Sunteți pe pagina 1din 7

Journal of Marine and Aquatic Sciences 3(1), 1-7 (2019)

Struktur Komunitas Perifiton Pada Lamun di Pantai Terora


I Putu Sugiana a*,Anak Agung Eka Andiani b, Eliana Ravelina Triwulan Damanikc, Jesikapna
Callia Br Guru Singa d, Muhammad Farhan Febriansyah e,
Billy Duemar Naek Tua Nauli P. f
a
Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana, Kampus Unud Bukit Jimbaran, Bali 80361, Indonesia

*Penulis koresponden. Tel.: +6283-827-116-898, +6282-145-330-106


Alamat e-mail: Sugianaserangan@gmail.com
Diterima (received) 8 Januari 2018; disetujui (accepted) 29 Juni 2018; tersedia secara online (available online) 4 Juli 2018

Abstract
Seagrasses function as residential areas of marine biota. Tourism activities around the Terora coast have the potential to
reduce water quality, which can directly affect seagrass and periphyton ecosystems that live around it. This study was conducted
to see the diversity of periphyton species in seagrass found on the coast of Terora which lasted for 1 month in the beginning of
March until the end of March. The parameters measured were the abundance of periphyton from each seagrass species taken
randomly on Terora Beach. Identification of periphyton using a clean sweep method to find out all types of periphyton that can be
found in each seagrass species. The results showed a total of 24 diatom species were found (22 from Bacillariophyceae, 1 from
cyanophyceae and 1 from Chlorophyceae), Arthropods, Rotifers, Dinoflagellates, Protozoa and Cnidarians. Each seagrass species
has a different index of periphyton diversity. The most commonly found periphyton is Tabellaria sp. with a percentage of 42.86%
and the type of Hantzschia sp. with a percentage of 14.50% in each type of seagrass. Perifiton diversity values in each type of
seagrass are relatively low, while the perifiton uniformity index value is classified as low to moderate, and the dominance value is
classified as low to high. The condition of the community structure reflects that the condition of the waters in the Terora coastal
area is polluted, which is predominantly caused by anthropogenic activities that occur in the coastal area of Terora beach.
Keyword : seagrass; periphyton; Terora beach

Abstrak

Lamun berfungsi sebagai daerah tempat tinggal dari biota laut. Kegiatan pariwisata yang terdapat di sekitar pantai Terora
berpotensi menurunkan kualitas perairan, yang secara langsung dapat mempengaruhi ekosistem lamun dan perifiton yang hidup
disekitarnya. Penelitian ini dilakukan untuk melihat keanekaragaman jenis perifiton pada lamun yang terdapat di pantai Terora
yang berlangsung selama 1 bulan yakni pada awal bulan maret hingga akhir bulan maret. Parameter yang diukur adalah
kelimpahan dari perifiton dari setiap spesies lamun yang diambil secara acak di Pantai Terora. Identifikasi perifiton menggunakan
metode sapu bersih untuk mengetahui seluruh jenis perifiton yang dapat ditemukan pada setiap spesies lamun. Hasil penelitian
menunjukkan terdapat total 24 jenis diatom ditemukan (22 dari Bacillariophyceae, 1 dari cyanophyceae dan 1 dari
Chlorophyceae), Arthropoda, Rotifera, Dinoflagellata, Protozoa dan Cnidaria. Setiap spesies lamun memiliki indeks keberagaman
perifiton yang berbeda. Umumnya perifiton yang paling banyak ditemukan adalah jenis Tabellaria sp. dengan persentase sebanyak
42,86 % dan jenis Hantzschia sp. dengan persentase 14,50% pada setiap jenis lamun. Nilai keanekaragaman perifiton pada setiap
jenis lamun tergolong rendah, sedangkan nilai indeks keseragaman perifiton tergolong rendah hingga sedang, serta nilai
dominansi tergolong rendah sampai tinggi. Keadaan dari struktur komunitas tersebut mencerminkan bahwa kondisi perairan di
kawasan pantai Terora dalam keadaan tercemar yang mana hal tersebut dominan diakibatkan adanya aktivitas antropogenik yang
terjadi di kawasan pantai Terora.
Kata Kunci : lamun; perifiton; pantai Terora

J. Mar. Aquat. Sci. X: 1-7 (2019)


Journal of Marine and Aquatic Sciences 3(1), 1-7 (2019)

