Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
i_patch www.i-patchwear.co.id
Proposal Ini Disusun untuk Mengikuti Kompetisi & Expo Sociopreneur Muda
Indonesia 2016 – Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Disusun Oleh:
I-PATCH TEAM / CREATIVE – SOCIOPRENEUR
Cattetiana Dhevi NIM 140413605671 2014
Chintya Maharani Putri NIM 130413615041 2013
Irma Kurniasari NIM 140422603375 2014
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
I-Patch atau Indonesian Patch Projects adalah sebuah ide bisnis sosial
dalam bidang fashion dengan memanfaatkan limbah kain perca sebagai bahan
dasar. I-Patch memberdayakan penjahit prasejahtera yang dewasa ini semakin
ditinggalkan karena menjamurnya konveksi modern dan juga toko busana online.
Selain pemberdayaan penjahit prasejahtera, I-Patch juga bertujuan untuk
mengurangi limbah kain perca yang biasa ditinggalkan oleh konveksi-konveksi
besar dan kemudian memberikan added value kepada limbah tersebut dengan
menjadikannya sebuah inovasi busana dan sepatu kreatif yang affordable bagi
masyarakat serta berdaya saing internasional.
Pengelolaan bisnis dilakukan oleh tiga orang yang berperan sebagai pihak
eksekutif serta bekerja sama dengan konveksi besar yang berada di Kota Malang
untuk penyortiran limbah kain perca itu sendiri. Sedangkan perekrutan pegawai
dilakukan dengan cara pendaftaran penjahit yang akan diinformasikan melalui
kepala desa setempat dan dalam hal ini dimulai dengan Desa Ambarawa yang
berada di Kota Malang. Dalam bisnis ini sendiri terdiri dari CEO, Manajer
Keuangan, Manajer Produksi, Manajemen Pemasaran yang terdiri dari pemasaran
online, offline dan desain yang akan membuat kerangka untuk mode pakaian dan
sepatu kasual.
Target pemasaran produk kami adalah kalangan mahasiswa dan sederajat,
khususnya mahasiswi yang notabene memiliki minat fashion yang lebih tinggi
dibandingkan mahasiswa (Puspasari, 2015). Selain itu mahasiswi memiliki
banyak relasi dan kecenderungan wanita adalah menyebarkan informasi secara
cepat bahkan sangat cepat, atau biasa disebut gossiping. Hal ini dapat mendukung
pemasaran secara word of mouth dan e-word of mouth, dimana pemasaran ini
adalah salah satu yang paling efektif untuk masyarakat Indonesia, kekuatan
rekomendasi dan testimoni dapat sangat mempegaruhi keputusan belanja.
Modal bisnis yang dibutuhkan adalah sebesar Rp 11.374.134. Sedangkan
produk memiliki harga dengan kisaran Rp 150.000 – Rp 250.000 tergantung
model dan tingkat kerumitan pembuatan. Perolehan keuntungan akan digunakan
untuk kesejahteraan masyarakat dan pembangunan koperasi simpan pinjam bagi
asosiasi penjahit kain perca. Modal awal akan diperoleh melalui crowdfunding.
iii
BAB I
OVERVIEW BISNIS
1.1. Latar Belakang Produk
Sebagai negara padat penduduk, Indonesia memiliki ancaman sekaligus
potensi kependudukan. Ancaman berupa ketidakmampuan pemerintah dalam
menyediakan lapangan pekerjaan yang layak dapat mendatangkan kemiskinan dan
tingkat kesenjangan sosial yang semakin tinggi. Selain itu dengan semakin
merebaknya modernisasi di segala bidang terutama fesyen telah membuat produk
fesyen lokal tergeser, kawula muda lebih menyukai fesyen kebarat-baratan
maupun korea yang didatangkan secara impor oleh online shop. Selain itu online
shop yang bekerjasama dengan konveksi modern besar telah menggeser
keberadaan penjahit lokal yang pada masanya banyak menerima pesanan jahitan,
namun dengan adanya online shop, penjahit lokal mulai ditinggalkan dan
pekerjaan yang tersisa hanya menjahit pakaian berlubang atau hal sepele lainnya
sehingga pekerjaan ini tidak lagi dapat menopang hidup keluarga penjahit.
