Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Muhamad Syafril
Fisheries Socio Economic Departement, Faculty of Fisheries and Marine Science, Mulawarman
University E.mail : syafril_riona@yahoo.com
ABSTRACT
The purpose of this paper were to analyze financial feasibility of cold storage development in
Senaken Village in accordance with discounted investment ctiteria; Net Present Value (NPV), Internal
Rate of Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (NBCR) and payback period. Then continued by measuring
the sensitivity level towards the economic fluctuation and to know the growth trend model of shrimp
production in the future. The research was conducted in Paser District on September 2008 – January
2009. Data was collected by using interview technique and literatur study related to research. Data were
analyzed by using financial analysis with investment ctiteria and econometric trend model. The result of
research showed that the development of cold storage in Senaken Village, Paser District was financially
feasible and prospective to be developed, indicated by discounted investment criteria value;
NPV = Rp. 1,484,158,514,-, IRR = 20.37%, Net BCR = 1.34 and Pbp = 7.5 years. The development of
cold storage was sensitive to the economic variables fluctuation (selling price of product, cost and
production). The growth model of shrimp production was positive. The exponential growth model was
developed as Y = 8,892 X 0.036.
1. Sentral penampungan produksi perikanan NPV, IRR, Net BCR dan payback period,
terutama udang, yang akan dipasarkan di kemudian dilanjutkan dengan mengukur tingkat
tingkat nasional dan internasional. kepekaan terhadap perubahan ekonomi dan
2. Sarana pengolahan dan atau pengawetan mengetahui model pertumbuhan (trend)
produksi perikanan khususnya dalam produksi udang di masa mendatang.
proses pembekuan, sehingga dapat
meningkatkan nilai tambah ekonomi METODE PENELITIAN
(economic added value) yang mampu
dinikmati oleh pelaku usaha perikanan di Penelitian ini dilaksanakan di Desa
daerah ini. Senaken Kecamatan Tanah Grogot Kabupaten
3. Stabilisator harga komoditas perikanan Paser, Propinsi Kalimantan Timur, dengan
khususnya regional Kabupaten Paser dan pertimbangan bahwa daerah ini merupakan
sekitarnya. sentra pendaratan ikan dan komoditi perikanan
4. Kontributor dalam pengurangan angka lainnya di Kabupaten Paser. Penelitian
pengangguran melalui serapan tenaga kerja. dilaksanakan selama 8 bulan. Penelitian ini
Keberadaan dan operasionalisasi cold menggunakan metode survei. Singarimbun dan
storage diyakini mampu menciptakan Effendi (1986), mengemukakan bahwa survei
berbagai peluang kerja seperti pedagang, adalah suatu usaha untuk mendapatkan dan
buruh dan karyawan. mengumpulkan data dan informasi dari berbagai
5. Sarana pelatihan, magang dan individu responden dengan menggunakan daftar
pengembangan Iptek dibidang pengolahan pertanyaan yang terstruktur sesuai dengan
hasil perikanan dalam upaya peningkatan tujuan penelitian. Pada penelitian ini diperlukan
economic added value. Sarana ini dapat dua jenis data. Data primer sebagai data utama
dimanfaatkan oleh pelajar, mahasiswa, diperoleh dengan cara wawancara langsung
maupun masyarakat yang memiliki dengan menggunakan daftar pertanyaan yang
motivasi tinggi dibidang usaha perikanan. telah terstruktur terhadap responden (nelayan,
6. Kontributor bagi peningkatan pedagang pengumpul, aparat dinas), dan data
perekonomian regional Paser melalui efek sekunder sebagai data penunjang diperoleh dari
setrifugal yang mampu memicu studi pustaka
produktivitas sektor lain, sehingga secara Data yang diperoleh dalam penelitian ini
simultan menciptakan income multiplier akan dianalisis dengan menggunakan analisis
effect bagi PDRB. finansial dan model trend dari ekonometrika.
