Sunteți pe pagina 1din 3

Odontogenik Mixoma

Odontogenik Myxoma Merupakan lesi jinak infiltratif yang secara klinis sulit dibedakan dengan
ameloblastoma. Ditemukan pada daerah penyangga dari gigi dan lebih sering ditemukan pada
mandibula. Umumnya ditemukan pada awal dekade ketiga dan keempat sebagai lesi yang
pertumbuhannya lambat. Jika tidak dirawat maka dapat menjadi invasif dan destruktif. Berasal
dari dental masenkim (papila) dan folikel.

Gambaran Radiografi

Secara radiografi tumor ini tampak radiolusen unilokuler atau multilokular yang dapat
menggeser atau menyebabkan resorpsi dari gigi. Tepi dari daerah radiolusen sering tidak teratur
dan bergelombang.

Gambaran Histopatologi
Secara mikroskopik tumor tersusun atas sel stellate, bentuk spindle, sel bulat, stroma myxoid
yang bertebaran tersusun atas beberapa fibrilis kolagen.

Penatalaksanaan dan Prognosis

Mixoma dengan ukuran kecil dirawat dengan kuretase tetapi perlu dievaluasi secara periodik.
Untuk lesi yang besar reseksi yang ekstensif mungkin diperlukan karena tumor ini tidak
berkapsul dan cenderung berinfiltrasi ke tulang. Rekurensi rata – rata ditemukan sekitar 25 %
dari beberapa kasus dan prognosis keseluruhannya baik.

Central Mucoepidermoid Carcinoma

Umumnya melibatkan kelenjar ludah mayor, yaitu kelenjar ludah parotis. Sebagian kecil
dapat timbul dari kelenjar ludah minor, dan yang paling sering melibatkan kelenjar ludah minor
di palatum (Syafriadi, 2008).

Tumor ini merupakan jenis terbanyak dari keganasan kelenjar saliva yang diakibatkan
oleh radiasi. Insiden kejadian paling tinggi didapat pada usia antara dekade 30-40. Hampir 75%
pasien mempunyai gejala pembengkakan yang asimtomatis, 13 % dengan rasa sakit, dan
sebagian kecil lainnya dengan paralisis nervus fasialis. Tumor ini berasal dari sel epithelial
interlobar dan intralobar duktus saliva. Tumor ini tidak berkapsul, dan metastasis kelenjar limfe
ditemukan sebanyak 30-40 %. Penentuan derajat keganasan berdasarkan histopatologi terdiri atas
derajat rendah,menengah, dan tinggi (Adam et al., 1997; Lee, 2003).

Massa bervariasi dengan permukaan halus sampai irregular, rata-rata berukuran 3-5 cm,
batas kurang tegas, berkapsul sebagian dengan konsistensi kenyal sampai keras, mungkin kistik
berisi bahan mucus atau material perdarahan (Mills, 2010).
Secara mikroskopis karsinoma epidermoid dibedakan menjadi low grade, intermediate
grade dan high grade. Gambaran mikroskopis menunjukan campuran sel skuamous, sel kelenjar
penghasil mucus, dan sel epitel tipe intermediate. Ketiga sel-sel ini berasal dari sel duktus yang
berpotensi mengalami metaplasia. Tipe low grade merupakan masa yang kenyal dan yang
mengandung solid proliferasi sel tumor, pembentukan struktur seperti duktus, dan adanya cystic
space yang terdiri dari sel epidermoid (sel skuamous) dan sel intermediate, sel-sel sekresi
kelenjar mukus. Tipe intermediate ditandai dengan masa tumor yang lebih solid sebagian besar
epidermoid dan sel intermediate dengan sedikit memproduksi kelenjar mukus. Tipe poorly
differential ditandai dengan populasi sel-sel pleomorfik dan tidak terlihat sel-sel berdiferensiasi
(Syafriadi, 2008).

Perawatan karsinoma epidermoid adalah eksisi seluruh jaringan tumor. Prognosis baik
well differentiated/ low grade, tetapi dapat bermetastasis, dan 90% kasus well differentiated
dapat bertahan hidup sampai 5 tahun, tetapi jika poorly differentiated/high grade, prognosis
menjadi buruk, dan kemampuan bertahan hidup 5 tahun menjadi rendah (sekitar 20-40%)
(Syafriadi, 2008).

S-ar putea să vă placă și