Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
No.Register : 19 04 85
Tanggal masuk : 03 APRIL 2019, Pukul 04.00 Wita
Tanggal pengkajia : 03 APRIL 2019, Pukul 21.00 Wita
Nama pengkaji : TRI PUTRI ABRIANTI DJAFAR
B. IDENTITAS BAYI
Nama : Bayi Ny ”R”
Tgl lahir : 03 April 2019, Pukul 20.50 Wita
Umur : 0 Hari
Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 2300 gram
Panjang badan : 47 cm
Anak ke : 3 (Tiga)
C. DATA BIOLOGIS
1. Riwayat keluhan : Belum terindentifikasi
2. Riwayat kesehatan : Pada saat bayi lahir tidak terjadi asfiksia,
kejang, sianosis, dan penyakit jantung saat lahir maupun saat
pengkajian, Apgar score 8/9.
3. Riwayat kelahiran :
Bayi lahir tanggal 03 April 2019 Pukul 20.50 WITA
Tempat : Ruang bersalin puskesmas benu-
benua
Penolong : Bidan
Bayi lahir spontan (letak belakang kepala), langsung
menangis kuat.
Tidak terdapat lilitan tali pusat
Apgar score : 8/9
Jenis kelamin : Perempuan
BBL/PBL : 2300 gram / 47 cm.
E. PEMERIKSAAN FISIK
1. BB/PB : 2300 gram / 47 cm.
2. Lingkar kepala
Suboksiput frontalis : 32 cm
Suboksiput bregmatikus : 32 cm
Mento oksippitalis : 34 cm
3. Lingkar dada : 32 cm
4. Lingkar perut : 30 cm
5. Lingkar lengan : 13 cm
6. Tanda tanda vital
S : 37℃
N : 120 x/ menit
P : 40 x/ menit
7. Pemeriksaan khusus ( inpeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi )
a. Kepala
Rambut hitam, tebal, ubun-ubun besar teraba lunak dan
datar.
b. Mata
Simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda, sclera
tidak ikterus
c. Hidung
Lubang hidung simetris kiri dan kanan tidak ada secret dan
nampak bersih
d. Bibir/mulut
Refleks mengisap dan menelan baik, bibir lembab tidak
pucat dan tidak ada kelainan
e. Telinga
Simetris kiri dan kanan letak telinga normal dan nampak
bersih,daun telinga terbentuk sempurna.
f. Dada dan perut
Pergerakan dada mengikuti jalan nafas, puting susu datar,
tidak ada benjolan pada tulang dada,tali pusat masih basah
menggunakan penjepit tali pusat dan tidak terbungkus kassa.
g. Punggung dan bokong
Tidak ada benjolan.
h. Genitalia
Jenis kelamin perempuan, terdapat lubang uretra, terdapat
labia mayora dan labia minora.
i. Anus
Lubang anus ada.
j. Ekstremitas Atas dan Bawah
Simetris kiri dan kanan jari-jari tangan dan kaki lengkap dan
tidak ada kelainan.
k. Kulit
Warna kulit kemerahan tidak pucat dan tidak sianosis
Terdapat lanugo pada punggung bayi
Terdapat vernix kaseosa pada lengan dan ketiak bayi
8. Terapi yang diberikan
Vitami K ( Phytomedione) 0,1 cc dipaha kiri
Salep mata profilaksis oxytetracyline 1% pada kedua mata.
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL
1. Bayi baru lahir normal dengan berat bayi lahir rendah Umur 0 hari
Dasar
DS :
Bayi baru lahir normal tanggal 03 April 2019 jam :22.50 Wita
Apgar score 8/9
BBL/PBL : 2300 gram / 47 cm.
