Sunteți pe pagina 1din 10

Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 2 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Surabaya


2019

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP MOTIVASI DAN


DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS DI PT.
BARATA INDONESIA (PERSERO) GRESIK)
Winda Annisa Putri
Universitas Negeri Surabaya
Windannisa31@gmail.com
Agus Frianto
Universitas Negeri Surabaya
Agusfrianto@unesa.ac.id

Abstract

PT Barata Indonesia (Persero) is a state-owned company (State-owned enterprises) engaged in the construction
and manufacturing. The company has a clear organizational goals to be able to compete in the competition of the
industry. Performed career development PT Barata Indonesia (Persero) can be either rising Office conducted
anytime and rising levels in his post or be called SLI conducted at least once a year. In motivating employees the
company compensate called Komkar (compensation for Work) and Inkar (Work Incentives) to improve the
performance of employees. The purpose of this research is to find out and analyze the influence of career
development towards motivation and its impact on the performance of employees at PT Barata Indonesia Gresik
(Persero). This research is a type of quantitative research with the total sample as much as 193 employees remain.
Measuring instrument used were, interview, observation, and questionnaire. Analysis of the statistic used is the
Structural Equation Modeling (SEM) with the help of software Analysis of Moment Structures (AMOS). The
results of this study explain that career developments has no effect on employee performance, while motivation
has a significantly positive effect on employee performance and career development has a significant positive
effect on motivation.

Keywords: Career development; Employee performance; Motivation.

PENDAHULUAN ataupun dalam kelangsungan hidup perusahaan.


Apabila perusahaan mempunyai Sumber Daya
Perkembangan ekonomi yang terjadi di Manusia yang berkompetensi dan kemampuan
Indonesia pada era globalisasi saat ini telah yang baik, maka ini akan menguntungkan bagi
terjadi persainganan bisnis yang ketat antar perkembangan dan kemajuan hidup perusahaan.
perusahaan. Perkembangan ekonomi yang Perusahaan harus bisa mengelolah dan
semakin ketat dan berubah-ubah menuntut memanfaatkan Sumber Daya Manusia yang ada
perusahaan agar dapat memaksimalkan Sumber agar bisa mengoptimalkan peluang-peluang
Daya Manusia dengan meningkatkan kinerja yang dimiliki dalam persaingan perusahaan
karyawan agar mampu menghadapi persaingan. yang lainnya. Perusahaan berupaya untuk
Berdasarkan pernyataan dari Rayadi (2012) meningkatkan kinerja pada karyawan untuk
bahwa Sumber Daya Manusia adalah suatu tercapainya tujuan organisasi. Karyawan
faktor yang berpengaruh bagi suatu perusahaan merupakan aset terpenting dalam kesuksesan
dalam meningkatkan kinerja perusahaannya. perusahaan, maka perusahaan perlu
Sumber Daya Manusia adalah sumber daya yang memperhatikan kinerja dari setiap karyawannya
mempunyai suatu akal, perasaan, dan adanya untuk meningkatkan produktivitas perusahaan.
pengetahuan yang dimiliki.
Faktor manusia sebagai pemikir dan pelaku
Jika perusahaan mengalami suatu kegagalan masih sangat dominan dan menentukan dalam
dalam mengelola Sumber Daya Manusia yang mencapai tujuan organisasi (Umar, 2015).
dimiliki dalam perusahaan tersebut, maka akan Kondisi ini membuat sumber daya manusia
berdampak timbulnya suatu masalah dalam dijadikan kekayaan yang harus ditingkatkan
tercapainya suatu misi dari perusahaan, berupa kegunaannya, untuk mewujudkannya dengan
kinerja, serta keuntungan dari perusahaan, menciptakan situasi yang mampu memotivasi

1
Winda Annisa Putri & Agus Frianto. Pengaruh Pengembangan Karier terhadap Motivasi dan
Dampaknya terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus di PT. Barata Indonesia (Persero) Gresik)

