Sunteți pe pagina 1din 10

PENGARUH NPF,FDR,BOPO TERHADAP ROA PADA

PERBANKAN SYARIAH PADA PERIODE 2013-2017


(Studi kasus pada Bank BUMN syariah di Indonesia)
Tedi Renanda
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Mercu Buana Yogyakarta

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi pengaruh Net Performing Financing
(NPF), Financing to Deposito Ratio (FDR),Biaya Oprasional Pendapatan Oprasional
(BOPO) terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank BUMN Syariah Indonesia periode
2013-2017, dengan jumlah semple penelitian adalah 60 laporan keuangan Perbankkan
Syariah yang di peroleh dari Laporan Keuangan publikasi Triuwulan perbankkan Syariah
di Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif dengan metode
linier regresi berganda. Metode-metode yang digunakan adalah tahapan analisis regresi
berganda sedangkan uji asumsi klasik yang digunakan adalah tahapan analisis adalah uji
normalitas, Heterokedatisitas, Multikorelasi, Uji Autokorelasi, Analisis Regresi Berganda,
Pengujian Hipotesis, Uji T, Uji F, uji koefisien determinai (R2).

Berdasarkan Hasil analisis regresi berganda secara persial menunjukan bahwa, Net
Performing Financing(X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (Y),
Financing to Deposito Ratio (X3) tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset
(Y), Biaya Oprasional Pendapatan Oprasional (X4) berpengaruh signifikan terhadap Return
On Asset (Y).

Kata Kunci : NPF,FDR,BOPO,ROA


ABSTRACT

The primary purpose of this research is to analyze the influence of “Net Performing
Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR), Operational costs operational
incomes” toward “Return on Asset (ROA)” on BUMN Indonesia Sharia Bank since 2013
until 2017 period. This research is using 60 Sharia Banking financial reports as a sample
that have been obtained from Sharia Banking Publication Financial Reports that have been
published quarterly at Financial Services Authority.

This research using quantitative with multiple linear regression method as a data
analysis technique. And the Method that have been used on this research is multiple linear
regression. As normality tests, heteroskedasticity, multiple correlation, auto correlation
tests, multiple linear regression, hypothesis tests, t-tests, f-tests, and determinate coefficient
tests (R2) used on Classic assumption tests.

Depends on multiple linear regression analysis as a partial results, it shows that,


Net Performing Financing (X2) doesn’t have a significant influence toward Return on Asset
(Y). While Financing to Deposit Ratio (X3) doesn’t have a significant influence toward
Return on Asset (Y). And operational costs operational incomes (X4) has a significant
influence toward Return on Asset (Y).

Keywords: NPF, FDR, BOPO, ROA


PENDAHULUAN

Peran Bank syariah di Indonesia sangat penting, maka dengan itu perlu
ditingkatkan lagi kinerja bank syariah agar tetap efisien dan sehat. Profitabilitas merupakan
indikator yang paling tepat untuk mengukur kinerja suatu bank. Peningkatan eksistensi
bank syariah di Indonesia juga didorong oleh tingginya minat masyarakat untuk
menempatkan dananya di bank syariah dan telah berkembang menjadi sebuah tren. Dalam
Laporan Perkembangan 4 Perbankan Syariah (2009) disebutkan berkembangnya tren
tersebut dikarenakan produk dana perbankan syariah memiliki daya tarik bagi deposan
mengingat nisbah bagi hasil dan margin produk tersebut masih kompetitif dibanding bunga
di bank konvensional.

Ratio keuangan bank memiliki beberapa manfaat yang dapat digunakan berbagai
pihak untuk di analisis, Return On Asset (ROA) ini memfokuskan pada kemampuan
perusahaan untuk memperoleh pendapatan dalam operasi perusahaan, Return On Asset
merupakan salah satu ratio profitabilitas. Dalam analisis laporan keuangan, ratio ini paling
sering di gunakan, dapat menunjukan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan. Return On Asset ROA mengukur kemampuan perusahaan masa lampau
kemudian di proyeksikan dimasa yang akan datang. Asset dan aktiva dimaksud adalah
keseluruhan harta kekayaan perusahaan, yang di peroleh dari modal sendiri maupun modal
asing yang telah diubah perusahaan menjadi aktiva-aktiva perusahaan yang digunakan
untuk kelangsungan hidup perusahaan.

