Sunteți pe pagina 1din 7

Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 3, No.

1 Januari – Maret 2014

FENOMENOLOGI PERILAKU KOMUNIKASI SUPORTER


FANATIK SEPAKBOLA DALAM MEMBERIKAN DUKUNGAN
PADA PSM MAKASSAR
A.Widya Warsa Syadzwina, Muh. Akbar, Tuti Bahfiarti
Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin

Abstract

Phenomenology is the study which focuses on the discovery of a fact to a social phenomenon and trying to
understand human behavior based on the perspective of the participants. This study aims to examine and categorize
verbal and non verbal communication behavior of football fanatic fans in supporting PSM Makassar. The study
was conducted by looking at the actions of the fans in the stadium while watching a football club's home game PSM
Makassar, visited the headquarters of several groups of fans who are still active and held a meeting in person to
learn more about the interview process. The method used in this study is a qualitative research study with a
phenomenological approach, with participant observation in which researchers work directly be part of the study,
together amid individuals or groups under study, to understand what is happening, understand the patterns and
interactions, and in-depth interviews to several informants. The results of the research indicate that verbal and non-
verbal communication behavior of football fanatic fans in supporting PSM Makassar involves identity, attributes,
action; there is a meaning of message conveyed by football fanatic fans in supporting PSM Makassar. Verbal and
non-verbal communication behavior of football fanatic fans in supporting PSM Makassar is not seperated from self-
identity and social identity in society. The meaning indicated by fans through verbal and non-verbal merely
supports their favorite football club by giving spirit.

Keywords: phenomenology, verbal and non verbal communication behavior

Abstrak

Fenomenologi adalah studi yang berfokus pada penemuan fakta untuk sebuah fenomena sosial dan berusaha untuk
memahami perilaku manusia berdasarkan perspektif peserta. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan
mengkategorikan perilaku komunikasi verbal dan non verbal penggemar fanatik sepak bola dalam mendukung PSM
Makassar. Penelitian dilakukan dengan melihat tindakan para fans di stadion sambil menonton klub sepak bola
pertandingan kandang PSM Makassar, menyambangi markas beberapa kelompok penggemar yang masih aktif dan
mengadakan pertemuan secara pribadi untuk mempelajari lebih lanjut tentang proses wawancara. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah studi penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, dengan observasi
partisipan di mana peneliti bekerja secara langsung menjadi bagian dari penelitian ini, bersama-sama di tengah
individu atau kelompok yang diteliti, untuk memahami apa yang terjadi, memahami pola dan interaksi, dan
wawancara mendalam dengan beberapa informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku komunikasi verbal
dan non verbal penggemar fanatik sepak bola dalam mendukung PSM Makassar melibatkan identitas, atribut,
tindakan; ada makna pesan yang disampaikan oleh para penggemar fanatik sepak bola dalam mendukung PSM
Makassar. Perilaku komunikasi verbal dan non verbal penggemar fanatik sepak bola dalam mendukung PSM
Makassar tidak dipisahkan dari identitas diri dan identitas sosial dalam masyarakat. Makna yang ditunjukkan
suporter melalui perilaku komunikasi verbal dan non verbalnya semata-mata untuk mendukung klub sepakbola
kesayangannya dengan memberikan semangat.

Kata kunci : fenomenologi , perilaku komunikasi verbal dan non verbal

1
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 3, No. 1 Januari – Maret 2014

