Sunteți pe pagina 1din 8

Kelayakan Finansial Pembangunan Cold Storage di Desa Senaken Kabupaten Paser 1

KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN COLD STORAGE


DI DESA SENAKEN KABUPATEN PASER
(Financial Feasibilty of Cold Storage Development in Senaken Village Paser District)

Muhamad Syafril
Fisheries Socio Economic Departement, Faculty of Fisheries and Marine Science, Mulawarman
University E.mail : syafril_riona@yahoo.com

ABSTRACT
The purpose of this paper were to analyze financial feasibility of cold storage development in
Senaken Village in accordance with discounted investment ctiteria; Net Present Value (NPV), Internal
Rate of Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (NBCR) and payback period. Then continued by measuring
the sensitivity level towards the economic fluctuation and to know the growth trend model of shrimp
production in the future. The research was conducted in Paser District on September 2008 – January
2009. Data was collected by using interview technique and literatur study related to research. Data were
analyzed by using financial analysis with investment ctiteria and econometric trend model. The result of
research showed that the development of cold storage in Senaken Village, Paser District was financially
feasible and prospective to be developed, indicated by discounted investment criteria value;
NPV = Rp. 1,484,158,514,-, IRR = 20.37%, Net BCR = 1.34 and Pbp = 7.5 years. The development of
cold storage was sensitive to the economic variables fluctuation (selling price of product, cost and
production). The growth model of shrimp production was positive. The exponential growth model was
developed as Y = 8,892 X 0.036.

Key words : financial feasibility, development, cold storage.

PENDAHULUAN usaha perikanan baik dalam skala mikro hingga


menengah/besar. Berdasarkan laporan Dinas
Sumberdaya perikanan merupakan Perikanan dan Sumberdaya elautan Kabupaten
potensi baru yang perlu dikembangkan dalam Paser, dapat dijelaskan bahwa, jumlah produksi
pembangunan ekonomi regional Kabupaten perikanan tahun 2007 tercatat 21.282,7 ton
Paser. Kondisi aktual perekonomian makro (mengalami peningkatan sebesar 25,57% dari
wilayah ini menunjukkan bahwa sub sektor non tahun 2006), dengan nilai produksi Rp. 503,653
perikanan seperti perkebunan dan kehutanan Milyar. Berbagai jenis produksi ini berasal dari
masih merupakan sub sektor primadona dalam aktivitas penangkapan di perairan laut dan
menunjang aktivitas pembangunan di wilayah umum, serta budidaya ikan dan udang di media
ini. Potensi sumberdaya perikanan sebagai tambak dan kolam air tawar. Hasil perikanan
sumberdaya yang dapat diperbaharui dapat laut merupakan kontributor terbesar yaitu
menjadi sumber energi baru dalam mewujudkan 58,08% dari nilai produksi total. Selama ini,
tujuan dan sasaran pembangunan sektor hasil perikanan laut berupa ikan, udang dan
perikanan pada khususnya dan sektor lain pada biota lainnya yang memiliki nilai ekonomis
umumnya tinggi dan berasal dari tangkapan nelayan dan
Kabupaten Paser merupakan satu budidaya petambak, umumnya masih
diantara 14 kabupaten/kota di Kaltim yang dipasarkan dalam bentuk bahan mentah tanpa
memiliki perairan pesisir dan laut dengan adanya upaya pengolahan seperti pembekuan,
keanekaragaman yang cukup tinggi, sehingga sehingga kualitas produk perikanan mampu
berperan penting dalam peningkatan dipertahankan.
perekonomian masyarakat maupun regional Upaya Pengembangan usaha perikanan
melalui berbagai upaya pemanfaatan dan melalui peningkatan kualitas produk yang
pengelolaan sumberdaya perikanan secara dipasarkan di tingkat regional hingga
optimal berdasarkan aspek lingkungan dan internasional tentulah membutuhkan dukungan
sosial ekonomi. Secara geografis, kabupaten ini keberadaan berbagai fasilitas (infra hingga
memiliki perairan laut dengan otoritas suprastruktur) perikanan, satu diantaranya
pengelolaan berdasarkan undang-undang adalah sarana cold storage. Sarana ini
otonomi daerah (0 – 4 mil laut) seluas 10.810,64 diharapkan dapat berfungsi sebagai :
km2, sangatlah potensial untuk pengembangan
EPP.Vol.6 No.1. 2009 : 1 – 8
2

