Sunteți pe pagina 1din 6

1.

a) Persamaan KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 128/MENKES/SK/II/2004 dan PERATURAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA No.75 Tahun 2004

128 75
Sama-sama menyebutkan ukm strata pertama Ukm strata pertama
2. d. Pelayanan yang diberikan UKP, UKM, UKE

UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) adalah setiap yang dilakukan pemerintah dan atau
masyarakat untuk memelihata dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan masyarakat.

Upaya Kesehatan Masyarakat meliputi upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan


kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular,
penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan
jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan zat adiktif dan bahan
berbahaya, serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.

Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah penting dalam penyelenggaraan


pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pelayanan kesehatan dasar yang diberikan dengan
cepat dan tepat diharapkan dapat mengatasi berbagai masalah kesehatan masyarakat. Upaya-
upaya pelayanan pelayanan kesehatan masyarakat diuraikan sebagai berikut :

a.Pelayanan Kesehatan Ibu dan anak

Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bati baru lahir secara khusu berhubungan dengna
pelayaanan antenatal, persalinan, nifas dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan di semua
fasilitas kesehatan mulai dari Posyandu hingga rumah sakit. Kesehatan anak meliputi bayi,
anak balita, balita dan remaja.

Bentuk pokok UKM :

a.UKM strata pertama yakni Puskemas yang meliputi promosi kesehatankesehatan ibu dan
anak, dari keluarga berencana, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan,pemberantasan penyakit
menular, dan pengobatan dasar

b. UKM strata kedua yakni Dinkes Kab.Kota. Ukm strata kedua adalah ukm tingkat lanjutan,
fungsi teknis kesehatan mencakup penyediaan pelayanan kesmas tingkat lanjutan, yakni
dalam rangka melayani kebutuhan rujukan puskemas

c. UKM strata ketiga yakni Ukm tingkat unggulan yaitu yang mendayagunakan ilmu
pengetahuan dan teknologi kesehatan subspesialistik yang ditujukan kepada masyarakat.
Contoh pusat unggulan adalah institut gizi nasional, institut penyakit infeksi nasional, dll.
Pusat unggulan ini disamping menyelenggarakan pelayanan langsung juga membantu Dinkes
dalam bentuk pelayanan rujukan kesehatan.

UKM Esensial

Merupakan upaya kesehatan masyarakat yang telah ditentukan program dan cakupanya di
seluruh puskesmas di Indonesia. Upaya-upaya ini ditujukan untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat pada 5 aspek mendasar dari kesehatan yang saling berkaitan satu dengan yang
lain, yaitu kesehatan ibu, anak dan KB; gizi; pencegahan dan pengendalian penyakit;
kesehatan lingkungan; dan promosi kesehatan
UKM Pengembangan

Berkomitmen untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dan bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat antara lain :

Upaya kesehatan lansia, upaya kesehatan remaja, upaya kesehatan jiwa, upaya kesehatan
indera,upaya kesehatan sekolah, upaya kesehatan olahraga

UKP (Upaya Kesehatan Peorangan) adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah dan atau masyarakat serta swasta untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memeulihkan kesehatan perorangan.
Upaya Kesehatan Perorangan meliputi upaya-upaya promosi kesehatan, pencegahan
penyakit, pengobatan rawat inap, pembatasan kecacatan yang ditujukan pada perorangan.

1. Poliklinik rawat jalan


Rawat Jalan Tingkat pertama adalah pelayanan kesehatan perorangan yang
meliputi observasi diagnosa pengobatan rehabilitasi medik tanpa tinggal di ruang
rawat inap di sarana kesehatan strata pertama.
2. Poliklinik Umum
Tempat periksa pasien yang didukung oleh 1 orang dokter PTT dan tenaga
paramedis
3. Poliklinik MTBS
Menangani pasien anak-anak umur 1 bulan sampai dengan umur 5 bulan sesuai
protap MTBS didukung oleh dokter dan paramedis
4. Poliklinik KIA
Menangani pasien Antenatal care, pasien kebidanan dan penuakit kandungan,
neonatus dan imunisasi
5. Poliklinik Gigi dan Mulut
Menangani penyakit gigi dan mulut dengan didukung oleh 1 orang dokter gigi
PTT serta perawat gigi
6. Laboratorium
7. Apotek
8. Unit gawat darurat
9. Unit Persalinan
10. Unit rawat inap

UKP strata pertama adalah ukp tingkat dasar, yaitu yang mendayagunakan ilmu
pengetahuan dan teknologi kesehatan dasar yangditujukan kepada perorangan.
Penyelenggara Ukp strata pertama adalah pemerintah, masyarakat, dan swasta
yang diwujudkan melalui berbagai bentuk pelayanan profesional, seperti praktik
bidan, praktik perawat, dll. Ukp strata pertama didukung oleh berbagai pelayanan
penunjang seperti toko obat dan apotek, laboratorium klinik, dan optik. Untuk
menjamin dan meningkatkan mutu UKP strata pertama perlu dilakukan berbagai
program kendali mutu, baik yang bersifat prospektif meliputi lisensi, setifikasi,
dan akreditasi ataupun seperti gugus kendali mutu

