Sunteți pe pagina 1din 11

Jurnal Bakti Saraswati Vol.03 No.02.

September 2014 ISSN : 2088-2149

KESALAHAN ARTIKULASI PHONEMES BAHASA INGGRIS


MAHASISWA PRODI BAHASA INGGRIS UNMAS DENPASAR; SEBUAH
KAJIAN FONOLOGI GENERATIF

I Ketut Wardana
Email: wardanak3tut@yahoo.co.id

ABSTRACT
The comprehension of English speech must be entirely based on the ability of
producing appropriate articulation. This study is simply conducted to find out errors
in English phoneme and supra segmental elements which are produced by students
of English Study program at Mahasaraswati Denpasar university in academic year
2013/2014. The study made use a descriptive qualitative approach. The population of
the study was the third, fifth and seventh semester students in which 35 of them was
taken as sample of the study. The data was collected by using test, questioner and
open interview. The collected data was analyzed by interactive analysis. Based on
the result of data analysis, it shows that the whole errors in articulation of English
Phonemes was 532 in total. It consisted of 132 or 23% for errors in fricative, 387 or
72,7 % for errors in allophones, 4 or 0,75% for errors in vowel production and 11 or
2,1% for intonation and 7 or 1,3% for stress syllable. Types of errors found were
Omission (35,3 %), Addition (6,01 %), Misinformation (51,5 %) and Disordering
(7,14 %). The causes of errors were oovergeneralizations (18 %), Incomplete
Applications of Rules (31,01 %), False Concepts Hypothesized (25 %) and Ignore of
Rule Restriction (25,37 %). It can be concluded that the students of English Study
program still have problems in appropriate English articulation. Considering to the
significance of acuracy in expressing spoken message, the lectures must pay deep
.attention to this matters and fix them by encouraging, engaging and envolving them
any time practice.

Kata kunci: Phonemes, allophones, Phonological process, suprasegmental

PENDAHULUAN bahasa Indonesia dan bahasa Bali


Dalam penguasaan bahasa tidak menekankan bunyi konsonan
Inggris, salah satu aspek tuturan yang tertentu seperti: /f/, /v/, /ʃ/, /ʤ/, /Ѳ/, /ð/
dapat mempengaruhi makna dan . Kedua bahasa ini juga tidak memiliki
maksud tuturan adalah ketepatan variasi fonetis pada bunyi hentian tak
pengucapan serta tekanan suku bersuara, seperti: bunyi /p/, /t/, /k/, /
katanya. Aspek penguasaan ujaran akan beraspirat ([pʰ], [tʰ], [kʰ]) dan
lisan bahasa Inggris tentu melibatkan aturan silabik /l/ dan /n/. Mereka
ketrampilan artikulasi fonem yang kebingungan mengasilkan bunyi
berbeda dengan bahasa Indonesia. bahasa Inggris secara sepontan yang
Menurut Schane dan Bendixen (1992: tepat seperti penutur asli terutama
1), fonem merupakan wujud abstrak ketika bunyi tersebut berada dalam
dari bunyi bahasa atau sekelompok rangkain tuturan yang panjang.
bunyi berbeda yang memiliki fungsi Kelemahan ketidak-akuratan
sama. Misalnya kata "know" memiliki pengucapan bunyi fonem ini juga
dua fonem yaitu bunyi /n/, dan terjadi pada mahasiswa pendidikan
rangkaian bunyi vokal /oU/. Leksikon bahasa Inggris UNMAS Denpasar.
77
Jurnal Bakti Saraswati Vol.03 No.02. September 2014 ISSN : 2088-2149

