Sunteți pe pagina 1din 7

Medula Vol. 3 No.

1 Oktober 2015 E-ISSN 2443-0218

Uji Aktivitas Antioksidan Mikroalga Air Tawar


1
Rio Kristian, 2Sapto Raharjo, 2Sulastrianah
1
Program Studi Pendidikan Dokter FK UHO
2
Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo
Email: saprjo@yahoo.com

ABSTRACT
Cell or tissue damage due to oxidative stress can be slowed by giving antioxidants. Antioxidants are
vital substances that may help protect the body against free radicals by neutralizing or mitigate negative
impacts. The human body is naturally equipped antioxidant defenses. but these antioxidants can not completely
prevent cell damage. Body still requires antioxidants from the outside. The purpose of this study was to
determine the antioxidant potential of microalgae species in freshwater.This research is a descriptive study of
the identification of species of freshwater microalgae samples taken with a microscope and testing of extracts
from freshwater microalgae species of antioxidant activity using DPPH method. Microalgae extract as much
2,25ml then homogenized with DPPH as 0,75ml in containers with a volume of 3ml. The containers are then
incubated for 30 minutes in a dark room. Furthermore, the container is inserted into the spectrophotometer to
read absorbance at 519nm wavelength. Results absorbance at the input curves to obtain IC 50 values.The results
that have identified three species of freshwater microalgae namely Navicula sp., Oscillatoria sp., And Carteria
sp. From all three species showed strong inhibition against DPPH with IC 50 values sequentially 41.304 ppm,
23.401 ppm and 51.433 ppm. The conclusions of this study are species of freshwater microalgae are obtained,
namely Navicula sp., Oscilatoria sp., And Carteria sp. has potential antioxidant activity
Keywords: Microalgae, antioxidant, DPPH

PENDAHULUAN Sumber antioksidan dapat berasal dari


Penyakit tidak menular (PTM) menjadi tanaman, bakteri dan mikroalga. Pada
penyebab utama kematian secara global. penelitian ini dilakukan penelitian sumber
Data WHO menunjukkan bahwa dari 57 juta antioksidan dari mikroalga, khususnya
kematian yang terjadi di dunia pada tahun mikroalga air tawar. Mikroalga merupakan
2008, sebanyak 36 juta atau hampir dua mikroorganisme dengan tingkat organisasi
pertiganya disebabkan oleh Penyakit Tidak selnya termasuk dalam tumbuhan tingkat
Menular (WHO, 2011). Di Indonesia, rendah, yang dikelompokkan ke dalam filum
prevalensi angka kematian penyakit tidak Thallophyta, karena tidak memiliki akar,
menular meningkat dari 41,7% pada tahun batang dan daun sejati. Kebanyakan
1995 menjadi 59,5% pada tahun 2007. antioksidan alami yang tersedia secara
Kebanyakan Penyakit Tidak Menular komersial berasal dari tanaman terestrial
(PTM) disebabkan karena reaksi oksidasi (misalnya rosemary, tea, biji anggur, kulit
yang berlebihan (Winarsi, 2007). Kerusakan kayu pinus, kakao). Namun diyakini bahwa
sel atau jaringan akibat stress oksidatif ini mikroalga merupakan sumber antioksidan
dapat diperlambat dengan pemberian alternatif yang menjanjikan (Goiris et al.,
antioksidan. Antioksidan merupakan 2012).
substansi vital yang dapat membantu Penelitian mengenai mikroalga air tawar di
melindungi tubuh dari serangan radikal Indonesia masih kurang, sehingga perlu
bebas dengan cara menetralisir atau dilakukan penelitian karena ketersediaannya
meredam dampak negatifnya. yang berlimpah. Berdasarkan hal tersebut,
peneliti ingin mengetahui aktivitas
201
Medula Vol. 3 No. 1 Oktober 2015 E-ISSN 2443-0218

