Sunteți pe pagina 1din 11

Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 21 . Nomor 01. Maret 2018. Pengaruh Bid-Ask Spread ...

ead ... Aris Susetyo dan Farida N

PENGARUH BID-ASK SPREAD, MARKET VALUE DAN VARIANCE RETURN


TERHADAP HOLDING PERIOD SAHAM

Aris Susetyo
Program Studi Akuntansi STIE Putra Bangsa
e-mail: arisputrabangsa75@gmail.com

Farida Niati
Program Studi Manajemen STIE Putra Bangsa
e-mail: faridaniati@gmail.com

ABSTRACT
The purpose of this research is to determine the influence of bid-ask spread, market value and variance return to
holding period partially as well as simultaneous on the LQ45 index stocks 2016. The data which are being used for
this research is secondary data as daily data obtained in www.idx.co.id. The population in this research is LQ45
Index companies listed in Indonesia Stock Exchange 2016. Sampling techniques is purposive sampling method
that generates numbers of samples as much as 39 companies and 246 days forming a panel data as much as
9594 samples. Analytical techniques is panel data regression model: Fixed Effect Model with application software
Eviews 10. Hypothesis test the results showed that: 1) bid-ask spread has positive influence and significantly to
the holding period, 2) market value has negative influence and significantly to holding period, 3) variance return
has negative influence and significantly to the holding period, 4) bid-ask spread, market value and variance
return simultaneously have influence on the holding period. Holding period can be explained by the influence of
variations independent variable: bid-ask spread, market value and variance return as 97.62%, while 2.38%
influenced by other variables out of the research model.
Keywords: holding period, bid-ask spread, market value, variance return

PENDAHULUAN tersebut lebih lama lagi, dan sebaiknya apabila


Perkembangan investasi saham yang terus saham tersebut diperkirakan akan menurun
meningkat didukung oleh perkembangan teknologi (mendatangkan kerugian) maka investor akan
modern. Saat ini, hampir seluruh perusahaan segera melepas (menjual) saham tersebut. Perilaku
sekuritas menyediakan layanan aplikasi trading tersebut sebagai tindakan untuk memaksimalkan
online di komputer maupun smartphone. Dengan keuntungan atau meminimalkan risiko yang ada
adanya kemudahan tersebut investor memiliki pada saham tersebut. Seorang investor dalam
kebebasan dalam menentukan jumlah saham yang menentukan holding period-nya akan didasari oleh
dibeli dan lamanya menahan saham tersebut. keputusan dengan analisis investasi yang baik.
Lamanya waktu kepemilikan saham dikenal dengan Menurut Mendelson (1986:223-249) terdapat dua
istilah holding period saham. Holding period faktor yang mempengaruhi holding period saham
merupakan rata-rata lamanya investor dalam yakni faktor eksternal (inflasi dan kondisi ekonomi)
menahan atau memegang saham suatu perusahaan dan faktor internal (transaction cost: bid-ask
selama periode tertentu (Santoso, 2008: 118). spread, market value dan risk of return saham).
Apabila suatu saham diperkirakan akan Bid-ask spread merupakan selisih harga
mendatangkan keuntungan dimasa mendatang, penawaran terendah (ask price) dan harga
maka investor akan cenderung menahan saham permintaan tertinggi (bid price) (Bodie, dkk., 2008:

1
Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 21 . Nomor 01. Maret 2018. Pengaruh Bid-Ask Spread ... Aris Susetyo dan Farida N

