Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Etiologi Paraf
No. Data Fokus Problem
1. Ds: pasien mengeluh lemas dan sesak napas, keluarga Resiko penurunan curah Perubahan afterload Kel 2
mengatakan pasien mengeluh nyeri dada saat di jantung
rumah, pasien memiliki riwayat hipertensi dan sakit
jantung.
Do: pasien tampak gelisah, dan sesak, napas cepat dan
dangkal, Akral dingin dan lembab, nadi teraba kuat
dan cepat, CRT < 2 detik, tidak ada sianosis, tidak ada
edema pada ekstermitas, tidak ada peningkatan JVP.
Tekanan darah 160/70 mmHg, Nadi 148 x/menit,
pernapasan 47 x/menit
2. Ds: - Kelebihan volume cairan Edema paru Kel 2
Do: Pasien sesak napas, edema paru, pengeluaran urin
banyak pada urine bag warna kuning keruh. Perkusi
paru redup.
3. Ds: keluarga pasien mengatakan pasien sesak napas Ketidakefektifan bersihan Penumpkan secret Kel 2
tadi malam jam 00.00 wib sesak napas semakin jalan napas
bertambah
Do: Pasien sesak napas, gelisah dan lemas, Frekuensi
pernapasan 47 x/menit, irama napas regular,
pernapasan cepat dan dangkal, terdapat retraksi
dinding dada dan perut, Spo 2 90%
DIAGNOSA PRIORITAS
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan penumpukan secret
2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan edema paru
3. Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan Perubahan afterload
INTERVENSI
Hari/Tgl Diagnosa RENCANA Paraf
keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
Hasil
Senin Ketidakefektifan Sestelah dilakukan 1. Memonitor 1. Mengetahui frekuensi Kel 2
25-2-2019 bersihan jalan tindakan keperawatan frekuensi pernapasan dan kebutuhan
napas selama 1 x 7 jam jalan pernapasan dan oksigen pasien
napas kembali efektif, kebutuhan O2
dengan kriteria hasil: 2. Pertahankan 2. Memaksimalkan ventilasi
1. Pasien tidak kepatenan jalan
menyatakan sesak napas
berkurang 3. Posisikan pasien
2. Produksi mucus semi fowler 3. Posisi yang nyaman dapat
berkurang 4. Berkolaborasi mengurangi rasa sesak
3. Pernapasan dalam batas pemberian O2: 4. Oksigenasi memenuhi
normal 20-24x /menit NRM 10 Lpm kebutuhan oksigen dalam darah
4. Tidak ada otot bantu pasien
pernapasan
Senin Kelebihan Setelah dilakukan 1. Monitor indikasi 1. Mengetahui kelebihan cairan Kel 2
25-2-2019 volume cairan tindakan keperawatan retensi/ kelebihan pada asien
selama 1 x 7 jam masalah
cairan (cracles,cvp,
kelebihan volume cairan
dapat teratasi, dengan edema, distensi vena
kriteria hasil: leher, asites)
1. Terbebas dari edema
2. Batasi input cairan
2. Bunyi nafas bersih 2. Mencegah terjadinya kelebihan
tidak ada dypsneu 1000 cc / hari cairan dalam tubuh.
3. Terbebas dari distensi 3. Atur tetesan infus 3. Mencegah terjadinya kelebihan
vena jugularis cairandalam tubuh
lini.
4. Memelihara tekanan 4. Kateter urin dapat membantu
vena sentral, tekanan 4. Pasang kateter urine pasien dalam proses eliminasi
kapiler paru, output 5. Kolaborasi urine
jantung dan vital sign pemberian 5. Mengatasi penumpukan cairan
dalam batas normal. furosemide sesuai pada tubuh
instruksi
Senin Resiko Setelah dilakukan 1. Memonitor tingkat 1. Mengetahui status keadaan Kel 2
25-2-2019 penurunan curah tindakan keperawatan kesadaran dan pasien
jantung selama 1 x 7 jam keadaan umum 2. Mengetahui perubahan status
diharapkan penurunan 2. monitor vital sign vital sign
curah jantung tidak terjadi 3. rekaman jantung 3. Mengetahui kondiri kelistrikan
dengan krieria hasil: EKG jantung dan memudahkan
1. Menunjukkan tanda 4. Catat bunyi jantung intervensi selanjutnya
vital dalam batas yang 5. Pasang badside 4. S1 dan S2 mungkin lemah
dapat diterima monitor karena menurunnya kerja
(disritmia terkontrol 6. Kolaborasi dalam pompa. Irama Gallop umum (S3
atau hilang) dan bebas pemberian obat dan S4) dihasilkan sebagai
gejala gagal jantung jantung (jika perlu) aliran darah kesermbi yang
2. Melaporkan penurunan disteni. Murmur dapat
epiode dispnea, menunjukkan
angina, Inkompetensi/stenosis katup.
5. Pucat menunjukkan
menurunnya perfusi perifer
ekunder terhadap tidak
dekutnya curah jantung;
vasokontriksi dan anemia.
Sianosis dapat terjadi sebagai
refrakstori gagal jantung. Area
yang sakit sering berwarna biru
atu belang karena peningkatan
kongesti vena.
6. Mengetahui perkembangan
pasien melalui monitor
7. Memberikan terapi yang di
butuhkan.
IMPLEMENTASI
No Hari/ tgl Implementasi Evaluasi Formatif Paraf
1. Senin 1. Memonitor status pernapasan dan S: pasien mengeluh sesak napas Kel 2
25-2-2019 kebutuhan O2 O: terdapat retraksi dinding dada, pernapasan dalam dan
lambat, terdapat bunyi napas tambahan gurgling dan
ronkhi basah, Spo2 87 %, pernapasan 30 x/menit
2. Mengkolaborasi pemberian O2 S: -
O: oksigen terpasang NRM 10 lpm
3. Mengatur posisi semifowler S: pasien mengatakan nyaman
O: pasien telah diatur posisi semifowler
4. Memonitor status pernapasan dan S:-
kebutuhan O2 O: RR 35x/menit, spo2:95%
5. Memonitor pemberian O2 S:-
O: O2 10 lpm NRM
2. Senin 1. mengobservasi kelebihan cairan tubuh S: pasien mengatakan BAK terakhir tadi siang Kel 2
25-2-2019 pasien O: pasien tidak BAK selam di RS
2. Berkolaborasi dalam pemberian terapi S:
cairan: NaCL O: NaCL 0,9% terpasang di tangan kiri: metekarpal.
3. Mengatur tetesan infus S: -
O: tetesan infus lini
4. Menganjurkan pasien minum di batasi S: pasien mengerti
1000cc/ hari O:
6. Mengkolaborasikan pemberian S:
cedocard O:cedocard di berikan melalui syringe pump jalan
3cc/jam
EVALUASI
No Hari/ tgl Diagnose keperawatan Evaluasi Somatif Paraf
1 Senin Ketidak efektifan bersihan jalan nafas berhubungan s: sesak napas berkurang
25-2-2019 dengan penumpukan cairan. o:kesadaran compos mentis, keadaan umum
lemah
td: 160/100 mmhg n: 135 x/menit
o
r: 30 x/menit s: 37 C, Spo2 98%
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
1. Semi fowler
2. NRM 10 Lpm
3. Observasi ku/vs
2 Senin Kelebihan volume cairan b.d S: pasien mengatakan sesak napas
25-2-2019 O: pasien tampak sesak napas suaar naps
grok grok
Td : 160/90 mmhg, n: 132x/m, RR:32x/m s:
37o c. spo2 95%.
A: kelebihan volume cairan
P: intervensi lanjut