Sunteți pe pagina 1din 48

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA KELUARGA NY. S DENGAN ANSIETAS


DUSUN GILIN PENAMBANGAN

OLEH

ABD GATOT WIJAYANTO


NIM : 14201.09.17055

PROGRAM STUDIPENDAHULUAN
LAPORAN SI KEPERAWATAN
STIKES HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG
LAPORAN PENDAHULUAN
PROBOLINGGO
HIPERTENSI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdullilah kami panjatkan kehadiran Allah SWT


karena atas rahmat serta hidayahnya, kami dapat menyelesaikan laporan
“Asuhan keperawatan komunitas” di dusun gilin RT 09/RW desa
Penambangan kecamatan kabupaten probolinggo dengan baik. Laporan
ini kami susun sebagai suatu laporan kegiatan PKMD yang merupakan
suatu kegiatan praktek keperawatan komunitas bagi mahasiswa STIKES
HAFSHAWATY. Dalam penyusunan laporan hasil asuhan keperawatan
komunitas ini kami mendapatkan pengetahuan serta dukungan dari
berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Dr.H. Nur Hamim, SKM.,S.Kep.Ns.M.Kes selaku ketua Stikes
2. Ro’isah, S.KM,S.Kep.M.Kes selaku koordinator praktek komonitas
3. Seluruh Clinical Instruktur (CI) beserta staf karyawan puskesmas
pajarakan yang telah memberikan bimbingan.
4. Seluruh staf dosen dan pembimbing PKMD.
5. Kedua orang tua dan keluarga kami yang memberikan dorongan
moril maupun materiil serta do’a sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan PKMD ini.
6. Seluruh rekan – rekan komunitas senasib seperjuangan yang telah
memberikan bantuan semangat dan informasi demi terselesainya
laporan ini.
7. Seluruh masyarakat dusun Gilin Desa penambangan kecamatan
Pajarakan yang telah menerima kami dengan baik selama PKMD
disini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan kebaikan terhadap semua
jasa baik yang telah kami terima. Dan semoga laporan ini bermanfaat bagi
kami dan pembaca guna perkembanga profesi yang kita rintis.Akhir kata,
segala kritik dan saran yang bersifat membangun kami terima dengan
tangan terbuka demi terwujudnya laporan ini.

Pajarakan, april 2019

penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Lembar Persetujuan ...........................................................i
Kata Pengantar ............................................................ii
Daftar Isi ...........................................................iii
BAB I Pendahuluan ...............................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................1
1.2Tujuan ................................................................2
1.3 Manfaat .................................................................2
BAB II Tinjauan Pustaka...................................................................4
2.1Konsep Keperawatan Kesehatan Masyarakat.................4
2.1.1 Definisi..........................................................................4
2.1.2 Unsur- unsur Perawatan Kesehatan Masyarakat....................5
2.1.3 Tujuan...........................................................................6
2.1.4 Sasaran........................................................................6
2.1.5 Ruang Lingkup Perawatan Kesehatan Masyarakat.....8
BAB III Tinjauan Asuhan Keperawatan...........................................11
3.1 Pengkajian......................................................................11
3.2 Perencanaan Asuhan Keperawatan...............................11
3.3 Pelaksanaan...................................................................11
3.4 Penilaian.........................................................................12
3.5 Peranan..........................................................................14
3.6 Kriteria Keluarga atau Masyarakat binaan......................14
3.7 Bentuk-bentuk Pelayanan...............................................14
3.8 Strategi............................................................................16
3.9 Langkah-langkah Pelaksanaan........................................17
BAB IV kegiatan Praktek dan Pembahasan......................................20
4.1 Asuhan Keperawatan Komunitas................................................20
4.2 Kegiatan Praktek dan Keperawatan...........................................22
1)Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas.........................23
2)Tahap Persiapan...............................................................24
3)Tahap Pengkajian..............................................................25
4)Analisa Data..................................................................29.
5)Diagnosa Keperawatan.................................................30
6)Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas....................31
7)Implementasi..................................................................32
8. Evaluasi.........................................................................33
BAB V Penutup.............................................................................35
5.1 Kesimpulan..................................................................35
5.2 saran saran..................................................................36
Lampiran - lampiran
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan kegiatan asuhan keperawatan komunitas di Dusun Gilin


Desa Penambangan kecamatan Pajarakan kabupaten Dalam rangka
Praktek komonitas masyarakat Desa mulai tanggal 08 April - 02 juni 2019.
Disusun oleh kelompok 2 Mahasiswa Akademi Keperawatan
HAFSHAWATY Tahun Akademik 2017/2018.

Pajarakan,april 2019

Telah disahkan oleh :