113). Bid-ask spread dapat mencerminkan biaya variance return berpengaruh negatif signifikan
transaksi yang nantinya akan menjadi terhadap holding period saham.
pertimbangan bagi investor untuk menentukan Pernyataan bahwa holding period saham
lamanya waktu kepemilikan saham (holding period) dipengaruhi oleh bid-ask spread, market value dan
(Sharpe, dkk., 2005: 67). Semakin besar bid-ask variance return di dukung oleh studi penelitian
spread maka investor akan semakin lama menahan Atkins dan Dyl (1997) yang meneliti faktor–faktor
sahamnya untuk menghindari kerugian dari biaya yang mempengaruhi keputusan investasi saham
transaksi. Maulina (2010: 154-167) juga biasa oleh investor khususnya terhadap lamanya
mendukung dalam penelitiannya di saham indeks kepemilikan suatu saham di New York Stock
LQ45 periode (2000-2001) menyatakan bahwa bid- Exchange (NYSE) dan Nasdaq periode 1975 hingga
ask spread berpengaruh positif terhadap holding 1991 dengan jumlah sampel 32.000 perusahaan
period. Sebaliknya, Ratnasari (2014: 99-102) menemukan bahwa lamanya investor (holding
menyatakan bahwa bid-ask spread memiliki period) memegang saham biasa dipengaruhi oleh
pengaruh negatif terhadap holding period saham bid-ask spread, market valuedan variance return.
karena pada sampel perusahaan menghasilkan Selain itu pula hubungan antara kedua variabel
koefisien yang paling rendah. tersebut lebih kuat di Nasdaq yang spread-nya
Market value merupakan nilai pasar dari sebuah lebih besar dibandingkan di NYSE yang spread-nya
perusahaan. Semakin besar market value maka lebih kecil.
semakin lama waktu kepemilikian (holding period) Berdasarkan uraian yang telah jelaskan di atas,
oleh investor karena investor menilai besarnya penelitian ini meneliti pengaruh bid-ask spread,
market value akan menggambarkan keadaaan market value, dan variance retun terhadap holding
perusahaan yang semakin baik dan akan period saham. Data penelitian berupa data harian
memberikan keuntungan bagi investor dimasa saham yang terdaftar di indeks LQ45 selama tahun
mendatang. Ratnasari (2014: 99-102) menyatakan 2016. Pemilihan data harian untuk melengkapi
bahwa market value memiliki pengaruh positif penelitian-penelitian sebelumnya yang
signifikan terhadap holding period saham. menggunakan data tahunan, dan diharapkan
Sebaliknya, penelitian Utami dan Sedana (2016: memberikan penelitian yang lebih beragam.
168-178) menyatakan bahwa market value
memiliki pengaruh pengaruh signifikan terhadap
holding period saham. Hal tersebut dikarenakan MATERI DAN METODE PENELITIAN
pada perusahaan sampel terjadi penambahan
jumlah saham yang mengakibatkan pelepasan Holding Period merupakan lamanya waktu yang
kepemilikan saham yang cepat oleh investor. dibutuhkan oleh investor untuk berinvestasi
Dalam berinvestasi, investor harus dengan sejumlah uang yang mereka keluarkan atau
memperhatikan risiko dan return saham tersebut. dengan kata lain rata-rata panjangnya waktu
Semakin besar risiko yang ditanggung, semakin investor untuk menahan saham perusahaan selama
besar pula return yang diharapkan, “high risk, high periode tertentu (Jones, 2007: 292). Penghitungan
return”. Ada beberapa ukuran yang dapat holding period saham menurut Atkins dan Dyl
digunakan untuk mengukur risiko, yaitu: beta (1997: 314), yaitu:
saham, koefisien variasi, dan varian. Ukuran yang
digunakan sebagai proksi dari tingkat risiko yang
diakibatkan oleh fluktuasi harga saham adalah
Bid-ask spread merupakan selisih antara ask price
variance return. Semakin besar variance return
dan bid price. Investor memperoleh keuntungan
maka menggambarkan risiko saham yang lebih
dari spread kedua harga tersebut (Jones, 2007:
besar sehingga investor akan melepas sahamnya.
108). Perhitungan bid-ask spread menurut (Atkins
Sebaliknya, semakin kecil variance return artinya
dan Dyl, 1997: 313):
menggambarkan risiko saham yang lebih kecil
sehingga menarik investor untuk menahan saham
tersebut lebih lama dengan harapan mendapatkan
keuntungan di masa mendatang. Pernyataan ini
didukung oleh penelitian Maulina (2010) dan SpreadiT = rata-rata prosentase bid-ask spread
Perangin-angin (2013:156-176) yang menyatakan dari saham i selama periode t

2
Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 21 . Nomor 01. Maret 2018. Pengaruh Bid-Ask Spread ... Aris Susetyo dan Farida N

Askit = harga jual terendah yang yang melepaskan saham dan berdampak pada bid-
menyebabkan investor setuju untuk ask spread yang semakin besar. Semakin besar bid-
menjual saham i pada periode t ask spread maka investor akan semakin lama
menahan sahamnya untuk menghindari kerugian
Bidit = harga beli tertinggi yang
dari biaya transaksi.
menyebabkan investor setuju untuk
Investor jangka pendek akan menjual saham
membeli saham i pada periode t
yang dimilikinya ketika melihat perubahan harga
yang menguntungkan. Bid-ask spread yang
Market value adalah harga dari saham di pasar
merupakan bagian dari variabel biaya transaksi
bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh
akan mengurangi keuntungan investor. Makin
pelaku pasar (Hartono, 2017: 208). Berikut ini
besar bid-ask spread, akan semakin lama investor
perhitungan market value menurut Atkins dan Dyl
menyimpan investasinya (holding period), dan
(1997: 316):
sebaliknya, karena investor harus menunggu
perubahan harga yang lebih besar dari pada biaya
transaksinya, ditambah dengan keuntungan yang
Market Value
diharapkan oleh investor, sebelum dia menjual
sahamnya. Seorang investor yang membeli
sahamnya dengan harga tinggi cenderung akan
menahan sahamnya dalam waktu yang lebih lama,
Variance Return merupakan ukuran yang dengan harapan harga jual sahamnya akan lebih
digunakan sebagai proksi dari tingkat risiko yang tinggi dimasa mendatang.
diakibatkan oleh fluktuasi harga saham. Menurut H1 : bid-ask spread memiliki pengaruh positif
Hartono (2017: 307), formula penghitungan terhadap holding period saham.
variance return sebagai berikut.
Pengaruh Market Value terhadap Holding Period
Saham
Market value ditentukan oleh permintaan dan
penawaran saham bersangkutan di pasar bursa.
σ2 = variance return pada saham i Market value dapat diukur dengan mengalikan
jumlah saham yang beredar dengan harga saham
Rit = tingkat pengembalian dari investasi pada penutupan pada hari ke t. Berdasarkan besarnya
saham i pada periode t jumlah saham yang beredar dan harga saham,
E(Ri) = expected return dari investasi saham i market value dapat dilihat ukuran suatu
perusahaan. Menurut Wisayang (2010: 5), semakin
n = jumlah periode banyak jumlah saham yang beredar dan semakin
tingginya harga saham menunjukkan semakin besar
Pengaruh Bid-ask Spread terhadap Holding Period ukuran sebuah perusahaan. Perusahaan yang besar
Saham diyakini oleh investor sebagai perusahaan yang
Bid-ask spread merupakan selisih harga stabil dalam hal keuangan, sehingga investor akan
penawaran terendah (ask price) dan harga mempercayakan investasinya pada perusahaan
permintaan tertinggi (bid price) (Bodie, dkk., 2008: dalam jangka waktu yang lebih lama. Investor akan
113). Bid-ask spread juga merupakan akibat dari memilih perusahaan yang mempunyai nilai pasar
asimetri informasi yang terjadi di pasar modal yang besar karena investor masih menganggap bahwa
disebabkan oleh persaingan tinggi antar emiten. perusahaan dengan nilai pasar besar lebih
Bid-ask spread dapat mencerminkan biaya cenderung stabil keuangannya. Keuangan yang
transaksi yang nantinya akan menjadi stabil tentunya akan memberikan kepastian
pertimbangan bagi investor untuk menentukan keuntungan bagi investor berupa dividend,
lamanya waktu kepemilikan saham (holding sehingga semakin besar nilai pasar (market value)
period). Semakin tinggi bid price maka semakin suatu perusahaan, maka semakin lama seorang
tinggi pula biaya yang harus dikeluarkan oleh investor akan menahan kepemilikan sahamnya. Di
investor untuk mendapatkan saham tersebut sisi lain, market value juga menarik perhatian
sehingga akan menaikkan ask price oleh investor investor intraday karena ada keuntungan capital

