Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK VI
PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YOGYAKARTA
TA: 2016/2017
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “Asuhan Keperawatan Gerontik Dengan Athritis Reumatoid” ini dengan
lancar. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. Firmina Theresia Kora, S.Kep, MPH sebagai dosen pengampu mata kuliah
Keperawatan Komunitas II
2. Orang tua kami yang telah membantu baik moril maupun materi
3. Rekan-rekan satu kelompok yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik dari
segi penyusunan, bahasa, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perubahan – perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin
meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia
lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan demikian itu tampak pula
pada semua sistem muskuloskeletal dan jaringan lain yang ada kaitannya
dengan kemungkinan timbulnya beberapa golongan reumatik. Salah satu
golongan penyakit reumatik yang sering menyertai usia lanjut yang
menimbulkan gangguan muskuloskeletal terutama adalah reumatoid artritis.
Kejadian penyakit tersebut akan makin meningkat sejalan dengan meningkatnya
usia manusia.
Biasanya reumatoid artritis timbul secara sistemik. Gejala yang timbul berupa
nodul subkutan yang terlihat pada 30% penderita. Nodul sering terdapat di
ekstremitas atas dan tampak sebagai vaskulitis reumatoid, yang merupakan
manisfestasi ekstra artikular. Bila penyakit ini terjadi bukan pada sendi, seperti
bursa, sarung tendon, dan lokasi lainnya dinamakan reumatoid ektra artikular.
Reumatik bukan merupakan suatu penyakit, tapi merupakan suatu sindrom dan
golongan penyakit yang menampilkan perwujudan sindroma reumatik cukup
banyak, namun semuanya menunjukkan adanya persamaan ciri. Menurut
kesepakatan para ahli di bidang rematologi, reumatik dapat terungkap sebagai
keluhan atau tanda. Dari kesepakatan, dinyatakan ada tiga keluhan utama pada
sistem muskuloskeletal yaitu: nyeri, kekakuan (rasa kaku) dan kelemahan, serta
adanya tiga tanda utama yaitu: pembengkakan sendi., kelemahan otot, dan
gangguan gerak. Reumatik dapat terjadi pada semua umur dari kanak – kanak
sampai usia lanjut, atau sebagai kelanjutan sebelum usia lanjut. Pucak
dari reumatoid artritis terjadi pada umur dekade keempat, dan penyakit ini
terdapat pada wanita 3 kali lebih sering dari pada laki- laki. Terdapat insiden
familial ( HLA DR-4 ditemukan pada 70% pasien ). Untuk itu akan dibahas
lebih lanjut pada makalah tentang asuhan keperawatan pada klien dengan
reumatoid artritis.
B. TUJUAN KHUSUS
Mengetahui tentang teori dan asuhan keperawatan pada pasien dengan Athritis
Reumatoid.
C. TUJUAN UMUM
1. Mengetahui pengertian athritis reumatoid
2. Mengetahui epidemologi athritis reumatoid
3. Mengetahui klasifikasi athritis reumatoid
4. Mengetahui etiologi athritis reumatoid
5. Mengetahui manifestasi klinis athritis reumatoid
6. Mengetahui patofisiologi athritis reumatoid
7. Mengetahui pathway athritis reumatoid
8. Mengetahui pemeriksaan penunjang athritis reumatoid
9. Mengetahui penatalaksanaan klinis athritis reumatoid
10. Mengetahui pencegahan dan perawatan athritis reumatoid
11. Mengetahui komplikasi demensia athritis reumatoid
12. Mengetahui konsep asuhan keperawatan athritis reumatoid
13. Mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan athritis reumatoid
D. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan athritis reumatoid ?
2. Bagaimana epidemologi athritis reumatoid ?
3. Jelaskan klasifikasi athritis reumatoid?
4. Jelaskan etiologi athritis reumatoid?
5. Bagaimana manifestasi klinis athritis reumatoid?
6. Bagaimana patofisiologi athritis reumatoid?
7. Bagaimana pathway athritis reumatoid?
8. Apa saja pemeriksaan penunjang athritis reumatoid?
9. Apa saja penatalaksanaan klinis athritis reumatoid?
10. Bagaimana pencegahan dan perawatan athritis reumatoid?
11. Apa saja komplikasi athritis reumatoid?
12. Bagaimana konsep asuhan keperawatan athritis reumatoid?
13. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien dengan athritis reumatoid?
BAB II
TINJAUAN TEORI
Kata arthritis berasal dari dua kata Yunani. Pertama, arthron, yang berarti sendi.