1. Sentral penampungan produksi perikanan NPV, IRR, Net BCR dan payback period,
terutama udang, yang akan dipasarkan di kemudian dilanjutkan dengan mengukur tingkat
tingkat nasional dan internasional. kepekaan terhadap perubahan ekonomi dan
2. Sarana pengolahan dan atau pengawetan mengetahui model pertumbuhan (trend)
produksi perikanan khususnya dalam produksi udang di masa mendatang.
proses pembekuan, sehingga dapat
meningkatkan nilai tambah ekonomi METODE PENELITIAN
(economic added value) yang mampu
dinikmati oleh pelaku usaha perikanan di Penelitian ini dilaksanakan di Desa
daerah ini. Senaken Kecamatan Tanah Grogot Kabupaten
3. Stabilisator harga komoditas perikanan Paser, Propinsi Kalimantan Timur, dengan
khususnya regional Kabupaten Paser dan pertimbangan bahwa daerah ini merupakan
sekitarnya. sentra pendaratan ikan dan komoditi perikanan
4. Kontributor dalam pengurangan angka lainnya di Kabupaten Paser. Penelitian
pengangguran melalui serapan tenaga kerja. dilaksanakan selama 8 bulan. Penelitian ini
Keberadaan dan operasionalisasi cold menggunakan metode survei. Singarimbun dan
storage diyakini mampu menciptakan Effendi (1986), mengemukakan bahwa survei
berbagai peluang kerja seperti pedagang, adalah suatu usaha untuk mendapatkan dan
buruh dan karyawan. mengumpulkan data dan informasi dari berbagai
5. Sarana pelatihan, magang dan individu responden dengan menggunakan daftar
pengembangan Iptek dibidang pengolahan pertanyaan yang terstruktur sesuai dengan
hasil perikanan dalam upaya peningkatan tujuan penelitian. Pada penelitian ini diperlukan
economic added value. Sarana ini dapat dua jenis data. Data primer sebagai data utama
dimanfaatkan oleh pelajar, mahasiswa, diperoleh dengan cara wawancara langsung
maupun masyarakat yang memiliki dengan menggunakan daftar pertanyaan yang
motivasi tinggi dibidang usaha perikanan. telah terstruktur terhadap responden (nelayan,
6. Kontributor bagi peningkatan pedagang pengumpul, aparat dinas), dan data
perekonomian regional Paser melalui efek sekunder sebagai data penunjang diperoleh dari
setrifugal yang mampu memicu studi pustaka
produktivitas sektor lain, sehingga secara Data yang diperoleh dalam penelitian ini
simultan menciptakan income multiplier akan dianalisis dengan menggunakan analisis
effect bagi PDRB. finansial dan model trend dari ekonometrika.
Perwujudan fasilitas cold storage yang Ibrahim (2003) dan LPEM UI (2001)
mampu memainkan peranannya secara menyatakan bahwa analisis finansial bertujuan
maksimal bukanlah semata-mata merupakan untuk melihat tingkat kelayakan usaha
beban satu pihak saja dalam hal ini pemerintah berdasarkan aspek keuangan dengan kriteria
daerah, tetapi lebih merupakan suatu upaya investasi terdiskonto.
sinergis dari berbagai pihak seperti Pemerintah Nilai Kiwari Bersih/Net Present Value
(pusat, provinsi dan kabupaten) sebagai (NPV) yaitu selisih antara manfaat (benefit)
pengelola dan atau donatur, pihak swasta dengan biaya (cost) yang telah dijadikan nilai
sebagai donatur dan pemilik kepentingan sekarang. Nilai NPV diperoleh dari :
terhadap fasilitas perikanan ini, pihak n
Bt  Ct
masyarakat melalui unit-unit ekonominya dan NPV  
Perguruan Tinggi sebagai penyumbang t 1 (1  i ) t
pemikiran/analisa tentang langkah/strategi yang keterangan :
akan diambil demi tercapainya fungsi cold Bt = benefit kotor pada tahun t (Rp),
storage yang optimal. Ct = biaya kotor pada tahun t (Rp),
Berkaitan dengan upaya perwujudan n = umur ekonomis usaha budidaya rumput laut
fasilitas cold storage di daerah ini, maka (tahun),
perlulah dilakukan suatu kajian pendahuluan i = tingkat bunga yang berlaku (%),
mengenai tingkat kelayakan operasionalisasi t = tahun.
cold storage di masa kini dan mendatang Kriteria:
dengan memasukkan berbagai aspek utama - NPV > 0, maka usaha layak dijalankan.
seperti teknis lingkungan, sosial dan ekonomi - NPV ≤ 0, maka usaha tidak layak untuk
(finansial). Penelitian ini bertujuan untuk dijalankan.
menganalisis kelayakan finansial pembangunan Tingkat Pengembalian Internal /Internal
cold storage di Desa Senaken Kabupaten Paser Rate of Return (IRR) merupakan tingkat bunga
dengan Menggunakan kriteria investasi yaitu yang membuat nilai NPV sama dengan nol.
Kelayakan Finansial Pembangunan Cold Storage di Desa Senaken Kabupaten Paser 3