Non Performing Financing (NPF) yaitu persentase pembiayaan yang tidak


perform, mengalami keterlambatan dalam pembayaran cicilan. Rasio ini bertujuan untuk
mengukur tingkat permasalahan pembiayaan yang dihadapi oleh bank. Semakin tinggi Non
Performing Financing (NPF) maka semakin menurun kinerja atau profitabilitas perbankan.
Besarnya kredit bermasalah dibandingkan dengan aktiva produktifnya dapat
mengakibatkan kesempatan untuk memperoleh kesempatan pendapatan dari kredit yang
diberikan menurun, sehingga mengurangi laba dan berpengaruh terhadap pemberian bagi
hasil deposan atas dana yang disimpannya di bank syariah.

Financing to Deposito Ratio (FDR) yaitu rasio antara pembiayaan yang diberikan
dengan total dana pihak ketiga. Financing to Deposito Ratio (FDR) mengukur kemampuan
bank syariah dalam memenuhi semua kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo.
Jika semakin tinggi Financing to Deposito Ratio (FDR), maka menunjukan semakin riskan
kondisi likuiditas bank, sebaliknya jika semakin rendah Financing to Deposito Ratio
(FDR), maka menunjukan kurang efektivitas bank dalam menyalurkan pembiayaan. Jika
rasio Financing to Deposito Ratio (FDR) bank berada pada standar yang ditetapkan oleh
Bank Indonesia, maka laba yang diperoleh bank tersebut dapat meningkat (dengan asumsi
bahwa bank tersebut mampu menyalurkan pembiayaan dengan baik dan efektif).

Biaya Oprasional Pendapatan Oprasional (BOPO) yang di gunakan untuk


mengukur tingkat efisiensi dan efektivitas oprasional bank. . Rasio ini digunakan untuk
mengukur kinerja manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap
pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini, semakin efisien biaya operasional yang
dikeluarkan bank yang bersangkutan, sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi
bermasalah semakin kecil

Alasan dipilihnya Return On Asset (ROA) sebagai ukuran kinerja adalah karena
Return On Asset (ROA) digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam
memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Dendawijaya (2003) menambahkan semakin
besar Return On Asset (ROA) bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai
bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dan segi penggunaan aset.

Berdasarkan uraian di atas maka mendorong peneliti untuk menganalisis tentang


ratio profitabilitas keuangan perbankan syariah yang berjudul “Analisis Pengaruh NPF,
FDR, BOPO terhadap Return On Asset (ROA) Pada Perbankan Syariah Periode
2013-2017 (Study Kasus Bank BUMN Syariah di Indonesia).
Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini

Variabel

No Peneliti Penelitian Hasil penelitian

Dhian Dayinta ROA, Hasil Penelitian menunjukan bahwa CAR


1 Pratiwi (2012) berpengaruh negative terhadap ROA,
CAR, tetapi tidak signifikan. Variabel BOPO
dan NPF berpengaruh dan signifikan
NPF terhadap ROA Bank Umum Syariah.
BOPO Sedangkan variable FDR berpengaruh
positif dan signifikan terhadap ROA
FDR Bank Umum Syariah. Kemampuan
prediksi dari keempat variable tersebut
terhadap ROA sebesar 67,2%, sedangkan
sisanya dipengaruhi oleh factor lain
diluar model penelitian.

