Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
BAB I
PENDAHULUAN
menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal
dari bahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang. Sedangkan menurut
undang-undang perbankan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak. Industri perbankan telah mengalami perubahan besar
dalam beberapa tahun terakhir. Industri ini menjadi lebih kompetitif karena
deregulasi peraturan. Saat ini, bank memiliki fleksibilitas pada layanan yang
simpanan.
Tahun 1998 dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan,
yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya.
simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas jasa yang
2
menarik seperti, bunga dan hadiah sebagai rangsangan bagi masyarakat agar lebih
aktivitas yang berkaitan dengan finansial, resiko merupakan suatu hal yang tidak
dapat dihindari. Salah satu hal yang dapat meminimalisir resiko tersebut adalah
fasilitas kredit atau pinjaman tunai (cash loan) yang diberikan oleh Bank/Non
Bank. Bersifat bi-party agreement antara Bank/Non Bank dengan Asuransi Asei.
Dalam hal ini Debitur tidak termasuk para pihak dalam perjanjian pertanggungan
Asuransi Asei atas kredit yang disalurkan Bank / Non Bank kepada Debitur. Ganti
Rugi Asuransi Asei berkisar antara 70% sampai dengan 80% dari besarnya
masa yang akan datang dimana pihak tertanggung akan membayar premi guna
Perlindungan ini ditawarkan melalui tiga produk yang berbeda: Asuransi Jiwa
Tabel 1.1
Putera
Periode 2014-2018
Cabang Karangpawitan?
4. Usaha-usaha apa yang dilakukan oleh PD. BPR Garut Cabang Karangpawitan
dan informasi mengenai peranan asuransi kredit pada PD. BPR Garut Cabang
1. Mengetahui gambaran tentang asuransi kredit kematian pada PD. BPR Garut
Cabang Karangpawitan.
5
Cabang Karangpawitan.
4. Mengetahui usaha-usaha apa yang dilakukan oleh PD. BPR Garut Cabang
1. Bagi penulis, untuk mengembangkan ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah
2. Pihak Bank, dapat memberikan masukan bagi bank begitu pentingnya asuransi
dan menginterpretasikannya”.
sebagai berikut:
1. Observasi
2. Wawancara
Pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara langsung kepada bagian
yang dihadapi.
3. Studi Dokumentasi
serta buku-buku yang ada di PD. BPR Garut Cabang Karangpawitan yang
4. Studi pustaka
Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan cara membaca buku referensi
1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara
2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari
berbagai sumber yang telah ada seperti buku, laporan, jumlah dan sebagainya.
Kabupaten Garut, Jawa Barat 44182, No Telp (0262) 444467 Fax. (0262) 24486.
NO KEGIATAN WAKTU
1 Penyusunan Proposal
2 Pengumpulan Data
3 Pengolahan Data
4 Penyusunan Tugas
Akhir
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kredit
Istilah kredit berasal dari bahasa yunani “credere” yang mempunyai arti
kepercayaan (Truth atau Fath) dalam bahasa latin “creditum” yang mempunyai
berikut:
1. Reksodiprodjo (1992:87)
“Kredit adalah pinjaman uang yang diberikan oleh pemberi kredit (bank,
lembaga keuangan) kepada nasabahnya”.
3. Mulyono (1993:175)
memperoleh keuntungan sesuai dengan prinsip ekonomi, begitu juga tujuan kredit
berikut:
Adapun fungsi kredit bagi bank, masyarakat, dan nasabah adalah sebagai
berikut:
usahanya.
10
lembaga-lembaga keuangan.
baru seperti: cek, bilyet giro dan wesel, maka akan dapat meningkatkan
produksi dari bahan baku menjadi barang jadi, sehingga daya guna barang
menjadi meningkat.
a. Pengendalian inflasi.
b. Peningkatan Ekspor.
c. Pemenuhan Kebutuhan.
dalam kredit ini tidak saja dapat mempererat hubungan ekonomi antara
internasional.
Jenis-jenis dan tipe kredit yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari-
a. Kredit Konsumtif.
b. Kredit Produktif.
(satu) tahun.
c. Kredit Jangka Panjang, yaitu kredit yang berjangka waktu lebih dari 3
(tiga) tahun.
