Sunteți pe pagina 1din 13

Memperingati perjuangan Padatuan Banua 28 April 1859 melawan penjajah

Belanda, Itulah awal meletusnya Perang Banjar.

“ DALAS HANGIT MUN MANYARAH DHAPA “


PENJELASAN MAKNA LAMBANG AMBALAN SULTAN KUNING :

1) Persegi enam dengan menggunakan warna dasar hitam, kuning,


biru muda
a. Persegi enam bermakna jumlah rukun Rukun Iman bagi
umat Islam, persegi enam juga melambangkan rumah
lebah untuk membuat madu. Dengan memiliki dasar
Keimanan, maka diharapkan bagi Anggota Ambalan Sultan
Kuning agar bisa bekerja layaknya lebah yang selalu
mengikuti aturan dan bertanggung jawab, hingga akhirnya
memperoleh hasil yang sangat baik dan bermanfaat untuk
orang lain, layaknya madu yang berkhasiat untuk
pengobatan.
b. Warna hitam bermakna keabadian dan tegas, warna kuning
bermakna spiritual, biru muda bermakna semangat
bebas berkarya untuk menjadi yang terbaik.

2) Gerigi roda berjumlah 10 bermakna, bahwa Ambalan Sultan Kuning


selalu berperilaku,berkarya,bekerja, beramal dan berbakti berdasarkan
Dharma Pramuka.

3) Lambang siluet tunas Kelapa


menyerupai bentuk lambang
WOSM, memiliki kiasan bahwa
anggota Ambalan Sultan
Kuning memiliki watak dan
pendirian seperti pohon
kelapa dan bersifat universal.

4) Lambang simpul yang mengikat dua siluet tunas kelapa memiliki kiasan
bahwa Anggota Ambalan Sultan Kuning adalah saling bersaudara dan selalu
bekerja sama serta selalu menjunjung persatuan.

5) Lambang Bintang menunjukkan :

a. bahwa Anggota Ambalan Sultan Kuning memiliki Keyakinan dan


kepercayaan ( Beriman ) untuk menyembah kepada Tuhan Yang Maha
Esa serta melaksanakan semua perintah Tuhan Yang Maha Esa dan
menjauhi Larangan Tuhan Yang Maha Esa ( Bertaqwa ).
b. Anggota Ambalan Sultan Kuning memiliki cita-cita tinggi untuk
diwujudkan .
c. Anggota Ambalan Sultan Kuning memilki pedoman untuk mencari arah
menuju kebaikan.
d. Anggota Ambalan Sultan Kuning memiliki 5 pucuk dasar Ideologi yang
kuat yaitu “ PANCASILA “.
6) Lambang Keris Kembar mengkiaskan Anggota
Ambalan Sultan Kuning memilki tujuan hidup
yang jelas dan bermartabat di masyarakat. Keris
merupakan senjata pusaka asli Nusantara dan
diakui oleh dunia. Keris hanya disematkan oleh
seorang yang memilki pangkat ,jabatan dan
kedudukan tinggi. Keris adalah senjata yang
dipercayai bisa melindungi pemiliknya dan keris
hanya ditempa oleh seorang Empu yang ahli
dibidang senjata. Dengan pusaka keris Kembar
maka Anggota Ambalan Sultan Kuning
menjunjung harkat , martabat dan kehormatan
sesama manusia, memiliki ide-ide kreatif,inovatif
dan produktif sehingga berguna bagi masyarakat
dilingkungan sekitarnya, terutama untuk Bangsa
dan Negara.

7) Lambang dua jalan yang berkelok dan satu jalan lurus merupakan
kiasan dari Tri Satya Pramuka yang mengartikan bahwa Anggota
Ambalan Sultan Kuning memilki dasar yang kokoh dalam
bertindak dan bekerja dikehidupannya sehari hari.

PENJELASAN MAKNA

LAMBANG AMBALAN PUTRI SARANTI :


1) Persegi enam dengan menggunakan warna dasar hitam, kuning,
biru muda
a. Persegi enam bermakna jumlah rukun Rukun
Iman bagi umat Islam, persegi enam juga
melambangkan rumah lebah untuk membuat
madu. Dengan memiliki dasar Keimanan, maka
diharapkan bagi Anggota Ambalan Putri Saranti
agar bisa bekerja layaknya lebah yang selalu
mengikuti aturan dan bertanggung jawab,
hingga akhirnya memperoleh hasil yang sangat
baik dan bermanfaat untuk orang lain, layak
nya madu yang berkhasiat untuk pengobatan.
b. Warna hitam bermakna keabadian dan tegas,
warna kuning bermakna spiritual, biru muda
bermakna semangat untuk bebas berkarya
untuk menjadi yang terbaik.