PENDAHULUAN melalui atribut komunitas, menyanyikan yel-


yel, hingga penggunaan simbol dan istilah
Komunikasi merupakan faktor penting tertentu sebagai bahasa komunitas.
dalam proses interaksi antar manusia, yang Di Indonesia, sepakbola sudah menjadi
sangat tergantung dengan manusia yang lain olahraga yang populer sejak jaman Belanda
di sekitarnya. Individu tidak memiliki arti menguasai Indonesia. PSM Makassar adalah
hidup tanpa adanya komunikasi dengan klub tertua di Indonesia yang diresmikan
orang lain. Hal ini seperti konsep dasar pada 02 November 1915, yang sebelumnya
komunikasi sebagai transmisi pesan, dan bernama Makassar Voetball Bond. Pada
juga sebagai produksi dan pertukaran awalnya, suporter di Indonesia lebih bersifat
makna. Dalam berkomunikasi, ada pesan tradisional. Datang ke stadion hanya untuk
yang ingin disampaikan oleh seseorang menyaksikan pertandingan sepakbola, tanpa
kepada orang lain, atau suatu kelompok atribut, tanpa aksi, dan tanpa identitas yang
kepada seseorang atau kelompok lain, baik jelas.
dalam bentuk verbal maupun non verbal. Suporter memiliki cara mereka sendiri,
Dalam dunia olahraga, komunikasi juga dengan menggunakan atribut-atribut untuk
sangat penting, sehingga kita mengenal berkomunikasi dengan tim dan
pengembangan kajian Komunikasi Olahraga berkomunikasi dengan khalayak lainnya
atau Sport Communication. Dalam buku sebagai bukti kefanatikan mereka terhadap
Strategic Sport Communication (Pedersen et klub kebanggaannya. Perilaku komunikasi
al., 2007) Sport Communication ini bisa terlihat dalam berbagai situasi dan
didefinisikan sebagai suatu proses dimana keadaan. Seperti yang dikatakan Everett M.
orang-orang dalam dunia olahraga, dalam Rogers bahwa komunikasi adalah proses
pengaturan olahraga, atau pemilik saham dimana suatu ide dialihkan dari sumber
dalam industri olahraga menggunakan kepada satu penerima atau lebih, dengan
simbol untuk menciptakan makna melalui maksud untuk mengubah tingkah laku
interaksi. Konsep komunikasi yang mereka (Cangara, 2011).
teraplikasi dalam dunia olahraga termasuk Perilaku komunikasi suporter PSM
sepakbola, misalnya; melihat interaksi dan Makassar dalam hal ini perilaku komunikasi
pengungkapan pesan-pesan baik secara verbal dan non verbal yang mereka
verbal maupun non verbal, dari pecinta atau perlihatkan sangat beragam, sebagai contoh
yang kita kenal dengan istilah suporter. suporter kreatif PSM dari kelompok The
Fans dalam sepakbola memiliki arti penting. Maczman dan Laskar Ayam Jantan yang
Hasil penelitian dengan judul “Makna tidak henti-hentinya bernyanyi untuk
Identitas Fans Club Sepakbola (Studi Kasus memberi semangat kepada tim
: Juventus Klub Indonesia)” (Jhalugilang, kesayangannya saat berlaga di kandang,
2011) menghasilkan temuan bahwa konsep divisi musik terus memainkan alunan
interaksionis simbolik mengenai komunitas gendang mengiringi para suporter yang
(society), anggota (self), dan pikiran (mind) bernyanyi, koreografi yang indah dengan
memiliki makna bahwa fans Juventus adalah memainkan kertas-kertas metalik sambil
kelompok yang loyal, memiliki rasa cinta bergoyang, menggunakan kostum dengan
tinggi, kebersamaan, solidaritas, dan warna yang sama yaitu merah sebagai
persaudaraan sebagai sebuah komunitas. simbol warna kebesaran PSM, hingga
Pada penelitian ini juga digambarkan melemparkan kembang api, menyalakan
bagaimana mereka menjalankan misi smoke bomb dan red flare sebagai tanda
komunitas sebagai fans klub Juventus menekan dan menciutkan nyali serta mental

2
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 3, No.1 Januari – Maret 2014

