Sunteți pe pagina 1din 11

ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) FISIKA SISWA

KELAS XII PADA POKOK BAHASAN FLUIDA DINAMIS DI MA


NEGERI 1 (MODEL) LUBUKLINGAU

Oleh:
Ratri Pujianti , Ahmad Amin2, Yaspin Yolanda3
1

Email: ratri.pujianti@yahoo.com
Program Studi Pendidikan Fisika
Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
STKIP-PGRI Lubuklinggau

ABSTRACK

The aim of this research is to find out the science process skill (KPS) physics of class XII MIPA students on the
subject of dynamic fluid in MA Negeri 1 (Model) Lubuklinggau, and the solution that can be given to improve
the students physics process skill. This research uses descriptive qualitative research method. Technique of data
collecting in this research use triangulation that are diagnosis test, observation and interview. Data analysis
techniques used descriptive qualitative. Research results based on diagnostic tests show that the Science
Process Skill (KPS) physics in students does not appear. The result of the average percentage of students' KPS
was the students' non-appearing KPS was 42.31%, 15.07% of the students' KPS did not exist, 8.41% of the
students' KPS appeared and 34.20% of the students' KPS appeared accordingly. Based on the results of the
Student Worksheet (LKS) The publication of KPS found that most of the students of grade XII of MA Negeri 1
(Model) Lubuklinggau School Year 2017/2018 the Science Proses Skill (KPS) students appear on the subject of
dynamic fluid. The solution that can be provided to improve the student's KPS should first identify what aspects
of KPS are not appearing or not in accordance with the student experiencing them and what causes them from
the aspects of the KPS, providing an opportunity to use the process of doing the material and phenomenon, and
provide techniques or strategies to improve the scope of the science process.

Keywords: Science Process Skills (KPS), Dynamic Fluid, Diagnostic Tests, Observation,
Interviews

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Keterampilan Proses Sains (KPS) fisika siswa kelas XII MIPA pada
pokok bahasan fluida dinamis di MA Negeri 1 (Model) Lubuklinggau, serta solusi yang dapat diberikan untuk
meningkatkan Keterampilan Proses Sains (KPS) fisika siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi yakni tes
diagnosis, observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian
berdasarkan tes diagnosis menunjukan bahwa Keterampilan Proses Sains (KPS) fisika pada siswa teramasuk
pada kriteria tidak muncul. Adapun hasil presentase rata-rata KPS fisika siswa adalah KPS siswa tidak muncul
adalah 42,31%, 15,07% KPS siswa muncul tidak sesuai, 8,41% KPS siswa muncul dan 34,20% KPS siswa
muncul sesuai. Berdasarkan hasil Lembar Kerja Siswa (LKS) berdasarkan lembar observasi KPS ditemukan
bahwa sebagian besar siswa kelas XII MA Negeri 1 (Model) Lubuklinggau Tahun Ajaran 2017/2018
Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa muncul pada pokok bahasan fluida dinamis. Solusi yang dapat
diberikan untuk meningkatkan KPS siswa haruslah terlebih dahulu mengidentifikasi aspek-aspek KPS apa yang
tidak muncul atau muncul tidak sesuai sehingga siswa mengalaminya dan apa penyebab dari tidak munculnya
aspek-aspek KPS tersebut, memberikan kesempatan untuk menggunakan keterampilan proses dalam melakukan
eksplorasi materi dan fenomena, serta memberikan teknik atau strategi untuk meningkatkan ketermpilan proses
sains.

Kata kunci: Keterampilan Proses Sains (KPS), Fliuda Dinamis, Tes Diagnosis, Observasi, Wawancara

