Sunteți pe pagina 1din 6

Tabel 5.

13
Berdasarkan data Jumlah Pemulangan Orang Terlantar Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan
diperoleh jumlah pemulangan berdasarkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 303 dan untuk
jenis kelamim perempuan sebanyak 102 dengan sumber pendanaan dari APBD. Berdasarkan
tujuan provinsi dari jenis kelamin laki-laki diperoleh jumlah terbanyak berada di provinsi
Jawa Barat sebanyak 59 dan yang terendah berada di sembilan provinsi yaitu Bengkulu,
Daerah Istimewea Yogyakarta, Jambi, Kalimantan Barat, Lampung, Maluku Utara, Nusa
Tenggara Timur, Sumatera Barat dan Sumatera Selatan yaitu sebanyak 1. Untuk jenis kelamin
perempuan diperoleh jumlah terbanyak berada di provinsi Sulawesi Tengah sebanyak 12 dan
yang terendah berada di enam provinsi yaitu Banten, Bengkulu, Daerah Istimewa Yogyakarta,
Lampung, Maluku Utara, dan Sumatera Selatan sebanyak 0.

Tabel 5.12
Berdasarkan Jumlah Penerima Bantuan Sosial Pangan (BSP) APBN Pusat Tahun 2018
diperoleh jumlah bantuan pangan non tunai (BPNT) sebanyak 229,835 dan untuk jumlah
penerimaan beras sejahtera (RASTRA) sebanyak 401,373. Berdasarkan jumlah bantuan
pangan non tunai (BPNT) menurut Kabupaten/Kota ada beberapa yang tidak menerima
bantuan pangan non tunai (BPNT) yaitu Kepulauan Selayar, Bulukumba, Bantaeng,
Jeneponto, Pangkep, Barru, Soppeng, Pinrang, Enrekang, Luwu, Tanah Toraja, dan Luwu
Utara. Kemudian yang mendapatkan bantuan pangan non tunai (BPNT) terbanyak berada di
Kabupaten Bone sebanyak 54,543 dan yang terendah berada di Kota Pare-pare sebanyak
4,469. Dan berdasarkan jumlah penerimaan beras sejahtera (RASTRA) menurut
Kabupaten/Kota ada juga beberapa yang tidak menerima beras sejahtera (RASTRA) yaitu
Kota Makassar dan Kota Pare-pare. Kemudian yang mendapatkan RASTRA terbanyak yaitu
Kabupaten Bone sebanyak 54,543 da yang terendah berada di Kota Palopo sebanyak 6,109.

Tabel 5.11
Berdasarkan Proporsi Sumber Daya Yang Dialokasikan Oleh Pemerintah Secara Langsung
Untuk Program Pemberantasan Kemiskinan (Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial PSKS)
Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018 terbagi menjadi TKSK dengan jumlah
sebanyak 307, PSM sebanyak 1956, Karang Taruna sebanyak 2173, WKBSM sebanyak 570,
LK 3 sebanyak 24 dan FCU sebanyak 1. Berdasarkan Kabupaten/Kota yang memiliki TKSK
terbanyak berada di Kabupaten Bone sebanyak 27 dan yang terendah berada di Kota Pare-pare
sebanyak 4. Untuk PSM yang terbanyak berada di Kota Palopo sebanyak 328 dan yang
terendah berada di Kabupaten Enrekang. Kemudian untuk Karang Taruna yang terbanyak
berada di Kabupaten Bone sebanyak 373 dan yang terendah berada di Kabupaten Jeneponto.
Kemudian untuk WKBSM terbanyak berada di Kabupaten Kepulauan Selayar sebanyak 246
dan yang terendah berada di Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Bantaeng dan Kabupaten
Bone sebanyak 2. Kemudian untuk LK 3 semua Kabupaten/Kota memiliki jumlah yang sama
sebanyak 1. Dan untuk FCU hanya ada satu Kabupaten yang terisi yaitu Kabupaten Bantaeng
sebanyak 1.

Tabel 5.10
Berdasarkan Jumlah Penerima Kelompok Usaha Bersama (Kube) Perdesaan Tahun 2018
terbagi menjadi Kecamatan, Desa, Kecamatan/Desa, dan Jumlah KK. Untuk kecamatan
berdasarkan Kabupaten/Kota hanya satu Kabupaten yang memiliki penerimaan kelompok
usaha bersama (kube) perdesaan yaitu Kabupaten Luwu sebanyak 30 KLP. Sedangkan untuk
Desa, Kecamatan/Desa dan Jumlah KK tidak ada.