Koordinator Komunitas Pembimbing Lahan

Ro’isah, S.KM,S.Kep.M.Kes Septian Dwi Nugraha Amd.Kep

Mengetahui
Ka.Prodi Ners

Dodik Hartono, S.Kep.Ns.M.Tr.Kep


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunitas atau masyarakat sebagai penerima pelayanan
kesehatan dan aktif dalam seluruh proses perubahan kewajiban untuk
ikut serta dalam memelihara dan meningkatkanderajat kesehatan, dimana
dengan perkembangan era globalisasi serta “Visi Indonesia Sehat 2010”
maka masyarakat diberikan kesempatan seluas – luasnya untuk berperan
aktif dalam upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
(Nasrul Effendi 2010:6). Masalah kesehatan yang berada di Dusun Gilin
desa Penambangan seperti kurang efektifnya dalam pemberian asi
ekslusif, penggunaan jamban, maka dari itu mahasiswa Stikes Hafshawati
melaksanakan praktek keperawatan komunitas di Desa tersebut.
Berdasarkan hasil pengkajian yang diperoleh dari pengumpulan
data pada tanggal 15 april – 17 april 2019 diperoleh data MCK di sungai
50,0% , asi eksklusif 25 %, suspek tbc tidak dikafer 35 %, hipertensi tidak
minum obat teratur 40%. Hal ini apabila tidak ditangani akan menimbulkan
dampak yang serius bagi kesehatan individu atau keluarga yang ada
dalam masyarakat tersebut, misalnya perilaku masyarakat yang tidak
sehat akan mengakibatkan resiko terjadinya penyakit diare dan penyakit
kulit. Selain itu banyaknya jumlah lansia yang tidak mendapatkan
pelayanan akan menyebabkan resiko penurunan status kesehatan
bagi lansia itu sendiri.
Oleh karena itu, sebagai upaya meningkatkan peran serta
masyarakat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dapat dilakukan
sistem pengkaderan dengan pelatihan, bimbingan dan pemberian
pendidikan kesehatan bagi masyaratkat sehingga masyarakat dapat
bersikap mandiri dan mampu menggali dan memanfaatkan sumber daya
yang tersedia serta menemukan dan memecahakan permasalahan
yang dihadapi dalam masyarakat guna mencapai tingkat
kesejahteraan dan kualitas hidup yang lebih memadai.
1.2Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan pelayanan promotif,
preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan
pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan
terpadu.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktek profesi keperawatan komunitas
mahasiswa mampu:
1. Membina komunikasi yang efektif serta hubungan saling percaya
dengan seluruh tokoh masyarakat
2. Melakukan pengumpulan data kesehatan masyarakat
3. Mengolah dan menganalisa data kesehatan masyarakat
4. Memotifasi masyarakat dalam upaya mengenali dan mengatasi
masalah kesehatan masyarakat
5. Bersama masyarakat menyusun perencanaan kegiatan dalam
menanggulangi masalah kesehatan yang terdapat dalam masyarkat
6. Mengenali dan memanfaatkan sumber daya yang ada di
masyarakat guna mengatasi kesehatan yang dihadapi masyarakat
7. Melaksanakan kegiatan bersama masyarkat dalam mengatasi
masalah kesehatan yang dihadapi
8. Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan dan tindak lanjut
dari tiap masalah keperawatan yang telah ditemukan
1.3Manfaat
1.3.1Bagi mahasiswa
Diharapkan dapat meningkatkan penegtahuan mahasiswa
tentang permasalahan yang ada dalam suatu komunitas tertentu
serta dinamika yang ada dalam masyarakat tersebut.
1.3.2Bagi institusi Desa
Diharapkan dapat mengenali dan mencermati permasalahan dan
mencari alternatif pemecahan masalah
1.3.3Bagi komunitas
Diharapkan dapat memberikan gambaran permaslahsan di salah
satu desa yang dibawahinya.
1.3.4Bagi institusi pendidikan
Diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan tenatng
permasalahan yang ada dalam suatu komunitas
1.3.5Bagi masyarakat
Diharapkan dapat memberikan pengetahuan kesehatan sehingga
masyarakat mampu meningkatkan kemandiriannya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep keperawatan kesehatan masyarakat
2.1.1 Definisi
2.1.1.1 World Health Organization ( WHO, 2015)
Perawatan kesehatan masyarakat adalah lapangan perawatan
khusus yang merupakan gabungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu
kesehatan masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program
kesehatan masyarakat secara keseluruhan guna meningkatkan
kesehatan, penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik,
rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih besar, ditujukan
pada keluarga yang sehat, individu yang sakit dan tidak dirawat di rumah
sakit beserta keluarganya, kelompok masyarakat khusus yang mempunyai
masalah kesehatan dimana hal tersebut akan mempengaruhi masyarakat
secara keseluruhan.
2.1.1.2 Ruth B Freeman (2011)
Perawatan Kesehatan Masyarakat adalah sebagai suatu lapangan
khusus dibidang keperawatan, dimana tehnik keperawatan, ketrampilan
hubungan antar manusia dan ketrampilan berorganisasi diterapkan dalam
hubungan yang serasi kepada ketrampilan anggota profesi kesehatan
lain dan kepada tenaga sosial demi untuk memelihara kesehatan
masyarakat.
2.1.1.3 American Nurses Association (2011)
Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu sintesa dari
praktek keperawatan dan praktek kesehatan masyarakat yang diterapkan
untuk meningkatkan dan memelihara
kesehatan penduduk.
2.1.1.4 DEPKES RI (2010)
Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya pelayanan
keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
yang dilaksanakan oleh perawat, dengan mengikut sertakan team
kesehatan lainnya dan masyarakat untuk memperoleh tingkat kesehatan
yang lebih tinggi dari individu, keluarga dan masyarakat.
2.1.1.5 Rapat Kerja Keperawatan Kesehatan Masyarakat (2010)
Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu bidang keperawatn
yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan
masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif dan
mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu,
keluarga, kelmpk dan masyarakat sebagai kesatuan yang utuh, melalui
proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia
secara optimal, sehingga mandiri dalam upaya kesehatan.
2.1.2 Unsur – unsur Perawatan Kesehatan Masyarakat
1. Bagian integral dari pelayanan kesehatan khususnya keperawatan
2. Merupakan bidang khusus dari keperawatan
3. Gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat
4. dan ilmu sosial (interaksi sosial dan peran serta masyarakat)
5. Sasaran pelayanan adalah individu, keluarga, kelompok khusus
dan masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit
6. Ruang lingkup kegiatn adalah upaya promotif, preventif,
kuratif,rehabilitati dan resosialitatif (lebih ditekankan pada upaya
promontif dan preventif)
7. Melibatkan pertisipasi masyarakat
8. Bekerja secara team
9. Menggunakan pendekatan pemecahan masalah dan perilaku
10. Menggunakan proses keperawatan sebagai pendekatan ilmiah
11. Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan
derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan
2.1.3 Tujuan
1) Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga
tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat
menjalankan fungsi kehidupan sesuai dengan kapasitas yang
mereka miliki.
2)Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang
dihadapi.
2. Menetapkan masalah kesehatan atau keperawatan dan prioritas
masalah
3. Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan
atau keperawatan
4. Menanggulangi masalah kesehatan atau keperawatan yang
mereka hadapi
5. Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah kesehatan
atau keperawatan
6. Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pelayanan kesehata atau keperawatan
7. Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara
mandiri (self care)
8. Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan,
dan lebih spesifik
9. lagi adalah untuk menunjang fungsi puskesmas dalam menurunkan
angka kematian
10. bayi, ibu dan balita serta diterimanya norma keluarga kecil bahagia
dan sejahtera
11. Tertanganinya kelompok – kelompok resiko tinggi
2.1.4 Sasaran
1)Individu
Individu adalah bagian integarl dari anggota keluarga. Apabila
individu tersebut memiliki masalah kesehatan atau keperawatan karena
ketidakmampuan merawat dirinya sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka
akan mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental,
maupun sosial.
2)Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas
kepala keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan bertempat
tinggal dalam suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan
perkawinan atau adopsi, satu dan lainnya saling tergantung dan
berinteraksi.
3)Kelompok Khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai
kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yaitu organisasi
yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan, termasuk diantaranya
adalah :
1. Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus adalah
kumpulan sebagai akibat perkembangan dan pertumbuhannya,
seperti :
a) Ibu hamil
b) Bayi baru lahir
c) Anak balita
d) Anak usia sekolah
e) Usia lanjut
2. Kelompok dengan kesehatan khusus yang meemlurkan
pengawasan dan bimbingan serta asuhan keperawatan,
diantaranya adalah :
a) Penderita penyakit menular seperti : Diare dan Penyakit kulit
b) Penderita penyakit tidak menular, seperti penyakit DM,
jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan
sebagainya
3. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit diantaranya
adalah :
a) Wanita tuna susila
b) Kelompok penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang
c) Kelompok pekerja tertentu
4. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilisasi, diantaranya adalah :
a) Panti Werda
b) Panti Asuhan
c) Pusat – pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental, sosial dsb)
5. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah hidup dan
bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri
mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan
sosial dengan batas – batas yang telah ditetepkan dengan jelas.
2.1.5 Ruang Lingkup Perawatan Kesehatan Masyarakat
Ruang lingkup praktek keperawatan masyarakat meliputi :
Upaya – upaya kesehatan (promotif), Pencegahan (preventi),
Pemeliharaan kesehatan (rehabilitasi), dan mengembalikan serta
memfungsikan kembali baik individual, keluarga, kelompok dan
masyarakat kelingkungan sosial dan masyarakatnya (resosialisasi)
Dalam memberikan asuhan keperawatan masyarakat, kegiatan
yang ditekankan adalah upaya promotif dan preventif dengan tidak
mengabaikan upaya kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif.
1. Upaya Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,
keluarga, kelompok, masyarakat dengan jalan memberikan :
a) Penyuluhan kesehatan masyarakat
b) Peningkatan gizi
c) Pemeliharaan kesehatan perseorangan
d) Pemeliharaan kesehatan lingkungan
e) Olahraga secara teratur
f) Rekreasi
g) Pendidikan sex
2. Upaya Preventif
Upaya preventif dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan
gangguan kesehatan terhadap individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat melalui kegiatan :
a) Imunisasi massal terhadap bayi, anak balita, ibu hamil
b) Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu,
puskesmas ataupun kunjungan rumah
c) Pemberian vitamin A, Yodium melalui puskesmas, posyandu
dan di rumah
d) Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan
menyusui
3. Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota –
anggota keluarga, kelompok yang menderita penyakit atau masalah
kesehatan, melalui kegiatan –kegiatan :
a) Perawatan orang sakit di rumah
b) Perawatan orang sakit sebagi tindak lanjut perawatan dari
puskesmas dan rumah sakit
c) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu
bersalin, dan nifas
d) Perawatan payudara
e) Perawatn tali pusat bayi baru lahir
f) Untuk memberikan terapi, diperlukan kolaborasi dengan
dokter, perawat kesehatan masyarakat hanya memberikan
dan mengawasi penggunaan obat, tetapi tidak
merencanakan terapi pasien.
4. Upaya Rehabilitatif
Merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita – penderita
yang dirawat dirumah maupun terhadap kelompok –kelompok
tertentu yang memili penyakit – penyakit yang sama, misalnya
kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya, dilakukan melalui kegiatan –
kegiatan seperti latihan fisik bagi yang mengalami gangguan fisik
misalnya penderita kusta, patah tulang dan kelainan bawaan.
BAB III
TINJAUAN ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian Kesehatan Komonitas
Kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh perawat kesehatan masyarakat
dalam mengkaji masalah kesehatan baik ditingkat individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat adalah :
1) Pengumpulan data adalah untuk mengidentifikasi masalah
kesehatan yang dihadapi individu, kelompok dan masyarakat
melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi dengan
menggunakan instrument pengumpulan data dalam menghimpun
informasi.
2) Analisa data adalah dengan dilaksanakan berdasarkan data yang
telah diperoleh dan disusun dalam suatu format yang
sistematis. Dalam menganalisa data memerlukan pemikiran
yang kritis.
3) Rumusan masalah, merumuskan masalah keperawatan atau
kesehatan dan diagnosa keperawatan kesehatan masyarakat
diberbagai tingkat sesuai dengan urutan prioritasnya
3.2 Perencanaan Asuhan Keperawatan
Kegiatan – kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah:
1. Menetapakan tujuan dan sasaran pelayanan
2. Menetapkan rencana kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan
dan keperawatan
3. Menetapkan kriteria keberhasilan dari rencana tindakan yang akan
dilakukan
3.3 Pelaksanaan
Adalah melaksanakan rencana yang telah disusun dengan
melibatkan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sepenuhnya
dalam mengatasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi.
Hal yang harus dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan
perawatan kesehatan masyarakat adalah:
1. Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan
instansi terkait
2. Mengikutsertakan partisipasi aktif individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya
3. Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat.
3.4 Penilaian
Penilain yang dilakukan berkaitan dengan tujuan yang
akan dicapai sesuai dengan perencanaan yang telah disusun
semula.
Ada empat dimensi yang harus dipertimbangkan dalam penilaian:
1) Daya guna
2) Hasil guna
3) Kelayakan
4) Kecukupan
3.5 Peranan
Banyak peranan yang dapat dilakukan perawat kesehatan masyarakat
diantaranya adalah:
1. Pelaksanaan pelayanaan keperawatan
Peranan yang utama dari perawat kesehatan masyarakat adalah
sebagai pelaksana asuhan keperawatan pada individu , keluarga,
kelompok dan masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit atau
yang mempunyai masalah kesehatan atau keperawatan apakah itu
dirumah, disekolah, puskesmas, panti dan sebagainya sesuai
dengan kebutuhannya.
2. Sebagai pendidik
Memberikan pendidikan kesehatan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat baik dirumah, puskesmas, dan
dimasyarakat secara terorganisir dalam rangka menanamkan
perilaku sehat, Sehingga terjadi perubahan perilaku seperti yang
diharapkan dalam mencapai tingkat kesehatan yang optimal.
3. Sebagai pengamat kesehatan
Melaksanakan monitoring terhadap perubahan – perubahan yang
terjadi pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang
menyangkut masalah – masalah kesehatan dan keperwatan yang
timbul serta berdampak terhadap status kesehatan melalui
kunjungan rumah, pertemuan – pertemuan, observasi dan
pengumpulan data.
4. Koordinator pelayanan kesehatan
Mengkoordinir seluruh kegiatan upaya kesehatan masyarakat
dan puskesmas dalam mencapai tujuan kesehatan melalui
kerjasama dengan tim kesehatan lainnya sehingga tercapai
keter[aduan dalam sistem pelayanan kesehatan. Dengan
demikian pelayanaan kesehatan yang diberikan merupakan suatu
kegiatan menyeluruh dan tidak terpisah – pisah satu dengan yang
lainnya.
5. Sebagai pembaharu
Perawat kesehatan masyarakat dapat berperan dalam agen
pembaharu terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
terutama dalam merubah perilaku dan pola hidup yang erat
kaitannya dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan.
6. Pengorganisir pelayanan kesehatan
Perawat kesehatan masyarakat dapat berperan serta dalam
memberikan motivasi dalam rangka meningkatkan keikutsertaan
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam setiap upaya
pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh masyarakat,
misalnya kegiatan posyandu, dana sehat, mulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan tahap penilaian
sehingga ikut berpartisipasi dalam kegiatan pengembangan dan