12
b. Kredit likuiditas.
waktunya.
1. Kreditur.
2. Debitur.
3. Kepercayaan.
4. Tenggang waktu.
6. Prestasi.
sebagai berikut:
untuk mengetahui sejauh mana tingkat kejujuran dan integritas serta tekad
2. Capacity
dilakukannya.
3. Capital
Capital adalah jumlah dana atau modal sendiri yang dimiliki oleh calon
4. Colleteral
5. Condition of Economy
suatu saat maupun untuk kurun waktu tertentu dari perusahaan yang
memperoleh kredit.
14
2.2 Asuransi
”Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,
dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung,
dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada
tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, atau tanggung jawab hokum kepada pihak ketiga yang mungkin
akan diderita tertanggung yang timbul dari suatu pembayaran yang
didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang
ddipertanggungkan”.
kerugian keuangan (financial loss), yang ditimbulkan oleh peristiwa yang tidak
2. Tujuan tertanggung.
berikut:
1. Untuk memperoleh rasa tentram dari resiko yang dihadapi atas kegiatan
dengan resiko yang lebih besar pula, karena resiko yang besar itu diambil
3. Tujuan penanggung.
Untung atau rugi sudah lazim dalam bisnis apapun termasuk dalam bisnis
asuransi.
Tujuan penanggung tidak beda jauh dari tujuan umum suatu perusahaan, yaitu
3. Mengumpulkan dana melalui premi yang terkumpul dana besar yang dapat
Selisih antara premi bruto dengan premi netto merupakan ganti rugi klaim
1. Asuransi kerugian.
bank atas barang-barang atau asset (kecuali tanah) milik debitur yang
harus membayar premi. Dalam hal ini pihak penanggung hanya akan
udara)
Merupakan salah satu jenis asuransi kerugian tetapi dilihat dari segi
2. Asuransi kredit.
permintaan bank dengan membayar premi atau jasa dalam jumlah tertentu.
beberapa kredit yang diikat dalam suatu perjanjian, pihak asuransi sebagai
jiwa atau kehidupan masnusia sebagai risiko. Risiko yang dimaksud dalam
diasuransikan (insurable).
berikut:
1. Harus berupa harta, hak, kepentingan, jiwa atau tanggung gugat yang
hukum.
terjadinya risiko.
menimpa.
(average/prorata).
dan tertanggung bila kerugian kurang dari jumlah tersebut maka klaim
tidak dibayar tetapi bila mencapai jumlah minimum maka kalim akan
diasuransikan.
penanggung.
1. Non disclosure.
merupakan pelanggaran.
21
2. Concealment.
pelanggaran.
3. Fraudulent misrepresentation.
4. Innocent misrepresentation.
sama untuk ikut secara bersama-sama membayar ganti rugi kepada seorang
tentu sama.
1. Terjadi kerugian.
3. Kerugian harus berasal dari luar diri si tertanggung atau objek atau
Prinsip jumlah bilangan besar pada dasarnya menegaskan bahwa risiko yang
diterima asuransi akan wajar dan efisien apabila memenuhi jumlah bilangan
besar artinya semakin besar jumlah objek yang ditutup maka tingkat suku
premi akan semakin murah searah dengan semakin mengecilnya rasio klaim.
memberikan ganti rugi kepada tertanggung untuk menuntut pihak lain yang
kerugian.
1. Penanggung (insurer).
2. Tertanggung (insured).
mengasuransikannya.
24
dana masyarakat melalui lembaga keuangan bank dan non bank. Usaha
perusahaan serta kekayaannya yang ada saat ini, tetapi juga sejauh
diharapkan itu.
satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan. Prinsip ini mewujudkan
dialami pada masa yang akan datang melalui program asuransi, pihak
salah satu elemen dari total biaya untuk produk yang dijualnya.
hidupnya.
Karena itu mereka sendiri secara sadar dan sistematis bekerja sama
menimbulkan kerugian.
jiwa kepada para pemegang polis khususnya dan masyarakat luas pada
umumnya.