3
Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 21 . Nomor 01. Maret 2018. Pengaruh Bid-Ask Spread ... Aris Susetyo dan Farida N

gain yang bisa didapatkan saat menjual saham tahun 2016. Subjek penelitian adalah perusahaan
tersebut. Ketika market value naik maka investor yang terdaftar di indeks LQ45 selama tahun 2016.
akan melepas saham tersebut (holding period Variabel dependen dalam penelitian ini holding
saham pendek) sehingga akan mendapatkan period saham dan variabel independen bid-ask
keuntungan capital gain. spread (BAS), market value (MV), dan variance
H2 : market value memiliki pengaruh negatif return (VR). Data penelitian ini adalah data
terhadap holding period saham. sekunder yang berupa data harian dan masuk
dalam kategori data panel yang merupakan
Pengaruh Variance Return terhadap Holding gabungan antara data time series (runtun waktu)
Period Saham dan cross section (individual). Metode
Variance return adalah pengukuran besarnya pengumpulan data menggunakan studi pustaka
risiko total yang dikaitkan dengan expected return atau dokumentasi data sekunder yaitu jumlah
dari suatu investasi saham perusahaan i dalam saham beredar closing price, volume perdagangan,
tahun t selama periode tertentu (Arma, 2013: 211). market value, bid price, dan ask price. dalam
Besarnya variance return ditentukan oleh bentuk ringkasan saham format “.csv” yang
pergerakan harga saham di pasar. Pergerakan dipublikasikan oleh www.idx.co.id untuk tahun
harga yang fluktuatif akan menghasilkan variasi 2016.
yang besar juga. Hal ini mencerminkan
ketidakpastian (risiko) pasar yang tinggi. Variance HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
return yang besar akan membuat investor memiliki
peluang yang besar untuk mendapatkan Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
keuntungan yang besar dari adanya perubahan adalah perusahaan yang terdaftar di indeks LQ45 di
harga, dan juga sebaliknya. Seorang investor yang Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016. Dalam
pencari risiko (risk seeker) akan cenderung penentuan sampel, penelitian ini menggunakan
menginvestasikan dananya pada saham yang metode purposive sampling sebagai teknik
mempunyai variance return yang besar. Menahan pengambilan sampel, yaitu pengambilan datanya
saham ketika variance return naik (holding period disesuaikan dengan kriteri-kriteria yang telah
panjang) sebabkan adanya harapan keuntungan ditentukan sebelumnya. Kriterianya adalah sebagai
investor atas saham tersebut di masa mendatang. berikut (1) saham terdaftar pada indeks LQ45
Hal ini berkaitan dengan konsep “high risk high secara konsisten sepanjang tahun 2016, (2) saham
return”, karena investor meyakini saham-saham yang tidak melakukan stock split dan (3) saham
yang memiliki risiko tinggi juga memiliki expected yang memiliki hari bursa sebanyak 246 hari.
return yang tinggi. Berdasarkan seleksi sampel penelitian di atas dapat
Investor yang menghindari risiko (risk averter), data penelitian berbentuk data panel sebanyak
apabila telah memperoleh keuntungan dari adanya 9594 sampel, dengan jumlah perusahaan sebanyak
perubahan harga maka ia akan menjual saham 39 dengan jumlah hari (periode waktu) 246 hari
tersebut. Jika risiko saham itu besar maka periode merupakan data panel seimbang (balanced panel).
kepemilikan saham investor akan lebih singkat,
begitu pula sebaliknya. Secara teoritis, Analisis Deskriptif
perkembangan variance return saham yang tinggi Analisis deskriptif dalam penelitian ini berupa
akan menyebabkan holding period saham menjadi volatilitas (kenaikan atau penurunan) variabel data
lebih pendek (Arma, 2013: 211). Investor akan time series masing-masing perusahaan saham LQ45
menahan saham yang memiliki tingkat fluktuasi pada tahun 2016. Analisis ini dilakukan dengan
harga yang stabil (variance return kecil), begitu menggunakan Eviews 10 untuk mengetahui saham
pula sebaliknya. mana yang memiliki volatilitas tinggi pada waktu
H3 : variance return memiliki pengaruh negatif tertentu.
terhadap holding period saham.
Gambar 1 menunjukkan volatilitas holding
Objek penelitian yang akan diteliti dalam period saham yang tinggi pada saham SILO tanggal
penelitian ini adalah bid-ask spread, market value, 19 September 2016 mencapai 40,15634, tanggal 08
variance return dan holding period saham pada November 2016 mencapai 16,688, tanggal 18
perusahaan yang terdaftar di indeks LQ45 selama

4
Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 21 . Nomor 01. Maret 2018. Pengaruh Bid-Ask Spread ... Aris Susetyo dan Farida N

November 2016 mencapai 12,533 dan saham Gambar 3.