1.Pendahuluan merespon perubahan lingkungan perairan (Fitriani dan


Meningkatnya aktivitas antropogenik membuat Maulana, 2015).
kualitas lingkungan baik tanah, udara dan air Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
mengalami penurunan (Tang et al, 2014). Salah satu gambaran awal dari kondisi perairan di pantai Terora
pesisir yang padat akan aktivitas tersebut adalah yang berpotensi mengalami penurunan kualitas akibat
kawasan pantai Terora. Pantai Terora merupakan pengaruh dari aktivitas antropogenik. Penggambaran
salah satu objek wisata yang terletak berdekatan dari kondisi perairan dengan pendekatan struktur
dengan teluk Benoa. Salah satu aktivitas yang sering komunitas perifiton pada lamun belum pernah
ditemukan di Pantai Terora adalah aktivitas pelayaran dilakukan di pantai Terora. Sehingga, hasil dari
dan jasa sewa boat. Tingginya aktivitas yang ada penelitian diharapkan dapat menjadi sumber informasi
berpotensi membuat kawasan tersebut mengalami ilmiah terkait pengelolaan ekosistem pesisir, termasuk
penurunan kualitas perairan yang dapat berdampak ekosistem lamun.
terutama pada ekosistem lamun. Lamun merupakan
tumbuhan laut yang menjadi produsen utama selain 2.Metode Penelitian
fitoplankton dan alga. Lamun juga dapat menjadi
habitat dari biota laut, seperti mikroalga, moluska dan 2.1 Waktu dan Tempat
hewan arthropoda (Aucoin et al.,2004). Penelitian mengenai struktur komunitas perifiton
Mikroalga yang bersifat epifitik pada lamun dilakukan selama kurun waktu 1 bulan yang dimulai
biasanya disebut dengan perifiton. Keberadaan dari dari tanggal 1 Maret 2019 – 31 Maret 2019. Proses
perifiton pada permukaan lamun dapat menjadi pengambilan sampel dilakukan pada saat kondisi surut
indikator dari pertumbuhan lamun itu sendiri. dengan tujuan
Menurut Orbita dan Mukai (2013) menyatakan bahwa
semakin banyak perifiton ditemukan menempel pada
permukaan lamun dapat menghambat proses
fotosintesis dari lamun. Hal tersebut dikarenakan
perifiton menghalangi cahaya matahari yang akan
digunakan untuk fotosintesis pada lamun (Mabrouk et
al., 2014). Namun menurut Novianti
dkk., (2013) menyebutkan dampak positif dari
keberadaan perifiton yakni menyediakan
produktivitas perairan karena dapat melakukan
fotosintesis yang membentuk zat organik dari zat
anorganik. Untuk itu, perifiton berperan sangat
penting dalam struktur trofik pada ekosistem lamun.
Selain itu, perifiton dapan menjadi indikator untuk
mengetahui pencemaran yang terjadi karena dapat

J. Mar. Aquat. Sci. X: 1-7 (2019)


Journal of Marine and Aquatic Sciences 3(1), 1-7 (2019)