tanding tim lawan. yang diteliti, bersama-sama ditengah


Aksi atau tindakan hingga kreativitas tanpa individu atau kelompok yang diteliti, untuk
batas ini tidak hanya diperlihatkan saat memahami apa yang terjadi, memahami
menyaksikan tim kesayangannya bertanding. pola-pola dan interaksi, (2) dengan
Namun juga diperlihatkan dalam kehidupan wawancara secara mendalam terhadap
sehari-hari maupun dalam kondisi-kondisi beberapa informan. Pemilihan responden
tertentu atau saat menyaksikan pertandingan melalui kelompok suporter dan memilih
away atau pertandingan tandang. suporter perorangan, dan (3) pengumpulan
Berdasarkan uraian latar belakang, maka data dengan dokumentasi melalui foto-foto
penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan suporter, video pertandingan, dan berita-
mengkategorisasi mengenai perilaku berita surat kabar.
komunikasi verbal dan non verbal suporter
fanatik sepakbola pendukung PSM Teknik Analisis Data
Makassar. Peneliti menganalisis data yang
dikumpulkan dengan menggunakan model
analisis interaktif Miles dan Hubberman,
METODE PENELITIAN yaitu melalui (1) reduksi data : memilah data
yang diperoleh untuk dijadikan bahan
Desain Penelitian laporan penelitian, (2) menyajikan data :
Penelitian ini menggunakan rancangan riset mengelompokkan atau mengklasifikasikan
kualitatif dengan pendekatan studi data dan dipilih sesuai dengan jenisnya, (3)
fenomenologi. Fenomenologi merupakan interpretasi data : menginterpretasikan apa
salah satu metode pada penelitian kualitatif. yang telah diberikan dan diinterpretasikan
Metode fenomenologi berfokus pada oleh informan terhadap masalah yang
penemuan fakta terhadap suatu fenomena diteliti.
sosial dan berusaha memahami tingkah laku
manusia berdasarkan perspektif partisipan. HASIL PENELITIAN
Selama jangka waktu penelitian mulai dari
Informan Penelitian bulan Juli sampai Desember 2013, telah
Teknik penarikan informan menggunakan dilakukan penelitian terhadap fenomenologi
purposive sampling untuk mempermudah perilaku komunikasi suporter fanatik
dalam menjaring informan, mengingat sepakbola dalam memberikan dukungan
jumlah kelompok suporter pendukung klub pada PSM Makassar. Selama pengamatan
sepakbola PSM Makassar sangat banyak. diperoleh hasil bahwa fenomenologi
Ada 5 informan yang dipilih dalam perilaku komunikasi suporter dipengaruhi
penelitian ini yaitu; Andi Shyam Paswah oleh identitas, atribut, dan aksi/ tindakan,
(The Maczman), Sulkarnain Dg. Kulle (Red sebagai bentuk penyampaian pesan dengan
Gank), Uki Nugraha (Laskar Ayam Jantan), menggunakan bahasa dan simbol-simbol
Erwinsyah (KVS), dan Irvandy Setyawan tertentu. Pesan yang ingin disampaikan tentu
(suporter perseorangan) saja ditujukan kepada tim sepakbola yang
didukungnya dan pihak-pihak yang terkait
Metode Pengumpulan Data dengan tim sepakbola kesayangannya.
Metode pengumpulan data yang digunakan Perilaku komunikasi suporter fanatik PSM
dalam penelitian ini yaitu (1) dengan Makassar yang memperlihatkan fanatisme
melakukan observasi partisipan dimana berlebihan mendapat respon yang beragam
peneliti terjun langsung menjadi bagian dari dari masyarakat. Meskipun pada

3
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 3, No. 1 Januari – Maret 2014

kenyataannya tidak semua perilaku tersebut perangkat pertandingan apabila memimpin


