Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
PENGKAJIAN
IDENTITAS
PENGKAJIAN PRIMER
Keluhan Utama :
Klien mengatakan jika mengalami sakit kepala mual dan nyeri pada rahang kiri
dan lengan
Mekanisme Cedera :
Klien mengatakan sakit kepala mual dan nyeri pada rahang kiri dan lengan. Klien
mengeluhkan sesak nafas dan berkeringat
Orientasi (Tempat, Waktu, dan Orang) : Baik Tidak Baik, ... ... ...
AIRWAY
Keluhan Lain:
Keluhan Lain :
Pasien mengeluhkan sesak nafas dan berkeringat , O2 : 87%
CIRCULATION
Sianosis : Ya Tidak
Keluhan Lain :
Pasien tidak ada keluhan lain pada circulation, JVD hadir tetapi pasien tampak pulsa radial
tidak ada
DISABILITY
Keluhan Lain :
Deformitas : Ya Tidak
Contusio : Ya Tidak
Abrasi : Ya Tidak
Penetrasi : Ya Tidak
Laserasi : Ya Tidak
Edema : Ya Tidak
Keluhan Lain:
PENGKAJIAN SEKUNDER
ANAMNESA
Klien mengatakan sakit kepala mual dan nyeri di bagian rahang kiri dan lengan ,
sesak nafas dan berkeringat
S : skala 7
T : 30 menit pertama
Alergi :
Pasien mengatakan tidak mempunyai alergi makanan, minuman, debu, ataupun obat
Medikasi :
Pasien mengatakan tidak pernah mengkonsumsi obat obatan sebelumnya. Saat ini pasien
diberikan obat asam mefenamat 500mg sesudah makan untuk meredakan nyeri yang parah.
Pasien tidak memiliki masalah makan minum terakhir sebelum kecelakaan yaitu
Tetapi setelah kecelakaan sedikit sulit untuk makan dan minum karena menahan nyeri yang
parah.
Peristiwa Penyebab:
Pasien mengatakan mengalami diare dan muntah selama seminggu belum kunjung sembuh
Tanda Vital :
PEMERIKSAAN FISIK
Palpasi : terdapat nyeri tekan, tidak ada pembesaran di kepala dan leher pasien,
Dada:
Inspeksi : Tidak ada luka parah pada dada, hanya abrasi di bagian dada bawah depan kiri,
ekspansi dada asimetris, penggunaan otot aksesori tetapi tidak paradox, tidak ada
perdarahan, tidak ada luka terbuka
Palpasi : Nyeri tekan parah di bagian dada bawah depan kiri skala 9 dari 10, tidak ada
pembesaran dada, sisi kiri hiperinflated dan tidak bergerak, adanya deformitas di
dada bawah depan kiri
Perkusi : Dada resonan, tidak ada kelainan suara ketuk, airway paten
Auskultasi : Suara vesikuler, pernapasan cepat yaitu 24 x/menit, suara napas tidak ada di kiri,
berkurang di kanan, tidak ada suara memukau, Palpitasi 116x/menit
Abdomen:
Inspeksi : Simetris, tidak ada luka terbuka, tidak ada abrasi, tidak ada pembesaran
Palpasi : Nyeri tekan pada perut kanan depan atas karena nyeri dari dada yang menjalar,
tidak ada benjolan dan pembesaran
Pelvis:
Inspeksi : Tidak ada pembesaran, tidak ada luka, tidak ada masalah berkemih
Punggung :
Inspeksi : Tidak ada pembesaran, tidak ada luka, tidak ada abrasi
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan dan tidak ada kelainan
Neurologis :
Pasien merasakan kecemasan dan kebingungan yang parah saat menahan nyeri yang parah
yaitu skala 7 .
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Hasil :
Analisa Data
No Data Clinical Pathway Etiologi Masalah
T : 30 menit pertama
DO : klien tampak
cemas dan
kebingungan dan
tampak menahan nyeri
TD : 188/101 mmHg
N : 106 x/m
RR : 24 x/m
S : 36,7 ° C
Diagnosa Keperawatan
RENCANA KEPERAWATAN
d. Untuk
mengetahui
dengan
pertahanan
oksigen
aliran
rendah
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No.DX Hari/tgl/jam Implementasi Respon Para
f
a. Vital sign ;
BP : 188/ 101 mmHg
P : 106 x/menit
R : 24 x/menit
b. Sesak
b. Memperhatikan pergerakan dada, c. Tidak ada suara tambahan pernapasan cepat
amati kesimetrisan, penggunaan Ds :
otot-otot aksesoris serta retraksi otot
Klien mengatakan sulit bernapas, mata spontan,
supraklavikular dan interkosta waspada.
Do :
Do :
d. Mengolaborasikan dengan dokter
dengan pertahankan oksigen aliran a. Klien tampak pasien dan keluarga telah
memahami penjelasan perawat
rendah dengan nasal kanula, masker b. Pulsa karotis cepat
atau sungkup. c. Kondisi lemah.
Ds :
Ds :
EVALUASI KEPERAWATAN
1 Kamis, 9 November S:
2017
Klien mengatakan nyeri bagian dada skala 9 dari 10 waktunya 30 menit pertama, sulit
Jam 14.00 WIB bernafas, mata spontan, waspada, telah mengerti jika terjadi ketidakefektifan pola napas
pasien akan memberi tahu perawat dan mau diberikan terapi oksigen
O:
P : 115 x/menit
R : 24 x/menit
f. Klien tampak penggunaan otot bantu pernapasan
g. Pola napas abnormal (takipnea)
h. Klien tampakpernapasan pursep lip dibantu cuping hidung
i. Klien tampak pasien dan keluarga telah memahami penjelasan perawat
j. Klien diberikan terapi Oksigen 2 L/menit dengan nasal kanul
A:
Masalah belum teratasi karena
a. Pasien belum menunjukkan pernapasan optimal
b. Pasien belum mempunyai kecepatan dan irama pernapasan dalam
batas normal
c. Pasien belum mempunyai fungsi paru dalam batas normal
P:
Lanjutkan intervensi dengan cara :
a. Pantau kecepatan, irama, kedalaman, dan upaya pernapasan
b. Perhatikan pergerakan dada, amati kesimetrisan, penggunaan otot
bantu
c. Informasikan kepada pasien dan keluarga bahwa mereka harus
memberi tahu perawat pada saat terjadi ketidakefektifan pola napas
Kolaborasikan dengan dokter dengan pertahankan oksigen aliran rendah dengan nasal
kanula, masker atau sungkup.