dan memungkinkan karyawan dalam karyawan. Seperti adanya kesempatan untuk


mengembangkan serta meningkatkan suatu melakukan pengembangan karier dengan
keahlian dan kompetensi yang dimiliki, dengan kenaikan jabatan, maka hal ini akan memberikan
memberikan motivasi dan pengembangan motivasi yang dimiliki karyawan. Menurut
karier, yang pada gilirannya dapat Oktavia, et al., (2014), guna pelaksanaan
meningkatkan kinerja karyawan. pengembangan karier untuk karyawan dengan
diberinya suatu dorongan untuk karyawan saat
Kinerja karyawan menjadi kunci penting menuntaskan tanggung jawabnya. Motivasi
perusahaan dalam menjaga karakteristik dari yaitu suatu keinginan awal yang dapat
Sumber Daya Manusia yang ada di perusahaan. mendorong orang ataupun keinginannya demi
Apabila karyawan yang bekerja dengan kinerja mengerahkan seluruh kemampuan yang dimiliki
yang baik akan berdampak baik pula pada untuk satu tujuan, serta motivasi dapat juga
produktivitas yang dihasilkan oleh perusahaan. dilihat sebagai suatu perubahan energi dalam
Menurut Widodo (2015:186) Kinerja diri seseorang dengan terciptanya perasaan dan
dipengaruhi dengan kemampuan, motivasi yang adanya suatu keinginan untuk dapat mencapai
dimiliki, dan keadaan lingkungannya. suatu tujuannya (Mahardhika, et al., 2012).
Kemampuan seorang karyawan dapat diperoleh
dari pendidikan dan latihan dan juga dari PT. Barata Indonesia (Persero) adalah
pengalaman yang dimiliki, dan bersifat relatif perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik
stabil. Untuk menciptakan dan membangun Negara). Perushaan ini beroperasi di sektor
kinerja yang baik, karyawan diharapkan kontruksi dan manufaktur, maka tentu saja
memiliki kemampuan dan pengetahuan yang perusahaan tersebut memiliki tujuan organisasi
sesuai dengan karir dan jabatan yang dimiliki yang jelas untuk dapat bersaing dalam
yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. persaingan industri. Perusahaan tersebut selalu
Peningkatan suatu kinerja karyawan tentu saja berusaha meningkatkan kinerja karyawannya
tidak lepas dari beberapa faktor dalam dengan selalu mengawasi pengembangan karier
mempengaruhi peningkatan kinerja karyawan yang dilakukan oleh setiap karyawannya dalam
itu sendiri. Menurut Caroline & Susan (2014) meningkatkan kompetensi dan keahlian yang
mengatakan jika seseorang pemimpin yang dimiliki. Di PT. Barata Indonesia (Persero),
menginginkan suatu penerimaan dalam kinerja dalam meningkatkan kinerja karyawan dengan
yang optimal di organisasi yang di pimpinnya melakukan pengembangan kareir dan motivasi
dapat memperhatikan beberapa faktor yang kepada karyawan tetap. Berdasarkan uraian latar
berpengaruh kepada kinerja karyawan itu sendiri belakang, penelitian ini ingin mengetahui
dengan career development. perihal pengaruh dari pengembangan karier
terhadap motivasi dan adanya dampak terhadap
Pengembangan karier adalah suatu ancangan kinerja karyawan di PT. Barata Indonesia
secara normal yang dapat digunakan perusahaan (Persero) Gresik.
untuk dapat mengurus karyawan-karyawan yang
ada dalam perusahaan yang memiliki kualifikasi KAJIAN PUSTAKA DAN
diri, kemampuan, dan pengalaman yang sesuai PENGEMBANGAN HIPOTESIS
saat dibutuhkan oleh perusahaan (Kaseger,
2013). Menurut Napitupulu, et al., (2017) bahwa Pengembangan karier adalah suatu usaha yang
pengembangan karier yaitu kenaikan pada posisi dilakukan oleh karyawan dalam meningkatkan
karyawan di perusahaan dalam jalur profesi kinerjanya dan dilakukan secara terus menerus
yang sudah ditentukan untuk meningkatkan untuk mendapatkan apresiasi kenaikan jenjang
kinerjanya. Dengan adanya standar hidup yang jabatan yang diberikan oleh perusahaan (Kudsi,
selalu berubah-ubah, karyawan selalu merasa et al., 2017). Sedangkan menurut Cederyana, et
kurang puas dengan jabatan yang dimiliki dan al., (2018) pengembangan karier adalah suatu
selalu ingin mendapatkan kenaikan jabatan yang langkah yang bisa digunakan perusahaan demi
tentu saja akan berpengaruh pada gaji/upah yang menjaga dan menaikkan produktivitas karyawan
diperoleh. dan untuk mempersiapkan karir masa depan
seorang karyawan. Menurut Nasution, et al.,
Pengembangan karier juga dapat berpengaruh (2018) Pengembangan karier adalah proses yang
pada motivasi yang dimiliki oleh seorang berkelanjutan untuk meningkatkan kemampuan

2
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 2 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Surabaya 2019
individu yang dimiliki oleh seorang karyawan Kinerja karyawan di PT. Barata Indonesia
guna mencapai karir yang di inginkan sesuai (Persero) diukur menggunakan indikator dari
dengan ketentuan dalam suatu organisasi. penelitian Mahesa (2010), sebagai berikut : (1)
Kualitas kerja karyawan (2) Kuantitas kerja
Indikator yang digunakan dalam mengukur karyawan (3) Ketepatan waktu (4) Keterampilan
pengembangan karier yang ada di PT. Barata dan tingkat pengetahuan (5) Standar profesional
Indonesia (Persero) dari penelitian yang kerja.
dilakukan oleh Aninda (2013), sebagai berikut :
(1) Prestasi kerja karyawan yang memuaskan (2) Kerangka Konseptual
Pengenalan pihak lain (3) Kesetiaan pada Penelitian ini membuat kerangka konseptual
perusahaan (4) Pemanfaatan mentor dan sponsor yang sesuai dengan variabel serta dari kerangka
(5) Dukungan dari para bawahan (6) berfikir yang ada di penelitian ini. Berikut ini
Kesempatan akan tumbuh (7) Berhenti atas merupakan kerangka konseptual:
permintaan dan kemauan sendiri.

