Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Abstract
Seagrasses function as residential areas of marine biota. Tourism activities around the Terora coast have the potential to
reduce water quality, which can directly affect seagrass and periphyton ecosystems that live around it. This study was conducted
to see the diversity of periphyton species in seagrass found on the coast of Terora which lasted for 1 month in the beginning of
March until the end of March. The parameters measured were the abundance of periphyton from each seagrass species taken
randomly on Terora Beach. Identification of periphyton using a clean sweep method to find out all types of periphyton that can be
found in each seagrass species. The results showed a total of 24 diatom species were found (22 from Bacillariophyceae, 1 from
cyanophyceae and 1 from Chlorophyceae), Arthropods, Rotifers, Dinoflagellates, Protozoa and Cnidarians. Each seagrass species
has a different index of periphyton diversity. The most commonly found periphyton is Tabellaria sp. with a percentage of 42.86%
and the type of Hantzschia sp. with a percentage of 14.50% in each type of seagrass. Perifiton diversity values in each type of
seagrass are relatively low, while the perifiton uniformity index value is classified as low to moderate, and the dominance value is
classified as low to high. The condition of the community structure reflects that the condition of the waters in the Terora coastal
area is polluted, which is predominantly caused by anthropogenic activities that occur in the coastal area of Terora beach.
Keyword : seagrass; periphyton; Terora beach
Abstrak
Lamun berfungsi sebagai daerah tempat tinggal dari biota laut. Kegiatan pariwisata yang terdapat di sekitar pantai Terora
berpotensi menurunkan kualitas perairan, yang secara langsung dapat mempengaruhi ekosistem lamun dan perifiton yang hidup
disekitarnya. Penelitian ini dilakukan untuk melihat keanekaragaman jenis perifiton pada lamun yang terdapat di pantai Terora
yang berlangsung selama 1 bulan yakni pada awal bulan maret hingga akhir bulan maret. Parameter yang diukur adalah
kelimpahan dari perifiton dari setiap spesies lamun yang diambil secara acak di Pantai Terora. Identifikasi perifiton menggunakan
metode sapu bersih untuk mengetahui seluruh jenis perifiton yang dapat ditemukan pada setiap spesies lamun. Hasil penelitian
menunjukkan terdapat total 24 jenis diatom ditemukan (22 dari Bacillariophyceae, 1 dari cyanophyceae dan 1 dari
Chlorophyceae), Arthropoda, Rotifera, Dinoflagellata, Protozoa dan Cnidaria. Setiap spesies lamun memiliki indeks keberagaman
perifiton yang berbeda. Umumnya perifiton yang paling banyak ditemukan adalah jenis Tabellaria sp. dengan persentase sebanyak
42,86 % dan jenis Hantzschia sp. dengan persentase 14,50% pada setiap jenis lamun. Nilai keanekaragaman perifiton pada setiap
jenis lamun tergolong rendah, sedangkan nilai indeks keseragaman perifiton tergolong rendah hingga sedang, serta nilai
dominansi tergolong rendah sampai tinggi. Keadaan dari struktur komunitas tersebut mencerminkan bahwa kondisi perairan di
kawasan pantai Terora dalam keadaan tercemar yang mana hal tersebut dominan diakibatkan adanya aktivitas antropogenik yang
terjadi di kawasan pantai Terora.
Kata Kunci : lamun; perifiton; pantai Terora
untuk mempermudah pengambilan sampel di pantai Sedangkan untuk mencari Luas lamun yang
Terora (Gambar 1), sedangkan untuk identifikasi dikerik dapat menggunakan rumus sesuai dengan
perifiton dilakukan di Laboratorim Ilmu Kelautan, bentuk dari lamun itu sendiri yang dominan persegi
Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas panjang.
Udayana.
2.4.2 Keanekaragaman (H’)
2.2 Alat dan Bahan Nilai keanekaragaman dapat dihitung menggunakan
Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini rumus modifikasi indeks Shannon – Wiener (Odum,
adalah GPS (Global Positioning System) Essensial, 1971) sebagai berikut:
Gunting untuk memotong tegakan lamun, Cutter
untuk mengerik sampel perifiton pada lamun, ADS
(Alat Dasar Selam) untuk mempermudah Keterangan :
pengambilan sampel, Botol You C-1000 20ml untuk : Indeks keanekaragaman
tempat perifiton, lugol dan formalin sebagai pengawet : Proporsi jenis ke-I (ni / N)
dan pewarna sampel. ni : Jumlah individu jenis ke-i (sel)
2.3 Pengambilan Data Perifiton N : Jumlah total individu (sel)
Pada kawasan pantai Terora, diambil beberapa spesies
lamun yang ada secara acak sebanyak 5 tegakan. Dari Menurut Wilhm dan Doris (1986), nilai dari
setiap tegakan lamun dilakukan pengamatan perifiton indeks keanekaragaman populasi dapat
dengan cara mengerik permukaan daun lamun menggambarkan kondisi suatu perairan dengan
(Sarbini et al., 2015). Sampel perifiton kemudian kriteria sebagai berikut :
ditaruh pada botol sampel yang sudah terisi air laut H’ < 2,3026 : Keanekaragaman begitu rendah,
sebanyak 20 ml, kemudian ditetesi larutan formalin penyebaran jumlah individu tiap
4% sebanyak 1 tetes dan ditambahkan lugol sebagai genus rendah dan kestabilan
pewarna. Setiap botol sampel diberikan label sebagai komunitas rendah. Komunitas
penanda dari perifiton pada setiap spesies lamun yang mengalami suatu gangguan faktor
ditemukan. lingkungan.
Sampel Perifiton yang didapat kemudian diamati 2,3026 < H’ : Keanekaragaman sedang dan
dibawah mikroskop sebanyak 3 kali pengulangan < 6,9078 penyebaran jumlah individu dari
menggunakan Sedgwick-Rafter Counting Cell. tiap genus sedang, dan kestabilan
Metode pengamatan yang digunakan adalah metode komunitas mudah berubah.
sapu bersih dengan posisi zigzag (Gambar 2) untuk H’ > 6,9078 : Keanekaragaman tinggi,
mempermudah pengamatan, dimana kelimpahan penyebaran jumlah individu tiap
perifiton dilihat pada seluruh bagian dari Sedgwick- genus tinggi dan kestabilan
Rafter Counting Cell. komunitas tinggi. Faktor lingkungan
yang baik untuk semua jenis dalam
habitat.
dihitung sebagai
berikut
(Odum,1971) :
Keterangan :
C : Indeks
dominansi
Simpson
ni : Jumlah
individu jenis ke-I
keberadaan paling tinggi berasal dari jenis Tabellaria
(sel)
sp. sebanyak 42,86% dan Hantzschia sp. sebanyak
N : Jumlah total individu (sel)
14,50%, sisanya berkisar antara 0,04% - 8,39%
(Gambar 3).
Nilai indeks dominansi berkisar antara 0-1
apabila:
0 < C < 0.3 : Dominansi rendah
0.3 < C ≤0.6 : Dominansi sedang
0.6 < C ≤1 : Dominansi tinggi