Misalnya bunyi kata ‘five’ /fаɪv/ yang Bagaimanakah bentuk-bentuk


berarti lima sering diucapkan /pаɪp/ kesalahan artikulasi fonem dan unsur
yang berarti pipa ledeng. Kesalahan suprasegemental bahasa Inggris
fonem ini sangat berpengaruh pada mahasiswa semester ganjil Prodi
pemahaman materi perkuliahan yang bahasa Inggris FKIP Unmas
disajikan oleh dosen mereka. Sehingga Denpasar?; 2) faktor-faktor apa saja
perlu adanya penelitian yang yang mempengaruhi kesalahan-
mendalam untuk menganalisis kesalahan tersebut?. Penelitian ini
kesalahan fonem. Analisis kesalahan hanya memfokuskan pada ujaran
merupakan suatu usaha untuk artikulasi fonem konsonan hambat,
mempelajari kesalahan pembelajaran frikatif, afrikatif, alofon dan bunyi alir
yang diyakini sebagai hasil dari ([f ], [ ʃ], [s], [ ʧ], [Ѳ], [v], [Ʒ], [z],
interfensi dalam belajar bahasa asing [ʤ], [ð], [pʰ], [tʰ], [kʰ]). Berkaitan
yang merupakan kebiasaan dari bahasa dengan proses fonologis, penelitian ini
ibu (Naibaho: 2003: 48). memfokuskan pada kategori asimilasi,
Kesulitan penguasaan fonem struktur silabel, pelemahan dan
bahasa Inggris terjadi karena ketidak penguatan dan netralisasi. Selanjutnya,
pahaman mereka bagaimana juga akan membahas tentang unsur
sesungguhnya bunyi fonem bahasa suprasegmental, yaitu: tekanan suku
Inggris tersebut dihasilkan oleh alat kata dan intonasi.
ucap. Mereka juga diindikasikan tidak Untuk mengetahui sejauh mana
mengetahui proses fonologis yang tingkat kesalahan artikulasi fonem
terjadi ketika fonem-fonem berjejer bahasa Inggris dari mahasiswa
untuk mengasilkan kesatuan rangkain semester ganjil tahun akademik
bunyi melalui asimilasi, struktur 2013/2014, maka diadakan penelitian
silabel, pelemahan, penguatan, komprehensip melalui rancangan
netralisasi dan permutasi. Berkaitan penelitian analisis kesalahan. Dengan
dengan proses fonetis, mereka tidak demikian hasil penelitian akan
mengetahui variasi bunyi fonetis yang menjadi bahan masukan dalam
terdapat dalam bahasa Inggris. pemetaan langkah-langkah dan metode
Misalnya bunyi yang memiliki fitur atau model pengajaran. Tujuan
hentian, tak bersuara, bilabial, penelitian adalah peraihan target yang
alveolar dan velar semestinya dirancang oleh peneliti untuk dapat
beraspirat apabila berada di awal suku dicapai sesuai permasalahan yang
kata (Schane : 3). dirumuskan atau diasumsikan muncul
Salah satu indikator dilingkungan tertentu. Pelaksanan
penguasaan bahasa Inggris lisan yang penelitian ini untuk: 1) menjabarkan
berterima apabila penutur mampu kesalahan-kesalahan artikulasi fonem
mengasilkan artikulasi fonem yang dan unsur suprasegemental bahasa
tingkat keakuratannya setingkat Inggris; 2) mencari tahu faktor-faktor
dengan penutur asli (native speaker). penyebab kelemahan artikulasi fonem
Adapun batasan masalah penelitian ini sehingga dapat diantisipasi dengan
adalah menganalisis dan model pembelajaran yang tepat.
mengkuantifikasi kesalahan-kesalahan Secara teoretis, penelitian ini
artikulasi fonem bahasa Inggris dalam diharapakan dapat memberikan
kata dan rangkaian kalimat. Jadi manfaat bagi ilmu pengetahuan dalam
masalah dalam penelitian ini dapat pengembangan kajian linguistik,
dirumuskan sebagai berikut: 1) khususnya bidang fonologi. Melalui
78
Jurnal Bakti Saraswati Vol.03 No.02. September 2014 ISSN : 2088-2149

