Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Disusun oleh:
ANGGA BAYU HAMSHA
(1810206041)
Tumor Otak
Pembedahan/Craniotomy
RESIKO INFRKSI
Luka Post Operasi AREA PEMBEDAHAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN
NUTRISI KURANG DARI
KEBUTUHAN TUBUH
KETIDAK EFEKTIFAN
BERSIHAN JALAN NAFAS
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1. Ketidak efektifan bersihan jalan nafas Diagnosa Keperawatan : Defisit perawatan diri
2. Defisit perawatan diri NOC: Self Care: ADL
3. Hipertermi perawatan diri mandi
4. Resiko decubitus perawatan diri berpakaian
5. Resiko infeksi area pembedahan perawatan diri eliminasi
nutritional status: food and fluid intake
NIC: Self-Care Assistance
Self-Care Assistance : Bathing/Hygiene
Self Care Assistance : Dressing/Grooming
Diagnosa Keperawatan : Ketidak efektifan Self Care Assistance : Toileting
bersihan jalan nafas
NOC: Respiraory status: Ventilation Bantuan Perawatan Diri: Pemberian Makan
Kreteria Hasil:
Menunjukan jalan nafas yang paten (klien Diagnosa Keperawatan : Hipertermi
tidak merawa tercekik, irama nafas, NOC: Termoregulasi
frekuensi nafas dalam rentang normal dan Kreteria Hasil:
tidak ada suara nafas abnormal Suhu tubuh normal
NIC: Airway management TTV
Posisikan klien untuk memaksimalkan Tidak dehidrasi
ventilasi (N) NIC: Perawatan Demam
Aulkutasi jalan nafas jika ada suara Pantau suhu dan tanda tanda vital pasien (O)
tambahan, monitor ttv dan status O2 (O)
Kolaborasi pemberian obat (paracetamol) (C)
Lakukan suction untuk menghilangkan
Berikan selimut atau pakaian ringan pada fase
secret (N)
demam (N)
Pantau tanda gejala penyebab demam (O)
Diagnosa Keperawatan : Resiko decubitus
NOC: Integritas Jatingan: kulit dan
membrane mokosa Diagnosa Keperawatan : Resiko infeksi area
Kreteria Hasil: pembedahan
Tugor kulit kurang dari 2 detik
Tidak ada kemerahan NOC: Kontrol Resiko
Suhu kulit normal Kreteria Hasil:
Tidak ada erosi atau ruam Mengenali faktor resiko individu
NIC: Pressure Ulcer Pevention Menjalankan strategi kontrol resiko yang sudah
Monitor adanya lesi dan kemerahan di area ditetapkan
yang terdapat tekanan (O) NIC: Kontrol Infeksi
Lakukan pengkajian untuk mengetahui Cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan (N)
tanda gejala decubitus (N) Pastikan perawatan luka yang tepat (N)
Pertahankan bed tempat tidur agar kering Berikan antibiotic yang sesuai (C)
dan rapi (N)
DAFTAR PUSTAKA
Robbin & Cotran. (2009). Dasar Patologi Penyakit. Edisi 7. Jakarta: EGC
Kozier., Erb.( 2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta:
EGC
Pierce A. Grace & Neil R. Borley.(2007). At a Glance Ilmu Bedah. Edisi 3. Jakarta: EMS
Kementrian Kesehatan RI. (2017). Pedoman Nasional Pelayan Kesehatan: Tumor Otak. Komite
Penanggulangan Kanker Nasional: Jakarta
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN POST CRANIOTOMY DENGAN
TUMOR CEREBRI DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU)
PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
Disusun oleh:
Angga Bayu Hamsha 1810206041
c. Circulation
TD : 127/84 mmHg Perdarahan : Terlihat Tidak terlihat
Nadi : 98 x/menit : 0<500cc 0>500cc
Suhu : 38,7 oC Abnormalitas warna kulit: Pucat Kebiruan
Syok :…………………
Henti jantung Bradycardi Tackhycardi Penurunan : Turgor kulit Mobilitas
Capilary refill <3 dtk >3 dtk Produksi Urin
d. Disability
Nilai GCS : E1 Vt M2
Composmentis Coma
Pupil : Isokor Miosis Medriasis Pinpoint
Lateralisasi motorik : Reflek abnormal satu sisi Kejang salah satu sisi
2. Survey Sekunder
a. KeluhanUtama
Pasien masuk dengan keluhan utama penurunan kesadaran
b. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengalami tumor otak dan dilakukan prosedur operasi (craniotomy),
setelah menjalani operasi pasien mengalami penurunan tingkat kesadaran. Pasien
juga mengdapatkan tidakan trakeostomi karena produksi secret yang berlebih
sehingga dengan dilakukan trakeostomi dapat melancarkan pengeluaran secret.
Pasien sekarang terpasang ETT dan NGT.
c. Riwayat penyakit dahulu
Pasian tidak memiliki riwayat penyakit serius sebelumnya.
