Sunteți pe pagina 1din 14

TUGAS ANALISIS JURNAL STASE KEPERAWATAN JIWA

DI RSJ. DR. ARIF ZAINUDIN

Disusun Oleh:
Irwan Surya Wibisono Kambu
(J230195024)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS XX


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
HASIL ANALISIS JURNAL 1

Section/topic # Checklist item

TITLE
Title 1 Intensive home treatment for patients in acute
psychiatric crisis situations: a multicentre
randomized controlled tria
ABSTRACT
Structured summary 2 Latar Belakang: Rawat inap adalah metode umum
untuk mengintensifkan perawatan pasien mengalami
krisis kejiwaan. Sebuah Latar Belakang: Rawat inap
adalah metode umum untuk mengintensifkan
perawatan pasien mengalami krisis kejiwaan.
Sebuah jangka pendek, khusus, rawat krisis
intervensi oleh Resolusi Tim Crisis (CRT) di
Belanda, yang disebut Intensif Rumah Treatment
(IHT), adalah intervensi yang layak yang dapat
membantu mengurangi masuk rumah sakit hari.
Namun, penelitian tentang (biaya-) efektivitas
alternatif untuk rawat inap seperti IHT langka.
Dalam penelitian yang dipresentasikan dalam
protokol ini, IHT akan dibandingkan dengan
perawatan seperti biasa (CAU) dalam uji coba
terkontrol secara acak (RCT). CAU terdiri rawat
jalan intensitas rendah dan rawat inap jika perlu.
Dalam RCT ini hipotesis bahwa IHT akan
mengurangi hari rawat inap sebesar 33%
dibandingkan dengan CAU sementara hasil
keselamatan dan klinis akan non-inferior.
INTRODUCTION
Rationale 3 Untuk mengetahui perawatan rumah yang intensif
untuk pasien disituasi krisis kejiwaan akut:
amultisenter uji coba terkontrol secara acak)
Objectives 4 2-centre, 2-lengan Zelen double consent RCT akan
digunakan..
METHODS and RESULTS
Protocol and registration 5 Peserta akan direkrut dalam Daerah Amsterdam,
Belanda. Penilaian klinis akan dilakukan pada awal
dan pada 6, 26 dan 52 minggu posting alokasi
perawatan. Ukuran hasil utama adalah jumlah hari
penerimaan. Hasil sekunder termasuk kesejahteraan
psikologis, keselamatan dan pasien serta kepuasan
perawatan kerabat mereka. Bersamaan dengan RCT
ini evaluasi ekonomi akan dilakukan untuk menilai
efektivitas biaya dan kegunaan biaya IHT
dibandingkan dengan CAU
Eligibility criteria 6 https://doi.org/10.1186/s12888-018-1632-z

Information sources 7 Menyertakan total n = 230 pasien. 153 dari mereka


harus ini, kita perlu menyertakan total n = 230
pasien. 153 dari mereka harus dialokasikan untuk
dan memberikan persetujuan untuk IHT, 77 perlu
dialokasikan untuk dan memberikan persetujuan
untuk CAU. Dengan cara wawancara dan
menyebarkan kuesioner
dengan Tim IHT terdiri dari psikiater, warga
psikiatri, pdikolog, dan perawat jiwa dan Tim CAU
(Care as usual) pasien dengan kurang dari 3 minggu
pangobatan rawat jalan
Search 8 Crisis resolution, Community mental health,
Psychiatric crisis, Cost-effectiveness, Admission
days, Randomized controlled trial
Study selection 9 Perawatan rumah Intensif disituasi krisis kejiwaan
akut
Data collection process 10 Peserta akan direkrut dalam Daerah Amsterdam,
Belanda. Penilaian klinis akan dilakukan pada awal
dan pada 6, 26 dan 52 minggu posting alokasi
perawatan.
Data items 11 Hasil koleksi data apa? Angka, kata-kata, gambar..
seperti apa angkanya, minyimpulkannya bagaimana
misalnya dibawah 30 berarti rendah
Hasil penelitian 12 Ceritakan ringakasan hasil penelitian disini

Kesimpulan 13 Hasil penelitian ini akan memberikan bukti


tambahan untuk memandu proses lebih lanjut untuk
mengurangi jumlah dan durasi rawat inap psikiatri
jika mungkin, tanpa membahayakan kualitas dan
keamanan perawatan pada pasien krisis kejiwaan
Keterbatasan penelitian 14 -