penelitian ini, penyebab kesalahan 3. Penerapan kaidah yang tidak


artikulasi fonem dapat lengkap
terinventarisasikan sehingga dapat Kesalahan ini disebabkan
dijadikan sebagai referensi untuk faktor ketidakmampuan
mengatasi kesalahan pemahaman menyajikan tingkat
artikulasi fonem bahasa Inggris.Secara perkembangan suatu kaidah
praktis, penelitian ini diharapkan dalam mengasilkan tuturan,
bermanfaat, baik bagi pengajar misalnya dalam intonasi yang
maupun pembelajar bahasa Inggris turun dalam kalimat yang beri
sehingga dapat melaksanakan kegiatan jeda.
belajar dan mengajar bahasa dengan 4. Hipotesa konsep keliru
lebih baik dan bermutu. Dengan Ini merupakan keslahan
pengetahuan ini, arah pengajaran dan intralingual yang berkaitan
pembelajaran diharapkan akan dengan pembelajarn
menjadi lebih jelas, metode berdasarkan kaidah yang
pembelajaran menjadi lebih efektif, keliru. Ini terjadi karena
dan keterampilan bahasa Inggris guru kesalahpahaman dalam
atau para siswa, khususnya dalam perbedaan bahasa target
tataran fonologi, menjadi lebih baik. mungkin disebabkan kesalahan
pengajaran. Misalnya vokal
KAJIAN TEORI tinggi pada suatu kaidah KVK.
Terdapat beberapa faktor Contoh: / si:t/ seat = tempat
penyebab kesalahan yang diajukan duduksilahkan duduk
oleh Richards non-contrastive diucapkan: / pʰli:z si:t dawn /
approach (1974), yaitu:generalisasi,
pengabaian ketepatan kaidah, Hakekat Fonem
penerapan kaidah yang tidak lengkap, Secara umum linguistik
dan hipotesa konsep keliru. sebagai ilmu murni yang empiris
1. Generalisasi mencakup mempunyai cabang-cabang: fonologi,
kesalahan yang mana morfologi, sintaksis, dan semantik.
pembelajar menciptakan Fonologi meniliti bunyi-bunyi ujar
struktur yang sama suatu bahasa termasuk pula bunyi
berdasarkan pengalamannya suprasegmentalnya (Edi Subroto:
pada struktur bahasa target, 2007: 28). Tuturan bahasa terdiri atas
misalnya: /sta: tId/ menjadi bunyi. Bukan sembarang bunyi saja,
/mᴂʧid/ yang seharusnya / melainkan bunyi tertentu, yang agak
mᴂʧt/ berbeda-beda menurut bahasa tertentu.
2. Ketidakketepatan kaidah Bunyi tersebut diselidiki oleh fonetik
Ini berkaitan kegagalan untuk dan fonologi. Fonetik meneliti bunyi
memahami dan menerapkan bahasa menurut cara salurannya dan
struktur fonologis yang menurut sifat-sifat akustiknya
berkaidah sesuai dengan (artikulatori fonetik). Tuturan
konteks lingkungan fonem merupakan proses pengasilan udara
tersebut. Contoh: /pIkt/ melalui mulut dan peranan semua alat
seharusnya / pʰIkt] karena [p] ucap. Berikut adalah diagram setengah
sesuai kaidah variasi fonetis wajah dari organ alat ucap pokok.
pada posisi awal. Tuturan merupakan proses pengasilan
udara melalui mulut dan peranan
79
Jurnal Bakti Saraswati Vol.03 No.02. September 2014 ISSN : 2088-2149

semua alat ucap. Berikut adalah


diagram setengah wajah dari organ
alat ucap manusia.

Gambar 1 Digram tempat artikulasi fonem bahasa Inggris

Adapun tempat artiklasi yang diselang-seling dengan jeda agak


digambarkan diatas dapat dijelaskan singkat, dengan memperhatikan keras
sebgaai berikut: lembutnya bunyi, tinggi rendahnya
a) Bilabial : pembentukan bunyi, dan sebagainya. Dibedakan
konsonan oleh 2 bibir. ([b], [p], menjadi:
[m]) 1) Silabel satuan ritmis terkecil
b) Labiodental : pembentukan dalam suatu arus ujaran atau
konsonan oleh gigi dan bibir runtutan bunyi ujaran. Satu silabel
([f], [v]) biasanya meliputi satu vokal dan
c) Apikodental : pembentukan
satu konsonan atau lebih.
konsonan oleh ujung lidah dan
gigi ([Ѳ], [ð],) 2) Jeda atau persendian
d) Alveolar: ujung lidah dengan ini berkenaan dengan hentian
alveolar ridge ([t], [d], [n], [s], bunyi dalam arus ujar. Sendi
[z], [l], [r]) dalam menunjukan antara batas
e) Palatal : lidah – langit-langit satu silabel dengan silabel lain
keras ([ ʧ], [ʤ] ) (biasanya siberi tanda ‘) misalnya:
f) Velar : belakang lidah – langit- /pǝˋteItǝU/, /ˋsIstǝ /.
langit lembut ([k], [g], 3). Nada
[η])glottal stop : posisi pita Nada berkenaan dengan tinggi
g) suara tertutup sama sekali. rendahnya suatu bunyi. Dalam
h) Laringal : pita suara terbuka bahasa tonal biasanya dikenal
lebar, udara keluar melalui dengan lima macam nada:
geseran. 1) Nada naik atau meninggi
Unsur Suprasegmental yang biasanya diberi tanda
Fonem segmental yaitu fonem- keatas / /
fonem yang berupa bunyi yang didapat 2) Nada datar biasanya diberi
sebagai hasil segmentasi terhadap arus tanda garis lurus mendatar
ujaran. Runtutan bunyi yang / ./
berkesenambungan terus-menerus
80
Jurnal Bakti Saraswati Vol.03 No.02. September 2014 ISSN : 2088-2149