mengarah kepada hal-hal negatif. Bahkan pertandingan dengan tidak fair. Memaknai
perilaku komunikasi suporter fanatik PSM kata ‘Ewako. Paentengi Siri’nu’ sebagai
Makassar banyak yang mengarah kepada penyemangat agar tim terus semangat,
hal-hal positif. Namun itulah cara yang pantang menyerah, dan tidak membuat
dilakukan para suporter dalam memberikan malu. Memaknai perilaku komunikasi verbal
dukungan kepada tim sepakbola yang ditunjukkan seperti spanduk yang
kebanggaannya. bertuliskan dukungan, kritikan, maupun
Informan penelitian adalah para suporter pernyataan-pernyataan di media yang
yang diambil dari beberapa kelompok bersifat kritis.
suporter maupun suporter yang tidak Perilaku komunikasi non verbal suporter
memiliki kelompok suporter, atau yang fanatik PSM Makassar yang melibatkan
biasa dikenal dengan suporter perseorangan. identitas, atribut, dan aksi atau tindakan,
Berikut beberapa informan dalam penelitian terdapat makna pesan yang ingin
ini : Andi Shyam Paswah (Jenderal disampaikan. (lampiran, Tabel 2). Makna
Lapangan Maczman), Sulkarnain Dg. Kulle Perilaku Komunikasi Non Verbal. Perilaku
(Ketua kelompok suporter Red Gank), Uki komunikasi non verbal seperti atraksi dan
Nugraha (Kordinator kelompok suporter koreografi dimaknai oleh suporter fanatik
Laskar Ayam Jantan, Erwinsyah (Kordinator PSM sebagai kekompakan dalam
kelompok suporter KVS). Para informan ini memberikan dukungan dan semangat kepada
telah menjadi suporter fanatik sejak kecil. tim. Perilaku komunikasi non verbal seperti
Identitas dirinya sebagai seorang penggemar atraksi dan koreografi juga dimaknai oleh
sepakbola sudah didapatnya sejak usia anak- suporter fanatik PSM sebagai sebuah
anak. Kecintaan terhadap sepakbola kebanggaan karena kreativitas mereka dalam
menjadikan mereka tergabung menjadi berkoreo, beratraksi, maupun bermusik
suporter PSM Makassar yang sangat fanatik. mampu menjadi penyemangat tim.
Dukungan dalam bentuk verbal dan Menggunakan atribut berwarna merah
nonverbal kepada tim kesayangannya yang dimaknai oleh suporter sebagai warna yang
ditunjukkan saat tim sedang bertanding di wajib digunakan karena warna tersebut
lapangan maupun diluar lapangan hijau merupakan ciri dari PSM Makassar. Klub
merupakan cara mereka berkomunikasi. yang didukungnya. Warna merah bagi
Pesan yang ingin mereka sampaikan melalui suporter fanatik PSM Makassar juga
identitas, atribut, dan aksi tersebut dimaknai sebagai simbol keberanian dan
diharapkan dapat sampai dan diterima oleh pantang menyerah.
tim maupun pihak-pihak lainnya yang ingin
dituju, sehingga ada feedback dari pesan PEMBAHASAN
yang telah dikirimkan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan
Perilaku komunikasi verbal suporter fanatik mengkategorisasi mengenai perilaku
PSM Makassar melibatkan identitas, atribut, komunikasi verbal dan non verbal suporter
dan aksi atau tindakan, terdapat makna fanatik sepakbola pendukung PSM
pesan yang ingin disampaikan. (lampiran, Makassar. Ditemukan dalam hasil penelitian
Tabel 1). Makna Perilaku Komunikasi bahwa fenomenologi perilaku komunikasi
Verbal. Suporter fanatik PSM Makasar suporter pendukung klub sepakbola PSM
memaknai perilaku komunikasi verbal yang Makassar dipengaruhi oleh 3 hal, yaitu :
mereka lakukan sebagai dukungan kepada identitas, atribut, dan aksi atau tindakan.
tim dan mengintimidasi lawan serta Menurut Jock Stein yang dikutip dari buku

4
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 3, No.1 Januari – Maret 2014