pengorganisasian masyarakat dalam bidang kesehatan
7. Sebagai panutan
Perawat kesehatan masyarakat harus dapat memberikan contoh
yang baik dalam bidang kesehatan pada individu, keluarga ,
kelompok, dan masyarakat tentang bagaimana tata cara hidup
sehat yang dapat ditiru dan dicontoh oleh masyarakat.
8. Sebagai tempat bertanya
Perawat kesehatan masyarakat dapat dijadikan tempat bertanya
oleh individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk
memecahkan berbagai permasalahan dalam bidang
kesehatan dan keperawatan yng dihadapi sehari – hari. Dan
perawat kesehatan diharapkan dapat membantu memberikan
jalan keluar dalam mengatasi masalah kesehatan dan
kekeparawatan yang mereka hadapi.
9. Sebagai pengelola
Perawat kesehatan masyarkat diharapkan dapat mengelola
berbagai kegiatan pelayanan kesehatan puskesmas dan
masyarakat sesuai dengan beban tugas dan tanggung jawab yang
diembankan kepadanya.
3.6 Kriteria Keluarga atau Masyarakat Binaan
Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan
keluarga binaan, terutama keluarga – keluarga yang termasuk resiko
tinggi dalam bidang kesehatan.
1. Mudah dijangkau
2. Komunikasi dengan keluarga baik
3. Minat dan tanggapan keluarga positif terhadap pelayanan
kesehatan dan keperawatan yang diberikan.
4. Termasuk dalam kategori sosial ekonomi rendah
5. Ada wadah peran serta masyarakat, misalnya posyandu, KIA,
dasawisma
6. Daerah tersebut tidak terlalu rawan
3.7 Bentuk – bentuk Pelayanan
1. Tingkat individu
a. Penderita yang memerlukan pelayanan tindak lanjut (follow up
care)
b. Penderita yang tergolong resiko tinggi:DHF, muntah berak,dll.
c. Seseorang yang memerlukan peraatan lebih lanjut:ibu
hamil,bayi,usia lanjut dan penyakit kronis.
2. Tingkat keluarga
a) Keluarga dengan sosial ekonomi rendah yang mempunyai
resiko menderita gangguan gizi,penykit,penyakit keturunan.
b) Keluarga yang anggota keluarganya menderita menular dan
kronis.
3. Tingkat kelompok
1. Kelompok ibu dan anak
a) Ibu hamil
b) Ibu bersalin
c) Ibu menyusui
d) Ibu nifas
e) Bayi dan Balita
2. Kelompok usia lanjut
a) Di institusi
b) Di luar institusi(rumah-rumah)
4. Tingkat masyarakat
Perawat kesehatan di tingkat masyarakat di lakukan dalam
lingkup yang kecil sampai dengan lingkup yang luas dlm
suatu wilayah kerja puskesmas untuk menggali masalah
kesehatan dan keperawatn di masyarakat di perlukan informasi
tentang kejadian dan kondisi lingkungan,sosial
ekonomi,kebudayaan,perilaku masyarakat serta kesehatan
masyarakat yang sangat berkaitan dengan insiden dan pravalensi
penyakit,sikap masyarakat terhadap kesehatan dan
sebagainya.Untuk dapat mengetahui masalah kesehatan di suatu
wilayah kerja puskesmas diperlukan survei mawas diri (SMD),
dengan mengumpulkan data kependudukan, sosial ekonomi,
kesehatan lingkungan, data kesehatan, pola penyakit, kebiasaan
masyarakat, yang berkaitan dengan masalah kesehatan. Data
tersebut kemudian di olah,dianalisa setelah itu baru dapat di
temukan masalah kesehatan dan keperawatan yang terjadi pada
masyarakat tersebut, kemudian masyarakat tersebut di bawa dalam
pertemuan tngkat desa (rembug desa) atau yang lebih dikenal
dengan musyawarah masyarakat desa (MMD) atau lokakarya mini
kesehatan masyarakat yang intinya pertemuan tersebut
untuk mencari alternatif pemecahan masalah kesehatan dan
keperawatan yang dihadapi oleh masyarakat kemudian disusun
perencanaan penanggulangan atau program kerja yang melibatkan
partisipasi masyarakat secara menyeluruh dan instansi terkait
diantaranya puskesmas, pemerintahan desa, organisasi sosial
masyarakat terkait misalnya PKMD, PKK dan pemuka-pemuka
masyarakat serta kader-kader kesehatan masyarakat yang ada.
3.8 Strategi
Untuk dapat melaksanakan praktek kesehatan masyarakat dengan
berhasil guna dan berdaya guna, diperlukan berbagai strategi yang
ditempuh terutama yang mencakup tenaga, pengelolaan dan partisipasi
masyarakat secara aktif melalui :
1. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan tenaga pengelola dan
pelaksana perawatan
2. kesehatan masyarakat di berbagi tingkat pelayanan melalui
pendidikan dan pelatihan
3. Meningkatkan kemampuan management pengelola dan
pelaksana sehingga dapat dicapai hasil secara optimal
4. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral di
antara instansi terkait dengan program perawtan kesehatan
masyarakat.
5. Membantu masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah,
perencanaan, pelaksanaan dan penilaian dangan cara:
a) Pendidikan dan pelatihan kader
b) Bimbingan teknik di lapangan
c) Pendidikan kesehatan
d) Pelayanan kesehatan desa
3.9 Langkah – langkah Pelaksanaan
Pelaksanaan perawatan kesehatan masyarakat dilakukan melalui
dilakukan tahapan yang mencakup dalam proses keperawatan dengan
menggunakan pendekatan pemecahan masalah (problem solving
approach) yang dinamis dalam memperbaiki dan memelihara
kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sampai
ketahap optimum melalui suatu pendekatan yang sistematis untuk
mengenal masalah kesehatan dan keperawatan serta membantu
memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1.Pengkajian
a) Dilakukan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan
keperawatan individu,keluarga, kelompok, dan masyarakat melalui
pendekatan sosial dengan langkah sebagai berikut :
b) Pengenalan masyarakat : pendekatan pada tokoh masyarakat baik
formal maupun informal mengenal struktur pemerintah desa,
mengenal organisasi yang ada di masyarakat seperti LKMD,
PKK, KARANG TARUNA serta pemetaan wilayah binaan.
c) Pengenalan masalah : pengenalan masalah dilakukan melalui
pengumpulan data dengan menggunakan instrumen pengumpulan
data. Data tersebut dapat diperoleh melalui wawancara, observasi,
studi dokumentasi dan pemeriksaan fisik terhadap keluarga dan
masyarakat serta pihak-pihak yang terkait meliputi : keadaan
geografis, demografi, data kultural, dan data kesehatan
lingkungan, data kesehatan yang menyangkut penyakit yang
pernah diderita serta sarana dan prasarana yang ada.
d. Pengolahan data : data yag terkumpul kemudian diteliti validitas
dan realibilitas kemudian baru diolah dengan langkah-langkah
sebagai berikut : editing, coding, klasifikasi, tabulasi, analisa data,
perumusan masalah serta prioritas masalah.
2.Perencanaan
Setelah data diolah dan diketahui masalah kesehatan dan
keperawatan yang dihadapi oleh individu, keluarga, kelompopk,
dan masyarakat secara keselluruhan dengan mempertimbangkan
faktor berikut : tujuan yang ingin dicapai, kelompok sasaran, jangka
waktu, target yang ingin dicapai, sumber-sumber yang tersedia di
masyarakat, biaya serta tenaga pelaksana dari masyarakat.
3.Pelaksanaan
Setalah perencanaan disusun, maka kegiatan selanjutnya
adalah pelaksanaan kegiatan untk menanggulangi masalah kesehatan
dan keperawatan yang ditemukan pada tingkat individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat melalui kegiatan : kunjungan rumah dan
pelayanan asuhan keperawatan di rumah, bimbingan dan penyuluhan
kesehatan dan keperawatan, pelaksanaan keperawatan dasar,
menemukan kasus, mengadakan pendidikan dan pelatihan,
mengorganisir keluarga, kelompok dan masyarakat dalam
menanggulangi masalah kesehatan dan keperawatan yang
mereka hadapi, mengembangkan kerjasama lintas program dan lintas
sektoral, mendorong partisipasi aktif individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat untuk ikut serta dalam setiap upaya penanggulangan
masalah dan memanfaatkan posyandu, polindes, serta pos obat desa
sebagai rujukan terdepan dalam mengatasi masalah kesehatan dan
keperawatan yang dihadapi sebelum di rujuk ke puskesmas.
4.Penilaian dan Pemantauan
Penilaian dan pemantauan merupakan kegiatan untuk
melihat sejauh mana keberhasilan pencapaian tujuan dari rencana
yang telah dibuat apakah telah mencapai hasil atau belum sesuai
dengan kriteria dan standart yang telah ditetapkan. Penilaian
danpemantauann dapat dilaksanakan :
a. Penilaian formatif
b. Penilaian sumatif
Penilaian dan pemantauan penting artinya untuk
mengkajji ulang perencanaan pembinaan dalam pelaksanaan
perawatan kesehatan masyarakat yang telah disusun mencapai
sasaran atau tidak dan penting juga untuk pengembangan
perencanaan selanjutnya termasuk perluasan kegiatan dari segi
kualitatif dan kuantitatif.
BAB IV
KEGIATAN PRAKTEK DAN PEMBAHASAN