untuk mempermudah pengambilan sampel di pantai Sedangkan untuk mencari Luas lamun yang
Terora (Gambar 1), sedangkan untuk identifikasi dikerik dapat menggunakan rumus sesuai dengan
perifiton dilakukan di Laboratorim Ilmu Kelautan, bentuk dari lamun itu sendiri yang dominan persegi
Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas panjang.
Udayana.
2.4.2 Keanekaragaman (H’)
2.2 Alat dan Bahan Nilai keanekaragaman dapat dihitung menggunakan
Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini rumus modifikasi indeks Shannon – Wiener (Odum,
adalah GPS (Global Positioning System) Essensial, 1971) sebagai berikut:
Gunting untuk memotong tegakan lamun, Cutter
untuk mengerik sampel perifiton pada lamun, ADS
(Alat Dasar Selam) untuk mempermudah Keterangan :
pengambilan sampel, Botol You C-1000 20ml untuk : Indeks keanekaragaman
tempat perifiton, lugol dan formalin sebagai pengawet : Proporsi jenis ke-I (ni / N)
dan pewarna sampel. ni : Jumlah individu jenis ke-i (sel)
2.3 Pengambilan Data Perifiton N : Jumlah total individu (sel)
Pada kawasan pantai Terora, diambil beberapa spesies
lamun yang ada secara acak sebanyak 5 tegakan. Dari Menurut Wilhm dan Doris (1986), nilai dari
setiap tegakan lamun dilakukan pengamatan perifiton indeks keanekaragaman populasi dapat
dengan cara mengerik permukaan daun lamun menggambarkan kondisi suatu perairan dengan
(Sarbini et al., 2015). Sampel perifiton kemudian kriteria sebagai berikut :
ditaruh pada botol sampel yang sudah terisi air laut H’ < 2,3026 : Keanekaragaman begitu rendah,
sebanyak 20 ml, kemudian ditetesi larutan formalin penyebaran jumlah individu tiap
4% sebanyak 1 tetes dan ditambahkan lugol sebagai genus rendah dan kestabilan
pewarna. Setiap botol sampel diberikan label sebagai komunitas rendah. Komunitas
penanda dari perifiton pada setiap spesies lamun yang mengalami suatu gangguan faktor
ditemukan. lingkungan.
Sampel Perifiton yang didapat kemudian diamati 2,3026 < H’ : Keanekaragaman sedang dan
dibawah mikroskop sebanyak 3 kali pengulangan < 6,9078 penyebaran jumlah individu dari
menggunakan Sedgwick-Rafter Counting Cell. tiap genus sedang, dan kestabilan
Metode pengamatan yang digunakan adalah metode komunitas mudah berubah.
sapu bersih dengan posisi zigzag (Gambar 2) untuk H’ > 6,9078 : Keanekaragaman tinggi,
mempermudah pengamatan, dimana kelimpahan penyebaran jumlah individu tiap
perifiton dilihat pada seluruh bagian dari Sedgwick- genus tinggi dan kestabilan
Rafter Counting Cell. komunitas tinggi. Faktor lingkungan
yang baik untuk semua jenis dalam
habitat.

2.4.3 Keseragaman (E)


Untuk Mengetahui nilai keseragaman penyebaran
spesies dalam komunitas alga epifit dapat
menggunakan indeks keseragaman yaitu rasio
keanekaragaman dan nilai maksimumnya (Odum,
Gambar 2. Posisi Pengamatan Zigzag
1971):
2.4 Analisa Data
Keterangan:
2.4.1 Kelimpahan Perifiton E : Indeks keseragaman Evenness
Kelimpahan dari jenis perifiton pada setiap spesies H’ : Indeks keanekaragaman Shannon
lamun dapat dihitung menggunakan rumus modifikasi H’ maks : Ln S, dimana S adalah jumlah taksa
Eaton et al., (1995) sebagai berikut:
Dengan kriteria nilai E (indeks keseragaman
Evenness) sebagai berikut:
Keterangan :
: Kelimpahan perifiton (ind/mm2) E < 0.4 : Keseragaman rendah
: Jumlah perifiton yang diamati (ind) 0.4 ≤E ≤0.6 : Keseragaman sedang
Ac : Luas penampang cover glass (mm2) E > 0.6 : Keseragaman tinggi
: Volume konsentrasi botol sampel (ml)
: Luas daerah pengamatan (mm2) 2.4.4 Dominansi (C)
: Volume konsentrasi pada cover glass (ml) Berdasarkan Dominansi Simpson, spesies yang paling
: Luas lamun dikerik (cm2) dominan dapat menentukan atau mengendalikan
kehadiran dari spesies jenis lainya dimana dapat

J. Mar. Aquat. Sci. X: 1-7 (2019)


Journal of Marine and Aquatic Sciences 3(1), 1-7 (2019)

dihitung sebagai
berikut
(Odum,1971) :

Keterangan :
C : Indeks
dominansi
Simpson
ni : Jumlah
individu jenis ke-I
keberadaan paling tinggi berasal dari jenis Tabellaria
(sel)
sp. sebanyak 42,86% dan Hantzschia sp. sebanyak
N : Jumlah total individu (sel)
14,50%, sisanya berkisar antara 0,04% - 8,39%
(Gambar 3).
Nilai indeks dominansi berkisar antara 0-1
apabila:
0 < C < 0.3 : Dominansi rendah
0.3 < C ≤0.6 : Dominansi sedang
0.6 < C ≤1 : Dominansi tinggi

