Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
KEDOKTERAN KELUARGA
HERPES ZOSTER
DISUSUN OLEH :
Dewi Nur Rejeki
1965050057
Pembimbing :
dr. Persis Sampeliling
NIP: 195906191986102001
PERSETUJUAN
Tanda Tangan
NIP: 195906191986102001
STATUS PASIEN
Fasilitas Pelayanan Kesehatan : Puskesmas Kecamatan Duren Sawit
Nomor Rekam Medis : 19.18957
DATA ADMINISTRASI
Tanggal : 15 Mei 2019 Diisi oleh : Dewi Nur Rejeki NIM: 1965050057
B. Keluhan Tambahan
Tidak ada keluhan tambahan.
61
1 Ny. Lilis Pasien Perempuan SMA Pensiun Sehat
tahun
66
2 Tn. Adi Suami Laki-laki SMA Pensiun Sehat
tahun
29 Anak
3 Tn. Aditya Laki-laki S1 Wiraswasta Sehat
tahun Ketiga
29 Tidak
4 Nn. Fani Menantu Perempuan S1 Sehat
tahun Bekerja
10 Belum Tidak
5 An. Aisyah Cucu Perempuan Sehat
bulan sekolah Bekerja
B. Status Generalis
Kepala :
Normocephali, rambut berwarna hitam, distribusi rambut merata , cukup kuat dan tidak
mudah dicabut.
Mata:
Kongjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), reflex cahaya langsung (+/+), reflex
cahaya tidak langsung (+/+), ukuran pupil isokor (3 mm/3 mm), pupil ditengah, lensa
(jernih/jernih), arcus senilis (-/-), eksoftalmus (-/-).
Telinga:
Thoraks :
1) Paru
- Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris, tidak terdapat deviasi, dan
retraksi sela iga
- Palpasi : Vokal fremitus teraba simetris
- Perkusi : Paru kiri dan kanan (sonor/sonor)
Batas Paru Hati : ICS 6 garis mid clavicula dextra
Pemeriksaan Urologi :
o Inspeksi : Tidak ada benjolan pada suprapubik
o Palpasi : Nyeri tekan suprapubik (-), ballotement ginjal (-/-)
o Perkusi : Nyeri ketok suprapubik (-), nyeri ketok CVA (-/-)
Anus dan rektum : Tidak dilakukan pemeriksaan (tidak ada indikasi)
Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan (tidak ada indikasi)
Ekstremitas
- Atas : Akral hangat, capillary refill time < 2 detik, edema (-),
Pemeriksaan Neurologis :
Refleks Fisiologis :
- Biseps : ++/++
- Triseps : ++/++
- APR : ++/++
- KPR : ++/++
Tes Sensibilitas (Rasa raba dan nyeri) :
- Ekstremitas Superior : +/+
- Ekstremitas Inferior : +/+
B. ASPEK KLINIS
Diagnosis Kerja :
o Diabetes Melitus Tipe 2 (ICD 10 = E11)
Status Gizi : Normal
Anjuran Terapi
Medikamentosa :
Metformin 500 mg S3dd1 tab No. XX
Non Medikamentosa :
Menginformasikan obat harus diminum secara teratur
Mengatur jadwal dan menu makanan (makan menjadi 3 kali sehari diselingi
dengan snack, tetapi menu diatur)
Berolahraga secara teratur sebanyak 3-5 kali perminggu selama 30-45
menit/hari, dengan total 150 menit perminggu
Gizi :
Mengurangi minuman atau makanan yang mengandung banyak kandungan
karbohidrat (gula) seperti nasi, kentang, dan teh berkemasan
Mengurangi minuman atau makanan yang berlemak (jeroan, gorengan),
serta asin (ikan asin, ikan teri)
Perbanyak minum air putih
Mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari
E. DERAJAT FUNGSIONAL
Derajat I: Pasien tidak memiliki keterbatasan beraktivitas dan masih dapat
melakukannya sendiri.