Pada bab in disajikan tentang, yang pertama adalah asuhan


keperawatan komunitas yang meliputi :
4.1 Asuhan Keperawatan Komunitas
4.1.1 Pengkajian
Pada tahap pengkajian tahap pertama adalah perkenalan
diri dan orientasi tempat, kemudian melakukan pendataan kerumah
penduduk warga masyarakat dusun gilin RT 09/RW 2 desa
Penambangan kecamatan Pajarakan kabupaten Probolinggo dan
mengadakan pertemuan dengan warga untuk membentuk
POKJAKES (Kelompok Kerja Kesehatan). Dari hasil pertemuan
dengan warga tersebut telah dibentuk POKJAKES, dimana
hal ini akan sangat membantu pelaksanaan kegiatan
pengumpulan data serta akan melanjutkan program – program
kesehatan yang telah disepakati untuk mengatasi permasalahan
kesehatan dengan warga dusun gilin RT 09/RW 2 desa
Penambangan.Dari pendataan didapatkan data jumlah penduduk
daerah binaan sebanyak 120 kk, yang terdiri 57 % laki laki
perempuan 43 %. yang kurang memperhatikan kesehatan diri
mempunyai kebiasaan MCK disungai ) dan kurang memperhatikan
kesehatan lingkungan. POKJAKES yang telah terbentuk
diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam menggali
permasalahan lain dan dapat memberikan data – data penunjang
yang dibutuhkan. Kendala yang kami hadapi dari masyarakat saat
hari pertama pengkajian adalah anggapan dari masyarakat bahwa
kami adalah pancari dana atau sumbanagan dari suatu organisasi
atau partai tertentu. Setelah kami melakukan pendekatan dengan
masyarakat akhirnya masyaraka mau menerima mahasiswa
dengan baik tetapi ada sebagian kecil masyarakat yang sedikit
terpaksa.
4.1.2 Penentuan prioritas masalah
Setelah berhasil menemukan masalah kesehatan yang ada
dimasyarakat maka dilaksanakan kegiatan penentuan prioritas
masalah dalam kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa pada
hari jumat 19 april 2019. Berdasarkan pertemuan warga dengan
mahasiswa tersebut ditentukan prioritas masalah adalah :
1. Jamban
2. asi eklusif
3. hipertensi tidak minum obat secara teratur.
Pada kegiatan penentuan prioritas masalah
kesehatan, masyarakat masih binggung bagaimana untuk
menentukan prioritas masalah, tetapi setelah mendapat penjelasan
dari mahasiswa akhirnya masyarakat memahami mahasiswa
dan masyarakat khususnya dengan anggota POKJAKES untuk
membuat intevensi dan kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa
bersama warga. Kendala yang dihadapi mahasiswa adalah
kesulitan bertemu warga karena sebagian besar mata pencaharian
warga adalah nelayan yang pada pagi dan sore hari Namun secara
keseluruhan tidak terdapat masalah yang sangat mengganggu.
4.1.3 Perencanaan
Perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
mahasiswa bersama masyarakat yang telah disepakati pada
Musyawarah Masyarakat Desa adalah :
1.Penyuluhan tentang jamban
2.penyuluhan tentang hipertensi
3.memberikan materi EMO DEMO tentang Asi
4.memberikan pelayanan kesehatan pada lansia cek gula
darah,asam urat dan kolesterol Pelaksanaan pemberian
penyuluhan dilaksanakan di rumah warga.
4.1.4 Pelaksanaan
Sebelum melaksanakan kegiatan, mahasiswa dibagi menjadi
beberapa kelompok yaitu :
1. kelompok penyuluhan Jamban
2. Kelompok penyuluhan hipertensi dan tbc
3. kelompok EMO DEMO
4. Kelompok pemeriksaan pada Lansia
Masing – masing kelompok mempunyai tanggung jawab
terhadap penyelesaian masalah kesehatan dan kegiatan yang
dilaksanakan selama praktek.Pelaksanaan kegiatan penyuluhan
kesehatan yang telah direncanakan dengan warga dilaksanakan mulai
tanggal 26 april 2019 . Dengan metode yang digunakan adalah
ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Untuk implementasi secara umum
dan kegiatan utama yaitu pembuatan TPU yang dimulai
dengan rapat pembentukan pengurus atau struktur organisasi. Dan
kegiatan berjalan dengan lancar dan tertib.
4.1.5 Evaluasi
Ada dua evaluasi yang digunakan untuk mengetahui
perkembangan dari hasil pennyuluhan maupun kegiatan lainnya
maka digunakan evaluasi formatif dan sumatif, dimana untuk
kegiatan penyuluhan atau pendidikan kesehatan dilakukan evaluasi
formatif sedangkan untuk kegiatan yang mengharapkan perubahan
perilaku ( psikomotor ) dilakukan evaluasi sumatif.
Secara umum kegiatan praktek keperawatan komunitas
yang dilakukan oleh mahasiswa berhasil, akan tetapi ada sebagian
rencana yang mengalami perubahan dikarenakan banyak
kendala yang dihadapi sehingga pelaksanaannya sempat
tertunda.
4.2 Kegiatan Praktek Dan Pembahasan
Hambatan mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan antara lain:
4.2.1 Warga dusun gilin mempunyai kemauan minimal sekali untuk
berpartisipasi dalam kegiatan kesehatan yang ada terbukti dengan saat
diundang mereka jarang mau hadir dengan berbagai alasan.
4.2.2 Warga dusun gilin kurang antusias terhadap program
pembangunan jamban, terbukti mahasiswa kesulitan dalam penggalian
dana
4.2.3 Program pembangunan jamban mengalami kendala yaitu
pengadaan air bersih sehingga di gagalkan oleh mahasiswa dan
masyarakat
4.2.4 Waktu pertemuan antara mahasiswa dengan masyarakat terlalu
singkat.
4.2.5 Keterbatasan dana
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI DUSUN GILIN DESA PENAMBANGAN PAJARAKAN 2019

