Sunteți pe pagina 1din 8

JSIKA 2 (2013) 52-59

Jurnal Sistem Informasi


Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jsika

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI


PENJUALAN BERBASIS CLOUD BAGI USAHA
KECIL DAN MENENGAH DI INDONESIA (Studi
Kasus: Toko “Toko Besar”)
1) S. Christopel M. A. H 2) Tutut Wurijanto 3) Teguh Sutanto
1)Program Studi/Jurusan Sistem Informasi, STMIK STIKOM Surabaya,email: stevechristopher@live.com
2)Program Studi/Jurusan Sistem Informasi, STMIK STIKOM Surabaya, email: tutut@stikom.edu
3)Program Studi/Jurusan Sistem Informasi, STMIK STIKOM Surabaya, email: teguh@stikom.edu

Abstract: Small and Medium Enterprises (SMEs) have a huge effect on the economy and
empowerment of labor in Indonesia. This is proven by the number of GDP produced by 56.5 %
and labor absorption up to 97 % (Yoga; 2011). Nevertheless, the development of SMEs is still
hampered by the lack of market knowledge and information. Currently, the information obtained
was limited to the number of SME’s sales and earnings based on recap of transactions. SMEs
can’t get information about sales trend to find out the products being in demand, current stock
information to determine reorder time to supplier, transaction history of customers and suppliers
to find out their main customer and supplier. This information is needed by management to make
a business decision. From all problems above, the authors will make a sales information system
to record sales transactions and generate reports of sales trends, current stock and transaction
history of customers and suppliers. The sales information system use cloud computing
technology so that SMEs do not have to provide a huge investment to purchase their own
infrastructure and maintenance costs. The system can also be accessed anytime and anywhere
through the internet. Thus, the management can get sales information wherever they are, and
decision making can be helped by current information produced by the system.

Keywords: Sales Information System, Small and Medium Enterprises, Cloud Computing

Jumlah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Hanafi, Kepala Dinas Perindustrian,
di Indonesia semakin meningkat. Saat ini, UKM Perdagangan, Pertambangan dan Energi
yang tersebar di Indonesia berjumlah kurang Karawang, mengatakan bahwa minimnya
lebih 52 juta (Rohmat; 2011). Bahkan pengetahuan dan informasi pasar menjadi salah
berdasarkan data yang dimiliki Menteri Negara satu kelemahan yang menghambat
Koperasi dan UKM, UKM di Indonesia perkembangan UKM (Kusmayadi; 2011).
menyumbang 56,5% dari PDB dan menampung Padahal informasi tersebut sangat diperlukan
97% tenaga kerja. Kemenkop UKM juga pihak manajemen untuk mendukung
menyampaikan bahwa sampai saat ini 99% pengambilan keputusan. Manajemen tidak dapat
pelaku perekonomian Indonesia berasal dari mengetahui tren penjualan yang diperlukan
koperasi dengan jumlah 177.483 unit dan UKM untuk mengetahui lifetime sebuah produk dan
yang berjumlah 52,7 juta unit (Yoga; 2011). menentukan jumlah pemesanan kepada supplier
Berdasarkan data diatas, UKM memiliki pada periode berikutnya. Hal ini menyebabkan
pengaruh yang besar bagi perekonomian dan UKM membeli atau memproduksi barang yang
pemberdayaan tenaga kerja di Indonesia. sudah tidak laku lagi dalam jumlah banyak
Walaupun berpengaruh sangat besar, UKM sehingga menimbulkan kerugian. Manajemen
masih mengalami kesulitan untuk berkembang. juga kesulitan mengetahui stok terkini karena
53

