Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Disusun Oleh :
ERMAYANTI
NPM : 1308024
1 2 3
Ermayanti , Atik Badiah , Eka Ristiana Ariningtyas
Background: Infections Respiratory Acute (ISPA) is the major cause of disease mortality
baby and often ranks first in mortality child. Treatment early of diseases is ISPA proven to
reduce mortality. Disease ISPA often occurs in children. Episodes of cough illness in baby
in Indonesian is estimated to 3-6 times per year (average 4 times per year).
Purpose: Knowledgeable overview level of knowledge mother about ISPA in baby in
Puskesmas Ngaglik I Sleman Yogyakarta in year 2011.
Methods: This type of study is a descriptive with approach time in cross sectional. The
research was conducted at the Puskesmas Ngaglik I Sleman Yogyakarta in 2011 with 80
respondents. Gauge used to use a questionnaire closed. Sample study was determined
using technique sampling incidental is the determination of samples based on chance,
namely respondents who coincidentally / incidental to meet with investigators and can be
used as a sample, if the person who happened to found it suitable as a data source. Test
the validity of the used formula correction product moment and the analysis used is the
percentage.
Results: Results showed the level of knowledge mother about the definition of ISPA
toddlers mostly quite as many as 44 people (55%). Level of knowledge mother about the
causes of ISPA mostly good as many 77 people (96,3%). Level of knowledge mother
about the classification of ISPA largely lacking as many as 51 people (63,8%). Level of
knowledge of mothers about factors risk ISPA largely well as 56 people (70%). Level of
knowledge mother about the prevention and eradication of ISPA largely quite as much as
49 people (61,3%). Level of knowledge mother about the overall level of knowledge
mother about the handling of respiratory largely lacking as many as 54 people (67,5%).
Overall level of knowledge of mothers regarding ISPA in baby are mostly quite as many
as 62 people (77,5%).
Conclusion: The level of knowledge of mothers regarding ISPA in baby are mostly quite
as many as 62 people (77,5%).
Key words: Infections respiratory tract acute, ISPA in baby, Knowledge of ISPA.
_________________________
1 Students of STIKES A. Yani Yogyakarta
2 Lecturer of Poltekes KEMENKES Yogyakarta
3 Lecturer of STIKES A. Yani Yogyakarta
v
ABSTRAK
Latar belakang : Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan penyakit utama
penyebab kematian bayi dan sering menempati urutan pertama angka kematian balita.
Penanganan dini terhadap penyakit ISPA terbukti dapat menurunkan kematian. Penyakit
ISPA sering terjadi pada anak-anak. Episode penyakit batuk pilek pada balita di Indonesia
diperkirakan 3-6 kali per tahun (rata-rata 4 kali per tahun).
Tujuan : Diketahuinya gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang ISPA pada balita di
Puskesmas Ngaglik I Sleman Yogyakarta tahun 2011.
Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan waktu
secara cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Ngaglik I Sleman
Yogyakarta tahun 2011 dengan menggunakan 80 responden. Alat ukur yang digunakan
menggunakan kuesioner tertutup. Sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan
teknik sampling incidental yaitu penentuan sampel yang berdasarkan kebetulan, yaitu
responden yang secara kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dan dapat digunakan
sebagai sampel, bila orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Uji
validitas yang digunakan rumus koreksi product moment dan analisis yang digunakan
adalah prosentase.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu balita tentang definisi ISPA
sebagian besar cukup sebanyak 44 orang (55%). Tingkat pengetahuan ibu tentang
penyebab ISPA sebagian besar baik sebanyak 77 orang (96,3%). Tingkat pengetahuan ibu
tentang klasifikasi ISPA sebagian besar kurang sebanyak 51 orang (63,8%). Tingkat
pengetahuan ibu tentang faktor risiko ISPA sebagian besar baik sebanyak 56 orang (70%).
Tingkat pengetahuan ibu tentang pencegahan dan pemberantasan ISPA sebagian besar
cukup sebanyak 49 orang (61,3%). Tingkat pengetahuan ibu tentang keseluruhan tingkat
pengetahuan ibu tentang penanganan ISPA sebagian besar kurang sebanyak 54 orang
(67,5%). Secara keseluruhan tingkat pengetahuan ibu tentang ISPA pada balita sebagian
besar adalah cukup sebanyak 62 orang (77,5%).
Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu tentang ISPA pada balita sebagian besar adalah
cukup sebanyak 62 orang (77,5%).
Kata kunci: Infeksi saluran pernafasan akut,ISPA pada balita, pengetahuan ISPA.
______________________
1Mahasiswa Diploma III Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta
2Dosen Poltekes KEMENKES Yogyakarta
3Dosen STIKES A. Yani Yogyakarta
vi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kemudahan kepada
penulis sehingga sanggup menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA PADA
BALITA DI PUSKESMAS NGAGLIK I SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN
2011’’.
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk meraih
gelar ahli madya STIKES A YANI Yogyakarta. Keberhasilan penulis dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari peran berbagai pihak, oleh
karena itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kemudahan kepada kami
dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.
2. dr. I. Edy Purwoko, Sp. B Selaku ketua STIKES A YANI Yogyakarta.
3. Eny Retna, SST., M. Kes selaku penguji KTI, terimakasih atas bantuan,
saran dan waktunya serta ilmu yang sudah ibu berikan kepada saya selama
ini.
4. Atik Badi’ah, S.Pd.,S.Kp.,M.Kes selaku dosen pembimbing I, terimakasih
atas semua bantuan, waktu dan ilmu yang sudah ibu berikan kepada saya.
Serta kesabaran ibu dalam membimbing saya selama ini.
5. Ristiana Eka Ariningtyas, SST selaku dosen pembimbing II, terimakasih
atas semua bantuan, waktu dan ilmu yang sudah ibu berikan kepada saya.
Serta kesabaran ibu dalam membimbing saya selama ini
6. Kepala Puskesmas Ngaglik I Sleman Yogyakarta, terimakasih telah
memberikan saya izin untuk melakukan penelitian di Puskesmas
7. Seluruh dosen STIKES A YANI Yogyakarta yang telah memberikan ilmu
selama saya berkuliah di sini.
8. Orang tua, dan seluruh keluarga kami yang telah memberikan doa,
dukungan dan kasih sayang.
9. Seluruh teman-teman yang telah memberikan dukungan dan semangat
kepada saya.
10. Semua pihak yang telah membatu kami dalam penulisan Karya Tulis
Ilmiah ini yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwasanya Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan untuk kemajuan dan perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis, juga semua
pihak yang membacanya. Amin
Wassalamualaikum Wr.Wb.
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner Pengetahuan Ibu Tentang Ispa Balita........................28
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karekteristik Responden di puskesmas Ngaglik I
Sleman Yogyakarta....................................................................................................................35
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Tentang Definisi ISPA 36
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Tentang Penyebab ISPA 37
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Tentang klasifikasi ISP 37
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Faktor Resiko ISPA…. 38
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Tentang Pencegahan dan
pemberantasan ISPA.................................................................................................................39
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan penatalaksanaan ISPA 40
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ISPA pada
balita di Puskesmas Ngaglik Sleman Yogyakarta............................................................40
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori...................................................................................................21
Gambar 2.2 Kerangka Konsep...............................................................................................21
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL DEPAN...............................................................................................i
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN...............................................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................................iv
ABSTRACT.....................................................................................................................................v
ABSTRACT.................................................................................................................................vi
HALAMAN PERNYATAAN................................................................................................vii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN............................................................viii
KATA PENGANTAR................................................................................................................ix
DAFTAR TABEL.........................................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................xi
DAFTAR ISI...............................................................................................................................xii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................4
C. Tujuan Penelitian..................................................................................................5
D. Manfaat Penelitian...............................................................................................6
E. Keaslian Penelitian...............................................................................................7
xiii
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian................................................................................................23
B. Lokasi dan Waktu Penelitian........................................................................23
C. Variabel Penelitian.............................................................................................23
D. Definisi Operasional..........................................................................................24
E. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampel.......................................................25
F. Alat dan Metode Pengumpulan Data.......................................................26
G. Jalannya Penelitian...........................................................................................30
H. Pengolahan dan Analisis Data......................................................................31
I. Etika Penelitian..................................................................................................33
BAB V. PENUTUP
A. Simpulan................................................................................................................48
B. Saran........................................................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
peningkatan kualitas hidup anak merupakan upaya penting untuk masa depan
kualitas anak berperan penting sejak masa dini kehidupan, yaitu masa dalam
kandungan, bayi dan anak balita. Kelangsungan hidup anak itu sendiri dapat
tidak sampai mencapai usia satu tahun atau usia di bawah lima tahun
(Maryunani, 2010).
kualitas hidup anak Indonesia. Hal ini sesuai dengan kompetensi yang harus
balita Indonesia adalah tertinggi di negara ASEAN lainnya. Hal ini perlu
dipahami dan ditindak lanjuti oleh bidan dan petugas kesehatan lainnya,
mengingat Indonesia memiliki beban yang berat karena wilayah yang sangat
luas serta jumlah penduduk yang banyak dan sangat heterogen. Bidan juga
harus berperan aktif dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita.