MPPA pada tanggal 02 Desember 2016 mencapai Grafik Volatilitas Market Value Saham LQ45
35,96574. Tahun 2016
Gambar 2 menunjukkan volatilitas variabel
bid-ask spread yang tinggi pada saham MPPA
tanggal 09 Mei 2016 mencapai 536,0000 dan
saham PTBA pada tanggal 15 November 2016
mencapai 205,2000.
Gambar 3 menunjukkan volatilitas variabel
market value yang tinggi pada saham SILO tanggal
12 Januari 2016 mencapai 32,07086, pada saham
WIKA tanggal 09 September 2016 mencapai
32,56937, pada saham MPPA tanggal 05 Desember
2016 mencapai 41,64078 dan pada saham ADHI
tanggal 08 Desember 2016 mencapai 23,37841.
Gambar 4 menunjukkan variabel variance Gambar 4.
return yang tinggi pada saham WSKT tanggal 26 Grafik Variance Return Saham LQ45 Tahun
Oktober 2016 mencapai 12.34277. 2016

Gambar 1.
Grafik Volatilitas Holding Period Saham LQ45
Tahun 2016

Data ekonomi time series seringkali


menunjukkan volatilitas yang tinggi karena
volatilitas di dalam pasar finansial sangat sensitif
terhadap perubahan-perubahan variabel ekonomi
Gambar 2. seperti kebijakan moneter dan fiskal, maupun
Grafik Volatilitas Bid-ask Spread Saham LQ45 Tahun variabel non ekonomi seperti ketidakstabilan
2016 politik bahkan yang sifatnya sekadar rumor
(Widarjono, 2013: 287).

Analisis Regresi Data Panel


Uji Chow (F-Test)
Uji Chow bertujuan untuk mengetahui pilihan
model yang lebih baik digunakan antara common
effect dan fixed effect.
Berdasarkan tabel 1, diperoleh nilai p-value (Prob.)
pada cross-section dan chi-square yaitu 0,0000 < α
= 0,05 maka H0 ditolak yang artinya model fixed
effect lebih baik digunakan daripada model
common effect.

5
Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 21 . Nomor 01. Maret 2018. Pengaruh Bid-Ask Spread ... Aris Susetyo dan Farida N

Tabel 1. Uji Chow (F-Test) menunjukkan bahwa market value memiliki


Redundant Fixed Effects Tests pengaruh terhadap holding period saham.
Equation: FE Variabel Variance Return (VR)
Test cross-section fixed effects Berdasarkan tabel 4 nilai t-statistik variance return
Effects Test Statistic d.f. Prob. (VR) adalah -6.878592 lebih besar dari t kritis
Cross-section F 8222.105543 (38,9552) 0.0000 (tabel) yaitu 1.960 dan p-value juga menunjukkan
Cross-section hal yang sama yaitu 0.0000 lebih kecil α = 5% (0.05)
33749.544641 38 0.0000 sehingga H0 ditolak dan H3 diterima. Hal ini
Chi-square
menunjukkan bahwa variance return memiliki
Tabel 2. Uji Hausman pengaruh terhadap holding period saham.
Correlated Random Effects - Hausman Test
Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Equation: RE
Berdasarkan tabel 5 nilai F-statistic sebesar
Test cross-section random effects
9600.551 > dari F kritis (tabel) sebesar 2.60 dan
Chi-Sq. Chi-Sq. nilai Prob. (F-statistic)/ (p-value) sebesar 0.000000
Test Summary Prob.
Statistic d.f. < α = 5% (0,05) sehingga H0 ditolak dan H4 diterima.
Cross-section random 84.155915 3 0.0000 Hal ini menunjukkan bahwa bid-ask spread (BAS),
market value (MV) dan value return (VR) secara
Uji Hausman simultan berpengaruh signifikan terhadap holding
Uji Hausman digunakan untuk mengetahui pilihan period (HP) saham.
model yang lebih baik diantara fixed effect dan
random effect. Uji Kecocokan Model (Goodness of Fit)
Berdasarkan tabel 2, menunjukkan bahwa nilai p- Berdasarkan tabel 6 nilai uji goodness of fit yang
value sebesar 0,0000 < α = 0,05 yang artinya H0 dilambangkan nilai koefisien determinasi (Adjusted
ditolak maka model fixed effect lebih baik R-Squared) adalah sebesar 0.976206 atau 97.62%.
digunakan daripada model random effect. Hal ini menunjukkan bahwa holding period (HP)
saham mampu dijelaskan oleh variasi variabel
Uji Langrange Multiplier (LM-Test) independen dalam model regresi yaitu bid-ask
LM-Test digunakan untuk mengetahui pilihan spread (BAS), market value (MV) dan value return
model yang lebih baik diantara common effect dan (VR) sebesar 97.62%, sedangkan sisanya 2.38%
random effect. Berdasarkan Uji Chow dan Uji dijelaskan oleh variabel lain diluar model
Hausman, dihasilkan model regresi data panel yang penelitian.
terpilih yaitu fixed effect model. Oleh karena itu,
LM-Test tidak perlu dilakukan karena fixed effect Interpretasi Model Regresi Linear
model lebih baik dari common effect model dan Berdasarkan hasil dari uji hipotesis di atas,
random effect model pada Uji Chow dan Uji penulis akan menginterpretasikan hasil uji analisis
Hausman. model regresi linear, sebagai berikut.
Uji Sigifikansi Paramater Individual/ Parsial (Uji t) LnHPit= β0 + β1lnBASit + β2lnMVit + β3lnVRit
Variabel Bid-ask Spread (BAS) Dihasilkan bentuk model regresi:
Berdasarkan tabel 4 nilai t-statistik bid-ask spread lnHPit=30.2437965517+0.00747709503554lnBA
(BAS) adalah 2.765739 lebih besar dari t kritis Sit - 0.957336062lnMVit-0.00422118154lnVRit
(tabel) yaitu 1.960 dan p-value juga menunjukkan
hal yang sama yaitu 0.0057 lebih kecil α = 5% (0.05) 1) β0 = 30.2437965517, artinya apabila bid-ask
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini spread (BAS), market value (MV) dan value
menunjukkan bahwa bid-ask spread memiliki return (VR) sebesar 0, maka holding period (HP)
pengaruh terhadap holding period saham. sebesar 30.2437965517 secara signifikan pada
Variabel Market Value (MV) α = 5%.
Berdasarkan tabel 4 nilai t-statistik market value 2) β1 = 0.00747709503554, artinya dengan asumsi
(MV) adalah -423,8918 lebih besar dari t kritis market value (MV) dan value return (VR) tetap,
(tabel) yaitu 1.960 dan p-value juga menunjukkan maka setiap peningkatan bid-ask spread (BAS)
hal yang sama yaitu 0.0000 lebih kecil α = 5% (0.05) sebesar 1% akan secara signifikan
sehingga H0 ditolak dan H2 diterima. Hal ini meningkatkan holding period (HP) sebesar