Teori Motivasi Pengembangan


Karier (X) H1
Motivasi memiliki beberapa definisi diantaranya
menurut Robbins & Judge (2014:97) Aninda (2013)
mendefinisikan motivasi sebagai suatu proses Kinerja
H3 Karyawan (Y)
yang dimana mempertimbangkan suatu
Mahesa
kesungguhan niat, usaha, beserta kegigihan (2010)
seseorang dalam menggapai suatu misi yang Motivasi (Z)
dimiliki. Menurut Fahmi (2016:87) H2
Afriska (2017)
mendefinisikan motivasi merupakan suatu
aktivitas pada perilaku bekerja dalam suatu
usaha untuk memenuhi suatu kebutuhan yang Sumber : Diolah penulis
diinginkan. Gambar 1. KERANGKA KONSEPTUAL

Indikator yang digunakan dalam mengukur Gambar 1 menjelaskan menggunakan tiga


motivasi di PT. Barata Indonesia (Persero) dari variabel yaitu ada variabel dependen, variabel
penelitian yang dilakukan oleh Afriska (2017), independen, serta variabel mediasi. Variabel
sebagai berikut : (1) Kesempatan untuk maju independen (X) yakni pengembangan karier,
atau promosi (2) Keamanan dalam bekerja (3) variabel dependen (Y) merupakan kinerja
Pengakuan atau prestasi (4) Tempat kerja yang karyawan, serta variabel mediasi (Z) variabel
nyaman (5) Kondisi kerja yang baik (6) motivasi. Adanya kerangka konseptual tersebut
Penghargan penuh atas penyelesaian pekerjaan dapat disimpulkan dengan membuat tiga
(7) Intrinsik (8) Estrinsik. hipotesis dalam penelitian ini.

Teori Kinerja Karyawan Hipotesis


Kinerja karyawan ialah hasil dari pekerjaan H1: Pengembangan karier bisa berpengaruh
yang sudah dilakukan berdasarkan kualitas dan signifikan dan positif terhadap kinerja
kuantitas untuk mencapai hasil yang sesuai karyawan di PT. Barata Indonesia (Persero)
dengan tugas yang diberikan perusahaan (Lusri Gresik.
& Siagian, 2017). Kinerja karyawan juga H2: Motivasi bisa berpengaruh signifikan dan
sebagai suatu hasil dari kerja dalam kualitas dan positif terhadap kinerja karyawan di PT.
kuantitas yang telah tercapai oleh karyawan saat Barata Indonesia (Persero) Gresik.
melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang H3: Pengembangan karier bisa berpengaruh
dimiliki seorang karyawan (Wardani, 2017). positif dan signifikan terhadap motivasi di
Menurut Mahesa (2010) kinerja yakni suatu PT. Barata Indonesia (Persero) Gresik.
kemauan dari individu atau kelompok orang
dalam melaksanakan pekerjaan ataupun METODE PENELITIAN
menyelesaikan tanggung jawabnya beserta hasil
yang diinginkan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
kuantitatif. Menurut Sugiyono (2016:14) jika

3
Winda Annisa Putri & Agus Frianto. Pengaruh Pengembangan Karier terhadap Motivasi dan
Dampaknya terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus di PT. Barata Indonesia (Persero) Gresik)

suatu teknik dari penelitian secara kuantitatif HASIL DAN PEMBAHASAN


ialah sebuah teknik penelitian yang dapat
dilandasi dari filsafat positifisme yang dipakai Uji Analisis Jalur
dalam meneliti populasi atau sampel yang Awal dari teknik analisi AMOS yaitu dengan
digunakan, teknik dalam suatu pengambilan membuat suatu rancangan diagram alur antara
sampel dilakukan secara random, dan kumpulan variabel-variabel penelitian sehingga dapat
suatu data dengan menggunakan suatu membentuk hubungan kausalitas. Berikut ini
instrument penelitian yang bersifat kuantitatif analisis jalur dalam penelitian ini:
dengan adanya keinginan agar dapat melakukan
uji pada hipotesis yang sudah ditentukan dalam
penelitian.

Menurut Sarwono (2006:111) populasi


merupakan seperangkat unit analisis yang
lengkap dan sedang dilakukan penelitian.
Populasi dalam penelitian ini merupakan
karyawan tetap yang masih aktif bekerja di
kantor pusat PT. Barata Indonesia (Persero) dari
seluruh divisi yang berjumlah 372 karyawan
tetap yang berada di kantor pusat.

Pengambilan suatu sampel pada penelitian ini


dapat memakai teknik probability sampling
merupakan teknik dalam mengambil sampel
dalam populasi yang dipilih. Adapun sampel
yang dipakai dalam penelitian ini dapat
diketahui menggunakan perhitungan rumus
Slovin tersebut telah diketahui sampel yang
dipakai sebesar 193 dari total populasi sebanyak Sumber: AMOS 22 (2018)
372 karyawan tetap. Gambar 2. HASIL UJI ANALISIS JALUR
AMOS
Observasi dilakukan selama meneliti di PT.
Barata Indonesia (Persero). Peneliti mengamati Gambar 2 dapat dijelaskan bahwa masing-
dan menilai sikap dan kejadian yang terjadi di masing variabel saling berhubungan dengan
perusahaan untuk dijadikan bahan sebagai adanya tanda panah yang saling berkaitan
fenomena penelitian dan kuisoner adalah suatu dengan dipengaruhinya masing-masing
metode dalam mengumpulkan data yang indikator setiap variabel dengan nilai error yang
digunakan dalam penelitian yang dengan cara dimiliki dari setiap indikator variabel penelitian.
memberikan beberapa perangkat pernyataan Munculnya hasil Goodness of Fit Indice
tertulis untuk karyawan tetap agar dijawab. merupakan hasil dari dilakukannya proses
Membuat pertanyaan ataupun pernyataan yang running dari terknik analisis SEM AMOS.
berkaitan dengan variabel pengembangan karier,
motivasi, serta kinerja karyawan. Hasil Uji Kelayakan Model
Setelah menentukan analisis jalur dari setiap
Teknik analisis penelitian ini menggunakan variabel, maka dilanjutkan dengan melakukan
analisis data penelitian model Structural uji kelayakan model. Hasil dari uji kelayakan
Equation Modeling (SEM) dan software yang model penelitian ini dapat dilihat dari hasil
digunakan yaitu AMOS 22.0. SEM berfungsi output AMOS untuk mengetahui kelayakan
untuk menjelaskan hubungan antar variabel suatu model penelitian. Uji kelayakan model ini
pengembangan karier, motivasi serta kinerja bertujuan untuk dapat melanjutkan ke langkah
karyawan yang digunakan dalam penelitian ini. selanjutnya dalam proses teknik analisis
Dalam analisis model SEM, terdapat variabel selanjutnya. Berikut ini hasil uji kelayakan
latin dan variabel manifes. SEM juga disebut model pada penelitian ini guna melakukan
teknik analis multivariate.