Kedua, itis yang berarti peradangan. Secara harfiah, arthritis berarti radang
sendi. Sedangkan rheumatoid arthritis adalah suatu penyakit autoimun dimana
persendian (biasanya sendi tangan dan kaki) mengalami peradangan, sehingga
terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan
bagian dalam sendi (Gordon, 2002).
- Rotasi internal 15
- Kekakuan pada hari <60 menit
- Umur >50 tahun
- Nyeri saat rotasi internal
- X foto Adanya penyempitan tulang sendi
Kertilago menjadi nekrosis, tingkat erosi dari kertilago menentukan tingkat ketidak
mampuan sendi. Bila kertilago sangat luas maka terjadi adhesi diantara permukaan
sendi, karena jaringan fibrosa atau tulang bersatu (antikilosis). Kerusakan kartilago
dan tulang menyebabkan tendon dan ligamen jadi lemah dan menimbulkan
sublukasi atau dislokasi dari persendian. Invasi dari tulang subchondrian bisa
menyebabkan osteoporosis setempat.
Lamanya arthritis rhematiodberbeda dari tiap orang. Ditandai dengan masa adanya
serangan an tidak adanya serangan. Semetara ada orang yang sembuh dari
serangan pertama dan selanjutnya tidak terserang lagi. Ada juga klien terutama
yang mempunyai faktor rhematoid (seropositif gangguan rhematiod) ganguan akan
menjadi kronis yang progresif.
G. PATHWAY ARTHRITIS REUMATOID
Deformitas sendi
dan tulang
Erosi kartilago
ligamen melemah
Ankilosis fibrosa
I. INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA
KEPERAWAT TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
AN
Nyeri Setelah dilakukan tindakan Kaji keluhan nyeri, Membantu
berhubungan keperawatan selama 3x24 catat lokasi dan dalam
dengan agen jam diharapkan tidak intensitas (skala 0- menentukan
pencedera, ada Keluhan nyeri, 10). Catat faktor- kebutuhan
distensi jaringan dengan kriteria : faktor yang manajemen
oleh akumulasi ü Menunjukkan nyeri hilang/ mempercepat dan nyeri dan
cairan/ proses terkontrol tanda-tanda rasa keefektifan
inflamasi, sakit non verbal program
destruksi sendi. Terlihat
rileks, Berikan matras/
dapat kasur keras, bantal
tidur/beristirahat kecil,. Tinggikan
dan berpartisipasi linen tempat tidur Matras yang
dalam aktivitas sesuai kebutuhan lembut/
sesuai kemampuan. empuk, bantal
Mengikuti program yang besar
farmakologis yang akan
diresepkan mencegah
Menggabungkan Tempatkan/ pemeliharaan
keterampilan pantau kesejajaran
relaksasi dan penggunaan tubuh yang
aktivitas hiburan ke bantl, tepat,
dalam program karung menempatkan
kontrol nyeri. pasir, stress pada
gulungan sendi yang
trokhanter, sakit.
bebat, brace. Peninggian
linen tempat
tidur
menurunkan
tekanan pada
Dorong sendi yang
untuk sering terinflamasi/ny
mengubah eri
posisi,. Mengistirahatk
Bantu untuk an sendi-sendi
bergerak di yang sakit dan
tempat tidur, mempertahank
sokong an posisi
sendi yang netral.
sakit di atas Penggunaan
dan bawah, brace dapat
hindari menurunkan
gerakan nyeri dan
yang dapat
menyentak. mengurangi
Anjurkan kerusakan
pasien untuk pada sendi
mandi air Mencegah
hangat atau terjadinya
mandi kelelahan
pancuran umum dan
pada waktu kekakuan
bangun sendi.
dan/atau Menstabilkan
pada waktu sendi,
tidur. mengurangi
Sediakan gerakan/ rasa
waslap sakit pada
hangat sendi
untuk
mengompre
s sendi-
sendi yang Panas
sakit meningkatkan
beberapa relaksasi otot,
kali sehari. dan mobilitas,
Pantau suhu menurunkan
air kompres, rasa sakit dan
air mandi, melepaskan
dan kekakuan di
sebagainya. pagi hari.
Berikan Sensitivitas
masase yang pada panas
lembut dapat
Ajarkan dihilangkan
teknik non dan luka
farmakologi dermal dapat
(relaksasi,
distraksi, disembuhkan
relaksasi
progresif)
Meningkatkan
relaksasi/
Kolaborasi: mengurangi
Berikan nyeri
obat-obatan Meningkatkan
sesuai realaksasi,
petunjuk mengurangi
(mis:asetil tegangan otot/
salisilat) spasme,
memudahkan
untuk ikut
serta dalam
Berikan terapi
kompres Sebagai anti
dingin jika inflamasi dan
dibutuhkan efek analgesik
ringan dalam
mengurangi
kekakuan dan
meningkatkan
mobilitas.