Pemain Kedua Belas (Nugroho dkk, 2012), penggunaan simbol-simbol tertentu seperti
mengatakan bahwa ‘Football Is Nothing warna dan musik.
Without Fans’. Sepakbola menjadi tidak Perilaku komunikasi adalah segala aktivitas
berarti apa-apa tanpa kehadiran fans. yang bertujuan untuk mencari dan
Fanatisme seorang suporter dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber
menghasilkan perilaku positif dan negatif. dan untuk menyebarluaskan informasi
Terkadang fanatisme buta membuat kepada pihak manapun yang memerlukan
seseorang cenderung membenci pihak yang (Suranto, 2011). Perilaku komunikasi verbal
berbeda sehingga sportivitas dikalahkan dan non verbal yang ditunjukkan oleh
(Gheeto, 2013). suporter fanatik pendukung klub sepakbola
Perilaku komunikasi seorang suporter PSM Makassar merupakan bagian dari
terkait dengan yang namanya konsep diri. identitas mereka dan memiliki pesan
Konsep diri menurut William James adalah potensial yang ingin disampaikan secara
pandangan dan perasaan tentang diri. nyata kepada pihak-pihak yang dituju
Persepsi tentang diri dapat bersifat (Hogg, 2002). Identitas terbagi 2 jenis yaitu
psikologis, sosial, dan fisik (Rakhmat, identitas diri (personal identity) dan
2012). Jadi, konsep diri adalah pandangan identitas sosial (social identity) menjelaskan
dan perasaan individu tentang dirinya, bahwa kedua identitas tersebut nantinya
dimana persepsi tersebut bersifat psikologis, membentuk self image (Sedyaningsih,
sosial, dan fisik yang bisa mempengaruhi 2010).
individu dalam berinteraksi dengan orang Makna dari perilaku komunikasi verbal dan
lain. Konsep diri seseorang dinyatakan nonverbal suporter fanatik pendukung klub
melalui sikap dirinya yang merupakan sepakbola PSM Makassar juga dapat
aktualisasi orang tersebut. dikategorisasikan berdasarkan identitas,
Studi fenomenologi mencoba mencari arti atribut, dan aksi, seperti yang terlihat berikut
pengalaman dalam kehidupan. Tujuan dari ini : a) Suporter fanatik PSM Makasar
penelitian fenomenologi adalah mencari atau memaknai perilaku komunikasi verbal yang
menemukan makna dari hal-hal yang mereka lakukan sebagai dukungan kepada
esensial atau mendasar dari pengalaman tim dan mengintimidasi lawan serta
hidup tersebut. Fenomenologi adalah sebuah perangkat pertandingan apabila memimpin
studi untuk memberikan gambaran tentang pertandingan dengan tidak fair, memaknai
arti dari pengalaman beberapa individu kata ‘Ewako. Paentengi Siri’nu’ sebagai
mengenai suatu konsep tertentu. penyemangat agar tim terus semangat,
Fenomenologi tidak hanya berlaku untuk pantang menyerah, dan tidak membuat
individu, tetapi juga dapat berlaku misalnya malu, dan memaknai perilaku komunikasi
yaitu pengalaman dapat dirasakan secara verbal yang ditunjukkan seperti spanduk
bersama-sama atau berkelompok yang bertuliskan dukungan, kritikan,
(Herdiansyah, 2010). maupun pernyataan-pernyataan di media
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan yang bersifat kritis; b) Suporter fanatik PSM
oleh peneliti, perilaku komunikasi verbal Makassar memaknai perilaku komunikasi
dan nonverbal suporter fanatik pendukung non verbal seperti atraksi dan koreografi
klub sepakbola PSM Makassar dapat dimaknai oleh suporter fanatik PSM sebagai
dikategorisasi berdasarkan identitas, atribut, kekompakan dalam memberikan dukungan
dan aksi, antara lain dengan menggunakan : dan semangat kepada tim, perilaku
1) bahasa lisan dan tulisan (verbal), 2) komunikasi non verbal seperti atraksi dan
atraksi dan koreografi (nonverbal), 3) koreografi juga dimaknai oleh suporter

5
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 3, No. 1 Januari – Maret 2014