1
A. PENDAHULUAN Haryono (2006:2) Keterampilan Proses Sains
(KPS) adalah model pembelajaran yang
Dananjaya (2010:28) menjelaskan
mengintegrasikan keterampilan proses sains ke
pembelajaran memiliki makna bahwa siswa
dalam sistem penyajian materi secara terpadu.
memproduksi pengetahuan sendiri secara luas,
Dalam aplikasinya model pembelajaran ini
lebih dalam dan lebih maju dengan modifikasi
mengutamakan siswa sebagai subjek belajar
pemahaman terhadap konsep awal pengetahuan
yang harus aktif dalam proses pencarian
(prior knowledge). Pembelajaran juga dapat
pengetahuan yang berkaitan dengan sains. Proses
diartikan sebagai upaya untuk mengarahkan
tersebut mengutamakan siswa untuk berperan
peserta didik ke dalam proses belajar untuk
aktif dalam menganalisa masalah yang ada.
mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan,
Semiawan (1986:14) mengungkapkan
sehingga pembelajaran seharusnya menekankan
beberapa alasan yang melandasi perlunya
pada proses belajar peserta didik dan guru
diterapkan pendekatan keterampilan proses
bertugas untuk menciptakan sistem lingkungan
dalam kegiatan belajar sehari-hari, alasan-alasan
yang memungkinkan terjadinya proses belajar.
tersebut perlu dipertimbangkan karena dapat
Makna pembelajaran tersebut terkait dengan
meningkatkan keterampilan proses sains pada
peran penting guru pada proses belajar siswa
peserta didik yaitu:
yaitu sebagai fasilitator belajar siswa bukan
a. Perkembangan ilmu pengetahuan
sebagai sumber pengetahuan. Terkait tugas guru berlangsung semakin pesat sehingga
tak mungkin lagi guru mengajarkan
sebagai fasilitator, menurut Martha dalam
semua fakta dan konsep kepada siswa.
Kholifudin (2012:147) menyatakan bahwa b. Ahli psikologi umumnya sependapat
bahwa siswa mudah memahami
seorang guru yang luar biasa adalah seorang
konsep- konsep yang rumit dan abstrak
pembaharu yang secara terus menerus jika disertai dengan contoh-contoh
kongkret.
menyesuaikan dengan situasi-situasi para
c. Penemuan ilmu pengetahuan tidak
siswanya. Pembaharuan yang dapat dilakukan bersifat mutlak seratus persen,
penemuan ilmu pengetahuan bersifat
oleh guru adalah memilih metode, strategi, media
relatif.
ataupun model yang menjadikan siswa subjek d. Dalam proses belajar mengajar,
pengembangan konsep tidak dapat
pembelajaran yang aktif dan menjadikan
dilepaskan dari pengembangan sikap
pembelajaran efektif. dan nilai dalam diri siswa.
Departemen pendidikan nasional dalam Berdasarkan keempat alasan di atas perlu
Brahim (2007:40) menyatakan bahwa dicari cara belajar mengajar yang sebaik-
pendidikan sains diarahkan untuk mencari tahu baiknya. Kemampuan siswa dalam menemukan
dan berbuat sehingga dapat membantu siswa konsep perlu dibekali dengan kegiatan
untuk memperoleh pemahaman yang lebih pembelajaran yang berorientasi proses (student
mendalam tentang alam sekitar. centered). Dalam hal ini guru dapat
Makna pembelajaran dan pertimbangan mengembangkan keterampilan proses sains
karakteristik fisika terutama terkait penguasaan dalam pembelajaran sains. Rustaman (2005:78)
keterampilan masih belum terlaksana secara mengungkapkan keterampilan proses adalah
maksimal. Keterampilan dalam pembelajaran keterampilan yang melibatkan keterampilan-
fisika terutama pada kurikulum 2013 adalah keterampilan kognitif atau intelektual, manual
keterampilan proses sains. Menurut Beyer dalam dan sosial. Semiawan (1986:17) mendefinisikan

2
keterampilan proses sebagai keterampilan fisik 5. Mengajuka a. Bertanya apa, bagaimana,
n mengapa
dan mental terkait dengan kemampuan-
Pertanyaan b. Bertanya untuk meminta
kemampuan yang mendasar yang dimiliki, penjelasan
c. Mengajukan pertanyaan yang
dikuasai dan diaplikasikan dalam suatu kegiatan
berlatar belakang hipotesis
ilmiah, sehingga para ilmuan berhasil 6. Berhipotesi a. Mengetahui bahwa ada lebih
s dari 1 kemungkinan
menemukan sesuatu yang baru.
penjelasan dari 1 kejadian
Rustaman (2005:86) menyusun dan b. Menyadari bahwa suatu
mengembangkan aspek keterampilan proses penjelasan perlu diuji
kebenarannya dengan
sains dan indikatornya seperti yang disajikan memperoleh bukti
7. Merencana a. Menentukan alat/bahan yang
dalam Tabel 1. Dalam pembelajaran yang
kan digunakan
mengacu pada keterampilan proses sains siswa Percobaan b. Menentukan variabel/faktor
penentu
harus mampu menerapkan indikator-indikator
c. Menentukan apa yang diukur,
dalam aspek ketrampilan proses sains. Dengan diamati dan dicatat
d. Menentukan langkah kerja
mengetahui gambaran ketersediaan aspek
8. Menggunak a. Memakai alat/bahan
keterampilan proses sains pada sebuah buku an b. Mengetahui alasan
diharapkan guru dapat menerapkan dan alat/bahan mengapa menggunakan
alat/bahan
mengembangkannya pada saat proses belajar-
c. Mengetahui bagaimana
mengajar terhadap siswanya di kelas. menggunakan alat/bahan