Asuhan keperawatan kesehatan komunitas yang dilaksanakan


oleh mahasiswa melalui praktek keperawatan dimasyarakat mulai tanggal
08 APRIL 2019. Dalam hal ini kelompok 2 mendapat tempat praktek di
Dusun Gilin Desa penambangan kecamatan Pajarakan.
TAHAP PERSIAPAN
Tahap persiapan diawali dengan pertemuan dalam bentuk
kegiatan lokakarya mini atau pertemuan awal dengan semua tokoh
formal dan informal Desa Penambangan dusun gilin kecamatan pajarakan
tanggal 08 april 2019 bertempat di rumaha pak kasun. Pada pertemuan
tersebut, berhasil diidentifikasi
masalah – masalah kesehatan yang terjadi saat ini di Dusun Gilin yaitu :
1. Perilaku masyarakan BAB disungai yang kurang memenuhi syarat
kesehatan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang perilaku BAB disungai yang benar dan
kurangnya kesadaran masyarakat.
2. Rendahnya pemberian asi eksklusif
3. Hipertensi tidak minum obat secara teratur
Tahap berikutnya dilanjutkan dengan perkenalan dengan seluruh
tokoh formal dan informal diDusun gilin desa Penambangan melalui
kegiatan silaturahmi. Hal ini bertujuan untuk saling memperkenalkan diri,
menjelaskan maksud dan tujuan praktek mahasiswa serta mengajakuntuk
bekerjasama dalam kegiatan – kegiatan yang akan dilaksanakan
di dusun gilin penambangan.Perkenalan tersebut juga dilanjutkan dengan
melalui pertemuan seluruh tokoh dan masyarakat di Parastembok dalam
acara MMD (Musyawarah Masyarakat Desa) pada tanggal 12 april 2019.
Hasil pertemuan tersebut disepakati adanya kerjasama antara mahasiswa
dengan tokoh masyarakat untuk membantu masalah kesehatan yang ada
di dusun gilin desa penambangan. Tahap berikutnya adalah menyusun
instrumen pengkajian untuk mengkaji faktor – faktor penyebab timbulnya
masalah kesehatan yang pernah muncul di dusun gilin desa
penambangan.Kemudian instrumen disebarkan ke masyarakat Dusun
gilin yang dilakukan oleh mahasiswa bekerjasama dengan kader
kesehatan POKJAKES, Kepala Dusun dan Ketua RT. Pengumpulan data
dilakukan secara acak dengan mengambil 30% dari 120KK sehingga
didapatkan 40 KK.
TAHAP PENGKAJIAN