28
sebagai berikut:
“Asuransi kredit adalah pertanggungan kredit yang diberikan oleh pihak ketiga
(perusahaan asuransi/lembaga penjamin) baik secara compulsory (wajib)
maupun secara voluntary (case by case) atas permintaan bank dengan
membayar premi/jasa dalam jumlah tertentu”
perbankan.
1. Asuransi Kerugian.
udara).
salah satu jenis asuransi kerugian, tetapi dilihat dari segi jaminan yang
2. Asuransi Kredit.
jiwa atau kehidupan manusia sebagai resiko. Resiko yang dimaksud dalam
Tata cara atau prosedur pengajuan asuransi kredit adalah sebagai berikut:
umum).
ke perusahaan asuransi.
sebelum jangka waktu kredit habis atau sebelum jangka waktu yang
ditentukan.
asuransi kredit. Apabila debitur yang diasuransikan meninggal dunia dalam kurun
jangka waktu kreditnya, maka bank akan melakukan pengajuan klaim kepada
mendapatkan surat keterangan kematian dari keluarga debitur yang diketahui oleh
yang berwajib (misalnya: rumah sakit, lurah/kepala desa). Selanjutnya bank akan
BAB III
OBJEK OBSERVASI
keadaan pada abad ke-19 pada umumnya dan keadaan ekonomi rakyat Indonesia
pada khususnya, terutama pada akhir abad tersebut maka lahirlah bank BPR
Adapun yang menjadi contoh keadaan ekonomi itu adalah uang yang
diberatkan dengan tingkat suku bunga yang tinggi, tetapi sebagian besar
Bank Pegawai, Bank Kredit Rakyat (cikal bakal BRI), Lumbung Desa, Bank
Aria Wiraatmadja. Bank tersebut diberi nama “Hulp-en Spaar Bank der
33
Pemerintah Indonesia” dan pada waktu itu disebut juga sebagai Bank Priyayi.
Tujuan dari Bank Priyayi adalah untuk membantu para Priyayi atau
Pegawai Negeri Bangsa Insonesia dan juga para petani dan tukang, agar tidak
jatuh kedalam cengkraman para pelepas uang, (rentener atau lintah darat).
Jawa Barat. Pada tahun 1901 didirikan Bank Priyayi di Cirebon dan Bank serupa
Diluar pulau Jawa telah terdapat pula Bank Priyayi yaitu di Sumatera
Barat (Bank Angku), dan di Menado sejak tahun 1895 sudah ada Bank yang
serupa. Karena sikap acuh tak acuh dari para anggotanya dan juga karena
disebabkan oleh salah urus dari para pengurusnya, maka bank-bank priyayi
tersebut akhirnya lenyap dan sebagian bank dilebur atau diubah menjadi Volk
Purwokerto dan menjadi bank tersebut menjadi Bank Tabungan dan Kredit
dengan mendirikan 6 (enam) buah bank percobaan sesuai dengan bank yang ada
34
Pada akhir tahun 1903 telah terdapat 16 (enam belas) bank yang telah
Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) Garut atau yang
kita sebut dengan nama “Bank BPR Garut” adalah suatu Badan Usaha Milik
Pemerintah Kabupaten Garut (BUMD) yang dibentuk dari hasil gabungan usaha
(konsolidasi) dari 9 (sembilan) PD. BPR di wilayah Kabupaten Garut yaitu PD.
BPR Limbangan, PD. BPR Cisewu, PD. BPR Cisurupan, PD. BPR Kadungora,
PD. BPR Karangpawitan, PD. BPR Malangbong, PD. BPR Leles, PD. BPR
1965 dengan izin usaha dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dan
1996, seluruh BKPD yang berada di wilayah Kabupaten Garut berubah statusnya
menjadi Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) dan dikukuhkan
Kabupaten Garut Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan PD. BPR Garut
Keputusan DPRD Kabupaten Garut Nomor 4 Tahun 2008 tanggal 31 Maret 2008.
BPR Garut merupakan inisiatif pemegang saham dari 9 (sembilan) PD. BPR di
operasional BPR secara lebih efektif, efesien dan berdayaguna dalam rangka
meningkatkan daya saing serta jangkauan yang lebih luas dalam pelayanan BPR
di Kabupaten Garut.