Kritik 15 -
HASIL ANALISIS JURNAL 2

Section/topic # Checklist item

TITLE
Title 1 “Nursing interventions in schizophrenia: the
importance of therapeutic relationship”
ABSTRACT
Structured summary 2 Skizofrenia adalah penyakit mental yang
serius dengan karakteristik tertentu yang
mungkin merupakan beberapa kendala untuk
hubungan terapeutik. Kesulitan dalam
memahami gejala-gejala yang baik oleh pasien
dan oleh perawat merupakan salah satu
rintangan utama. Kami menguraikan tujuan
dari mini-review untuk mengatasi tantangan
hubungan terapeutik antara perawat dan orang
dengan skizofrenia. Sebagai sebuah
metodologi, kita merenungkan praktek
berpengalaman sebagai seorang perawat
kesehatan mental, melakukan tinjauan literatur
spesifik berdasarkan asumsi-asumsi teoritis.
Membangun hubungan terapeutik dengan orang
dengan skizofrenia karena itu merupakan
tantangan konstan yang harus menyertai
berbagai tahap penyakit ini bekerjasama
dengan keluarga dan masyarakat.

INTRODUCTION
Rationale 3 Fenomena hubungan terapeutik dalam memahami
gejala-gejala yang baik oleh pasien dan oleh perawat
Objectives 4 tujuan dari mini-review untuk mengatasi tantangan
hubungan terapeutik antara perawat dan orang
dengan skizofrenia
METHODS and RESULTS
Protocol and registration 5 -

Eligibility criteria 6 Sumber:


Lara Guedes de Pinho, Anabela Pereira, Cláudia
Chaves
Nurse Care Open Acces J. 2017;3(6):331‒333

https://medcraveonline.com/NCOAJ/NCOAJ-03-
00090
Information sources 7 Cara mengambil data dalam penelitian wawancara
di rumah sakit dengan populasi perawat dan pasien
skizofrenia
Search 8 skizofrenia, hubungan terapeutik perawatan

Study selection 9 hubungan terapeutik antara perawat dengan pasien


skizofrenia
Data collection process 10 merenungkan praktek berpengalaman sebagai
seorang perawat kesehatan mental, melakukan
tinjauan literatur spesifik berdasarkan asumsi-
asumsi teoritis
Data items 11 Untuk membangun hubungan terapeutik yang kuat,
selain berfokus pada intervensi psychoeducational,
meningkatkan wawasan dan kepatuhan terhadap
terapi, juga penting untuk memasukkan bimbingan
menuju pemulihan dan jauh dari diri stigma. Pasien
juga harus menjadi bagian dari program rehabilitasi
dari diri stigma. Pasien juga harus menjadi bagian
dari program rehabilitasi dari diri stigma. 9 Pasien
juga harus menjadi bagian dari program rehabilitasi
psikososial, di mana perawat harus berperan aktif
dalam kompetensi mereka, melanjutkan hubungan
terapeutik, dan artikulasi dengan tim multidisiplin.
Hasil penelitian 12 Mempertimbangkan bahwa hubungan terapeutik
dalam rehabilitasi psikososial dari pasien, keluarga
dan masyarakat adalah lebih dari intervensi teknis,
itu adalah imperatif etis.
kesimpulan 13 Membangun hubungan terapeutik dengan orang
dengan skizofrenia merupakan tantangan konstan
dan harus menemani berbagai tahap penyakit ini
bekerjasama dengan keluarga dan masyarakat
Keterbatasan penelitian 14 Dalam penelitian ini belum menjelaskan bagaimana
oprasional jalannya penelitian dan jumlah sampel
Kritik 15 -
HASIL ANALISIS JURNAL 3

Section/topic # Checklist item

TITLE
Title 1 The Effects of Music Intervention on Functional
Connectivity Strength of the Brain in Schizophreni
ABSTRACT
Structured summary 2 Skizofrenia sering dikaitkan dengan perilaku
kelainan pada kognitif dan ff domain efektif.
intervensi musik digunakan sebagai pengobatan
komplementer Skizofrenia sering dikaitkan
dengan perilaku kelainan pada kognitif dan ff
domain efektif. Metode penelitian menggunakan
quasy random Uji: ANOVA satu arah dan Uji chi-
square digunakan untuk membandingkan distribusi
gender. Hasil menunjukkan peningkatan yang
signifikan pada MTSZ setelah intervensi musik 1
bulan (insula anterior kanan: t34 = 2.55, p = 0 020;
postcentral kanan: t34 = 3.19, p = 0 005).

