Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Obed Anronius, Rifqi Aditya, Rosa Gallica, Sandra Jewel Putri, Zainab Abidah, Zia Ulhaq Al Muqtafi
Program Studi Teknik Sipil, Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Kalimantan, Balikpapan
Kampus ITK Karang Joang Balikpapan 76127, Kalimantan Timur
Email : 07161066@itk.ac.id , 07161077@itk.ac.id , 07161079@itk.ac.id , 07161081@itk.ac.id , 07161091@itk.ac.id
, 07161092@itk.ac.id
Abstract
The Occupational Safety and Health Management System (SMK3) is applied to construction companies to provide
guarantees for the protection of workers and to create safe, comfortable, and efficient workplaces. It aims to analyze
and evaluate the application of Occupational Safety and Health Management System (SMK3) to the Balikpapan-
Samarinda Toll Road construction project and the implementation of SMK3on hauling work on the project. The
method used is descriptive method in which this method examines the status of human groups, an object, a set of
conditions, a system of thought or class of events in the present. The results obtained from the experimental
methodology that is done is to know in detail the implementation of toll road development projects, health and safety
management system implemented by PT.PP Persero, policies and commitments used PT.PP Persero, a plan that has
a work program to create action prevention and checklist during continuous project implementation, the rules used
in the Balikpapan-Samarinda toll road development project, the expected goals and objectives when a project
applies the Occupational Safety and Health Management System (SMK3), and any evaluation to improve the
effectiveness of the implementation Occupational Safety and Health Management System (SMK3) at PT.PP Persero.
Keywords: SMK3, hauling, APD, highway
Abstrak
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) diterapkan pada perusahaan konstruksi untuk
memberikan jaminan akan perlindungan pekerja dan menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien.
Yang memiliki tujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) pada proyek pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda serta penerapan SMK3 pada
pekerjaan hauling pada proyek tersebut. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif yang mana metode ini
meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau kelas peristiwa pada
masa sekarang. Hasil yang diperoleh dari metodologi percobaan yang dilakukan yaitu mengetahui secara rinci
pelaksanaan proyek pembangunan jalan tol, sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang dilaksanakan
oleh PT.PP Persero, kebijakan dan komitmen yang digunakan PT.PP Persero, perencanaan yang memiliki program
kerja untuk membuat tindakan pencegahan dan checklist selama pelaksanaan proyek secara berlanjut, peraturan-
peraturan yang digunakan pada proyek pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda, tujuan dan sasaran yang
diharapkan ketika suatu proyek menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), serta
evaluasi apa saja untuk meningkatkan efektifitas penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) pada PT.PP Persero.
Kata Kunci: SMK3, hauling, APD, jalan tol
1
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan | Teknik Sipil
Institut Teknologi Kalimantan 2018
2
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan | Teknik Sipil
Institut Teknologi Kalimantan 2018
3
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan | Teknik Sipil
Institut Teknologi Kalimantan 2018
4
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan | Teknik Sipil
Institut Teknologi Kalimantan 2018
un tamu tentang keselamatan kerja. SHE olehseluruh karyawan, pihak pemasok dan
Briefing, pembicara melakukan briefing kepada sub kontraktor terkait. Menjamin
pekerja sebelum dilakukannya pengerjaan peningkatan berkesinambungan terhadap
proyek setiap hari. SHE Talk, melakukan penerapan keselaatan kerja dan lingkungan.