Pengumpulan Data
1.DATA INTI
a.Sejarah Perkembangan Dusun Gilin
warga mengatakan dusun gilin tempat yg dikelilingi tambak dan
lautan dan tempat mencari ikan dan tempat mencari nafkah bagi nelayan
b. Data Demogarfi
Data yang diambil hanya 30% KK dari masing – masing RT di daerah
binaan Dusun gilin sebagai sampel.
1. Jumlah penduduk berdasarkan umur dusun gilin 2019
Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
dusun gilin bulan april 2019
No Usia Frekuensi Prosentase %
1 0-5 tahun 24 25,3
2 6-20 tahun 15 13
3 21-40 tahun 25 21,7
4 41-60 tahun 31 27
5 61-90 tahun 10 8,7
Jumlah 115 100
Sumber: Data Primer 2019
Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa prosentase
terbesar adalah usia 21-40 Tahun yaitu sejumlah 25 orang (27%),
Usia 0-5 Tahun sejumlah 24 orang (25,3%), 6-20 15 orang (13),
Usia 41-60 Tahun sejumlah 31 orang (27%) dan usia 61-90 10
orang (8,7%).
2. Jumlah penduduk berdasarkan pendidikan
Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik berdasarkan pendidikan
dusun gilin bulan april 2019
No Pendidikan Frekuensi Prosentase %
1 SD 61 53
2 SMP 15 13
3 SMA 5 4,3
4 TIDAK SEKOLAH 24 20,9
JUMLAH 115 100
Sumber: Data Primer 2019
Berdasarkan tabel 1.2 menunjukkan bahwa prosentase
terbesar adalah Pendidikan SD sejumlah 61 orang (53), SMP 15
Orang (13), SMA 5 orang (4,3%) dan tidak sekolah 24 orang
(20,9%)
3. Jumlah penduduk berdasarkan pekerjaan
Tabel 1.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik berdasarkan pekerjaan dusun
gilin bulan april 2019
No Pekerjaan Frekuensi Prosentase %
1 Petani 0 0
2 Pns 0 0
3 Nelayan 71 61,7
4 Tidak bekerja 34 29,6
Jumlah 115 100
Sumber: Data Primer 2019
Berdasarkan tabel 1.3 menunjukkan bahwa prosentase terbesar
adalah bekerja sebagai nelayan 71 orang (61,7%) dan yang tidak
bekerja 34 0rang (29,6%).
4. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin
Tabel 1.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik berdasarkan jenis kelamin
No Pekerjaan Frekuensi Prosentase %
1 Laki laki 64 55,7
2 Perempuan 51 44,3
Jumlah 115 100
Sumber: Data Primer 2019
Berdasarkan tabel 1.3 menunjukkan bahwa prosentase terbesar
adalah laki laki 64 orang (55,7) dan perempuan 51 orang (44,3%).
2.DATA STATUS KESEHATAN
Kesehatan ibu hamil dan wanita subur
1.Pemeriksaan kehamilan
Tabel 2.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik berdasarkan pemeriksaan
kehamilan dusun gilin bulan april 2019
No Pemeriksaan Frekuensi Prosentase %
kehamilan
1 Teratur 5 100
2 Kurang 0 0
3 Tidak pernah 0 0
Jumlah 5 100
Sumber: Data Primer 2019
Berdasarkan tabel 2.1 menunjukkan bahwa prosentase terbesar
adalah memeriksa kehamilan secara teratur 5 orang (100%)
2. tempat pemeriksaan kehamilan
Tabel 2.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik berdasarkan tempat
pemeriksaan kehamilan dusun gilin bulan april 2019
No Tempat Pemeriksaan Frekuensi Prosentase %
kehamilan
1 Dokter 0 0
2 Bidan 5 100
3 Perawat 0 0
4 Rs/klinik 0 0
5 Puskesmas 0 0
6 Dukun 0 0
7 Posyandu 0 0
Jumlah 5 100
Sumber: Data Primer 2019
Berdasarkan tabel 2.2 menunjukkan bahwa prosentase terbesar
adalah memeriksa kehamilan ke bidan 5 orang (100%)
3.Jarak kehamilan
Tabel 2.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik berdasarkan jarak kehamilan
dusun gilin bulan april 2019
No Jarak kehamilan Frekuensi Prosentase %
1 Kurang dari 2 tahun 0 0
2 2-5 tahun 5 100
3 5 tahun lebih 0 0
Jumlah 5 100
Sumber: Data Primer 2019
Berdasarkan tabel 2.3 menunjukkan bahwa prosentase terbesar
adalah jarak kehamilan 2-5 tahun 5 orang (100%).
4.Pertolongan persalinan
Tabel 2.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik berdasarkan pertolongan
persalinan kehamilan dusun gilin bulan april 2019
No Pertolongan persalinan Frekuensi Prosentase %
kehamilan
1 Dokter 0 0
2 Bidan 5 100
3 Perawat 0 0
Jumlah 5 100
Sumber: Data Primer 2019
Berdasarkan tabel 2.4 menunjukkan bahwa prosentase terbesar
adalah pertolongan persalinan oleh bidan 5 orang (100%).
5.Cara persalian lalu
Tabel 2.5 Distribusi Frekuensi Karakteristik berdasarkan cara persalinan
lalu dusun gilin bulan april 2019
No Cara persalinan lalu Frekuensi Prosentase %
1 Spontan 4 80
2 SC 0 0
3 Lain lain 1 20
Jumlah 5 100
Sumber: Data Primer 2019
Berdasarkan tabel 2.5 menunjukkan bahwa prosentase terbesar
adalah cara persalinan normal 4 orang (80%).
6.imunisasi TT
Tabel 2.6 Distribusi Frekuensi Karakteristik berdasarkan imunisasi TT
dusun gilin bulan april 2019
No Status imunisasi tt Frekuensi Prosentase %
1 Lengkap 2 40
2 Belum lengkap 3 60
3 Tidak pernah 0 0
Jumlah 5 100
Sumber: Data Primer 2019
Berdasarkan tabel 2.6 menunjukkan bahwa prosentase terbesar
adalah status imunisasi belum lengkap 3 orang (60%).
7.status gizi
Tabel 2.7 Distribusi Frekuensi Karakteristik berdasarkan status gizi dusun
gilin bulan april 2019
No Status gizi Frekuensi Prosentase %
1 Cukup 2 40
2 Baik 3 60
3 Kurang 0 0
Jumlah 5 100
Sumber: Data Primer 2019
Berdasarkan tabel 2.6 menunjukkan bahwa prosentase terbesar
adalah status gizi baik 3 orang (60%).
8.jenis alat kontrasepsi
Tabel 2.8 Distribusi Frekuensi Karakteristik berdasarkan jenis kontrasepsi
dusun gilin bulan april 2019
No Jenis alat kontrasepsi Frekuensi Prosentase %
1 Iud 3 7,5
2 Suntik 30 75
3 Pil 7 17,5
4 Kondom 0 0
5 Steril 0
6 Susuk 0
Jumlah 40 100
Sumber: Data Primer 2019
Berdasarkan tabel 2.8 menunjukkan bahwa prosentase terbesar
adalah ikut suntik kb 30 orang (75%).
3.KESEHATAN ANAK DAN BALITA
1.Status gizi balita
Tabel 3.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik berdasarkan status gizi balita
dusun gilin bulan april 2019
No Status gizi balita Frekuensi Prosentase %
1 Cukup 10 25
2 Baik 14 75
3 Kurang 0 0
Jumlah 24 100
Sumber: Data Primer 2019
Berdasarkan tabel 3.1 menunjukkan bahwa prosentase terbesar
adalah status gizi baik 14 orang (75 %).
2.status perkembangan DDST
Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik berdasarkan status
perkembangan DDST balita dusun gilin bulan april 2019
No Status perkembangan Frekuensi Prosentase %
DDST
1 Normal 24 100
2 Terdapat gangguan 0 0
Jumlah 24 100
Sumber: Data Primer 2019
Berdasarkan tabel 3.2 menunjukkan bahwa prosentase terbesar
adalah status perkembangan Gizi 24 baliat (100%).
3.status imunisasi
Tabel 3.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik berdasarkan status imunisasi
balita dusun gilin bulan april 2019
No Status imunisasi Frekuensi Prosentase %
1 Lengkap 20 83
2 Belum lengkap 4 17
3 Tidak imunisasi 0 0
Jumlah 24 100
Sumber: Data Primer 2019
Berdasarkan tabel 3.3 menunjukkan bahwa prosentase terbesar
adalah statusimunisasi 20 balita (83%).
4.kunjungan keposyandu
Tabel 3.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik berdasarkan kunjungan
keposyandu dusun gilin bulan april 2019
No Status imunisasi Frekuensi Prosentase %
1 Rutin 20 83
2 Jarang 4 17
3 Tidak pernah 0 0
Jumlah 24 100
Sumber: Data Primer 2019
Berdasarkan tabel 3.4 menunjukkan bahwa prosentase terbesar
adalah kunjungan keposyandu 20 balita (83%).
5.pemberian asi balita
Tabel 3.5 Distribusi Frekuensi Karakteristik berdasarkan pemberian asi
balita dusun gilin bulan april 2019
No Pemberian asi balita Frekuensi Prosentase %
1 eksklusif 5 20,1
2 0-2 tahun 6 25
3 Kurang dari 2 tahun 7 29,2
4 Tidak ASI 6 25
Jumlah 24 100
Sumber: Data Primer 2019
Berdasarkan tabel 3.5 menunjukkan bahwa prosentase terbesar
adalahpemberian asi kurang dari 2 tahun 7 baliata (29,2).
6.pemberian MP ASI
Tabel 3.6 Distribusi Frekuensi Karakteristik berdasarkan pemberian MP
asi balita dusun gilin bulan april 2019
No Pemberian asi balita Frekuensi Prosentase %
1 Lebih dari 4 bln 5 20,8
2 Kurang dari 4 bulan 19 79,2
Jumlah 24 100
Sumber: Data Primer 2019
Berdasarkan tabel 3.6 menunjukkan bahwa prosentase terbesar
adalah pemberian MP asi kurang dari 4 bln 19 balita (79,2).
7.pemberian vitamin A
Tabel 3.7 Distribusi Frekuensi Karakteristik berdasarkan pemberian VIT A
No Pemberian vitamin A Frekuensi Prosentase %
1 Rutin 24 100
2 Tidak rutin 0 0
Jumlah 24 100