Tabel 1 Keterampilan Proses Sains dan 9. Menerapkan a. Menerapkan konsep pada


Konsep situasi baru
Indikatornya
b. Menggunakan konsep pada
pengalaman baru untuk
No menjelaskan apa yang sedang
Aspek KPS Indikator
. terjadi
1. Observasi a. Menggunakan sebanyak
mungkin indra Mengomuni a. Mengubah bentuk penyajian
b. Mengumpulkan/menggunakan 10. kasikan b. Memberikan/ m e n g g a m b a
fakta relevan r k a n data empiris hasil
2. Klasifikasi a. Mencatat setiap pengamatan percobaan dengan
secara terpisah tabel/grafik/diagram
b. Mencari perbedaan, c. Menyusun dan
persamaan menyampaikan laporan secara
c. Mengontraksikan ciri-ciri sistematis
d. Membandingkan d. Menjelaskan hasil percobaan
e. Mencari dasar e. Membaca grafik atau tabel
pengelompokkan atau atau diagram
penggolongan
(Rustaman 2005:86)
f. Menghubungkan hasil-hasil
pengamatan
B. METODELOGI PENELITIAN
g. Menghubungkan hasil
p Interpretasi a. pengamatan
Menghubungkan hasil-hasil Berdasarkan studi pendahuluan tersebut,
3. pengamatan peneliti kemudian menetapkan kelas XII MIPA
b. Menemukan pola dalam suatu
seri pengamatan yang berjumlah 4 kelas di MA Negeri 1 (Model)
c. menyimpulkan Lubuklinggau tahun pelajaran 2017/2018 sebagai
4. Prediksi a. Menggunakan pola-pola hasil
pengamatan subjek penelitian, dengan jumlah total siswa
b. Menemukan apa yang sebanyak 155 siswa. Distribusi jumlah siswa tiap
mungkin terjadi pada keadaan
yang belum diamati kelas disajikan pada Tabel 2

3
langsung dari hasil tes diagnosis, lembar kerja
siswa, observasi, wawancara dengan siswa dan
Tabel 2 Subjek Penelitian dokumentasi kegiatan. Pada sumber data
No.
Kelas Jumlah siswa sekunder peneliti mengumpulkan informasi dari
berbagai hasil penelitian baik dari skripsi, jurnal
1. XII MIPA 1 37
yang relevan dengan penelitian dan juga buku-
2. XII MIPA 2 40
3. XII MIPA 3 39 buku yang berkaitan dengan penelitian yang
4. XII MIPA 4 39 dilakukan, sehingga data yang dihasilkan dapat
Jumlah 155 dipertanggungjawabkan.
(sumber: TU MA Negeri 1 (Model)
LLG) Teknik pengumpulan data yang digunakan
peneliti dalam penelitian ini adalah triangulasi
Dari keempat kelas tersebut, peneliti
teknik pengumpulan data yaitu beberapa teknik
mengambil 6 orang siswa dengan tingkat
pengumpulan data yang digabungkan berupa
kemampuan heterogen yaitu siswa dengan
dokumentasi hasil tes diagnosis dan Lembar
kemampuan tinggi (KT), siswa dengan
Kerja Siswa (LKS).
kemampuan sedang (KS) dan siswa dengan
Pedoman dokumentasi ini berupa studi
kemampuan rendah (KR) sebagai perwakilan dari
dokumentasi yang berasal dari hasil tes diagnosis
masing-masing kelas. Teknik pengambilan
dan Lembar Kerja Siswa (LKS) digunakan untuk
sampel yang digunakan yaitu teknik purposive
menganalisis aspek Keterampilan Proses Sains
sampling. Arikunto (2013:97) menjelaskan
(KPS) siswa kelas XII pada konsep fluida
bahwa purposive sampling adalah teknik
dinamis. Tes diagnosis berupa soal pilihan ganda
sampling yang digunakan oleh peneliti jika
mengenai pokok bahasan fluida dinamis, pada
peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan
setiap pertanyaan siswa menjawab setiap
tertentu atau tujuan tertentu di dalam
pertanyaan yang dipilih harus disertai dengan
pengambilan sampelnya. Diperoleh 23 siswa
alasan dari pilihan tersebut. Lembar Kegiatan
dengan kemampuan heterogen sebagai sampel
Siswa (LKS) yang digunakan didalamnya
penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 3.
terdapat materi dan kegiatan praktikum. Hilpan
Penggolongan tingkat kemampuan tersebut
(2014:48) menjelaskan bahwa untuk menghitung
berdasarkan pada hasil wawancara dengan guru
persentase frekuensi kemunculan seluruh aspek
fisika.
dengan cara menghitung presentase kemunculan
Tabel 3 Sampel Penelitian
indikator suatu aspek terhadap total kemunculan
No. Kelas Jumlah siswa
indikator seluruh aspek yaitu:
1. XII MIPA 1 5
Jumlah kemunculan indikator dari aspek tertentu
2. XII MIPA 2 6 %f= × 100%
Jumlah kemunculan seluruh indikator aspek KPS
3. XII MIPA 3 6 Keterangan : % f = Presentasi frekuensi seluruh
4. XII MIPA 4 6
aspek (%)
Jumlah 23
Jumlah soal tes diagnosis adalah sebanyak 15
Dalam memperoleh data penelitian, peneliti soal yang divalidasi oleh dosen ahli dari STKIP-
mengumpulkan data yang berasal dari sumber PGRI Lubuklinggau. Lembar Kerja Siswa (LKS)
data primer dan sekunder. Dalam pengumpulan juga divalidasi dan di uji reliabilitasnya. Validasi
data primer, peneliti mengumpulkan data secara dilakukan oleh dosen ahli dari STKIP-PGRI