pengarahan singkat kepada seluruh pekerja
sebelum pekerjaan dimulai dan dilakukan satu 4.4 Hauling
kali dalam seminggu. SHE Patrol, melakukan Hauling merupakan proses pengangkutan
proses pengecekan dan penilaian kegiatan – batuan atau tanah yang telah dimuat
kegiatan kerja dikantor maupun diproyek menggunakan excavator. Proses Hauling yang
(lapangan) setiap hari, sesuai dengan standar dilakukan pada pembangunan jalan tol berguna
ketentuan K3L. SHE Inspection, merupakan untuk mengangkut tanah galian pada box traffic
pemeriksaan guna menemukan permasalahan dan box culver kearea timbunan, maupun
dan mengevaluasi resiko sebelum kecelakaan pengankutan tanah dari area timbunan kembali
dan kerugian terjadi biasa dilakukan dua kali ke box traffic dan box culver. Prosedur alat berat
sekali. SHE Meeting, dilakukan guna membahas yang digunakan berpedoman pada
masalah yang mungkin terjadi selama pekerjaan BDE/S&H/2015/014. Hasil penerapan
berlangsung dan mengambil tindakan penggunaan alat berat untuk proses hauling
pencegahannya serta melaporkan kasus yang dapat dilihat sebagai berikut :
terjadi dan langkah perbaikannya dilakukan satu Tabel 2.3 Checklist Penerapan SMK3 pada
minggu sekali. SHE Training, melakukan Proses Hauling
training terhadap pekerja baik dalam pengerjaan Keterangan A B C D
maupun alat – alat yang digunakan dan SIO dan SIM
√
perlindungan yang diperlukan dilakukan satu untuk operator
tahaun sekali. SHE Audit, melakukan evaluasi Sabuk pengaman √
terhadap proses berjalannya proyek (persentase Pekerja
pengerjaan), dengan tujuan melakukan verifikasi menggunakan
√
rompi dengan
apakah proses pengerjaan sudah berjalan standar reflektor
dilakukan satu bulan sekali. Pintu gerbang
untuk akses √
kelokasi proyek
4.3 Komitmen dan Kebijakan Alat berat
Agar dapat memenuhi kepuasan pelanggan dilengkapi dengan
dan seluruh komunitas yang berhubungan perangkat
peringatan √
dengan seluruh pihak terkait, PT PP Persero (klakson, alarm
selaku kontraktor mengadakan pengendalian mundur, lampu
keselamatan kerja dan lingkungan sehingga rotary,dll)
Kaca spion pada
dihasilkan proses kerja yang berkualitas, sehat √
kendaraan berat
dan aman baik terhadap lingkungan. Untuk Petugas flagman √
mencapai komitmen tersebut maka perusahaaan Dilarang
menetapkan : menggunakan
1. Memenuhi dan mengendalikan semua handphone ketika
√
sedang
ketentuan peraturan persyaratan lain yang mengoperasikan
relavan, terkait keselamatan dan kesehatan alat berat
kerja serta lingkungan, baik dalam sumber Ijin KIR (plat) √
daya alam, manusia, pengelolaan kualitas Tidak diijinkan penumpang kecuali
udara dan penanganan limbah. terdapat tempat duduk sesuai √
2. Menjamin seluruh karyawan dan pihak spesifikasi
terkait lainnya kompoten dengan cara Medical Check-Up √
memberikann pelatihan yang memadai Administrasi keselamatan √
sesuai dengn tugas – tugasnya. Rambu – rambu peringatan dan dilengkapi
3. Berusaha agar kebijakan ini √
reflektor
dikomunikasikan dan dapat dipahami
6
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan | Teknik Sipil
Institut Teknologi Kalimantan 2018
4.5 Perencanaan
Dalam SMK3L ini bertujuan untuk
tercapainya mutu pekerjaan sesuai dengan
Gambar 1. Salah Satu Rambu Peringatan spesifikasi dan gambar kerja pada pengerjaan
Sumber: Penulis box traffic dan box culvert. Program kerjanya
adalah membuat tindakan pencegahan serta
membuat checklist selama pelaksanaan secara
berlanjut oleh Safety Supervisor atau PSMK3L
sesuai dengan BDE (Bank Data Engineering)
yang ada. Terlaksananya Sistem Mutu
Keselamatan, dan Kesehatan Kerja serta
Lingkungan dalam hasil mutu yang baik dengan
pemeriksaan pelaksanaan ISO dan OHSAS pada
tiap unit kerja.
7
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan | Teknik Sipil
Institut Teknologi Kalimantan 2018
dilaksanakan secara berlanjut oleh Safety untuk pengguna APD wajib bagi
Supervisor maupun PSMK3L. karyawan, pekerja, subkon, hingga
2. Tidak adanya keluhan/komplain dari tamu, APD umum wajib, alat
komunitas setempat. Program kerjanya pelindungan tangan, APD pada
adalah: pekerjaan diatas air, APD pada perjaan
a) Melakukan penyiraman pada lokasi di ketinggian.
atau aktivitas yang menyebabkan debu c) Melakukan Working Permit (Izin Kerja)
tinggi yang mempengaruhi komunitas pada pekerjaan/aktivitas yang termasuk
setempat yang dilaksanakan secara High Risk yang dilaksanakan secara
kontinu oleh perusahaan terkait kontinu oleh pelaksana.
(pelaksanan). 5. Peningkatan kesehatan karyawan dan
b) Perbaikan struktur/infrastruktur tenaga kerja. Program kerjanya adalah :
lingkungan yang rusak akibat a) Pemeriksaan kesehatan dan tenaga kerja
pekerjaan mobilisasi alat berat dan oleh mitra kesehatan.
transportasi material yang dilaksanaan b) Memperhatikan kelayakan serta
secara kontinu oleh pelaksana guna keamanan terkait makanan yang
memenuhi kebutuhan proyek, serta dikonsumsi oleh pekerja di kantin.
perbaikan ini bersifat segera dalam 6. Mengurangi intensitas kebisingan pada
pelaksanaannya. genset sehingga memenuhi standar NAB
c) Mengurangi pencemaran udara dari (Nilai Ambang Batas) kebisingan. Program
emisi gas buang yang dihasilkan kerjanya adalah mengatur jam operasi
kendaraan operasional dan alat peralatan/tahap pelaksanaan yang
berat/genset milik PT.PP Persero. menimbulkan bising dan getaran pada
3. Peningkatan kepedulian karyawan dan mitra komunitas sekitar yang dilaksanakan secara
kerja terhadap Keselamatan dan Kesehatan kontinu oleh bagian peralatan.