3) Nada turun atau merendah , 5) Nada naik turun: nada yang


biasanya diberi tanda garis meninggi lalu merendah,
menurun / / biasanya diberi tanda
4) Nada turun naik: nada yang / . /
merendah lalu meninggi,
biasanya diberi tanda / /

untuk memperoleh keterangan


mengenai objek penelitian dengan cara
METODE PENELITIAN mengamati hanya sebagian dari
Penelitian ini menggunakan populasi melalui prosentase yang
metode penelitian deskriptif. Menurut mana dalam penelitian ini hanya 10%.
Suryabrata (1997) metode penelitian Jadi terdapat 40 sample dalam
deskriptif adalah penelitian yang penelitian ini. Teknik sampling yang
dilakukan untuk menggambarkan, atau digunakan dalam penelitian ini adalah
menjabarkan suatu fenomena yang ada random sampling dengan teknik lotere.
dengan menggunakan prosedur ilmiah Hal ini dilakukan bila jumlah populasi
untuk menjawab masalah secara relatif besar lebih dari seratus orang.
aktual. Langkah dalam penelitian ini Dalam penelitian ini teknik
adalah mendefinisikan dengan jelas pengumpulan data yang dilakukan
dan spesifik tujuan yang akan dicapai, berupa 1) Studi Pustaka yaitu teknik
merancangkan pendekatannya, untuk mengumpulkan data-data yang
mengumpulkan data dan menyusun berhubungan dengan tema penelitian;
laporan. Dalam penelitian ini peneliti dengan cara menghimpun,
hanya menganalisis kesalahan mempelajari dan meneliti buku-buku
artikulasi fonem bahasa Inggris ([f ], [ yang berhubungan dengan objek
ʃ], [ ʧ], [Ѳ], [v], [Ʒ], [z], [ʤ], [ð], [pʰ], penelitian dan juga sumber-sumber
[tʰ], [kʰ]) dan unsur suprasegmental lain yang berkaitan dengan masalah
dengan cara mengumpulkan data, yang akan di teliti sebagai acuan
menyusun data, menganalisis data referensi. 2) Tes merupakan alat ukur
serta menginterpretasikan data yang yang penting dalam penelitian ini
diperoleh dari mahasiswa. karena nilai yang diperoleh dari tes
Populasi dalam penelitian ini dapat dijadikan petunjuk mengenai
adalah seluruh mahasiswa S1 Prodi taraf kemampuan yang diukur
bahasa Inggris semester III, V dan VII (Djojosuroto, 2000). Tes berupa
tahun ajaran 2013/2014. Alasan ucapan langsung mahasiswa dalam
dipilihnya mahasiswa semester ini mengasilkan artikulasi fonem ([f ], [
sebagai populasi, karena mahasiswa ʃ], [ ʧ], [Ѳ], [v], [Ʒ], [z], [ʤ], [ð], [pʰ],
telah mendapatkan matakuliah [tʰ], [kʰ]). Setiap mahasiswa membaca
pronunciation dan phonology sehingga 35 kata/leksikon dan 10 rangkaian
diasumsikan mereka telah memiliki kalimat yang berisi 12 fonem tersebut
pengetahuan tentang fonem bahasa dengan tekanan dan intonasi yang
Inggris yang memadai dengan 400 tepat. Berikut adalah kisi-kisi tes
mahasiswa. Sampel atau sampling artikulasi fonem bahasa Inggris. 3)
adalah bagian dari populasi yang akan Wawancara digunakan peneliti untuk
diambil sebagian objek atau subjek mendapatkan keterangan-keterangan
yang akan diteliti (Sugiyono, 1994). lisan melalui bercakap-cakap dan
Tujuan dilakukannya sampling adalah berhadapan muka dengan orang yang
81
Jurnal Bakti Saraswati Vol.03 No.02. September 2014 ISSN : 2088-2149