M Aditya ROA, Hasil penelitian menunjukkan bahwa


2 Ananda (2013) semua variabel yaitu Capital Adequacy
CAR, Ratio (CAR), Non Performing Financing
(NPF), Financing to Deposit Ratio
BOPO, (FDR), dan Biaya Operasional terhadap
NPF, Pendapatan Operasional (BOPO)
berpengaruh negativ. Dari keempat
FDR variable yang signifikan, variable BOPO
mempunyai pengaruh yang paling besar
terhadap ROA yaitu dengan koefisien -
0,061.

Muhammad ROA, Hasil penelitian menunjukan bahwa


3 Tolkhah Mansur variabel FDR, NPF tidak berpengaruh
FDR, signifikan terhadap ROA, sedangkan
variabel BOPO berpengaruh signifikan
BOPO, terhadap ROA. Dari hasil penelitian
NPF tersebut mengidentifikasikan bahwa
prinsip kehati-hatian bank dalam
efektifitas dan efisiensi intermediasi
keuangan menjadi penting untuk
ketahanan sistem perbankan yang
berpengaruh terhadap tingkat
profitabilitas perbankan syariah di
Indonesia.

Sumber: Dhian Dayinta Pratiwi (2012), M Aditya Ananda (2013), Muhammad Tolkhah
Mansur, Nisa Friskana Yundi (2017), Sofyan Febby Henny Saputri (2016).

METODOLOGI PENELITIAN

. Populasi dan Sampel

Populasi yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah di Indonesia
dalam kurun waktu (2013-2017). Sementara sampel dalam penelitian ini adalah bank
syariah dalam masuk dalam kategori bank BUMN dengan kriteria sebagai berikut :

1. Bank BUMN Syariah pada kurun waktu penelitian (2013-2017)


2. Bank yang diteliti masih beroprasi pada waktu penelitian (2013-2017)
3. Tersediah laporan keuangan pada periode penelitian (2013-2017)
4. Bank yang di teliti sudah sudah menjadi Bank BUMN Syariah dalam kurun waktu
penelitian

Tekinik Pengumpulan Data


Data yang dikumpulkan ini adalah data skunder. Dengan demikian langkah yang
dilakukan adalah dengan mencatat seluruh data yang diperlukan dalam penelitian ini
sebagai mana yang tercantum di laporan keuangan triwulan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
di Indonesia, dan perhitungan rasio keuangan dalam laporan laporan keuangan pertahun
yang dipublikasikan oleh Bank BUMN Syariah melalui website masing-masing dan
ditambah dari Data Statistik Ekonomi Keuangan (SEKI) Bank Indonesia.

Metode Analisa Data


Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis
kuantitatif yang dinyatakan dengan angka-angka yang dalam perhitungannya
menggunakan metode analisis regresi berganda dengan dibantu alat SPSS. Metode- metode
yang digunakan adalah tahapan analisis regresi berganda adalah: uji asumsi klasik, uji
normalitas, Heterokedatisitas, Multikorelasi, Uji Autokorelasi, Analisis Regresi Berganda,
Pengujian Hipotesis, Uji T, Uji F, uji koefisien detreminasi R2.

Uji Asumsi Klasik


Model regresi linier berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika memenuhi asumsi
klasik. Oleh karena itu, uji asumsi klasik sangat diperlukan sebelum melakukan analisis
regresi.

Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel
terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Yakni dengan
distribusi data dengan bentuk lonceng (bell shapes). Data yang baik adalah data yang
mendekati distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan.

Uji Heterokedatisitas
Heterokedatisitas menunjukan bahwa variasi variabel tidak sama untuk semua
pengamatan. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka
disebut homokedatisitas. Tidak terjadi homokedastisitas jika pada scatterplot titik-
titik hasil pengolahan data antara titik origin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak mempunyai
pola yang teratur. Terjadi heteroskedastisitas jika pada pola scatterplot mempunyai pola
teratur baik menyempit, melebar, maupun bergelombang-gelombang (Sunyoto 2011 : 158

Uji Multikolenearitas
Uji multikorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan diantara variabel
bebas memiliki masalah multikorelasi (gejala multikolinearitas) atau tidak. Multikorelasi
adalah korelasi yang sangat tinggi atau sangat rendah yang terjadi pada hubungan diantara
variabel bebas. Uji multikorelasi perlu dilakukan jika jumlah variabel independen (variabel
bebas) lebih dari satu.

