Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
1, Hal:1 - 10
Abstract
This research analyzes the quality of hot asphalt mixture by using various modified asphalt. It is
intended to know the characteristics of asphalt mixture and modified asphalt mixture as the main
material to make mixture. Moreove, it is also intended to know the influence of additive materal
adding in the asphalt mixture toward the score of stability and the solidity of asphalt mixture.
The additional materials of modified asphalts used are Jaya Aspal Polymer modification poduced
by Pertamina and Taftpack-Super. There are three variaties in adding the Taftpack-Super that are
5%, 10%, and 15% for the Optimum Asphalt Level (KAO) of the asphalt penetration is 60/70. The
test of asphalt mixture done in this research uses Marshall Test with 30 minutes soaking duration.
The characteristics of the observation on the asphalt mixture quality consist of the score of
stability, flow, Void In The Mix (VIM), Void Filled With Asphalt (VFA), Void Mineral Aggregate
(VMA), Marshall Quostient (MQ), and the solidity score of the mixture.
The result of the research shows the Optimum Asphalt Level (KAO) of the Jaya Aspal Polymer
modified asphalt is 5,8% while in the type of asphalt penetration 60/70 is 6,3%. The score of
mixture characteristics of the penetration asphalt 60/70 will less than the asphalt mixture which
has been modified by adding the additional material that is Taftpack-Super, whereas the stability
score and Marshall Questiont (MQ) in the penetration asphalt 60/70 tend higher than Jaya Aspal
Polymer. The haighest score of mixture stability is in the KAO asphalt mixture with the asphalt
penetration 60/70 by adding Taftpack-Super 10% that is 2017,864 Kg with the solidity score
2,259. The high score of stability and solidity can give the mixture the better and longer quality
and service period.
Keywords: Quality Analysis, Modified Asphalt, Jaya Aspal Polymer, Taftpack-Super, Optimum
Asphalt Level (KAO).
Abstrak
Penelitian ini menganalisis kualitas campuran aspal panas menggunakan berbagai aspal
modifikasi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik campuran aspal dan campuran
beraspal modifikasi sebagai bahan utama pembentuk campuran. Selain itu untuk mengetahui
pengaruh penambahan bahan aditif pada campuran aspal modifikasi terhadap nilai stabilitas dan
kepadatan campuran beraspal.
Bahan tambahan aspal modifikasi yang digunakan yaitu jenis aspal modifikasi Jaya Aspal Polymer
produksi Pertamina serta Taftpack-Super. Dilakukan tiga variasi penambahan Taftpack-Super yaitu
sebesar 5%, 10% dan 15% untuk nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) aspal penetrasi 60/70.
Pengujian campuran beraspal yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan Marshall Test
dengan lama perendaman 30 menit. Karakteristik peninjauan kualitas campuran beraspal meliputi
1)
Mahasiswa pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung. surel:
2)
Staf pengajar pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung. Jalan. Prof. Sumantri
Brojonegoro 1. Gedong Meneng Bandar lampung. 35145. surel: ahmadzakaria@unila.ac.id
3)
Staf pengajar pada Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Lampung. Jalan Prof. Sumantri
Brojonegoro 1. Gedong Meneng Bandar Lampung.
Analisis Kualitas Campuran Aspal Panas
Indah
Menggunakan
Marlina Buktin,
Ardianti,
Berbagai
Ahmad
Sasana
Macam
Zakaria,
Putra,
Aspal
Ofik
Muhammad
Modifikasi
Taufik Purwadi.
Karami.
nilai Stabilitas, Kelelehan (flow), Void In The Mix (VIM), Void Filled With Asphalt (VFA), Void
Mineral Aggregate (VMA), Marshall Quostient (MQ), dan nilai Kepadatan pada campuran.
Hasil penelitian yang diperoleh Kadar Aspal Optimum (KAO) untuk aspal modifikasi Jaya Aspal
Polymer sebesar 5,8% sedangkan pada jenis aspal penentrasi 60/70 sebesar 6,3%. Nilai
karakteristik campuran aspal penetrasi 60/70 akan jauh lebih rendah dibandingkan dengan
campuran beraspal yang telah dimodifikasi dengan penambahan bahan aditif Taftpack-Super,
sedangkan nilai stabilitas dan Marshall Questiont (MQ) pada campuran aspal penetrasi 60/70
cenderung lebih besa dibandingkan Jaya Aspal Polymer. Untuk nilai stabilitas campuran paling
besar terdapat pada campuran aspal KAO aspal penetrasi 60/70 dengan penambahan Taftpack-
Super sebesar 10% yaitu sebesar 2017,864 Kg dengan nilai kepadatan sebesar 2,259. Dengan nilai
stabiltas dan kepadatan yang besar sehingga mampu meberikan campuran mutu dan masa layan
yang jauh lebih baik dan tahan lama.