Tabel 5.9
Berdasarkan Rekapitulasi Panti Pemerintah Dan Swasta Serta Jumlah Klien Dalam Panti
Tahun 2018 diperoleh jumlah panti sebanyak 280, status kepemilikan
(UPTD/MASYARAKAT) berdasarkan pemerintah sebanyak 5 dan berdasarkan masyarakat
sebanyak 275, dan jumlah klien sebanyak 61472 menurut jenis kelamin laki-laki sebanyak
29861 dan perempuan sebanyak 31611. Jumlah panti terbanyak berdasarkan status
kepemilikan (UPTD/MASYARAKAT) menurut Kabupaten/Kota yaitu Kota Makassar
sebanyak 94 dan yang terendah yaitu Kabupaten Bantaeng dan Tana Toraja sebanyak 2 dan
Kabupaten/Kota yang tidak memiliki panti berada di Kabupaten Kepulauan Selayar dan
Toraja Utara. Berdasarkan status kepemilikan (UPTD/MASYARAKAT) menurut pemerintah
dari Kabupaten/Kota ada beberapa Kabupaten/Kota yang tidak memiliki status kepemilikan
yaitu Kepulauan Selayar, Bantaeng, Jeneponto, Takalar, Gowa, Sinjai, Pangkajene Kepulauan,
Barru, Soppeng, Wajo, Sidenreng Rapang, Pinrang, Enrekang, Luwu, Tana Toraja, Luwu
Utara, Luwu Timur, Toraja Utara, dan Kota Pare-Pare. Dan status kepemilikan
(UPTD/MASYARAKAT) menurut pemerintah yang terbanyak yaitu Kota Makassar sebanyak
2, kemudian yang terendah berada di Kabupaten Bulukumba, Bone dan Maros sebanyak 1.
Dan berdasarkan status kepemilikan (UPTD/MASYARAKAT) menurut masyarakat dari
Kabupaten/Kota ada beberapa Kabupaten/Kota yang tidak memiliki status kepemilikan yaitu
Kepulauan Selayar dan Toraja Utara dan yang terbanyak yaitu Kota Makassar sebanyak 92,
kemudian yang terendah berada di Kabupaten Bantaeng dan Tana Toraja sebanyak 2. Jumlah
klien terbanyak berdasarkan jenis kelamin menurut Kabupaten/Kota yaitu Kota Makassar
sebanyak 13198 dan yang terendah sebanyak Kabupaten Wajo sebanyak 61.

Tabel 5.6
Berdasarkan Data Penerima Kelompok Usaha Bersama, Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak
Layak Huni, Sarana Lingkungan Dan Usaha Ekonomi Produktif diperoleh data penerimaan
kelompok usaha bersama pada APBN dan APBD tidak ada menurut Kabupaten/Kota.
Kemudian untuk rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni pada APBN hanya terdapat pada
tiga Kabupaten yaitu Kabupaten Bulukumba sebanyak 110 KK, Kabupaten Bantaeng
sebanyak 150 KK, dan Kabupaten Barru sebanyak 130 KK, sehingga diperoleh 390 KK
rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni pada APBN. Dari hasil tersebut dapat dilihat yang
memiliki rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni terbanyak berada pada Kabupaten
Bantaeng sebanyak 150 KK dan yang terendah terdapat pada Kabupaten Bulukumba
sebanyak 110 KK, sedangkan untuk rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni pada APBD
berdasarkan Kabupaten/Kota tidak ada. Kemudian untuk Sarana Lingkungan pada APBN juga
terdapat tiga Kabupaten yaitu Kabupaten Bulukumba sebanyak 40 desa, Kabupaten Bantaeng
sebanyak 40 desa, dan Kabupaten Barru sebanyak 40 desa, sehingga diperoleh 120 desa
rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni pada APBD. Dan untuk usaha ekonomi produktif
pada APBN hanya terdapat empat Kabupaten yaitu Kabupaten Bulukumba sebanyak 600 KK,
Kabupateng Bantaeng 850 KK, Kabupaten Takalar 400 KK dan Kabupaten Barru sebanyak
600 KK, sehingga diperoleh 2500 KK usaha ekonomi produktif pada APBN. Kemudian dari
hasil tersebut dapat dilihat Kabupaten yang memiliki usaha ekonomi produktif pada APBN
terbanyak berada pada Kabupaten Bantaeng sebanyak 850 KK dan yang terendah berada pada
Kabupaten Takalar sebanyak 400 KK. Sedangkan untuk usaha ekonomi produktif pada APBD
tidak ada.