Perwujudan fasilitas cold storage yang Ibrahim (2003) dan LPEM UI (2001)
mampu memainkan peranannya secara menyatakan bahwa analisis finansial bertujuan
maksimal bukanlah semata-mata merupakan untuk melihat tingkat kelayakan usaha
beban satu pihak saja dalam hal ini pemerintah berdasarkan aspek keuangan dengan kriteria
daerah, tetapi lebih merupakan suatu upaya investasi terdiskonto.
sinergis dari berbagai pihak seperti Pemerintah Nilai Kiwari Bersih/Net Present Value
(pusat, provinsi dan kabupaten) sebagai (NPV) yaitu selisih antara manfaat (benefit)
pengelola dan atau donatur, pihak swasta dengan biaya (cost) yang telah dijadikan nilai
sebagai donatur dan pemilik kepentingan sekarang. Nilai NPV diperoleh dari :
terhadap fasilitas perikanan ini, pihak n
Bt Ct
masyarakat melalui unit-unit ekonominya dan NPV
Perguruan Tinggi sebagai penyumbang t 1 (1 i ) t
pemikiran/analisa tentang langkah/strategi yang keterangan :
akan diambil demi tercapainya fungsi cold Bt = benefit kotor pada tahun t (Rp),
storage yang optimal. Ct = biaya kotor pada tahun t (Rp),
Berkaitan dengan upaya perwujudan n = umur ekonomis usaha budidaya rumput laut
fasilitas cold storage di daerah ini, maka (tahun),
perlulah dilakukan suatu kajian pendahuluan i = tingkat bunga yang berlaku (%),
mengenai tingkat kelayakan operasionalisasi t = tahun.
cold storage di masa kini dan mendatang Kriteria:
dengan memasukkan berbagai aspek utama - NPV > 0, maka usaha layak dijalankan.
seperti teknis lingkungan, sosial dan ekonomi - NPV ≤ 0, maka usaha tidak layak untuk
(finansial). Penelitian ini bertujuan untuk dijalankan.
menganalisis kelayakan finansial pembangunan Tingkat Pengembalian Internal /Internal
cold storage di Desa Senaken Kabupaten Paser Rate of Return (IRR) merupakan tingkat bunga
dengan Menggunakan kriteria investasi yaitu yang membuat nilai NPV sama dengan nol.
Kelayakan Finansial Pembangunan Cold Storage di Desa Senaken Kabupaten Paser 3
IRR i'
NPV '
(i" i ' ) Analisis kecenderungan perubahan
NPV ' NPV " (peningkatan/penurunan) jumlah produksi ikan
keterangan : per tahun menggunakan pendekatan
NPV’ = Net Present Value positif (Rp), ekonometrika, melalui pengujian beberapa
NPV” = Net Present Value negatif (Rp), model yaitu
i’ = discount rate yang memberikan nilai Trend dengan model regresi linier
NPV positif (%), sederhana diketahui dengan menggunakan
i” = discount rate yang memberikan nilai regresi linier. Regresi linier adalah suatu alat
NPV negatif (%). yang digunakan untuk mengukur ada tidaknya
Kriteria: hubungan antar variabel. Analisis regresi linier
- Jika IRR > Opportunity Cost of Capital sederhana didasarkan pada hubungan fungsional
(OCC), maka usaha layak dijalankan. atau hubungan sebab akibat antara satu variabel
- Jika IRR ≤ Opportunity Cost of Capital independent dengan satu variabel dependent.
(OCC), maka usaha tidak layak dijalankan. Menurut Gujarati, (1997), persamaan umum
Net Benefit Cost Ratio (NBCR) regresi liniar adalah :
merupakan perbandingan antara manfaat bersih Ŷ = a + bX
dengan biaya bersih yang telah dijadikan nilai keterangan :
sekarang, dimana pembilang bersifat positif dan Ŷ = nilai dugaan Y,
penyebut bersifat negatif. a = intercept,
n
Bt Ct
b = koefisien regresi,
t 1 (1 i ) t X = periode waktu.
Net B C
n
Ct Bt
t
Trend dengan model regresi non linier
(1 i )
Kriteria : t 1
trend parabola (kuadratik) di mana bentuk
- Jika NBCR > 1, maka usaha layak layak kuadratik mempunyai beberapa derajat, seperti
dijalankan. derajat 1 : Y = a + bX2, derajat 2 : Y = a + bX +
- Jika NBCR ≤ 1, maka usaha tidak layak cX2, derajat 3 : Y = a + bX + cX2 + dX3 dan
dijalankan. seterusnya. Fungsi kuadratik biasanya berbentuk
Masa pengembalian modal investasi/payback siklus, ada titik minimum atau maksimum.