Potensi yang dimiliki adalah dengan banyaknya jumlah penduduk yang
gemar belanja online, dapat membawa keuntungan tersendiri apabila penjahit
lokal diberdayakan dan membuat asosiasi untuk pembuatan produk fesyen yang
memiliki nilai ke-Indonesia-an. Selain itu banyak mode fesyen Indonesia yang
dapat dikembangkan, seperti mode lawas yang sekarang kembali digemari karena
kesan shabby atau vintage-nya. Selain itu masyarakat Indonesia yang memiliki
kepekaan sosial yang tinggi berpotensi untuk turut serta dalam permodalan usaha
ini sendiri yang akan dilakukan melalui crowdfunding.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari creative – sociopreneur I-Patch ini adalah sebagai berikut:
a) Meningkatkan kesejahteraan penjahit lokal prasejahtera
b) Membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat
c) Meningkatkan minat masyarakat Indonesia terhadap fesyen lokal
d) Membantu daur ulang sampah kain perca menjadi sesuatu yang bernilai jual
lebih.
e) Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kreativitas usaha di tengah arus
modernisasi.
1
1.3. Timeline Pengembangan
BAB II
MANAJEMEN BISNIS
2.1. Struktur Organisasi
CEO
Pengadaan Offline
bahan
Desain Online
Quality
Control
2
menjaga sustainabilitas serta
keunggulan perusahaan.
Mengevaluasi kinerja setiap
karyawannya
Merencanakan strategi-strategi
perusahaan baik jangka pendek
maupun jangka panjang
2. KEUANGAN Merencanakan, menganggarkan,
memeriksa dan mengelola dana
yang dimiliki perusahaan
Membuat laporan keuangan setiap
bulan
3. PRODUKSI Menjalankan proses produksi
produk I-PATCH mulai dari
mendapatkan bahan baku hingga
pada proses quality control produk
jadi.
Bertanggungjawab atas produksi
yang berjalan
Membuat desain/model baju
maupun sepatu dari produk-produk
I-PATCH yang kreatif dan unik
4. PEMASARAN Membuat, merumuskan, menyusun,
menetapkan konsep dan rancangan
pemasaran, penjualan, dan promosi
ke arah pertumbuhan dan
perkembangan perusahaan.
3
perusahaan.
Melakukan proses distribusi produk
ke konsumen (Online)
BAB III
STRATEGI MARKETING
3.1. Analisis SWOT
ANALISIS SWOT
STRENGTH WEAKNESS
Produk yang unik dan kreatif Belum memiliki cukup pengalaman
Berpartner dengan para penjahit sekitar Keterbatasan permodalan untuk
dan pengrajin sepatu melakukan ekspansi
Promosi melalui offline maupun online Belum mendapatkan akses
Sistem custom pada produknya pemasaran produk ke luar negeri
secara Offline
OPPORTUNITY THREAT
Ketersediaan Tenaga Kerja Persaingan harga dengan para
Adanya MEA (Pasar mancanegara pelaku sejenis
semakin terbuka lebar) Adanya banyak produk fesyen
Potensi pasar di bidang fesyen sangat lainnya
besar Pertumbuhan ekonomi Indonesia
Terdapat banyak event fesyen yang masih lemah
terselenggara di kota Malang
4
3.2. Segmenting, Targeting, Positioning
SEGMENTING : Produk I-PATCH ditunjukkan untuk masyarakat umum
khususnya wanita pada usia muda hingga tua dengan kelas sosial mulai dari
menengah kebawah hingga menengah ke atas yang memberikan perhatian lebih
terhadap dunia fesyen terutama industri kreatif.