Tabel 5.5
Berdasarkan Jumlah Penerima Program Keluarga Harapan di Provinsi Sulawesi Selatan
terbagi menjadi regular pada existing, regular pada perlusan, pengembangan 2018, dan
existing (lansia/disabilitas). Untuk regular pada existing memiliki jumlah sebanyak 169737
berdasarkan Kabupaten/Kota. Kemudian regular pada existing terbanyak berada di Kabupaten
Bone sebanyak 17773 dan yang terendah berada di Kota Pare-pare sebanyak 1919. Untuk
regular pada perlusan memiliki jumlah sebanyak 54543. Kemudian regular pada perlusan
terbanyak berada di Kabupaten Bone sebanyak 9519, dan yang terendah berada di Kota
Palopo sebanyak 8 dan untuk Kabupaten Kepulauan Selayar tidak ada. Untuk pengembangan
2018 memiliki jumlah sebanyak 80240. Kemudian untuk jumlah pengembangan terbanyak
berada di Kabupaten Gowa sebanyak 12574 dan yang terendah berada di Kota Palopo
sebanyak 639, sedangkan untuk Kota Makassar tidak ada. Untuk existing (lansia/disabilitas)
memiliki jumlah sebanyak 5506. Kemudian untuk existing (lansia/disabilitas) terbanyak
berada di Kabupaten Bone sebanyak 991 dan terendah berada di Kabupaten Tana Toraja
sebanyak 41.

Tabel 5.4
Berdasarkan Jumlah Penerima Kelompok Usaha Bersama (Kube) Perkotaan Tahun 2018
terbagi menjadi APBN (Dekon) dan APBD. Untuk APBN (Dekon) memiliki jumlah sebanyak
50, kemudian berdasarkan Kabupaten/Kota hanya ada dua yang memiliki APBN (Dekon)
yaitu Kabupaten Wajo 20 dan Kabupaten Luwu 30. Sedangkan untuk penerimaan kelompok
usaha bersama (kube) perkotaan pada APBD tidak ada.

Tabel 5.3
Beradasrkan Jumlah Taruna Siaga Bencana Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2018 diperoleh jumlah orang sebanyak 1424. Berdasarkan Kabupaten/Kota jumlah taruna
siaga terbanyak berada di Kota Makassar yaitu 361 orang, kemudian yang terendah berada di
Kabupaten Pangkep sebanyak 12 orang.
Tabel 5.2
Berdasarkan Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin (berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Sosial No. 71/Huk/2018 ) terbagi menjadi beberapa bagian yaitu jumlah BDT rumah
tangga (40% terendah), jumlah BDT individu (40% terendah), jumlah rumah tangga sangat
miskin (desil I) dan jumlah individu sangat miskin (desil I). Adapun total pada jumlah BDT
rumah tangga (40% terendah) sebanyak 923548, kemudian berdasarkan Kabupaten/Kota yang
memiliki jumlah BDT rumah tangga (40% terendah) terbanyak berada di Kabupaten Bone
sebanyak 92184, dan yang terendah berada di Kota Pare-pare sebanyak 10166. Kemudian
untuk total pada jumlah BDT individu (40% terendah) sebanyak 3752336, berdasarkan
Kabupaten/Kota yang memiliki jumlah individu (40% terendah) terbanyak berada di Kota
Makassar sebanyak 392238 dan yang terendah berada di Kota Pare-pare sebanyak 45265.
Untuk total pada jumlah rumah tangga sangat miskin (desil I) sebanyak 302985, kemudian
berdasarkan Kabupaten/Kota yang memiliki jumlah rumah tangga sangat miskin (desil I)
terbanyak berada di Kabupaten Gowa sebanyak 46508, dan yang terendah berada di Kota
Palopo sebanyak 678. Dan untuk total jumlah individu sangat miskin (desil I) sebanyak
1433041. Berdasarkan Kabupaten/Kota yang memiliki jumlah individu sangat miskin (desil I)
terbanyak berada di Kabupaten Bone sebanyak 204176, dan yang terendah berada di Kota
Palopo sebanyak 4896.