harus menghitung terlebih dahulu atau berdasarkan teknologi serta SDM yang melakukan
nota rekap. Hal ini menyebabkan manajemen tidak maintenance. Informasi juga tidak dapat diakses
dapat memperoleh informasi stok secara up to date kapanpun dan dimanapun serta banyak ancaman
sehingga sering mengalami kehabisan stok atau bagi keamanan data dan ketersediaan sistem.
penumpukan stok karena kesalahan perkiraan Solusi bagi kebutuhan-kebutuhan UKM
waktu saat reorder ke supplier. Jika kehabisan stok, diatas ialah sebuah sistem informasi penjualan
UKM akan kehilangan peluang untuk memperoleh yang digunakan untuk mencatat transaksi
keuntungan lebih. Jika stok menumpuk, UKM penjualan dan mampu menghasilkan informasi-
terancam rugi karena barang kadaluarsa dari segi informasi yang dibutuhkan manajemen secara up
masa pemakaian atau minat pasar. Manajemen juga to date. Sistem harus dapat diakses kapanpun
tidak memiliki data history transaksi dari dan dimanapun serta mampu menghasilkan
pelanggan dan supplier untuk mengetahui siapa informasi secara otomatis tanpa perlu
yang telah melakukan banyak transaksi. Informasi perhitungan manual yang rawan kesalahan dan
tersebut diperlukan sebagai input bagi strategi mengakibatkan informasi yang salah. Sistem
marketing dalam menjaga relasi dengan pelanggan juga harus memerlukan biaya maintenance yang
atau supplier utama. Dengan semakin murah serta memiliki tingkat kemanan dan
berkembangnya media internet dan jejaring sosial, ketersediaan sistem yang terpercaya sehingga
UKM juga memerlukan data stok dan harga terkini solusi berbasis cloud sangat tepat karena sistem
untuk berpromosi di jejaring sosial. Hal ini akan disimpan pada data center yang memiliki
bertujuan agar tidak terjadi kesalahan harga saat standar dan jaminan yang tinggi dan tercatat
promo dan tidak mempromokan barang yang dalam Service Level Agreement (SLA). Sistem
stoknya habis. Informasi-informasi diatas harus akan dibangun sebagai software as a service
sebisa mungkin menggambarkan kondisi terkini di sehingga UKM tidak perlu melakukan
toko agar keputusan yang diambil oleh pihak maintenance infrastrukturnya sendiri melainkan
manajemen lebih tepat. Informasi juga harus dapat hanya perlu membayar biaya layanan secara
diakses kapanpun dan dimanapun karena pihak periodik dengan harga yang lebih murah seperti
manajemen cenderung bergerak mobile dan jarang berikut ini.
terus menerus berada di tempat usaha, toko atau Data dan sistem yang tersimpan di cloud
kantor mereka. memungkinkan UKM untuk mengaksesnya
Beberapa UKM telah memanfaatkan kapanpun dan dimanapun dengan menggunakan
peralatan dan teknologi untuk memenuhi komputer, laptop, tablet atau smartphone yang
kebutuhan informasi mereka. Namun sistem terhubung dengan internet. Sistem yang akan
pencatatan transaksi penjualan mereka tidak dibangun juga memiliki fitur promosi barang
mampu memenuhi kebutuhan pihak manajemen. atau jasa di Facebook sesuai dengan data terkini
Mayoritas UKM masih menggunakan kalkulator yang dimiliki sehingga mampu memenuhi
dan pencatatatan manual sehingga data yang kebutuhan untuk berpromosi sesuai dengan
dicatat tidak lengkap dan kurang informatif kondisi terkini dan tidak terjadi kesalahan
karena bagian penjualan juga dituntut untuk informasi promo yang disampaikan ke
melayani pelanggan dengan cepat. Mekanisme pelanggan.
pencatatan tersebut juga mengharuskan bagian Dengan adanya sistem informasi penjualan
penjualan merekap dan mengolah data secara berbasis cloud ini, UKM dapat memperoleh
manual sehingga tidak mampu menghasilkan informasi tren penjualan, stok terkini, history
informasi secara up to date. Beberapa UKM transaksi supplier dan pelanggan yang dapat
menggunakan mesin kasir atau cash register. digunakan pihak manajemen sebagai dasar
Namun masih terdapat beberapa kekurangan dalam mengambil keputusan serta promosi
seperti masih diperlukannya perekapan data barang di jejaring sosial Facebook sesuai stok
sehingga tidak dapat menghasilkan informasi up dan harga terkini. Informasi tersebut dapat
to date, kurang portable bagi bisnis yang lokasi diakses kapanpun dan dimanapun melalui
penjualannya berpindah-pindah serta informasi jaringan internet.
tidak dapat diakses kapanpun dan dimanapun.
Beberapa UKM juga telah memanfaatkan METODE
program kasir stand-alone. Namun sistem ini 1. Penjualan
memiliki kekurangan seperti biaya maintenance Menurut Marwan yang dikutip oleh Iskandar
yang cukup besar untuk server, perangkat (2009), penjualan adalah suatu usaha yang
terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana

