Sunteți pe pagina 1din 17

ASUHAN KEPERAWATAN

http://mochammadmuhaimin.blogspot.com/2014/03/laporan-pendahuluan-dan-askep-febris.html
diakses tanggal 17 juli 2019

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada klien yang menderita observasi febris meliputi
beberapa tahap :

I. Pengkajian

A. Pengumpulan Data

1. Identitas penderita

Meliputi : mana, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, alamat, status perkawinan, suku bangsa, no
register, tanggal masuk rumah sakit dan diagnosa medis.

2. Keluhan Utama

Orang yang menderita observasi febris biasanya mengeluh suhu badannya naik (panas), keluar banyak
keringat, batuk-batuk dan tidak nafsu makan.

3. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat penyakit sekarang

Pada umumnya didapatkan peningkatan suhu tubuh di atas 37,50C (N 36,5 – 37,5 C) atau ada masalah
psikologis ( rasa takut dan cemas terhadap penyakitnya)

b. Riwayat penyakit dahulu

Umumnya dikaitkan dengan riwayat medis yang berhubungan dengan penyakit febris.

c. Riwayat penyakit keluarga

Dalam susunan keluarga adalah riwayat penyakit febris yang pernah diderita atau penyakit turunan dan
menular yang pernag diderita atau anggota keluarga.

4. Pola-Pola Fungsi Kesehatan

a. Pola persepsi dan tata laksan hidup sehat

Umumnya pada pola ini penderita penyakit febris mengalami perubahan dalam perawat dirinya yang
diakibatkan oleh penyakitnya
b. Pola nutrisi dan metabolisme

Umumnya terjadi penurunan nafsu makan atau tidak.

c. Pola eliminasi

Pada pola ini bisa terjadi perubahan karena asupan yang kurang sehingg klien tidak bisa BAB / BAK
secara normal.

d. Pola istirahat tidur

Pada pola ini tidur kx biasanya mengalami gangguan karena adanya rasa tidak nyaman dengan
meningkatnya suhu

e. Pola aktifitas dan latihan

Aktivitas kx bergantung karena biasanya klien lemah karena kurangnya asupan serta meningkatnya
suhu.

f. Pola persepsi dan konsep diri

Kx merasa cemas dengan keadaan suhu tubuhnya yang meningkat dan ketakutan sehingga mengalami
perubahan metabolisme (ex : mencret)

g. Pola sensori dan kognitif

Tidak terjadi gangguan pada pola ini dan biasanya hanya sebagian kx yang dapat mengetahuinya.

h. Pola reproduksi dan sexual

Pada pola ini biasanya kx tidak mengalami gangguan.

i. Pola hubungan peran

Bisa terjadi hubungan yang baik atau kekeluargaan dan tidak mengalami gangguan.

j. Pola penanggulangan stres

Dukungan keluarga sangat berarti untuk kesembuhan klien.

k. Pola tata nilai dan kepercayaan

Adanya perubahan dalam melaksanakan ibadah sebagai dampak dari penyakitnya.

5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum

Kesadaran (baik, gelisah, apatis / koma), badan lemahm frekuensi pernafasan tinggi, suhu badan
meningkat dan nadi meningkat

b. Kepala dan leher

Bentuk, kebersihan, ada bekas trauma atau tidak

c. Kulit, rambut, kuku

Turgor kulit (baik-buruk), tidak ada gangguan / kelainan.

d. Mata

Umumnya mulai terlihat cowong atau tidak.

e. Telingga, hidung, tenggorokan dan mulut

Bentuk, kebersihan, fungsi indranya adanya gangguan atau tidak.

f. Thorak dan abdomen

Tidak didapatkan adanya sesak, abdomen biasanya nyeri dan ada peningkatan bising usus.

g. Sistem respirasi

Umumnya fungsi pernafasan lebih cepat dan dalam.

h. Sistem kardiovaskuler

Pada kasus ini biasanya denyut pada nadinya meningkat

i. Sistem muskuloskeletal

Terjadi gangguan apa tidak.

j. Sistem pernafasan

Pada kasus ini tidak terdapat nafas yang tertinggal / gerakan nafas dan biasanya kesadarannya gelisah,
apatis atau koma

B. Analisa Data
Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dikelompokkan meliputi data subyektif dan obyektif untuk
menentukan masalah data yang telah dikelompokkan, ditentukan masalah keperawatannya. Kemudian
ditentukan penyebabnya serta dirumuskan ke dalam diagnosa keperawatan (Lismidar, 1990)

II. Diagnosa Keperawatan

1. Peningkatan suhu tubuh b/d proses infeksi.

2. Kurang pengetahuan mengenai penyakitnya b/d kurang informasi.

3. Nutrisi kurang dari kebutuhan.

III. Perencanaan

Diagnosa Keperawatan I

Peningkatan suhu tubuh b/d proses penyakitnya.