antioksidan dengan metode 1,1-diphenyl-2- dengan pencahayaan menggunakan lampu


picrylhydrazyl (DPPH) menggunakan TL 36 watt (intensitas cahaya 1000 – 4000
konsentrasi larutan uji yang berbeda. Metode lux) dan fotoperiodisitas 12 jam terang dan
DPPH dipilih karena sederhana, akurat, cepat 12 jam gelap.
dan bisa dilakukan dengan sedikit sampel
(Yuhernita, 2011). Identifikasi Morfologi Mikroalga Air
Adapun tujuan dalam penelitian ini Tawar
adalah untuk mengetahui spesies mikroalga Setelah kultur dilakukan berulang-
air tawar yang diteliti dan Mengetahui ulang, Sampel mikroalga diambil dan
tingkat aktivitas antioksidan dari ekstrak diteteskan ke object glass, kemudian
spesies mikroalga pada air tawar. teteskan akuades hingga tercampur dengan
sampel. Amati pada mikroskop, identifikasi
METODE PENELITIAN spesies mikroalga dibandingkan dengan
Penelitian ini merupakan penelitian literatur.
deskriptif yakni identifikasi spesies dari
sampel mikroalga air tawar yang diambil dan Ekstrasi
pengujian ekstrak dari spesies mikroalga air Metode yang dilakukan adalah
tawar terhadap aktivitas antioksidan.Sampel dengan cara ekstraksi melalui proses
penelitian adalah mikroalga air tawar yang maserasi. Maserasi dilakukan dengan
berlokasi di kolam Universitas Halu Oleo di menggunakan metanol pelarut 1: 5 (b / v)
Kendari, Sulawesi Tenggara. selama 24 jam dengan shaker ± 5 jam,
Uji aktivitas antioksidan dilakukan kemudian disaring. Residu dilakukan
dengan menggunakan metode DPPH untuk maserasi lagi dengan metanol sampai filtrat
menentukan aktivitas antioksidan dari yang diperoleh transparan, kemudian
ekstrak mikroalga air tawar dan vitamin C disaring. Filtrat yang diperoleh dikumpulkan
sebagai pembandingnya. dan dilakukan rotary evaporator vacum
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan sampai ekstrak yang kental diperoleh (Fasya
Juni sampai Desember 2015 yang bertempat dkk., 2013).
di Laboratorium Riset dan Laboratorium
Terpadu Fakultas Kedokteran Universitas Uji Aktivitas Antioksidan Metode DPPH
Halu Oleo Kendari, Sulawesi Tenggara. a) Penentuan Panjang Gelombang
Maksimum
Pengambilan dan Persiapan Sampel Larutan DPPH 0,5 mM sebanyak 5
Sampel air tawar diambil langsung mL dimasukkan dalam kuvet hingga
pada kolam menggunakan botol sampel yang penuh. Dicari λmaks larutan dan dicatat
telah disterilisasi, kemudian sampel di bawa hasil pengukuran λmaks untuk
ke laboratorium untuk penelitian. digunakan pada tahap selanjutnya
Medium yang digunakan dalam (Hanani, dkk., 2005).
penelitian ini adalah Bold’s Basal Medium b) Penentuan Waktu Kestabilan
(BBM). Sebanyak 10 ml sampel mikroalga Pengukuran Antioksidan
diinokulasikan ke dalam masing-masing 100 Larutan ekstrak 100 ppm dipipet
mL BBM dalam erlenmeyer 250 ml yang sebanyak 2,25 mL. Ditambahkan larutan
ditempatkan pada meja yang telah dilengkapi DPPH 0,5 mM sebanyak 0,75 mL,
202
Medula Vol. 3 No. 1 Oktober 2015 E-ISSN 2443-0218

kemudian dicari waktu kestabilan tanpa cyanophyta, dan Chlorophyta.Genus


inkubasi dan setelah inkubasi pada suhu mikroalga divisi bacillariophyta yang
37 ºC dan rentangan waktu 10 – 60 ditemukan adalah Navicula sp., genus
menit dengan interval 10 menit. Sampel mikroalga dari cyanophyta adalah
diukur pada λmaks yang telah diketahui Oscillatoria sp., dan genus mikroalga divisi
pada tahap sebelumnya. Chlorophyta yang ditemukan adalah
c) Pengukuran Potensi Antioksidan Carteria sp.
Pada Sampel Morfologi dari Navicula sp. yang
Sampel ekstrak dilarutkan dalam teridentifikasi sesuai dengan karakteristik
pelarutnya dengan konsentrasi 20, 40, dari Vuuren et al. tahun 2006, yaitu sel-sel
60, 80, dan 100 ppm. Ekstrak masing- bervariasi dalam bentuk, terutama pada
masing konsentrasi dipipet 2,25 mL dan bagian katup, tapi bentuk yang paling utama
ditambahkan 0,75 mL DPPH 0,5 mM adalah navicular (berbentuk perahu) atau
kemudian diinkubasi dengan suhu 37 oC berbentuk cerutu dan bulat. Memiliki dua
pada waktu kestabilan yang diperoleh kloroplas, satu di setiap sisi dari sel jika
pada tahap sebelumnya, kemudian dilihat pada bagian katup. Panjang sel 6-42
diukur absorbansinya menggunakan µm dan lebar 4-12 µm. Navicula sp.
spektrofotometer UV-Vis pada panjang ditemukan dalam semua jenis air dari air laut
gelombang 519,0 nm. Data sampai air tawar serta di perairan mulai dari
absorbansinya yang diperoleh dari tiap oligotrophic ke eutrofik (Gambar 1).
konsentrasi masing-masing ekstrak Morfologi dari Oscillatoria sp. yang
dihitung nilai persen (%) aktivitas teridentifikasi sesuai dengan karakteristik
antioksidannya, yaitu Aktivitas dari Vuuren et al tahun 2006, yaitu
Antioksidan = (Absorbansi kontrol – berbentuk silinder, memiliki trikoma yang
Absorbansi sampel/Absorbansi kontrol) memanjang atau sedikit bergelombang dan
× 100%. biasanya sangat panjang serta terdapat
Selanjutnya, dihitung nilai IC50 filament. Diameter trikoma biasanya
dengan memperoleh persamaan regresi bervariasi dari 8-30 µm atau lebih.
linear. Kontrol yang digunakan yaitu Oscillatoria sp. tersebar luas dan umumnya
larutan DPPH 0,5 mM dalam metanol terdapat di berbagai habitat yaitu di air tawar,
dan asam askorbat (Vitamin C) sebagai di laut dan di air panas.Oscillatoria terlihat
pembanding. seperti Gambar 2.