dapat memberikan keterangan pada si Melalui data wawancara,


peneliti melalui pedoman wawancara. penganalisaan data yang diperoleh dari
Penganalisaan data yang diperoleh wawancara dilakukan dengan cara
dari tes lisan secara langsung dan sebagai berikut : 1) Mengumpulkan
direkam dilakukan dengan cara : 1) data pertanyaan; 2)
memeriksa tes yang mana jawaban mengklasifikasikan dan menghitung
dianggap betul atau salah berdasarkan jawaban-jawaban responden
atas kunci jawaban (terlampir) yang berdasarkan masing-masing
telah disiapkan sebelumnya. Kunci pertanyaan dalam wawancara ke
jawaban disusun berdasarkan dalam tabel; 3) Mengumpulkan dan
artikulasi fonem dalam posisi di awal, menginterpretasikan jawaban-jawaban
di tengah dan diakhir suku kata; 2) responden.
Menghitung semua kesalahan
artikulasi fonem dan unsur HASIL DAN PEMBAHASAN
suprasegmental dari keseluruhan Temuan dalam penelitian ini
dengan rumus rata-rata (Furqon, 2002) adalah hasil dari analisis data yang
sebagai berikut : disajikan dalam bentuk tabel dan
X= Σp * 100% uraian kalimat. Data yang diambil dari
q.Ñ instrumen penelitian seperti tes dan
3) Menghitung rata-rata tingkat hasil wawancara. Teknik analisis tes
kesalahan penggunaan masing-masing berupa pengamatan tingkat
dari artikulasi fonem ([f ], [ ʃ], [ ʧ], kemampuan mahasiswa dalam
[Ѳ], [v], [Ʒ], [z], [ʤ], [ð], [pʰ], [tʰ], mengasilkan fonem dalam 35 kata
[kʰ]). menggunakan rumus (Furqon, yang posisinya diatur secara acak; di
2002) sebagai berikut : awal di tegah dan diakhir.
X = Σpfonem/suprasegmental * 100% Untuk mengetahui jumlah
q fonem/suprasegmental . Ñ kesalahan artikulasi, data yang
diperoleh dianalisis dengan beberapa
Keterangan :
langkah; kesalahan dihitung dan
X = Rata-rata tingkat kesalahan
Σp = Jumlah jawaban yang salah kemudian di kelompokan kedalam
dari seluruh responden bunyi frikatif dan bunyi alofon.
Q = Jumlah seluruh soal selanjutnya masing-masing kategori
Ñ = Jumlah Responden kesalahan tersebut di kelompokan
kedalam jenis-jenis kesalahn tempat
4) mengumpulkan dan artikulasi dan akhirnya dicari fktor
mengidentifikasi kesalahan artikulasi
penyebab kesalahn tersebut Terdapat
fonem dan unsur suprasegmental; 5)
Mengelompokan jawaban-jawaban lima jenis kesalahan artikulasi fonem
yang salah dari masing-masing bahasa Inggris, yaitu: 1) Kesalahan
artikulasi fonem dan unsur bunyi fikatif ([f ], [ ʃ], [ ʧ], [Ѳ], [v],
suprasegmental; 6) [Ʒ], [z], [ʤ], [ð); 2) kesalahan bunyi
Mengklasifikasikan bentuk-bentuk alofon [pʰ], [tʰ], [kʰ]); 3) kesalah bunyi
kesalahan tersebut berdasarkan vokal ([a], [i].,[u], [e], [o], 4)
fungsinya; 7) menganalisa faktor
kesalahan intonasi (tinggi/rendah) dan
penyebab kesalahan artikulasi fonem
dan unsur suprasegmental. tekanan suku kata. Semua data di atas,
akan dihitung dan dianalisis dengan
82
Jurnal Bakti Saraswati Vol.03 No.02. September 2014 ISSN : 2088-2149

