audit, melakukan evaluasi Sabuk pengaman √
terhadap proses berjalannya proyek (persentase Pekerja
pengerjaan), dengan tujuan melakukan verifikasi menggunakan

rompi dengan
apakah proses pengerjaan sudah berjalan standar reflektor
dilakukan satu bulan sekali. Pintu gerbang
untuk akses √
kelokasi proyek
4.3 Komitmen dan Kebijakan Alat berat
Agar dapat memenuhi kepuasan pelanggan dilengkapi dengan
dan seluruh komunitas yang berhubungan perangkat
peringatan √
dengan seluruh pihak terkait, PT PP Persero (klakson, alarm
selaku kontraktor mengadakan pengendalian mundur, lampu
keselamatan kerja dan lingkungan sehingga rotary,dll)
Kaca spion pada
dihasilkan proses kerja yang berkualitas, sehat √
kendaraan berat
dan aman baik terhadap lingkungan. Untuk Petugas flagman √
mencapai komitmen tersebut maka perusahaaan Dilarang
menetapkan : menggunakan
1. Memenuhi dan mengendalikan semua handphone ketika

sedang
ketentuan peraturan persyaratan lain yang mengoperasikan
relavan, terkait keselamatan dan kesehatan alat berat
kerja serta lingkungan, baik dalam sumber Ijin KIR (plat) √
daya alam, manusia, pengelolaan kualitas Tidak diijinkan penumpang kecuali
udara dan penanganan limbah. terdapat tempat duduk sesuai √
2. Menjamin seluruh karyawan dan pihak spesifikasi
terkait lainnya kompoten dengan cara Medical Check-Up √
memberikann pelatihan yang memadai Administrasi keselamatan √
sesuai dengn tugas – tugasnya. Rambu – rambu peringatan dan dilengkapi
3. Berusaha agar kebijakan ini √
reflektor
dikomunikasikan dan dapat dipahami

6
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan | Teknik Sipil
Institut Teknologi Kalimantan 2018

Penggantian oli rutin √


Sumber: Penulis
Keterangan :
A = Dilaksanakan
B = Tidak dilaksanakan sepenuhnya
C = Tidak dilaksanakan
D = Belum dipantau

Gambar 4. APD yang Wajib dipakai


(Sumber: Penulis)

4.5 Perencanaan
Dalam SMK3L ini bertujuan untuk
tercapainya mutu pekerjaan sesuai dengan
Gambar 1. Salah Satu Rambu Peringatan spesifikasi dan gambar kerja pada pengerjaan
Sumber: Penulis box traffic dan box culvert. Program kerjanya
adalah membuat tindakan pencegahan serta
membuat checklist selama pelaksanaan secara
berlanjut oleh Safety Supervisor atau PSMK3L
sesuai dengan BDE (Bank Data Engineering)
yang ada. Terlaksananya Sistem Mutu
Keselamatan, dan Kesehatan Kerja serta
Lingkungan dalam hasil mutu yang baik dengan
pemeriksaan pelaksanaan ISO dan OHSAS pada
tiap unit kerja.

4.6 Peraturan Perundangan


Gambar 2. Box Traffic Pada proyek pembangunan Jalan Tol
(Sumber: Penulis) BalSam Seksi V yang berlokasi di provinsi
Kalimantan Timur, Balikpapan tepatnya pada
ruas KM 13 Balikpapan ini mengacu pada UU
No.1 Tahun 1970 terkait kewajiban bila
memasuki lingkungan kerja. Kemudian,
kesesuaian dengan peraturan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja yaitu mengidentifikasi dan
pemantauan kembali peraturan dan undang-
undang terkait K3L.

4.7 Tujuan dan Sasaran


Untuk menerapkan SMK3L mengenai
Gambar 3. Proses Hauling mutu, diterapkan tujuan serta sasaran yang harus
(Sumber: Penulis) di capai. Tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan antara lain :
1. Terlaksananya Sistem Mutu, Keselamatan
dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan
dengan baik. Program kerjanya adalah ISO
dan OHSAS pada setiap unit kerja yang

7
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan | Teknik Sipil
Institut Teknologi Kalimantan 2018