S. Cristopel M. A. H, T. Wurijanto., T. Sutanto/JSIKA 2 (2013) 52-59


54

strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan


kebutuhan dan keinginan pembeli, guna 2. Sistem Informasi Penjualan
mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba. Menurut Marconi (2011), sistem informasi
Penjualan merupakan sumber hidup suatu penjualan adalah sub sistem informasi bisnis
perusahaan, karena dari penjualan dapat yang mencakup kumpulan prosedur yang
diperoleh laba serta suatu usaha memikat melaksanakan, mencatat, mengkalkulasi,
konsumen yang diusahakan untuk mengetahui membuat dokumen dan informasi penjualan
daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui untuk keperluan manajemen dan bagian lain
hasil produk yang dihasikan. yang berkepentingan, mulai dari diterimanya
Menurut Winardi yang dikutip oleh Iskandar order penjualan sampai mencatat timbulnya
(2009), penjualan adalah suatu transfer hak atas tagihan atau piutang dagang.
benda-benda. Dari penjelasan tersebut dalam Berdasarkan pengertian di atas, dapat
memindahkan atau transfer barang dan jasa disimpulkan bahwa komponen-komponen dari
diperlukan orang-orang yang bekerja di bidang sistem informasi penjualan secara umum terdiri
penjualan seperti pelaksanaan dagang, agen, dari :
wakil pelayanan dan wakil pemasaran. a. Pencatatan transaksi penjualan
Menurut Karmatoli (2012), sistem penjualan b. Pengecekan stok barang
adalah sistem yang melibatkan sumber daya c. Kalkulasi jumlah dan harga
dalam suatu organisasi, prosedur, data, serta d. Pembuatan dan pencetakan nota
sarana pendukung untuk mengoperasikan sistem penjualan
penjualan, sehingga menghasilkan informasi e. Pembuatan dokumen atau informasi
yang bermanfaat bagi pihak manajemen dalam penjualan untuk keperluan manajemen
pengambilan keputusan.
Salah satu proses penting dalam penjualan Dalam sistem yang dibangun, komponen
adalah menghitung keuntungan. Menurut pencatatan transaksi penjualan, pengecekan stok
Ayodya (2010), terdapat 2 buah keuntungan, barang, kalkulasi jumlah dan harga beserta
yaitu keuntungan kotor dan keuntungan bersih. pembuatan dan pencetakan nota penjualan
Keuntungan kotor adalah perhitungan masuk dalam sub sistem point of sales.
keuntungan setiap hari dan bulannya dengan Sedangkan dokumen atau informasi penjualan
ketentuan harga jual dikurangi HPP atau modal untuk keperluan manajemen akan menjadi
pokok. Sedangkan keuntungan bersih adalah output dari sistem informasi yang dibangun.
jumlah total keuntungan kotor dikurangi dengan
total biaya operasional usaha. 3. Usaha Kecil dan Menengah
Dalam sistem informasi penjualan yang Seperti yang dikutip dari Tambunan
dibangun, sistem hanya menghitung keuntungan (2002), Departemen Perindustrian dan
kotor karena perhitungan biaya operasional tidak Perdagangan (Depperindag), Bank Indonesia,
termasuk dalam ruang lingkup sistem. Rumus Departemen Keuangan, Depkop dan PKM
perhitungan keuntungan kotor adalah seperti mendefinisikan UKM bersasarkan aset (diluar
pada gambar 1. tanah dan bangunan) dan nilai penjualan yang
dihitung dalam rupiah. Sedangkan BPS
mendefinisikan UKM berdasarkan jumlah tenaga
kerja.
Menurut UU no. 9 tahun 1995, “Industri
Kecil adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan
oleh perseorangan atau rumah tangga maupun
Gambar 1. Perhitungan Keuntungan Kotor
suatu badan, yang bertujuan untuk diperniagakan
Dalam perhitungan keuntungan kotor, terdapat
secara komersial, yang mempunyai kekayaan
variable keuntungan kotor per buah. Rumus
bersih paling banyak Rp. 200 juta, dan
keuntungan kotor per buah secara umum ialah
mempunyai nilai penjualan per tahun sebesar
seperti pada gambar 2.
satu milyar rupiah atau kurang. Industri
Menengah adalah kegiatan ekonomi yang
dilakukan oleh perseorangan atau badan, yang
bertujuan untuk memproduksi barang ataupun
jasa untuk diperniagakan secara komersial, yang
Gambar 2. Perhitungan Kotor Per Buah mempunyai nilai penjualan per tahun lebih besar