IRR  i'
NPV '
(i" i ' ) Analisis kecenderungan perubahan
NPV '  NPV " (peningkatan/penurunan) jumlah produksi ikan
keterangan : per tahun menggunakan pendekatan
NPV’ = Net Present Value positif (Rp), ekonometrika, melalui pengujian beberapa
NPV” = Net Present Value negatif (Rp), model yaitu
i’ = discount rate yang memberikan nilai Trend dengan model regresi linier
NPV positif (%), sederhana diketahui dengan menggunakan
i” = discount rate yang memberikan nilai regresi linier. Regresi linier adalah suatu alat
NPV negatif (%). yang digunakan untuk mengukur ada tidaknya
Kriteria: hubungan antar variabel. Analisis regresi linier
- Jika IRR > Opportunity Cost of Capital sederhana didasarkan pada hubungan fungsional
(OCC), maka usaha layak dijalankan. atau hubungan sebab akibat antara satu variabel
- Jika IRR ≤ Opportunity Cost of Capital independent dengan satu variabel dependent.
(OCC), maka usaha tidak layak dijalankan. Menurut Gujarati, (1997), persamaan umum
Net Benefit Cost Ratio (NBCR) regresi liniar adalah :
merupakan perbandingan antara manfaat bersih Ŷ = a + bX
dengan biaya bersih yang telah dijadikan nilai keterangan :
sekarang, dimana pembilang bersifat positif dan Ŷ = nilai dugaan Y,
penyebut bersifat negatif. a = intercept,
n
Bt  Ct
b = koefisien regresi,

t  1 (1  i ) t X = periode waktu.
Net B C 

n
Ct  Bt
t
Trend dengan model regresi non linier
(1  i )
Kriteria : t  1
trend parabola (kuadratik) di mana bentuk
- Jika NBCR > 1, maka usaha layak layak kuadratik mempunyai beberapa derajat, seperti
dijalankan. derajat 1 : Y = a + bX2, derajat 2 : Y = a + bX +
- Jika NBCR ≤ 1, maka usaha tidak layak cX2, derajat 3 : Y = a + bX + cX2 + dX3 dan
dijalankan. seterusnya. Fungsi kuadratik biasanya berbentuk
Masa pengembalian modal investasi/payback siklus, ada titik minimum atau maksimum.
period/PP adalah jangka waktu tertentu yang Trend eksponensial mempunyai bentuk Y
menunjukkan terjadinya arus penerimaan (cash = abx atau Y = axb, masing-masing diubah
in flow), secara kumulatif sama dengan jumlah melalui proses transformasi menjadi linier
investasi yang di present value. dalam bentuk semi log dan log, yaitu :
n n Model semi log : Ŷ0 = a0 + b0X Y0 = log
I i 1
i  B
i t
iep  1 Y, a0 = log a, b0 = log b
PBP  T p 1  Model log : Ŷ0 = a0 + bX0 Y0 = log
B p Y, a0 = log a, X0 = log X (Soekartawi, 2003 )
keterangan :
PP = payback period, HASIL DAN PEMBAHASAN
Tp-1 = tahun sebelumnya terdapat payback
period, Gambaran Umum Perikanan Kabupaten
II = jumlah investasi yang telah Paser
didiscount, Kabupaten Paser memiliki perairan laut
Biep-1 = jumlah benefit yang telah didiscount seluas 752,76 Km2, membentang sepanjang
sebelum payback period, pesisir pantai Kabupaten Paser dari arah utara
Bp = jumlah benefit pada payback period ke selatan yang berhadapan langsung dengan
berada. Selat Makassar. Terdapat 10 kecamatan di
Analisis kepekaan (sensitivity analysis) Kabupaten Paser, 5 diantaranya memiliki
bertujuan untuk melihat apa yang terjadi dengan perairan laut yaitu Kecamatan Tanjung
hasil analisis proyek, jika terdapat suatu Harapan, Tanah Grogot, Kuaro, Long Ikis, dan
kesalahan atau perubahan dalam dasar-dasar Long Kali, dengan jumlah desa pesisir 17.
perhitungan biaya atau benefit. Skenario Masyarakat di desa-desa pesisir mayoritas
sensitivitas yang diperkirakan yaitu : bermatapencaharian sebagai nelayan dan
- TC (investasi + operasional dan investasi) pembudidaya (petambak). Jumlah produksi
naik 1%-k% secara parsial dan simultan. perikanan Kabupaten Paser tahun 2007
Jumlah hasil produksi turun 1%-k%. mencapai 21.282,7 ton, mengalami peningkatan
- Harga hasil produksi turun 1%-k%, sebesar 5.327 ton atau 25,17% dari tahun 2006
Kombinasi dari ketiga skenario di atas. (15.841,1 ton) berarti mengalami peningkatan.
Jumlah produksi perikanan tangkap di laut
EPP.Vol.6 No.1. 2009 : 1 – 8
4