HASIL
Sampel mikroalga yang telah dikultur
diidentifikasi berdasarkan karakteristik
morfologinya menggunakan alat mikroskop,
meliputi pengamatan ciri-ciri fisiknya dan
dibandingkan dengan “Easy identification of
the most common freshwater algae (Vuuren (a) (b)
et al., 2006). Gambar 1. Navicula sp. (a) Hasil
Ada tiga divisi mikroalga air tawar identifikasi (b) Perbandingan literatur
(Vuuren dkk., 2006)
yang teridentifikasi, yaitu bacillariophyta,
203
Medula Vol. 3 No. 1 Oktober 2015 E-ISSN 2443-0218

eyespot. Terdapat dua atau empat vakuola


kontraktil terletak di ujung anterior dekat
pangkal flagella tersebut. Carteria sering
terdapat di air tenang, tetapi juga dapat
ditemukan di sungai yang mengalir lambat.
Beberapa spesies menghuni lingkungan yang
ekstrim (salju atau es), diameter sel yaitu 9-
(a) (b) 45 µm (Gambar 3).
Gambar 2. Oscillatoria sp. (a) Hasil
identifikasi(b) Perbandingan literatur Pengukuran Potensi Antioksidan Pada
(Vuuren et al., 2006) Sampel
Morfologi dari Carteria sp. yang Larutan seri ekstrak ketiga spesies
teridentifikasi sesuai dengan karakteristik mikrolaga dan larutan seri vitamin C diukur
dari Vuuren tahun 2006, yaitu ditandai absorbansinya dengan menggunakan
dengan memiliki 4 flagela yang sama spektrofotometer UV-Vis pada panjang
panjang (biasanya lebih panjang dari sel), maksimum DPPH yaitu 519 nm. Kemudian
beradadi bagian papilla anterior (kadang- dicari % aktivitas antioksidan masing-
kadang tidak ada). Sel-sel berbentuk bulat masing konsentrasi. Berikut ini nilai
atau sub-bulat. Bentuk kloroplas tunggal absorbansi dan % aktivitas antioksidan dari
bervariasi, dapat berbentuk cangkir, setiap spesies konsentrasi ekstrak mikroalga
berbentuk pelat tipis di sepanjang dinding, dan vitamin C.
atau berbentuk H dengan satu pyrenoid dan

(a) (b)
Gambar 3.Carteria sp. (a) Hasil Identifikasi (b) Perbandingan literatur (Vuuren et al., 2006)

Tabel 1. Persen aktivitas antioksidan ekstrak mikroalga


% Aktivitas Antioksidan
Sampel
20 ppm 40 ppm 60 ppm 80 ppm 100 ppm
Navicula sp. 43,360 48,824 58,990 59,405 61,134
Oscillatoria sp. 49,585 52,973 54,840 57,468 62,033
Carteria sp. 42,185 42,669 55,739 60,096 61,410

204
Medula Vol. 3 No. 1 Oktober 2015 E-ISSN 2443-0218

Tabel 2. Persen aktivitas antioksidan pembanding


% Aktivitas Antioksidan
Sampel
2 ppm 4 ppm 6 ppm 8 ppm 10 ppm
Vitamin C 45,228 51,936 62,724 65,975 68,672

Setelah mendapatkan data % aktivitas linier. Untuk memudahkan input data maka
antioksidan maka dibuat grafik antara digunakan microsoft excel untuk mencari
konsentrasi larutan (x) dan % aktivitas persamaan regresi linier. Semakin kecil nilai
antioksidan (y) dan didapatkan persamaan IC50 maka semakin besar aktivitas
regresi liniernya. Nilai IC50 dapat ditetapkan antioksidan. Setelah melakuan perhitungan,
dengan menggunakan persamaan regresi nilai IC50 mikroalga dan vitamin C (Tabel 3).