3.Hasil dan Pembahasan

3.1 Komposisi Jenis Perifiton

Berdasarkan hasil pengamatan komposisi perifiton di


kawasan pantai Terora, ditemukan 24 jenis diatom (22
dari Bacillariophyceae, 1 dari cyanophyceae dan 1
dari Chlorophyceae), Arthropoda, Rotifera,
Dinoflagellata, Protozoa dan Cnidaria. Perifiton dari
jenis Bacillariophyceae ditemukan jumlahnya sangat
banya dan mendominasi diantara jenis lainnya
(Gambar 2).
Sedangkan dari semua spesies lamun yang

ditemukan bahwa perifiton dengan persentase

J. Mar. Aquat. Sci. X: 1-7 (2019)


Journal of Marine and Aquatic Sciences 3(1), 1-7 (2019)

3.3 Indeks Keanekaragaman (H’)


3.2 Kelimpahan Jenis Perifiton Berdasarkan Gambar 4 tersebut di atas, terlihat bahwa
indeks keanekaragaman perifiton pada setiap jenis
Pada tabel 1, terlihat bahwa kelimpahan tertinggi dari lamun berbeda setiap spesiesnya dimana nilai
perifiton terdapat pada daun lamun jenis Syringodium keanekaragaman tertinggi terdapat pada lamun jenis
isoetifolium yang berkisar antara 0.03 - 18.73 Enhalus acoroides yakni 0,985. Sedangkan nilai
ind/mm2. Sedangkan kelimpahan terendah terdapat terendah terdapat pada lamun jenis Thalassia
pada lamun jenis Enhalus acoroides yang hanya hemprichii yakni 0,43 (Tabel 2). Jadi, Berdasarkan
berkisar 0.03 - 18.73 ind/mm2. Wilhm dan Doris (1986)), maka indeks
keanekaragamannya dari setiap jenis lamun tergolong
rendah.
Tabel 2.
Keanekaragaman Jenis Perifiton
Spesies Keanekaragaman
Enhalus acoroides 0.985
Cymodocea serrulata 0.667
Halophila ovalis 0.84
Halodule pinifolia 0.58
Syringodium isoetifolium 0.52
Thalassodendron ciliatum 0.86
Thalassia hemprichii 0.43

3.4 Indeks Keseragaman (E)


Berdasarkan Gambar 4 tersebut di atas, terlihat bahwa
indeks keseragaman perifiton pada setiap jenis lamun
berbeda setiap spesiesnya dimana nilai keseragaman
tertinggi terdapat pada lamun jenis Cymodocea
serrulata yakni 0,52. Sedangkan nilai terendah
terdapat pada lamun jenis Thalassodendron ciliatum
yakni 0,03. Jadi, berdasarkan dari hasil yang tertera
Tabel 1. pada tabel 3, Dapat diketahui bahwa hanya lamun
Kelimpahan Jenis Perifiton jenis Cymodocea serrulata yang memiliki nilai
Spesies Kelimpahan keseragaman sedang sedangkan yang lainnya
Enhalus acoroides 0.03 - 18.73 memiliki nilai keseragaman yang tergolong rendah.
Cymodocea serrulata 0.24-116.8
Halophila ovalis 9.92 - 739.45
Halodule pinifolia 1.88 - 683.76
Syringodium isoetifolium 1.93 - 780.2
Thalassodendron ciliatum 0.45 - 146.59
Thalassia hemprichii 0.41 - 158.03

J. Mar. Aquat. Sci. X: 1-7 (2019)


Journal of Marine and Aquatic Sciences 3(1), 1-7 (2019)

Tabel 3. mana hal tersebut dominan diakibatkan adanya


Keseragaman Jenis Perifiton aktivitas antropogenik yang terjadi di kawasan pantai
Spesies Keseragaman Terora.
Ucapan terimakasih
Enhalus acoroides 0.053 Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh
Cymodocea serrulata 0.52 pihak yang telah memberikan masukan dan
Halophila ovalis 0.24 bimbingan dalam pembuatan jurnal ilmiah ini.
Terimakasih juga penulis ucapkan kepada keluarga
Halodule pinifolia 0.148
besar Fakultas Kelautan dan Perikanan UNUD,
Syringodium isoetifolium 0.23 teman-teman satu angkatan yang tidak bisa penulis
Thalassodendron ciliatum 0.03 ucapkan satu persatu atas segala bantuan yang telah
Thalassia hemprichii 0.24 diberikan.