period/PP adalah jangka waktu tertentu yang Trend eksponensial mempunyai bentuk Y
menunjukkan terjadinya arus penerimaan (cash = abx atau Y = axb, masing-masing diubah
in flow), secara kumulatif sama dengan jumlah melalui proses transformasi menjadi linier
investasi yang di present value. dalam bentuk semi log dan log, yaitu :
n n Model semi log : Ŷ0 = a0 + b0X Y0 = log
I i 1
i B
i t
iep 1 Y, a0 = log a, b0 = log b
PBP T p 1 Model log : Ŷ0 = a0 + bX0 Y0 = log
B p Y, a0 = log a, X0 = log X (Soekartawi, 2003 )
keterangan :
PP = payback period, HASIL DAN PEMBAHASAN
Tp-1 = tahun sebelumnya terdapat payback
period, Gambaran Umum Perikanan Kabupaten
II = jumlah investasi yang telah Paser
didiscount, Kabupaten Paser memiliki perairan laut
Biep-1 = jumlah benefit yang telah didiscount seluas 752,76 Km2, membentang sepanjang
sebelum payback period, pesisir pantai Kabupaten Paser dari arah utara
Bp = jumlah benefit pada payback period ke selatan yang berhadapan langsung dengan
berada. Selat Makassar. Terdapat 10 kecamatan di
Analisis kepekaan (sensitivity analysis) Kabupaten Paser, 5 diantaranya memiliki
bertujuan untuk melihat apa yang terjadi dengan perairan laut yaitu Kecamatan Tanjung
hasil analisis proyek, jika terdapat suatu Harapan, Tanah Grogot, Kuaro, Long Ikis, dan
kesalahan atau perubahan dalam dasar-dasar Long Kali, dengan jumlah desa pesisir 17.
perhitungan biaya atau benefit. Skenario Masyarakat di desa-desa pesisir mayoritas
sensitivitas yang diperkirakan yaitu : bermatapencaharian sebagai nelayan dan
- TC (investasi + operasional dan investasi) pembudidaya (petambak). Jumlah produksi
naik 1%-k% secara parsial dan simultan. perikanan Kabupaten Paser tahun 2007
Jumlah hasil produksi turun 1%-k%. mencapai 21.282,7 ton, mengalami peningkatan
- Harga hasil produksi turun 1%-k%, sebesar 5.327 ton atau 25,17% dari tahun 2006
Kombinasi dari ketiga skenario di atas. (15.841,1 ton) berarti mengalami peningkatan.
Jumlah produksi perikanan tangkap di laut
EPP.Vol.6 No.1. 2009 : 1 – 8
4
mencapai 13.108,7 ton, memiliki kontribusi biaya operasional dan pemeliharaan yang terjadi
terhadap total produksi sebesar 74,43%. setiap tahunnya diperkirakan sebesar
Jenis alat tangkap yang umum digunakan Rp.4.290.000.000. Biaya operasional tertinggi
oleh masyarakat nelayan di Kabupaten Paser diserap oleh pengadaan bahan baku udang
adalah rengge gondrong (trammel net), dengan harga rata-rata Rp.55.000 per kg,
penambe (gill net), jaring insang/hanyut, julu, sejumlah Rp.3.960.000.000. Suplai akan
dan pancing, dengan ukuran kapal rata-rata kebutuhan listrik diasumsikan berasal dari PLN
hanya berukuran antara 0,5 – 1 GT, sedangkan regional Paser. Kebutuhan biaya operasional
untuk alat tangkap jenis Purse Seine (Gae) dan pemeliharaan ditampilkan pada Tabel 2 .
umumnya digunakan oleh nelayan di Desa
Tanjung Aru dengan ukuran kapal antara 10 – Tabel 1. Rekapitulasi biaya investasi
