Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
KONSEP MEDIS
A. Defenisi
B. Patofisiologi Spondilitis TB
1. Fase primer.
2. Fase Miliar
C. Manifestasi Klinis
Paramarta et al (2008) menyatakan bahwa manifestasi klinis pasien spondilitis
TB mengalami keadaan seperti berat badan menurun selama 3 bulan berturut-turut
tanpa sebab yang jelas, demam lama tanpa sebab yang jelas, pembesaran kelenjar
limfe superfisial yang tidak sakit, batuk lebih dari 30 hari, terjadi diare berulang yang
tidak sembuh dengan pengobatan diare disertai benjolan/masa di abdomen dan tanda-
tanda cairan di abdomen. Hasil penelitian lain yang dikemukakan oleh Alavi dan
Sharifi (2010) menyatakan bahwa dari 69 responden didapatkan hasil 98,5%
mengalami nyeri punggung, 26% merasa demam dimalam hari, 28,9% bentuk tubuh
kifosis, 17,4% berkeringat dimalam hari dan sekitar 14,5% mengalami
penurunan berat badan Moesbar (2006) menyatakan bahwa kelainan yang sudah
berlangsung lama pada penderita spondilitis TB dapat disertai dengan paraplegia
ataupun tanpa paraplegia. Agrawal Patgaonkar dan Nagariya (2010) menyatakan hal
yang sama dimana tanda lain dari spondilitis TB dapat berupa defisit neurologi yang
mengakibatkan paraplegia. Paraplegia pada pasien spondilitis TB dengan penyakit
aktif atau yang dikenal dengan istilah Pott’s paraplegi, terdapat 2 tipe defisit
neurologi ditemukan pada stadium awal dari penyakit yaitu dikenal dengan onset
awal, dan paraplegia pada pasien yang telah sembuh yang biasanya berkembang
beberapa tahun setelah penyakit primer sembuh yaitu dikenal dengan onset lambat
(Paramarta et al., 2008).
D. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan rutin yang biasa dilakukan untuk menentukan adanya infeksi
mycobacterium tuberkulosis adalah dengan menggunakan uji tuberkulin (Mantoux
tes) (Paramarta et al., 2008). Uji tuberkulin merupakan tes yang dapat mendeteksi
adanya infeksi tanpa adanya menifestasi penyakit, dapat menjadi negatif oleh
karena alergi yang berat atau kekurangan energi protein (Corwin, 2008). Uji
tuberkulin ini tidak dapat untuk menentukan adanya TB aktif. Selai itu, pemeriksaan
laju endap darah (LED) yang ditemukan LED meningkat (Moesbar, 2006).
Pemeriksaan radiologi pada tulang belakang sangat mutlak dilaksanakan untuk
melihat kolumna vertebralis yang terinfeksi (Alavi & Shafiri, 2010).
Pada beberapa kasus, infeksi terjadi di bagian anterior dari badan vertebrae
sampai ke diskus intervertebrae yang ditandai oleh destruksi dari end plate. Elemen
posterior biasanya juga terkena. Penyebaran ke diskus intervertebrae terjadi secara
langsung sehingga menampakkan erosi pada badan vertebra anterior yang disebabkan
oleh abses jaringan lunak (Moesbar, 2006). Ketersediaan computerized tomography
scan (CT scan) yang tersebar luas dan magnetic resonance scan (MR scan) telah
meningkat penggunaannya pada manajemen TB tulang belakang (Burgener,
Kormano, & Pudas, 2008). CT Scan memperlihatkan bagian-bagaian vertebra secara
rinci dan melihat kalsifikasi jaringan lunak dan membantu mencari fokus yang lebih
kecil, menentukan lokasi biopsi dan menetukan luas kerusakan (Moesbar, 2006).
Biopsi tulang juga dapat bermanfaat pada kasus yang sulit, namun memerlukan
tingkat pengerjaan dan pengalaman yang tinggi serta pemeriksaan histologi yang
baik (Paramarta et al., 2008).
E. Penatalaksanaan
A. Pengkajian Keperawatan
A. Identitas Klien
Nama : Ny.R
Umur : 63 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Alamat : jl. Taman Sudiang Indah Blok 67/18
No. RM : 615564
Dx Medis : Spondilitis TB
Data Objektif :
2. Sendi
a. Inspeksi : tidak tampak kelainan pada sendi
b. Palpasi : tidak ada nyeri pada sendi pada saat di palpasi
3. Tulang
a. Inspeksi : terdapat luka post operasi pada tulang belakang, tidak
tampak kelainan pada tulang
b. Nyeri : pasien mengatakan kram pada paha kanan
c) Pola eliminasi;
1. BAK : terpasang kateter urine
- Frekuensi : -
- Warna : kuning
2. BAB : pasien mengatakan dibantu oleh keluarga untuk melakukan BAB di
tempat tidur, pasien tampak memakai popok
- Frekuensi : 1-2 kali sehari
Ds :
Fasilitator//Pembimbing
CL INSTITUSI CL LAHAN
( ) ( )
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Asuhan Keperawatan
Spondilitis TB ”. Dalam penulisan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang terlibat sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Semoga
bimbingan, bantuan dan petunjuk yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT.
Amiin ya rabbal ‘alamin. Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak sempurna. Oleh karena
itu, penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun dan mengarahkan kepada
perbaikan.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca
serta dapat dijadikan sebagai sumbangan pikiran untuk perkembangan pendidikan.
Penulis
LAPORAN FIELD TRIP KELOMPOK