Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Banyak di antaranya mengimingi kemudahan serta keringanan bila terjadi sesuatu pada diri kita.
Bila ditilik lebih dalam lagi, produk asuransi memang telah menjadi sebuah kebutuhan mendasar
bagi manusia, karena kita tidak pernah tahu bagaimana kondisi tubuh yang sewaktu-waktu dapat
jatuh sakit.
Dapat diduga, biaya rumah sakit yang kian membumbung tinggi dan kondisi keuangan yang
kadang menurun adalah kerepotan lain yang harus dihadapi bila kita tidak memiliki asuransi.
Kurangnya pemahaman mengenai produk asuransi hingga minimnya sosialisasi dan edukasi
menjadi beberapa kendala terhambatnya pengembangan industri asuransi di Indonesia.
Sementara itu, bagi masyarakat yang berminat, umumnya mereka masih ragu bagaimana dapat
menikmati manfaat dari pembelian produk asuransi itu.
Untuk itu, guna memberikan gambaran sederhana tentang bagaimana cara memilih produk
asuransi yang sesuai kebutuhan, berikut tipsnya
Premi yang lebih mahal jangan langsung ditanggapi negatif. Karena tawaran premi yang murah
juga perlu diwaspadai. Bisa jadi perusahaan memang sedang membutuhkan likuiditas.
Untuk asuransi umum, calon nasabah sebaiknya juga mencari informasi tentang pelayanannya.
Misalnya untuk asuransi kendaraan, perlu dipahami bagaimana kemudahan klaim hingga bengkel
rekanan yang ditunjuk.
Asuransi umum kontraknya relatif lebih pendek, sehingga layanan harus menjadi pertimbangan
utama.
Untuk asuransi kesehatan, yang harus menjadi perhatian adalah layanan dan fasilitas termasuk
informasi mengenai rumah sakit rekanan. Sebab, pihak rumah sakit biasanya yang paling bisa
menilai kinerja perusahaan asuransi kesehatan.
Jangan lupa, risiko asuransi unit link ditanggung pemegang polis. Jadi kalau tidak mengerti cara
bermain investasinya, lebih baik jangan membeli produk ini. "Secara pribadi saya menyarankan
agar kebutuhan asuransi dipisahkan dengan investasi," kata Ana.
Menurut dia, asuransi dan investasi sifatnya bertolak belakang. "Orang berasuransi karena ingin
aman. Sebaliknya, investasi umumnya high risk”