4
Lubuklinggau dan guru Fisika di MA Negeri 1 alasan, yaitu jika jawaban benar dengan alasan
(Model) Lubuklinggau. benar maka aspek KPS muncul sesuai, jika
Dalam mengobservasi menggunakan lembar jawaban benar dengan alasan salah makan aspek
observasi KPS untuk menganalisis Keterampilan KPS muncul, jika jawaban benar dengan alasan
Proses Sains (KPS) ketika siswa melakukan tidak ada maka aspek KPS muncul tidak sesuai
percobaan yang terdapat pada lembar kerja siswa. dan jika jawaban salah dengan alasan salah maka
Lembar observasi KPS berpedoman pada aspek KPS tidak muncul. Tabel ketetapan
pedoman observasi untuk mengamati siswa pada interpretasi KPS untuk menentukan KPS siswa
saat melakukan percobaan. Lembar observasi dapat dilihat pada tabel 6
yang sudah dinilai observer terhadap siswa akan Tabel 6 Ketetapan Interpretasi KPS Tes
diagnosis
dilihat berdasarkan ketetapan interprestasi KPS
Kategori Rentang Dalam
fisika siswa yaitu pada tabel 4 Kemampuan Skor Aspek Persentase
Aspek KPS KPS (%)
Tabel 4 Ketetapan Interprestasi
KPS Fisika Siswa
Tidak Muncul 0≤ x ≤ 15 0≤ x ≤ 25
Rentang Skor Yang
Kategori
Dipenuhi Muncul Tidak 15≤ x ≤30 25≤ x ≤ 50
Muncul Sesuai Sesuai
39 < x ≤ 48
(MS) Muncul 30 ≤ x ≤45 50≤ x ≤ 75
Muncul (M) 30 < x ≤ 39
Muncul Tidak Sesuai (MTS) 21 < x ≤ 30 Muncul Sesuai 45≤ x ≤ 60 75≤ x ≤ 100
Tidak Muncul
12 < x ≤ 21
(TM) C. HASIL dan PEMBAHASAN
Sedangkan untuk melihat KPS siswa dengan Berdasarkan hasil pengumpulan data yang
tes diagnosis, soal yang diberikan harus telah dilakukan oleh peneliti yaitu dengan
mengandung aspek KPS walaupun tidak seluruh mendokumentasikan hasil tes diagnosis untuk
aspek KPS dapat ditampilkan dalam tes mengindentifikasi keterampilan proses sains
diagnosis. Peneliti menggunakan tes diagnosis siswa yang berjumlah 15 butir soal dan hasil
berupa pilihan ganda untuk mengetahui Lembar Kerja Siswa (LKS) beserta hasil
Keterampilan Proses Sains (KPS) disertai dengan observasi pada saat siswa melakukan praktikum
alasan mengapa siswa menjawab alasan tersebut yang terdapat dua praktikum dilaksanakan pada
sehingga dapat menggetahui seberapa tinggi tanggal 1 Agustus 2017 di MA Negeri 1 (Model)
siswa dalam memberikan jawaban yang sesuai Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan
dan riil. Panduan penilaian untuk menentukan sampel penelitian sebanyak 23 siswa yang
Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa dapat diambil dari perwakilan masing-masing kelas XII
dilihat pada tabel 5 MIPA yang berjumlah empat kelas yaitu 6 siswa
Tabel 5 Panduan Penilaian KPS Pada dengan tingkat kemampuan tinggi, sedang dan
Tes Diagnosis rendah. Penentuan tingkat kemampuan tersebut
Alasan
Jawaban didasarkan pada hasil wawancara dengan guru
Benar Salah
Benar 1 0 fisika kelas XII. Penelitian ini menggunakan
Salah 0 0
wawancara semiterstruktur yaitu mencari
Keterangan : Muncul Sesuai KPS = 1
Tidak Muncul KPS = 0 informasi kepada siswa mengenai permasalahan

Hasil dari tes diagnosis siswa akan dilihat yang dihadapinya dengan lebih terbuka.

berdasarkan jawaban pilihan ganda beserta Wawancara dilkukan untuk memberikan solusi