Sumber: Data Primer 2019
Berdasarkan tabel 3.7 menunjukkan bahwa prosentase terbesar
adalah pemberian vitamin A secara rutin 100 balita (100%).
4.KESEHATAN REMAJA
1.Kegiatan waktu luang
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik berdasarkan kegiatan waktu
luang pada remaja dusun gilin bulan april 2019
No Waktu kegiatan remaja Frekuensi Prosentase %
1 Olah raga 3 20
2 Keagamaan 2 13,3
3 Interaksi sosial 10 66,7
4 Kesenian 0 0
5 Tidak ada kegiatan 0 0
Jumlah 15 100
Sumber: Data Primer 2019
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa prosentase terbesar
adalah interaksi sosial remaja 10 orang (66,7).
2.Alasan tidak ada kegiatan karena tidak ada sarana dan tidak ada yang
mengkoordiner.
3.Tidak ada masalah remaja
4.Tidak ada organisasi diremaja
5.KESEHATAN USIA LANJUT
1. Pekerjaan
Tabel .1 Distribusi Frekuensi Karakteristik berdasarkan pekerjaan lansia
dusun gilin bulan april 2019
No Pekerjaan lansia Frekuensi Prosentase %
1 Aktif bekerja 10 100
2 Tidak aktif bekerja 0 0
3 Tidak bekerja 0 0
Jumlah 15 100
Sumber: Data Primer 2019
Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa prosentase terbesar
adalah lansia aktif bekerja 10 orang (100 %)
2.keluhan yang dirasakan lansia saat ini adalah banyak yang sering
pusing.
3.keluhan yang dirasakan satu tahun terahir lini – linu
4.kegiatan lansia waktu luang adalah membuat jaring ikan
5.status nutrisi lansia baik
6.frekuensi makan cukup
7.kualiatas makan lansia baik
8.kebiasan makan lansia
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Karakteristik berdasarkan makan pada
lansia lansia dusun gilin bulan april 2019
No Kebiasaan makan Frekuensi Prosentase %
lansia
1 Tinggi garam 4 40
2 Tinggi gula 3 30
3 Tinggi lemak 1 10
4 Tinggi purin 0 0
5 Makan buah 2 20
Jumlah 10 100
Sumber: Data Primer 2019
Berdasarkan tabel 5.8 menunjukkan bahwa prosentase terbesar
adalah banyak lansia yang kebiasaan makan tinggi garam 6 orang
(60%).
9.pola komonikasi dengan sumber masyarakat baik
10.kontak sosial baik
11.ada perubahan peran
12.tidak ada kegelisahan dalam beragam
13.tidak ada kesedihan pada lansia
14.emosi kadang tidak stabil
15.tidak ada gangguan seksual
16.MMSE pada lansia normal
17.SPSMQ pada lansia utuh
18.Bartel indeks usila mandiri
19.kunjungan posyandu lansia rutin
6.DISTRIBUSI PENYAKIT DIMASYARAKAT
Tabel 6.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik berdasarkan penyakit
dimasyarakat dusun gilin bulan april 2019
No Pemberian asi balita Frekuensi Prosentase %
1 Ispa 35 36,8
2 Dhf 0 0
3 Penyakit kulit 7 7,4
4 Hipertensi 30 31,6
5 Dm 20 21,1
6 Tb paru 3 3,2
Jumlah 95 100
Sumber: Data Primer 2019
Berdasarkan tabel 6.1 menunjukkan bahwa prosentase terbesar
adalah banyak yang memiliki penyakit hipertensi 30 0rang (31,6)
dan ispa 35 orang (36,8).
C.DATA SUBSISTEM
1. Lingkungan fisik
a. Keadaan rumah
luas rumah rata – rata 10x20 m2 terdapat jendela atau
lubang angin,jendela dibuka setiap hari, pencahayaan sinar matahari
cukup, ada ventilisasi, vektor yang banyak dan membahayakan
kesehatan adalah lalat dan kucing, jenis lantai kedap air, dinding rumah
permanin, kebersihan rumah bersih.
b.Halaman rumah
halaman rumah dusun gilin adalah tambak, halaman rumah
bisa dimnfaatkan dengan budidaya ikan, kebersihannlingkungan cukup.
c.sumber air dan air minum
dusun gilin menggunakan air bersih dengan sumur pompa, air
untuk masak dan minum menggunajan sumber pompa kadang pakay
aqua. Warga dusun gilin mandi dikamar menggunakan sumur pompa
dan pengelolaan air minum dimasak,ada yang isi ulang dan
menggunakan air mineral.
d.cara pembuangan sampah
dusun gilin membuang sampah dikumpulkan terlebih dahulu
dan dibakar, pembuangan air limbah disungai, dan pembuangan air
limbah meluber kemana – mana.
e.kepemilikan kandang
tidak ada yang memiliki kandang ternak
f.pembuangan air besar
f.1 kepemilikan jamban
Tabel 6.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik berdasarkan kepemilikan
jamban dusun gilin bulan april 2019
No Kepemilikan jamban Frekuensi Prosentase %
1 Memiliki jamban 20 50
2 Tidak memiliki jamban 20 50
Jumlah 40 100
Sumber: Data Primer 2019
Berdasarkan tabel f.1 menunjukkan bahwa prosentase terbesar
adalah memiliki jamban 50 kk (50%) dan tidak memiliki jamban 50
kk (50%).
f.2 macam jamban yang dimiliki menggunakan septi tank
f.3 bila tidak memiliki jamban warga dusun gilin BAB disungai
f.4 kondisi jamban keluarga cukup bersih.
2. pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial
a.jenis pelayanan kesehatan
Tabel 2.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik berdasarkan pelayanan
kesehatan dan pelayanan sosial dusun gilin bulan april 2019
No Pemberian asi balita Frekuensi Prosentase %
1 Puskesmas 7 17,5
2 Bidan praktek 10 25
3 dukun 7 17,5
4 Rumah sakit 3 7,5
5 Perawat/mantri 10 25
6 posyandu 0 0
7 Dokter praktek 3 7,5
8 Balai pengobatan 0 0
Jumlah 40 100
Sumber: Data Primer 2019
Berdasarkan tabel 2.1 menunjukkan bahwa prosentase terbesar
adalah beobat ke bidan praktek 10 orang (17,5) dan berobat ke
perawat 10 orang(17,5).
b.tidak ada sarana kegiatan kelompok
c.sarana ibadah masjid
d.sarana olah raga tidak ada
e.tempat perkumpulan umum balai desa dan RT,RW
3.Ekonomi
a) jenis pekerjaan dusun gilin rata – rata sebagai nelayan
b) pusat kegiatan ekonomi pasar pajarakan
c) industri diwilayah dusun gilin sebagaipembuat jaring
d) penghasilan rata – rata dusun gilin kurang lebih 800000 perbulan
e). pengeluaran rata – rata 500000 ribu perbulan
4.Sarana dan keamanan
Dusun gilin menggunakan jalan raya sebagai transportasi, alat
transportasi yang digunakan rata – rata menggunakan sepeda motor dan
sarana transportasi yang digunakan oleh masyarakat dusun gilin adalah
kendaraan pribadi.
5.Politik dan pemerintahan
Struktur organisasi dusun gilin tidak ada, kelompok pelayanan
kepada masyarakat tidak ada,kebidakan pemerintah dalm pelayanan
kesehatan tidak ada, peran serta partai politik dalam pelayanan kesehatan
tidak ada.
6.komoniksi
Fasilitas komonikasi dusun gilin menngunakan radio,tv,hp
7.Rekreasi
Sarana rekreasi dusun gilin adalah kepantai,2x dalam satu tahun
B. ANALISA DATA
N DATA PENUNJANG PENYEBAB MASALAH
O KEPERAWATAN
1 DO : warga mengatakan masih Perilaku Kurangnya
banyak yang BAB disungai promosi pemahaman
kesehatan masalah jamban
DS :
- Jumlah KK yang
mempunyai kebiasaan
BAB di sungai
sebanyak 50%
- Alasan BAB di sungai 50
% krn tdk punya Kamar
Mandi
& WC.
2 DS : Primipara Adaptasi Ketidak efektifan
- warga mengatakan dalam pemberian
sebelum umur 6 bulan bayi Fisiologi Rendah ASI
sudah ada yg diberi supor
dan diberi makanan sehingga Produksi
tambahan
- Tidak mengetahui ASI Sedikit
kandungan asi dan
manfaat asi Anomali Payudara
- Mengatakan bila kurang Ibu
mendapatkan asi bayi
akan rewel dan menangis Ketidakefektifan
Pemberian ASI
DO :
- Memberikan makanan
ataupun susu formula
adalah hal yang wajar
karena orang tua
sebelumnya juga
melakukan itu dan
menyuruhnya 79,2 %
- Pemberian asi didusun
gilin hanya 25 %
3 DO : Resiko penyakit
- Warga mengatakan kambuh Kurangnya pengetah
uan
banyak yang mengeluh berulang
mengenai pencegah
pusing an
- Warga mengatakan ada dan penatalaksanaa
yang punya riwayat n penyakit
hipertensi tetapi tidak hipertensidan tingkat
minum obat stressor yang tinggi
DS :
- Pola hidup yang kurang
baik 15 %
- Tidak minum obat
hipertensi secara teratur
25 %
- Jarang mengkonsumsi
buah – buahan 20 %
- Jarang melakukan olah
raga 20 %
- Banyak mengkonsumsi
garam 40 %
SCORING PRIORITAS MASLAH KEPERAWATAN KOMONITAS
DIAGNOSA PENTINGNYA PERUBAHAN PENYELESAIAN TOTAL
KEPERAWATAN PENYELESAIA POSITIF UNTUK SCORE
N MASALAH UNTUK PENTINGNYA
PENYELESAI KUALITAS HIDUP
AN
KOMONITAS
Perilaku promosi 3 3 3 9
kesehatan
berhubungan
dengan
Kurangnya
pemahaman
masalah jamban
Ketidak efektifan 3 3 3 9
dalam
pemberian ASI

Resiko penyakit 2 2 2 6
kambuh
berulang
Kurangnya penget
ahuan
mengenai penceg
ahan
dan penatalaksan
aan penyakit
hipertensidan
tingkat stressor
yang tinggi

S-ar putea să vă placă și