Ukp strata kedua adalah ukp tingkat lanjutan, penyelenggara UKP strata kedua
adalah pemerintah, masyarakat, dan swasta yang diwujudkan dalam bentuk
praktik dokter spesialis, praktik dokter gigi spesialis, klinik spesialis, balai
pengobatan penyakit paru-paru, balai kesehatan mata masyarakat (BKMM), balaik
kesehatan jiwa masyarakat (BKJM), rumah sakit kelas b dan c non pendidikan
milik pemerintah dan rumah sakit swasta. Pelayanan rujukan medik pad ukp strata
kedua adalah rujukan kasus, rujukan ilmu pengetahuan, serta rujukan bahan-bahan
pemeriksaan laboratorium

Ukp strata ketiga ukp tingkat unggulan, yang mendayagunakan ilmu pengetahan
dan teknologi kesehatan subspesialistik yang ditujukan kepaa perorangan, antara
lain praktik dokter spesialis konsultan, rumah sakit kelas B pendidikan dan kelas
A milik pemerintah serta rumah sakit khusus dan rumah sakit swasta. Untuk
menghadapi persaingan global, UKP strata ketiga perlu dilengkapi dengan
beberapa pusat pelayanan unggulan nasional, seperti pusat unggulan jantung
nasional, pusat unggulan kanker nasional, pusat penanggulangan stroke nasional,
dsb.

2. e SISTEM KESEHATAN NASIONAL

Penyusunan SKN baru dimaksudkan untuk menyesuaikan SKN 1982 dengan


berbagai perubahan dan tantangan eksternal dan internal, agar dapat dipergunakan
sebagai landasan, arah, dan pedoman penyelenggaraan pembangunan kesehatan
baik oleh masyarakat, swasta maupun oleh pemerintah (pusat, provinsi, kab/kota)
serta pihak – pihak terkait lainnya.
SKN baru mempertegas makna pembangunan kesehatan dalam rangka pemenuhan
hak asasi manusia, memperjelas penyelenggaraan pembangunan kesehatan sesuai
dengan visi dan misinya, memantapkan kemitraan dan kepemimpinannya,
meningkatkan pemerataan upaya kesehatan yang terjangkau dan bermutu serta
meningkatkan investasi kesehatan untuk keberhasilan pembangunan nasional.
Analisis situasi dan kecendurungan sistem kesehatan nasional :
a. Upaya kesehatan
-Belum terselenggara secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambugan.
-Jumlah sarana dan prasarana kesehatan masih belum memadai
-Potensi pelayanan kesehatan swasta dan upaya kesehatan berbasis msyarakat
yang semakin meningkat, belum didayagunakan sebagaimana mestinya
-Keterlibatan Dinkes dalam penyelenggaraan upaya kesmas dan
keterkaitannya dengan pelayanan rumah sakit sebagai sarana rujukan masih
dirasakan sangat kurang.
-Derajat kesehatan belum memuaskan
-AKB (50/1000 kelahiran hidup) dan AKI (373/10.000 kelahiran hidup) masih
tingggi
-Kondisi tersebut berakibat pada masih rendahnya Indeks Pembangunan
Manusia (HDI) Indonesia, yaitu pada urutan 112 dari 175 negara (UNPD,
2003)
b. Pembiayaan kesehatan
-Masih rendah, yaitu rata-rata 2,2 % dari Produk Dosmetik bruto (PDB) atau
rata-rata antara USD 12-18 per kapita per tahun
-30% pembiayaan bersumber dari pemerintah, dan 70% bersumber dari
masyarakat termasuk swasta yang sebagian besar masih digunakan untuk
pelayanan kuratif
-Penerapan teknologi canggih dan perubahan pola penyakit sebagai akibat
meningkatnya umur harapan hidup akan mendorong meningkatnya biaya
kesehatan
-Tingginya angka kesakitan berdampak terhadap biaya kesehatan yang akan
memperberat beban ekonomi
c. SDM Kesehatan
-Jumlah SDM kesehatan belum memadai
-Rasio tenaga kesehatan dengna jumlah penduduk masih rendah
-Penyebaran SDM kesehatan belum menggembirikan
-Mutu SDM kesehatan masih membutuhkan pembenahan
-Sistem penghargaan dan sanksi, peningkatan karier, pendidikan dan pelatihan
berjenjang dan berkelanjutan, akreditasi pendidikan dna pelatihan, serta
sertifikasi, registrasi dan lisensi SDM kesehatan belum mantap
d. Sumber daya obat dan perbekalan kesehatan
-Industri farmasi di Indonesia sebanyak 198 buah, terdiri dari 34 PMA, 4
BUMN, 160 PMDN/Swasta nasional
-PBF berjumlah 1473 buah, apotek 6058 buah dan toko obat 4743
-Untuk menunjang upaya kesehatan, terutama yang diselenggarakan oleh
pemerintah, telah ditetapkan kebijakan obat generik yang mencakup 220 jeis
obat.
-Pengawasan perbeklan dan alkes sejak dari produksi, distribusi sampai
dengan pemanfaatannya belum dilakukan dengna optimal. Sedangkan
pengadaannya untuk sarana keshetan pemeirntah belum seusai dengan
kebutuhan.
e. pemberdayaan masyarakat
Jaringan kemitraan antara sektor pemerintah dan swasta belum dikembangkan
secara optimal.
f. Manajemen kesehatan
Keberhasilan manajemen kesehatan sangat ditentukan antara lain oleh
tersedianya data dan informasi kesehatan, dukungan kemajuan ilmu
pengetahuan, dan teknologi kesehatan, dukungna hukum kesehatan, serta
dminitrasi kesehatan

S-ar putea să vă placă și