menggunakan rumus rerata jumlah X = 4 x 100 %


kesalahan artikulasi fonem bahasa 532
Inggris mahasiswa. X = 0,75 %
X = n1 x 100%
4. Presentase dari jumlah total
ƩN
kesalahan dari unsur
Penjelasan
suprasegmental dalam intonasi
X = rerata artikulasi yang salah
yang dihasilkan oleh
nx = jawaban keseluruhan
mahasiswa dapat dianalisi
ƩN = total artikulasi yang salah
sebagai berikut.
X = n4 x 100 %
Dari rumus kalkulasi jumlah
ƩN
kesalahan tersebut dapat disajikan
X = 11 x 100 %
presentasi kesalahan artikulasi fonem
532
dan unsur suprasegmental sebagai
X = 2,1 %
berikut:
5. Presentase dari jumlah total
1. Presentase dari jumlah total
kesalahan dari tekanan suku
kesalahan dari artikulasi fonem
kata yang dihasilkan oleh
frikatif ([f ], [ ʃ], [ ʧ], [Ѳ], [v],
mahasiswa dapat dianalisis
[Ʒ], [z], [ʤ], [ð)yang
sebagai berikut.
dihasilkan oleh mahasiswa
X = n5 x 100 %
dapat dianalisi sebagai berikut.
ƩN
X = n1 x 100%
X = 7 x 100 %
ƩN
532
X = 123 x 100%
X = 1,3%
532
Jumlah seluruah kesalahan adalah
X = 23 %
532 yang mana 132 atau (23%)
merupakan kesalahan artikulasi fonem
2. Presentase dari jumlah total
frikatif. 387 atau 72,7 % dari
kesalahan dari artikulasi bunyi
kesalahan yang dihasilkan oleh
alofon, [pʰ], [tʰ], [kʰ]); yang
mahasiswa berupa kesalahan alofon.
dihasilkan oleh mahasiswa
Hanya 4 kesalahan atau 0,75% dapat
dapat dianalisi sebagai berikut.
dikelompokan pada kesalahan
X = n2 x 100 %
artikulasi bunyi vokal, 11 atau 2,1%
ƩN
dari 532 kesalahan merupakan
X = 387 x 100 %
kesalahan intonasi dan 7 atau 1,3%
532
merupakan kesalahan tekanan suku
X = 72,7 %
kata. Selanjutnya, data di kumpulkan
dan di kelompokan kedalam penyebab
3. Presentase dari jumlah total
kesalahan artikulasi dan unsur
kesalahan dari artikulasi bunyi
suprasegmental bunyi yang dihasilkan
vokal, ([a], [i].,[u], [e], [o],
oleh mahasiswa. Terdapat 5 jenis
yang dihasilkan oleh
penyebab kesalahan, yaitu: pelesapan,
mahasiswa dapat dianalisi
Penambahan, salah penyebutan, dan
sebagai berikut.
salah kaidah. Berikut dapat disajikan
X = n3 x 100 %
analisis jumlah penyebab kesalahan.
ƩN

83
Jurnal Bakti Saraswati Vol.03 No.02. September 2014 ISSN : 2088-2149

1. Presentase dari penyebab terdapat 188 atau 35,3 % dari jenis


kesalahan dalam pelesapan kesalahan adalah jenis pelesapan, 32
artikulasi bunyi fonem bahasa dari 6,1 % dari 532 merupakan
Inggris yang dihasilkan oleh kesalahan penambahan fonem, 274
mahasiswa. atau 50,5% dari 532 merupakan
X = n1 x 100 % kesalahan penyebutan bunyi, 38 atau
ƩN 7,14% dari 532 adalah kesalahan salah
X = 188 x 100 % kaidah artikulasi. Dari analisi tersebut
532 dapat dijelaskan bahwa kesalahan
X = 35,3 % jenis salah kaidah artikulasi
merupakan jumlah kesalahan tertinggi.
2. Presentase dari penyebab Setelah pengelompokan jenis
kesalahan dalam penambahan kesalahan, berikut adalah analisis
artikulasi bunyi fonem bahasa faktor peneyebab kesalahan. Terdapat
Inggris yang dihasilkan oleh empat faktor penyebab kesalahan,
mahasiswa. yaitu: Overgeneralisasi, Kaidah tidak
X = n2 x 100 % tepat, Hipotesa konsep keliru dan
ƩN Pengabaian kaidah fonologis. Berikut
X = 32 x 100 % adalah kalkulasi dan analisis faktor-
532 faktor penyebab kesalahan artikulasi
X = 6,01 % fonem bahas Inggris yang dihasilkan
oleh mahasiswa.
3. Presentase dari penyebab 1. Prosentase penyebab kesalahan
kesalahan dalam salah Overgeneralisasi
penyebutan bunyi fonem X = n1 x 100 %
bahasa Inggris yang dihasilkan ƩN
oleh mahasiswa. X = 96 x 100 %
X = n3 x 100 % 532
ƩN X = 18 %
X = 274 x 100 %
532 2. Prosentase penyebab kesalahan
X = 51,5% Kaidah tidak tepat
X = n2x 100 %
4. Presentase dari penyebab ƩN
kesalahan dalam salah kaidah X =165 x 100 %
artikulasi bunyi fonem bahasa 532
Inggris yang dihasilkan oleh X = 31,01 %
mahasiswa.
X = n4 x 100 % 3. Prosentase penyebab kesalahan
ƩN Hipotesa konsep keliru.
X = 38 x 100 % X = n3 x 100 %
532 ƩN
X = 7,14 % X =133 x 100 %
532
Total jumlah kesalahan dalam X = 25 %
jenis-jenis kesalahan artikulasi fonem
yang dihasilkan oleh mahasiswa 4. Prosentase penyebab kesalahan
adalah 532. Dari jumlah ini kesalahan, Pengabaian kaidah fonologis
84
Jurnal Bakti Saraswati Vol.03 No.02. September 2014 ISSN : 2088-2149