4
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 2 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Surabaya 2019
pengujian dari pengaruh pengembangan karier model fit sebanyak 8 dengan asumsi (> 3 model)
terhadap motivasi dan dampaknya terhadap maka uji kelayakan model ini tidak adanya
kinerja karyawan sebagai berikut. perbedaan secara teoritis, serta model-model
tersebut sudah memenuhi kelayakan.
Tabel 1.
HASIL UJI KELAYAKAN MODEL Uji Hipotesis
Goodness of Fit Cut of Hasil Keterangan Setelah dilakukan uji-uji dalam memenuhi
Indice Value analisis maka langkah terakhir adalah menguji
hipotesis pada hubungan antar variabel
Chi-square (X²) >0,50 276,4 Fit penelitian. Berikut ini hasil uji hipotesis.
06
Tabel 2.
Probability ≥ 0.90 0,000 Tidak Fit
HASIL UJI HIPOTESIS
DF(Degree of Dihara 167 Fit C.R
H V UE SE S.E. P
Freedom) pkan .
besar KK 0,05 0,36 0,15
H1 PK 7 0,045 8 6 0,876
RMSEA(Root ≤ 0.08 0,058 Fit KK 0,83 0,30 2,69
Mean Square H2 M 1 0,811 8 9 0,007
Error of M 0,21 5,36
Approximation) H3 PK 1,13 0,905 1 3 ***
Sumber; diolah penulis, AMOS 2018.
GFI (Goodness of ≥ 0.90 0,864 Tidak Fit
Fit Index) Berdasarkan pada Tabel 2 dapat dijelaskan
bahwa, pada H1 terdapat nilai CR hitung antara
AGFI (Adjusted ≥ 0.90 0,829 Tidak Fit variabel pengembangan karier terhadap variabel
Goodness of Fit kinerja karyawan senilai 0,156 yaitu lebih kecil
Index)
dari t tabel senilai 1,65 dan nilai probabilitas
0,876 (p≤0,05). Maka maksudnya variabel
CMIN/DF ≤5 1,655 Fit
(Relative X²) pengembangan karier tidak mempunyai
pengaruh terhadap variabel kinerja karyawan.
TLI (Tucker- ≥ 0.90 0,890 Mendekati Maka H1 ditolak. Pada H2 terdapat nilai CR
Lewis Index) Fit hitung antara variabel motivasi terhadap
variabel kinerja karyawan sebesar 2,699 yaitu
NFI (Normed fit ≥ 0.90 0,792 Tidak Fit nilainya lebih tinggi dari t tabel senilai 1,65 dan
Index) nilai probabilitas signifikan 0,007 (p≤0,05).
Maka artinya variabel motivasi mempunyai
CFI (Comparative ≥ 0.90 0,904 Fit pengaruh terhadap variabel kinerja karyawan.
Fit Index) Maka H2 diterima. Pada H3 terdapat nilai CR
hitung antara variabel pengembangan karir
PNFI Dihara 0,696 Fit
(Parsimonious pkan
terhadap variabel motivasi sebesar 5,363 yaitu
Normal fit Index) tinggi lebih besar dari t tabel senilai 1,65 dan nilai dari
probabilitas signifikansi senilai 0,000 dari
PGFI Dihara 0,687 Fit (p≤0,05). Yang artinya variabel pengembangan
(Parsimonious pkan karier mempunyai pengaruh terhadap variabel
Goodness of Fit tinggi motivasi. Maka H3 diterima.
Index)
Pengembangan Karier Tidak Berpengaruh
RMR (Root Mean < 0,05 0,020 Fit terhadap Kinerja Karyawan
Square Residual) Hasil dari uji hipotesis yang ada, dapat dilihat
jika pengembangan karier tidak mempunyai
Sumber : diolah penulis, AMOS 2018. pengaruh terhadap kinerja karyawan di PT.
Barata Indonesia (Persero). Hasil uji ini tidak
Hasil uji kelayakan model pada Tabel 1, sama dengan hipotesis yang diharapkan peneliti
disimpulkan jika saat setelah menguji kelayakan