2) Gerigi roda berjumlah 10 bermakna, bahwa Ambalan Putri Saranti


selalu berperilaku,berkarya,bekerja dan berbakti berdasarkan
Dasa Dharma.

3) Lambang siluet tunas Kelapa menyerupai bentuk lambang


WOSM, memiliki kiasan bahwa anggota Ambalan Putri Saranti
memiliki watak dan pendirian seperti pohon kelapa dan bersifat
universal.

4) Lambang simpul yang mengikat dua siluet tunas kelapa memiliki


kiasan bahwa Anggota Ambalan Putri Saranti adalah saling
bersaudara dan selalu bekerja sama serta selalu menjunjung
persatuan.

5) Lambang Bintang
menunjukkan :
a. bahwa Anggota
Ambalan
Putri Saranti memiliki
Keyakinan dan
kepercayaan (Beriman )
untuk menyembah
kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta melaksanakan semua perintah Tuhan Yang Maha Esa dan
menjauhi Larangan Tuhan Yang Maha Esa ( Bertaqwa ).
b. Anggota Ambalan Putri Saranti memiliki cita-cita tinggi untuk diwujudkan .
c. Anggota Ambalan Putri Saranti memilki pedoman untuk mencari arah menuju kebaikan.
d. Anggota Ambalan Puteri Sarantimemiliki 5 pucuk dasar Ideologi yang kuat yaitu “ PANCASILA “.

6) Lambang Busur Panah :


mengkiaskan Anggota Ambalan Putri Saranti memilki
tujuan hidup yang tepat dan bermartabat di masyarakat.
Busur Panah merupakan salah satu senjata pusaka asli
Nusantara. Panah merupakan senjata yang paling
membahayakan, karena daya jangkaunya sangat jauh,
kecepakan anak panah sangat ditentukan oleh kuatnya
busur yang digunakan. Apabila busur yang digunakan
tidak kuat, maka keakuratan anak panah tidak akan tepat
menuju sasaran Dengan senjata pusaka Busur Panah
maka Anggota Ambalan Puteri Saranti dikiaskan memiliki
pergerakan yang cepat, tepat dan mengenai sasaran.
7) Lambang dua jalan yang berkelok dan tiga anak panah
merupakan kiasan dari Tri Satya Pramuka yang
mengartikan bahwa Anggota Ambalan Puteri Saranti
memilki dasar yang kokoh dalam bertindak dan
bekerja dikehidupannya sehari hari.

SEJARAH NAMA
AMBALAN SULTAN KUNING & AMBALAN PUTRI SARANTI
Disebutkan, puteri gaib yang muncul dari buih pusaran air, kemudian oleh Lambung Mangkurat dinobatkan sebagai
ratu di Kerajaan Nagara Dipa, dan kemudian dinikahkan dengan bangsawan Keraton Majapahit yang bernama Raden Putra

Setelah nikah dengan Puteri Junjung Buih, Raden Putra menjadi raja di Kerajaan Nagara Dipa dengan nama Pangeran Surya
Ananta (anak matahari). Menurut legenda masyarakat Banjar, mereka berdua-pada akhirnya mokswa atau menghilang ke
alam gaib dan menjadi penguasa di Keraton Gaib Gunung Pamaton

Menurut kepercayaan masyarakat, mereka berdua bisa menitis atau merasuki raga orang yang mereka inginkan.

Demikianlah, pada waktu suhu politik di Kerajaan Banjar semakin panas karena turut campur tangan Belanda pada
penobatan Pangeran Tamjid sebagai raja di Kerajaan Banjar untuk menggantikan Sultan Adam karena Sultan Muda
Pangeran Abdurrahman sudah wafat terlebih dahulu. Padahal, kaum bangsawan, alim ulama dan masyarakat Banjar
menghendaki Pangeran Hidayatullah menjadi Sultan, sesuai dengan testamen atau wasiat Sultan terdahulu.