d. Riwayat keluarga
-
e. PemeriksaanFisik
1) Keadaan Umum
Kesadaran : Coma
GCS : E 1 V t M2
KU : lemah
Akral : Teraba hangat
Tanda Vital:
- RR : 24x/menit on ventilasi
- TD : 127/84 mmHg
- Nadi : 98 x/ menit
- Suhu : 38,7 oC
2) System Pernapasan
- Pola Pernapasan : Cepat
- Sputum : Ada
- Terpasang Ventilator
3) Hidung dan Trakea
Terpasang NGT di hidung pasien, dan terpadang ETT Ventilator pada trakea
(post trakeostomi)
4) System Kardiovaskuler
- Perdarahan : Tidak Terlihat Perdarahan
- Oedema : Tidak Terlihat Oedem
- Hematoma : Tidak Ada Hematoma
- Suara Tambahan : Tidak ada suara tambahan
- Dada : Paru:
I: pengembangan paru tampak simetris, tak nampak jejas atau luka
P: tidak terdapat benjolan dan nyeri tekan
P: tidak terkaji
A: suara napas gurgling
5) System Neurologis
- Nilai GCS : E1 Vt M2
- Pupil : 4/3 (isokor)
- ReflekCahaya : +/+
- Kesadaran : Coma
6) System Integumen
- Warna : Sawomatang
- Tekstur : Lembab
- CRT : <2detik
7) Abdomen
- I : abodemen terlihat simetris, tidak ada ruam dan luka
- A: Peristaltik (+) terdengar bising usus 14x/menit
- P : Tympani (+)
- P : tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa
8) Ekstremitas
Terpasang infus di kaki kiri, akral teraba hangat
9) System Perkemihan
Terpasang dower cateter
H. Aktivitas sehari hari
1. Nutrisi
Sebelum masuk rumah sakit pasien makan dengan frekuensi 3x sehari dengan jenis
makanan nasi, lauk dan sayur.
Setelah masuk pasien makan melalui NGT dengan jenis makanan cair (susu dan jus).
2. Cairan
Sebelum masuk rumah sakit jenis minuman yang dikonsumsi air putih frekuensi
minum 8-10 gelas sehari.
Selama dirawat dirumah sakit pasien mendapatkan terapi infus RL.
3. Eliminasi
Sebelum pasien masuk rumah sakit BAB dengan frekuensi 1xsehari dengan
konsistensi padat berwarna kuning kecoklatan, BAK dengan frekuensi 3x-5x sehari
dengan warna kuning dan berbau khas. Pasien tidak pernah menggunakan obat untuk
memperlancar BAB
Selama dirumah sakit pasien BAK dengan jumlah 600-800 liter/sekali sekali jaga
perawat, dengan BAB cair dan tidak pasti.
4. Istirahat Tidur
Sebelum masuk rumah sakit pasien biasa tidur 8 jam dimalam hari tanpa
menggunakan bantuan obat.
5. Olahraga
Sebelum masuk rumah sakit pasien jarang berolahraga karena sibuk bekerja.
I. Hasil pemeriksaan Diagnostik
PEMERIKSAAN KASUS
Laboraturium
Nama test Hasil Nilai rujukan
Elektrolit
Natrium
Kalium
Klorida
Albumin
Eritrosit
Hemoglobin
Hematokrit
MCV
MCH
MCHC
RDW
Lekosit
Neutrofil
Limfosit
Monosit
Eosinofil
Basofil
Trombosit
J. Farmakoterapi
PRIORITAS DIAGNOSA
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas b/d obstruksi Jalan napas akibat adanya jalan napas
buatan dan produksi secret berlebih
2. Hipertermi b/d Trauma/Penyakit
3. Defisit Perawatan Diri b/d kelemahan
4. Resiko Infeksi Area Pembedahan
5. Resiko Decubitus
RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasonalisasi
Keperawatan
1. Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan Management jalan nafas Untuk mempermudah
Bersihan Jalan keperawatan 3x7 jam Posisikan klien untuk memaksimalkan melakukan tindakan dalam
Napas diharapkan dapat mencapai ventilasi (N) membuka jalan nafas
status pernafasan: ventilasi Aulkutasi jalan nafas jika ada suara tambahan, Untuk memantai adanya
dengan kriteria hasil: monitor ttv dan status O2 (O) kelainan pada pasien
Menunjukan jalan nafas Lakukan suction untuk menghilangkan secret Membantu melancarkan
yang paten (klien tidak (N)mestinya pernafasan pasien
merawa tercekik, irama Monitor TTV (N) Memantau kondisi pasien
nafas, frekuensi nafas dalam
rentang normal dan tidak
ada suara nafas abnormal
(3)
3. Defisit perawatan Setelah dilakukan tindakan Self-Care Assistance : Bathing/Hygiene Mengetahui apa saja
diri keperawatan selama 3x24 jam Menentukan jumlah dan jenis bantuan yang kebutuhan pasien
diharapkan dapat mencapai dibutuhkan Menjaga keberisihan mulut
perawatan diri mandi : Memfasilitasi menyikat gigi pasien yang pasien
Terbebas dari bau badan sesuai Pasien selalu bersih selama
(3) Memberikan bantuan sampai pasien dirawat
Badan selalu bersih (4) sepenuhnya dapat mengasumsikan perawatan
Gigi tampak bersih (4) diri
Setelah dilakukan tindakan Self Care Assistance : Dressing/Grooming
keperawatan selama 3x24 jam Bantu pasien memilih pakaian yang mudah Memudahkan penggantian
diharapkan dapat mencapai dilepas dan dipakai pakaian jika kotor
perawatan diri berpakaian : Bantu dalam berpakaian Pasien terhindar dari kotoran
Pakaian yang digunakan yang ada dipakaian
selalu bersih (4)
Setelah dilakukan tindakan Self Care Assistance : Toileting Menjaga kebersihan dan
keperawatan selama 3x24 jam Membersihkan bagian perineal setelah mencegah resiko iritasi dan
diharapkan dapat mencapai eliminasi tanpa atau dengan bantuan orang lain infeksi
perawatan diri eliminasi : Membantu pasien mengeluarkan urin yaitu Membantu pasien dengan
Mengenali dan mengetahui dengan menggunakan kateter kesadaran coma untuk BAK
kebutuhan bantuan untuk
eliminasi (4)
Organ genital dan
sekitarnya bersih (4)