Tabel 3. Nilai IC50


Sampel Nilai IC50(ppm) Interpretasi
Navicula sp. 41,304 Sangat Kuat
Oscillatoria sp. 23,401 Sangat Kuat
Carteria sp. 51,433 Kuat
Vitamin C (pembanding) 3,079 Sangat Kuat

PEMBAHASAN atau berbentuk cerutu dan bulat. Memiliki


Identifikasi morfologi dari mikroalga dua kloroplas, satu di setiap sisi dari sel
air tawar yang berhasil ditumbuhkan jika dilihat pada bagian katup.Panjang sel
menggunakan mikroskop dengan 6-42 µm dan lebar 4-12 µm.
pembesaran 1000x. Hasil morfologi Morfologi dari Oscillatoria sp. yang
mikroalga yang terlihat kemudian teridentifikasi sesuai dengan karakteristik
dicocokkan dengan “Easy identification of dari Vuuren tahun 2006, yaitu berbentuk
the most common freshwater algae” silinder, memiliki trikoma yang
(Vuuren dkk., 2006) dan didapatkan tiga memanjang atau sedikit bergelombang dan
morfologi mikroalga yang berbeda dan biasanya sangat panjang serta terdapat
sesuai dengan morfologi dari tiga divisi, filament. Diameter trikoma biasanya
yaitu genus mikroalga divisi bervariasi dari 8-30 µm atau lebih.
bacillariophyta yang ditemukan adalah Morfologi dari Carteria sp. yang
Navicula sp., genus mikroalga dari teridentifikasi sesuai dengan karakteristik
cyanophyta adalah Oscillatoria sp., dan dari Vuuren tahun 2006, yaitu ditandai
genus mikroalga divisi Chlorophyta yang dengan memiliki 4 flagela yang sama
ditemukan adalah Carteria sp. panjang (biasanya lebih panjang dari sel),
Morfologi dari Navicula sp. yang berada di bagian papilla anterior (kadang-
teridentifikasi sesuai dengan karakteristik kadang tidak ada). Sel-sel berbentuk bulat
dari Vuuren dkk, tahun 2006, yaitu sel-sel atau sub-bulat. Bentuk kloroplas tunggal
bervariasi dalam bentuk, terutama pada bervariasi, dapat berbentuk cangkir,
bagian katup, tapi bentuk yang paling berbentuk pelat tipis di sepanjang dinding,
utama adalah navicular (berbentuk perahu) atau berbentuk H dengan satu pyrenoid
205
Medula Vol. 3 No. 1 Oktober 2015 E-ISSN 2443-0218