X = n4 x 100 % sasi
ƩN b. Ketidak 31,01 %
X =138 x 100 % tepatan
532 kaidah
X = 25,37 % c. Hipotesa 25 %
konsep keliru
Berdasarka perhitungan hasil d. Pengabaian 25,37 %
kategori penyebab kesalahn kaidah
menunjukan bahwa 96 atau 18% fonologis
dari 532 jumlah seluruh kesalahan `
disebabkan oleh faktor Dari semua kesalahan artikulasi
overggeneralisasi. Sementara 165 fonem bahasa Inggris yang dibuat oleh
atau 31,01% kesalahan disebabkan mahasiswa, dapat ditunjukan hasil
oleh ketidaktepatan kaidah, 133 analisis dan deskripsi kesalahannya
atau 25% disebabkan oleh sehingga dapat difahami bentuk, jenis
Hipotesa konsep keliru dan 138 dan faktor penyebab kesalahannya.
atau 25,37% kesalahan disebakan
Pengabaian kaidah fonologis, Butiran masalah no 1
seperti yang ganbarkan sebagai Kalimat : She thinks that the
berikut. shoes have big size laces
Kunci : /ʃI: ѲIηks ðᴂt ðǝ ʃu:s
Tabel 1 Ringkasan bentuk, jenis dan penyebab hᴂv bIg saIz leIsIs/
kesahan
Jawaban : /Si: tiηks det dǝ su;s
No Ringkasan hasil Prosentase
hep big leIses/
analisis
Jenis : Salah pemahaman
1 Kesalahan Penyebab : Hipotesa konsep
artikulasi keliru
a. Artikulasi 23 %
bunyi frikatif Butiran masalah No. 2
b. alofon 72,7 % Kalimat : The fisherman has
c. Artikulasi 0,75 % fifty five fresh fish in the fridge
bunyi vokal Kunci : /ðǝ fIʃǝmǝn hᴂz fifti
d. Suprsegment 2,1 % faIv freʃ fIʃ in ðǝ frIʤ/
al / Intonasi Jawaban : /dǝ fisǝrmen hᴂs pifti
e. Suprasegmen 1,3 % faip fres fis in dǝ frid/
tal / Intonasi Jenis : penambahan
Penyebab : Pengabaian kaidah
2 Jenis-jenis fonologis
kesalahan
a. Pelesapan 35,3 % Butiran masalah No. 3
b. penambahan 6,01 % Kalimat : The weather in
c. salah paham 51,5 % Yorkshire seems bit colder than usual
d. salah kaidah 7,14 % Kunci : ðǝ weðǝ in yo:k ʃǝ
si:ms bɪt kǝʊldǝ ðᴂn uƷuǝl
3 Penyebab Jawaban : dǝ wedǝ in yoksǝ sims
kesalahan bit koldǝ den yusuǝl
a. Overgenerali 18 % Jenis : Pelesapan