S. Cristopel M. A. H, T. Wurijanto., T. Sutanto/JSIKA 2 (2013) 52-59


55

dari satu milyar rupiah namun kurang dari Rp. pengaturan konfigurasi aplikasi pengguna
50 milyar” (Sulistyastuti; 2004). tertentu.

4. Metode Perhitungan Bunga Kredit Flat b. Cloud Platform as a Service (PaaS)


Rate adalah kemampuan yang diberikan kepada
Menurut Arifin (2007), perhitungan konsumen untuk menyebarkan aplikasi yang
bunga kredit sistem flat atau model constant dibuat konsumen atau diperoleh ke infrastruktur
payment mortgage adalah perhitungan bunga komputasi awan menggunakan bahasa
kredit yang menghasilkan angsuran pinjaman pemrograman dan peralatan yang didukung oleh
yang tetap dari periode ke periode. Hal ini provider. Konsumen tidak mengelola atau
karena bunga dihitung tetap dari pokok pinjaman mengendalikan infrastruktur awan yang
awal, secara matematis dapat dihitung dengan mendasari termasuk jaringan, server, sistem
rumus seperti pada gambar 3. operasi, atau penyimpanan, namun memiliki
kontrol atas aplikasi yang disebarkan dan
memungkinkan aplikasi melakukan hosting
konfigurasi.
Gambar 3. Metode Flat Rate
c. Cloud Infrastructure as a Service
5. Cloud Computing (IaaS) adalah kemampuan yang diberikan
Menurut Syaikhu (2010), Cloud kepada konsumen untuk memproses,
computing atau komputasi awan ialah teknologi menyimpan, berjaringan, dan komputasi
yang memanfaatkan layanan internet sumberdaya lain yang penting, dimana
menggunakan pusat server yang bersifat virtual konsumen dapat menyebarkan dan menjalankan
dengan tujuan pemeliharaan data dan aplikasi. perangkat lunak secara bebas , dapat mencakup
Keberadaan komputasi awan jelas akan sistem operasi dan aplikasi. Konsumen tidak
menimbulkan perubahan dalam cara kerja sistem mengelola atau mengendalikan infrastruktur
teknologi informasi dalam sebuah organisasi. awan yang mendasari tetapi memiliki kontrol
Hal ini karena komputasi awan melalui konsep atas sistem operasi, penyimpanan, aplikasi yang
virtualisasi, standarisasi dan fitur mendasar disebarkan, dan mungkin kontrol terbatas
lainnya dapat mengurangi biaya Teknologi terhadap komponen jaringan yang dipilih
Informasi (TI), menyederhanakan pengelolaan (misalnya, firewall host).
layanan TI, dan mempercepat penghantaran
layanan. Secara umum arsitektur komputasi RANCANGAN SISTEM
awan terdiri dari Infrastructure as a Service 1. Block Diagram
(IaaS), Platform as a Service (PaaS) dan Block diagram dari sistem yang akan
Software as a Service (SaaS). dibangun dapat dilihat di gambar 4.
Input Proses Output
National Institute of Standards and ·
·
Data pelanggan
Data barang Pengolahan ·
·
Informasi tren penjualan
Informasi stok terkini
Technology (NIST) mendefinisikan tiga ·
·
Data kategori barang
Data supplier data · History transaksi
pelanggan
arsitektur komputasi awan di atas sebagai ·
·
Data penjualan
Data retur penjualan penjualan
·
·
History transaksi supplier
Nota penjualan
berikut: · Data penerimaan barang