15 GT. Jenis-jenis hasil tangkapan di laut yang pembangunan cold storage.
Satuan
memiliki nilai ekonomis penting adalah Udang No Jumlah Investasi
Fasilitas
Windu (Penaeus monodon), Bambangan . Jumlah Luas (Rp)
(m2)
(Lutjanus spp), Tenggiri (Scomberomorus 1 Bangunan Utama
commerson), Kakap (Lates calcarifer), Kerapu Ruang kompresor
(Epinephelus spp), Lobster (Panulirus spp), unit 36 108,000,000
2 unit 100
Bawal putih (Pampus argentius), Cumi-Cumi Gudang beku 600,000,000
Gudang pembangkit 25
(Loligo spp), Tongkol (Euthynnus spp), dan listrik 75,000,000
1 unit 36
lainnya. Ruang pembuatan es 108,000,000
Potensi perikanan darat meliputi perairan Ruang pengupasan
100
300,000,000
Sungai Telake, Sungai Apar, Sungai Kendilo, 100
Ruang pengolahan 300,000,000
dan Sungai Kerang yang bermuara di Selat Gedung materiil 36
untuk pengepakan 108,000,000
Makassar, serta 8 danau buatan yang merupakan 433
bekas galian tambang, dengan kisaran luas 6 ha 2 Prasarana Produksi
1,599,000,000
berkisar 5 – 10 tahun. Pada tahun ke 6, harus keuntungan bersih dimasa mendatang dengan
dilakukan reinvestassi lagi nilai sekarang sebesar NPV tersebut. Nilai NPV
berada diatas 0, sehingga secara finansial
Produksi dan Benefit TPI pembangunan cold storage layak dan prospektif
Terminologi produksi pada penelitian untuk dilaksanakan
studi kelayakan TPI ini adalah berbagai jenis
benefit ekonomi yang secara langsung mampu Internal Rate of Return (IRR)
diperoleh pengelola TPI dalam hal ini lembaga Berdasarkan tingkat pengembalian
yang ditunjuk dan dipercaya oleh Dinas internal, proyek pembangunan cold storage
Perikanan sebagai pengelola melalui suatu prosfektif untuk dilaksanakan karena investasi
perjanjian kerjasama. Produksi atau benefit yang ditanamkan pada tahun awal proyek
yang mampu, dihasilkan oleh cold storage mampu memberikan keuntungan sebesar
meliputi hasil penjualan udang per tahun 20,37% (IRR > OCC 12,25%) selama
sebesar Rp.5.400.000.000, nilai penyususatn operasionalisasi berjalan (10 tahun). Modal
alat dan nilai sisa investasi berupa bangunan, investasi yang dimiliki akan lebih efektif dalam
peralatan. Produksi dari cold storage menghasilkan benefit ekonomi jika ditanamkan
diasumsikan sebagai berikut : dalam proyek pembangunan cold storage,
- Hasil produksi udang per bulan sejumlah 6 dibandingkan ketika modal tersebut harus
ton per bulan yang bersumber dari hasil didepositokan di perbankan komersil.
penangkapan dan budidaya tambak.
Sebagaimana diketahui bahwa rata-rata Net Benefit Cost Ratio (NBCR)
produksi udang per bulan berkisar 15 – 20 Pelaksanaan kegiatan operasionalisasi
ton dengan harga jual rata-rata berdasarkan cold storage terutama dalam hal pembekuan
data dinas yaitu Rp.55.000 per kg. udang, diperkirakan mampu memberikan net
Diperkirakan, cold storage mampu benefit Rp. 5,833,158,514,- dan biaya investasi
menyerap hasil produksi tersebut sebesar Rp.4.349.000.000,- sehingga rasio antara
40% dari rata-rata produksi 15 ton. keduanya adalah 1,34. Hal ini berarti bahwa
- Harga jual rata-rata ditingkati nelayan atau keuntungan yang diperoleh selama proyek
pembudidaya Rp.55.000 per kg, sedangkan berlangsung sebesar 1,34 kali total biaya
harga jual ditingkat cold storage Rp.75.000 investasi yang dikeluarkan. Dengan demikian
per kg. pembangunan cold storage berdasarkan NBCR
layak dilaksanakan (NBCR > 1).
Analisis Finansial
Asumsi yang mendasari analisis adalah Pay Back Period (PBP)
1. Umur proyek ditetapkan selama 10 tahun Proyek pembangunan cold storage
berdasarkan umur ekonomis dari komponen memberikan masa pengembalian investasi yang
utama yaitu mesin pembekuan. relatif cepat (7,5 tahun) sehingga layak untuk
2. Nilai benefit terdiskonto total sebesar Rp. dilaksanakan (GO). Setelah payback period
5,833,158,514 atau rata-rata pertahun tercapai, maka sarana pembekuan udang ini
ditetapkan sebesar Rp.583,315,851 yang akan memberikan keuntungan selama 2,5 tahun
merupakan hasil penjualan udang beku. bagi pengelolanya. Berdasarkan 4 kriteria
3. Tingkat diskonto atau OCC yang digunakan tersebut maka proyek pembangunan cold
tingkat suku bunga perbankan di storage di kabupaten Paser layak dan prosfektif
Kalimantan Timur sebesar 12.25%. untuk dilaksanakan dengan berpedoman pada
4. Proyek ini diperkirakan menyerap modal asumsi yang telah dibangun berdasarkan kondisi
investasi sebesar Rp, 4,349,000,000,- dan aktual.