mencapai 13.108,7 ton, memiliki kontribusi biaya operasional dan pemeliharaan yang terjadi
terhadap total produksi sebesar 74,43%. setiap tahunnya diperkirakan sebesar
Jenis alat tangkap yang umum digunakan Rp.4.290.000.000. Biaya operasional tertinggi
oleh masyarakat nelayan di Kabupaten Paser diserap oleh pengadaan bahan baku udang
adalah rengge gondrong (trammel net), dengan harga rata-rata Rp.55.000 per kg,
penambe (gill net), jaring insang/hanyut, julu, sejumlah Rp.3.960.000.000. Suplai akan
dan pancing, dengan ukuran kapal rata-rata kebutuhan listrik diasumsikan berasal dari PLN
hanya berukuran antara 0,5 – 1 GT, sedangkan regional Paser. Kebutuhan biaya operasional
untuk alat tangkap jenis Purse Seine (Gae) dan pemeliharaan ditampilkan pada Tabel 2 .
umumnya digunakan oleh nelayan di Desa
Tanjung Aru dengan ukuran kapal antara 10 – Tabel 1. Rekapitulasi biaya investasi
15 GT. Jenis-jenis hasil tangkapan di laut yang pembangunan cold storage.
Satuan
memiliki nilai ekonomis penting adalah Udang No Jumlah Investasi
Fasilitas
Windu (Penaeus monodon), Bambangan . Jumlah Luas (Rp)
(m2)
(Lutjanus spp), Tenggiri (Scomberomorus 1 Bangunan Utama
commerson), Kakap (Lates calcarifer), Kerapu Ruang kompresor
(Epinephelus spp), Lobster (Panulirus spp), unit 36 108,000,000
2 unit 100
Bawal putih (Pampus argentius), Cumi-Cumi Gudang beku 600,000,000
Gudang pembangkit 25
(Loligo spp), Tongkol (Euthynnus spp), dan listrik 75,000,000
1 unit 36
lainnya. Ruang pembuatan es 108,000,000
Potensi perikanan darat meliputi perairan Ruang pengupasan
100
300,000,000
Sungai Telake, Sungai Apar, Sungai Kendilo, 100
Ruang pengolahan 300,000,000
dan Sungai Kerang yang bermuara di Selat Gedung materiil 36
untuk pengepakan 108,000,000
Makassar, serta 8 danau buatan yang merupakan 433
bekas galian tambang, dengan kisaran luas 6 ha 2 Prasarana Produksi
1,599,000,000

– 15 ha. Danau ini dimanfaatkan oleh


Alat untuk
masyarakat sekitar untuk usaha budidaya ikan pembekuan 2 unit 2,000,000,000
Mesin penghancur
dalam karamba dan kegiatan penangkapan ikan (ice cruser) 1 unit 50,000,000
dengan alat tradisional, seperti bubu, hampang, Kelas ukuran udang
(shrimp size grades) 1 unit 50,000,000
pancing, serok/sodo, dan lainnya. Selain danau
Strapping machine 1 unit 150,000,000
terdapat juga beberapa waduk sebagai sarana Alat pendeteksi
perikanan budidaya dan tangkap, dengan luas logam
detector)
(metal
1 unit 150,000,000
0,4 ha – 0,9 ha.
Bak pencucian 1 set 50,000,000

Truk 2 unit 300,000,000


Biaya Investasi Pembangunan TPI
2,750,000,000
Pembangunan Tempat Pelelangan Ikan Jumlah Total
(TPI) oleh Dinas Perikanan dan Sumberdaya 4,349,000,000

