Sunteți pe pagina 1din 16

Sumber: health.detik.

com

Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga Surabaya
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang
Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya kepada penulis sehingga saya dapat menyelesaikan
booklet yang berjusul “Cedera Olahraga Cara Penanganan
dan Pencegahan”. Dalam penulisan booklet ini saya
mendapat banyak ilmu yang berguna, bagi diri sendiri dan
pembaca untuk kedepannya.

Booklet ini disusun agar pembaca dapat mengetahui


tentang cara penanganan dan pencegahan cedera
olahraga, selain itu dengan adanya booklet ini diharapkan
pembaca dapat menerapkan cara penanganan dan
pencegahan cedera olahraga.

Semoga booklet yang saya buat ini dapat bermanfaat


bagi pembaca dan khususnya pada diri saya sendiri dapat
memberikan wawasan yang lebih luas bagi kita semua.

Penulis menyadari booklet yang saya buat ini


memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis mohon saran
dan kritik demi kesempurnaan booklet yang penulis buat.

Surabaya, Mei 2019

Penulis
Cedera Olahraga adalah
segala macam cedera
yang muncul baik pada
waktu latihan,
berolahraga,
pertandingan olahraga
ataupun sesudahnya

Sumber: bolahraga.com
1. Faktor dari luar, penyebabnya karena dari alat
olahraga, kondisi lingkungan yang dipakai untuk
melakukan kegiatan
2. Faktor dari dalam
Postur tubuh, seperti panjang tungkai yang tidak
sama, permukaan telapak kaki yang tidak rata
(arcus)
Latihan gerakan yang tidak sesuai, seperti pukulan
backhand
Adanya kelemahan otot
Tingkat kebugaran rendah
3. Penggunaan secara berlebih (overuse), gerakan yang
berlebih dalam waktu yang lama secara berulang

Sumber: flex free (2016)


1. Cedera ringan ditandai adanya robekan yang
dapat dilihat dibawah mikroskop, dengan keluhan
minimal dan tidak mengganggu penampilan.
Contoh cedera ringan adalah memar, lecet, dan sprain
ringan.

2. Cedera sedang ditandai adanya kerusakan jaringan,


nyeri, bengkak, kemerahan, panas, dan ada
gangguan fungsi. Ada tanda peradangan seperti
tumor, rubor, dolor, dan functiolaesa.
Contoh cedera sedang adalah robeknya otot, ligament
secara parsial.

3. Cedera berat ditandai adanya robekan total atau


sebagian dan dapat terjadi patah tulang. Cedera
berat membutuhkan istirahat total, pengobatan
secara intensif dan dapat dilakukan operasi
1. Kalor (hangat), saat cedera bagian tubuh yang cedera akan
terasa hangat saat disentuh

2. Rubor (kemerahan), saat cedera bagian tubuh yang


mengalami cedera akan terlihat warna kemerahan

3. Dolor (rasa sakit/nyeri), adanya rasa nyeri pada daerah


yang mengalami cedera

4. Tumor (bengkak), setelah terjadi cedera biasanya akan


terjadi pembengkakan pada daerah yang mengalami cedera

5. Functio laesa (penurunan fungsi tubuh), terjadi penurunan


pergerakan pada daerah yang mengalami cedera

Sumber: Mejia (2008)


1. Protection
Bertujuan untuk mencegah cedera lebih parah dengan
cara mengurangi pergerakan pada bagian yang cedera

2. Rest (Diistirahatkan)
Istirahatkan bagian yang mengalami cedera. Bertujuan
untuk mencegah bertambah parah cedera.

3. Ice (Kompres es)


Bertujuan untuk mencegah terjadi pembengkakan,
mengurangi perdarahan. Cara kompres es:
Es ditempatkan di dalam kantong es atau es
dibalut pada handuk kecil
Es diletakkan pada bagian yang cedera selama 2-3
menit sampai rasa sakitnya berkurang
Waktu pemberian es tidak boleh lebih dari 20-30
menit
4. Compression ( Balut tekan)
Lakukan balut tekan dengan bahan elastis, seperti elastic
bandage, tension krep. Bertujuan untuk mengurangi
pembengkakan dari perdarahan dan untuk mengurangi
pergerakan.

5. Elevation (Tinggikan dari badan)


Bertujuan untuk mengurangi perdarahan dan
pembengkakan. Dengan mengangkat bagian yang
cedera lebih tinggi dari badan

Sumber: flex free (2016)


1) Heat
Menghindari panas, seperti mandi dengan air hangat
atau dengan suhu air yang tinggi seperti sauna atau spa.
Diusahakan tidak memberikan obat gosok yang panas
seperti balsem.

2)Alcohol
Ketika mengalami cedera tidak diperbolehkan
melakukan kompres dengan alkohol dalam 24 jam
pertama.

3) Running
Hindari melakukan pergerakan pada daerah yang
mengalami cedera saat melakukan aktivitas olahraga.
4) Massage
Jangan melakukan pemijatan pada area yang
mengalami cedera karena dapat menimbulkan
perdarahan lebih lanjut dan dapat menambah
pembengkakan pada bagian cedera dan dapat
menghambat pemulihan.

Sumber: Aylor (2018)

S-ar putea să vă placă și