Sunteți pe pagina 1din 6

59

HUBUNGAN ANTARA INTERVENSI KEPERAWATAN DAN DOKUMENTASI


KEPERAWATAN
1 2 3
Sugeng Mashudi , Supatmi , Isnur Laili
1 2
Bagian Keperawatan Komunitas, Bagian Keperawatan Maternitas
Fakultas Ilmu Kesehatan UMSurabaya
3
Perawat RSUD Pamekasan

Abstract
Documentation has an important role in the nursing process. One of the things
which should be documented in the nursing process is the direct nursing care to the
patient.
The treatment of this study is analyzing the correlation between direct nursing
interventions with the nursing care documentation. The research design uses
observational analytical inferential hypothesis. Out of the entire 15 nurses in the in-
patient ward of District General Hospital (RSUD) Pamekasan, 9 were taken as
respondents by using simple random sampling.
All the data was gathered using observation sheets, an then analyzed by using
sperman rank statistics test with the significance degree α ≤ 0,05.
The result of the statistics research show the value (r) of -0,800 and the value (p)
of 0,010. the (r) value demonstrates the degree of the correlation between the
correlations between direct nursing interventions to the client with the nursing care
documentation belongs to the high category. The negative (r) value demonstrates the
reverse correlation, meaning that if the direct nursing intervention increases, then
documentation decreases. The (p) value = 0.010 < α 0,005, which means there is
significant correlation between the amount of direct nursing intervention with the nursing
care documentation.
The time of the nurse to do direct nursing intervention belong to average to high
category. And the documentation. Of nursing intervention belong to adequate category.
This is caused by the high level of mobility, the unbalance ratio of nurse and patient and
the absence of a clear job description as well. Therefore, there should be further
quantity-based research on the direct nursing intervention ( the human resources and the
treatment).
Key words : Direct nursing, Documentation, Time.
LATAR BELAKANG Dokumentasi keperawatan yang baik dan
Semakin meningkatnya sesuai dengan standar meningkatkan
pendidikan, situasi dan informasi yang kualitas pelayanan yang dinikmati oleh
bisa diperoleh masyarakat dengan cepat klien, dan kualitas perawatan kesehatan
dan akurat maka masyarakat saat ini juga meningkat ketika tindakan perawatan dan
menuntut kualitas pelayanan kesehatan. staf cukup berimbang. Salah satu tindakan
Untuk menghadapi tuntutan masyarakat yang dilakukan perawat kepada pasien
tersebut bidang keperawatan dituntut untuk adalah tindakan perawatan langsung,
semakin sadar akan kedudukan, peran, dimana tindakan perawatan secara
fungsi dan tanggung jawabnya sehingga langsung pada klien merupakan semua
kualitas tenaga keperawatan dan kualitas kegiatan yang mungkin dilaksanakan oleh
keperawatan dapat ditingkatkan seoarang perawat terhadap pasien,
(Nursalam, 2007 ). Untuk melihat kualitas misalnya menerima pasien, anamnese
asuhan keperawatan juga dapat diketahui pasien, mengukur tanda vital, menolong
dari penulisan dokumentasi asuhan BAB/BAK, merawat luka, mengganti
keperawatan (Nursalam, 2001). balutan, mengangkat jahitan, kompres,
memberi suntikan/obat/imunisasi, dokumentasinya. Misalnya ditemukannya
penyuluhan kesehatan (Ilyas, 2000 ). oleh peneliti adanya tindakan yang belum
Dari analisa situasi pada ruang waktunya dikerjakan tetapi oleh petugas
inap interna di RSUD Pamekasan ruang tersebut sudah
tempat diparaf/ditandatangani, selain itu juga
yang akan dilakukan penelitian ditemukan adanya tindakan yang sudah
didapatkan
dikerjakan tetapi pada rekam medik belum
bahwa jumlah pasien bulan
tertulis dengan baik (Sumber data primer,
september
2009). Tujuan penelitian ini adalah
2009 sebanyak ( 270 orang ) dan pada
mengetahui hubungan antara tindakan
bulan oktober 2009 sebayak ( 345 orang ),
dari semua pasien yang ada jika keperawatan langsung dengan
dikelompokkan kasusnya rata-rata tiap pendokumentasian asuhan keperawatan
bulannya ada ( 50 sampai 55 kasus ). pada klien di ruang inap interna RSUD
Jumlah tenaga/perawat pelaksana yang ada Pamekasan.
diruang inap interna sebanyak (16 orang)
terdiri dari laki-laki (10 orang), perempuan METODE
(6 orang). Perawat jaga tiap shif 3 orang, Desain penelitian ini
Padahal ruangan tersebut mempunyai croseksional,dengan jumlah
tingkat mobilitas yang tinggi dengan sebanyak 16 perawat di RSUD pamekasan.