6
Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 21 . Nomor 01. Maret 2018. Pengaruh Bid-Ask Spread ... Aris Susetyo dan Farida N

sebesar 0.00747709503554%. (Tanda positif Uji Asumsi Klasik


pada β merupakan arah pengaruh bid-ask Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan,
spread (BAS) terhadap holding period (HP) dan variabel independen yang terdiri dari bid-ask
signifikan pada α = 5%.) spread (BAS), market value (MV) dan variance
3) β2 = -0.957336062186, artinya dengan asumsi return (VR) menunjukkan arah pengaruh yang
bid-ask spread (BAS) dan variance return (VR) sesuai dengan hipotesis dan bersifat signifikan baik
tetap, maka setiap peningkatan market value secara parsial maupun simultan. Menurut Gujarati
(MV) sebesar 1% akan secara signifikan dan Porter (2012: 257) pada contoh ilustratif
menurunkan holding period (HP) sebesar estimasi regresi data panel, menyatakan bahwa
0.957336062186% (Tanda negatif pada β “Semua variabel yang menunjukkan tanda yang
merupakan arah pengaruh market value (MV) diharapkan dan semuanya secara individu maupun
terhadap holding period (HP) dan signifikan secara kolektif bersifat signifikan secara statistik
pada α = 5%.) sehingga dapat diasumsikan bahwa semua asumsi
4) β3 = -0.00422118154046, artinya dengan asumsi model regresi linear klasik terpenuhi.” Berdasarkan
bid-ask spread (BAS) dan market value (MV) kutipan tersebut, maka dapat dimplikasikan bahwa
tetap, maka setiap peningkatan variance return uji asumsi klasik tidak perlu dilakukan pada model
(VR) sebesar 1% akan secara signifikan penelitian ini karena estimator telah mempunyai
menurunkan holding period (HP) sebesar sifat tidak bias, linier dan mempunyai varian yang
0.00422118154046% (Tanda negatif pada β minimum atau memiliki karakteristik BLUE (Best
merupakan arah pengaruh market value (MV) Linear Unbiased Estimator).
terhadap holding period (HP) dan signifikan
pada α = 5%.)

Tabel 3
Hasil Uji Estimasi Terpilih: Fixed Effect Model
Dependent Variable: LOG(HP)
Method: Panel Least Squares
Date: 02/08/18 Time: 23:27
Sample: 1/04/2016 12/30/2016
Periods included: 246
Cross-sections included: 39
Total panel (balanced) observations: 9594
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 30.24380 0.057883 522.4979 0.0000
LOG(BAS) 0.007477 0.002703 2.765739 0.0057
LOG(MV) -0.957336 0.002258 -423.8918 0.0000
LOG(VR) -0.004221 0.000614 -6.878592 0.0000
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.976308 Mean dependent var 6.702596
Adjusted R-squared 0.976206 S.D. dependent var 0.914669
S.E. of regression 0.141090 Akaike info criterion -1.074476
Sum squared resid 190.1445 Schwarz criterion -1.043093
Log likelihood 5196.264 Hannan-Quinn criter. -1.063831
F-statistic 9600.551 Durbin-Watson stat 0.073404
Prob(F-statistic) 0.000000

7
Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 21 . Nomor 01. Maret 2018. Pengaruh Bid-Ask Spread ... Aris Susetyo dan Farida N

Tabel 4
Interpretasi Output Uji t
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 30.24380 0.057883 522.4979 0.0000
LOG(BAS) 0.007477 0.002703 2.765739 0.0057
LOG(MV) -0.957336 0.002258 -423.8918 0.0000
LOG(VR) -0.004221 0.000614 -6.878592 0.0000