5
dalam meningkatkan keterampilan proses sains
Dari hasil persentase siswa yang mempunyai
siswa. Wawancara dilakukan pada tanggal 2-3
aspek KPS muncul (M) dan tidak muncul (TM) pada
Agustus 2017 terhadap siswa yang memiliki
tiap butir soal. Secara keseluruhan, persentase rata-
Keterampilan Proses Sains (KPS) rendah dan
rata dari kemunculan aspek KPS tersebut ditampilkan
siswa yang memiliki kesulitan pada beberapa
pada gambar 1
aspek Keterampilan Proses Sains (KPS), yaitu
enam orang siswa dengan tingkat kemampuan
34.20% 42,31%
sedang dan rendah diambil 40% dari jumlah 45
15.07%
sampel. 30 8.41%
15
1. Analisis Data Hasil Tes Diagnosis
0
Keterampilan Proses Sains (KPS) Siswa
Muncul Muncul Muncul Tidak
Sesuai (M) Tidak Muncul (
Tabel 7 (MS) Sesuai TM )
Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa (MTS)
pada tiap butir soal
Persentase
Buti Gambar 1 Diagram kolom kategorisasi KPS
Munc Tidak
r Aspek KPS Munc siswa pada setiap aspek secara keseluruhan
Munc ul Munc
Soal ul
ul Tidak ul
Sesuai Grafik rata-rata persentase untuk kategorisasi
Sesuai
26,08 8,69% 56,52 KPS siswa yang muncul (M) dan tidak muncul (TM)
1 Observasi 8,69%
% %
69,56 17,39 8,69% berdasarkan hubungannya dengan kategori
2 Berhipotesis 4,34%
% %
heterogenesis kemampuan siswa yaitu kemampuan
Menerapkan 69,56 13,04 13,04 4,34%
3
konsep % % % tinggi (KT), kemampuan sedang (KS) dan
65,21 00,00 21,73 13,04
4 Prediksi kemampuan rendah (KR) adalah pada gambar 2
% % % %
Mengkomu 13,04 00,00 82,60
5 4,34% % % 100
nikasikan %

6
Menerapan 47,82
8,69%
00,00 43,47 80 37.5% 44.76% 45%
konsep % % %
26,08 13,04 60 14.16%
52,17
7 Klasifikasi
%
8,69% % % 7.5% 12.38% 20%
40 7.61%
Interpretasi 8,33%
52,17 21,73 21,73 20 40.83%
8 dan 4,34% 35.23% 26.66%
% % %
observasi
0
Prediksi dan
17,39 13,04 65,21 Kemapuan Kemampuan Kemampuan
9 Menerapkan 4,34%
% % % Tinggi (KT) Sedang (KS) Rendah (KR)
konsep
30,43 13,04 34,78 21,73
10 Klasiifikasi
% % % %

Menerapkan 13,04 13,04 69,56


11 4,34%
konsep % % %
Interpretasi
26,08 21,73 47,82 Gambar 2 Diagram kolom kategorisasi KPS siswa
12 dan 4,34%
% % %
Observasi pada setiap aspek berdasarkan tingkat
Menerapkan 30,43 00,00 00,00 69,56 kemampuan siswa
13 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Konsep % % % %
Merencanak mengetahui Keterampilan Proses Sains (KPS) fisika
21,73 65,21
14 an 4,34% 8,69%
% %
Percobaan siswa kelas XII di MA Negeri 1 (Model)
Menggunak
00,00 39,13 52,17 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2017/2018, mencari
15 an 8,69%
% % %
Alat/bahan tahu penyebab dari tidak kemunculan aspek KPS serta