Kata kunci : Analisis Kualitas, Aspal Modifikasi, Jaya Aspal Polymer, Taftpack-Super,
Kadar Aspal Optimum (KAO)
1. PENDAHULUAN
Konstruksi jalan raya di Indonesia sebagian besar menggunakan tipe perkerasan lentur
(Fleksible Pavement). Aspal adalah salah satu material yang digunakan dalam konstruksi
pembangunan jalan raya, dimana pemilihan material ini dikarenakan memiliki hasil akhir
yang nyaman untuk konstruksi perkerasan lentur (Fleksible Pavement). Berdasarkan
Lampung Post, (23/10/2017) kondisi sejumlah jalan milik Provinsi Lampung keadaannya
semakin memprihatinkan. Kondisi jalan berlubang disertai banyak material bebatuan
split yang terlepas dari kesatuan komponen jalan yang ada disepanjang jalan.
Dalam penelitian Putri, V.A 2016, kondisi perkerasan lentur dilapangan sekarang,
meskipun perkerasan telah direncanakan dengan sangat baik pada kenyataannya tidak
sesuai dengan kondisi yang terjadi dilapangan. Kondisi perkerasan seringkali sudah
mengalami kerusakan sebelum masa layan rencana jalan tersebut habis. Kerusakan pada
konstruksi perkerasan lentur dapat diakibatkan oleh beberapa faktor salah satu
diantaranya yaitu meningkatnya pertumbuhan volume lalu lintas yang tidak terprediksi
sesuai rencana, beban lalu lintas kendaraan yang melampaui batas (Overloading),
kondisi tanah dasar yang kurang stabil, pelapukan permukaan perkerasan, teknik
pelaksanaan konstruksi yang kurang tepat, kesalahan pemilihan material campuran
perkerasan yang tidak sesuai, dan air tanah pada badan perkerasan jalan.
Pemilihan material campuran perkerasan lentur harus sesuai dengan spesifikasi yang
telah ditetapkan. Kualitas aspal dan kesesuaian gradasi agregat yang baik sangat
menentukan kualitas konstruksi perkerasan lentur. Salah satu cara meminimalisir
kerusakan perkerasan lentur adalah dengan mengontrol pemilihan aspal dan agregat
penyusun perkerasan. Fungsi penambahan bahan aditif ini dimaksudkan untuk
meningkatkan kualitas aspal dan meningkatkan kekuatan serta kelekatan antar butir
agregat dalam campuran perkerasan, sehingga kegagalan dalam konstruksi perkerasan
dapat diminimalisir serendah mungkin.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan analisis kualitas campuran aspal dengan
menggunakan berbagai aspal modifikasi yakni dengan penambahan bahan aditif untuk
2
Buktin
Indah Marlina Ardianti, Sasana Putra, Muhammad Karami.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kegagalan Perkerasan Aspal
Kerusakan konstruksi perkerasan merupakan kondisi dimana konstruksi perkerasan sudah
mengalami kerusakan sebelum mencapai umur rencana. Kerusakan pada konstruksi
perkerasan dapat ditinjau dari kegagalan fungsional dan kegagalan struktural.
2.2.2. Aspal
Aspal atau bitumen merupakan material yang berwarna hitam kecoklatan yang bersifat
viskoelastis sehingga akan melunak dan mencair. Sifat viskoelastis inilah yang membuat
aspal dapat menyelimuti dan menahan agregat tetap pada tempatya selama produksi dan
masa pelayanan konstruksi jalan. Pada dasarnya aspal terbuat dari suatu rantai
hidrokarbon yang disebut bitumen. (Departemen Pekerjaan Umum, 1994)
3
Analisis Kualitas Campuran Aspal Panas
Indah
Menggunakan
Marlina Buktin,
Ardianti,
Berbagai
Ahmad
Sasana
Macam
Zakaria,
Putra,
Aspal
Ofik
Muhammad
Modifikasi
Taufik Purwadi.
Karami.
S=pxq (1)
Keterangan :
S : Angka Stabilitas sesungguhnya
p : Pembacaan arloji stabilitas x kalibrasi
q : Angka koreksi benda uji
4
Buktin
Indah Marlina Ardianti, Sasana Putra, Muhammad Karami.
Menurut syarat yang telah ditetapkan oleh Bina Marga tahun 2010 Divisi 6
Perkerasan Aspal Revisi 3 terdapat beberapa nilai minimum dan maksimum untuk
masing-masing karakteristik campuran beraspal. Berikut adalah nilai spesifikasi
yang telah ditetapkan untuk lapis perkerasan laston (AC) dan laston yang
dimodifikasi (AC Modifikasi).
5
Analisis Kualitas Campuran Aspal Panas
Indah
Menggunakan
Marlina Buktin,
Ardianti,
Berbagai
Ahmad
Sasana
Macam
Zakaria,
Putra,
Aspal
Ofik
Muhammad
Modifikasi
Taufik Purwadi.
Karami.
MQ = MS/MF (2)
Keterangan :
MQ : Marshall Quotient (Kg/mm)
MS : Marshall Stability (Kg)
MF : Marshall Flow (mm)
3. METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Peralatan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Inti Jalan Raya Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Lampung. Peralatan yang digunakan dalam penelitian meliputi satu
set saringan, alat uji pemeriksaan agregat, alat uji pemeriksaan material aspal, alat uji
marshall.