fanatik PSM sebagai sebuah kebanggaan tim harus selalu ada komunikasi untuk
karena kreativitas mereka dalam berkoreo, saling mendukung dan saling menghargai.
beratraksi, maupun bermusik mampu Hubungan dengan komunitas adalah proses
menjadi penyemangat tim, dan interaksi dan 'koneksi' antara organisasi
menggunakan atribut berwarna merah olahraga (klub olahraga) dan aset-asetnya di
dimaknai oleh suporter sebagai warna yang satu sisi dan di sisi lainnya pada komunitas
wajib digunakan karena warna tersebut atau layanan dan target bersama komunitas
merupakan ciri dari PSM Makassar, klub tersebut. Dalam sepakbola, komunitas yang
yang didukungnya. Warna merah bagi dimaksud disini adalah para suporter fanatik.
suporter fanatik PSM Makassar juga Perilaku komunikasi non verbal menurut
dimaknai sebagai simbol keberanian dan Larry A. Samovar dan Richard E. Porter
pantang menyerah. komunikasi non verbal mencakup semua
Ketika seorang suporter fanatik pendukung rangsangan (kecuali rangsangan verbal)
PSM berpikir dan bertindak sebagai seorang dalam suatu setting komunikasi, yang
suporter maka itu adalah hasil dari interaksi. dihasilkan oleh individu, yang mempunyai
Makna identitas, atribut, dan aksi (tindakan) nilai pesan potensial bagi pengirim atau
dari suporter fanatik pendukung klub menerima (Mulyana, 2007).
sepakbola PSM Makassar semata-mata
untuk memberikan semangat dan dukungan KESIMPULAN
karena kecintaan yang sangat besar dan Kami menyimpulkan bahwa perilaku
mendalam terhadap klub kebanggaannya, komunikasi verbal dan non verbal yang
serta loyalitas tanpa batas sebagai seorang ditunjukkan suporter fanatik pendukung
suporter yang rela melakukan apa saja demi klub sepakbla PSM Makassar tidak terlepas
klub sepakbola PSM Makassar. Budaya dari identitas diri dan identitas sosisal
Siri’na Pacce juga sangat mempengaruhi mereka di masyarakat. Perilaku komunikasi
makna identitas suporter fanatik pendukung yang ditunjukkan suporter fanatik
klub sepakbola PSM Makassar. pendukung klub sepakbola PSM Makassar
Fanatisme yang kuat serta loyalitas seorang semata-mata karena kecintaan dan loyalitas.
suporter memang penting dan tidak ada Budaya Siri’na Pacce sebagai budaya
salahnya apabila ditunjukkan kepada publik. Makassar yang sangat kental melekat dalam
Namun yang harus diperhatikan yaitu diri suporter fanatik PSM Makassar. Bagi
bagaimana cara untuk menyampaikan atau suporter fanatik, pantang menyerah sebelum
menyalurkan fanatisme dan loyalitas berjuang habis-habisan karena PSM
tersebut dengan cara yang tidak harus Makassar adalah sebuah harga diri. Inilah
destruktif. Dengan kesadaran para suporter yang sangat mempengaruhi tindakan-
agar bisa lebih dewasa, menghargai nilai- tindakan, aksi, dan interaksi suporter fanatik
nilai sportivitas dan solidaritas. PSM Makassar sebagai salah satu ciri
Perilaku komunikasi suporter fanatik identitas diri mereka. Kami menyarankan
pendukung PSM Makassar yang ditunjukkan agar perlu adanya sinergi dan komunikasi
secara baik dan tidak merugikan masyarakat yang saling terbuka antara suporter fanatik,
umum kepada tim kesayangannya ini tim, dan manajemen klub sepakbola PSM
harusnya bisa diapresiasi oleh semua pihak Makassar, bekerjasama dalam beberapa
khususnya para pemain, pelatih, official, dan kegiatan dan aktivitas klub, serta klub harus
manajemen klub. mampu mengedukasi suporter fanatiknya
Suporter fanatik seharusnya dapat dijadikan untuk tidak melakukan perilaku-perilaku
mitra oleh tim dimana antara suporter dan yang dapat merugikan masyarakat umum,

6
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 3, No.1 Januari – Maret 2014

klub yang didukungnya, bahkan suporter itu Jhalugilang. (2011). Makna Identitas Fans
sendiri. Klub juga perlu melakukan Club Sepakbola (Studi Kasus : Juventus
kampanye agar suporter fanatiknya tertib Klub Indonesia. (Tesis). Jakarta: Universitas
saat datang ke stadion, selama di stadion, Indonesia.
dan saat pulang menyaksikan pertandingan Mulyana. (2007). Metode Penelitian
sepakbola di stadion. Karena klub Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
profesional pastinya didukung oleh suporter- Rosdakarya.
suporter fanatik yang juga siap menuju era Nugroho. (2013). Pemain Kedua Belas.
sepakbola profesional. Jakarta: EKSPRESI Buku.
Pedersen et al. (2007). Strategic Sport
DAFTAR RUJUKAN Communication. United State of America:
Cangara. (2011). Pengantar Ilmu Human Kinetics.
Komunikasi. Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja Rakhmat. (2012). Psikologi Komunikasi.
Grafindo Persada. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Gheeto. (2013). GOL! Memahami Sediyaningsih. (2010). Identitas Sosial
Kesuksesan dari Kacamata Sepakbola. Remaja dan Computer Mediated
Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer Kelompok Communication. (Studi Dekonstektualisasi
Gramedia. Pembentukan Identitas Sosial Remaja
Herdiansyah. (2010). Metodologi Penelitian Melalui Computer Mediated
Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Communication). (Disertasi). Jakarta:
Salemba Humanika. Universitas Indonesia.
Hogg. (2002). Social Psychology. Third Suranto. (2011). Komunikasi Interpersonal.
Edition. London: Prentice Hall. Jogjakarta: Graha Ilmu.

S-ar putea să vă placă și