Derajat
5. fungsional Edukasi: Pasien dan 15 - Keluarga
pasien - Pasien dapat mulai Keluarga menit mengingatkan
memperbanyak pasien apabila pasien
Derajat satu aktivitas fisik seperti malas
(pasien berolahraga dan mulai beraktivitas,
mampu rutin mengikuti berkendara jauh,
melakukan pemeriksaan kesehatan atau kurang
pekerjaan secara rutin istirahat.
seperti
biasanya)
Kunjungan rumah Saat kunjungan yang pertama dilakukan beberapa hal yaitu:
pertama 1. Memperkenalkan diri dan menjalin hubungan yang baik dengan
Sabtu, 9 Februari pasien dan keluarga pasien
2019 2. Memberi informed consent secara lisan pada pasien dan
keluarga agar dapat mengerti maksud dan tujuan kegiatan yang
dilakukan oleh pemeriksa
3. Meminta persetujuan pemeriksaan kepada pihak pasien dan
keluarga
4. Melakukan anamnesis lengkap riwayat penyakit dahulu,
riwayat penyakit keluarga dan kebiasaan pribadi pasien serta
melakukan pemeriksaan ulang tanda vital dan status neurologis
Aspek Klinis:
- Diabetes Melitus (ICD 10 = E11)
Riwayat
merokok dan
minum alkohol
disangkal.
SOSIAL
Tidak
Yang di Tidak
ASPEK Baik Cukup Kurang bisa Keterangan
observasi baik
dinilai
Hubungan
Hubungan
pasien dengan
SOSIAL antar √
anggota keluarga
keluarga
sangat baik.
Pasien pergi ke
tempat ibadah
Pergi ke (masjid) untuk
tempat sholat maupun
ibadah dan √ kegiatan
aktivitas keagamaan
keagamaan seperti
pengajian.
EKONOMI
Yang di observasi Ya Tidak Keterangan
EDUKASI
- Menganjurkan pasien untuk melanjutkan konsumsi obat secara teratur dan segera ke
puskesmas untuk menerima obat jika obat sudah mau habis
- Menganjurkan pasien untuk melakukan aktivitas fisik diluar atau membaca berita
sebagai hiburan saat pasien merasa bosan.
- Menganjurkan pasien untuk tetap menjalin hubungan baik dengan anggota keluarga
dan tetangga sekitar rumah.
PROGRESS REPORT
Pertemuan pertama Home visit ke-1 Home visit ke-2
Anamnesis Pasien datang ke Keluhan pandangan kabur Keluhan pandangan kabur
dan mulai berkurang berkurang
Puskesmas Kelurahan Rasa kesemutan pada kaki
pemeriksaan
Klender 1 pada tanggal Rasa kesemutan kaki dan dan tangan sangat
fisik
tangan berkurang, namun berkurang, Pasien tidak
8 Februari 2019 dengan lemas dan frekuensi BAK lagi merasa begitu lemas.
tidak ada perubahan. Pasien juga masih sering
keluhan pandangan terbangun karena ingin
kabur. Pasien telah Keadaan Umum: Tampak BAK.
sakit ringan Keadaan Umum : Tampak
didiagnosis diabetes sakit ringan
Kesadaran: Kesadaran: Compos
melitus (DM) sejak 6 mentis
Compos mentis
bulan yang lalu oleh TD: 120/70 mmHg TD: 120/70 mmHg
N : 85 x/menit N : 86x/menit
dokter klinik di tempat RR : 20x/menit RR : 19x/menit
anak pasien bekerja S : 36.3 °C S : 36.7◦C
Mata : tidak cekung Mata : tidak cekung
dengan membawa hasil Kulit : turgor kulit baik (< Kulit : turgor kulit baik (<
2 detik). 2 detik)
Lab dari klinik tersebut. Status generalis dan Status generalis dan
Selain memiliki keluhan neurologis dalam batas neurologis dalam batas
normal. normal.
pandangan kabur, pasien
Gula darah sewaktu Gula darah sewaktu
juga sering merasakan (GDS): 185 mg/dl (GDS): 168 mg/dl
Terapi : Terapi :
kesemutan tersebut
dirasakan pasien sejak 2
minggu yang lalu secara
hilang timbul.
Pasien juga merasakan
lemas pada seluruh
tubuhnya. Frekuensi
buang air kecil
meningkat sejak 1
minggu sebelum pasien
berobat ke puskesmas
terutama pada malam
hari.
Keadaan Umum :
Tampak sakit ringan
Kesadaran:
Compos mentis
TD: 140/90 mmHg
N : 80 kali/menit
RR : 21 kali/menit
S : 36,3 °C
ANALISIS LINGKUNGAN
Berdasarkan kriteria rumah sehat, rumah pasien memenuhi kriteria rumah tidak sehat.