dilaksanakan secara berlanjut oleh Safety untuk pengguna APD wajib bagi
Supervisor maupun PSMK3L. karyawan, pekerja, subkon, hingga
2. Tidak adanya keluhan/komplain dari tamu, APD umum wajib, alat
komunitas setempat. Program kerjanya pelindungan tangan, APD pada
adalah: pekerjaan diatas air, APD pada perjaan
a) Melakukan penyiraman pada lokasi di ketinggian.
atau aktivitas yang menyebabkan debu c) Melakukan Working Permit (Izin Kerja)
tinggi yang mempengaruhi komunitas pada pekerjaan/aktivitas yang termasuk
setempat yang dilaksanakan secara High Risk yang dilaksanakan secara
kontinu oleh perusahaan terkait kontinu oleh pelaksana.
(pelaksanan). 5. Peningkatan kesehatan karyawan dan
b) Perbaikan struktur/infrastruktur tenaga kerja. Program kerjanya adalah :
lingkungan yang rusak akibat a) Pemeriksaan kesehatan dan tenaga kerja
pekerjaan mobilisasi alat berat dan oleh mitra kesehatan.
transportasi material yang dilaksanaan b) Memperhatikan kelayakan serta
secara kontinu oleh pelaksana guna keamanan terkait makanan yang
memenuhi kebutuhan proyek, serta dikonsumsi oleh pekerja di kantin.
perbaikan ini bersifat segera dalam 6. Mengurangi intensitas kebisingan pada
pelaksanaannya. genset sehingga memenuhi standar NAB
c) Mengurangi pencemaran udara dari (Nilai Ambang Batas) kebisingan. Program
emisi gas buang yang dihasilkan kerjanya adalah mengatur jam operasi
kendaraan operasional dan alat peralatan/tahap pelaksanaan yang
berat/genset milik PT.PP Persero. menimbulkan bising dan getaran pada
3. Peningkatan kepedulian karyawan dan mitra komunitas sekitar yang dilaksanakan secara
kerja terhadap Keselamatan dan Kesehatan kontinu oleh bagian peralatan.
Kerja serta Lingkungan. Program kerjanya 7. Efisiensi penggunaan listrik dengan
(SHE Induction) adalah : menurunkan biaya pemakaian listrik dengan
a) Sosialisasi K3L melalui papan menurunkan pemakaian serta menekan
informasi K3L yang dilaksanakan biaya pemakaian listrik. Program kerjanya
secara berlanjut oleh Safety adalah :
Supervisor. a) Membuat instruksi kerja pengoperasian
b) Sosialisasi K3L pada sub kontraktor peralatan yang menggunakan listrik
dan supplier. oleh bagian teknik.
c) Penyuluhan K3L pada saat briefing b) Pemasangan rambu-rambu peringatan
K3L, yang dilakukan setiap hari, setiap untuk mematikan serta penghematan
minggu dan setiap bulan bersama sub pemakaian listrik, sesuai dengan
kontraktor yang dilaksanakan secara BDE/S&H?2015/010 terkait standard
kontinu oleh petugas K3L. penerapan minimum akses kerja.
4. Tidak adanya kecelakaan kerja (Zero 8. Tidak ada tumpahan BBM dan limbah
Accident). Program kerjanya adalah : pelumas yang berdampak pada pencemaran
a) Pemasangan rambu-rambu peringatan tanah hingga kecelakaan kerja. Program
yang dilaksanakan secara kontinu oleh kerjanya adalah :
Safety Officer. Sesuai dengan BDE a) Menyediakan tempat sampah khusus
(Bank Data Engineering) yang berlaku untuk B3, organic dan non organic yang
di PT PP Persero. tertutup.
b) Pengadaan dan kewajiban pemakaian b) Pemasangan symbol dan label B3.
Alat Pelindung Diri (APD) yang c) Menyediakan tempat khusus untuk
dilaksanakan setiap pelaksanaan proyek penampungan oli bekas.
pada tiap-tiap unit kerja. Ketentuan d) Menyiapkan penampungan dan
sesuai dengan BDE/S&H/2015/008 penyimpanan bahan B3 maupun limbah
dengan pengelompokan ketentuan B3 sesuai peraturan.

8
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan | Teknik Sipil
Institut Teknologi Kalimantan 2018

e) Pembuatan saluran limbah khusus B3 2. Evaluasi terkait bahasan khusus (Hauling) :