3.5 Indeks Dominansi (C) Daftar Pustaka


Berdasarkan Gambar 4 dapat diketahui bahwa indeks
dominansi dari perifiton pada setiap jenis lamun Aucoin, F., Doiron, S., Nadeau, M. 2004. Guideto
berbeda setiap spesiesnya dimana nilai indeks sampling and identifying larvae of species of
dominansi tertinggi terdapat pada lamun jenis maricultural interest. New Nouveau, Brunswick,
Thalassia hemprichii yakni 0,61. Sedangkan nilai Canada. 73 p.
terendah terdapat pada lamun jenis Enhalus acoroides Eaton, Andrew D, Clesceri, Lenore S, Rice, Eugene
yakni 0,139. Berdasarkan dari tabel 4, dapat diketahui W, Greenburg, Arnold E, Franson, Mary Ann H.
bahwa pada lamun jenis Thalassia hemprichii (1995). Standard methods for the examination of
memiliki nilai indeks dominansi yang tinggi, water and wastewater (19th Edition), Baltimore,
sedangkan lamun jenis Cymodocea serrulata dan Maryland: American Public Health Association.
Syringodium isoetifolium memiliki indeks Fitriani., Maulana, F. (2015). Identifikasi Jenis
dominansinya sedang dan yang lainnya tergolong Perifiton Sebagai Penentu Kualitas Air Di Sungai
rendah. Ray 17 Kelurahan Berangas Barat Kabupaten
Tabel 4. Barito Kuala. Jurnal Pendidikan Hayati, 1(4), 44
Dominansi Jenis Perifiton – 49.
Mabrouk, L., Brahim, M. B., Hamza, A., Mahfoudhi,
Spesies Dominansi M., Bradai, M, N., (2014). A Comparison of
Enhalus acoroides 0.139 Abundance and Diversity of Epiphytic Microalgal
Cymodocea serrulata 0.414 Assemblages on The Leaves of the Seagrasses
Posidonia oceanic and Cymodocea nodosa Asch in
Halophila ovalis 0.245
Eastern Tunisia. Hindawi Journal of Marine
Halodule pinifolia 0.43 Biology, 2014(1), 1- 10.
Syringodium isoetifolium 0.525 Novianti, M., Widyorini, N., Suprapto, J. (2013).
Analisis Kelimpahan Perifiton Pada Kerapatan
Thalassodendron ciliatum 0.28
Lamun Yang Berbeda Di Perairan Pulau Panjang,
Thalassia hemprichii 0.61 Jepara. Journal of Management of Aquatic
Resources, 2(3), 219 – 225
Odum, E. O. (1971). Fundamental of Ecology. 2nd
4. Simpulan edition. Philadelpia: W. B. Saunders
Orbita, L. S. and Mukai, H. (2013). Relationship
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, Between Epiphytes and The Photosyntetic
ditemukan 24 jenis diatom (22 dari Bacillariophyceae, Activity of Temperate Seagrasses. AAB Bioflux,
1 dari cyanophyceae dan 1 dari Chlorophyceae), 5(3), 163 – 168
Arthropoda, Rotifera, Dinoflagellata, Protozoa dan Sarbini, R., Nugraha, Y., Kuslani, H. (2015). Teknik
Cnidaria. Perifiton dari kelas Bacillariophyceae Sampling dan Pengamatan Kelimpahan Perifiton
ditemukan jumlahnya sangat banyak dan Di Ekosistem Lamun, Kepulauan Karimun Jawa,
mendominasi diantara jenis lainnya, dimana genus Jawa Tengah. BTL, 13(2), 91 – 96.
Tabellaria sp. sebanyak dan Hantzschia merupakan Tang, W., Cui, J., Shan, B., Wang, C., Zhang, W.
yang paling banyak ditemukan. (2014). Heavy Metal Accumulation By Periphyton
Nilai keanekaragaman perifiton pada setiap jenis Is Related To Eutrophication In The Hai River
lamun rata-rata tergolong rendah, sedangkan nilai Basin, Northern China. PLOSone, 9(1), 1 – 6.
indeks keseragaman perifiton hanya pada jenis lamun Wilhm, J. L., and T.C. Doris. 1986. Biologycal
Cymodocea serrulata dengan nilai sedang yang Parameter for water quality Criteria. Bio.Science:
lainnya rendah, serta nilai dominansi tergolong 18.
rendah sampai tinggi. Keadaan struktur komunitas
tersebut mencerminkan bahwa kondisi perairan di
kawasan pantai Terora dalam keadaan tercemar yang

J. Mar. Aquat. Sci. X: 1-7 (2019)


Journal of Marine and Aquatic Sciences 3(1), 1-7 (2019)

J. Mar. Aquat. Sci. X: 1-7 (2019)

S-ar putea să vă placă și