Kerja serta Lingkungan. Program kerjanya 7. Efisiensi penggunaan listrik dengan
(SHE Induction) adalah : menurunkan biaya pemakaian listrik dengan
a) Sosialisasi K3L melalui papan menurunkan pemakaian serta menekan
informasi K3L yang dilaksanakan biaya pemakaian listrik. Program kerjanya
secara berlanjut oleh Safety adalah :
Supervisor. a) Membuat instruksi kerja pengoperasian
b) Sosialisasi K3L pada sub kontraktor peralatan yang menggunakan listrik
dan supplier. oleh bagian teknik.
c) Penyuluhan K3L pada saat briefing b) Pemasangan rambu-rambu peringatan
K3L, yang dilakukan setiap hari, setiap untuk mematikan serta penghematan
minggu dan setiap bulan bersama sub pemakaian listrik, sesuai dengan
kontraktor yang dilaksanakan secara BDE/S&H?2015/010 terkait standard
kontinu oleh petugas K3L. penerapan minimum akses kerja.
4. Tidak adanya kecelakaan kerja (Zero 8. Tidak ada tumpahan BBM dan limbah
Accident). Program kerjanya adalah : pelumas yang berdampak pada pencemaran
a) Pemasangan rambu-rambu peringatan tanah hingga kecelakaan kerja. Program
yang dilaksanakan secara kontinu oleh kerjanya adalah :
Safety Officer. Sesuai dengan BDE a) Menyediakan tempat sampah khusus
(Bank Data Engineering) yang berlaku untuk B3, organic dan non organic yang
di PT PP Persero. tertutup.
b) Pengadaan dan kewajiban pemakaian b) Pemasangan symbol dan label B3.
Alat Pelindung Diri (APD) yang c) Menyediakan tempat khusus untuk
dilaksanakan setiap pelaksanaan proyek penampungan oli bekas.
pada tiap-tiap unit kerja. Ketentuan d) Menyiapkan penampungan dan
sesuai dengan BDE/S&H/2015/008 penyimpanan bahan B3 maupun limbah
dengan pengelompokan ketentuan B3 sesuai peraturan.
8
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan | Teknik Sipil
Institut Teknologi Kalimantan 2018
9
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan | Teknik Sipil
Institut Teknologi Kalimantan 2018
2) Evaluasi secara general pada proyek Susihono, Wahyu, 2012, Manajemen Bahaya
pembangunan Jalan Tol sebagai berikut; Kerja I. Diktat Mata Kuliah Keselamatan
Penggunaan APD yang belum terlaksana dan Kesehatan Kerja. Cilegon; FT
UNTIRTA.
sepenuhnya oleh para pekerja, tempat
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.50
perletakan genset sangat dekat dengan tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem
kantor dan tempat perletakan kantor K3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
sangat dekat dengan Limbah B3.
3) Evaluasi terkait bahasan khusus (Hauling)
didapatkan sebagai berikut ; ruas jalan
untuk keluar masuk alat berat maupun
transportasi angkut yang besar sangat kecil
dan membahayakan pengguna jalan,
khususnya masyarakat sekitar lokasi
proyek, pelaksanaan proyek mengganggu
proses belajar mengajar sekolah yang
berada dekat di lokasi proyek khususnya
suara bising dari alat berat maupun alat-alat
proyek lainnya dan ruas jalan tempat keluar
masuknya alat berat atau transportasi angkut
besar sangat berdebu dan berpasir, hal ini
dapat membahayakan pengguna jalan dalam
berkendara serta debu yang mengganggu
pernafasan.
4) Penerapan SMK3 pada pekerjaan hauling
sebagian telah terlaksana sepenuhnya
dengan baik dan aman terkecuali penerapan
Medical Check-Up yang tidak dilaksanakan
sepenuhnya.
6. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat
disarankan sebagai berikut:
1. Waktu pelakasanaan untuk observasi di
lapangan lebih baiknya di perbanyak
sehingga ketepatan data bisa akurat.
2. Mengidentifikasi potensi bahaya kerja
dilakukan dalam beberapa area kerja yang
sering dijangkau operator atau para pekerja.
DAFTAR PUSTAKA
Hadiningrum, Kunletiowati. 2003. Keselamatan
dan kesehatan kerja. Bandung : Mandar
Maju
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.50
tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
10