Uji Autokorelasi
Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota observasi yang disusun menurut
urutan waktu. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier
ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan kesalahan pengganggu pada
periode sebelmnya (t-1).Uji autokorelasi yang paling sering digunakan adalah uji Durbin-
Watson (DW) (Sunyoto,2011 : 159).

Analisis Regresi Berganda


Menurut Riduwan dan Sunarto (2010 : 85) Analisis regresi berganda dilakukan
untuk menguji pengaruh simultan dari beberapa variabel bebas terhadap satu variabel
terikat yang berskala interval untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau
hubunga kausal antara dua variable bebas atau lebih dengan satu variable terikat

Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan pengujian secara parsial (uji
t) dan penyajian data secara simultan (uji f)

Uji t
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual
dalam menerangkan variasi variabel independen (Ghozali, 2006). Oleh karena itu uji t ini
digunakan untuk menguji hipotesis Ha1, Ha2, Ha3,

Uji F
Uji F digunakan untuk menguji secara menyeluruh (simultan) signifikansi
pengaruh Non Performing Financing, dan Financing to Deposit Ratio, BiayaOperasi
Pendapatan Operasi terhadap Return On Asset secara simultan di uji apakah memiliki
signifikan atau tidak (Abdul, 2011 : 76)

Koefisien Determinasi (Uji R2)


Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Koefisien determinasi dapat dicari
dengan rumus :

R2 = r2 x 100%

Keterangan R2 = koefisien determinasi

r2 = koefisien korelasi

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan hasil analisis data secara persial menunjukan bahwa Net Performing
Financing (X2) perbankkan BUMN syariah Indonesia periode 2013-2017 tidak
berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (Y), dan Financing to Deposito Ratio
(X3) perbankkan BUMN syariah Indonesia periode 2013-2017 tidak berpengaruh
signifikan terhadap Return On Asset (Y), Biaya Oprasional Pendapatan Oprasional (X4)
berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (Y).

Hasil penelitian secara parsial Net Performing Financing tidak berpengaruh


signifikan terhadap Return On Asset, ditunjukan dengan nilai thitung sebesar -4.483
sedangkan ttabel -2.003 dengan demikian thitung -7.579< ttabel -2.003. maka disimpulkan Ho
diterima dan Ha ditolak hal ini menunjukan tidak ada pengaruh signifikan Net Performing
Financing terhadap Return On Asset perbankkan BUMN syariah periode 2013-2017.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang di lakukan oleh Dhian
Dayinta Pratiwi (2012) menyimpulkan bahwa NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap
ROA. Hal ini di karnakan semakin tinggi NPF maka akan semakin menurun kinerja atau
propitabilitas perbankkan, Sehingga dapat diartikan bahwa semakin kecil NPF semakin
kecil resiko kredit yang ditanggung oleh bank.

Hasil penelitian secara parsial Financing to Deposito Ratio tidak berpengaruh


signifikan terhadap Return On Asset, ditunjukan dengan nilai thitung sebesar 0.667 sedangkan
ttabel 2.003 dengan demikian thitung 0.686 < ttabel 2.003. maka disimpulkan Ho diterima dan Ha
ditolak hal ini menunjukan tidak ada pengaruh signifikan Financing to Deposito Ratio
terhadap Return On Asset perbankkan BUMN syariah periode 2013-2017.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang di lakukan oleh Muhammad
Tolkhah Mansur (2015) menyimpulkan bahwa FDR tidak berpengaruh signifikan terhadap
ROA. Hal ini dikarenaan tingginya nilai FDR menyebabkan resiko dalam penyaluran
pembiayaan dan tidak akan mempengaruhi perolehan pendapatan pada Bank BUMN
Syariah di Indonesia.