INTRODUCTION
Rationale 3 Jumlah kasus yang tinggi
Objectives 4 Tujuan yaitu menyelidiki e ff Ects intervensi musik
di sirkuit saraf melalui studi fungsional magnetic
resonance imaging (fMRI) pada subyek skizofrenia
Para peserta dalam penelitian ini adalah sama
dengan penelitian 2.1. Subyek. Para peserta dalam
penelitian ini adalah sama dengan penelitian kami
sebelumnya termasuk fi puluh-enam mata pelajaran
skizofrenia (laki-laki: kami sebelumnya termasuk fi
puluh-enam mata pelajaran skizofrenia (laki-laki:
kami sebelumnya termasuk fi puluh-enam mata
pelajaran skizofrenia (laki-laki: 10; perempuan: 26)
dan sembilan belas kontrol yang sehat (HC) (laki-
laki: 7; perempuan: 12). Semua subjek direkrut dari
rumah sakit klinis dari Chengdu Brain Science
Institute (CBSI).
METHODS and RESULTS
Protocol and registration 5 Di bawah perawatan standar, pasien secara acak
ditugaskan untuk musik dan non-musik intervensi
(MTSZ, UMTSZ) selama 1 bulan. Beristirahat-
negara fMRI diperoleh selama tiga titik waktu
(baseline, 1 bulan, dan 6 bulan kemudian) pada
pasien dan dianalisis menggunakan kekuatan
fungsional konektivitas (FCS) dan koneksi
fungsional (FC) pendekatan berbasis biji-. Pada
awal, dibandingkan dengan kontrol yang sehat,
penurunan FCS di gyrus temporal tengah kanan
(MTG) diamati pada pasien. Namun, setelah
intervensi musik, sirkuit fungsional dari MTG yang
tepat, yang terkait dengan fungsi emosi dan
sensorimotor, ditingkatkan di MTSZ. Selain itu,
kenaikan FC yang signi fi cantly berkorelasi dengan
perbaikan gejala, sementara menghilang 6 bulan
kemudian.
Eligibility criteria 6 Sumber:
Neural Plasticity
Volume 2018, Article ID 2821832, 10 pages

https://doi.org/10.1155/2018/2821832
Information sources 7 Cara mengambil data dalam penelitian adalah uji
perbandingan antara kelompok intervensi dan tidak
Search 8 Schizophrenia, Effects Music Intervention

Study selection 9 Pengaruh terapi komplementer musik pada pasien


skizofrenia
Data collection process 10 pasien secara acak ditugaskan untuk musik dan non-
musik intervensi (MTSZ, UMTSZ) selama 1 bulan.
Beristirahat-negara fMRI diperoleh selama tiga titik
waktu (baseline, 1 bulan, dan 6 bulan kemudian)
Data items 11 Studi dengan pasien skizofrenia menunjukkan
bahwa terapi musik telah meningkat pemulihan dari
gejala negatif seperti tumpul mempengaruhi,
gangguan bicara, anhedonia, meningkatkan
kemampuan berbicara dan kejadian eksternal,
penurunan depresi dan isolasi sosial, dan karena itu
keberhasilan pengobatan lebih tinggi dari perawatan
standar saja [ 39,40]. Menurut hasil penelitian yang
dilakukan oleh Kavak dan Ekinci telah
menunjukkan bahwa terapi musik efektif dalam
mengurangi gejala psikologis dan depresi pada
pasien skizofrenia. Pada awal, dibandingkan dengan
kontrol yang sehat, penurunan FCS di gyrus
temporal tengah kanan (MTG) diamati pada pasien.
Namun, setelah intervensi musik, sirkuit fungsional
dari MTG yang tepat, yang terkait dengan fungsi
emosi dan sensorimotor, ditingkatkan di MTSZ.
Selain itu, kenaikan FC yang signi fi cantly
berkorelasi dengan perbaikan gejala, sementara
menghilang 6 bulan kemudian.
Hasil penelitian 12 Menurut hasil penelitian yang dilakukan
menunjukkan bahwa terapi musik efektif dalam
mengurangi gejala psikologis dan depresi pada
pasien skizofrenia
kesimpulan 13 Hasil menunjukkan peningkatan yang signifikan
pada MTSZ setelah intervensi musik 1 bulan (insula
anterior kanan: t34 = 2.55, p = 0 020; postcentral
kanan: t34 = 3.19, p = 0 005).