Jumlah tempat tidur 43, BOR/hari rata-rata Teknik pengambilan sampel menggunakan
88,4%, jumlah pasien yang membutuhkan simple randomsampling didapatkan 9
bantuan minimal 25 orang, parsial 8 orang, perawat. Dengan instrumen penelitian
total 5 orang. Dengan analisa tersebut ceklist di dapatkan data tindakan
kalau didasarkan pada penetapan tenaga keperawatan langsung dan dokumentasi
keperawatan menurut (Ratna, 2006) sesuai implementasi keperawatan. Analisis data
klasifikasi klien minimal (pagi 0,17, siang menggunakan uji statistik sperman rang
0,14, malam 0,07), parsial ( pagi 0,27, test untuk mengetahui hubungan antar
siang 0,15, malam 0,10 ), total ( pagi 0,36, variabel. Variabel independen penelitian
siang 0,30, malam 0,20 ) tentunya ada ini adalah tindakan kerawatan langsung
ketidakseimbangan antara jumlah perawat dan variabel dependen adalah
jaga dengan jumlah pasien yang harus pendokumentasi anasuhan keperawatan.
dilayani, secara otomatis juga akan
meningkatkan kegiatan perawat dalam
memberikan tindakan perawatan langsung,
yang juga akan berefek pada penulisan

HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Tabulasi Silang Antara Lama Tindakan Kerawatan Langsung Dengan
Pendokumentasian Implementasi Asuhan Keperawatan Diruang Rawat Inap
RSUD Pamekasan Pada Tanggal 11 - 25 Januari 2010
Tindakan Penulisan dokumentasi Total
perawatan implementasi ASKEP
langsung Kurang Cukup
jumlah jumlah jumlah %
Cukup
Tinggi
Total
Sper man rank (Rho) r = - 0,800 p = 0,01
Tabel di atas menunjukkan pendokumentasian impelementasi asuhan
adanya hubungan yang kuat antara lama keperawatan. Berdasarkan hasil analisa
tindakan perawatan langsung dengan dengan sperman rank (rho) diperoleh hasil
data dimana nilai koefisien korelasi ( r ) gambaran yang rinci dari tugas dan
sebesar (- 0,800) dan nilai p = 0,01. tanggung jawabnya perawat (Aditama,
Dengan melihat p maka dapat disimpulkan 2003).
bahwa ada hubungan antara tindakan Ruang rawat inap interna RSUD
keperawatan langsung dengan Pamekasan memiliki jumlah tenaga
pendokumentasian asuhan keperawatan perawat pelaksana sebanyak 15 orang.
pada klien, atau dengan kata lain nilai p = Perawat jaga tiap shif 3 orang. Semua
0,01 kurang dari α = 0,05, maka Hi perawat yang rata-tata berpendidikan D-III
diterima. Nilai (r) menunjukkan hubungan keperawatan, yang mana kegiatan sehari-
antara tindakan keperawatan dengan harinya melakukan tindakan observasi
pendokumentasian anasuhan keperawatan tanda-tanda vital, perawatan luka,
langsung pada klien adalah masuk perawatan pernafasan, manegemen
kategori sangat tinggi. nilai (r) yang pengobatan dan cairan, managemen pasien
negatif menunujukkan hubungan terbalik ( izin masuk, pelepasan, pemindahan ),
artinya apabila tindakan perawatan tindakan keamanan, komunikasi,
langsung meningkat maka pengkajian dan lain-lain (Gilles 1996).
pendokumentasian berkurang. Tindakan perawatan meningkat disebabkan
oleh ketidak seimbangan rasio antara
PEMBAHASAN perawat dan pasien menurut penelitian
Tindakan Kerawatan Langsung yang dilakukan Douglas yang dikutip dari
Sesuai dengan tujuan khusus dari Nursalam (2003), menentukan klasifikasi
penelitian ini, yaitu mengidentifikasi derajat ketergantungan pasien menjadi 3
tindakan perwatan langsung maka yaitu : minimal care, partial care dan total
dilakukan observasi pekerjaan atau care dari klasifikasi tersebut ditentukan
lama jumlah perawat berdasarkan tingkat
tindakan perawatan langsung ketergantungan pasien setiap shift jaga.