dan bahan bakar lainnya. a. Ruas jalan untuk keluar masuk alat
9. Penggunaan serta pemilahan sampah berat maupun transportasi angkut yang
organic, anorganik, dan limbah B3. besar sangat kecil dan membahayakan
Program kerjanya adalah menggunakan pengguna jalan, khususnya masyarakat
kembali limbah penggunaan genset untuk sekitar lokasi proyek.
digunakan kembali sebagai Solusi : Jadi, pada saat mobilisasi
10. Meminimalisir keadaan darurat. Program keluar masuknya alat berat ataupun
kerjanya adalah : transportasi angkut, dari pihak
a) Pengadaan perlengkapan Tanggap kontraktor melakukan koordinasi
Darurat sesuai peraturan adalah Alat pemberentian lalu lintas yang di
Pemadam Api Ringan (APAR). koordinir oleh petugas flagman di saat
b) Menjalin mitra atau kerjasama dengan mobiliasi keluar masuknya transportasi
Rumah Sakit/Klinik terdekat oleh tersebut.
bagian umum. b. Pelaksanaan proyek mengganggu
11. Indikator Kinerja digunakan untuk proses belajar mengajar sekolah yang
mengetahui penilaian kinerja dan hasil berada dekat di lokasi proyek.
pencapaian SMK3 yaitu dengan adanya Khususnya suara bising dari alat berat
SHE meeting, SHE patrol, SHE inspeksi, maupun alat-alat proyek lainnya.
safety talk SHE, toll box SHE, identifikasi Solusi : Melakukan penerapan
biaya, laporan serta arsip lainnya. pendekatan keselamatan, kesehatan,
kerja dan lingkungan kepada
4.8 Evaluasi masyarakat.
Evaluasi efektivitas penerapan SMK3 perlu c. Ruas jalan tempat keluar masuknya
dilakukan sebagai bahan acuan untuk alat berat atau transportasi angkut besar
memperbaiki system/ menyempurnakan sangat berdebu dan berpasir, hal ini
peraturan atau pedoman yang telah dibuat. dapat membahayakan pengguna jalan
Berdasarkan hasil observasi di Proyek dalam berkendara serta debu yang
Pembangunan Jalan Tol BalSam Seksi V yang mengganggu pernafasan.
berlokasi di provinsi Kalimantan Timur, Solusi : Dilakukan pembersihan berupa
Balikpapan tepatnya di ruas KM 13 dapat melembabkan permukaan jalan agar
diperoleh evaluasi dengan membagi bahasan meminimalisir terjadinya kecelakaan
yaitu secara general dan khusus (Hauling) adalah oleh pengguna jalan tersebut akibat
sebagai berikut : permukaan jalan yang licin akibat
1. Evaluasi secara general : debu.
a. Penggunaan APD yang belum
terlaksana sepenuhnya oleh para 5. KESIMPULAN
pekerja. 1) PT PP Persero menerapkan SMK3L yang
Solusi : Himbauan serta penekanan berdasarkan pada (OHSAS 18001) tentang
kembali terkait penggunaan standar Kesehatan dan Kesehatan Kerja,
APD pada saat briefing.
QSHE/TQM/AE/P/001 (Company Manual
b. Tempat perletakan genset sangat dekat
dengan kantor. PT PP), BDE/S&H/2015/014 tentang SPM
Solusi : Sebaiknya untuk penempatan Alat Berat, dan (ISO 14001) tentang
genset diletakkan jauh dari kantor serta Manajemen Lingkungan. proses
sesuai dengan penempatannya. pelaksanaan proyek. SMK3L mecangkup
c. Tempat perletakan kantor K3 sangat SHE Induction, SHE Briefing, SHE Talk,
dekat dengan Limbah B3. SHE Patrol, SHE Inspection, SHE Meeting
Solusi : Sebaiknya, untuk kantor K3
SHE Training dan SHE Audit.
memiliki ruangan yang menjadi bagian
dari direksi kit.

9
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan | Teknik Sipil
Institut Teknologi Kalimantan 2018

2) Evaluasi secara general pada proyek Susihono, Wahyu, 2012, Manajemen Bahaya
pembangunan Jalan Tol sebagai berikut; Kerja I. Diktat Mata Kuliah Keselamatan
Penggunaan APD yang belum terlaksana dan Kesehatan Kerja. Cilegon; FT
UNTIRTA.
sepenuhnya oleh para pekerja, tempat
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.50
perletakan genset sangat dekat dengan tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem
kantor dan tempat perletakan kantor K3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
sangat dekat dengan Limbah B3.
3) Evaluasi terkait bahasan khusus (Hauling)
didapatkan sebagai berikut ; ruas jalan
untuk keluar masuk alat berat maupun
transportasi angkut yang besar sangat kecil
dan membahayakan pengguna jalan,
khususnya masyarakat sekitar lokasi
proyek, pelaksanaan proyek mengganggu
proses belajar mengajar sekolah yang
berada dekat di lokasi proyek khususnya
suara bising dari alat berat maupun alat-alat
proyek lainnya dan ruas jalan tempat keluar
masuknya alat berat atau transportasi angkut
besar sangat berdebu dan berpasir, hal ini
dapat membahayakan pengguna jalan dalam
berkendara serta debu yang mengganggu
pernafasan.
4) Penerapan SMK3 pada pekerjaan hauling
sebagian telah terlaksana sepenuhnya
dengan baik dan aman terkecuali penerapan
Medical Check-Up yang tidak dilaksanakan
sepenuhnya.

6. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat
disarankan sebagai berikut:
1. Waktu pelakasanaan untuk observasi di
lapangan lebih baiknya di perbanyak
sehingga ketepatan data bisa akurat.
2. Mengidentifikasi potensi bahaya kerja
dilakukan dalam beberapa area kerja yang
sering dijangkau operator atau para pekerja.

DAFTAR PUSTAKA
Hadiningrum, Kunletiowati. 2003. Keselamatan
dan kesehatan kerja. Bandung : Mandar
Maju
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.50
tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem
Keselamatan dan Kesehatan Kerja

10

S-ar putea să vă placă și