1
2
Penyebab angka kesakitan dan kematian anak terbanyak saat ini masih
diakibatkan oleh pneumonia (ISPA). Angka mortalitas ISPA yang berat hingga
saat ini masih tinggi. Kematian seringkali disebabkan karena penderita datang
untuk berobat dalam keadaan berat dan sering disertai penyulit-penyulit dan
yang sering dijumpai adalah batuk, pilek, dan kesukaran bernafas (Maryunani,
2010).
penyakit batuk pilek pada balita di Indonesia diperkirakan 3-6 kali per tahun
besar daripada di desa. Hal ini mungkin disebabkan oleh tingkat kepadatan
tempat tinggal dan pencemaran lingkungan di kota yang lebih tinggi daripada
dapat terjadi baik pada saluran pernafasan bagian atas maupun saluran
tentang ISPA yang pernah diterima oleh ibu (Notoatmodjo, 2010). Pelaksanaan
dalam kompleksitas medis sosial budaya yang pada tahap tertentu akan dirujuk
B. Rumusan Masalah
tahun 2011?”
5
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
ISPA
pemberantasan ISPA
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
E. Keaslian Penelitian
Kulonprogo Yogyakarta pada Tahun 2008”. Tujuan dari penelitian ini yaitu
Subyek penelitian ini adalah anak usia 0-5 tahun dengan kriteria inklusi
Mei 2008. Variabel penelitian terdiri dari variabel independen (bebas) dan
kuesioner. Data dianalisis menggunakan teknik uji hipotesis Chi square dan
atau gejala ordinal. Hasil penelitian tidak ada hubungan antara tingkat
Akut (ISPA) pada balita menurut umur, jenis kelamin dan status gizi di
(ISPA) pada balita menurut umur, jenis kelamin dan status gizi di
tingkat pengetahuan ibu pada ISPA balita. Jenis penelitian yang digunakan
sebagai sampel, bila orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai
A. Hasil Penelitian
Luas wilayah lebih kurang 1700 hektar. Jarak Puskesmas Ngaglik I dengan
Propinsi 10 km.
2. Karakteristik Responden
34
35
penelitian ini meliputi status Usia, Pendidikan dan Pekerjaan dapat dilihat
Tabel 4.1.
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Penelitian Di Puskesmas
Ngaglik I Sleman Yogyakarta
No Karakteristik frekuensi %
1 Usia
15-20 3 3,8
21-35 72 90,0
36-45 5 6,3
Jumlah 80 100
2 Pendidikan
SD 5 6,3
SMP 33 41,3
SMA 40 50,0
PT 2 2,5
Jumlah 80 100
3 Pekerjaan
Pedagang 2 2,5
PNS 2 2,5
Wiraswasta 4 5,0
Karyawan 10 12,5
IRT 62 77,5
Jumlah 80 100
Sumber : Data Primer Tahun 2011
responden terbanyak adalah SMA dan responden merata tidak bekerja berupa
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Definisi ISPA
balita. Tingkat pengetahuan ibu tentang Etiologi pada ISPA bisa dilihat
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Etiologi/
Penyebab ISPA Di Puskesmas Ngaglik I Sleman Yogyakarta
orang (3,8%).
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Tentang Klasifikasi
ISPA Pada Ibu Balita Di Puskesmas Ngaglik I Sleman Yogyakarta
pengetahuan ibu tentang faktor resiko harus lebih dipahami sehinga bisa
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Tentang Faktor
Risiko ISPA Pada Ibu Balita Di Puskesmas Ngaglik I Sleman Yogyakarta
2011
risiko ISPA sebagian besar adalah baik sebanyak 56 orang (70%), disusul
pencegahan dan pemberantasan ISPA pada ibu balita bisa dilihat pada
Tabel 4.6.