36
Kabupaten Garut Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan PD. BPR Garut
Hasil Konsolidasi 9 (sembilan) PD. BPR dan Keputusan Deputi Gubernur Bank
Izin Peleburan Usaha (Konsolidasi) PD. BPR Limbangan, PD. BPR Cisewu, PD.
BPR Cisurupan, PD. BPR Kadungora, PD. BPR Garut, PD. BPR Malangbong,
PD. BPR Leles, PD. BPR Pameungpeuk dan PD. BPR Singajaya menjadi PD.
Dengan terbentuknya PD. BPR Garut dari hasil konsolidasi ini maka
Sedangkan misi dari PD. BPR Garut itu sendiri adalah “Memberikan
Selain mempunyai visi dan misi PD. BPR Garut juga mempunyai
Seperti halnya Bank Umum lainnya kegiatan PD. BPR Garut adalah
nasabah, akan tetapi kegiatan yang dilakukan PD. BPR Garut ini terbatas karena
ada kegiatan-kegiatan yang tidak boleh dilakukan oleh PD.BPR Garut seperti:
1. Menerima simpanan Giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran.
5. Melakukan usaha lain diluar kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh
BPR.
Adapun kegiatan yang dilakukan oleh PD. BPR Garut itu sendiri adalah
sebagai berikut:
1. Menghimpun Dana
Dalam kegiatan menghimpun dana yang dilakukan PD. BPR Garut kepada
Bank) selalu berusaha memberikan layanan yang terbaik, baik dari pelayanan
sebagai berikut:
a. Tabungan/simpanan
TAS INTAN juga merupakan salah satu produk PD. BPR Garut yang
siswi sekolah.
BPR Garut.
b. Deposito INTAN
bank umum.
41
dikenakan penalty.
k) Tersedia pilihan jangka waktu satu, tiga, enam, sembilan, dua belas
waris.
42
2. Menyalurkan Dana
Penyaluran dana yang dilakukan PD. BPR Garut terdiri dari 4 produk:
a. Kredit Profesi
Sipil dan pegawai lainnya yang mempunyai penghasilan tetap yang dapat
pegawai.
b. Kredit multiguna
Negeri Sipil dan pegawai lainnya yang mempunyai penghasilan tetap dan
potongan gaji.
tersebut.
Selain menghimpun dana dan menyalurkan dana kepada pihak ketiga salah
satu fungsi pokok dari bank itu sendiri ialah memberikan pelayanan kepada
masyarakat atau nasabah. Fasilitas dan pelayanan lainnya yang dilakukan oleh
4. Voucher tv berlangganan.
dan keamanan berinteraksi yang dihadirkan dalam layanan jemput bola untuk
tabungan dan deposito. Dalam layanan jemput bola ini PD. BPR Garut dapat
dari uang yang akan disetorkan ke PD. BPR Garut dalam bentuk Deposito/
Fasilitas layanan kas keliling dapat berintegrasi juga untuk membantu dan
kas disekolah.
3. Menguntungkan.
memudahkan dalam pengambilan gaji bagi pegawai negeri sipil (PNS) di wilayah
garut.
45
3.1.5 Struktur Organisasi dan Uraian Jabatan PD. BPR Garut Cabang
Karangpawitan
PIMPINAN CABANG
KEPALA KEPALA
KEPALA
BAGIAN KANTOR
BAGIAN
UMUM KAS
PEMASARAN
CS
: Denda Persada
46
: Teten
1. Pimpinan Cabang
a. Tugas Pokok
manajeman risiko.
47
b. Fungsi
pokok :
program kerja dan action plan pada unit kerja pemasaran, umum,
kredit bermasalah.
penyaluran kredit.
Dewan Direksi.
bawahannya.
kecukupan pegawai.
49
disiplin pegawai.
berwenang.
c. Tanggung Jawab
jawab:
d. Wewenang
penyaluran kredit.
a. Tugas Pokok
b. Fungsi
mengenai profil PD. BPR Garut dan seluruh produk dan jasa layanan
bank.
keamanan dan ketertiban dalam dan luar kantor kas/ payment point.
kas.
disiplin pegawai.
c. Tanggung jawab
jawab:
d. Wewenang
wewenang:
tugasnya.