6
Buktin
Indah Marlina Ardianti, Sasana Putra, Muhammad Karami.
Keterangan:
Pb = Kadar aspal optimum perkiraan
CA = Persen agregat lolos saringan diameter 19 mm dan tertahan saringan No.8
FA = Persen agregat lolos saringan No.8 dan tertahan saringan No.200
FF = Persen agregat minimal 75 % lolos No.200 (0,075 mm)
K = Nilai konstanta, besar nilai konstanta diperkirakan antara 0,5 -1,0 untuk
Laston
Benda uji KAO yang akan dibuat dapat dilihat pada Tabel 5.
7
Analisis Kualitas Campuran Aspal Panas
Indah
Menggunakan
Marlina Buktin,
Ardianti,
Berbagai
Ahmad
Sasana
Macam
Zakaria,
Putra,
Aspal
Ofik
Muhammad
Modifikasi
Taufik Purwadi.
Karami.
Bahan Pengikat
Aspal Pen JAP 57 KAO 60/70 + KAO 60/70 + KAO 60/70 +
60/70 5% TPS 10% TPS 15% TPS
5 Buah 5 Buah 5 Buah 5 Buah 5 Buah
8
Buktin
Indah Marlina Ardianti, Sasana Putra, Muhammad Karami.
Tabel 10. Hasil Pengujian Aspal Modifikasi Aspal Penetrasi 60/70+ Tafpack-Super
9
Analisis Kualitas Campuran Aspal Panas
Indah
Menggunakan
Marlina Buktin,
Ardianti,
Berbagai
Ahmad
Sasana
Macam
Zakaria,
Putra,
Aspal
Ofik
Muhammad
Modifikasi
Taufik Purwadi.
Karami.
10
Buktin
Indah Marlina Ardianti, Sasana Putra, Muhammad Karami.
Berdasarkan Tabel 9., terlihat nilai stbailitas dari hasil pengujian marshall yang dilakukan
didapatkan nilai stabilitas terbesar ditunjukan pada jenis KAO aspal penetrasi 60/70+TPS
10% yaitu sebesar 2017,864Kg, nilai flow terbesar pada jenis KAO aspal penetrasi
60/70+TPS 15% yaitu sebesar 3,833mm, nilai VIM terbesar bepada pada jenis aspal KAO
aspal penentrasi 60/70+TPS 5% yaitu 5,015% dimana nilai tersebut sedikit melewati
matas maksimum sebesar 5%, nilai VMA terbesar berada pada jenis aspal KAO aspal
penetrasi 60/70+TPS 15% sebesar 20,727%, nilai VFA terbesar berada pada jenis aspal
penetrasi 60/70 sebesar 76,652%, nilai MQ terbesar berada pada jenis aspal KAO aspal
penetrasi 60/70+TPS 10% sebesar 385,419Kg/mm, dan nilai kepadatan terbesar berada
pada jenis aspal penetrasi 60/70 sebesar 2,285.
Sehingga dari keseluruhan karakteristik dipilih campuran terbaik pada campuran aspal
KAO aspal penetrasi 60/70+TPS 10% dengan nilai stabilitas terbesar, sedangkan
campuran aspal modifikasi Jaya Aspal Polymer dengan nilai Kadar Aspal Optimum
(KAO) sebesar 5,8% dapat digunakan untuk mengurangi kuantitas kebutuhan aspal.
11
Analisis Kualitas Campuran Aspal Panas
Indah
Menggunakan
Marlina Buktin,
Ardianti,
Berbagai
Ahmad
Sasana
Macam
Zakaria,
Putra,
Aspal
Ofik
Muhammad
Modifikasi
Taufik Purwadi.
Karami.
5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, jumlah penambahan bahan aditif Tafpack-
super mempengaruhi nilai stabilitas pada campuran beraspal, dengan nilai penambahan
terbaik yaitu sebesar Tafpack-super 10% dengan nilai stabilitas yang sebesar 2017,864Kg
dan nilai kepadatan sebesar 2,259. Dari hasil penelitian berikut, penambahan Tafpack-
super 15% akan menurunkan kualitas campuran dengan nilai stabilitas yang yang lebih
rendah. Dan untuk Kadar Aspal Optimum (KAO) didapatkan nilai KAO terkecil pada
jenis aspal modifikasi Jaya Aspal Polymer yaitu sebesar 5,8% hal tersebut jauh lebih
sedikit dibandingkan KAO jenis aspal lainnya, sehingga jenis aspal modifikasi Jaya Aspal
Polymer dapat mengurangi kuantita s kebutuhan aspal pada suatu pekerjaan jalan.
Sehingga campuran terbaik dipilih pada jenis campuran KAO Aspal Penetrasi 60/70
dengan penambahan Tafpack-super 10%.
DAFTAR PUSTAKA
12