Tabel 5
Interpretasi Output Uji F
Prob. (F-Statistic)
F-Statistic Keterangan
/ P-value
Nilai 9600.551 0.000000 Signifikan
Daerah kritis H0 ditolak jika F-Statistic > F tabel (=2.60)
Daerah kritis H0 ditolak jika P-value < α = 0,05

Tabel 6
Output Uji Determinasi (Adjusted R2)

Koef. Determinasi Nilai Koefisien


R-squared 0.976308
Adjusted R-squared 0.976206

Implikasi Manajerial tinggi antar emiten. Semakin tinggi bid-ask spread


artinya semakin tinggi asimetri informasi di pasar
Pengaruh Bid-ask Spread terhadap Holding Period modal yang mendorong investor untuk menahan
Saham sahamnya (holding period) lebih lama karena
Berdasarkan hasil analisis regresi data panel investor harus menunggu perubahan harga yang
yang telah dilakukan, variabel bid-ask spread lebih besar daripada biaya transaksinya, ditambah
memiliki koefisien 0,007477 dan p-value 0,0057 < α dengan keuntungan yang diharapkan oleh investor
= 0,05 sehingga variabel bid-ask spread memiliki sebelum menjual sahamnya.
pengaruh positif dan signifikan terhadap holding
period saham LQ45 tahun 2016 dengan asumsi Pengaruh Market Value terhadap Holding Period
variabel lain adalah konstan. Hasil penelitian ini Saham
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Berdasarkan hasil analisis regresi data panel
Atkyns dan Dyl (1997), Santoso (2008), Wisayang yang telah dilakukan, variabel market value
(2010), Maulina (2010) dan Perangin-angin dkk memiliki koefisien -0,957336 dan p-value 0,0000 <
(2013) yang menyatakan bid-ask spread memiliki α = 0,05 sehingga variabel market value memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap holding pengaruh negatif dan signifikan terhadap holding
period saham. Hasil penelitian berbeda dari period saham LQ45 tahun 2016 dengan asumsi
penelitian yang dilakukan oleh Ermawati (2013) variabel lain adalah konstan. Hasil penelitian
dan Ratnasari dan Astuti (2014) yang menyatakan berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Atkyns
bid-ask spread berpengaruh negatif dan signifikan, dan Dyl (1997), Santoso (2008), Arma (2013),
sedangkan Arma (2013) dan Utami dan Sedana Ermawati (2013) dan Ratnasari dan Astuti (2014)
(2016) menyatakan bahwa bid-ask spread tidak yang menyatakan market value berpengaruh positif
memiliki pengaruh terhadap holding period saham. dan signifikan, sedangkan Wisayang (2010),
Bid-ask spread yang merupakan cerminan Maulina (2010) dan Perangin-angin dkk (2013)
transaction cost akibat dari asimetri informasi yang menyatakan bahwa market value tidak memiliki
terjadi di pasar modal disebabkan oleh persaingan pengaruh terhadap holding period saham. Hasil

8
Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 21 . Nomor 01. Maret 2018. Pengaruh Bid-Ask Spread ... Aris Susetyo dan Farida N

penelitian ini sesuai dengan penelitian yang melakukan investasi. Variance return dapat
dilakukan oleh Utami dan Sedana (2016) yang mengggambarkan dua situasi yaitu kenaikan harga
menyatakan market value memiliki pengaruh saham dan penurunan harga saham. Hasil
negatif dan signifikan terhadap holding period penelitian menggambarkan perilaku investor yang
saham. bersifat trader untuk mendapatkan keuntungan
Market value dapat menjadi cerminan dari capital gain akibat kenaikan harga saham dan risk
kondisi keuangan seuatu perusahaan. Investor akan averter untuk menghindari risiko akibat penurunan
mempercayakan investasinya perusahaan yang harga saham. Semakin tinggi variance return yang
memiliki kondisi keuangan yang baik dan menahan dimiliki maka lamanya kepemilikan saham (holding
sahamnya dalam waktu lama, namun hal tersebut period) akan semakin pendek untuk mendapatkan
berbeda untuk investor jangka pendek (intraday). keuntungan capital gain (variance return tinggi
Penelitian ini memiliki arah pengaruh market value akibat kenaikan harga saham) atau untuk
yang negatif dan signifikan terhadap holding period menghindari risiko (variance return tinggi akibat
saham karena penelitian yang menggunakan data penurunan harga saham). Sebaliknya, semakin
harian lebih cenderung bersifat investasi intraday, rendah variance return yang dimiliki maka lamanya
yaitu semakin tinggi market value maka akan kepemilikan saham (holding period) akan semakin
menarik investor berspekulasi untuk melepas panjang dengan harapan keuntungan dimasa
sahamnya sehingga mendapatkan keuntungan mendatang (capital gain dan dividend).
capital gain pada hari tersebut. Investor intraday
akan membeli saham dan menahannya (holding Pengaruh Bid-ask Spread, Market Value dan
period panjang) ketika harga saham (market value) Variance Return terhadap Holding Period Saham
sedang menurun atau rendah. Saham yang Berdasarkan hasil analisis regresi data panel
diprediksi investor telah memiliki harga (market yang telah dilakukan, variabel independen yang
value) tinggi/ maksimal akan lebih cepat dilepas terdiri dari bid-ask spread, market value dan
kepemilikannya (holding period pendek) untuk variance return secara simultan berpengaruh
mendapatkan capital gain dan menghindari resiko signifikan terhadap variabel dependen yaitu
penurunan harga. holding period saham LQ45 tahun 2016. Uji F
menunjukkan hasil sebesar 9600,551 > F kritis
Pengaruh Variance Return terhadap Holding (tabel) sebesar 2,60 sedangkan p-value sebesar
Period Saham 0,0000 F-statistic < α = 0,05. Besarnya pengaruh
Berdasarkan hasil analisis regresi data panel variabel independen yaitu bid-ask spread, market
yang telah dilakukan, variabel variance return value dan variance return terhadap holding period
memiliki koefisien -0,004221 dan p-value 0,0000 < saham ditunjukkan dari nilai koefisien determinasi
α = 0,05 sehingga variabel variance return memiliki yaitu adjusted R-squared sebesar 97,62%,
pengaruh negatif dan signifikan terhadap holding sedangkan sisanya sebesar 2,38% dijelaskan oleh
period saham LQ45 tahun 2016 dengan asumsi variabel lain diluar model penelitian.
variabel lain adalah konstan. Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh SIMPULAN
Atkyns dan Dyl (1997), Santoso (2008), Maulina Berdasarkan hasil pembahasan di atas maka
(2010), Arma (2013), dan Ratnasari dan Astuti diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
(2014) yang menyatakan variance return memiliki 1. Bid-ask spread memiliki pengaruh positif dan
pengaruh negatif dan signifikan terhadap holding signifikan terhadap holding period saham. Hal
period saham. Hasil penelitian berbeda dari ini ditunjukkan dari koefisien regresi sebesar
penelitian yang dilakukan oleh Wisayang (2010), 0,007477 dan t-statistic sebesar 2.765739
Perangin-angin dan Fauzie (2013) dan Utami dan dengan p-value 0,0057 (α = 0,05) sehingga H1
Sedana (2016) menyatakan bahwa variance return diterima.
tidak memiliki pengaruh terhadap holding period 2. Market value memiliki pengaruh negatif dan
saham. signifikan terhadap holding period saham. Hal
Variance return yang memproksikan risiko pada ini ditunjukkan dari koefisien regresi sebesar -
suatu saham diukur dari return harga penutupan 0,957336 dan t-statistic sebesar -423,8918
pada hari t dan hari t-1. Investor memperhatikan dengan p-value 0,0000 (α = 0,05) sehingga H2
risiko yang tercermin dari variance return dalam diterima.