5
Winda Annisa Putri & Agus Frianto. Pengaruh Pengembangan Karier terhadap Motivasi dan
Dampaknya terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus di PT. Barata Indonesia (Persero) Gresik)

bahwa pengembangan karier memengaruhi dan seminar seperti program yang pernah ada
secara positif dan signifikan terhadap kinerja dulu.
karyawan di PT. Barata Indonesia (Persero),
yang dimana jika pengembangan karier yang Hasil dari penelitian ini didukung bersamaan
dilakukan karyawan sampai untuk menaikkan dengan penelitian dari Pratiwi (2015) serta
kinerjanya. Sehingga dalam penelitian ini H1 Napitupulu, et al. (2017) yang mengatakan jika
ditolak dengan hasil nilai probabilitas yang pengembangan karier tidak mempunyai
dimiliki sebesar 0,876 > dari 0,05 dan CR hitung pengaruh terhadap kinerja karyawan. Hasil
yang dimiliki sebesar 0,156 < t table 1,65 penelitian ini pengembangan karier tidak
dengan memiliki nilai Standardized Estimates terdapat pengaruh terhadap kinerja karyawan
sebesar 0,045 dan Unstandardized Estimates karena ditambah atau tidaknya program
0,057 yang menyatakan bahwa pengembangan pengembangan karier tetap tidak mempengaruhi
karier tidak memiliki pengaruh yang signifikan kinerja karyawan dan walaupun program
terhadap kinerja karyawan di PT. Barata pengembangan karier pada tahun ini berkurang
Indonesia (Persero) Gresik. dari tahun yang lalu kinerja karyawan tetap
tinggi.
Hasil daei jawaban kuesioner karyawan di PT.
Barata Indonesia (Persero) dengan mean Motivasi Berpengaruh Signifikan dan Positif
indicator tertinggi pada indikator kesempatan Terhadap Kinerja Karyawan
untuk tumbuh dengan nilai 4,28 bahwa Hasil dari uji hipotesis, dapat dinyatakan
karyawan di PT. Barata Indonesia (Persero) motivasi terdapat pengaruh positif dan
memiliki keinginan untuk meningkatkan signifikan terhadap kinerja karyawan di PT.
kemampuan yang dimiliki dengan kemampuan Barata Indonesia (Persero). Hasil uji ini sama
secara informal dengan adanya pelatihan dan dengan hipotesis yang diajukan peneliti bahwa
pemberian sertifikasi tetapi untuk saat ini PT. motivasi terdapat adanya pengaruh positif dan
Barata Indonesia (Persero) tidak memiliki signifikan terhadap kinerja karyawan di PT.
program pelatihan untuk karyawan tetap serta Barata Indonesia (Persero), yang dimana jika
kurangnya program pengembangan karier yang motivasi yang terdapat di diri karyawan
dimiliki oleh perusahaan, dan sertifikasi meningkat maka akan meningkatkan kinerjanya.
diberikan hanya untuk karyawan tetap yang Sehingga dalam penelitian ini H2 diterima
bekerja hingga 10, 20, dan 25 tahun ke atas. PT. dengan hasil nilai probabilitas yang dimiliki
Barata Indonesia (Persero) juga mendukung sebesar 0,007 < dari 0,05 dan CR hitung yang
karyawan dalam mengembangkan karier dengan dimiliki sebesar 2,699 > dari t table 1,65 dengan
adanya program kenaikan jabatan dan tingkatan memiliki nilai Standardized Estimates sebesar
jabatan tetapi program tersebut dirasa kurang 0,811 dan Unstandardized Estimates 0,831 yang
dengan tidak adanya program pelatihan serta artinya bahwa motivasi mempunyai pengaruh
seminar yang pernah dilakukan perusahaan positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
dulu, tetapi perusahaan hanya memberikan di PT. Barata Indonesia (Persero) Gresik yang
kesempatan yang mengikuti pengembangan artinya apabila motivasi di perusahaan
karier kepada karyawan tetap yang sesuai meningkat maka akan meningkatkan kinerja
dengan pilihan dan mendapatkan promosi dari karyawannya.
atasan setiap divisinya. Sedangkan pada mean
indicator terendah pada indikator berhenti atas Hasil dari jawaban kuesioner karyawan di PT.
permintaan dan kemauan diri sendiri dengan Barata Indonesia (Persero) dengan mean
nilai 4,04 bahwa karyawan tidak memiliki indicator tertinggi pada indikator intrinsik
sasaran dalam pengembangan karier karena dengan nilai 4,30 bahwa karyawan di PT. Barata
karyawan menyadari bahwa yang bisa Indonesia (Persero) merasa cukup puas dengan
mengikuti pengembangan karier hanya yang kemampuan yang dimiliki dalam penyelesaian
dipilih oleh atasannya dan ketersediaan jalur dan pencapaian yang dimiliki dalam
karier yang dimiliki PT. Barata Indonesia memberikan kontribusi yang baik untuk
(Persero) ini tidak sesuai dengan harapan dari perusahaan dengan mengakhiri tugas dengan
karyawan karena dirasa kurang lengkap dengan baik dan sesuai tepat waktu dan selalu ikut
tidak adanya program pengembangan karier mensukseskan kegiatan dan acara yang diadakan
yang sesuai harapan seperti adanya pelatihan perusahaan dan sukses menjadikan PT. Barata