Hasil penelitian secara parsial Biaya Oprasional Pendapatan Oprasional


berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset, ditunjukan dengan nilai thitung sebesar -
1.013 sedangkan ttabel -2.003 dengan demikian thitung -1.013 > ttabel -2.003. maka disimpulkan
Ho ditolak dan Ha diterima hal ini menunjukan ada pengaruh signifikan Return On Equity
terhadap Return On Asset perbankkan BUMN syariah periode 2013- 2017.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang di lakukan oleh M aditya
Ananda (2013) menyimpulkan bahwa BOPO berpengaruh signifikan terhadap ROA.
Penurunan BOPO dapat meningkatkan ROA pada Bank BUMN Syariah di Indonesia
dikarenakan semakin efisien pembiayaan oprasional yang di keluarkan.

Secara simultan Net Performing Finance (X1), Financing to Deposito Ratio (X2),
Biaya Oprasional Pendapatan Oprasional (X3), hal tersebut dapat dilihat dari Fhitung > Ftabel
atau 29.036 > 3.16. maka Ho di tolak dan Ha di terima artinya terdapat pengaruh NPF,
FDR, BOPO secara bersama-sama terhadap ROA pada Perbankkan BUMN Syariah
Indonesia periode 2013-2017.
Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi nilai Adjusted R squer sebesar
0,588 hal ini menunjukan bahwa besarnya Net Performing Financing (X1), Financing to
Deposito Ratio (X2), Biaya Oprasional Pendapatan Oprasional (X3) sebesar 58.8 %
terhadap Return On Asset (Y) pada perbankkan BUMN syariah Indonesia periode 2013-
2017 sedangkan sisanya 41.2% ditentukan oleh variabel lain yang tidak masuk pada
penelitian ini.
Dari seluruh hasil penelitian ini secara parsial di peroleh bahwa variabel Net
Performing Financing tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Asset dan
Financing to Deposito Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset dan
Biaya Oprasional Pendapatan Oprasional berpengaruh secara signifikan terhadap Return
On Aseet. Sedangkan secara simultan variabel Secara simultan Net Performing Finance,
Financing to Deposito Ratio, Biaya Oprasional Pendapatan Oprasional berpengaruh
signifikan terhadap Return On Asset. Variabel penelitian ini memberikan kontribusi sebesar
67.2% terhadap Return On Asset dan sisanya dikontribusi oleh variabel lain yang tidak
masuk dalam penelitian ini.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka peneliti yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh Net Performing Financing, Financing to Deposito Rati,
Biaya Oprasional Pendapatan Oprasional terhadap Return On Asset pada perbankkan BUMN
syariah Indonesia periode 2013-2017 menghasilkan kesimpulan sebagai beriku :

1. Hasil analisis regresi berganda secara persial menunjukan bahwa:


a. Net Performing Financing(X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On
Asset (Y) pada perbankan BUMN Syariah periode 2013-2017.
b. Financing to Deposito Ratio (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap Return
On Asset (Y), pada perbankan BUMN Syariah periode 2013-2017.
c. Biaya Oprasional Pendapatan Oprasional (X3) berpengaruh signifikan terhadap
Return On Asset (Y) pada perbankan BUMN Syariah periode 2013-2017.
2. Sedangkan hasil analisis regresi linier berganda secara simultan menunjukkan bahwa
Net Performing Finance (X1), Financing to Deposito Ratio (X2), Biaya Oprasional
Pendapatan Oprasional (X3), berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (Y)
pada Perbankan BUMN Syariah periode 2013-2017.
3. Hasil analisis koefisien determinasi yang diambil dari nilai R squer sebesar 0,672 hal
ini menunjukan bahwa besarnya sumbangan Net Performing Financing (X1),
Financing to Deposito Ratio (X2), Biaya Oprasional Pendapatan Oprasional (X3)
terhadap Return On Asset (Y) sebesar 67.2%, sedangkan sisanya 32,8 % di pengaruhi
oleh faktor lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang telah diatas, maka penulis mencoba