9
Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 21 . Nomor 01. Maret 2018. Pengaruh Bid-Ask Spread ... Aris Susetyo dan Farida N

3. Variance return memiliki pengaruh negatif dan 2) Perusahaan harus mengontrol harga saham
signifikan terhadap holding period saham. Hal maupun jumlah transaksi untuk membentuk
ini ditunjukkan dari koefisien regresi sebesar - market value tinggi yang akan mendorong
0,004221 dan t-statistic sebesar -6,878592 investor untuk melakukan banyak transaksi
dengan p-value 0,0000 (α = 0,05) sehingga H3 (holding period-nya pendek).
diterima. 3) Perusahaan harus mengontrol perubahan
4. Bid-ask spread, market value dan variance harga saham untuk membentuk variance
return secara simultan berpengaruh signifikan return tinggi sehingga holding period-nya
terhadap holding period saham. Hal ini pendek. Variance return yang tinggi dengan
ditunjukkan dari F-statistic sebesar 9600,551 catatan dalam bentuk kenaikan harga
dan p-value 0,0000 (α = 0,05) sehingga H4 saham. Perusahaan perlu mewaspadai
diterima. variance return yang tinggi akibat
5. Pada penelitian ini dihasilkan model penelitian: penurunan harga saham yang juga akan
lnHPit= 30.24380 + 0.007477lnBASit - membentuk holding period yang pendek,
0.9573360lnMVit - 0.004221lnVRit namun akan mendorong transaksi saham
rendah karena saham terlalu beresiko
Besarnya pengaruh variasi variabel independen sehingga menurunkan minat investor
yaitu bid-ask spread, market value dan variance terhadap saham tersebut.
return terhadap holding period saham
ditunjukkan dari nilai koefisien determinasi b. Bagi Investor
(adjusted R-squared) sebesar 97,62%, Investor sebaiknya memperhatikan bid-ask
sedangkan sisanya 2,38% dijelaskan oleh spread, market value dan variance return saat
variabel lain diluar model penelitian. menentukan jangka waktu kepemilikan saham
6. Penelitian ini menggambarkan perilaku investor (holding period) sehingga dapat
harian yang memiliki holding period yang memaksimalkan keuntungan dan
pendek sehingga saham perusahaan indeks meminimumkan risiko dalam berinvetasi
LQ45 lebih condong/ masuk ke dalam kategori saham.
saham yang sering ditransaksikan (likuid)
dibandingkan dengan kategori saham yang c. Bagi Peneliti Selanjutnya
memiliki kondisi keuangan baik yang Bagi peneliti dengan topik sejenis
mendorong holding period lebih panjang. disarankan untuk melakukan kajian lebih
mendalam dengan melakukan penelitian pada
SARAN saham yang berbeda (sektor/ indeks sahamnya)
sehingga untuk mendapatkan hasil penelitian
a. Bagi Perusahaan yang lebih bervariasi.
Perusahaan disarankan untuk memperhatikan
perilaku investor harian dalam menentukan
jangka waktu kepemilikan saham (holding
DAFTAR PUSTAKA
period) karena tujuan perusahaan go public
Arma, Visita Yales. 2013. “Faktor Penentu Holding
adalah memiliki nilai pasar yang baik dan terus
Period Saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia.”
meningkat dan jumlah transaksi yang tinggi
Journal of Business and Banking. 3 (2): 201-
sehingga holding period-nya pendek. Saran yang
212.
diberikan dalam membentuk holding period
Asnawi, Said Kelana dan Wijaya, Chandra. 2006.
saham yang pendek sebagai berikut.
Metodologi Penelitian Keuangan: Prosedur,
1) Perusahaan harus mengontrol bid-ask
Ide dan Kontrol. Yogyakarta: Penerbit Graha
spread dengan memastikan informasi
Ilmu.
tentang perusahaan selalu stabil. Informasi
Atkins, Allen B. dan Edward A. Dyl. 1997.
yangstabil dan positif akan mendorong
“Transaction Cost and Holding Period for
persaingan penawaran dan permintaaan
Common Stocks”. Joumal of Finance Vol. I No
investor sehingga terbentuk bid-ask spread
1 Hal 309-320.
yang kecil yang berarti akan membentuk
Baltagi, B. H. 2005. Econometric Analysis of Panel
holding period yang pendek.
Data. Chicester: Jhon Wiley & Sons Ltd.