Keterbatasan penelitian 14 Penjelasan dalam jalanya penelitian masih kurang

Kritik 15 -
HASIL ANALISIS JURNAL 4

Section/topic # Checklist item

TITLE
Title 1 Pengaruh terapi suportif kelompok terhadap surya
dan mekanisme koping keluarga dalam merawat
pasien skizofrenia
ABSTRACT
Structured summary 2 Skizofrenia merupakan penyakit gangguan
jiwa yang menyebabkan beban serta
mekanisme koping maladaptif pada keluarga.
Beban dan mekanisme koping maladaptif
berdampak pada kualitas hidup keluarga dan
kemampuan keluarga hearts merawat pasien
skizofrenia. Tujuan penelitian penyanyi untuk
review membuktikan pengaruh terapi yang
suportif kelompok terhadap beban dan
mekanisme koping keluarga hearts merawat
pasien skizofrenia. Desain penelitian suami
quasy post test pra eksperimental dengan
desain kelompok kontroljangka waktu sampel
terdiri dari 29 quasy post test pra eksperimental
dengan desain kelompok kontrol. Jangka waktu
sampel terdiri dari 29 responden, dimana 14
responden adalah kelompok intervensi dan 15
responden adalah kelompok kontrol dengan.
Hasil penelitian terdapat perbedaan nilai beban
dan mekanisme koping sebelum dan sesudah
terapi yang suportif pada perlakuan (p value =
0000). Kelompok kontrol terdapat perbedaan
nilai beban sebelum dan suportif pada
perlakuan (p value = 0000). Kelompok kontrol
terdapat perbedaan nilai beban sebelum dan
suportif pada perlakuan (p value = 0000).
Kelompok kontrol terdapat perbedaan nilai
beban sebelum dan sesudah penyuluhan
kesehatan (p value = 0010), tetapi tidak
terdapat perbedaan nilai mekanisme koping
sebelum dan sesudah penyuluhan value =
0010), tetapi tidak terdapat perbedaan nilai
mekanisme koping sebelum dan sesudah
penyuluhan kesehatan (p value = 0225).
Terdapat perbedaan yang signifikan pada beban
(p value = 0002) dan mekanisme kesehatan (p
value = 0225). Terdapat perbedaan yang
signifikan pada beban (p value = 0002) dan
mekanisme kesehatan (p value = 0225).
Terdapat perbedaan yang signifikan pada beban
(p value = 0002) dan mekanisme kesehatan (p
value = 0225). Terdapat perbedaan yang
signifikan pada beban (p value = 0002) dan
mekanisme kesehatan (p value = 0225).
Terdapat perbedaan yang signifikan pada beban
(p value = 0002) dan mekanisme koping (p
value = 0001) antara kelompok intervensi dan
kontrol sesudah diberikan terapi yang suportif.
Dr rsud. Koping (p value = 0001) antara
kelompok intervensi dan kontrol sesudah
diberikan terapi yang suportif. Dr rsud. Koping
(p value = 0001) antara kelompok intervensi
dan kontrol sesudah diberikan terapi yang
suportif. Dr rsud. Rehatta diharapkan
memfasilitasi adanya pembentukan kelompok
dukungan sebaya pada keluarga di poli jiwa
rehatta diharapkan memfasilitasi adanya
pembentukan kelompok dukungan sebaya pada
keluarga di poli jiwa rehatta diharapkan
memfasilitasi adanya pembentukan kelompok
dukungan sebaya pada keluarga di poli jiwa
sehingga kesehatan jiwa keluarga dapat
tercapai