6
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 2 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Surabaya 2019
Indonesia (Persero) menjadi perusahaan BUMN kompensasi yang dilakukan seperti INKAR,
yang berkembang. Sedangkan mean indicator KOMKAR, serta kompensasi yang diberikan
terendah pada indikator keamanan dalam saat hari besar. Perusahaan juga sudah
bekerja dengan nilai 4,00 bahwa keamanan yang memberikan jaminan kepada karyawan berupa
diberikan oleh perusahaan dalam bekerja dengan BPJS kesehatan, tenaga kerja, serta lainnya.
adanya K3LH, diberikan perlengkapan Kebijakan-kebijakan yang sudah di berikan oleh
pengaman berupa helm, rompi, dan sepatu perusahaan untuk karyawan sudah cukup
dimana dengan menerapkan peraturan jika memenuhi hak yang didapatkan karyawan
karyawan berjalan keluar dari kantor pusat dalam memberikan apresiasi kepada karyawan
menuju pabrik atau divisi lainnya yang berada di yang sudah berkontribusi dengan baik untuk
lokasi berbeda maka harus memakai perusahaan selama bertahun-tahun.
perlengkapan pengaman yang diberikan jika
tidak maka karyawan tersebut mendapat sanksi Pengembangan Karier Berpengaruh
dari perusahaan, hal ini guna untuk memberikan Signifikan dan Positif terhadap Motivasi
rasa aman dan nyaman serta keselamatan untuk Hasil dari pengujian hipotesis menyatakan
karyawan yang bekerja. Tetapi saat ini masih pengembangan karier terdapat pengaruh positif
ada karyawan yang melanggar peraturan dan signifikan terhadap motivasi di PT. Barata
tersebut. Sejauh ini peraturan tersebut terus Indonesia (Persero). Hasil uji ini sesuai sama
ditingkatkan perusahaan dengan memasang hipotesis yang diajukan peneliti yaitu
berbagai CCTV untuk mendisiplinkan karyawan pengembangan karier di PT. Barata Indonesia
demi keselamatan karyawan di lingkungan (Persero) mempunyai pengaruh positif dan
kerja. signifikan terhadap motivasi di PT. Barata
Indonesia (Persero), yang dimana jika
Motivasi di ukur melalui 8 indikator dari Afriska pengembangan karier yang diberikan
(2017), yaitu kesempatan untuk maju atau perusahaan untuk karyawan meningkat maka
promosi, keamanan dalam bekerja, pengakuan akan menaikkan harapan serta semangat
atau prestasi, tempat kerja yang nyaman, kondisi karyawan saat melaksanakan tugas dengan baik.
bekerja yang baik, adanya penghargaan yang Sehingga dalam penelitian ini H3 diterima
penuh atas penyelesaian pekerjaan, intrinsik, dengan hasil nilai probabilitas yang dimiliki
dan estrinsik. Dari hasil jawaban responden pada 0,000 < dari 0,05 serta CR hitung yang dimiliki
pernyataan kuesioner motivasi yang diajukan ke 5,363 > dari t table 1,65 dengan memiliki nilai
karyawan tetap PT. Barata Indonesia (Persero), Standardized Estimates sebesar 0,905 dan
indikator intrinsik nilai mean tertinggi dengan Unstandardized Estimates 1,13 artinya bahwa
nilai 4,30. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan karier mempunyai pengaruh
kesesuaian pernyataan yang diberikan kepada positif dan signifikan terhadap motivasi di PT.
karyawan dengan tujuan yang dimiliki dalam Barata Indonesia (Persero) Gresik yang artinya
motivasi di PT. Barata Indonesia (Persero). bahwa apabila pengembangan karier di
perusahaan meningkat maka akan meningkatkan
Hasil penelitian ini sama dengan penelitian motivasi karyawannya.
terdahulu oleh Shahzadi et al., (2014), Zameer,
et al., (2014), dan Kiruja & Mukuru (2013) yang Hasil dari jawaban kuesioner karyawan di PT.
menyatakan jika motivasi terdapat pengaruh Barata Indonesia (Persero) dengan mean
signifikan dan positif terhadap kinerja indicator tertinggi pada indikator ketepatan
karyawan. Serta hasil penelitian ini berbeda dari waktu dengan nilai 4,32 bahwa karyawan di PT.
hasil penelitian terdahulu oleh Murti & Barata Indonesia (Persero) selalu berusaha
Srimulyani (2013), Wulandari (2013), dan menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu
Pratiwi (2015) yang menyebutkan motivasi karena manajer selalu menanyakan pekerjaan
tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja kepada setiap staf nya apakah sudah selesai
karyawan. karena pekerjaan yang diberikan kepada staff
merupakan tanggung jawab manajer setiap
Perusahaan sudah memberikan kebijakan terkait bagian dan dipertanggung jawabkan kepada
kompensasi serta jaminan kesehatan, general manajer setiap divisi seperti manajer
keselamatan, hari tua, serta jaminan untuk personalia memberikan target kepada staffnya
keluarga. Perusahaan sudah memberikan untuk menyelesaikan SPD karyawan yang