modal operasional Rp 4.290.000.000 per
tahun . Analisis Sensitivitas
Analisis ini sangat bermanfaat untuk
Nilai Kiwari Bersih (Net Present Value/NPV) mengetahui sejauhmana suatu kegiatan proyek
Keberadaan sarana cold storage di mampu mentoleransi berbagai dinamika teknis
Kabupaten Paser diperkirakan mampu dan ekonomi yang terjadi pada saat proyek akan
menghasilkan total benefit terdiskonto bagi dimulai maupun ketika proyek sedang
pengelolanya selama 10 tahun sebesar Rp. berlangsung. Perubahan teknis dan ekonomi
5,833,158,514 dengan nilai kiwari bersih (NPV) yang dimaksud umumnya disebabkan oleh
sebesar Rp 1,484,158,514,-. Hal ini faktor alam, kondisi makro ekonomi suatu
memberikan penafsiran bahwa selama umur wilayah baik yang terjadi secara alamiah
proyek berlangsung, akan diperoleh akumulasi (perubahan struktur demand–supply
EPP.Vol.6 No.1. 2009 : 1 – 8
6
masyarakat) maupun sebagai dampak intervensi Tabel 4. Jumlah produksi udang Kabupaten
pemerintah melalui berbagai kebijakan Paser.
pembangunan dimasa lalu maupun yang akan Tahun Jumlah Produksi (ton)
datang. 1999 10,539
Proyek pembangunan dan 2000 6,691
operasionalisasi cold storage sangat sensitif
2001 6,096
terhadap kondisi penurunan penerimaan tahunan
2002 6,231
sebesar 5%. Hal ini menunjukkan komponen
penerimaan sangat memegang peranan penting 2003 3,627
dalam keberlangsungan aktivitas cold storage. 2004 4,689
Diharapkan pemerintah selaku pengelola 2005 4,729
mampu menjaga kestabilan penerimaan yang 2006 5,160
bersumber dari penjualan udang beku seharga 2007 6,251
R.75.000 per kg, dengan harga beli ditingkat 2008* 9,541
produsen Rp.55.000/kg. Jika memungkinkan, 2009* 9,569
penerimaan dapat ditingkatkan lagi dengan Sumber : Data Sekunder (2008)
menggali sumber penerimaan lain yang
potensial secara ekonomi tanpa mengurangi
Model tersebut menunjukkan adanya
aspek sosial dari keberadaan cold storage bagi kecenderungan peningkatan jumlah produksi
masyarakat. udang Kabupaten Paser setiap tahunnya, yang
Kenaikan komponen biaya operasional ditunjukan oleh besaran perpangkatan koefisien
dan pemeliharaan serta investasi hingga 5% X bertanda positif yaitu 0,036. Hal ini cukup
relatif berdampak terhadap tingkat kelayakan
beralasan mengingat adanya pertambahan
finansial proyek. Hal ini menunjukkan bahwa
pertahun dari jumlah armada penangkapan dan
pembangunan dan operasionalisasi sarana ini kegiatan budidaya baik yang berlokasi di
dimasa mendatang membutuhkan biaya yang
perairan laut maupun perairan umum. Faktor
relatif tinggi baik dari sisi upah tenaga kerja,
lain yang dapat memicu peningkatan produksi
pemeliharaan aset, dan pembelian bahan baku
perikanan khususnya komoditi udang yaitu
udang. Hasil analisis sensitivitas ditampilkan
adanya nelayan atau agen besar yang cenderung
pada Tabel 3. memasarkan produk perikanannya di wilayah
ini, dikarenakan permintaan dan harga yang
Tabel 3. Hasil analisis sensitivitas pembangunan
relatif stabil, serta jarak fishing ground dengan
TPI. wilayah pemasaran relatif dekat.
No Skenario NPV IRR NBCR PP Ket
naik 15%,
Benefit 6,000
D Konstan 3,032,424,536 27.75% 2.09 9.6 layak
biaya (OM)
naik 290%,
4,000
Benefit Tidak
E Konstan (12,509,073) 12.18% 1.00 20.1 layak
penerimaan
turun 5%, 2,000
F biaya konstan 449,397,655 14.81% 1.16 17.2 layak
penerimaan
turun 15%, Tidak -
G biaya konstan (6,186,160) 12.21% 1.00 20.0 layak 1 2 3 4 5 6
Tahun 7 8 9 10 11
DAFTAR PUSTAKA