Tujuan : kenaikan suhu tubuh dapat teratasi.

KH : suhu tubuh dalam batas normal (36,5-37,5 C).

tidak terjadi tanda-tanda hypertensi.

Rencana tindakan :

1. Jelaskan pada kx dan keluarga tentang terjadinya peningkatan suhu tubuh akibat-akibat dari suhu
tubuh yang tinggi.

2. Berikan kompres kompres dingin pada daerah axila.

3. Anjurkan kx untuk menggunakan baju yang tipis dan longgar serta menyerap keringat.

4. Obs. gejala kordinal tiap 2 jam atau bilamana diperlukan.

5. Anjurkan pada klien minum 2-3 liter/hari.

6. Berikan kesempatan pada kx untuk beristirahat.

7. Ciptakan suasana yang aman dan nyaman.

8. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat.

Rasional :

1. Dengan penjelasan maka kx dan keluarga dapat diajak untuk bekerja sama dalam mengatasi
masalah tersebut.
2. Daerah axila banyak terdapat pembuluh darah dan saraf yang dapat mempengaruhi hipotalamus.

3. Pakaian longgar dan tipis menimbulkan proses penguapan panas akan lebih cepat.

4. Dapat diketahui perkembangan kondisi dan adanya kelainan secara dini.

5. Minum air yang cukup dapat mengganti cairan yang hilang akibat penguapan yang meningkat.

6. Istirahat dapat menurunkan metabolisme tubuh bekerja karena dengan peningkatan metabolisme
dapat menimbulkan panas.

7. Ketegangan dan kecemasan menimbulkan peningkatan metabolisme tubuh yang mempengaruhi


hipotalamus yang berhubungan dengan stres adaptasi.

8. Membantu mempercepat penurunan suhu tubuh.

Diagnosa Keperawatan II

Kurang pengetahuan mengenai penyakitnya b/d kurang informasi.

Tujuan : rasa cemas berkurang atau hilang.

KH : Kx mampu mengungkapkan tentang proses penyakit dan perawatannya.

Kx mampu mengidentifikasi faktor penyebab penyakit.

Rencana tindakan :

1. Jelaskan pada klien tentang penyakit dan gejala-gejala dan perawatan yang akan dilakukan.

2. Bantu kx untuk mengungkapkan perasaannya dan identifikasikan kecemasan.

3. Alihkan perhatian kx dan melakukan aktifitas yang diperbolehkan.

4. Pertahankan lingkungan yang tenang dan aman.

Rasional

1. Diharapkan kx dapat mengerti tentang penyakitnya dan juga dapat melakukan perawatan serta
bersifat kooperatif.

2. Diharapkan dapat mengurangi beban perasaan dan untuk mengetahui tingkat kecemasan.

3. Dengan melakukan aktivitas dapat melupakan masalah yang dihadapi.

4. Diharapkan dapat memberikan ketenangan perasaan yang dapat mendukung proses kesembuhan.
Diagnosa Keperawatan III

Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d nafsu makan menurun.

Tujuan : Kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi, dapat menstabilkan berat badan secara bertahap.

KH : - Kx dapat menghabiskan porsi yang disediakan.

- BB meningkat.

Rencana tindakan :

1. Jelaskan pada kx tentang pentingnya nutrisi dan akibat bila kekurangan nutrisi.

2. Sajikan makanan dalam porsi kecil dan sering.

3. Anjurkan pada kx untuk mengkonsumsi makanan tambahan tetapi yang tidak bertentangan
dengan diet.

4. Obs. Intake dan output dalam 24 jam.

5. Hidangkan menu dalam keadaan hangat.

6. Kolaborasi dengan tim dokter.

Rasional :

1. Diharapkan kx dapat mengerti dan mau bekerja sama dalam pemberian askep.

2. Rasa mual dan muntah dapat berkurang.

3. Dapat menambah kebutuhan zat makanan.

4. Mengatur makanan yang dimakan oleh kx dalam sehari, sehingga mempermudah dideteksi dini
pemasukan yang adekuat.

5. Diharapkan mampu merangsang nafsu makan kx.

6. Dapat memberikan diet yang sesuai dengan penyakit dan kondisi kx.

IV. Implementasi

Pelaksanaan m,erupakan pengelolaan dari perwujudan rencna tindakan yang meliputi beberapa
kegiatan yaitu velidasai rencana keperawatan, mendokumentasikan rencana tindak keperawatan,
memberikan asuhan keperawatan dan mengumpulkan data. (Lismidar, 1990 : 60).
V. Evaluasi

Evaluasi merupakan tahap atau langkah dalam proses keperawatan yang dilaksanakan dengan sengaja
dan terus menerus yang dilakukan oleh perawat dan anggota tim kesehatan lainnya dengan tujuan
untuk memenuhi apakah tujuan dan rencana keperawatan terapi atau tidak serta untuk melakukan
pengkajian ulang.