Tinggi
SEGMEN A SEGMEN B
Usia muda – memiliki Usia tua - memiliki
minat fesyen tinggi minat fesyen tinggi
Minat Fesyen
SEGMEN C SEGMEN D
Usia muda - memiliki Usia tua - memiliki
Rendah minat fesyen rendah minat fesyen rendah
16 th 55th
Usia
5
PATCH. 70% dari konten yang diposting berupa informasi dan 30%
lainnya untuk promosi produk.
Reseller
Selain itu, perusahaan akan mengajak beberapa
diantara para customer loyal I-PATCH untuk
diajak bekerjasama menjadi reseller. Dengan
memberikan harga khusus atau pelayanan
tambahan lainnya.
BAB IV
OPERATION FLOW
4.1. Alur Produksi
Proses dalam pembuatan produk I_patch terbagi menjadi beberapa tahap
sebagai berikut:
6
1. Tahap pendataan partnership
a. Pemasok kain
Pada tahap ini kami melakukan survey secara langsung untuk
menemukan penjahit-penjahit di Kota Malang yang menghasilkan
kain perca dan belum memiliki pengolahan secara intensif terhadap
limbah yang dihasilkan. Kami akan melakukan kesepakatan kerjasama
dengan menentukan kesepakatan harga dan menyediakan bahan baku
secara continue.
b. Penjahit
2. Kesepakatan kerjasama
Setelah mendapatkan data dari pemasok bahan baku serta penjahit
yang berada di kota Malang kemudian kami melakukan kesepakatan
kerjasama yang meliputi harga, jenis bahan, dan lama pengerjaan.
3. Proses Desain baju
4. Pengemasan produk
Dalam pengemasan produk kami menggunakan tas berbahan dasar karton
yang kami pesan ke percetakan memastikan bahwa produk akan diterima
konsumen dengan kondisi yang baik sehingga memerlukan tempat
pengemasan yang berkualitas. Hal ini merupakan salah satu cara kami
untuk menjaga mutu dari produk yang di hasilkan.
5. Pengiriman produk
Untuk pengiriman produk kami akan bekerjasama dengan JNE. Untuk
ongkos pengiriman sepenuhnya akan ditanggung oleh pembeli.
6. Produk sampai ke tangan konsumen
Kami akan memberikan nomor resi kepada konsumen agar mereka dapat
memantau produk yang mereka pesan serta memastikan bahwa produk
sampai tepat waktu.
7
4.2. Alur Pemesanan
BAB V
PROYEKSI KEUANGAN
Biaya Bahan Baku
NO NAMA BAHAN JUMLAH HARGA SATUAN TOTAL
1 Kain polos 1 Rp 25.000 Rp 25.000
2 kain perca Rp 5.000 Rp 5.000
3 tas karton 1 Rp 3.000 Rp 3.000
4 brand (kertas) 1 Rp 500 Rp 500
5 Stiker 1 Rp 1.000 Rp 1.000
6 Aksesoris Rp 5.000 Rp 5.000
Total Rp 39.500
Biaya Peralatan
NO NAMA BAHAN JUMLAH HARGA SATUAN TOTAL
1 Gunting besar 3 Rp 15.000 Rp 45.000
2 Gunting kecil 1 Rp 10.000 Rp 10.000
8
3 Stapler 3 Rp 10.000 Rp 30.000
4 Solatip 3 Rp 7.000 Rp 21.000
5 Cutter 3 Rp 6.000 Rp 18.000
total Rp 124.000
biaya penyusutan 20%
= 20% x Rp 124.000
= Rp 24.800 per tahun
= Rp 2.067 per bulan
Biaya Gaji
NO KETERANGAN JUMLAH BIAYA PER UNIT TOTAL
1 jasa jahit 100 Rp 70.000 Rp 7.000.000
2 biaya distribusi Rp 200.000
total Rp 7.200.000
Biaya Iklan