mengungkapkan saran yang mungkin bermanfaat diantaranya:
1. Bank syariah yang memiliki keuntungan baik diharapkan mampu menjaga pelanggan
yang sudah ada dengan terus meningkatkan produk dan layanan jasa serta teknologi,
transparansi biaya, aspek kepuasan pelanggan, aspek kesyariahan produk-produk dan
juga program-program pengembangan kepada masyarakat yang semakin hari semakin
meningkatkan loyalitas pelanggan dan kebermanfaatan dalam pembangunan ekonomi
di Indonesia. Dan untuk Bank syariah yang mempuyai keutungan kurang baik dapat
memperbaiki secara internal dari pelayanan , produk dan jasa keuangan yang kreatif
yang dapat meniggkatkan ROA
2. Bagi kalangan akademisi, indikator penelitian dapat diganti dengan proksi yang lain
ataupun ditambah dengan variabel lain yang mempengaruhi ROA pada bank syariah.
Penelitian ini juga dapat dikembangkan dengan memperluas model penelitian
sebelumnya. Menggunakan metode dan alat uji yang lebih lengkap dan akurat
sehingga diperoleh kesimpulan yang lebih valid. Memperluas penelitian dengan cara
memperpanjang periode penelitian dengan menambahkan tahun penelitian,
memperbanyak sampel untuk penelitian yang akan dating, juga mengubah sampel
penelitian menggunakan sampel pada Unit Usaha Syariah di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Ananda, M. A. (2013). Analisis pengaruh car, fdr, npf dan bopo terhadap Roa Bank
Umum Syariah (Studi kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2010
– 2012). Dipetik 2018, dari http://repository.uinsu.ac.id/1819/

Ascarya. 2007. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada

Bambang Rianto Rustam, 2013, Manajemen Risiko Perbankan Syariah di Indonesia,


Jakarta: Salemba Empat.

Dendawijaya, Lukman. “Manajemen Perbankkan”. Jakarta: Ghalia Indonesia. 2009

Fahmi, Irham. “Analisis Laporan Keuangan”. Bandung: Alfabeta. 2011

Herman Darmawi, 2014, Manajemen Perbankan, Jakarta: Bumi Aksara

Ismail, “Perbankan Syariah”. Jakarta: Kencana. 2011

Karmir, “Bank dan Kelembagaan Syariah”. Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada.
2009

Munawir, “Analisis Informasi Keuangan”. Yogyakarta: Liberty. 2012

Pratiwi, Dhian Dayinta., 2012, “Pengaruh CAR, BOPO, NPF DAN FDR Terhadap ROA
Bank Umum Syariah (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2005
–2010). Skripsi Ekonomika dan Bisnis, Fakultas Ekonomi Universitas Deponegoro,
Semarang

Saputri, Sofyan Febby Henny, 2016, “ Pengaruh CAR, BOPO, NPL dan FDR Terhadap
ROA Pada Bank Devisa. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen, Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Indonesia, Surabaya

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif


Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Yasin, Nur. “Hukum Ekonomi Islam”. Malang: UIN Malang Press. 2009

Sumber dari Web-Site

Otoritas Jasa Keuangan 2017. Statistic Perbankkan Syariah. Diakses pada diakses
pada 5 april 2018. www.ojk.com

Bank BNI Syariah 2019. Sejarah Bank BNI Syariah. Diakses pada 12 Januari
2019. https://www.bnisyariah.co.id/id-id/
Bank BRI Syariah 2019. Sejarah Bank BNI Syariah. Diakses pada 12 januari
2019. https://www.brisyariah.co.id

Bank Mandiri Syariah2019. Sejarah Bank Mandiri Syariah. Diakses pada 12 Januari
2019. https://www.syariahmandiri.co.id

S-ar putea să vă placă și