Salah seorang ulama yang shaleh di Kumbayau Lawahan, Rantau (Kabupaten Tapin
sekarang), bernama Datu Aling merasa prihatin akan kemelut di dalam Keraton Banjar tersebut. Oleh,sebab itu beliau
balampah atau tirakat dengan menyepi seorang diri, melakukan puasa, sholat, wirid dan zikir, serta amalan-amalan lainnya
untuk mendekatkan diri kepada Allah, disertai permohonan agar diberi petunjuk dan jalan keluar atas kemelut yang sedang
terjadi di dalam Keraton Banjar. Tirakat Datu Aling_dilaksanakan selama sembilan bulan sembilan hari, dimulai pada April
1858 sampai. dengan Februari 1859.
Pada 2 Februari 1859 bertepatan dengan 10 Rajab 1275 H; Datu Aling didatangi oleh raja-raja gaib
Kerajaan Banjar dan meminta Datu Aling untuk mendatangkan Pangeran Antasari ke daerah Muning. Dia akan memulai
kerajaan Baru sampai raja yang sah terpilih.

Pada 13 Rajab 1275 H, Puteri Datu Aling yang bernama Saranti, dirasuki oleh Puteri Junjung
Buih. Dia minta dinikahkan dengan seorang pemuda kampung yang bernama Dulasa karena di dalam tubuhnya
benemayam ruh gaib Pangeran Surya Ananta.

Mendengar semua itu, maka, Datu Aling pun Melaksanakan seluruh keinginan puterinya tersebut. Setelah
dinikahkan dengan Dulasa, maka, Saranti diberi nama Puteri Junjung Buih dan suaminya Dulasa diberi
nama Pangeran Surya Ananta. Kemudian Datu Aling mengumumkan kepada masyarakat tentang penobatan Saranti, raja
titisan Puteri Junjung Buih. Daerah Kumbayau namanya diganti menjadi Kerajaan Tambay Mekah. Sebagai raja di Kerajaan
Tambay Mekah, Saranti
titisan Puteri Junjung Buih mengangkat ayahya, Datu Aling, sebagai panembahan,
kakaknya Sambang diberi gelar Sultan Kuning, kakak Perempuannya Nuramin diberi gelar Ratu Keramat,
sedangkan suami Nuramin diberi gelar seperti Mangkubumi Kusuma Nagara, Bayan Sampit, Garuntung Waluh, Garumung
Manau, Kindaui Aji, Kindui Mu`l, Pembelah Batung, Panimba Sagara, ada pula Panglima Juntai Di Langit dan lain sebagainya.

Kerajaan Tambay Mekah terpisah dari Kesultanan Banjar dan tidak tunduk kepada penjajah Belanda. Saranti
titisan Junjung Buih menjadi ratu di KerajaanTambay Mekah hanya sebagai simbol kepala negara, sedangkan
urusan pemerintah dipegang,oleh Penembahan Muda Datu Aling. Sebagai seorang Panembahan, yang shaleh, adil dan
bijaksana dia bekerja sama dengan Segera Banua Ampat, yaitu: Banua Halat, Banua Gadung, Banua Padang dan Banua
Parigi. Mereka ini tunduk kepada Datu Aling. Kemudian mengikuti pula Banua Atas, Batang Hulu, Jambu, Amandit dan
Pangabau

Kepada para pengikutnya, Datu Aling selalu menanamkan semangat jihad demi melawan ketidak adilan dan
penjajahan. Seruan Datu Aling untuk melakukan jihad yang mendapat respon luar biasa dari masyarakat, ternyata
membuat Pangeran Tamjid beserta Belanda merasa teracam kedudukannya. Untuk itu Residen Belanda di Banjarmasin
mengirim sebuah tim yang terdiri dari Jaksa Kepala. Pangeran Suryadinata dan Penghulu Kepala Pangeran Muhammad
Seman disertai 120 pengikut

Mengetahui Akan kedatangan mereka, maka, Datu Aling pun memerintahkan anaknya Sultan Kuning
menyiapkan pasukan jihadnya sebanyak 700 orang lengkap dengan senjata terhunus

untuk menjaga segala kemungkinan yang bakal_terjadi.Tentu saja utusan Residen Belanda tersebut terkesiap menyaksikan
begitu banyak jumlah pasukan jihad Datu Aling yang siap tempur jika mereka berbuat macam-rnacam. Karena mereka
hanya ingin menyaksikan keadaan yang sebenarnya di Kerajaan Tambay Mekah maka mereka pun dipersilahkan menemui
Datu Aling di Istana Tambay Mekah.