Tabel 5.1
Berdasarkan Sumber Daya Manusia Program Keluarga Harapan Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2018 diperoleh jumlah sumber daya manusia program keluarga harapan sebanyak 1201
berdasarkan korwil sebanyak 2, administrator data base provinsi sebanyak 6, administrator
data base kab/kota sebanyak 71, korkat/korkot sebanyak 25, pendamping social sebanyak
1060, asisten pdp. sosial sebanyak 8, dan peksos SPV 29. Berdasarkan Kabupaten/Kota yang
memiliki administrator data base kab/kota terbanyak berada di Kabupaten Bone sebanyak 8
dan yang terendah berada di Kabupaten Kepulauan Selayar, Kabupaten Bantaeng, Kaabupaten
Sinjai, Kabupaten Barru, Kabupaten Soppeng, Kabupaten Sidrap, Kabupaten Enrekang,
Kabupaten Tanah Toraja, Kabupaten Luwu Timur, Kabupaten Toraja Utara, Kota Pare-pare
dan Kota Palopo sebanyak 2. Kemudian untuk jumlah korkat/korkot terbanyak berdasarkan
Kabupaten/Kota berada di Kabupaten Jeneponto dan Kabupaten Bone sebanyak 2, dan yang
terendah berada di Kabupaten Kepulauan Selayar, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten
Jeneponto, Kabupaten Takalar, Kabupaten Gowa, Kabupaten Sinjai, Kabupaten Bone,
Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkep, Kabupaten Barru, Kabupaten Soppeng, Kabupaten
Wajo, Kabupaten Sidrap, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Enrekang, Kabupaten Luwu,
Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten Luwu Timur, Kabupaten Toraja
Utara, Kota Makassar, Kota Pare Pare, dan Kota Palopo sebanyak 1, sedangkan untuk
Kabupaten Bantaeng tidak ada. Kemudian untuk pendamping sosial yang terbanyak
berdasarkan Kabupaten/Kota berada di Kabupaten Bone sebanyak 121 dan yang terendah
berada di Kota Pare-pare sebanyak 8. Kemudian berdasarkan Kabupaten/Kota hanya ada dua
kabupaten yang memiliki asisten pdp.sosial yaitu Kabupaten Kepulauan Selayar sebanyak 6
dan Kabupaten pangkep sebanyak 2. Dan untuk peksos. PDV yang terbanyak berdasarkan
Kabupaten/Kota berada di Kota Makassar sebanyak 3, dan yang terendah berada di Kabupaten
Kepulauan Selayar, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Takalar,
Kabupaten Sinjai, Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkep, Kabupaten Barru, Kabupaten
Soppeng, Kabupaten Wajo, Kabupaten Sidrap, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Enrekang,
Kabupaten Luwu, Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten Luwu Timur,
Kabupaten Toraja Utara, Kota Pare Pare, dan Kota Palopo sebanyak 1.

Keterangan:
Untuk table 5.7 dan 5.8 belum saya kerjakan karena masih bingung dengan table nya

S-ar putea să vă placă și

  • Kimia Dasar
    Kimia Dasar
    Document2 pagini
    Kimia Dasar
    fitry
    Încă nu există evaluări
  • Kimia
    Kimia
    Document1 pagină
    Kimia
    fitry
    Încă nu există evaluări
  • Ikatan
    Ikatan
    Document2 pagini
    Ikatan
    fitry
    Încă nu există evaluări
  • Tiga Ikatan Kimia
    Tiga Ikatan Kimia
    Document1 pagină
    Tiga Ikatan Kimia
    fitry
    Încă nu există evaluări
  • Analisis
    Analisis
    Document15 pagini
    Analisis
    fitry
    Încă nu există evaluări
  • Ikatan Kimia
    Ikatan Kimia
    Document2 pagini
    Ikatan Kimia
    fitry
    Încă nu există evaluări
  • Analisis Dinsos
    Analisis Dinsos
    Document6 pagini
    Analisis Dinsos
    fitry
    Încă nu există evaluări
  • Absen
    Absen
    Document4 pagini
    Absen
    fitry
    Încă nu există evaluări
  • Absen
    Absen
    Document4 pagini
    Absen
    fitry
    Încă nu există evaluări