Sehingga dapat penilaian sebagai berikut :

1. tujuan tercapai : Kx mampu melakukan / menunjukkan prilaku pada waktu yang telah ditentukan
sesuai dengan pernyataan tujuan yang telah ditentukan.

2. tujuan tercapai sebagian : Kx mampu menunjukkan prilaku tetapi hanya sebagian dari tujuan yang
diharapkan.

3. tujuan tidak tercapai : Bila kx tidak mampu atau tidak sama sekali menunjukkan prilaku yang
digarapkan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. (H. Lismidar, 1989).

DAFTAR PUSTAKA

1. Lynda Jual Carpenito, buku saku Diagnosa Keperawatan edisi 8.

2. Lismidar dkk, 1990, Proses Keperawatan. Jakarta, Universitas Jakarta.

3. Arjatmo Tjokronegoro Prof. Dr, Ph D dan Hendra Utama dr. Buku Ilmu Penyakit dalam jilid I tahun
1999.

4. Dra. Elly Nurachmach, DNSc, Ratna S. Sudarsono, Skp, MAppSc, Buku Saku Prosedur Keperawatan
Medikal Bedah.
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN Tn.M DENGAN FEBRIS HARI KE 3 DI RUANG U BRSU T TANGGAL 14
JUNI 2017

http://askepevery.blogspot.com/2017/07/contoh-askep-febrisdemam.html diakses tanggal


17 juli 2019

A. PENGKAJIAN

Pengkajian dilakukan pada tanggal 14 Juni 2017, pukul 08.00 wita, di ruang U, dengan menggunakan
metode wawancara, observasi, dan rekam medis

1. Data Subjektif :

Identitas pasien: Identitas Penanggung

1) Nama : Tn.M Ny.S

2) Umur : 28 tahun 28 tahun

3) Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan

4) Agama : Hindu Hindu

5) Pekerjaan : Swasta IRT

6) Alamat :

7) Pendidikan : SMA SMA

8) No RM :

9) Sumber Data : Observasi, Wawancara, Rekam Medis

B. Riwayat Penyakit

1. Keluhan utama MRS:

Pasien mengeluh panas tanggal 14/7/2017


2. Keluhan utama saat dikaji:

Pasien mengeluh panas

3. Riwayat penyakit sekarang

Pasien mengeluh panas sejak hari senin tanggal 13/6/2017 pukul 18.00 wita, karena panasnya tidak
kunjung turun, pasien kemudian di bawa ke IGD BRSU Tabanan pada hari selasa tanggal 14/6/2017
pukul 07.30 wita, hasil pemeriksaan TTV di IGD, TD: 130/80, N: 90x, S: 40C, RR: 20x/mnt.

4. Riwayat alergi

Pasien tidak memiliki riwayat alergi apapun

5. Riwayat penyakit sebelumnya dan Riwayat penyakit keluarga

Pasien belum pernah di rawat di RS sebelumnya, Pasien tidak memiliki riwayat penyakit keluarga
apapun, pasien tidak memiliki penyakit keturunan seperti DM, hipertensi dll

6. Diagnosa medis: Febris hari ke 3

C. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR VIRGINIA HANDERSON (Sebelum sakit dan saat dikaji) :

1) Bernafas

Sebelum sakit dan saat dikaji pasien tidak memiliki masalah dalam bernafas, RR: 20x/menit

2) Makan dan minum


Sebelum sakit dan saat dikaji pasien tidak memiliki masalah dalam pemenuhan nutrisi, pasien makan
3x/hari, dan minum 6-8 gelas/hari

3) Eliminasi

Sebelum sakit dan saat dikaji pasien tidak mengalami masalah dalam eleminasi, pasien BAB 2x/hari, dan
BAK 5-6x/hari

4) Gerak dan Aktivitas

Sebelum sakit dan saat dikaji pasien tidak memiliki masalah dalam bergerak atau beraktivitas, pasien
bisa datang ke RS dan pulang setelah mendapat obat

5) Istirahat dan Tidur

Sebelum sakit dan saat dikaji pasien tidak mengalami masalah dalam beristirahat/tidur , pasien
istirahat/tidur 8-9 jam/hari