6
memberikan solusi untuk meningkatkan Keterampilan Muncul Tidak Sesuai (MTS) dan Tidak Muncul (TM)
Proses Sains (KPS) tersebut. Untuk dapat (Lampiran B). Secara keseluruhan, persentase rata-
mendiagnosis KPS siswa, penliti menggunakan tes rata ketiga kelompok tersebut ditampilkan pada
diagnosis yang dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus gambar 3
2017 pada subjek yang berjumlah 23 siswa. Hasil tes
diagnosis menunjukkan bahwa dari 15 butir soal yang
ada, terdapat 6 butir soal soal yang paling banyak 80 74,01%
siswa KPSnya tidak muncul, yaitu soal nomor 5, 9,
60
11, 13,14 dan 15. Dari hasil tes diagnosis, ditemukan
bahwa, rata-rata persentase KPS siswa tidak muncul 40
adalah 41,44% 15,94% KPS siswa muncul tidak
20 10,09% 13,30%
sesuai, 8,40% KPS siswwa muncul dan 34,19% KPS
0%
siswa muncul sesuai dan artinya sebagian besar siswa 0
KPS nya tidak muncul pada pokok bahasan fluida MS M MTS TM
dinamis. Jika digolongkan berdasarkan tingkatan
Gambar 3 Diagram kolom kategorisasi KPS siswa
kemampuan siswa, KPS yang tidak muncul paling pada percobaan pertama secara keseluruhan
banya terjadi pada siswa dengan kemampuan rendah
Grafik rata-rata persentase untuk kategorisasi KPS
(42,5%) dan kemampuan sedang (44,76%), sedangkan
siswa pada percobaan pertama yang Muncul Sesuai
kemampuan tinggi (37,5%). Untuk lebih detailnya
(MS), Muncul (M), Muncul Tidak sesuai (MTS) dan
pada bab ini akan dibahas jawaban pada butir soal
Tidak Muncul (TM) berdasarkan hubungannya
yang siswa paling banyak KPSnya tidak muncul.
dengan kategori heterogenesis kemampuan siswa
2. Analisis Data Hasil Lembar Kerja Siswa (LKS)
berdasarkan Lembar Observasi yaitu Kemampuan Tinggi (KT), Kemampuan Sedang
(KS) dan Kemampuan Rendah (KR) adalah pada
a. Data hasil lembar observasi KPS siswa
gambar 4
dalam praktikum pada percobaan pertama.
Tabel 8 0 0% 0% 0%
100% 19,34%
Kategorisasi aspek KPS siswa pada 24,22%
percobaan 1 berdasarkan tingkat 80%
72,10%
kemampuan siswa 60%
Persentase(%) 40% 75.77% 10.58%
Munc 20% 27,89%
Tingkat Munc
N Munc ul Tidak 0% 0% 0%
Kemampua ul
o ul Tidak Muncul
n Siswa Sesuai
(%) Sesuai (TM)
(MS)
(MT)
1 Kemampua
n Tinggi 25% 75% 0,00% 0,00%
(KT)
2 Kemampua
71,42 28,57
n Sedang 0,00% 0,00%
% %
(KS)
3 Kemampua
n Rendah 00,00
75% 25% 0,00%
(KR) %

Dari hasil persentase siswa pada percobaan Gambar 4 Diagram kolom kategorisasi KPS siswa
pada percoban pertama berdasarkan tingkat
pertama yang KPS Muncul Sesuai (MS), Muncul (M), kemampuan siswa

7
Dari hasil lembar observasi KPS pada percobaan Grafik rata-rata persentase untuk kategorisasi
pertama ditemukan bahwa, rata-rata persentase siswa KPS siswa pada percobaan pertama yang Muncul
yang aspek KPSnya tidak muncul (TM) 0%, dan Sesuai (MS), Muncul (M), Muncul Tidak sesuai
13,30% Muncul Tidak Sesuai (MTS), 74,01% Muncul (MTS) dan Tidak Muncul (TM) berdasarkan
(M), 10,09% Muncul Sesuai (MS) dan artinya hubungannya dengan kategori heterogenesis
sebagian besar siswa Keterampilan Proses Sains kemampuan siswa yaitu Kemampuan Tinggi (KT),
(KPS) pada pokok bahasan fluida dinamis Kemampuan Sedang (KS) dan Kemampuan Rendah
menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada (KR) adalah pada gambar 6
percobaan pertama muncul. Jika digolongkan
berdasarkan tingkatan kemampuan siswa,
100% 0% 0 0% 0%
Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa tidak ada 20%
33,75%
yang tidak muncul, sendangkan Keterampilan Proses 80%

Sains (KPS) siswa yang Muncul Tidak Sesuai (MTS) 100%


60%
paling banyak terjadi pada siswa dengan kemampuan 65,45%
40%
sedang (24,22%) sedangkan siswa pada kemampuan 66,25%
rendah (19,34%) dan kemampuan tinggi (0%). 20%
b. Data hasil lembar observasi KPS siswa dalam 14,54%
0%
praktikum pada percobaan kedua
Tabel 9
Kategorisasi aspek KPS siswa pada percobaan
2 berdasarkan tingkat kemampuan siswa
Persentase(%)
Muncu
Tingkat
N Muncul l Tidak
Kemampuan Muncu
o Sesuai Tidak Muncu
Siswa l (%)
(MS) Sesuai l (TM)
(MT)
1 Kemampuan
Tinggi (KT) 62,5% 37,5% 0,00% 0,00%
2 Kemampuan
00,00% 100% 0,00% 0,00% Gambar 6 Diagram kolom kategorisasi KPS siswa
Sedang (KS)
3 Kemampuan pada percoban kedua berdasarkan tingkat
12,5% 62,5% 25% 0,00%
Rendah (KR) kemampuan siswa