dimana Seharusnya jika saat penelitian
setiap perawat di lakukan dua kali rata-rata pasien yang dirawat sebanyak 35-
observasi, yang kemudian dilakukan 38 pasien, dengan klasifikasi sebagai
penghitungan yang didapatkan hasil rata- berikut : total care 5 pasien, parsial care 8
rata dari lama tindakan perawat dalam pasien dan minimal care 25 pasien, maka
memberikan tindakan perawatan langsung dibutuhkan perawat sebanyak 8 perawat
pada klien di ruang rawat inap interna pada shift pagi, 6 perawat pada shif siang
RSUD pamekasan, bahwa jumlah waktu dan 4 perawat pada shif malam. Jika
yang digunakan perawat untuk tindakan ditambah tenaga yang libur 5 orang, 1
perawatan langsung dalam tingkat sedang kepala ruangan dan 3 PP, maka jumlah
dan berat. Perawat dengan jumlah waktu tenaga yang dibutuhkan pada ruangan
berkategori tinggi sebanyak 5 orang tersebut sebanyak 27 orang. Dari data
(55,6%) perawat dengan jumlah waktu tersebut dapat dilihat tindakan perawatan
berkategori sedang sebanyak 4 orang secara kuantitas tidak seimbang dari segi
(44,4%). rasio perawat dengan pasien. Dari
Kondisi tersebut kemungkinan penghitungan diatas dapat diambil
disebabkan oleh tingginya kegiatan kesimpulkan bahwa diruangan tersebut
tindakan perawatan langsung yang harus terjadi ketidak seimbangan rasio perawat
diselesaikan. Tingginya kegiatan dengan pasien, hal ini akan berakibat
perawatan langsung tersebut bisa fungsi perawat sebagai pemberi pelayanan
disebabkan oleh ketidak sesuaian antara kurang optimal.
jumlah tenaga dengan jumlah pasien, hal
ini akan menyebabkan kualitas pelayanan Pendokumentasian Askep
menurun. kualitas kesehatan meningkat Dalam mengidentifikasi penulisan
ketika tindakan perawatan dan staf cukup dokumentasi implementasi asuhan
berimbang (Ilyas, 2000). Selain hal keperawatan pada rekam medis di ruang
tersebut belum jelasnya job description rawat ianap interna RSUD Pamekasan
juga mempengaruhi hasil diatas. Job
description yang jelas akan memberikan
didapatkan dari hasil dua kali observasi pengolahan dihitung dengan “Spearman
terhadap 9 responden yang kemudian Rho” menggunakan program SPSS for
dihitung rata- rata dimana windows dengan derajat kemaknaan α =
pendokumentasian asuhan keperawatan 0,05. Dihasilkan data dimana nilai
masuk kategori cukup 5 orang (55,6%), koefisien korelasi (r) sebesar (-0,800) dan
kurang (44,4%). nilai (p) sebesar (0,010). Nilai (r)
Sembilan responden yang semuanya menunjukkan derajat hubungan antara
rata-rata D-III keperawatan memberikan tindakan perawatan langsung dengan
kotribusi terhadap hasil tersebut diatas, pendokumentasian asuhan keperawatan
karena semakin tinggi tingkat pendidikan pada klien adalah masuk kategori sangat
sesorang makin mudah orang itu tinggi, nilai (r) yang negatif menunjukkan
menerima informasi sehingga makin hubungan terbalik artinya apabila tindakan
banyak pengetahuan yang dimilikinya perawatan langsung meningkat maka
(Kuncoroningrat, 1997 dikutip oleh pendokumentasian berkurang. Dengan
Nursalam 2001). Tapi ternyata perawat melihat nilai p maka dapat disimpulkan
dengan pengetahuan yang cukup mengenai bahwa ada hubungan antara tindakan
pengetahuan pendokumentasian asuhan perawatan langsung dengan
keperawatan masih belum maksimal pendokumentasian asuhan keperawatan
dalam melakukan pendokumentasian atau dengan kata lain nilai p = 0,010
asuhan keperawatan. Dokumentasi yang kurang dari α = 0,05, maka Hi diterima.
baik akan mampu mencegah tumpang artinya ada hubungan antara tindakan
tindih tindakan keperawatan karena perawatan langsung dengan
dokumentasi tindakan keperawatan pendokumentasian asuhan keperawatan.