85
Jurnal Bakti Saraswati Vol.03 No.02. September 2014 ISSN : 2088-2149

Penyebab : Ketidak tepatan Dari jumlah ini kesalahan,


kaidah terdapat 188 atau 35,3 % dari jenis
kesalahan adalah jenis pelesapan, 32
Butiran masalah No. 4 dari 6,1 % dari 532 merupakan
Sentence : Magic stick makes the kesalahan penambahan fonem, 274
rusty iron collector rich atau 50,5% dari 532 merupakan
Kunci :/ meɪʤɪk stɪk meɪks ðǝ kesalahan penyebutan bunyi, 38 atau
r˄sti aɪǝn kolektǝ riʧ/ 7,14% dari 532 adalah kesalahan salah
Jawaban : /meijik stik meiks dǝ kaidah artikulasi. Dari analisi tersebut
rasti airen kolektor rits/ dapat dijelaskan bahwa kesalahan
Jenis : salah paham jenis salah kaidah artikulasi
Penyebab : Hipotesa konsep merupakan jumlah kesalahan tertinggi.
keliru Setelah pengelompokan jenis
kesalahan, berikut adalah analisis
Butiran masalah No. 5 faktor peneyebab kesalahan. Terdapat
Kalimat : Polite people plan empat faktor penyebab kesalahan,
their speech level before they talk. yaitu: Overgeneralisasi, Kaidah tidak
Kunci : / pʰǝlaɪt pʰipl pʰlᴂn tepat, Hipotesa konsep keliru dan
ðeɪr spi: ʧ levl bɪfo: ðeɪ tʰo:lk/ Pengabaian kaidah fonologis. Berikut
Jawaban : /polait pipǝl plen deir adalah kalkulasi dan analisis faktor-
spits levǝl bifor dei to:k/ faktor penyebab kesalahan artikulasi
Jenis : salah kaidah fonem bahas Inggris yang dihasilkan
Penyebab : Overgeneralisasi oleh mahasiswa.
Berdasarka perhitungan hasil
Pembahasan kategori penyebab kesalahn
Penelitian analisis kesalahan menunjukan bahwa 96 atau 18% dari
artikulasi fonem bahasa Inggris yang 532 jumlah seluruh kesalahan
di hasilkan oleh masiswa Prodi bahasa disebabkan oleh faktor
Inggris tahun ajaran 2013/2014 overggeneralisasi. Sementara 165 atau
menunjuk beberapa temuan. Jumlah 31,01% kesalahan disebabkan oleh
seluruah kesalahan adalah 532 yang ketidaktepatan kaidah, 133 atau 25%
mana 132 atau (23%) merupakan disebabkan oleh Hipotesa konsep
kesalahan artikulasi fonem frikatif. keliru dan 138 atau 25,37%
387 atau 72,7 % dari kesalahan yang kesalahan disebakan Pengabaian
dihasilkan oleh mahasiswa berupa kaidah fonologis, seperti yang
kesalahan alofon. Hanya 4 kesalahan ganbarkan sebagai berikut.
atau 0,75% dapat dikelompokan pada
kesalahan artikulasi bunyi vokal, 11 SIMPULAN DAN SARAN
atau 2,1% merupakan kesalahan Dari pembahasan di atas, dapat
intonasi dan 7 atau 1,3% kesalahan disimpulkan bahwa mahasiswa
ada tekanan suku kata. Selanjutnya, semester genap tahun ajaran
data di kelompokan kedalam 2013/2014 masih memiliki kendala
penyebab kesalahan artikulasi dan dalam artikulasi fonem bahasa Inggris.
unsur suprasegmental bunyi yang Ini bisa dilihat dari semua data
dihasilkan oleh mahasiswa. Terdapat 5 kesalahan yang ada 532 yang mana
jenis penyebab kesalahan, yaitu: 132 atau (23%) merupakan kesalahan
pelesapan, penambahan, salah artikulasi fonem frikatif. 387 atau
penyebutan, dan salah kaidah.
86
Jurnal Bakti Saraswati Vol.03 No.02. September 2014 ISSN : 2088-2149

72,7 % dari kesalahan yang dihasilkan Seleinker. 1972. “Interlangue” in Jack


oleh mahasiswa berupa kesalahan C. Richard Error Analisis.
alofon. Hanya 4 kesalahan atau 0,75% London: Longman Group
dapat dikelompokan pada kesalahan Limited
artikulasi bunyi vokal, 11 atau 2,1% Schane, S. Bendixen, B. 1992.
merupakan kesalahan intonasi dan 7 Generative Phonology. San
atau 1,3% kesalahan ada tekanan suku Diego: Prentice hall.Inc.
kata. Mengingat pentingya ketepatan Soeparno. 2002. Dasar-dasar
artikulasi pada pengungkapan makna linguistik umum. Yogyakarta :
lisan maka harus ada pemahaman PT Tiara Wacana.
tentang faktor penyebab kesalahan Stockwell, Robert P. 1986.
artikulasi yang dipaparkan di atas. Contrastive Analysis. The
Hasil penelitian ini dapat memberikan Hague Mauton
petunjuk bagi dosen untuk www.goole.co.id.Elyhawiyaty.
memperhatikan secara serius
permasalahan ini. Disarankan pada
semua dosen bahasa Inggris untuk
memberikan mahasiswa lebih banyak
pelatihan pengucapan, dan penugasan
unjuk kerja. Bagi mahasiswa
disarankan menyadari kesalahan ini
dengan memperdalam lagi
pemahamannya tentang artikulasi yang
tepat sehingga akan membantu mereka
dalam berkomunikasi.

DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Sori. 2003. Sekitar Analisis
Kesalahan Berbahasa
Indonesia. Yogyakarta: Mitra
Gama Widya
Hidayat dan Kridalaksana, 1993.
Pengantar Linguistik Umum.
Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Lado, Robert. 1960. Linguistik Aeross
Cultur. Ambon: Michigan
Press
Langaeker, Ronald. 1968. Foundation
of Langue, Cited by James E.
Alatis Keraf, Gorys. 1990.
Marsono. 1989. Fonetik. Yogyakarta :
Gadjah mada university press
Pulukadang, Mimy Astuti.
2001. Error analysis
pronouncing. Gorontalo :
(IKIP) Negeri Gorontalo.

87

S-ar putea să vă placă și