Dari hasil persentase siswa pada percobaan Dari hasil lembar observasi KPS pada percobaan
pertama yang KPS Muncul Sesuai (MS), Muncul (M), kedua ditemukan bahwa, rata-rata persentase siswa
Muncul Tidak Sesuai (MTS) dan Tidak Muncul (TM). yang aspek KPSnya tidak muncul (TM) 0%, dan
Secara keseluruhan, persentase rata-rata ketiga 6,41% Muncul Tidak Sesuai (MTS), 63,94% Muncul
kelompok tersebut ditampilkan pada gambar grafik 5 (M), 29,63% Muncul Sesuai (MS) dan artinya
sebagian besar siswa Keterampilan Proses Sains
80 63,94%
60 29,63% (KPS) pada pokok bahasan fluida dinamis
40 6,41% 0%
20 menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada
0
Muncul Muncul Muncul Tidak percobaan pertama muncul. Jika digolongkan
Sesuai (M) Tidak Muncul (
berdasarkan tingkatan kemampuan siswa,
(MS) Sesuai TM )
(MTS) Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa tidak ada
yang tidak muncul dan Keterampilan Proses Sains
Gambar 5 Diagram kolom kategorisasi KPS siswa
pada percobaan pertama secara keseluruhan (KPS) siswa yang Muncul Tidak Sesuai (MTS),

8
paling banyak dialami siswa pada tingkat kemampuan guru kesempatan
bertanya.
rendah (20%) sedangkan siswa siswa pada Berhipot Dapat membuat Dapat membuat
kemampuan sedang (0%) dan kemampuan tinggi esis hipotesis berdasarkan hipotesis
permasalahan yang berdasarkan
(0%). diberikan. permasalahan yang
diberikan namun
3. Analisis Data Hasil Wawancara ada satu orang yang
Wawancara semiterstruktur dilakukan tidak bisa membuat
hipotesis.
terhadap siswa yang paling banyak mengalami Merenca Tidak dapat Tidak dapat
nakan membedakan alat dan membedakan alat
aspek KPSnya tidak muncul yaitu 26% dari percoba bahan. Dalam dan bahan. Dalam
jumlah sampel berdasarkan hasil tes diagnosis dan an menentukan langkah menentukan
kerja sudah muncul. langkah kerja sudah
LKS siswa berdasarkan hasil lembar observasi muncul.
Menggu Dapat menggunakan Dapat menggunakan
KPS untuk mengetahui lebih lanjut Keterampilan nakan alat dan bahan pada alat dan bahan pada
Proses Sains fisika siswa. Diperoleh 6 orang alat dan percobaan. percobaan.
bahan
dengan kemampuan Sedang (KS) dan Menera Tidak menggunakan Tidak menggunakan
pkan konsep dalam konsep dalam
Kemampuan Rendah (KR) sebagai sampel konsep mengatasi suatu mengatasi suatu
wawancara. permasalahan. permasalahan.
Mengko Dapat membuat Tidak dapat
Tabel 10 munikas grafik, menyusun membuat grafik,
KPS berdasarkan hasil wawancara dengan ikan laporan dengan menyusun laporan
siswa sistematis namun dengan tidak
Tingkat Kemampuan Siswa tidak dapat membaca sistematis dan tidak
Aspek grafik. dapat membaca
Kemampuan Kemampuan grafik
KPS
Sedang Rendah
Observ Langsung melihat Melihat gambar Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
asi keadaan langsung, yang akan Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa, maka peneliti
menggunakan buku diobservasi, siswa
namun tidak tidak menggeneralisasikan penyebab tidak munculnya
memahami konsep menggunakan aspek-aspek KPS siswa kelas XII MIPA MA Negeri 1
Asas Bernoulli fakta atau sumber
dalam (Model) Lubuklinggau Tahun Ajaran 2017/2018
menghadapi suatu adalah sebagai berikut:
permasalahan.
Klasifi Selalu mencatat Mencatat setiap
kasi setiap pengamatan pengamatan ada 1. Aspek Observasi, siswa masih kurang dalam
dan dapat mencari juga yang tidak mengobservasi suatu masalah tidak berdasarkan
perbedaan dan langsung dicatat
persamaan namun sehingga salah pada fakta atau sumber yang mendukung dalam
tidak menyadari dalam obervasi.
kesalahan dalam megklasifikasi
mengklasifikasi. perbedaan/persam 2. Aspek Klasifikasi, Siswa tidak langsung
aan. mencatat hasil-hasil pengamatan dan
Interpre Tidak dapat Tidak dapat
tasi membuat membuat menghubungkannya dengan pemngamatan
kesimpulan kesimpulan dari tersebut.
percobaan.
Prediksi Dapat membuat Dapat membuat 3. Aspek Interpretasi, kurang pahamnya siswa
prediksi yang akan prediksi yang akan
terjadi pada suatu terjadi pada suatu
dalam membuat kesimpulan bukan berdasarkan
percobaan/permasalah percobaan/permasal konsep yang dihubungkan dengan hasil dan
an. ahan.
Mengaj Tidak selalu bertanya, Tidak selalu pembahasan dari percobaan yang dilakukan
ukan kadang-kadang. Guru bertanya kepada namun berdasarkan pada pembahasan yang
Pertanya selalu memberikan guru saat belajar
an kesempatan bertanya namun diberikan diulang kembali.