merupakan suatu alat komunikasi antar Dikutip dari (Arijani 2007)“
tenaga keperawatan (Nursalam, 2001). Indonesian Psychiatric Quarterly”. (1998)
Dari data diatas menunjukkan mengatakan semakin tinggi beban kerja
bahwa sebagian perawat belum mampu yang membutuhkan energi, waktu dan
mendokumentasikan perawatan langsung pikiran semakin meningkatkan tingkat
sesuai standar. Dari hasil observasi yang stess yang berkaitan pada hasil kerja yang
dilihat oleh peneliti sebagian responden optimal. Didukung oleh pernyataan Asaad
tidak menulis secara langsung setelah 2001, dikutip dari (Arijani 2007) bahwa
tindakan dilakukan, kadang ada yang lupa beban kerja tinggi dapat mempengaruhi
menanda tangani penulisan yang telah secara fisik dan mental yang akan
dilakukan, dan sebagian besar responden memperngaruhi hasil kerja. Menurut
tidak menuliskan respon klien setelah Hendro P. 2001 bahwa pendokumentasian
responden melakukan tindakan perawatan asuhan keperawatan dipengaruhi oleh
langsung. padahal pengkajian ulang dan beban kerja, dikutip dari (Arijani 2007).
evaluasi respon klien terhadap tindakan Dari uji statistik didapatkan
keperawatan dan tindakan medis dapat hubungan yang signifikan antara lama
sebagai petunjuk dan kesinambungan waktu tindakan perawatan langsung
dalam proses keperawatan, dan dapat dengan pendokumentasian implementasi
sebagai petunjuk adanya perubahan dari asuhan keperawatan. Dengan kata lain
setiap tahap (Nursalam 2001). semakin tinggi waktu yang digunakan
untuk tindakan perawatan langsung pada
Hubungan Tindakan Perawatan klien semakin kurang dalam
Langsung Dengan Pendokumentasian pendokumentasian implementasi asuhan
Asuhan Keperawatan keperawatan. Hal ini dipengaruhi oleh
Dari data yang telah terkumpul beberapa faktor diantaranya rasio tenaga
dari ruang rawat inap interna RSUD perawat pelaksana yang tidak seimbang
Pamekasan akan di uraikan hubungan dengan jumlah pasien sehingga tingkat
antara tindakan kerawatan langsung mobilitas tindakan perawatan langsung jadi
dengan pendokumentasi asuhan tinggi yang menyebabkan kurangnya
keperawatan dilakukan waktu untuk melaksanakan
dengan
pendokumentasian. Belum adanya job dibuat uraian tugas (job description) dan
description yang jelas juga mempengaruhi mensosialisasikannya kepada perawat yang
hasil diatas. Kurangnya motivasi dari kemudian diikuti dengan supervisi ketat
penanggung jawab ruangan untuk dan kontinyu agar sesuai dengan tujuan.
memotivasi perawat pelaksana dalam Perlu dilakukan supervisi oleh kepala
melakukan pendokumentasian. Sebab jika ruangan melalui pengamatan langsung
dilihat dari segi pengetahuan, perawat dengan dibantu suatu darfar isian chek list
pelaksana yang merupakan sasaran yang telah dipersiapkan sesuai dengan
penelitian ini merupakan perawat dengan sasaran pengamatan yang bersifat pokok
latar belakang pendidikan DIII dan strategis saja selective supervision
keperawatan yang telah tahu tentang serta menggunakan pebdekatan secara
dokumentasi asuhan keperawatan. edukatif dan suportif bukan kekuasaan atau
Menurut peneliti dengan tingkat otoriter. Perlu dilakukan penelitian lebih
mobilitas yang tinggi mengakibatkan lanjut mengenai tindakan kerawatan
adanya poin yang ada dalam penulisan langsung berdasarkan kuantitas (tenaga
dokumentasi implementasi asuhan dan tindakan).
keperawatan yang belum sempat terisi.
DAFTAR PUSTAKA
SIMPULAN DAN SARAN Allen, Carol Vestal, (1998), Memahami
Waktu perawat untuk melakukan Proses Keperawatan dengan
tindakan perawatan langsung di ruang inap pendekatan latihan; alih bahasa
interna RSUD Pamekasan masuk kategori Cristantie Efendy, EGC, Jakarta.
sedang sampai berat. Pendokumentasian Arijani, Vera D, (2007), Hubungan Beban
tindakan keperawatan langsung di ruang Kerja Perawat Dengan
rawat inap interna RSUD Pamekasan Kelengkapan Penulisan
masuk dalam kategori cukup. Adanya Dokumentasi Asuhan
hubungan yang kuat antara tindakan Keperawatan Di Ruang Rawat
keerawatan langsung dengan Inap Marwah RSU Haji Surabaya,
pendokumentasian asuhan keperawatan Skripsi tidak dipulikasikan, PSIK-
pada klien, dimana apabila semakin FIK. UNMUH Surabaya.