39
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Tentang Pencegahan
Dan Pemberantasan ISPA Pada Ibu Balita Di Puskesmas
Ngaglik I Sleman Yogyakarta 2011
tentang penatalaksanaan ISPA pada ibu balita maka bisa dilihat pada
Tabel 4.7.
40
Tabel 4.7.
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Tentang
Penatalaksanaan ISPA Pada Ibu Balita Di Puskesmas
Ngaglik I Sleman Yogyakarta 2011
orang (6,3%).
pengetahuan ibu tentang ISPA pada balita bisa dilihat pada Tabel 4.8
Tabel 4.8.
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang
ISPA Pada Ibu Balita Di Puskesmas Ngaglik I Sleman Yogyakarta
B. Pembahasan Penelitian
Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
dan mungkin ini pula yang memberikan hasil tidak bermakna antara tingkat
balita.
akibat proses pengindraan terhadap obyek tertentu melalui panca indera dan
Pengetahuan tentang ISPA pada balita didapatkan ibu dari berbagai sumber
buku kesehatan.
didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak
didasari oleh pengetahuan. Hal ini berarti ibu balita yang memiliki
pengetahuan cukup tentang ISPA pada balita akan melakukan berbagai upaya
pengetahuan ibu tentang ISPA pada balita yang meliputi definisi, penyebab,
yang bersangkutan yang bersifat given atau bawaan, misal tingkat kecerdasan,
responden yang diambil adalah ibu-ibu dengan pekerjaan sebagai ibu rumah
faktor internal. Faktor eksternal dapat diketahui juga dari kebiasaan ibu
anak dengan ramuan tradisional bawang merah dan minyak makan juga
dikompres baru kemudian jika sakit tidak kunjung sembuh mereka membawa
dari diri sendiri dan orang lain yang merupakan sesuatu yang pernah di alami
kenyataan (melihat dan mendengar sendiri) serta melalui surat kabar, radio,
TV dapat menambah pengetahuan agar lebih luas. Budaya yang ada dalam
seseorang.
adalah pengetahuan baik. Hasil ini didukung dengan adanya informasi yang
dari berbagai sumber (media cetan & elektronik), teman, orang tua, dan lain-
lain.
45
Yogyakarta tahun 2011 yaitu berpengetahuan kurang. Ibu balita kurang begitu
didapatkan hasil yang baik hanya sedikit yaitu 10 orang berpengetahuan baik,
Tingkat pengetahuan ibu balita tentang faktor risiko ISPA seperti pada
tabel 4.5 yaitu sebagian besar adalah baik sebanyak 56 orang (70%), disusul
ISPA sperti pada tabel 4.6 yaitu sebagian besar adalah berpengetahuan cukup
orang (15%). Pengetahuan yang cukup pada ibu balita terhadap pencegahan
balita.
(6,3%). Penanganan tentang ISPA Maka ibu balita harus mengetahui lebih
pada balita
Indonesia karena masih tingginya angka kejadian ISPA terutama pada anak
balita. Episode penyakit batuk pilek pada balita di Indonesia diperkirakan 3-6
kali per tahun (rata-rata 4 kali per tahun), artinya seorang balita rata-rata
cenderung lebih besar dari pada di desa. Hal ini mungkin disebabkan oleh
lebih tinggi dari pada di desa. Kompleksnya masalah ISPA dapat dilihat
dan riketsia). Infeksi dapat terjadi baik pada saluran pernafasan bagian atas
C. Keterbatasan Penelitian
kuesioner.
A. Kesimpulan
ibu tentang ispa pada balita sebagian besar tingkat pengetahuan ibu adalah
1. Tingkat pengetahuan ibu balita tentang definisi ISPA sebagian besar cukup
4. Tingkat pengetahuan ibu tentang faktor risiko ISPA sebagian besar baik
48
49
B. Saran
metode yang lebih mendalam dan menggunakan sumber data yang lebih
baik yaitu data primer. Peneliti lain juga dapat melakukan kajian tentang
3. Bagi ibu-ibu yang memiliki balita sakit ISPA wilayah Puskesmas Ngaglik
Wawan, A Dan Dewi. 2010. Teori Dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika
Widoyono. 2008. Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan &
Pemberantasannya. Jakarta : Erlangga