7
Winda Annisa Putri & Agus Frianto. Pengaruh Pengembangan Karier terhadap Motivasi dan
Dampaknya terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus di PT. Barata Indonesia (Persero) Gresik)

melakukan tugas dinas keluar kota harus diharapkan oleh karyawan agar dapat
diselesaikan tepat waktu jika tidak karyawan memberikan sasaran dan kesempatan karyawan
tersebut tidak dapat berangkat karena belum untuk mengembangkan karirnya seperti adanya
keluarnya SPD yang diajukan dan belum lagi pelatihan dan seminar, PT. Barata Indonesia
diserahkan kepada Biro Keuangan untuk (Persero) Gresik memberikan rasa aman dan
diproses dana yang diberikan, hal ini akan nyaman dengan meningkatkan keamanan di
berpengaruh terhadap pekerjaan karyawan lain. lingkungan kerja dalam menjamin keselamatan
Sedangkan mean indicator terendah pada karyawan dengan memberikan jalur pejalan kaki
indikator standar professional kerja dengan nilai untuk karyawan yang melintasi pabrik dan
4,04 bahwa karyawan di PT. Barata Indonesia transportasi untuk alat berat yang sering
(Persero) beranggapan bahwa standar melintas bersamaan dengan karyawan yang
professional dengan pedoman yang dilakukan berjalan kaki, PT. Barata Indonesia (Persero)
dalam menjalankan profesi yang dimiliki cukup Gresik memperhatikan standar professional
dengan memiliki kemampuan, pengalaman, kerja setiap karyawannya dengan memberikan
serta pendidikan yang tinggi. Tetapi kurang pelatihan sesuai dengan profesi karyawan
mentaati peraturan-peraturan yang di tetapkan masing-masing.
oleh perusahaan dengan masih adanya
pelanggaran yang dilakukan seperti masih ada Keterbatasan penelitian ini hanya mengambil
karyawan yang datang terlambat. sampel pada karyawan tetap pada PT. Barata
Indonesia (Persero) Gresik. Oleh karena itu,
Hasil dari penelitian ini sama dengan penelitian penelitian berikutnya diharapkan juga
terdahulu oleh Napitupulu, et al., (2017), mengambil sampel pada karyawan tidak tetap
Dialoke & Nkechi (2017), dan Dewi & Utama sehingga hasilnya akan dapat digeneralisasi.
(2016) yang menyatakan bahwa pengembangan
karier memiliki pengaruh signifikan dan positif DAFTAR PUSTAKA
terhadap motivasi. Pengembangan karier yang
dilaksanakan perusahaan ini telah memberikan Afriska, T. (2017). Pengaruh Pengembangan
motivasi terhadap karyawan untuk selalu Karier, Motivasi Kerja Dan Kompetensi
memberikan hasil yang baik untuk perusahaan. Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor
Maka dalam hasil penelitian ini dapat Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka.
disimpulkan bahwa pengembangan karier yang Skripsi. Belinyu: Universitas Bangka
dilakukan perusahaan memberikan motivasi Belitung.
yang lebih kepada karyawan dengan selalu
bekerja dengan baik. Maka dapat disimpulkan Aninda, R. F. (2013). Pengaruh Gaya
bahwa pengembangan karier yang dilaksanakan Kepemimpinan Dan Pengembangan Karier
meningkat tentu saja akan meningkatkan Terhadap Kinerja Karyawan PT Jasa Marga
motivasi karyawan di PT. Barata Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Jagorawi.
(Persero). Skripsi. Bogor Agricultural University.

KESIMPULAN Caroline, O., & Susan. (2014). Influence Of


Career Development On Employee
Pengembangan karier yang dilakukan PT. Performance In The Public University, A
Barata Indonesia (Persero) meningkat ataupun Case Of Kenyatta University. International
menurun tidak akan mempengaruhi kinerja Journal Of Social Sciences Management
karyawannya. Motivasi yang ada di PT. Barata And Entrepreneurship, 1(2), 1–16.
Indonesia (Persero) semakin meningkat maka Https://Doi.Org/10.1017/Cbo97811074153
akan meningkatkan kinerja karyawannya. 24.004
Pengembangan karir yang dilakukan PT. Barata
Indonesia (Persero) semakin meningkat maka Cederyana, Luddin, M. R., & Supriyati, Y.
akan meningkatkan motivasi karyawannya. (2018). Influence Of Work Discipline,
Sehingga Career Development And Job Satisfaction
On Employee Performance Directorate
PT. Barata Indonesia (Persero) Gresik General Research And Development Of
menyediakan jalur karir di perusahaan yang Ministry Research, Technology And

8
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 2 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Surabaya 2019
Higher Education. International Journal Of Mahardhika, R., Hamid, D., & Ruhana, I.
Scientific Research And Management (2012). Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap
(Ijsrm), 6(02), 87–96. Kinerja Karyawan (Survei Karyawan Pada
Https://Doi.Org/10.18535/Ijsrm/V6i2.El02 Pt. Axa Financial Indonesia Sales Office
Malang). Management Analysis Journal,
Dewi, N. L. P. A. A., & Utama, I. W. M. (2016). 1–10.
Pengaruh Pengembangan Karier Terhadap
Kinerja Karyawan Melalui Mediasi Mahesa, D. (2010). Analisis Pengaruh Motivasi
Motivasi Kerja Pada Karya Mas Art Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Gallery. E-Jurnal Manajemen Unud, 5 (9), Karyawan Dengan Lama Kerja Sebagai
5494–5523. Variabel Moderating (Studi Pada Pt. Coca
Cola Amatil Indonesia (Central Java) ).
Dialoke, I, & Nkechi, P. A. J. (2017). Effects Of Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang.
Career Growth On Employees
Performance : A Study Of Non-Academic Murti, H., & Srimulyani, V. A. (2013). Pengaruh
Staff Of Michael Okpara University Of Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai
Agriculture Umudike Abia State , Nigeria. Dengan Variabel Pemediasi Kepuasaan
Singaporean Journal Of Business Kerja Pada Pdam Kota Madiun. Jrma
Economics And Management Studies Jurnal Riset Manajemen Dan Akuntansi,
(Sjbem), 5(7), 1–12. 1(1).