53
a. Tugas Pokok
b. Fungsi
mengenai profil PD. BPR Garut dan seluruh produk dan jasa layanan
berlaku.
dibidang pemasaran.
penyaluran kredit.
bawahanya.
kecukupan pegawai.
disiplin pegawai.
berwenang.
c. Tanggung Jawab
jawab:
a) Penyaluran dana.
b) Penghimpunan dana.
meliputi:
bank.
56
bermasalah.
d. Wewenang
tugasnya.
kredit.
57
a. Tugas pokok
b. Fungsi
mengenai profil PD. BPR Garut dan seluruh produk dan jasa layanan
bank.
kas.
konsumen.
10) Pelaksana dual control penarikan dana dibank lain sesuai dengan
bawahannya.
kecukupan pegawai.
disiplin pegawai.
c. Tangung Jawab
tanggung jawab:
60
lainnya.
bank.
c) Kegiatan transaski tunai dan non tunai serta transaksi kas kecil
f) Kepegawaian.
kewenangannya.
d. Wewenang
wewenang:
brangkas.
a. Tugas Pokok
b. Fungsi
fungsi:
realisasi kredit.
asuransi.
kredit.
pemasaran.
c. Tanggung jawab
tanggung jawab:
perkreditan.
d. Wewenang
wewenang:
6. Account Officer
a. Tugas Pokok
b. Fungsi
target.
pemeliharaan debitur.
kredit.
c. Tanggung jawab
jawab:
d. Wewenang
7. Funding Officer
a. Tugas pokok
b. Fungsi
target.
layanan.
jasa lainnya.
pengimpunan dana.
c. Tanggung Jawab
jawab:
deposito serta jasa layanan sesuai target RKAT kantor cabang yang
telah ditetapkan.
d. Wewenang
terkait.
lembaga.
8. Supervisi Kredit
a. Tugas pokok
b. Fungsi
target.
hapus buku.
c. Tanggung Jawab
jawab:
d. Wewenang
yang terkait.
70
9. Teller
a. Tugas pokok
nasabah, pengguna jasa layanan bank, masyarakat atau pihak lain tentang
b. Fungsi
nasabah.
c. Tanggung jawab
d. Wewenang
Teller.
melaporkan hasil verifikasi transaksi yang tidak wajar dan atau tidak
kas tunai.
Teller.
a. Tugas pokok
b. Fungsi
pihak lainnya.
c. Tanggung jawab
jawab:
d. Wewenang
kelengkapan administrasi.
a. Tugas pokok
b. Fungsi
peralatan kantor.
12. Security
a. Tugas pokok
b. Fungsi
gangguan ancaman baik yang berasal dari luar atau dari dalam perusahaan.
wewenang:
pimpinan.
75
pemeriksaan terhadap segala sesuatu yang tidak wajar dan tidak pada
tempatnya.
BPR milik PEMDA yang modalnya baik seluruhnya maupun sebagian merupakan
kekayaan daerah yang dipisahkan yang selanjutnya disingkat PD. BPR yang
BAB IV
Karangpawitan.
kredit oleh nasabah, atau tidak diperoleh kembali kredit itu dari nasabah yang
menutup asuransi atas kredit yang diberikannya kepada nasabah. Sehingga bila
dikemudian hari benar-benar kredit tidak dapat diperoleh kembali dari nasabah
yang disebabkan adanya musibah yang menimpa nasabah. Maka, PD BPR Garut
pelunasan sisa kredit yang dipinjam oleh nasabah tersebut. Karena pada
keamanan perkreditan.
Jadi manfaat utama asuransi kredit bagi nasabah jelas terlihat nyata, karena
sangat membantu dalam pelunasan sisa kredit yang telah dicairkan, sedangkan
dampak manfaat langsung bagi pihak bank yaitu terjadinya kelancaran dalam
Karangpawitan.
umum).
ke perusahaan asuransi.
kumpulan.
peserta diimbangi dari kesehatan yang baik oleh para peserta lainnya.
pemeriksaan medis.
sebelum jangka waktu kredit habis atau sebelum jangka waktu yang
ditentukan.
dari:
80
kematian dan surat keterangan penguburan dari desa, diketahui oleh pihak
kecamatan.