6) Pengaturan suhu

Sebelum sakit pasien tidak mengalami demam, saat dikaji pasien mengalami demam. Tubuh pasien
teraba hangat, Suhu tubuh pasien, S: 40C

7) Produktivitas

Sebelum sakit pasien dapat bekerja seperti biasa, saat dikaji pasien tidak dapat melakukan pekerjaannya
karena harus mendapat penanganan medis

8) Berpakaian
Sebelum sakit dan saat dikaji pasien tidak mengalami masalah dalam berpakaian, pasien memakai
pakaian kesayangannya

9) Personal hygine

Sebelum sakit dan saat dikaji pasien tidak memiliki masalah dalam menjaga kebersihan diri, pasien
mandi 2x/hari dengan air bersih dan sabun, pasien mandi secara mandiri

10) Komunikasi

Sebelum sakit dan saat dikaji pasien tidak memiliki masalah dalam berkomunikasi, pasien menggunakan
bahasa daerahnya seperti biasa

11) Ibadah

Sebelum sakit pasien beribadah sesuai kepercayaannya, saat dikaji pasien tidak dapat beribadah karena
harus mendapat penanganan medis

12) Rasa Aman & nyaman

Sebelum sakit dan saat dikaji pasien tidak memiliki masalah dalam rasa aman dan nyaman, karena
pasien selalu mendapat dukungan dari keluarganya

13) Rekreasi

Sebelum sakit pasien kadang-kadang berekreasi ke tempat-tempat wisata, saat dikaji pasien tidak dapat
berekreasi, pasien berada di rumah sakit karena harus mendapat pengobatan

14) Belajar
Sebelum sakit pasien sedikit memahami tentang keadaannya, saat dikaji pasien mengatakan merasa
cemas tentang keadaannya,, pasien tampak cemas, pasien tampak bertanya-tanya tentang keadaannya
dan penyakitnya

D. PEMERIKSAAN FISIK

a. Vital sign :

TD : 130/80 mmHg

Nadi : 90x/menit

Suhu : 40 C

RR : 20x/menit

b. Kesadaran : CM

c. Keadaan umum : baik

E. PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE :

1) Kepala : tidak ada lesi, tidak ada hematoma, tidak ada nyeri tekan, kebersihan bersih

2) Rambut : warna hitam, tidak kusut, tidak ada kebotakan, tidak bau, kebersihan cukup.

3) Mata : pengelihatan normal, diameter pupil 3,konjungtiva anemis, pupil isokor

4) Hidung : bentuk simertis, tidak ada perdarahan, tidak ada secret

5) Telinga : bentuk normal, pendengaran normal, tidak ada serumen, tidak ada perdarahan

6) Mulut dan gigi : mukosa lembab, gigi lengkap, kebersihan gigi dan mulut baik

7) Leher : tidak ada pembesaran tyroid, nadi karotis teraba, tidak ada pembesaran limfoid

8) Thorax:

I : bentuk simetris, tidak ada bengkak,

P : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan

P : tidak ada udema pulmo


A : bunyi jantung normal (S1,S2), bunyi paru vesikuler

9) Abdomen :

I : tidak ada luka, tidak ada bengkak

A : bising usus normal 8x/menit

P : tidak ada benjolan

P : tidak ada acites

10) Genitalia : tidak ada kelainan, kebersihan genetalia cukup

11) Eksteremitas : kekuatan otot 555 555

555 555

12) Anus : tidak ada kelainan, tidak hemoroid, kebersihan cukup

7. Pemeriksaan Penunjang

Sesuaikan dengan data pasien!!!

C. ANALISA DATA KEPEARAWATAN

No Data Subyektif Data Obyektif Diagnosa

1 -Pasien mengeluh panas -tubuh pasien teraba hangat, Hipertermi


mukosa bibir kering

TD : 130/80 mmHg

Nadi : 90 x/ menit

Suhu : 40 C

RR : 20 x/ menit

2 -pasien mengatakan merasa -pasien tampak cemas, pasien Cemas


cemas dengan keadaannya tampak bertanya-tanya tentang
keadaannya dan penyakitnya
D. PERENCANAAN KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan Rencana Rasional