Fahmi, I. (2016). Pengantar Manajemen Sumber Napitupulu, S., Haryono, T., & Laksmi Riani,
Daya Manusia Konsep Dan Kinerja (Edisi Et. Al. (2017). The Impact Of Career
Pert). Jakarta: Mitra Wacana Media. Development On Employee Performance:
An Empirical Study Of The Public Sector
Kaseger, R.G. (2013). Pengembangan Karier In Indonesia. International Review Of
Dan Self-Efficacy Terhadap Kinerja Public Administration, 22(3), 276–299.
Karyawan Pada Pt. Matahari Department Https://Doi.Org/10.1080/12294659.2017.1
Store Manado Town Square. Emba, 1(4), 368003
906–916.
Https://Doi.Org/10.1017/Cbo97811074153 Nasution, F. N., Mariatin, E., & Zahreni, S.
24.004 (2018). The Influence Of Career
Development And Organizational Culture
Kiruja, E., & Mukuru, E. (2013). Effect Of On Employee Performance. Intaernasional
Motivation On Employee Performance In Journal Of Scientifie Research And
Public Middle Level Technical Training Management, 06(01), 57–65.
Institutions In Kenya. International Https://Doi.Org/10.18535/Ijsrm/V6i1.El09
Journal Of Advances In Management And
Economics, 2(4), 73–82. Retrieved From Oktavia, N. D., Susilo, H., & Hakam, M. S.
Http://Www.Managementjournal.Info/Abs (2014). Pengaruh Pengembangan
tract.Php?Id=383 Karyawan Terhadap Motivasi Dan Prestasi
Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan
Kudsi, M. R., Riadi, S. S., & As, D. L. (2017). Tetap Pt Pg Tulangan Sidoarjo). Jurnal
Pengaruh Pengembangan Karier Dan Administrasi Bisnis (Jab), 12(1), 1–6.
Sistem Insentif Terhadap Kinerja
Karyawan. Jurnal Manajemen, 9(2), 85– Pratiwi, D. I. E., (2015). Effect Of
93. Compensation And Career Development
On The Performance Of Employees With
Lusri, L., & Siagian, H. (2017). Pengaruh Work Motivation As Moderating Variable,
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja 1–19.
Karyawan Melalui Kepuasan Kerja
Sebagai Variabel Mediasi Pada Karyawan Rayadi. (2012). Faktor Sumber Daya Manusia
Pt. Borwita Citra Prima Surabaya. Agora, Yang Meningkatkan Kinerja Karyawan
5(1), 1–8. Dan Perusahaan Di Kalbar. Jurnal Eksos,

9
Winda Annisa Putri & Agus Frianto. Pengaruh Pengembangan Karier terhadap Motivasi dan
Dampaknya terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus di PT. Barata Indonesia (Persero) Gresik)

8(2), 114–119. Widodo, S. E. (2015). Manajemen


Pengembangan Sumber Daya Manusia
Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2014). Perilaku (Edisi Kedu). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Organisasi (Edisi 16). Jakarta: Salemba
Empat. Zameer, H., Ali, S., Nisar, W., & Amir, M.
(2014). The Impact Of The Motivation On
Santoso, I. D., & Sitohang, S. (2017). Pengaruh The Employee’s Performance In Beverage
Motivasi, Kompensasi, Kesehatan Dan Industry Of Pakistan. International Journal
Keselamatan Kerja Terhadap Kinerja Of Academic Research In Accounting,
Karyawan. Jurnal Ilmu Dan Riset Finance And Management Sciences, 4(1),
Manajemen, 6(12). 293–298.
Https://Doi.Org/10.6007/Ijarafms/V4-
Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian I1/630
Kuantitatif Dan Kualitatif. Yogyakarta:
Graha Ilmu.

Shahzadi, I., Javed, A., Pirzada, S. S., Nasreen,


S., & Khanam, F. (2014). Impact Of
Employee Motivation On Employee
Performance. European Journal Of
Business And Managementonline), 6(23),
2222–2839.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif


Dan Kualitatif Dan R&D. Bandung:
Alfabeta.

Wulandari, I. T. (2013). Pengaruh Motivasi,


Perilaku Pemimpin, Dan Kesempatan
Pengembangan Karier Terhadap Kinerja
Karyawan Pada Dppkad Kabupaten
Karanganyar. Universitas Muhammadiyah
Surakarta.

Umar, A. (2015). The Effect Of Motivation And


Career Development Against Employees ’
Performance And Job Satisfaction Of The
Governor Office South Sulawesi Province ,
Indonesia. International Journal Of
Management Sciences, 5(9), 628–638.

Wahyuni, N. (2016). Education & Training


Career Development Job Satisfaction
Employee Performance. Journal Of
Education And Vocational Research, 7(1),
14–20.

Wardani, K. N. (2017). Pengaruh Kemampuan,


Pelatihan Dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Office Pt.Smart Tbk.
Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemenilmu
Dan Riset Manajemen, 6(5), 1–18.
Https://Doi.Org/Issn : 2461-0593

10

S-ar putea să vă placă și