Gambar 4. Block Diagram


a. Cloud Software as a Service (SaaS)
adalah kemampuan yang diberikan kepada 2. Infrastruktur Sistem
konsumen untuk menggunakan aplikasi penyedia Model infrastruktur sistem digunakan
yang beroperasi pada infrastruktur awan. Aplikasi dalam sistem informasi penjualan berbasis cloud
dapat diakses dari berbagai perangkat klien melalui yang digunakan adalah seperti pada gambar 5.
antarmuka seperti web browser (misalnya, email
berbasis web). Konsumen tidak mengelola atau
mengendalikan infrastruktur awan yang mendasari
termasuk jaringan, server, sistem operasi,
penyimpanan, atau bahkan
kemampuan aplikasi individu, dengan
kemungkinan pengecualian terbatas terhadap

S. Cristopel M. A. H, T. Wurijanto., T. Sutanto/JSIKA 2 (2013) 52-59


56

Usaha Kecil dan


Menengah Windows Employees
EmployeePK int <pk>
Receivings
Receiv ingItems
Receiv ingItemReturns

Azure (IAAS)
Receiv ingPK bigint <pk>

EmployeeID varchar(50) <pk> Receiv ingItemReturnPK big int


SaleItemReturns Receiv ingID bigint Receiv ingItemPK bigint <pk>

EmployeeName varchar(100) Receiv ingDate date


BuyingPrice
int Receiv ingItemReturnDate date

Password varchar(50) SaleItemReturnPK big int <pk> T otalR eceivingPrice int Quantity int Quantity int

IsActive bit SaleItemReturnDate date EmployeeFK int <fk1> T otalR eceivingItemPrice int Reason varchar(500)

Email varchar(75) Quantity int

SupplierFK int
<fk2>
ReceivingFK
bigint <fk1>

ReceivingItemFK bigint
<fk>

Phone varchar(15) Reason varchar(500) ItemFK bigint <fk2>

IsOwner bit SaleItemFK bigint <fk>

IsAccessEmployees bit Items

IsAccessCustomers bit ItemPK bigint

SalesCreditPayments IsAccessSuppliers bit <pk>


ItemID varchar(50)

<pk>
SalesCreditPaymentPK bigint IsAccessItems bit

ItemName varchar(100)

SalesCreditPaymentDate date IsAccessSales bit SaleItems IsService bit

Installment int IsAccessReceiv ings bit SaleItemPK bigi nt <pk> BuyingPrice int

Azure SQL
Cloud
InstallmentDueDate int IsAccessSettings bit SellingPric e int ItemCategories

Princip alDebt int IsAccessReports bit BuyingPrice int

InterestPayment
int

IsAccessSalesHistory bit SellingPrice int

Quantity ItemFK bigint <fk2>


int

Database
(internet)
Fines IsAccessReceivingHistory bit
int Quantity int

int ReadyForSaleQuantity int CategoryFK big int <fk1>

SalesCreditConditionFK bigint <fk> ShopFK int <fk> Discount int

T otalSalePric e int ReorderPoint


SaleFK
bigi nt <fk2>
IsActive
bit

VirtualVirtual PrivatePrivate ServerServer ItemFK


bigi nt <fk1> ShopFK int <fk>

Categories Suppliers

Shops

ShopPK integer <pk>


CategoryPK bigint <pk>
SupplierPK int <pk>
CategoryName varchar(50)

ShopID varchar(50) IsActive bit


SupplierName varchar(50)
ShopName varchar(50) Address varchar(150)

SalesCreditConditions Sales Address varchar(150) ShopFK int <fk> Email varchar(75)

Aplikasi Data SalesCreditConditionPK bigint


<pk> Phone varchar(15)

DownPayment int SalePK bigint <pk>


ShopLogoURL bigint ShopFK integer <fk>

TotalInstallment int SaleID bigint IsActive bit


CreditPaymentPeriodNumber int SellingDate date ActivationCode varchar(15)

CreditInterestPercentage
int
Discount int RegistrationDate
date
FinesPaymentPercentage
int
T otalSalePrice int StartServicePeriodDate
date
StartPaymentPeriod
date
IsCredit bit EndServicePeriodDate
date
int CustomerFK int <fk1> EndPaidServiceDate date