Kelautan berada pada lokasi milik instansi ini


seluas 1740 m2 (29 m x 60 m). Lahan ini Tabel 2. Rekapitulasi biaya operasional dan
terletak pada DAS Kandilo, berhadapan pemeliharaan cold storage.
Jumlah Biaya Per bulan Biaya Per tahun
langsung dengan Pasar Senaken, Desa Senaken, Uraian unit (Rp) (Rp)
sehingga sangat mempermudah distribusi hasil Tenaga Kerja 3 org 3,000,000 36,000,000
perikanan ke pasar tersebut dan berbagai tujuan BBM 10,000,000 120,000,000
pemasaran lainnya. Pada lahan seluas ini akan
Listrik 12,000,000 144,000,000
dibangun sentra perikanan terpadu seperti TPI, Biaya lain-
lain 30,000,000 30,000,000
pabrik es dan cold storage . Jumlah biaya Bahan Baku
investasi yang diperlukan dalam mewujudkan Udang 6000 kg 330,000,000 3,960,000,000
Jumlah 385,000,000 4,290,000,000
pembangunan cold storage sebesar Rp.
4.349.000.000, sebagaimana ditampilkan pada
Tabel 1. Umur Teknis Cold Storage
Penentuan umur teknis cold storage yang
Biaya Operasional dan Pemeliharaan digunakan dalam analisis kelayakan finansial
Operasionalisasi kegiatan cold storage berdasarkan masa pakai teknis dari aset vital
terutama dalam hal pembelian bahan baku yaitu mesin pembekuan. Fasilitas utama ini
udang, processing pembekuan dan penjualan ke diperkirakan memiliki masa pakai teknis selama
pedagang atau konsumen berikutnya 10 tahun, sehingga masa analisis yang
membutuhkan biaya operasional serta biaya digunakan juga selama 10 tahun. Fasilitas
pemeliharaan aset-aset yang dimiliki. Jumlah lainnya diperkirakan memiliki umur teknis yang
Kelayakan Finansial Pembangunan Cold Storage di Desa Senaken Kabupaten Paser 5

berkisar 5 – 10 tahun. Pada tahun ke 6, harus keuntungan bersih dimasa mendatang dengan
dilakukan reinvestassi lagi nilai sekarang sebesar NPV tersebut. Nilai NPV
berada diatas 0, sehingga secara finansial
Produksi dan Benefit TPI pembangunan cold storage layak dan prospektif
Terminologi produksi pada penelitian untuk dilaksanakan
studi kelayakan TPI ini adalah berbagai jenis
benefit ekonomi yang secara langsung mampu Internal Rate of Return (IRR)
diperoleh pengelola TPI dalam hal ini lembaga Berdasarkan tingkat pengembalian
yang ditunjuk dan dipercaya oleh Dinas internal, proyek pembangunan cold storage
Perikanan sebagai pengelola melalui suatu prosfektif untuk dilaksanakan karena investasi
perjanjian kerjasama. Produksi atau benefit yang ditanamkan pada tahun awal proyek
yang mampu, dihasilkan oleh cold storage mampu memberikan keuntungan sebesar
meliputi hasil penjualan udang per tahun 20,37% (IRR > OCC 12,25%) selama
sebesar Rp.5.400.000.000, nilai penyususatn operasionalisasi berjalan (10 tahun). Modal
alat dan nilai sisa investasi berupa bangunan, investasi yang dimiliki akan lebih efektif dalam
peralatan. Produksi dari cold storage menghasilkan benefit ekonomi jika ditanamkan
diasumsikan sebagai berikut : dalam proyek pembangunan cold storage,
- Hasil produksi udang per bulan sejumlah 6 dibandingkan ketika modal tersebut harus
ton per bulan yang bersumber dari hasil didepositokan di perbankan komersil.
penangkapan dan budidaya tambak.
Sebagaimana diketahui bahwa rata-rata Net Benefit Cost Ratio (NBCR)
produksi udang per bulan berkisar 15 – 20 Pelaksanaan kegiatan operasionalisasi
ton dengan harga jual rata-rata berdasarkan cold storage terutama dalam hal pembekuan
data dinas yaitu Rp.55.000 per kg. udang, diperkirakan mampu memberikan net
Diperkirakan, cold storage mampu benefit Rp. 5,833,158,514,- dan biaya investasi
menyerap hasil produksi tersebut sebesar Rp.4.349.000.000,- sehingga rasio antara
40% dari rata-rata produksi 15 ton. keduanya adalah 1,34. Hal ini berarti bahwa
- Harga jual rata-rata ditingkati nelayan atau keuntungan yang diperoleh selama proyek
pembudidaya Rp.55.000 per kg, sedangkan berlangsung sebesar 1,34 kali total biaya
harga jual ditingkat cold storage Rp.75.000 investasi yang dikeluarkan. Dengan demikian
per kg. pembangunan cold storage berdasarkan NBCR
layak dilaksanakan (NBCR > 1).
Analisis Finansial
Asumsi yang mendasari analisis adalah Pay Back Period (PBP)
1. Umur proyek ditetapkan selama 10 tahun Proyek pembangunan cold storage
berdasarkan umur ekonomis dari komponen memberikan masa pengembalian investasi yang
utama yaitu mesin pembekuan. relatif cepat (7,5 tahun) sehingga layak untuk
2. Nilai benefit terdiskonto total sebesar Rp. dilaksanakan (GO). Setelah payback period
5,833,158,514 atau rata-rata pertahun tercapai, maka sarana pembekuan udang ini
ditetapkan sebesar Rp.583,315,851 yang akan memberikan keuntungan selama 2,5 tahun
merupakan hasil penjualan udang beku. bagi pengelolanya. Berdasarkan 4 kriteria
3. Tingkat diskonto atau OCC yang digunakan tersebut maka proyek pembangunan cold
tingkat suku bunga perbankan di storage di kabupaten Paser layak dan prosfektif
Kalimantan Timur sebesar 12.25%. untuk dilaksanakan dengan berpedoman pada
4. Proyek ini diperkirakan menyerap modal asumsi yang telah dibangun berdasarkan kondisi
investasi sebesar Rp, 4,349,000,000,- dan aktual.
modal operasional Rp 4.290.000.000 per
tahun . Analisis Sensitivitas
Analisis ini sangat bermanfaat untuk
Nilai Kiwari Bersih (Net Present Value/NPV) mengetahui sejauhmana suatu kegiatan proyek
Keberadaan sarana cold storage di mampu mentoleransi berbagai dinamika teknis
Kabupaten Paser diperkirakan mampu dan ekonomi yang terjadi pada saat proyek akan
menghasilkan total benefit terdiskonto bagi dimulai maupun ketika proyek sedang
pengelolanya selama 10 tahun sebesar Rp. berlangsung. Perubahan teknis dan ekonomi
5,833,158,514 dengan nilai kiwari bersih (NPV) yang dimaksud umumnya disebabkan oleh
sebesar Rp 1,484,158,514,-. Hal ini faktor alam, kondisi makro ekonomi suatu
memberikan penafsiran bahwa selama umur wilayah baik yang terjadi secara alamiah
proyek berlangsung, akan diperoleh akumulasi (perubahan struktur demand–supply
EPP.Vol.6 No.1. 2009 : 1 – 8
6