banyak waktu yang digunakan untuk CRBNC,(2007) Nursing Documentation,
perawatan langsung semakin banyak maka https://www.cr nbc.ca/downloads/1
pendokumentasian semakin terabaikan. 51.pdf, 28 januari 2010
Perlu ditinjau ulang kembali Efendy, Nasrul, (1995), Pengantar
kebutuhan tenaga perawat di ruang rawat Proses Keperawatan, EGC,
inap interna RSUD Pamekasan, oleh Jakarta.
kepala bidang keperawatan dengan Gillies, D.A, (1989), Nursing Management
menghitung jumlah tenaga perawat a System Approach, W.B.Soundere
pelaksana. Perawat perlu diberi motivasi, Company, Philadelphia.
reward dan dukungan dengan mengadakan FIK UMS, (2009), Pedoman Penyusunan
kesepakatan secara intern dari kepala Tugas Akhir (Karya Tulis
ruangan baik secara internal maupun Ilmiah/Skripsi), UM Surabaya.
eksternal dan kepala bidang Guidelines, (2003), The Basic Care
keperawatan dalam membuat dokumentasi Process,
asuhan keperawatan yang baik dan benar. http://www.michigan.gov/documen
Tim komite keperawatan perlu meninjau ts/cis_bhs_fhs_fall_process_37041
ulang format dokumentasi asuhan _7.pdf. Tanggal akses 28 januari
keperawatan untuk ruangan dengan 2010
mobilitas tinggi, yang tidak memerlukan Hidayat, A. Azis Alimul, (2007),
banyak waktu dengan cara PIE yang telah Metode
di uji cobakan, cek list atau sistem Penelitian Keperawatan Dan
komputerisasi. Perlu dilakukan Tehnik Analisis Data, Salemba
peningkatan kemampuan perawat Medika, Jakarta.
mengenai dokumentasi. Perlu
(2007), Riset Keperawatan dan Keperawatan Profesional,
Teknik Penulisan Ilmiah (Edisi 2) Salemba Medika, Jakarta.
Salemba Medika, Jakarta. (2003), Konsep Dan Penerapan
Ilyas, Yaslis, (2000), Perencanaan SDM Metode Penelitian Ilmu
Rumah Sakit ; Teoti, metode dan Keperawatan Pedoman Skripsi
Formula, Pusat Kajian Ekonomi Dan Instrumen Ilmu Keperawatan,
Kesehatan FKM UI Depok. Salemba Medika, Jakarta.
Joko Suwito, (2001), Penghitungan Jasa (2007) Proses Dokumentasai
Asuhan Keperawatan, makalah Keperawatan (edisi 2), Salemba
disajikan dalam Pelatihan Medika, Jakarta.
Kepemimipinan dan Manajemen PPNI. Tim Departemen Kesehatan RI.
Keperawatan Angkatan III, PPNI, 1994, PPNI, Jakarta.
Surabaya, 11-17 Maret 2001. Sitorus, Ratna dan Yulia, (2006) Model
Mansur, Ali M, (2004) hubungan beban Praktek Keperawatan Profesional
kerja perawat dengan kualitas di Rumah Sakit, EGC, Jakarta.
dokumentasi tindakan Sugiarto, dkk, (2001), Tehnik Sampling,
keperawatan di ruang 25 dan 28 Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
RSUD DR.saiful anwar malang, Sumlin, Robert, (2008), nursing
Skripsi tidak dipulikasikan, PSIK- documentation standards,
FK UB, Malang. http://upcoming.yahoo.com/group/
Nur, Mohammad, (2004), Hubungan topic/58849. Tanggal akses 28
Faktor-Faktor Internal Perawat januari 2010
Dengan Pendokumentasian Tarwoto, Wartonah, (2005), Kebutuhan
Asuhan Keperawatan Di RSUD dasar Manusia. Salemba Medika, Jakarta
DR. Saiful Anwar Malang, skripsi Tyo, (2009), analisa-
tidak dipublikasikan, PSIK-FK dokumentasi-
UB, Malang. keperawatan-pada.ht ml,
Nursalam Dan Siti Pariani, (2000), http://www. kuliah-
Pendekatan Praktis Metodologi keperawatan.co.cc, tanggal akses 4
Riset Keperawatan, CV. Sugeng januari 2010.
Seto, Jakarta. Wilkinson, Judit M, (2007), Buku Saku
Nursalam, (2001), Proses Dokumentasi Diagnosis Keperawatan Dengan
Keperawatan, Salemba Medika, Jakarta. Intervensi (NIC) Dan Kriteria
(2002), Manajemen Keperawatan Hasil (NOC) (edisi 7), EGC,
Aplikasi Dalam Praktek Jakarta

S-ar putea să vă placă și