SalesCreditPaymentPeriodFK <fk2>
SaleFK bigint <fk1>
EmployeeFK int <fk2> CountOfSalesHis tory

LimitOfSalesHistory
int
int

date
EndLimitOfSalesHistory

JuwallServiceFK int <fk>

OnlineServicePayments
OnlineServic ePaymentPK bigint <pk>

JuwallServic es Servic eInvoices

Gambar 5. Model Infrastruktur Sistem


ConfirmationDate date

Customers JuwallServic ePK int <pk> Servic eInvoicePK integer <pk> PaymentDate date

JuwallServic eName varchar(30) Servic eInvoiceCreatedDate date T otalPayment int

Custo merPK integer <pk> MonthlyPrice integer Servic eInvoiceCode varchar(15)


BankName varchar(50)
SalesCreditPaymentPeriods CustomerID varchar(50) LimitCountOfSalesHis tory int JuwallServiceFK int <fk2>
CustomerName varchar(100) BankAccountNumber varchar(100)

Gambar 7. Physical Data Model


3. Use Case Diagram
Pada use case diagram di gambar 6,
sistem informasi penjualan memiliki 5 aktor.. HASIL DAN PEMBAHASAN
Aktor penjualan, pengelola stok persediaan dan Setelah melalui tahap uji coba, sistem
manajemen merupakan aktor internal Ketiga informasi penjualan yang dibangun telah
aktor tersebut memberikan input dan menerima berhasil menghasilkan laporan-laporan yang
output dari sistem sesuai dengan peran dan diperlukan pihak manajemen, yaitu tren
tanggung jawab mereka. Aktor supplier dan penjualan, stok tekini, history pelanggan dan
pelanggan merupakan aktor eksternal. Kedua supplier. Untuk pencatatan data penjualan,
aktor tersebut menerima output dari sistem tampilan sistem adalah seperti pada gambar 8.
berupa nota transaksi yang telah mereka
lakukan.

Gambar 8. Halaman Pencatatan Transaksi


Penjualan

Laporan tren penjualan dapat dilihat dalam


bentuk tabular seperti gambar 9 dan grafis
seperti gambar 10.

Gambar 6. Use Case Diagram

4. Physical Data Model


Physical data model menggambarkan
tabel-tabel, tipe data dan relasi pada database
dari sistem yang akan dibangun. Gambar 7
menggambarkan physical data model dari sistem
informasi penjualan berbasis cloud dari sistem
yang akan dibangun.
Gambar 9. Laporan Tabular Tren Penjualan

S. Cristopel M. A. H, T. Wurijanto., T. Sutanto/JSIKA 2 (2013) 52-59


57

Gambar 10. Laporan Grafis Tren Penjualan

Laporan stok terkini dapat dilihat dalam bentuk


tabular seperti gambar 11 dan grafis seperti
gambar 12.

Gambar 13. Laporan Tabular History


Pelanggan

Gambar 11. Laporan Tabular Stok Terkini

Gambar 14. Laporan Grafis History Pelanggan

Laporan history supplier dapat dilihat dalam


bentuk tabular seperti gambar 15 dan grafis
seperti gambar 16.

Gambar 12. Laporan Grafis Stok Terkini

Laporan history pelanggan dapat dilihat dalam


bentuk tabular seperti gambar 13 dan grafis
seperti gambar 14.

Gambar 15. Laporan Tabular History Supplier

S. Cristopel M. A. H, T. Wurijanto., T. Sutanto/JSIKA 2 (2013) 52-59


58

SARAN
Adapun beberapa saran yang dapat
diberikan kepada peneliti berikutnya apabila
ingin mengembangkan sistem yang telah dibuat
ini agar menjadi lebih baik adalah sebagai
berikut:

1. Aplikasi mendatang sebaiknya juga


membahas akuntansi dan dapat
menghasilkan laporan-laporan akuntansi
Gambar 16. Laporan Grafis History Supplier
seperti laporan laba rugi dan neraca.