3. Pihak bank meneliti kelengkapan dan keabsahan data yang telah ada.
asuransi kredit. Apabila debitur yang diasuransikan meninggal dunia dalam kurun
jangka waktu kreditnya, maka bank akan melakukan pengajuan klaim kepada
mendapatkan surat keterangan kematian dari keluarga debitur yang diketahui oleh
tersebut telah diterima oleh bank, maka pinjaman debitur yang meninggal
dianggap telah lunas dan segala dokumen milik debitur dikembalikan kepada ahli
warisnya.
harus diselesaikan oleh ahli warisnya. Besarnya klaim yang dapat diajukan adalah
sebesar sisa pinjaman pokok ditambah dengan bunga yang menjadi kewajiban
debitur.
82
Karangpawitan pada periode 2017 s/d 2019 (sekarang) bisa dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 2
Realisasi klaim
2017 28.211.400 3
2018 55.000.000 1
2019 74.969.000 2
Pada tahun 2017 realisasi klaim yang diterima PD BPR Garut Cab.
Sedangkan pada tahun 2018 realisasi klaim yang diterima PD BPR Garut
Kemudian pada tahun 2019 realisasi klaim yang diterima PD BPR Garut
Karangpawitan
Tabel 3
Orang Orang
Pada tahun 2017 realisasi kredit yang diberikan oleh PD BPR Garut Cab.
orang, dengan jumlah premi yang diterima oleh PD BPR Garut Cab.
Garut Cab. Karangpawitan dari perusahaan asuransi PT. Bumiputera sebesar Rp.
Sedangkan pada tahun 2018 realisasi kredit yang diberikan oleh PD BPR
sebanyak 133 orang, dengan jumlah premi yang diterima oleh PD BPR Garut Cab.
Garut Cab. Karangpawitan dari perusahaan asuransi PT. Bumiputera sebesar Rp.
Kemudian pada tahun 2019 realisasi kredit yang diberikan oleh PD BPR
sebanyak 66 orang, dengan jumlah premi yang diterima oleh PD BPR Garut Cab.
Garut Cab. Karangpawitan dari perusahaan asuransi PT. Bumiputera sebesar Rp.
Pada tahun 2017 penerimaan premi asuransi kredit yang terkumpul pada
Sedangkan pada tahun 2018 penerimaan premi asuransi kredit pada PD.
Dari grafik diatas dapat dilihat perkembangan peserta asuransi kredit pada
Pada tahun 2017 jumlah peserta yang ikut asuransi kredit adalah sebanyak
79 orang.
Sedangkan pada tahun 2018 jumlah peserta yang mengikuti asuransi kredit
adalah sebanyak 133 orang peserta asuransi, dan mengalami kenaikan sebesar
Kemudian pada tahun 2019 jumlah peserta yang mengikuti asuransi kredit
kredit pada PD BPR Garut Cabang Karangpawitan sepanjang 2017 sampai dengan
87
2019 menunjukan perkembangan yang meningkat, karena dilihat pada tahun 2019
asuransi kredit terjadi satu kali pada saat pencairan kredit. Sehingga dapat
nasabah tidak mengajukan asuransi kredit sehingga apabila terjadi hal-hal yang
Jadi, dalam hal ini asuransi berperan penting dalam membantu kegiatan,
dalam mempertahankan pelaksanaan asuransi kredit. Ialah dengan cara pihak bank
bilamana si nasabah mengalami musibah dalam hal ini meninggal dunia. Maka si
88
keluarga nasabah tidak akan menanggung beban sisa utang pada bank. Karena sisa
BAB V
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah di uraikan, penulis dapat
sepanjang tahun 2017 s/d 2019 mengalami kenaikan dan penurunan. Hal ini
asuransi kredit terjadi satu kali pada saat pertama pengajuan terjadi. Sehingga
asuransi.
90
5.2 Saran
meneliti data - data dan informasi tentang nasabah dengan sebaik - baiknya dan
dalam hal ini meninggal dunia. Maka, si keluarga nasabah tidak akan
menanggung beban sisa utang pada bank. Karena sisa hutang pada bank akan