INTRODUCTION
Rationale 3 Fenomena beban keluarga dan mekanisme koping
maladaptif dapat berakibat pula pada penurunan
kualitas hidup keluarga dalam merawat pasien
skizofrenia
Objectives 4 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
membuktikan pengaruh terapi kelompok suportif
pada beban dan mekanisme koping dalam merawat
anggota keluarga yang menderita skizofrenia
METHODS and RESULTS
Protocol and registration 5 Penelitian dilakukan dengan eksperimental pretest-
posttest kuasi dengan desain kelompok kontrol.
Dengan sampel 14 kelompok perlakuan dan 15 pada
kelompok kontrol dengan purposive sampling.
Variabel beban diukur dengan wawancara beban
zarit (ZBI) dan NISM-mekanisme koping dinilai
dengan menggunakan singkat COPE persediaan
(BCI). terapi suportif ini dilakukan di 4 sesi dengan
total 6 pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada perbedaan yang signifikan pada nilai-
nilai beban dan mekanisme koping sebelum dan
sesudah terapi suportif pada kelompok perlakuan (p
value = 0,000). Pada kelompok kontrol, ada
perbedaan yang signifikan pada nilai beban sebelum
dan sesudah penyuluhan kesehatan (p value =
0,010), tetapi tidak ada perbedaan mengatasi nilai
NISM-mekanisme sebelum dan sesudah penyuluhan
kesehatan (p value = 0,225). Ada perbedaan tidak
bisa signifi- pada nilai beban (p value = 0,002) dan
mekanisme koping (p value = 0,001) antara
pengobatan dan kelompok kontrol. Rumah Sakit dr
Rehatta diharapkan dapat memfasilitasi
pembentukan kelompok dukungan sebaya di klinik
psikiatri sehingga kesehatan mental dalam keluarga
dapat dicapai
Eligibility criteria 6 NurseLine Journal Vol. 2
No 2 Nopember 2017 p-ISSN 2540-7937 e-ISSN
2541-464X

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20280214-T
%20Anjas%20Surtiningrum.pdf
Information sources 7 Cara mengambil data dalam penelitian dengan
wawancara
Search 8 beban mengatasi keluarga skizofrenia terapi
kelompok suportif
Study selection 9 Beban keluarga merewat pasien skizofrenia

Data collection process 10 Proses mencari data bagaimana, tahapan mencari


data
Data items 11 Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan
yang signifikan pada nilai-nilai beban dan
mekanisme koping sebelum dan sesudah terapi
suportif pada kelompok perlakuan (p value = 0,000).
Pada kelompok kontrol, ada perbedaan yang
signifikan pada nilai beban sebelum dan sesudah
penyuluhan kesehatan (p value = 0,010), tetapi tidak
ada perbedaan mengatasi nilai NISM-mekanisme
sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan (p value
= 0,225). Ada perbedaan tidak bisa signifi- pada
nilai beban (p value = 0,002) dan mekanisme koping
(p value = 0,001) antara pengobatan dan kelompok
kontrol. Rumah Sakit dr Rehatta diharapkan dapat
memfasilitasi pembentukan kelompok dukungan
sebaya di klinik psikiatri sehingga kesehatan mental
dalam keluarga dapat dicapai
Hasil penelitian 12 Terdapat pengaruh terapi suportif kelompok
terhadap beban keluarga dan mekanisme koping
keluarga pada kelompok intervensi. Terdapat
pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap beban
keluarga dan tidak terdapat pengaruh penyuluhan
kesehatan terhadap mekanisme koping keluarga
pada kelompok kontrol
kesimpulan 13 Terapi suportif ini sangat efektif mampu
meningkatkan mekanisme koping keluarga
dikarenakan pada sesi satu antar keluarga bertukar
pengalaman dan pengetahuan saat merawat pasien
skizofrenia
Keterbatasan penelitian 14 -

Kritik 15 -
HASIL ANALISIS JURNAL 5

Section/topic # Checklist item

TITLE
Title 1 Kepatuhan pengobatan sebagai faktor mempengaruhi dominan
skizofrenia relaps
ABSTRACT
Structured 2 Terjadinya relaps pada pasien skizofrenia memiliki potensi
summary besar untuk menyakiti dan membahayakan pasien, keluarga dan
masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis
faktor-faktor yang berhubungan dengan skizofrenia kambuh dan
untuk mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan
skizofrenia kambuh desain observasional analitik dengan
pendekatan cross-sectional digunakan. Sampel 83 responden
dalam penelitian ini. Para responden diperoleh dengan
menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian
menunjukkan hubungan yang signifikan antara kepatuhan
pengobatan, ekspresi emosi dan onset skizofrenia skizofrenia
kambuh. Hasil dari regresi logistik ganda menunjukkan kepatuhan
pengobatan memiliki tertinggi OR nilai pada 27,182. Ada
hubungan yang signifikan antara kepatuhan pengobatan, ekspresi
emosi dan onset skizofrenia skizofrenia kambuh. Kepatuhan
27,182. Ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan
pengobatan, ekspresi emosi dan onset skizofrenia skizofrenia
kambuh. Kepatuhan pengobatan sebagai faktor dominan yang
mempengaruhi skizofrenia kambuh.