Keperawatan Tindakan

1 Hipertermi b/d Setelah di beri ASKEP 1. Observasi KU, dan 1. Untuk


Proses penyakit yang selama 1x60 menit TTV pasien mengevaluasi
d/d Pasien diharapkan demam perkembangan
mengeluh panas, pasien turun dengan 2. berikan kompres
pasien
tubuh pasien teraba kriteria hasil: hangat pada ketiak
hangat 2. membantu
1. pasien tidak panas 3. anjurkan pasien
berkeringat
TD : 130/80 mmHg lagi untuk memakai baju
yang dapat menyerap 3. membuat
Nadi : 90 x/ menit 2. tubuh pasien tidak keringat dan pasien lebih
teraba hangat mengganti baju bila nyaman
Suhu : 40 C basah
3. Suhu tubuh dalam 4. obat antipiretik
RR : 20 x/ menit rentang normal (S: 36.5- 4. Delegatif dalam merupakan obat
37C) pemberian obat penurun panas
antipiretik
paracetamol tablet
4x500mg

2 Cemas b/d kurang Setelah di beri ASKEP 1. Identifikasi tingkat 1. Untuk


pengetahuan yang selama 1x60 menit kecemasan pasien mengevaluasi
d/d pasien diharapkan pasien tidak tingkat kecemasan
mengatakan merasa cemas dengan kriteria 2. gunakan pasien
cemas dengan hasil: pendekatan yang
keadaannya, pasien menenangkan 2. agar informasi
tampak cemas, 1. pasien tidak merasa yang akan
3. HE pasien tentang diberikan dapat
pasien tampak cemas lagi
keadaanya saat ini, diterima pasien
bertanya-tanya 2. pasien memahami penyakitnya, jenis
tentang keadaannya dengan baik
tentang keadaanya saat pemeriksaan yang
dan penyakitnya ini akan dilakukan dan 3. agar pasien
terapi apa yang akan dapat mengetahui
tentang
diberikan keadaanya saat
ini, penyakitnya,
4. temani pasien saat jenis pemeriksaan
diberikan terapi yang akan
dilakukan dan
terapi apa yang
akan diberikan

4. untuk
memberikan
keamanan dan
mengurangi
kecemasan pasien

E. PELAKSANAAN KEPERAWATAN

Hari/ No Tindakan Keperawatan Evaluasi

Tanggal/ Dx

Jam

Selasa/ 14 1 mengobservasi KU, dan TTV pasien Pasien demam, tubuh pasien
juni 2017 teraba hangat

Pukul 08.05 TD: 130/80mmHg, N:90x, S: 40C,


RR: 20x/mnt

Pasien tampak cemas, pasien


Pukul tampak bertanya-tanya tentang
mengidentifikasi tingkat kecemasan keadaannya dan penyakitnya
08.10 pasien
2

Pasien dapat didekati, pasien


tampak tenang saat diberi
pengobatan

Pukul menggunakan pendekatan yang


menenangkan
08.15 2

Pasien tampak lebih memahami


tentang keadaanya saat ini,
penyakitnya, jenis pemeriksaan
yang akan dilakukan dan terapi
apa yang akan diberikan
memberikan HE kepada pasien tentang
Pukul keadaanya saat ini, penyakitnya, jenis
08.20 pemeriksaan yang akan dilakukan dan
2
terapi apa yang akan diberikan

Pasien telah ditemani perawat

Kompres telah diberikan, pasien


tampak mulai berkeringat
menemani pasien saat diberikan terapi

Pasien menerima apa yang


dianjurkan perawat
Pukul
berikan kompres hangat pada ketiak
08.25
2

anjurkan pasien untuk memakai baju


Pukul yang dapat menyerap keringat dan
mengganti baju bila basah Obat telah diterima pasien
09.30
1

Delegatif dalam pemberian obat


Pukul
08.50 antipiretik paracetamol tablet 4x500mg

Pukul

08.55

F. EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/ Diagnosa Keperawatan Evaluasi

Tanggal/

Jam

selasa/14 Hipertermi b/d dehidrasi yang d/d Pasien S: Pasien masih mengeluh panas
juni 2017 mengeluh panas, tubuh pasien teraba
hangat, mukosa bibir kering O: tubuh pasien teraba hangat TD:
Pukul. 09.00 130/80, N: 90x, S:39 C, RR: 20x
TD : 130/80 mmHg
A: KH no. 1 ,2 ,3 belum tercapai
Nadi : 90 x/ menit
P : lanjutkan terapi dirumah
Suhu : 40 C

RR : 20 x/ menit

selasa/14 Cemas b/d kurang pengetahuan yang d/d S: pasien tidak mengeluh cemas lagi
juni 2017 pasien mengatakan merasa cemas dengan
keadaannya, pasien tampak cemas, pasien O: pasien tampak lebih tenang
Pukul. 09.00 tampak bertanya-tanya tentang A: KH no. 1,2 tercapai
keadaannya dan penyakitnya
P: pertahankan kondisi pasien

S-ar putea să vă placă și