masyarakat) maupun sebagai dampak intervensi Tabel 4. Jumlah produksi udang Kabupaten
pemerintah melalui berbagai kebijakan Paser.
pembangunan dimasa lalu maupun yang akan Tahun Jumlah Produksi (ton)
datang. 1999 10,539
Proyek pembangunan dan 2000 6,691
operasionalisasi cold storage sangat sensitif
2001 6,096
terhadap kondisi penurunan penerimaan tahunan
2002 6,231
sebesar 5%. Hal ini menunjukkan komponen
penerimaan sangat memegang peranan penting 2003 3,627
dalam keberlangsungan aktivitas cold storage. 2004 4,689
Diharapkan pemerintah selaku pengelola 2005 4,729
mampu menjaga kestabilan penerimaan yang 2006 5,160
bersumber dari penjualan udang beku seharga 2007 6,251
R.75.000 per kg, dengan harga beli ditingkat 2008* 9,541
produsen Rp.55.000/kg. Jika memungkinkan, 2009* 9,569
penerimaan dapat ditingkatkan lagi dengan Sumber : Data Sekunder (2008)
menggali sumber penerimaan lain yang
potensial secara ekonomi tanpa mengurangi
Model tersebut menunjukkan adanya
aspek sosial dari keberadaan cold storage bagi kecenderungan peningkatan jumlah produksi
masyarakat. udang Kabupaten Paser setiap tahunnya, yang
Kenaikan komponen biaya operasional ditunjukan oleh besaran perpangkatan koefisien
dan pemeliharaan serta investasi hingga 5% X bertanda positif yaitu 0,036. Hal ini cukup
relatif berdampak terhadap tingkat kelayakan
beralasan mengingat adanya pertambahan
finansial proyek. Hal ini menunjukkan bahwa
pertahun dari jumlah armada penangkapan dan
pembangunan dan operasionalisasi sarana ini kegiatan budidaya baik yang berlokasi di
dimasa mendatang membutuhkan biaya yang
perairan laut maupun perairan umum. Faktor
relatif tinggi baik dari sisi upah tenaga kerja,
lain yang dapat memicu peningkatan produksi
pemeliharaan aset, dan pembelian bahan baku
perikanan khususnya komoditi udang yaitu
udang. Hasil analisis sensitivitas ditampilkan
adanya nelayan atau agen besar yang cenderung
pada Tabel 3. memasarkan produk perikanannya di wilayah
ini, dikarenakan permintaan dan harga yang
Tabel 3. Hasil analisis sensitivitas pembangunan
relatif stabil, serta jarak fishing ground dengan
TPI. wilayah pemasaran relatif dekat.
No Skenario NPV IRR NBCR PP Ket