Posisi rumah pasien terdapat di dalam gang dengan jalan selebar 1,5 meter, cukup bersih, dan
padat penduduk. Luas tanah rumah pasien 42 m2 (12 meter x 3,5 meter). Rumah pasien terdiri
atas 1 lantai yang mencakup dari 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur, dan teras
depan rumah. Pembatas antar ruangan di setiap lantai berupa dinding dari susunan batu bata
dan dicat dengan rapi. Langit-langit pada rumah pasien menggunakan plafon berbahan dasar
gipsum, dan atap rumah pasien sudah ditutupi dengan genteng. Keadaan rumah pasien kurang
bersih dan pada beberapa sisi rumah terdapat tumpukan barang – barang.
2. Fungsi Psikologis
Pasien tinggal bersama dengan ketiga anaknya. Hubungan pasien dan keluarga
terjalin dengan baik dan saling memperhatikan. Hubungan pasien dengan keluarga tampak
saling mendukung. Hubungan antar keluarga terkesan baik.
3. Fungsi Sosial
Dalam kehidupan sehari-hari, keluarga pasien hanya sebagai anggota masyarakat
biasa, tidak memiliki kedudukan sosial tertentu dalam masyarakat. Dalam kehidupan
sosial pasien dan keluarganya berperan cukup aktif dalam kegiatan kemasyarakatan seperti
pengajian.
4. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan
Penghasilan keluarga cukup untuk masing – masing anggota keluarga. Pasien
sudah jarang bekerja namun mendapat uang sebesar Rp. 1.500.000 – 2.000.000,-. Anak-
anak pasien juga sudah berpenghasilan sendiri, masing-masing Rp 7.000.000,- dan
3.000.000,- serta dapat membayar kebutuhan listrik serta kebutuhan sehari – hari.
Penghasilan istri anak pertama pasien adalah sebesar Rp 3.000.000,-. Pembayaran listrik
perbulannya sekitar Rp 200.000,- yang dibayar oleh kedua anaknya.
B. FUNGSI FISIOLOGIS
Untuk menilai fungsi fisiologis digunakan APGAR score. APGAR score adalah skor yang
digunakan untuk menilai fungsi keluarga ditinjau dari sudut pandang setiap anggota keluarga
terhadap hubungannya dengan keluarga lainnya.
Keterangan:
Nilai <3 : Disfungsi keluarga tinggi
Nilai 4-6 : Disfungsi keluarga sedang
Nilai 7-10 : Tidak ada disfungsi
Keterangan:
Nilai <3 : Disfungsi keluarga tinggi
Nilai 4-6 : Disfungsi keluarga sedang
Nilai 7-10 : Tidak ada disfungsi
Keterangan:
Nilai <3 : Disfungsi keluarga tinggi
Nilai 4-6 : Disfungsi keluarga sedang
Nilai 7-10 : Tidak ada disfungsi
C. FUNGSI PATOLOGIS
Fungsi patologis dari keluarga pasien dinilai dengan SCREEM sebagai berikut:
Kesimpulan : Keluarga pasien mempunyai fungsi patologis dalam hal medical, yaitu
ditunjukkan dengan sikap pasien yang sering menunda berobat ke dokter bila sakit dan kurang
mengikuti anjuran dokter untuk berolahraga.
ASPEK
NO KRITERIA NILAI BOBOT
PENILAIAN
I KOMPONEN RUMAH 31
1. Langit-langit a. Tidak ada 0
Keterangan :
Nilai x Bobot
Rumah sehat = 1068 – 1200
Rumah tidak sehat = < 1068
Keterangan:
/ : Pintu
: Jendela
RUANG TAMU
Gambar 5. Dapur
KAMAR TIDUR
TOILET
LAMPIRAN
Aktivitas
Metode : Observasi dan wawancara
Instrument : Check list dan kuisioner
Nama : Ny. Sukaesih (62 tahun)
Air
PAM
Air tanah
Ventilasi
Ada
Tidak
Terbuka
Tertutup
WC
Duduk
Jongkok
Lain-lain: …
Dapur …
Ada
Kasur
Kapuk
Busa
Lain-lain: …
Pencahayaan
Baik
Cukup
Kurang
Kebutuhan
Metode : Wawancara dan observasi
Instrumen : Kuisioner dan check list
Nama : Ny. Sukaesih (62 tahun)