dan eyespot. Terdapat dua atau empat Vitamin C digunakan sebagai


vakuola kontraktil terletak di ujung pembanding karena berfungsi sebagai
anterior dekat pangkal flagella tersebut. antioksidan sekunder yaitu menangkap
Diameter sel yaitu 9-45 µm. radikal bebas dan mencegah terjadinya
Hasil uji aktivitas antioksidan secara reaksi berantai (Praptiwi dkk., 2006).
kuantitatif dari masing-masing ekstrak Penggunaan vitamin C sebagai
menunjukkan bahwa Navicula sp. dan pembanding juga karena masyarakat biasa
Oscillatoria sp. memiliki antioksidan yang mengkonsumsi vitamin C sebagai
masuk kategori sangat kuat karena masing- penangkap radikal bebas, dalam hal ini
masing memiliki nilai IC50 yaitu 41,304 supaya memperoleh gambaran tentang
ppm dan 23,401 ppm. Sedang Carteria sp. aktivitas antioksidan dari mikroalga air
memiliki antioksidan yang masuk kategori tawar bila dibandingkan dengan vitamin C
kuat karena memiliki nilai IC50 yaitu yang biasa dipakai.
51,433 ppm. Vitamin C sebagai
pembanding memiliki antioksidan yang SIMPULAN
masuk kategori sangat kuat karena Spesies mikroalga pada air tawar
memiliki nilai IC50 yaitu 3,079 ppm. yang didapatkan, yaitu Navicula sp.,
Mikroalga Genus Oscillatoria sp. Oscilatoria sp., dan Carteria sp. memiliki
memiliki nilai IC50 terkecil dibandingkan potensi aktivitas antioksidan.
dengan ekstrak yang lain yaitu 23,401
ppm. Angka tersebut berarti bahwa pada SARAN
konsentrasi 23,401 ppm ekstrak metanol Berdasarkan penelitian yang telah
Oscillatoria sp. dapat menghambat radikal dilakukan, maka terdapat beberapa saran
DPPH yang diberikan sebanyak 50%. yang dapat dijadikan bahan pertimbangan
Perbedaan antara mikroalga air laut selanjutnya.
dan air tawar hanya pada tingkat adaptasi Bagi institusi, yaitu adanya
dan evolusi dalam sistem perairan yang pengembangan selanjutnya dari mikroalga
terpisah ditunjukkan dengan kelimpahan air tawar sebagai obat alami untuk
dan tingkat keanekaragaman spesies yang penyakit penyebab radikal bebas.
terjadi untuk kelompok-kelompok tertentu Adanya penelitian selanjutnya
(Sigee, 2004). berupa isolasi senyawa aktif untuk
Perbedaan nilai IC50 antara vitamin mengetahui dan meningkatkan aktivitas
C sebagai pembanding dengan ekstrak antioksidan dari sampel spesies mikroalga
mikroalga dapat diakibatkan oleh pada air tawar.
kemampuan masing-masing senyawa
dalam memberikan elektron kepada DAFTAR PUSTAKA
DPPH, semakin banyak elektron yang Fasya, A. G., Amaliyah S., Bariyyah, S.
K., Khamidah, U., Hanapi, A.,
diberikan kepada DPPH akan
Romaidi. 2013. Toxicity, Antioxidant
mengakibatkan penurunan nilai and Antibacterial Activity Test of
absorbansinya yang berarti meningkatnya Methanol Extract of Chlorella sp.
persen inhibisi dan menurunnya nilai IC50 Microalgae Result Cultivation in
(Syukur dkk., 2011). Tauge Extract Medium. Indonesia:
The 4th Green Technology Faculty of
206
Medula Vol. 3 No. 1 Oktober 2015 E-ISSN 2443-0218

Science and Technology Islamic of World Health Organization. 2011. Global


University State Maulana Malik status report on noncommunicable
Ibrahim Malang. diseases 2010.Geneva: World Health
Goiris, K., Muylaert, K., Fraeye, I., Organization.
Foubert, I., Brabanter, J. D., Cooman, Yuhernita & Juniarti. 2011. Analisis
L . D. 2012. Antioxidant potential of Senyawa Metabolit Sekunder Dari
microalgae in relation to their Ekstrak Methanol Daun Durian
phenolic and carotenoid content. Yang Berpotensi Sebagai
Belgium: Springer Science Business Antioksidan. Makara Sains. 15(1):
Media B.V. 48-52.
Hanani, E., M. Abdul dan Ryany, S. 2005.
Identifikasi Senyawa Antioksidan
dalam Spons Callyspongia sp. dari
Kepulauan Seribu. Majalah Ilmu
Kefarmasian II (3): 127-133.
Kementerian Kesehatan. 2008. Laporan
Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun
2007. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Praptiwi., Dewi, P., dan Harapini, M.
2006. Nilai peroksida dan aktivitas
anti radikal bebas diphenyl picril
hydrazil hydrate (DPPH) ekstrak
methanol Knema laurina.Majalah
Farmasi Indonesia. 17(1): 32–36.
Sigee, D. C. 2004. Freshwater
Microbiology: Biodiversity and
Dynamic Interactions of
Microorganisms in The Freshwater
Environment. John Wiley & Sons.
Syukur, R., Alam, G., Mufidah, Rahim,
A., dan Tayeb, R. 2011. Aktivitas
antiradikal bebas beberapa ekstrak
tanaman Familia fabaceae. JST
Kesehatan. ISSN : 1411-4674. Vol.
1. No. 1 : 61–67.
Vuuren, Sanet Janse., Taylor, Jonathan.,
Ginkel, Carin., dan Gerber, Carin.
2006. Easy Identification of the
most common Freshwater Algae.
School of Environmental Sciences
and Development: Botany North-
West University.
Winarsi, H. 2007. Antioksidan Alami dan
Radikal Bebas: potensi dan aplikasi
dalam kesehatan. Yogyakarta:
Kanisius.

207

S-ar putea să vă placă și