NO KETERANGAN JUMLAH BIAYA PER UNIT TOTAL
1 biaya promosi online 2 Rp 60.000 Rp 120.000
2 Brosur 250 Rp 400 Rp 100.000
total Rp 220.000
Biaya Produksi
NO KETERANGAN JUMLAH BIAYA PER UNIT TOTAL
1 total biaya bahan baku 100 Rp 39.500 Rp 3.950.000
2 biaya penyusutan Rp 2.067
3 biaya jasa jahit 100 Rp 70.000 Rp 7.000.000
total Rp 10.952.067
Biaya Tetap
NO KETERANGAN JUMLAH BIAYA PER UNIT TOTAL
1 biaya brosur Rp 100.000
2 biaya promosi online Rp 120.000
3 biaya penyusutan Rp 2.067
4 biaya distributor Rp 200.000
total Rp 422.067
9
Biaya Variabel
NO KETERANGAN JUMLAH BIAYA PER UNIT TOTAL
1 BIAYA BAHAN BAKU 100 Rp 39.500 Rp 3.950.000
2 BIAYA JASA JAHIT 100 Rp 70.000 Rp 7.000.000
TOTAL Rp 10.950.000
Laporan Laba / Rugi
100xRp
PENJUALAN 150.000
Total Hasil Penjualan Rp 15.000.000
Biaya Operasional Variabel
Biaya bahan baku 100xRp 39.500 Rp 3.950.000
Biaya TK langsung/karyawan
produksi 100xRp70.000 Rp 7.000.000
Total Biaya Operasional
Variabel Rp(10.950.000)
Margin kotor
Biaya periklanan Rp 220.000
Biaya penyusutan Rp 2.067
Total Margin Kotor Rp (222.067)
Laba bersih Rp 3.827.933
Analisis Bep
Kelayakan usaha dengan Perhitungan Break Event Poin (BEP) Produk I_Patch
adalah sebagai berikut:
BEP = Fixed cost : (Harga Jual – Harga produksi )
= Rp 422.067 : (Rp 150.000 – Rp 109.500)
= 10 unit
BEP dalam Rupiah
= 10 unit x Rp 150.000
= Rp 1.500.000
10
BAB VI
ANALISIS DAMPAK SOSIAL
Analisis dampak terhadap lingkungan, I-Patch memiliki kontribusi
langsung terhadap pengurangan limbah sampah kain yang biasa terbuang ketika
pakaian maupun sandang lainnya telah jadi atau siap pakai.
Secara sosial ekonomi, kami percaya bahwa I-Patch sedikit demi sedikit
mampu meningkatkan kesejahteraan penjahit lokal prasejahtera dan dalam jangka
panjang dapat berkontribusi pula dalam pembangunan nasional melalui pajak
yang dibayarkan. Dengan adanya I-Patch, perkembangan teknologi tidak akan
menjadi kerugian bagi peengusaha lokal dan tidak aka nada kesenjangan sosial
seperti yang terjadi pada Grab Taxi dan taxi-taxi non-online lainnya, atau Gojek
dengan ojek-ojek lokal. Gesekan-gesekan seperti ini dapat dihindari apabila
pemerintah, pihak swasta, maupun akademisi seperti kami sebagai masyarakat
memiliki ide-ide kreatif dan mampu melihat dari sudut pandang yang berbeda
untuk menyelesaikan masalah yang sepertinya buntu untuk diselesaikan.
Kami juga percaya bahwa kreativitas desain yang akan diterapkan pada I-
Patch dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap fesyen Indonesia serta
membuat masyarakat lebih bangga dalam menggunakan produk lokal. Dengan
menggunakan creative digital advertising seperti video teaser serta endorsing,
produk ini akan diketahui dengan baik melalui rekomendasi secara offline (word
of mouth) maupun online (e-word of mouth).
11