Suboksiput fontalis : 32 cm
Suboksiput bregmatikus : 30 cm
Mento oksipitalis : 34 cm
Lingkar dada : 32 cm
Lingkar perut : 30 cm
Lingkar lengan : 10 cm
Tanda-tanda vital
N : 120 x/ menit
S : 37 0C
P : 40 x/ menit
Pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan
Analisis dan interpertasi
Bayi baru lahir cukup bulan/matur mengalami pertumbuhan yang
sempurna ditandai dengan umur kehamilan 39-42 minggu dan BBL 2500
gram, panjang badan 47-53 cm, lingkar kepala 33-35 cm, lingkar dada 30-
38 cm, lingkar lengan 11 cm kulit kemerahan rambut kepala tipis, refleks
mengisap baik, dan tanda-tanda vital bayi dalam keadaan normal
(Wijaksono, 2006).
V. RENCANA ASUHAN
A. Tujuan
Keadaan bayi baik
Nutrisi bayi cukup terpenuhi
B. Kriteria keberhasilan
1. Tanda-tanda vital dalam batas normal
N : 120-160 x/ menit
S : 36,5-37,5 ℃
P : 40-60 x/ menit
2. Tidak terjadi tanda-tanda infeksi
Dolor : Nyeri
Kolor : Panas
Rubor : Kemerahan
Tumor : Pembengkakan
C. Rencana Asuhan
1. Beri tahu ibu tindakan yang akan dilakukan
Rasional : Dengan memberi tahu ibu tindakan yang akan
dilakukan maka akan terjadi kerjasama diantara bidan dan klien
sehingga memperlancar tindakan asuhan yang diberikan
(Zulfandi, Dudi, 2010).
2. Observasi Tanda-tanda vital dan keadaan umum bayi
Rasional : Obsarvasi KU dan TTV bertujuan
untukmengidentifikasi secara dini masalah kesehatan BBL serta
sebagai indikator untuk melakukan tindakan yang selanjutnya
(Ambarwati, 2010).
3. Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin tanpa
jadwal paling sedikit 8 kali sehari.
Rasional : ASI mengandung zat-zat antibody terbaik yang dapat
memberikan kekebalan tubuh secara alamiah.
4. Berikan health education pada ibu dan keluarga tentang :
a. Perawatan tali pusat secara steril
Rasional : mengganti pembungkus tali pusat setiap habis
mandi dengan kassa steril dan menjaga tali pusat tetap kering
dan jangan dibubuhi apapun untuk mencegah terjadinya
infeksi
b. Anjurkan kepada ibu untuk menjaga kehangatan bayinya
Rasional : bayi pada awal kehidupan sangat mudah
kehilangan panas bila berada dilingkungan yang kurang baik
c. Beri tahu ibu dan keluarga tentang kebutuhan gizi bayi cara
menyusui yang baik
Rasional :
Dengan gizi yang baik BB badan bayi dapat bertambah
Dengan menyusi yang benar dapat membantu bayi untuk
menerima asupan ASI yang cukup dan bayi merasa puas
5. Terapi pengobatan : vitamin K 0,1 cc (phytomedione) dan salep
mata oxytetrasiline
Rasional : untuk mencegah perdarahan pada otak dan tali pusat
serta infeksi mata pada bayi
6. Anjurkan pada ibu dan keluarga untuk tidak memberikan bedak
pada tubuh bayi khususnya organ genetalia.
Rasional : agar tubuh bayi terhindar dari zat kimia berbahaya
yang terkandung dalam bahan pembuatan bedak dan mencegah
terjadinya iritasi pada kulit bayi.
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal 03 April 2019, Pukul 21.35 Wita
1. Memberi tahu ibu tindakan yang akan dilakukan
Hasil : Ibu mengerti
2. Mengobservasi tanda-tanda vital bayi
Hasil : Sudah dilakukan
3. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin tanpa
jadwal paling sedikit 8 kali sehari.
Hasil : Ibu mengerti dan au melakukannya
4. Memberikan health education pada ibu dan keluarga tentang :
a. Perawatan tali pusat secara stril dan menjaganya tetap kering
b. Menganjurkan kepada ibu untuk menjaga kesehatan tubuh
bayinya
c. Memberitahu ibu dan keluarga tentang kebutuhan gizi bayi dan
cara menyusui yang benar dan perawatan tali pusat
Hasil : Ibu mengerti dan mau melakukannya
5. Memberi suntikan vitamin K 0,1 cc (phytomedione) dan salep mata
oxytetrasiline
Hasil : Sudah diberikan
6. Menganjurkan pada ibu dan keluarga untuk tidak memberikan
bedak pada tubuh bayi khususnya organ genetalia.