A Awal 3,198,511,824 28.57% 2.15 9.3 layak 12,000


biaya naik
5%, Benefit
B Konstan 3,004,579,395 26.92% 2.03 9.8 layak 10,000
biaya naik
90%, Benefit Tidak
Y = 4.121 X 0,563
C Konstan (292,271,903) 11.39% 0.94 21.2 layak 8,000
biaya (OM)
Pro d u k si (t o n )

naik 15%,
Benefit 6,000
D Konstan 3,032,424,536 27.75% 2.09 9.6 layak
biaya (OM)
naik 290%,
4,000
Benefit Tidak
E Konstan (12,509,073) 12.18% 1.00 20.1 layak
penerimaan
turun 5%, 2,000
F biaya konstan 449,397,655 14.81% 1.16 17.2 layak
penerimaan
turun 15%, Tidak -
G biaya konstan (6,186,160) 12.21% 1.00 20.0 layak 1 2 3 4 5 6
Tahun 7 8 9 10 11

Gambar 1. Trend peningkatan produksi


Analisis Pertumbuhan (Trend) Jumlah perikanan per tahun
Produksi Ikan = Kondisi aktual
Hasil analisis ini didasarkan pada data = Kondisi proyeksi.
yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik
selama kurun waktu 5 tahun sebagaimana Pembangunan cold storage di Wilayah
ditampilkan pada Tabel 4. Kabupaten Paser dapat terwujud dan memiliki
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan manfaat sosial ekonomi lingkungan secara
model trend linier dari ekonometrika diperoleh berkelanjutan dengan mempertimbangkan hal-
model sebagai berikut : hal sebagai berikut:
Y = 8.892 X 0,036
1. Mengingat besarnya biaya yang dibutuhkan
(54,53) (2,88)
dalam pembangunan sarana cold storage
(0,000) (0,023)  0,05
Kelayakan Finansial Pembangunan Cold Storage di Desa Senaken Kabupaten Paser 7