9
4. Aspek Prediksi, Siswa tidak dapat memprediksi pokok bahasan fluida dinamis. Dengan
serta permasalahan tidak didasarkan pada sutau persentase rata-ratanya yaitu KPS siswa tidak
konsep. muncul adalah 42,31%, 15,07% KPS siswa
5. Aspek Mengajukan Pertanyaan, kurang muncul tidak sesuai, 8,41% KPS siswa
aktifnya siswa dalam mengajukan pertanyaan muncul dan 34,20% KPS siswa muncul
kepada guru saat proses belajar mengajar. sesuai. Berdasarkan hasil Lembar Kerja
6. Aspek Berhipotesis, hipotesis yang dibuat siswa Siswa (LKS) berdasarkan lembar observasi
masih kurang menggambarkan dugaan KPS ditemukan bahwa sebagian besar siswa
sementara dalam percobaan, siswa masih kelas XII MA Negeri 1 (Model)
bingung dalam membuat hipotesis namun siswa Lubuklinggau Tahun Ajaran 2017/2018
menyadari hipotesis perlu diuji kembali dikatakan Keterampilan Proses Sains (KPS)
kebenarannya. siswa muncul pada pokok bahasan fluida
7. Aspek Merencanakan Percobaan, kurang dinamis.
pahamnya siswa dalam menentukan mana yang 2. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan
alat dan mana yang bahan dan masih ada peneliti, maka solusi yang dapat diberikan
beberapa langkah kerja yang tidak berurutan. untuk meningkatkan Keterampilan Proses
8. Aspek Menggunakan Alat dan Bahan, siswa Sains (KPS) fisika siswa haruslah terlebih
kesulitan dalam percobaan kedua pada saat dahulu mengidentifikasi aspek-aspek KPS
melubangi botol. apa yang tidak muncul atau muncul tidak
9. Aspek Menerapkan Konsep, siswa kurang sesuai sehingga siswa mengalaminya dan apa
sekali dalam menerapkan konsep kedalam setiap penyebab dari tidak munculnya aspek-aspek
hasil pengamatan dan kesimpulan hanya KPS tersebut, memberikan kesempatan
berdasarkan pada menebak. untuk menggunakan keterampilan proses
10. Aspek Mengkomunikasikan, dalam menyusun dalam melakukan eksplorasi materi dan
laporan siswa tidak secara berurutan, kurang fenomena, serta memberikan teknik atau
mengerti dalam membaca tabel dan strategi untuk meningkatkan ketermpilan
menyampaikan hasil di depan kelas kurang proses sains.
berani.
E. DAFTAR PUSTAKA

D. SIMPULAN Arikunto, Suharsimi. 2013. Manajemen


Berdasarkan hasil analisis data penelitian Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
tentang Keterampilan Proses Sains (KPS) fisika Brahim, Theresia K. 2007. Peningkatan
siswa pada pokok bahasan fluida dinamis pada Hasil Belajar Sains Siswa Kelas IV
siswa kelas XII MA Negeri 1 (Model) Sekolah Dasar, Melalui
Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2017/2018, Pendekatan Pemanfaatan Sumber
peneliti simpulkan bahwa:
Daya Alam Hayati di Lingkungan
1. Berdasarkan hasil tes diagnosis ditemukan
Sekitar. Jurnal Pendidikan
bahwa sebagian besar siswa kelas XII MA
Penabur, 9(6).
Negeri 1 (Model) Lubuklinggau Tahun
Dananjaya, Utomo. 2010. Media
Ajaran 2017/2018 dikatakan Keterampilan
Proses Sains (KPS) siswa tidak muncul pada Pembelajaran Aktif. Bandung: Nuansa

10
Cendekia.
Haryono. 2006. Model Pembelajaran Berbasis
Peningkatan Keterampilan Proses
Sains. Jurnal Pendidikan Dasar, 7(1).
Hilpan, Muhammad. 2014. Analisis Ketersediaan
Keterampilan Proses Sains (KPS)
dalam Buku Sekolah Elektronik (BSE)
Fisika Kelas XI Pada Konsep Fluida.
Skripsi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Kholifudin, M Yasin. 2012. Pembelajaran Fisika
dengan Inkuiri Terbimbing Melalui
Metode Eksperimen Dan Demonstrasi
Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa.
Paper dipresentasikan di Prosiding
Pertemuan Ilmiah XXVI HFI Jateng
& DIY, Purworejo.
Rustaman, Nuryani Y. dkk. 2005. Strategi
Belajar Mengajar Biologi. Malang:
IKIP Malang.
Semiawan, Conny. 1986. Pendekatan
Keterampilan Proses. Jakarta:Gramedia.

11

S-ar putea să vă placă și