Hasil : Ibu mengerti
VII. EVALUASI
Tanggal 03 April 2019, Pukul 22.00 Wita
1. Beritahu ibu tindakan yang dilakukan
2. Keadaan bayi baik dan TTV dalam batas normal
N : 120 x / menit
S : 37 ℃
P : 40 x/menit
3. Bayi sudah disusui (IMD)
4. Bayi sudah diberi vitamin K (Phitomedione) dan salep mata
(oxytetraciline)
5. Ibu dan keluarga mengerti tentang penjelasaan yang diberikan oleh
bidan tentang perawatan tali pusat, menjaga kehangatan tubuh
bayi dan gizi untuk bayinya.
6. Ibu mengikuti anjuran dari bidan.
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU
LAHIR DENGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH TERHADAP
BY. NY ”R” UMUR 0 HARI DI RUANG BERSALIN
PUSKESMAS BENU-BENUA
TANGGAL 03 APRIL 2019
(SOAP)
IDENTITAS BAYI
Nama : Bayi Ny ”R”
Tgl lahir : 03 April 2016,Pukul 20.50 Wita
Umur : 0 Hari
Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 2300 gram
Panjang badan : 47 cm
Anak ke : 3 (Tiga)
SUBJEKTIF ( S )
a. Bayi lahir tanggal 03 April 2019 Jam: 20.50 WITA
b. Bayi anak ke-3
c. Jenis kelamin perempuan
d. Bayi diberikan ASI ( IMD )
e. Bayi sudah BAK dan belum BAB
OBJEKTIF ( O )
a. Keadaan umum bayi baik
b. Bayi lahir tanggal 03 April 2019,Pukul : .22.50 Wita
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Apgar score : 8/9
e. BB/PBL : 2300 gram / 47 cm
f. Tanda-Tanda Vital
N : 120 x / menit
S : 37 ℃
P : 40 x/ menit
g. Tali pusat bersih, basah, dan tidak terbungkus kasa.
h. Pengukuran antropometrik
Lingkar kepala :
Suboksiput frontalis : 32 cm
Suboksiput bregmatikus : 30 cm
Mento oksippitalis : 34 cm
Lingkar dada : 32 cm
Lingkar perut : 30 cm
Lingkar lengan : 10 cm
i. Terapi yang diberikan
Vitamin K ( Phytomedione) 0,1 cc dipaha kiri
Salep mata profilaksis oxytetracyline 1% pada kedua mata.
ASSESMENT ( A )
Bayi baru lahir normal dengan berat bayi lahir rendah cukup bulan 0
hari, keadaan umum bayi baik.
PLANING ( P )
1. Memberi tahu ibu tindakan yang akan dilakukan
Hasil : Ibu mengerti
2. Mengobservasi tanda-tanda vital bayi
Hasil : Sudah dilakukan
3. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin tanpa
jadwal paling sedikit 8 kali sehari.
Hasil : ibu mengerti dan mau melakukannya
4. Memberikan health education pada ibu dan keluarga tentang :
a. Perawatan tali pusat secara stril dan menjaganya tetap kering
b. Menganjurkan kepada ibu untuk menjaga kesehatan tubuh
bayinya
c. Memberitau ibu dan keluarga tentang kebutuhan gizi bayi dan
caramenyusui yang benar dan perawatan tali pusat
Hasil : Ibu mengerti dan mau melakukannya
5. Menganjurkan pada ibu dan keluarga untuk tidak memberikan bedak
pada tubuh bayi khususnya organ genetalia.
Hasil : Ibu mengerti
6. Memberikan suntikkan vit.k 0.1 cc dan salep mata.