KESIMPULAN 2. Aplikasi mendatang sebaiknya memiliki


Setelah dilakukan uji coba dan evaluasi Web API (Application Programming
terhadap sistem informasi penjualan berbasis Interface) yang dapat diakses dari sistem
cloud, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai eksternal dengan mekanisme keamanan
berikut: tertentu sehingga dapat diintegrasikan
dengan sistem informasi yang sudah ada.
1. Sistem ini dapat menghasilkan output
berupa laporan tren penjualan, stok terkini, 3. Aplikasi mendatang sebaiknya dapat
history transaksi supplier dan pelanggan diintegrasikan dengan e-commerce sehingga
sesuai dengan kebutuhan manajemen serta dapat mencatat transaksi-transaksi yang
dapat diakses kapanpun dan dimanapun terjadi di e-commerce.
melalui jaringan internet. Laporan tren
penjualan digunakan untuk mengetahui 4. Aplikasi mendatang sebaiknya dapat
lifetime sebuah produk dan menentukan
menangani kebutuhan UKM yang memiliki
jumlah pemesanan kepada supplier pada
periode berikutnya. Laporan stok terkini multi gudang atau multi stok.
digunakan untuk memantau kondisi stok
terkini yang dimiliki sehingga tidak terjadi
kehabisan stok yang dapat merugikan toko. DAFTAR PUSTAKA
Laporan history transaksi dari pelanggan Arifin, Johar. 2007. Aplikasi Excel Untuk
dan supplier digunakan untuk mengetahui Perencanaan Bisnis (Business Plan).
siapa yang telah melakukan banyak Jakarta: PT Elex Media Komputindo
transaksi. Informasi tersebut diperlukan
sebagai input bagi strategi marketing dalam Ayodya, Wulan. 2010. Cara Awal Buka Usaha
menjaga relasi dengan pelanggan atau Roti dan Kue. Jakarta: PT Elex Media
supplier utama. Akses yang dapat dilakukan Komputindo
kapanpun dan dimanapun membantu pihak
manajemen untuk mendapatkan informasi Iskandar, Ridwan. 2009. Pengertian Penjualan.
penjualan tanpa harus datang ke toko. 19 Mei 2009. URL:
http://ridwaniskandar.files.wordpress.
2. Sistem ini dapat digunakan sebagai media com/2009/05/91-pengertian-
promosi barang di jejaring sosial Facebook penjualan.pdf
berdasarkan data terkini. Promosi dapat
dilakukan untuk masing-masing barang, Karmatoli, Puby. 2012. Sistem Informasi
barang terlaris atau diskon terbesar. Dengan Penjualan 20 Januari 2012. URL:
promosi melalui jejaring sosial berdasarkan http://12puby.blogspot.com/2012/01/s
data terkini, toko diharapkan bisa istem-informasi-penjualan.html
menjangkau pasar yang lebih luas.
Kusmayadi, Dani. 2011. Lemahnya Informasi
Pasar Menjadi Permasalahan UKM
di Karawang. 17 April 2011. URL:

S. Cristopel M. A. H, T. Wurijanto., T. Sutanto/JSIKA 2 (2013) 52-59


59

http://karawang-in-
bisnis.blogspot.com/2011/04/lemahny
a-informasi-pasar-menjadi.html

Marconi. 2011. Teori Akuntansi - Sistem


Informasi Penjualan 16 Juli 2011.
URL:
http://marconiekonomi.blogspot.com/
2011/07/sistem-informasi-
penjualan.html

Rohmat, 2011. UKM Bertambah Bukti


Kegagalan Pemerintah. 25 Juli 2011.
URL:
http://economy.okezone.com/read/201
1/07/25/320/483763/ ukm-bertambah-
bukti-kegagalan-pemerintah

Sulistyastuti, Dyah Ratih. 2004, Dinamika


Usaha Kecil dan Menengah (UKM) :
Analisis Konsentrasi Regional UKM
di Indonesia 1999-2001. Jurnal
Ekonomi Pembangunan, 9 (2), 149
Syaikhu, Akhmad. 2010. Komputasi Awan
(Cloud Computing) Perpustakaan
Pertanian. Jurnal Pustakawan
Indonesia, 10 (1), 1-4

S. Cristopel M. A. H, T. Wurijanto., T. Sutanto/JSIKA 2 (2013) 52-59

S-ar putea să vă placă și