Setelah mendengar laporan utusannya, sekali lagi Residen Belanda memerintahkan Mangkubumi Pangeran
Hidayatullah untuk menangani masalah Kerajaan Tambay Mekah. Kemudian Pangeran Hidayatullah mengutus Pangeran
Antasari,. Pangeran Jantera Kesuma serta Pangeran Umar Syarif untuk menemui Datu Aling, Dalam pertemuan tersebut
Datu Aling menjelaskan maksud dan tujuan didirikannya Kerajaan Tambay Mekah. Ternyata apa yang disampaikan oleh
Datu Aling seiring sejalan dengan apa yang diinginkan oleh Pangeran Antasari. Hingga akhimya terjadilahn kesepakatan
perjodohan antara anak Pangeran Antasari yang bernama Pangeran Muhammad Said dengan Saranti titisan
Puteri Junjung Buih yang telah menjanda.
Dengan demikian bertambah kuatlah kedudukan Datu Aling karena setelah 30 hari pernikahan Pangeran Muhammad Said
dengan Saranti, si titisan Puteri Junjung Buih, maka, Pangeran Antasari pun mulai aktif memimpin
gerakan rakyat di Banua Ampat dan Banua lima yang diarahkan langsung kepada Belanda.

Puncaknya pada 28 April 1859 pasukan jihad Datu Aling yang berasal dari Banua Ampat dan Banua lima dibawah
pimpinan Pangeran Antasari, menyerang benteng pertahanan Belanda Oranye Nassau di Pengaron. Penyerangan ini
berhasil dengan gemilang. Itulah awal meletusnya Perang Banjar. Akhirnya, pertempuran pun meluas ke berbagai daerah
di Kalimantan Selatan

Sebagai pembalasan atas jatuhnya benteng pertahanan Oranye Nassau di Pengaron, maka, pada 16 November 1859, secara
tiba-tiba pasukan Belanda menyerang pertahanan Sultan Kuning. Serangan ini disambut dengan teriakan Allahu
Akbar oleh pasukan jihad Datu Aling dibawah komando Sultan Kuning. Dalam pertempuran tersebut, pemimpin
pasukan Belanda Kapten Benschop tewas terkena tombak. Hari itu juga datang lagi satu pleton pasukan Belanda yang lebih
besar, namun semuanya berhasil dipukul mundur.

Pada malam harinya, datang lagi pasukan Belanda yang lebih besar menggempur benteng pertahanan Datu Aling yaitu di
Masjid Muning. Pertempuran terjadi semalam suntuk. Datu Aling, Saranti Beserta beberapa orang pengikut setianya
tetap bertahan di dalam masjid. Datu Aling tidak mau menyerah kepada Belanda meski api telah menjilat seluruh masjid
yang terbuat dari kayu. Akhirnya, Datu Aling dan Saranti pun gugur sebagai syuhada.

Dengar gugurnya Datu Aling dan Saranti, maka, Pangeran Antasari mengeluarkan semboyan yang berbunyi “Haram
manyarah, waja sampai ka putting:(haram menyerah kepada Belanda sampai tetesan darah terakhir)”

Silsilah Sultan Kuning dan Putri Saranti menurut data Residen Hindia Belanda

Aling (Panembahan Muda Datu Aling)


child birth: ♂ Usang (Kindu Mui) [Muning]
child birth: ♀ Nuriman (Ratu Keramat) [Muning]
child birth: ♂ Sambang (Sultan Kuning) [Muning]
child birth: ♂ Saranti (Putri Junjung Buih) [Muning]

Motto Ambalan Sultan Kuning – Puteri Saranti

“ PENGABDIAN, BERKARYA, PANYANGGA BANUA “


Sekilas tentang ambalan, Ambalan Penegak menggunakan nama dan lambang yang dipilih mereka sesuai
aspirasinya dan mengandung kiasan dasar yang menjadi motivasi kehidupan ambalan. Di dalam suatu Ambalan terdapat
suatu sangga yang merupakan kelompok kecil, seperti halnya kala kita berada di Siaga (barung), Penggalang (Regu),
Ambalan (Sangga) serta Pandega (Reka).

Sangga merupakan kelompok kecil yang ada dalam Pramuka Penegak. Ambalan Penegak menggunakan nama dan
lambang yang dipilih mereka sesuai aspirasinya dan mengandung kiasan dasar yang menjadi motivasi kehidupan Ambalan.
Satu sangga jumlah anggotanya yang terbaik adalah 4-8 Pramuka Penegak. Pembentukan sangga dilakukan oleh para
Pramuka Penegak sendiri. Nama sangga dipilih diantara nama-nama Perintis, Pencoba, Pendobrak, Penegas dan Pelaksana
atau dipilih nama lain sesuai aspirasi mereka. Nama tersebut merupakan identitas sangga dan mengandung kiasan dasar
yang dapat memberikan motivasi kehidupan sangga.