Rasa dingin
dapat
menghilangka
n nyeri dan
bengkak
selama periode
akut
Kolaborasi:
Berikan obat-
obatan sesuai
petunjuk,
mis; anti
ansietas dan
obat-obatan
peningkat
alam
perasaan.
KASUS
Ny. M berusia 55 tahun datang ke UGD dengan keluhan, Klien mengatakan pergelangan kaki
kanan dan kiri terasa kaku, Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk,Klien mengatakan
nyeri timbul pada malam dan pagi hari saat bangun tidur,Klien mengatakan nyeri bertambah
saat bergerak, Klien tampak berhati-hati bergerak, skala nyeri 7. Ekspresi wajah
meringis,Ada oedema, kemerahan, dan kulit teraba panas pada area dorsum pedis dextra,
Nyeri tekan pada area dorsum pedis, Klien mengatakan jika ingin berdiri dan jalan harus
dibantu dengan tongkat, mandiri dalam semua hal kecuali mobilisasi,ROM terbatas pada
pergelangan kaki kanan dan kaki kiri karena nyeri, Klien menggunakan tongkat saat berdiri
dan berjalan,Skala kekuatan otot 5 atau sedang,Kaki klien gemetar saat berdiri, Klien
mengatakan selama sakit tidak pernah bekerja/berkebun lagi, Klien mengatakan pagi ini
belum mandi,Klien mengatakan kesulitan saat mandi. Rambut tampak acak-
acakan,Penampilan tidak rapi,Tercium bau badan klien, Kuku panjang dan kotor, mandi 2
kali/hari namun kurang bersih. Pada pemeriksaan TTV terdapat : TD :140/90 mmHg,
suhu :37,8 pernapasan :25 X/mnit, nadi :84X/menit.
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M DENGAN ATHRITIS REUMATOID
A. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI
1. Identitas Diri Klien
Nama : Ny. M
Tempat/ tanggal lahir : Jogja, 20 Juni 1965
Jenis kelamin : perempuan
Pendidikan terakhir : SMA
Golongan Darah :B
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Alamat : jalan nitikan baru no 70
2. Riwayat pekerjaan
Pasien bekerja sebagai wiraswasta
3. Aktivitas rekreasi
4. Riwayat keluarga
a. Saudara/ anak kandung
Nama Keadaan saat ini Keterangan
Tn.A Klien mengatakan ayah Ayah kandung
Ny.M meninggal
diumur 50thn
Ny.C Klien mengatakan ibu Ibu kandung
Ny.M meninggal
diumur 55thn
c. Kunjungan keluarga
Klien mengatakan, anak Ny.M setiap hari mengunjungi bersama istri dan
cucunya.
c. Riwayat kecelakaan
Klien tidak pernah mengalami kecelakaan seperti jatuh dari sepeda motor
ataupun terpeleset ditoilet.
Paru
Inspeksi :
tidak terlihat adanya pigmen kulit yangberbeda, tidak terlihat ada
pembengkakan maupun kelainan pada daerah paru.
Palpasi : tidak teraba adanya pembengkakan
Perkusi : terdengar suara sonor .
Auskultasi :
tidak terdengar suara tambahan seperti ronchi, weezing dan kreckes.
h. Abdomen
Inspeksi :
simetris tidak terlihat adanya pembengkakan pada daerah lever maupun daerah
perut yang lain.
Auskultasi :
Terdengar suara peristaltik usus 20x/m
Palpasi :
tidak ada nyeri tekan dan tidak ada pembengkakan.
Perkusi :
Terdengar suara ruang kosong saat diperkusi
i. Fungsi reproduksi :
Klien mengatakan, sudah tidak lagi haid karena menopous
Skor 25 : tidak ada masalah kesehatan kronis s.d masalah kesehatan kronis
ringan
Skor 26 – 50 : masalah kesehatan kronis sedang
Penjelasan hasil:
Pasien mengalami masalah kesehatan kronis sedang karenan jumlahnya 27,
masalah kesehatan pasien masi bisa di tanggulangi dengan perawatan medis ke
pasien.
