Sunteți pe pagina 1din 6

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN/LOG BOOK

PEREKAMAN ELEKTROKARDIOGRAM (EKG)

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan:


Melakukan perekaman elektrokardiogram (EKG)
2. Nama klien : Tn. A
3. Diagnosa medis : IMA
4. Diagnosa keperawatan:
Penurunan curah jantung b/d perubahan volume isi sekuncup
5. Justifikasi tindakan
Infark Miokard Akut adalah nekrosis miokard akibat gangguan aliran darah ke otot jantung.
Infark miokard biasanya disebabkan oleh trombus arteri koroner. Terjadinya trombus
disebabkan oleh ruptur plak yang kemudian diikuti oleh pembentukan trombus dan trombosit.
AMI terjadi ketika iskemia yang terjadi berlangsung cukup lama yaitu lebih dari 30-45 menit
sehingga menyebabkan kerusakan seluler yang ireversibel. Bagian jantung yang terkena infark
akan berhenti berkontraksi selamanya. Iskemia yang terjadi paling banyak disebabkan oleh
penyakit arteri koroner / coronary artery disease (CAD). Pada penyakit ini terdapat materi
lemak (plaque) yang telah terbentuk dalam beberapa tahun di dalam lumen arteri koronaria
(arteri yang mensupply darah dan oksigen kepada jantung) Plaque dapat ruptur sehingga
menyebabkan terbentuknya bekuan darah pada permukaan plaque. Jika bekuan menjadi cukup
besar, maka bisa menghambat aliran darah baik total maupun sebagian pada arteri koroner.
Terbendungnya aliran darah menghambat darah yang kaya oksigen mencapai bagian otot
jantung yang disuplai oleh arteri tersebut. Kurangnya oksigen akan merusak otot jantung. Jika
sumbatan itu tidak ditangani dengan cepat, otot jantung yang rusak itu akan mulai mati. Selain
disebabkan oleh terbentuknya sumbatan oleh plaque ternyata infark juga bisa terjadi pada
orang dengan arteri koroner normal (5%). Diasumsikan bahwa spasme arteri koroner berperan
dalam beberapa kasus ini. Salah satu pemeriksaan penunjang guna menegakkan diagnosa IMA
yaitu EKG: Untuk menilai hipertropi atrium/ventrikel, iskemia, infark, dan disritmia. EKG
(elektrokardiogram) adalah suatu mesin yang mencatat aktivasi listrik dari denyut jantung.
6. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional:

a. Persiapan alat EKG


Rasional: Mempermudah melakukan tindakan dengan menyiapkan terlebih dahulu.
b. Persiapan klien: Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien, klien harus
berbaring terlentang
Rasional: menghormati hak-hak klien untuk mengetahui tindakan yang akan diberikan.
c. Cuci tangan
Rasional: Mencegah transmisi mikroorganisme.
d. Jaga privasi klien
Rasional: Menghormati hak klien.
e. Pakai sarung tangan
Rasional: Mencegah transmisi mikroorganisme.
f. Atur posisi klien: Posisi klien diatur terlentang di atas bed dan klien tidak diperbolehkan
menyentuh besi pada bed maupun benda logam lain.
Rasional: Mempermudah perekaman sandapan elektroda dan mencegah ketidakakuratan
hasil perekaman.
g. Membuka dan melonggarkan pakaian klien bagian atas, bila klien memakai jam tangan,
gelang, logam lain agar dilepas sebelum membuka pakaian klien.
Rasional: Mempermudah perekaman sadapan elektroda dan mencegah ketidakakuratan
hasil perekaman.
h. Membersihkan dengan menggunakan kapas alkohol pada daerah dada, kedua pergelangan
tangan dan kedua tungkai di lokasi manset elektroda
Rasional: Desinfektan daerah yang akan dipasang elektroda.
i. Menyambungkan kabel EKG pada kedua tungkai pergelangan tangan dan kedua tungkai
pergelangan kaki klien, untuk rekaman ekstremitas lead (Lead I, II, III, AVR, AVL, AVF)
dengan cara : Warna merah pada pergelangan tangan kanan, kuning pada pergelangan
tangan kiri, hijau pada pergelangan kaki kiri dan hitam pada pergelangan kaki kanan.
Rasional: Posisi yang tepat untuk menghasilkan rekaman Lead I, II, III, AVR, AVL dan
AVF).
j. Memasang elektroda dada untuk rekaman perikardial lead V1 di garis parasternal kanan
sejajar dengan ICS 4, V2 di garis paresternal kiri sejajar dengan ICS 4, V3 antara V2 dan
V4, V4 di garis mid klavikula kiri sejajar ICS 5, V5 di garis aksila anterior kiri sejajar ICS
5, V6 di garis mid aksila kiri sejajar ICS 5.
Rasional: Posisi yang tepat untuk menghasilkan rekaman Lead V1, V2, V3, V4, V5 dan
V6
k. Pasang elektroda dada dengan menekan karet penghisap
Rasional: hisapan akan membuat elektroda tidak terlepas dari kulit
l. Melakukan kalibrasi
Rasional: Pembacaan EKG tidak bias.
m. Bila rekaman EKG telah lengkap terekam, semua elektroda yang melekat di tubuh klien
dilepas dan dibersihkan seperti semula
Rasional: Menjaga kebersihan klien setelah dilakukan perekaman.
n. Tulis pada hasil perekaman: Nama, umur, jenis kelamin, jam, tanggal, bulan dan tahun
pembuatan serta nama perawat yang merekam
Rasional: Memberikan identitas klien dapat menghindari kesalahan dokumentasi hasil
rekaman EKG.

7. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibaat tindakan tersebut dan cara pencegahannya:
Jika pemasangan EKG tidak tepat dan benar, akan mendapatkan hasil interpretasi rekam
jantung yang salah dalam menegakkan diagnosa.
Pencegahan: Sebelum melakukan perekaman periksa kembali posisi peletakan elektroda.

8. Tujuan tindakan tersebut dilakukan:


Untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan irama jantung/disritmia.

9. Hasil yang didapat dan maknanya :


Hasil pemasangan EKG didapat hasil rekaman jelas dan dapat dibaca.

- Subjektif:
Pasien mengatakan masih merasakan lemas dan lelah
- Obyektif:
Pasien tampak lemah, wajah pucat, HR 115 x/memit (sinus takikardi), pemasangan EKG
telah dilakukan pasien kooperatif
- Actually:
Penurunan curah jantung belum teratasi
- Planning:
Perawat: Anjurkan pasien untuk istirahat, lapor dokter terkait hasil EKG.
Pasien: Tingkatkan istirahat dan kurangi aktivitas yang dapat menimbulkan kelelahan.
Keluarga: Motivasi pasien, beri dukungan secara fisik, psikis dan spiritual, bantu pemenuhan
ADLs yang tidak dapat dilakukan sendiri.

10. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah/
diagnosa tersebut. (mandiri dan kolaborasi):

1. Tirah baring / bedrest dalam posisi supinasi/semifowler


2. Observasi tanda-tanda vital
3. Kolaborasi pemberian terapi oksigen
4. Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi
EVALUASI LAPORAN PENDAHULUAN

Nama Mahasiswa : SINTYA PERMATA DEVI


NIM : 16.20.2665
Ruangan : IGD
Tanggal Praktik : 15 JULI 2019

NO ASPEK PENILAIAN BOBOT NILAI


1. PENDAHULUAN
a. Kelengkapan definisi, etiologi, manisfestasi 10 …………….
klinis, patofisiologi
b. Pemeriksaan penunjang 5 …………….
c. Kelengkapan diagnosa awal 10 …………….
d. Kelengkapan tindakan keperawatan 10 …………….
2. Pengkajian
a. Pengumpulan data 10 ……………..
b. Diagnosa keperawatan 10 ……………..
3. Perencanaan
a. Prioritas masalah 5 …………….
b. Tujuan dan kriteria hasil 10 …………….
c. Rencana keperawatan 10 …………….
d. Rasional tindakan 10 …………….
…………….
4. Referensi 10 …………….
Total dari 1+2+3+4 = 100
EVALUASI LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : SINTYA PERMATA DEVI


NIM : 16.20.2665
Ruangan : IGD
Tanggal Praktik : 15 JULI 2019

NO ASPEK PENILAIAN BOBOT NILAI


1. PENGKAJIAN
a. Pengumpulan data 10 …………….
b. Analisa data 10 …………….
c. Diagnosa keperawatan 10 …………….

2. PERENCANAAN
a. Prioritas masalah 5 ……………..
b. Tujuan dan kriteria hasil 5 ……………..
c. Rencana keperawatan 10 ……………..
d. Rasional tindakan 10 ……………..
3. IMPLEMENTASI
a. Prioritas tindakan 10 …………….
b. Objektivitas 10 …………….
c. Ketepatan pelaksanaan 5 …………….
4. EVALUASI
a. Reasesment 5 …………….
b. Interpretasi 5 …………….
c. Planning 5 …………….
Total dari 1+2+3+4 = 100

S-ar putea să vă placă și