Untuk melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan, Ambalan Penegak dapat membentuk Sangga Kerja yang
anggotanya terdiri atas anggota-anggota sangga yang ada, jumlah anggota disesuaikan dengan beban kerja atau tugas
yang diemban. Sangga Kerja bersifat sementara sampai tugas atau pekerjaan selesai dilaksanakan.

Dalam Sebuah Aturan PP Tanda Satuan terkhusus pada angga Penegak

Tanda Sangga Penegak

a. Tanda sangga berbentuk bujur sangkar, dengan panjang tiap sisinya 4 cm.

b. Tanda sangga bergambar sesuai dengan pilihan anggota sangga yang bersangkutan.

c. Tanda sangga dapat mengambil :

1) nama tahap perjuangan bangsa Indonesia, seperti Perintis, Pencoba, Penegas, Pendobrak dan Pelaksana,
dengan gambar dan warna seperti contoh terlampir.
2) angka romawi sebagai nomor sangga, berwarna hitam diatas dasar berwarna kuning.

3) gambar siluet bunga berwarna hitam di atas dasar berwarna kuning (khusus untuk sangga puteri).

4) gambar lain yang diciptakan sendiri oleh sangga yang bersangkutan.

Dalam hal ini Pramuka Ambalan Sultan Kuning - Ambalan Puteri Saranti mengambil poin C.4 ( gambar lain yang diciptakan
sendiri oleh sangga yang bersangkutan.)

Lima Sangga Tersebut Adalah

1.Sangga Bumi :

Sangga Bumi berperan dalam kegiatan Pelestarian


Lingkungan Hidup. Sangga ini aktif dalam hal
pelestarian Flora dan Fauna, Konservasi Alam dan
Penjelajahan Alam.Sanga Bumi memilki misi
untuk menjaga bumi agar tetap hijau dan asri.

2. Sangga Karana:

Sangga Karana berperan dalam kegiatan


bersifat administratif dan pengelolaan kegiatan.
Sangga ini berperan dalam memanajemen sebuah
pergerakan kegiatan, mulai dari merancang sampai
melaksanakan sebuah acara kegiatan. Sangga Karana
sangat berperan dalam kelancaran semua kegiatan
administrasi Ambalan dan Gugus Depan
Sangga Karana adalah kemudi bergeraknya Ambalan.

3. Sangga Budaya:

Sangga Budaya berperan aktif dalam kegiatan seni


dan budaya. Sangga ini memiliki misi untuk tetap
melestarian kesenian dan budaya asli serta mem
perkenalkannya kepada orang lain. Sangga Budaya
diharapkan nantinya menelurkan seniman-seniman
baru yang berkompeten dan berkualitas baik dengan
memiliki karakter seorang Pramuka sejati.
5. Sangga Patriot :

Sangga Patriot berperan dalam kegiatan


mencetak kader-kader pemimpin yang
berdisiplin,berwibawa, berwawasan, berkarakter
dan bijaksana. Sangga ini aktif dalam kegiatan –
kegiatan yang bersifal Nasionalis dan Wawasan
Bela Negara. Sangga patriot memilki misi
menciptakan pemimpin tangguh yang berjiwa
Pancasila ,Tri Satya, Dasa Dharma dan Cinta
Tanah Air.

6. Sangga Bhakti :

Sangga Bhakti berperan dalam kegiatan


kemanusian dan social. Sangga ini berperan
dalam pelayanan publik tanpa mengharapkan
ambalan. Sangga Bhakti lebih focus kepada
sikap “ empati “ bagi masyarakat yang
memerlukan bantuan. Sangga Bhakti
mempunyai misi menjadikan kader Pramuka
yang memiliki jiwa sosial,rela menolong dan
siap berbagi untuk sesame.

Tanda – tanda untuk Pemimpin Penegak :

Tanda jabatan Pradana Tanda jabatan Pimpinan Sangga ( PINSA )

Tanda jabatan Wakil PINSA


Contoh pemasangan tanda – tanda kelengkapan di seragamPramukaPenegak Putera dan Puteri:

Kelengkapan Atribut di lengan seragam bagian kanan

Kelengkapan Atribut di lengan seragam bagian kiri


LAMBANG AMBALAN
PUTERA GUDEP O4.005
LAMBANG AMBALAN
PUTERI GUDEP O4.006

S-ar putea să vă placă și