E. ANALISA DATA
NO DATA PENUNJANG ETIOLOGI PROBLEM
1. Ds: klien mengatakan terasa nyeri Agen cidera Nyeri Akut
pada kedua bagian pergelangan biologis
kaki.
Do:
Klien gelisah
ekspresi wajah meringis
P: nyeri karena berjalan
Q: pergelangan kaki kiri dan kanan
R: nyeri seperti ditusuk-tusuk
S: skala 7
T: pada malam dan pagi hari saat
bangun tidur
TD: 140/90 mmHg
H. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Do:
ekspresi wajah
meringis
P: nyeri karena
berjalan
Q: pergelangan kaki
kiri dan kanan
R: nyeri seperti
ditusuk-tusuk
S: skala 7
T: pada malam dan
pagi hari saat bangun
tidur
TD: 140/90 mmHg
Do: keluarga
memahami anjuran
perawat untuk
memberikan kompres
hangat.
Do:
Tanpa bantuan
perawat, telapak kaki
sulit digerakkan.
Klien terlihat lemah.
Do:
kuku terlihat kotor
rambut terlihat kotor
gigi kuning dan bau
mulut
klien menolak untuk
mandi
Selasa, Nyeri akut b.d 1. Mengkaji skala nyeri Ds: klien mengatakan
29 nov agen cidera dengan skala nyeri sedikit
2016 biologis PQRST. berkurang.
Do:
P: nyeri karena
berjalan
Q: pergelangan kaki
kiri dan kanan
R: nyeri seperti
ditusuk-tusuk
S: skala 5
T: pada malam dan
pagi hari saat bangun
tidur
TD: 140/90 mmHg
2. Memberikan obat Ds: klien mengatakan
analgetik nyeri sedikit berkurang
I. EVALUASI
P: lanjutkan intervensi
1. Mengkaji skala nyeri
dengan skala PQRST.
2. Memberikan obat
analgetik.
3. Menganjurkan keluarga
untuk memberikan
kompres hangat.
P: lanjutkan intervensi
1. Mengkaji kemampuan
klien dalam melakukan
mobilisasi.
2. Memberikan terapi ROM
untuk ketahanan otot.
3. Berkolaborasi dengan
dokter dan ahli fisioterapi.
P: lanjutkan intervensi
1. Mengkaji skala nyeri
dengan skala PQRST.
2. Memberikan obat
analgetik.
3. Menganjurkan keluarga
untuk memberikan
kompres hangat.
P: lanjutkan intervensi
1. Mengkaji kemampuan
klien dalam melakukan
mobilisasi.
2. Memberikan terapi ROM
untuk ketahanan otot.
P: lanjutkan intervensi
1. Mengobservasi dan bantu
kebersihan kulit, kuku,
rambut, gigi, dan mulut.
2. Mempertahankan
lingkungan mandi hangat
dan pajankan hanya area
tubuh yang sedang
dimandikan.
P: lanjutkan intervensi
1. Mengkaji skala nyeri
dengan skala PQRST.
2. Memberikan obat
analgetik.
3. Menganjurkan keluarga
untuk memberikan
kompres hangat.
A: masalah teratasi.
Kedua pergelangan kaki klien
tidak kaku, klien dapat berjalan
kekamar mandi.
P: intervensi dihentikan
A: masalah teratasi.
Klien mandi 2x sehari dengan
gosok gigi, kulit bersih, kuku
bersih dan tidak ada bau mulut.
P: intervensi dihentikan
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Artritis reumatoid merupakan inflamasi kronik yang paling sering ditemukan
pada sendi. Insiden puncak adalah antara usia 40 hingga 60 tahun, lebih sering
pada wanita daripada pria dengan perbandingan 3 : 1. Penyakit ini menyerang
sendi-sendi kecil pada tangan, pergelangan kaki dan sendi-sendi besar dilutut,
panggul serta pergelangan tangan. (Muttaqin, 2006).
Adapun beberapa faktor penyebab yang di ketahui adalah.
1. Usia lebih dari 40 tahun
2. jenis kelamin, wanita lebih sering
3. suku bangsa
4. genetik
5. kegemukan dan penyakit metabolik
6. cedera sendi,pekwrjaan dan olahraga
7. kelainan pertumbuhan
8. kepadatan tulang dan lain-lain.
B. SARAN
Kami berharap, teori dan asuhan keperawatan dengan arthritis reumatoid dapat
bermanfaat bagi Mahasiswa maupun pembaca.
Kami mengharapkan saran dan kritik dari rekan-rekan mahasiswa dan seluruh
pembaca unuk penyempurnaan makalah ini.
DAFT AR PUSTAKA