INTRODUCTION
Rationale 3 jumlah kekambuhan pasien skizofrenia masih cukup tinggi pada tahun
2017
Objectives 4 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memiliki rehospitalization di
klinik psikiatri, meningkatkan biaya keluarga untuk pengobatan. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang
berhubungan dengan skizofrenia kambuh dan untuk mengetahui faktor
dominan yang berhubungan dengan skizofrenia kambuh
METHODS and RESULTS
Protocol and 5 Penelitian dilakukan dengan eksperimental pretest-posttest kuasi dengan
registration desain kelompok kontrol. Dengan sampel 14 kelompok perlakuan dan 15
pada kelompok kontrol dengan purposive sampling. Variabel beban
diukur dengan wawancara beban zarit (ZBI) dan NISM-mekanisme
koping dinilai dengan menggunakan singkat COPE persediaan (BCI).
terapi suportif ini dilakukan di 4 sesi dengan total 6 pertemuan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada
nilai-nilai beban dan mekanisme koping sebelum dan sesudah terapi
suportif pada kelompok perlakuan (p value = 0,000). Pada kelompok
kontrol, ada perbedaan yang signifikan pada nilai beban sebelum dan
sesudah penyuluhan kesehatan (p value = 0,010), tetapi tidak ada
perbedaan mengatasi nilai NISM-mekanisme sebelum dan sesudah
penyuluhan kesehatan (p value = 0,225). Ada perbedaan tidak bisa
signifi- pada nilai beban (p value = 0,002) dan mekanisme koping (p
value = 0,001) antara pengobatan dan kelompok kontrol. Rumah Sakit dr
Rehatta diharapkan dapat memfasilitasi pembentukan kelompok
dukungan sebaya di klinik psikiatri sehingga kesehatan mental dalam
keluarga dapat dicapai
Eligibility 6 World Jurnal Advance Healthcare Penelitian
criteria ISSN: 2457-0400 Volume: 2. Isu: 4. Page N. 150-154
Tahun: 2018

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6360/1/08E00835.pdf
Information 7 Sampel adalah 83 pengasuh yang dipilih dengan teknik total sampling.
sources Instrumen penelitian adalah kuesioner dari Family Angket,
Search 8 Relapse, skizofrenia

Study 9 Kepatuhan pengobatan


selection
Data 10 Penelitian ini berlangsung selama tanggal 1 – 31 maret 2018 berlokasi di
collection 5 villlages di Bantur Malang, Indonesia dengan jumlah sampel 83
process pengasuh yang kemudian diberikan angket kemudian dinanlisis ke
dalam 3 jenis analisis yaitu univariat, bivariate dan multivariat
Data items 11 Hasil dari regresi logistik ganda menunjukkan kepatuhan pengobatan
memiliki tertinggi OR nilai pada 27,182.. Ada hubungan yang signifikan
antara kepatuhan pengobatan, ekspresi emosi dan onset skizofrenia
skizofrenia kambuh. Kepatuhan pengobatan sebagai faktor dominan
yang mempengaruhi skizofrenia kambuh.
Hasil 12 Ada hubungan antara kepatuhan pengobatan, emosional ekspresi
penelitian pengasuh, skizofrenia onset dengan kekambuhan pasien skizofrenia di
wilayah kerja Puskesmas Bantur di Malang. Tidak ada hubungan
pengetahuan antara pengasuh dan kekambuhan pasien skizofrenia di
wilayah kerja Puskesmas Bantur di Malang.
kesimpulan 13 Faktor yang paling berkaitan dengan kekambuhan pasien skizofrenia di
wilayah kerja Puskesmas Bantur adalah kepatuhan terhadap minum obat
Keterbatasan 14 -
penelitian
Kritik 15 -

S-ar putea să vă placă și