10
Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 21 . Nomor 01. Maret 2018. Pengaruh Bid-Ask Spread ... Aris Susetyo dan Farida N

Bodie, Zvi, dkk. 2006. Investasi Buku 2. Jakarta: Perangin-angin, Novita Selvia M. dan Syarief Fauzie.
Salemba Empat. 2013. “Analisis Pengaruh Bid-ask Spread dan
_____________ 2008. Investasi Buku 1. Jakarta: Market Value dan Variance Return terhadap
Salemba Empat. Holding Period Saham Sektor
Ermawati, Devita dan Naning Margasari. 2013. Pertambangan.” Jurnal Ekonomi dan
“Pengaruh Bid-ask Spread, Dividend Payout Keuangan Vol 1:3 (Februari 2013) Hal. 156-
Ratio, dan Market Value terhadap Holding 167.
Period Saham pada Perusahaan Manufaktur Ratnasari, Desy dan Dewi Astuti. 2014. “Pengaruh
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Bid-ask Spread, Market Value, dan Variance
Tahun 2011.” Jurnal Manajemen Edisi 3. Return terhadap Holding Period”. Jurnal
Fabozzi, Frank J. 2000. Manajemen Investasi Edisi Finest 2 (1) Hal. 99-102
Pertama. Jakarta: Salemba Empat. Santoso, Eko Budi. 2008. “Analisis Pengaruh
Ghozali, Imam. 2009. Teori, Konsep dan Aplikasi Transaction Cost terhadap Holding Period
dengan SPSS 17. Semarang: Badan Penerbit- Saham Biasa.” Jurnal Riset Akuntansi dan
Undip Keuangan 4 (2): 116-131.
Gujarati, D. N., dan Porter, D. C. 2011. Dasar-dasar Sartono. 2010. Manajemen Keuangan: Teori dan
Ekonometrika Buku 1 Edisi 5. Jakarta: Aplikasi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Salemba Empat. Sekaran, Uma. 2011. Metodologi Penelitian untuk
__________________________. 2012. Dasar-dasar Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Ekonometrika Buku 2 Edisi 5. Jakarta: Sharpe, William F., dkk. 2005. Investasi. Jakarta:
Salemba Empat. Indeks.
Hartono, Jogiyanto. 2017. Teori Portofolio dan Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung:
Analisis Investasi Edisi Kesebelas. Alfabeta, CV.
Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Sumodiningrat, Gunawan. 2010. Ekonometrika
Husnan, Suad. 1994. Dasar-dasar Teori Portofolio Pengantar. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: UPP AMP Utami, N. L. dan Sedana, I. B. 2016. “Pengaruh
YKPN. Spread, Market Value, Variance Return dan
IDX. 2016. Fact Book 2016. Jakarta: Research and Dividend Pay-out Ratio terhadap Holding
Development Division Indonesian Stock Period Saham.” Matrik: Jurnal Manajemen,
Exchange. Strategi Bisnis dan Kewirausahaan Vol. 10
____. 2012-2016. The IDX Statistic Book. Jakarta: No.2 Agustus 2016: 168-178.
Research and Development Division Widarjono, Agus. 2013. Ekonometrika: Pengantar
Indonesian Stock Exchange. dan Aplikasinya Disertai Panduan Eviews.
Jones, Charles P. 2007. Investments Seventh Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Edition. USA: Wiley. Winarno, Wing Wahyu. 2015. Analisis
Maulina,Vinus. 2010. “Analisis Beberapa Faktor Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews.
yang mempengaruhi Holding Period Saham Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Biasa pada Perusahaan Go Public yang Wisayang, Visensia Retno W. 2010. “Analisis
tercatat dalam indeks LQ45”. Wacana Vol 13 Pengaruh Bid-ask Spread, Dividend Payout
Juli 2010. Ratio, dan Market Value terhadap Holding
____________. 2011. “Bid-ask Spread dan Periode Period Saham pada saham LQ45 (Studi di BEI
Kepemilikan Saham Pada Perusahaan LQ45. Periode Februari 2008-Januari 2009)”.
Modernisasi, Volume 7, Nomer 3, Oktober Universitas Dipenogoro Semarang.
2011. Zubir, Zalmi. 2011. Manajemen Portofolio:
Mendelson dan Amihud, Yakov. 1986. “Asset Penerapannya dalam Investasi Saham. Jakarta:
Pricing and the Bid-Ask Spread”. Journal of Salemba Empat.
Financial Economics No. 17 Hal 223-249.

11

S-ar putea să vă placă și