dan operasionalisasi kegiatan harian, maka - Pemberian penyuluhan dan informasi


sebaiknya terdapat sharing modal antara pengembangan usaha.
pihak pemda, pemerintah pusat dengan - Jika cold storage telah mampu
pelaku bisnis yang memiliki interest tinggi memenuhi target perolehan profit,
terhadap investasi usaha perikanan sebaiknya diupayakan adanya
perikanan. Kalaupun sarana ini sepenuhnya pemberian pinjaman atau kredit
didanai dan dijalankan oleh pihak swasta, penguatan modal kepada produsen, hal
harus ada koordinasi dan monitoring oleh ini dapat memberikan ikan sosial
institusi Pemda beserta masyarakat agar kepada para produsen terhadap
dapat dihindari fenomena monopolistik pengelola cold storage.
yang dapat berdampak besar pada usaha 5. Sarana cold storage dapat juga
perikanan rakyat (misal kemacetan dimanfaatkan untuk penyimpanan multi
distribusi hasil perikanan, aneka retribusi produk perikanan dan peternakan seperti
yang tinggi, yang akhirnya berdampak ikan, ayam dan daging sapi. Beberapa hal
terhadap penurunan profit). yang harus dipertimbangkan adalah :
2. Dalam penyusunan rancang bangun secara - Sistem penyimpanan multiproduk
detail (Detail Engineering Desain/DED) (ayam, daging sapi dan ikan) yang
hingga pembangunan fisik, perlu pelibatan berkaitan dengan mutu produk sendiri.
berbagai tenaga ahli (terutama dalm hal - Harga sewa yang ditetapkan, sebagai
monitoring) dibidang biofisik lingkungan daya tarik bagi calon pengguna cold
darat dan perairan, arsitek bangunan darat, storage, serta manfaat yang mereka
ahli pengairan agar dapat memberikan peroleh dari keberadaan sarana ini.
konstruksi bangunan yang ideal dan tahan 6. Perlu dilakukan sosialisasi tentang
lama untuk cold storage sehingga mampu keberadaan sarana cold storage kepada para
menciptakan kinerja sarana yang maksimal pedagang yang terdapat di Pasar Senaken,
3. Pada awal tahun pembangunan cold agar dapat memanfaatkan sarana ini
storage hingga akhir umur usaha berakhir, sehingga mutu barang dagangan berupa
diusahakan dapat ditanggulanginya kondisi- ikan, ayam dan daging mampu
kondisi yang tidak menguntungkan dipertahankan dalam jangka waktu tertentu,
sebagaimana disajikan dalam analisis dapat dijual lagi pada hari berikutnya,
sensitivitas finansial dengan demikian tingkat kerugian
4. Pengelola beserta Dinas Perikanan dan pedagang dikarenakan barang yang tidak
Sumberdaya kelautan harus mampu terjual dapat ditekan seminimal mungkin.
mempertahankan kontinuitas bahan baku
udang per bulan. Upaya yang dapat KESIMPULAN
dilakukan yaitu menjalin kerjasama atau
Kesimpulan dari hasil penelitian ini
kemitraan dengan produsen udang
adalah:
(petambak, nelayan dan pedagang
1. Berdasarkan uji kelayakan finansial,
pengumpul) di dalam dan luar Kabupaten
pembangunan cold storage di Kabupaten
Paser (Penajam Paser Utara) dengan
Paser layak dan prosfektif untuk
memperhatikan beberapa hal yaitu :
dilaksanakan, selama proyek berlangsung
- Pembelian udang dengan harga yang
hingga akhir umur dari operasionalisasi,
sesuai dengan pedagang pengumpul
pengelola memperoleh keuntungan
lokal atau agen perikanan yang
(benefit) yang maksimal, ditunjukkan oleh
terdapat di Kota Balikpapan.
nilai dari 4 kriteria investasi yaitu
- Pembelian udang dilakukan secara
NPV = Rp 1,484,158,514,-; IRR =
tunai, jika terjadi penundaan
20,37%; Net Benefit Cost Ratio (NBCR) =
pembayaran, diharapkan tidak melebihi
1,34; Pay Back Period = 7,5 tahun.
1hari.
2. Secara finansial, proyek pembangunan cold
- Pemberian insentif pada setiap
storage ini hanya prosfektif dilaksanakan
kuantitas udang yang dijual oleh
jika pengelola mampu mempertahankan
produsen kepada pengelola berupa
kontinuitas pasokan bahan baku berupa
bonus dalam bentuk uang, harga,
udang laut dalam kuantitas 6 ton per bulan
barang dan lain-lain.
dengan harga beli Rp.55.000/kg dan harga
- Pemberian informasi harga secara
jual Rp.75.000/kg.
berkala, yang dapat menumbuhkan rasa
3. Kondisi pembangunan cold storage sensitif
kepercayaan produsen terhadap
terhadap :
pengelola cold storage.
EPP.Vol.6 No.1. 2009 : 1 – 8
8

- Peningkatan biaya total (biaya


investassi dan biaya operasional
pemeliharaan) sebesar 6% sedangkan
benefit konstan.
- Penurunan penerimaan total terutama
yang bersumber dari kuantitas
penjualan udang beku 5% (kurang dari
6 ton per bulan) sedangkan biaya
konstan
4. Operasionalisasi aktivitas cold storage akan
memberikan dampak sosial secara positif
terhadap masyarakat seperti : produsen
(nelayan, petambak/pembudidaya)
pedagang pengecer, agen perikanan, dan
masyarakat lokal sekitar, dalam bentuk
peningkatan perekonomian keluarga.

DAFTAR PUSTAKA

Dinas Perikanan dan Sumberdaya Kelautan


Kabupaten Paser, 2008. Laporan statistik
perikanan Tahun 2007. Pemerintah
Kabupaten Paser, Tanah Grogot.

Gujarati, D. 1997. Ekonometrika dasar.


Terjemahan oleh AK. Sumarno Zain.
Erlangga Jakarta.

Ibrahim, M.Y. 2003. Studi kelayakan bisnis,


Rineka Cipta, Jakarta.

Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan


Masyarakat. Fakultas Ekonomi
Universitas Indoensia (LPEM FE UI).
2001. Perencanaan dan analisa proyek,
Jakarta.

Soekartawi. 2003. Teori ekonomi produksi


dengan pokok bahasan analisis fungsi
Cobb-Douglas. PT RajaGrafindo
Persada, Jakarta.

S-ar putea să vă placă și